satu rumpun beribu perkara.docx

8
Satu Rumpun, Beribu Perkara ASEAN (Association of South East Asian Nations) adalah organisasi regional antara negara-negara di Asia Tenggara. Dengan salah satu tujuannya yaitu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan budaya di kawasan Asia Tenggara, maka terbentuklah ASEAN dengan anggota-anggotanya yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Kamboja, Myanmar, Brunei Darussalam, dan Laos. Negara-negara ASEAN memiliki persamaan, salah satunya yaitu persamaan budaya Melayu Austronesia. Persamaan itu dapat mempererat suatu hubungan. Namun, apakah persamaan budaya Melayu Austronesia semakin mempererat hubungan antar negara negara ASEAN atau tidak? Jika ‘iya’, lantas mengapa sering terjadi konflik budaya antara Indonesia dan Malaysia yang tak kunjung reda? Dengan adanya persamaan budaya antara Indonesia dan Malaysia, bukan hubungan baik yang dapat terjalin, melainkan perseteruan yang melibatkan elemen bangsa tidak terkecuali para pemudanya. Apakah kedua negara tersebut kurang memiliki sikap toleransi?. Apakah hal ini juga mencerminkan adanya sikap kurang toleransi antar bangsa ? Pemuda adalah anak bangsa yang diharapkan akan menjadi penerus bangsa yang lebih bertanggung jawab. Pemuda Indonesia sangat penting peranannya bagi

Upload: yuvita-dian-damayanti

Post on 19-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Satu Rumpun, Beribu PerkaraASEAN (Association of South East Asian Nations) adalah organisasi regional antara negara-negara di Asia Tenggara. Dengan salah satu tujuannya yaitu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan budaya di kawasan Asia Tenggara, maka terbentuklah ASEAN dengan anggota-anggotanya yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Kamboja, Myanmar, Brunei Darussalam, dan Laos. Negara-negara ASEAN memiliki persamaan, salah satunya yaitu persamaan budaya Melayu Austronesia. Persamaan itu dapat mempererat suatu hubungan. Namun, apakah persamaan budaya Melayu Austronesia semakin mempererat hubungan antar negara negara ASEAN atau tidak? Jika iya, lantas mengapa sering terjadi konflik budaya antara Indonesia dan Malaysia yang tak kunjung reda? Dengan adanya persamaan budaya antara Indonesia dan Malaysia, bukan hubungan baik yang dapat terjalin, melainkan perseteruan yang melibatkan elemen bangsa tidak terkecuali para pemudanya. Apakah kedua negara tersebut kurang memiliki sikap toleransi?. Apakah hal ini juga mencerminkan adanya sikap kurang toleransi antar bangsa ?Pemuda adalah anak bangsa yang diharapkan akan menjadi penerus bangsa yang lebih bertanggung jawab. Pemuda Indonesia sangat penting peranannya bagi Indonesia sebagai generasi baru. Begitu juga dengan keberadaan pemuda bagi bangsa-bangsa lain di ASEAN. Dari awal sampai akhir proklamasi kemerdekaan, pemuda memiliki peranan yang sangat penting sebagai ujung tombak perubahan, tonggak keberhasilan. Dengan adanya sumpah pemuda satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa diharapkan pemuda Indonesia lebih semangat untuk meneruskan perjuangan pahlawan Indonesia setelah kemerdekaan dan dapat bersikap toleransi antar sesama agar menciptakan suasana yang rukun dan damai dalam suatu negara maupun di dunia. Sampai saat ini, banyak pemuda Indonesia yang masih mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi. Buktinya yaitu banyak pemuda Indonesia yang meraih juara di kancah Internasional agar dapat mengharumkan merah putih. Toleransi pemuda Indonesia juga tinggi, baik dari segi budaya, agama, suku, dan ras. Contoh mudahnya yaitu saling menghargai antara budaya satu daerah dengan daerah lain dalam festival budaya Indonesia. Lalu, mengapa saat ini banyak pemuda Indonesia yang mengejek Negara Malaysia dengan melakukan perang statement di media Internet ? Begitu juga sebaliknya Pemuda Malaysia tidak kalah pedasnya membuat pernyataan balasan memaki dan menghujat Indonesia.Maling Budaya!Indonesia merupakan negara kaya budaya. Budaya dari Sabang sampai Merauke dan dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote. Budaya yang bermacam-macam inilah yang mengakibatkan budaya Indonesia banyak dilirik negara tetangga, salah satunya Malaysia. Karena kedua negara tersebut merupakan negara serumpun, yaitu rumpun Melayu, yang berarti pula bahwa nenek moyang kedua negara ini mayoritas merupakan bangsa Melayu. Sesama bangsa melayu tentunya mempunyai latar belakang yang sama. Harusnya dengan kesamaan budaya dapat menjadikan kedua negara tersebut semakin erat bagai saudara. Namun, kenyataannya Indonesia dan Malaysia sering terjadi konflik yang diakibatkan karena saling klaim suatu budaya.Berikut ini adalah daftar budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan, diklaim, dan atau dieksploitasi secara komersial oleh pemerintah Malaysia dan oknum warga negara Malaysia.Naskah Kuno dari RiauPemerintah Malaysia

Naskah Kuno dari Sumatera BaratPemerintah Malaysia

Naskah Kuno dari Sulawesi SelatanPemerintah Malaysia

Naskah Kuno dari Sulawesi TenggaraPemerintah Malaysia

Rendang dari Sumatera BaratOknum WN Malaysia

Lagu Rasa Sayange dari MalukuPemerintah Malaysia

Tari Reog Ponorogo dari Jawa TimurPemerintah Malaysia

Lagu Soleram dari RiauPemerintah Malaysia

Lagu Injit-Injit Semut dari JambiPemerintah Malaysia

Alat Musik Gamelan dari JawaPemerintah Malaysia

Tari Kuda Lumping dari Jawa TimurPemerintah Malaysia

Tari Piring dari Sumatera BaratPemerintah Malaysia

Lagu Kakak Tua dari MalukuPemerintah Malaysia

Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa TenggaraPemerintah Malaysia

Motif Batik Parang dari YogyakartaPemerintah Malaysia

Badik Tumbuk LadaPemerintah Malaysia

Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera BaratMalaysia

Kain Ulos Malaysia

Alat Musik AngklungPemerintah Malaysia

Lagu Jali-JaliPemerintah Malaysia

Tari Pendet dari BaliPemerintah Malaysia

http://budaya-indonesia.org/iaci/Data_Klaim_Negara_Lain_Atas_Budaya_IndonesiaBeribu budaya dan kesenian khas daerah di Indonesia yang unik dan tidak pernah ada di negara lain menjadi incaran bagi negara yang ingin memilikinya, termasuk Malaysia. Hal ini menimbulkan kebencian tersendiri bagi warga negara Indonesia khususnya pemuda Indonesia. Pemuda Indonesia banyak geram dengan klaim budaya Malaysia sehingga praktek perang statement di media Internet. Banyak masyarakat Indonesia terbelenggu dalam rasa nasionalisme sempit mengaku manjadi anti Malaysia atau menyerukan seperti apa yang diserukan oleh Ir. Soekarno yaitu ganyang Malaysia. Dengan adanya konflik tentang Malaysia telah mengklaim bahkan mencuri budaya Indonesia, para pemuda Indonesia menjadi terpengaruh untuk mengejek Negeri Jiran. Para pemuda cenderung berpikir bahwa Malaysia adalah negara pencuri kebudayaan Indonesia, tidak mau menghargai budaya Indonesia, atau malaysia = maling asia dan lain-lain. Cemoohan tersebut sudah beredar di jejaring sosial. Bahkan antara pemuda Indonesia dan pemuda Malaysia saling adu mulut, saling mempertahankan negara sendiri-sendiri agar tidak diremehkan oleh negara lain.Indon untuk IndonesiaSejak pemberitaan pers di Malaysia bahwa pemerintah Malaysia menyebut orang Indonesia adalah indon pemuda Indonesia marah dan tidak mau sebutan itu digunakan sebagai pengganti Warga Negara Indonesia. Indon biasanya digunakan untuk menyebut TKI yang bermasalah seperti TKI ilegal. Pemuda Indonesia banyak yang tidak suka dengan sebutan pemberitaan di Malaysia, karena indon berkonotasi jelek. Sebutan indon dalam pemberitaan di Malaysia bukan hanya pada kandungan beritanya, namun judul berita juga menyebutkan kata indon. Selain itu, sebutan indon ada di hampir semua rubrik berita. Maka, terjadilah konflik masalah indon di berbagai jejaring sosial, forum-forum, dan blog-blog. Malaysia mengaku bahwa kata indon berasal dari orang Indonesia. Artinya, orang Indonesialah yang menyebut sebutan indon untuk menyebut mereka. Namun saat ini, penyebutan kata indon oleh pemberitaan Malaysia sudah jarang dipakai. Itu karena pemerintah Indonesia melalui Menteri Informasi sudah secara resmi melarang penggunaan kata indon karena hal itu semacam merendahkan bangsa Indonesia. Dari beberapa masalah di atas, melahirkan berbagai masalah seperti penyiksaan yang di alami oleh para TKI dan TKW di Malaysia, permasalahan perbatasan wilayah di pedalaman Kalimatan, perebutan pulau Sipadan dan Ligitan, lagu kebangsaan Indonesia yang di Plesetkan oleh Malaysia, penangkapan ikan illegal oleh nelayan Malaysia, dan lain sebagainya. Mengapa masalah masalah di atas terjadi ? berawal dari klaim kebudayaan dari Malaysia, masyarakat Indonesia menjadi geram dengan tindakan Malaysia sehingga mereka menghina Malaysia dengan sebutan sebutan jelek. Malaysia membalas dengan perkataan pedas terhadap Indonesia,konflik tersebut terus berulang hingga sekarang dan masih belum berujung perdamaian.Hubungan diplomatik antar ASEAN perlu dipererat, Agar tidak menimbulkan perpecahan diantara sesama Negara - Negara ASEAN dan tidak menimbulkan perang sesama saudara. Hal buruk tersebut dapat dihindari dengan melakukan kegiatan solidaritas bersama. Di saat salah satu Negara memiliki masalah besar maupun kecil, maka ke sepuluh Negara lain dengan sendirinya membantu dan merencanakan kebijakan yang tepat agar dapat mengatasi masalah tersebut. Memang Negara Negara ASEAN sudah memiliki sifat seperti itu namun hal itu perlu ditingkatkan lagi agar tali persaudaraan antar Negara semakin erat. Kasus seperti Indonesia Malaysia tidak akan pernah terjadi lagi.Namun solidaritas pun sepertinya tidak akan cukup bila tidak diimbangi dengan kesadaran dan saling pengertian antara keduanya. Kedua pihak yang bertikai harus memiliki kesadaran bahwa apa yang mereka lemparkan kepada pihak lawan tidak akan selalu berakibat baik kepada mereka sendiri. Karena perang tidak akan melahirkan kemenangan, namun akan melahirkan dendam di kedua belah pihak dan cepat atau lambat akan timbul keinginan untuk balas dendam. Untuk mengatasi hal ini, kedua pihak harus mengintrospeksi diri sendiri dalam jiwa pemuda-pemuda ASEAN. Seharusnya pemuda-pemuda Indonesia tidak menaruh rasa benci dan dendam terhadap bangsa lain. Salah satu upaya untuk menciptakan jalinan sosial antar Negara-negara ASEAN yaitu mengadakan ajang budaya setiap tahunnya berupa festival budaya yang nantinya akan mengenalkan budaya-budaya khas dari setiap Negara yang diikuti oleh para pemuda. Agar para pemuda ASEAN dapat saling menghargai perbedaan kebudayaan yang ada di ASEAN sehingga kesebelas Negara dapat hidup rukun dan menjalin kerjasama yang sangat baik.