sastra - rangkuman mbi3-puisi

Upload: diendi-subiakto

Post on 09-Jul-2015

258 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

MAHIR BERBAHASA INDONESIA 3 PUISI

Oleh Diendi Subiakto XII-BHS/02

Daftar Isi Kemampuan Bersastra Semester 1 Pelajaran 6, Seni dan Budaya A. Menentukan Tema dan Amanat Puisi Terjemahan yang Dibacakan

Pelajaran 7, Kehidupan A. Mengevaluasi Puisi Terjemahan yang Dibacakan B. Mendiskusikan Perbandingan Puisi Indonesia dan Terjemahan C. Membaca dan Menganalisis Puisi yang Dianggap Penting dalam Tiap Periode

Pelajaran 6SENI DAN BUDAYA

A. Menentukan Tema dan Amanat Puisi Terjemahan yang Dibacakan Tema: gagasan pokok yang disampaikan penyair pada

puisinya. Untuk menentukan isi dan tema puisi, sedikit banyak kita perlu mengetahui latar belakang penyair. Karya sastra selain berfungsi sebagai hiburan, juga menjadi

sarana pendidikan. Oleh karena itu, pembaca harus menganalisis karya sastra untuk menentukan amanatnya, karena unsur ajaran tersebut umumnya tidak disampaikan secara langsung. Puisi terjemahan merupakan puisi karya penyair luar negeri

yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, umumnya puisi terjemahan sulit dipahami.

Puisi karya Rabindranath TagoreTiada kunjungnya Engkau bentuk aku, menurut sukaMu. Piala rapuh ini Engkau kosongkan kali-berkali, serta Engkau isikan lagi dengan hidup baru. Melalui bukit dan lembah Engkau bawa sulinggelagah ini beserta dan Engkau embuskan dia senantiasa nyanyian baru. Kena sintuh tanganMu kekal, pecahlah batas gembira hatiku kecil dan lahirlah kata tak kuasa diucapkan. KurniaMu maha besar ini, datang padaku, hanya melalui tanganku hina. Abad datang dan abad lalu, tetapi Engkau senantiasa memberi dan senantiasa pula ada ruang harus diisi. (Gitanyali, 1995)

Pelajaran 7KEHIDUPAN

A. Mengevaluasi Puisi Terjemahan yang Dibacakan

Untuk dapat menangkap dan memahami amanat atau pesan dalam puisi, pembaca harus jeli dam memiliki kepekaan yang tinggi.

Mayat-mayatOleh KamaleshMereka menunggu Mereka menyulurkan tangannya ke angkasa arwah-arwah menari dalam sebuah lingkaran Bagai daun-daun gugur manusia berjatuhan di tengah angin dan tercampak ke dalam pusaran Kegelapan yang senyap dan lidah-lidah lonceng berdering dalam batinmu Bila kalian siap berdiri berbimbing tangan dengan sisa kerangka menari nan jauh di angkasa Mereka pun bersujud kepada sang berhala dan dengan perlahan engkau pun tersantuk ke dalamnya ikut belasungkawa Mereka menari-nari Dan esok engkau pun ikut juga dicekam bagaikan daun-daun luruh gemersik dalam pusaran angin

B. Mendiskusikan Perbandingan Puisi Indonesia dan TerjemahanMemandang Kehidupan(Oleh Ajip Rosidi)Memandang relung-relung kehidupan Aku tak tahu pasti Apakah mungkin menjadi

Kusaksikan diriku dan kawankawanSambil makan kacang dan asinan

Memperbincangkan nasib negaraSengit berdebat Penuh semangat memberi perintah Menentukan haluan dunia.

Seorang tua yang tenang baca korandi tengah ribut dunia kebakaran

Tidaklah lebih baik kita tenggelamkan Segala rumus dan perhitungan di warung kopi Selagi matahari belum tinggi? Atau kupilih saja ketenangan kursi goyang Saban pagi semangkuk susu dan setangkup roti?

Masih pula merasa kuatir Akan kepastian hari esok: Bukan tak mungkin Tuhan tiba-tiba bertitah: Berhenti! Maka planit-planit bertubrukan bintang-bintang padam Lalu apa yang masih dapat dicapai?Sedang bumi tak lagi pasti Yang tinggal hanya angan-angan yang panjang Dan kelam. Sedang Angan-angan pun Membutuhkan suatu landasan Kuteliti tanganku: urat-uratnya tulang-tulangnya Bisa saja lenyap tiba-tiba. Tak satu pun kupunya Selain doa.

C. Membaca dan Menganalisis Puisi yang Dianggap Penting dalam Tiap PeriodePerkembangan sastra Indonesia modern dikenal mulai tahun 1920-an. Sebelum itu, pengaruh kesusastraan Melayu klasik masih sangat kuat dalam karya-karya sastra Indonesia. Awal 1920-an, dimulailah periodisasi sastra Indonesia modern dan pengelompokan penyairpenyair terkemuka serta karya-karya yang dianggap penting. Pengelompokan ini secara tidak langsung juga memunculkan pengidentifikasian pola khas atau ciri umum karya-karya yang lahir pada waktu itu.

Periodisasi Sastra Indonesia menurut Ajip Rosidi Periode Kelahiran 1. 19001933

2. 193319423. 19421945 Periode Perkembangan

1. 194519532. 19531961 3. 1961sekarang Korrie Layun Rampan mengidentifikasi adanya angkatan baru

dalam sastra Indonesia, yaitu Angkatan 2000 yang dimulai tahun 1990 hingga kini.

Doa (Oleh Budiman S. HartoyoAku mengenalMu Aku melihatMu Tuhanku (Ah, Apakah Kau tersenyum melihat tingkah-lakuku yang lucu bersimpuh begini?) Jangan memandangku begitu, Tuhanku Betapa pun! Jangan palingkan WajahMu Betapa pun! ya, betapa pun telah Kausaksikan pola-tingkah-laku selama ini seperti mainan gasing di tengah galau kehidupan yang Kauputar-putar

(Apa yang Kaumaksuddengan kediam-diaman begitu? Apakah jelas Kaulihat dosa-dosaku? Ah, Engkau diam saja!) (Sebelum Tidur, 1977)