computing sebagai sebuah rumpun ilmu

15
Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 1 SEBAGAI SEBUAH RUMPUN ILMU Sebuah Kajian Akademik Berdasarkan Dokumen Computing Curricula 2005 Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL

Upload: hanhi

Post on 12-Jan-2017

255 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 1

SEBAGAI SEBUAH RUMPUN ILMU

Sebuah Kajian Akademik Berdasarkan Dokumen Computing Curricula 2005

Penyusun:

Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL

Page 2: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 2

Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Sebuah kajian akademik berdasarkan dokumen Computing Curricula 2005

Berikut ini adalah kajian ilmiah tentang disiplin ilmu-disiplin ilmu terkait teknologi computer didasarkan atas dokumen Computing Curricula 2005.

I. Apa itu Dokumen “Computing Curricula 2005”?

Computing Curricula 2005 atau disingkat CC2005 adalah sebuah dokumen resmi hasil kerja-sama sekaligus rekomendasi bersama tiga asosiasi profesi dan akademisi bidang komputer terkemuka di dunia, yakni:

1. The Association for Computing Machinery (ACM) 2. The Association for Information Systems (AIS) 3. The Computer Society (IEEE-CS)

Yang diterbitkan pada tanggal 30 September 2005, dengan nomor dokumen:

ISBN: 1-59593-359-X ACM Order Number: 999066 IEEE Computer Society Order Number: R0236

Secara spesifik, dokumen ini ditujukan untuk: Manajemen universitas dan fakultas yang sedang berkepentingan mengembangan

rencana dan kurikulum program-program studi terkait computing dan pihak-pihak yang terkait dengan akreditasi program-program studi tersebut.

Pihak-pihak yang bertanggung-jawab dalam pendidikan umum, termasuk dewan pendidikan, pejabat-pejabat pemerintah, dan pihak-pihak lain yang mewakili kepentingan publik.

Dokumen Computing Curricula 2005 dapat diunduh di: http://www.acm.org/education/curricula.html http://computer.org/curriculum

II. Definisi “Computing” dan Computing sebagai Rumpun Ilmu

Computing secara umum didefinisikan sebagai berbagai aktivitas apapun yang membutuhkan, mengambil manfaat dari, atau menciptakan komputer. Computing mencakup:

Perancangan dan pembuatan hardware dan software, Pemrosesan, pengolahan dan pengelolaan informasi,

Page 3: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 3

Kajian-kajian ilmiah memanfaatkan computer, Rekayasa sistem komputer agar dapat melakukan hal-hal cerdas, Penciptaan dan pemanfaatan media komunikasi dan hiburang, Pencarian dan pengumpulan informasi untuk keperluan tertentu, dan lain-lain.

“In a general way, we can define computing to mean any goal-oriented activity requiring, benefiting from, or creating computers. Thus, computing includes designing and building hardware and software systems for a wide range of purposes; processing, structuring, and managing various kinds of information; doing scientific studies using computers; making computer systems behave intelligently; creating and using communications and entertainment media; finding and gathering information relevant to any particular purpose, and so on” (hal. 9 paragraf 2).

Beberapa poin penting dalam CC2005 terkait dengan Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu, adalah:

1. Computing adalah sebuah disiplin ilmu yang cakupannya luas.

Dengan cakupan luas tersebut, ACM, IEEE, dan AIS menyatakan bahwa Computing adalah sebuah disiplin ilmu yang melewati batas-batas atau memiliki irisan-irisan dengan ilmu Matematika, Science, Teknik, dan Bisnis, serta merupakan kompetensi-kompetensi dasar yang penting bagi praktek profesional. Computing sebagai sebuah rumpun ilmu juga dilatar-belakangi oleh sangat cepat dan pentingnya perubahan-perubahan dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan pengaruh TIK terhadap perubahan/perkembangan masyarakat.

“…, we must think of computing not only as a profession but also as a discipline” (hal. 9, paragraph 2)

“Computing is a broad discipline that crosses the boundaries between mathematics, science, engineering, and business and because computing embraces important competencies that lie at the foundation of professional practice”

(hal. 3 paragraf 1).

2. Computing bukan sebuah disiplin ilmu tunggal, namun merupakan sebuah rumpun ilmu.

“Computing is not just a single discipline but is a family of disciplines” (hal. 9, paragraf 4).

Berdasarkan cakupan luas dari Computing tersebut, ACM, IEEE, dan AIS menyatakan bahwa Computing bukan hanya sebuah disiplin ilmu tunggal, melainkan sebuah rumpun ilmu yang mencakup beberapa disiplin ilmu, seperti Computer Science, Computer Engineering, Information Systems, Information Technology, Software Engineering, dan lainnya.

Page 4: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 4

Kajian dan dokumen CC2005 fokus pada lima disiplin ilmu Computing yang paling besar dan terkemuka (hal. 3, paragraf 5), yakni:

1) Computer Science (CS) 2) Computer Engineering (CE) 3) Information Systems (IS) 4) Information Technology (IT) 5) Software Engineering (SE)

Pendefinisian dan pemilihan lima disiplin ilmu utama Computing ini didasarkan atas laporan-laporan panduan kurikulum yang diterbitkan oleh organisasi-organisasi ilmiah dan organisasi profesi internasional, serta berdasarkan mayoritas program studi Sarjana bidang Computing di Amerika hingga tahun 2005. Lebih lanjut ACM, IEE, dan AIS meyakini bahwa ke depan disiplin ilmu dalam rumpun ilmu Computing ini masih dapat berkembang, mencakup bidang-bidang terkait Computing lainnya, seperti Bioinformatics dan Computer Engineering Technology.

III. Deskripsi dan Ruang Lingkup Rumpun Ilmu Computing dan Disiplin Ilmu di Bawahnya

Dalam dokumen CC2005, ACM, IEEE, dan AIS selanjutnya memetakan cakupan permasalahan yang dipelajari dan ditangani rumpun ilmu Computing berdasarkan analisis data-data hingga tahun 2005 (Gambar 1). “Cakupan permasalahan” yang dimaksud dalam gambar mewakili berbagai permasalahan yang ditangani dan dilakukan oleh alumni program studi-program studi di bawah rumpun ilmu Computing berdasarkan data hingga tahun 2005, dan bukan merepresentasikan topik-topik yang dipelajari selama kuliah. Namun demikian, cakupan permasalahan lulusan prodi tersebut dapat sebagai referensi penyusunan kurikulum prodi-prodi rumpun ilmu Computing karena dalam panduan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebuah kurikulum dikembangkan berdasarkan peran apa yang dapat dilakukan lulusannya atau disebut sebagai Profil Lulusan.

Gambar cakupan permasalahan yang ditangani alumni tersebut memiliki dua

dimensi, dimensi pertama yakni arah horizontal atau sumbu X mewakili spektrum rentang dari hal-hal yang bersifat “Teori”, “Prinsip-Prinsip”, dan “Inovasi”(TEORITIS) semakin ke kanan semakin menuju hal-hal yang bersifat “Implementasi”, “Penerapan ke lingkungan sebenarnya”, dan “Konfigurasi” (IMPLEMENTATIF). Artinya, orang-orang yang ingin atau suka bekerja di sebuah laboratorium untuk menemukan sesuatu yang baru atau di sebuah perguruan tinggi untuk mengkaji dan merumuskan teori atau prinsip tertentu maka layak bekerja di area sebelah kiri dari peta tersebut. Sebaliknya, orang-orang yang ingin secara langsung menolong masyarakat atau sebuah organisasi dalam memilih dan menggunakan teknologi atau mengintegrasikan/mengkonfigurasikan

Page 5: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 5

teknologi-teknologi informasi untuk memecahkan permasalahan organisasi atau masyarakat akan tepat berada di area sebelah kanan peta.

Arah vertical atau sumbu Y dari peta cakupan permasalahan alumni Computing

mewakili spektrum rentang dari hal-hal yang bersifat “Computer Hardware” dan “Computer Architecture” (PERANGKAT KERAS atau TEKNIS) di bawah bawah seperti infrastruktur teknologi informasi dan data-data terdistribusi dalam infrastruktur tersebut; semakin ke atas semakin mewakili hal-hal yang bersifat “Permasalahan Organisasi” dan “Sistem Informasi” (PERMASALAHAN NON TEKNIS) seperti orang, informasi, dan lingkungan kerja. Oleh karena itu, dalam peta tersebut, orang-orang yang suka merancang komponen-komponen digital atau mereka yang ingin tahu bagaimana sebuah sistem komputer bekerja berada di area bawah, sementara orang-orang yang lebih tertarik pada bagaimana sebuah teknologi dapat diterima dan berguna bagi manusia atau dampak sebuah teknologi bagi organisasi akan berada di area atas dari peta tersebut.

Dalam kombinasi posisi horizontal dan vertikal, misalnya orang-orang yang ingin

mengembangkan sebuah teori atau model bagaimana sebuah teknologi dapat mendukung kesuksesan sebuah organisasi akan berada di area kiri-atas, sementara orang-orang yang tertarik dalam implementasi sebuah perangkat keras komputer akan berada di area kanan-bawah.

Gambar 1. Cakupan permasalahan rumpun ilmu Computing (CC2005)

Berikut ini kajian dan rekomendasi ACM, IEEE, dan AIS terkait perbedaan definisi dan

ruang-lingkup masing-masing disiplin ilmu dalam rumpun ilmu Computing:

Page 6: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 6

3.1. Computer Engineering Computer Engineering atau di Indonesia sering dikenal dengan nama Teknik Komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari perancangan dan pembuatan komputer dan sistem-sistem berbasis komputer, mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), komunikasi dan interaksi antara hardware dan software.

Kurikulum program studi Computer Engineering atau Teknik Komputer menekankan pada teori, prinsip-prinsip, dan praktek konsep-konsep trasional Teknik Elektro dan Matematika dan menerapkannya pada permasalahan perancangan komputer dan peralatan-peralatan berbasis komputer. Mahasiswa prodi Teknik Komputer mempelajari perancangan sistem-sistem perangkat keras digital, termasuk didalamnya sistem-sistem komunikasi, komputer, dan peralatan lain yang menggunakan komputer. Termasuk teknologi yang dipelajari dan dikembangkan oleh prodi Teknik Komputer adalah Embedded Systems, yakni peralatan-peralatan elektronik yang telah terdapat hardware sekaligus software didalamnya, seperti telepon genggam, digital audio players, digital video recorders, sistem peringatan, mesin sinar X, dan peralatan bedah laser. Mahasiswa prodi Teknik Komputer mempelajari pembuatan software yang khusus untuk peralatan-peralatan digital dan antar-muka pengguna dan peralatan lainnya. Kurikulum sebuah prodi Computer Engineering atau Teknik Komputer dapat lebih menekankan pada aspek hardware daripada software, atau dapat juga memiliki proporsi seimbang antara hardware dan software. Memang Computer Engineering atau Teknik Komputer dominan memiliki karakteristik Teknik (Engineering) yang kuat.

Gambar 2. Cakupan permasalahan disiplin ilmu Computer Engineering (CC2005)

Page 7: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 7

Gambar 2 merepresentasikan cakupan permasalahan yang ditangani Computer Engineering yakni secara umum berada di bagian bawah peta dari rentang teoritis hingga implementatif. Analisis ACM, IEEE, dan AIS menemukan bahwa sarjana-sarjana Computer Engineering mempelajari dan menerapkan teori-teori hingga implementasi praktis perancangan dan produk-produk teknologi mencakup hardware maupun software. Di bagian tengah (hal-hal irisan teoritis dan implementatif), seorang engineer Computer Engineering umumnya juga tertarik pada hal-hal selain perangkat keras, namun demikian ketertarikan mereka tentang pengembangan perangkat lunak relatif terbatas pada hal-hal yang terkait dengan pengembangan integrated devices.

3.2. Computer Science Computer Science atau di Indonesia sering dikenal dengan nama Ilmu Komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari teori dan algoritma pengembangan robotika, computer vision, intelligent systems, bioinformatics, dan area lainnya, mencakup: Perancangan dan implementasi perangkat lunak

(software), seperti pembuatan program-program komputer Pembuatan teknologi-teknologi untuk lebih memanfaatkan komputer, seperti

World Web Web, robot cerdas, dan analisis DNA manusia. Pengembangan metode-metode efektif pemecahan permasalahan Computing,

sebagai contoh: metode terbaik penyimpanan informasi dalam basis data, pengiriman data dalam sistem jaringan computer, dan menampilkan gambar-gambar kompleks.

Kekuatan prodi Computer Science atau Ilmu Komputer adalah pada penekanan

pengajaran teori-teori komputasi dan algoritma yang memungkinkan mahasiswa dan alumninya mampu merancang unjuk-kerja terbaik sebuah sistem komputer dan pendekatan terbaik pemecahan masalah-masalah terkait sistem berbasis komputer.

Secara umum profesional Computer Science melakukan pekerjaan-pekerjaan

perancangan dan pengembangan berbagai macam software untuk berbagai jenis sistem, dari software sistem infrastrukur (contoh: sistem operasi, program komunikasi, dan lain-lain) hingga software teknologi aplikasi (contoh: web browser, basis bata, search engines, dan lain-lain). Profesional Computer Science menciptakan kemampuan-kemampuan software, namun tidak terlibat dalam implementasinya di lingkungan kerja sebenarnya, seperti tidak ikut membantu dalam pemilihan produk-produk komputer atau mengadaptasi sebuah produk teknologi menyesuaikan kebutuhan organisasi. Ilmuwan-ilmuwan Computer Science umumnya tidak menangani hal-hal yang terlalu hardware atau hal-hal yang terlalu organisasi, mereka menangani permasalahan apapun di antara permasalahan software yang dapat memungkinkan peralatan teknologi mampu bekerja

Page 8: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 8

hingga sistem informasi yang mampu menolong kesuksesan sebuah organisasi (Gambar 3).

Gambar 3. Cakupan permasalahan disiplin ilmu Computer Science (CC2005)

3.3. Information Systems Information Systems atau Sistem Informasi adalah disiplin ilmu yang fokus pada bagaimana mengintegrasikan solusi-solusi Teknologi Informasi dengan proses-proses bisnis agar mampu memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan bisnis dan organisasi dengan lebih efektif dan efisien.

Disiplin ilmu Sistem Informasi lebih menekankan Teknologi Informasi pada aspek informasi dan mengkaji teknologi sebagai alat mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi. Alumni prodi Sistem Informasi atau professional Sistem Informasi umumnya concern pada informasi-informasi apa yang dapat disediakan oleh sistem computer untuk mendukung dan membantu organisasi mencapai tujuannya dan proses-proses apa yang organisasi dapat lakukan atau tingkatkan dalam pemanfaatan Teknologi Informasi. Oleh karena itu mahasiswa dan alumni prodi Sistem Informasi harus benar-benar memahami baik faktor-faktor teknis maupun organisasi, serta mampu membantu organisasi menentukan bagaimana informasi dan proses-proses bisnis berbasis teknologi dapat menghasilkan keunggulan kompetitif organisasi. Alumni prodi dan professional Sistem Informasi berperan aktif dalam analisis kebutuhan sistem informasi sebuah organisasi, termasuk di dalam proses

Page 9: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 9

perumusan spesifikasi, perancangan, dan implementasi sebuah sistem informasi. Oleh karena itu, seorang professional Sistem Informasi harus benar-benar memiliki pengetahuan bahkan pengalaman terkait konsep-konsep dan praktek bisnis/organisasi sehingga mereka mampu sebagai jembatan efektif antara unit atau staf teknis dengan manajemen dalam sebuah organisasi, sehingga memungkinkan tim teknis dan manajemen bekerja-sama memastikan ketersediaan informasi dan sistem-sistem pendukung operasional organisasi. Semua prodi Sistem Informasi mengajarkan mata kuliah-mata kuliah bisnis dan computing, dengan berbagai variasi penekanan, sebagai contoh prodi Sistem Informasi Komputer (Computer Information Systems) umumnya lebih menekankan pada aspek teknologi, sedangkan prodi Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems) umumnya lebih menekankan pada aspek-aspek perilaku dan organisasi Sistem Informasi.

Gambar 4. Cakupan permasalahan disiplin ilmu Information Systems (CC2005)

Cakupan permasalahan yang ditangani profesional Sistem Informasi atau alumni prodi Sistem Informasi umumnya berada di area permasalahan implementasi Sistem Informasi di organisasi atau masyarakat dengan melakukan kajian dan pengembangan teori hingga implementasinya di lingkungan kerja sebenarnya (Gambar 4). Profesional Sistem Informasi juga terlibat dalam proses pengembangan sistem dan konfigurasinya, hingga pelatihan untuk pengguna. Area menonjol ke bawah dari Sistem Informasi ini memberikan pengertian bahwa professional Sistem Informasi, khususnya saat memodifikasi sebuah teknologi aplikasi (basis data) agar sesuai dengan kebutuhan organisasi sering memanfaatkan produk-produk software lain yang sesuai dengan kebutuhan informasi organisasi.

Page 10: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 10

3.4. Information Technology Information Technology atau Teknologi Informasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari solusi-solusi teknologi komputer bagi organisasi bisnis, pemerintah, kesehatan, sekolah, dan organisasi lainnya.

Jika disiplin ilmu Sistem Informasi fokus pada aspek informasi dari teknologi informasi, maka disiplin ilmu Teknologi Informasi adalah pelengkapnya, yakni lebih menekankan pada aspek teknologinya sendiri daripada informasi yang disampaikan. Alumni dan professional Teknologi Informasi dituntut memiliki memiliki pengetahuan dan kemampuan praktis, serta pengalaman dalam memilih produk-produk hardware dan software yang sesuai bagi sebuah organisasi, mengintegrasikannya dengan kebutuhan dan infrastruktur organisasi, menginstalasi, mengkustomisasi, memastikan teknologi informasi bekerja dengan benar, aman, meng-upgrade, merawat aplikasi-aplikasi tersebut untuk pengguna komputer organisasi, dan menggantinya apabila dibutuhkan. Beberapa contoh tugas seorang professional Teknologi Informasi adalah instalasi jaringan komputer, administrasi dan keamanan jaringan komputer, desain website, pengembang multimedia, instalasi komponen-komponen peralatan komunikasi, monitoring sistem email, dan perencanaan serta pengelolaan siklus hidup teknologi informasi sebuah organisasi mencakup perawatan, upgrading, dan penggantian.

Gambar 5. Cakupan permasalahan disiplin ilmu Information Technology (CC2005)

Permasalahan-permasalahan profesional dan alumni prodi Teknologi Informasi umumnya

berada di area implementatif (aplikasi, deployment, konfigurasi) dari teknologi informasi, menyangkut permasalah teknologi informasi untuk organisasi atau perseorangan, teknologi aplikasi, teknologi dan metode pengembangan software, hingga infrastruktur sistem. Khususnya

Page 11: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 11

di area pengembangan teknologi aplikasi (contoh: teknologi-teknologi digital berbasis web) membutuhkan dasar-dasar teori (Gambar 5).

3.5. Software Engineering Software Engineering atau Rekayasa Perangkat Lunak adalah disiplin ilmu yang mempelajari fokus pada pengembangan dan perawatan sistem-sistem perangkat lunak (software) agar bekerja secara reliable dan efisien, terjangkau secara biaya untuk dikembangkan dan dirawat, dan memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan penggunanya.

Mahasiswa prodi Software Engineering mempelajari bagaimana menilai kebutuhan pengguna dan mengembangkan software yang benar-benar memenuhi kebutuhan tersebut. Profesional Software Engineering umumnya disebut Software Engineer, yang dapat diartikan sebagai seorang programmer atau seseorang yang bertanggung-jawab mengelola sebuah proyek software yang besar, kompleks, dan penting. Perbedaan Software Engineering dengan Computer Science adalah bahwa Software Engineering fokus pada metode perancangan dan pengembangan software yang efektif, handal dan terjangkau, sedangkan Computer Science fokus pada pengembangan teori/pengetahuan baru terkait software.

Gambar 6. Cakupan permasalahan Software Engineering (CC2005)

Page 12: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 12

Cakupan permasalahan yang ditangani profesional Software Engineering umumnya adalah penyelesaian proyek-proyek software yang berskala besar, yang menuntut solusi pengembangan model-model sistematis dan teknik-teknik yang handal untuk menghasilkan software berkualitas tingga dengan tepat waktu dan sesuai anggaran. Permasalahan ini menuntut pemahaman teori hingga pengalaman dalam implementasi di lingkungan kerja sebenarnya. Area Software Engineering juga menonjol ke bawah khususnya di bagian infrastruktur sistem dan menonjol ke atas karena sejumlah besar profesional Software Engineering juga mengembangkan infrastruktur software dan merancang serta mengembangkan Sistem Informasi yang sesuai dengan organisasi pengguna (Gambar 6).

Dari definisi dan cakupan permasalahan masing-masing disiplin ilmu di atas, sebagai sebuah rumpun ilmu terdapat irisan antar masing-masing disiplin. Gambar 7 menampilkannya.

Gambar 7. Cakupan permasalahan disiplin-disiplin ilmu dalam rumpun ilmu Computing (CC2005)

IV. Kesamaan dan Perbedaan Mata Kuliah Rumpun Ilmu Computing

Berdasarkan analisis definisi dan cakupan permasalahan yang dipelajari dan ditangani masing-masing disiplin ilmu Computing tersebut, selanjutnya ACM, IEEE, dan AIS melakukan kajian bobot mata kuliah-mata kuliah yang harus diajarkan dalam disiplin ilmu Computer Engineering (CE), Computer Science (CS), Information Systems (IS), Information

Page 13: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 13

Technology (IT), dan Software Engineering (SE), yang dikelompokkan menjadi dua kelompok Mata Kuliah, yakni mata kuliah Computing dan mata kuliah Non-Computing (Tabel 1 dan 2). Analisis bobot disajikan dalam skala 0 (terendah atau tidak perlu ada) hingga 5 (tertinggi atau sangat penting diadakan dan ditekankan) disajikan dalam bentuk nilai minimum dan nilai maksimum. “Min” atau minimum berarti kebutuhan minimum prodi untuk menyampaikan mata kuliah tersebut atau alumni prodi maksimum menguasai kompetensi mata kuliah tersebut, sedangkan “Max” atau maksimum adalah kebutuhan maksimum prodi menyampaikan mata kuliah tersebut atau alumni prodi maksimum menguasai kompetensi mata kuliah tersebut.

Dengan melihat nilai-nilai bobot mata kuliah di Tabel 1 dan Tabel 2 tersebut

selanjutnya dapat dikaji mata kuliah-mata kuliah apa yang sama antar kelima disiplin ilmu Computing tersebut meskipun dalam penyampaian materinya memiliki perbedaan kedalaman. Selain itu dapat juga dianalisis mata kuliah-mata kuliah yang menjadi pembeda antar disiplin ilmu tersebut.

Tabel 1. Perbandingan bobot mata kuliah-mata kuliah Computing dalam disiplin ilmu dalam rumpun ilmu Computing (CC2005)

Page 14: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 14

Tabel 2. Perbandingan bobot mata kuliah-mata kuliah Non-Computing dalam disiplin ilmu dalam rumpun ilmu Computing (CC2005)

V. Penutup

Demikian, berdasarkan dokumen Computing Curricula 2005, tiga organisasi

akademis dan profesi terkemuka yakni ACM, IEEE, dan AIS telah merekomendasikan 5

(lima) disiplin ilmu yang dapat dikelompokkan dalam satu rumpun ilmu Computing, yakni:

disiplin ilmu Computer Engineering, Computer Science, Information Systems,

Information Technology, dan Software Engineering.

Definisi dan cakupan permasalahan masing-masing disiplin ilmu tersebut telah

disampaikan, termasuk mata kuliah-mata kuliah yang sama dan berbeda antar kelima

disiplin ilmu tersebut. Lebih detail panduan kurikulum untuk masing-masing program

studi telah direkomendasikan secara terpisah dari dokumen CC2005.

Page 15: Computing sebagai sebuah Rumpun Ilmu

Computing sebagai Sebuah Rumpun Ilmu Penyusun: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL 15

Penyusun Naskah: Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL Dosen Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ketua Lab-Based Education (LBE) e-Government and IT Governance- ITS, dan Chapter President Association for Information Systems (AIS) – Indonesia.