sarekat islam
DESCRIPTION
sejarah sarekat islamTRANSCRIPT
Sarekat Islam serta Persaingan SI dan ISDV
Mata Kuliah : Sejarah Indonesia Masa Pergerakan
Dosen pengampu : Dr. Dyah Kumalasari, M.Pd
Disusun Oleh :
Yunita Sari 11406244001
Devi Ciptyasari 11406244008
Farid Febrika 11406244029
Munandar Raharjo 11406244035
Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta
2013
Munculnya Sarekat Islam
Sebelumnya bernama Sarekat
Dagang Islam (SDI) pada 1912 oleh
H.Samanhudi.
Latar belakng SI adanya
persaingan antara pedagang Cina dan
Jawa, karena perubahan tingkah laku
dan arogansi pedagang Cina.
Tujuan Sarekat Islam adalah
menghidupkan kembali kegiatan
ekonomi pedagang islam Jawa yang
diikat dengan agama.
Reaksi terhadap SI
SI populer dikalangan rakyat kecil karena dapat memperbaiki
kehidupan rakyat.
Bupati Cirebon menganagap pemimimpin SI sebagai priayi yang gagal
yang dengan membebani perkumpulan bertindak macam-macam.
Satu-satunya kemajuan yang di bawa SI menurut mereka adalah orang
yang menjadi lebih bersikap sok aksi.
Gubernur Jendral Idenburg berpendapat bahwa SI merupakan
kenyataan bahwa orang bumi putra mulai memikirkan nasibnya.
Idenburg memberi badan hukum hanya pada cabang SI sehingga SI
pusat diperlemah.
Perkembangan Sarekat Islam
• Juni 1916 di Bandung diadakan kongres Pertama yang
dihadirI oleh 80 SI lokal yang meliputi 360 ribu orang.
• kongres SI kedua tahun 1917 di Jakarta munculah
aliran sosialisrevolusioner yang di wakili oleh Semaun
yang pada waktu itu menjadi SI lokal Semarang. Namun
kongres itu tetap memutuskan bahwa perjuangan SI
mendapatkan zelfbestuur atau pemerintahan sendiri.
Kongres ketiga 1918 di Surabaya, anggota 450.000 orang,dari 87 SI lokal.
Pengaruh Semaun makin menjalar ketubuh SI. Dikatakannya bahwa
pertentagan yang terjadi bukan antara penjajah dan terjajah tetapi juga antara
kapitalis dengan buruh.
Kongres SI keempat tahun 1919, SI memperhatikan gerakan buruh atau Sarikat
Sekerja (SS), yang memperkuat kedudukan partai politik dalam menghadap
pemerintahan kolonial.
Kongres SI kelima1921 Semaun melancarkan kritik terhadap kebijakan SI Pusat
sehingga timbul perpecahan. Di satu pihak aliran yang mendambakan aliran
ekonomi gogmatis diwakili oleh Semaun dan aliran nasional keagamaan
diwakili oleh Cokroaminoto.
Perpecahan semakin jelas dan dua aliran tersebut tidak dapat dipersatukan.
kongres keenam akhir tahun 1921 disetujui adanya disiplin
partai, maka Semaun dikeluarkan dari SI karena merangkap
dengan anggota partai lain.
Dengan demikian terdapt dua aliran SI yaitu: 1) yang
berazazkan kebangsaan-keagamaan berpusat di Yogyakarta
dan 2) yang berazazkan komunis berpusat di Semarang.
Kongres SI ketujuh tahun 1923 di Madiun Sarekat Islam diganti
menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Di pihak lain cabang SI
yang mendapat pengaruh komunis menyatakan dirinya
bernaung dalam Sarekat Rakyat yang merupakan bangunan
Partai Komunis Indonesia (PKI).
SI diganti Partai Sarekat Islam (PSI)
Azaz perjuangan PSI adalah nonkoperasi artinya organisasi itu
tidak mau berkerjasama dengan pemerintah kolonial, tetapi
organisasi itu mngizinkan anggotanya duduk dalam Dewan
Rakyat atas nama sendiri.
Kongres PSI tahun 1927 menegaskan azaz perjuangannya
bahwa tujuannya adalah mencapai kemerdekaan nasional
berdasarkan agama Islam.
Nama PSI diganti Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII) karena
bergabung ke PPPKI karena tujuannya sama yaitu
kemerdekaan nasional.
Persatuan dalam PSII hanya berlangsung singkat karena
dr.Sukiman memisahkan diri lagi yang diikuti Wiwoho, Kasman
Singodimejo, dll.
Pada 1940 Kartosuwiryo mendirikan PSII Kartosuwiryo setelah
keluar dari PSII lama. Pada saat Jepang mendarat di
Indonesia kekuatan Islam terpecah menjadi beberapa aliran
PSII Abikusno, PSII Kartosuwiryo, PII atau PARII dr. Sikiman.
Semua aliran itu tidak berdaya pada pendudukan Jepang yang
melarang kehidupan partai politik di Indonesia.
Munculnya Organisasi ISDVBenih-benih marxisme datang dari luar negeri dan
mulai ditanamkan di bumi Indonesia.
H.J.F.M Sneevliet, tinggal di Semarang,
mendirikan Indische Sociaal-Democratische
Vereneging (ISDV).
Sneevliet merasa ISDV tidak dapat berkembang
karena tidak berakar di dalam masyarakat
indonesia.
Strategi bersekutu dengan gerakan yang bisa
menjembatani dengan masyarakat Indoensia.
Hubungan SI dengan ISDVISDV Berkerjasam dengan SI, menjadikan anggota ISDV menjadi anggota SI.
Keberhasilan ISDV masuk ke SI:
1. Central Sarekat Islam (CSI) sebagai badan koordinasi pusat masih sangat lemah
kekuasaanya. Tiap-tiap canbang SI bertindak sendiri-sendiri secara bebas. Para pemimpin
lokal yang kuat mempunyai pengaruh yang menentukan di dalam SI cabang.
2. Kondisi kepartian pada masa itu memungkinkan orang untuk sekaligus menjadi anggota
lebih dari satu partai. Hal ini disebabkan pada mulanya organisasi-organisasi itu didirikan
bukan sebagai suatu partai politik melainkan sebagai suatu organisasi guna mendukung
berbagai kepentingan sosial budaya dan ekonomi. Dikalangan kaum tepelajar menjadi
kebiasaan bagi stiap orang untuk memasuki berbagai macam organisasi yang dianggapnya
dapat membantu kepentingan.
SI Semarang menyerang CSI sama sengitnya seperi mereka menyerang pemerintah kolonial
dan kapitalis asing. Oleh karena campur tangan ISDV dalam pertikaian antara CSI dan SI
semarang, dalam kongresnya bulan oktober 1917 SI memutuskan untuk menghentikan segala
hubungan dengan ISDV.
TERIMA KASIH