sap tanda tanda bahaya kehamilan.doc

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) Topik : Tanda-tanda bahaya kehamilan Sasaran : Ibu hamil di Desa Gayaman Tempat : Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto Materi : Tanda- Tanda Bahaya Kehamilan 1. Ibu muntah dan tidak mau makan. 2. Berat badan ibu hamil tidak naik. 3. Perdarahan. 4. Bengkak di tangan atau wajah, pusing dan diikuti kejang. 5. Gerakan janin berkurang atau tidak ada. 6. Kelainan letak janin di dalam rahim. 7. Ketuban pecah sebelum waktunya. 8. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan. Mengetahui Kepala Desa Gayaman SALAMUN 54

Upload: ridwan-conan

Post on 11-Aug-2015

529 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

tanda tanda kehamilan

TRANSCRIPT

Page 1: SAP tanda tanda bahaya kehamilan.doc

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Topik : Tanda-tanda bahaya kehamilan

Sasaran : Ibu hamil di Desa Gayaman

Tempat : Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto

Materi : Tanda- Tanda Bahaya Kehamilan

1. Ibu muntah dan tidak mau makan. 2. Berat badan ibu hamil tidak naik.3. Perdarahan. 4. Bengkak di tangan atau wajah, pusing dan diikuti

kejang. 5. Gerakan janin berkurang atau tidak ada. 6. Kelainan letak janin di dalam rahim. 7. Ketuban pecah sebelum waktunya. 8. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan.

MengetahuiKepala Desa Gayaman

SALAMUN

54

Page 2: SAP tanda tanda bahaya kehamilan.doc

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tanda-Tanda bahaya kehamilan

Sasaran : Ibu hamil di Desa Gayaman

Tempat : Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto

A. Tujuan penyuluhan

1. Tujuan Umum

Diharapkan setelah mengikuti penyuluhan peserta mengerti tentang tanda

bahaya kehamilan.

2. Tujuan Khusus

Ibu hamil mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan

B. Materi penyuluhan

Tanda-tanda bahaya kehamilan

55

Page 3: SAP tanda tanda bahaya kehamilan.doc

C. Kegiatan penyuluhan

Tahap Kegiatan pemberi

penyuluhan

Kegiatan yang

diberi penyuluhan

Metode Alat Waktu

1.Pendahuluan 1. Mem

beri salam dan

perkenalan

2. Menj

elaskan tujuan

penyuluhan

1. Menj

awab salam

2. Mem

perhatikan

Ceramah - 5 menit

2. Penyajian 1. Mena

nyakan pada ibu

hamil tentang

tanda bahaya

kehamilan,

2. Menj

elaskan materi

tentang Tanda-

tanda bahaya

kehamilan

3. Mem

berikan

kesempatan pada

peserta untuk

bertanya

4. Mem

berikan

pertanyaan

kesimpulan dan

hasil penyuluhan

1. Mem

beri pendapat

2. Mem

perhatikan dengan

seksama

3. Mem

berikan pertanyaan

4. Mem

perhatikan

Ceramah - 30

menit

3. Penutup 1. Meng 1. Memberi jawaban Tanya 25

56

Page 4: SAP tanda tanda bahaya kehamilan.doc

evaluasi hasil

penyuluhan

2. Memi

nta saran dan

kritik

3. Mem

beri salam

evaluasi

2. Memberi saran

dan kritik

3. Menjawab salam

jawab menit

D. Evaluasi

1. Input

1. Jumlah peserta 100%

2. Ketepatan metode yang akan dipilih dengan pemahaman peserta

2. Proses

1. 50% peserta mengalami peningkatan tentang materi

penyuluhan

2. Para peserta termotifasi pada materi penyuluhan

3. Output

1. Ketepatan waktu pelaksanaan

2. Terwujudnya masyarakat yang sadar akan pentingnya pengetahuan

tentang bahaya kehamilan, persalinan, nifas dan rujukan.

E. Referensi

Syafrudin dan Hamidah.2009.Kebidanan Komunitas.Jakarta:EGC

57

Page 5: SAP tanda tanda bahaya kehamilan.doc

58

Page 6: SAP tanda tanda bahaya kehamilan.doc

MATERI PENYULUHAN

TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN

A. Pengertian

Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas merupakan tanda

gejala yang menunjukan ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Kebanyakan

kehamilan berakhir dengan persalinan dan nifas normal. Namun 15-20

diantara 100 ibu hamil mengalami gangguan (Syafruddin dan Hamidah,

2009:166)

B. Tanda-tanda bahaya yang perlu dikenali ibu:

1. Ibu muntah dan tidak mau makan.

Kebanyakan ibu hamil pada usia kehamilan 1-3 bulan sering mual

dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan hilang dengan

sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Namun jika ibu tetap tidak

mau makan, muntah terus menerus sehingga ibu lemah dan tidak dapat

bangun, keadaan ini berbahaya bagi janin dan kesehatan ibu. Ibu atau

keluarganya perlu didorong untuk segera meminta pertolongan bidan

terdekat untuk bibawa ke puskesmas atau ke rumah sakit agar

kehamilannya dapat diselamatkan.

2. Berat badan ibu hamil tidak naik.

Berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg karena pertumbuhan janin dan

bertambahnya jaringan tubuh ibu akibat kehamilan. Kenaikan berat badan

biasanya terlihat nyata sejak usia kehamilan 4 bulan sampai menjelang

persalinan. Jika berat badan ibu tidak naik pada akhir bulan ke 4 atau berat

badan kurang dari 45 kg pada akhir bulan ke 6, pertumbuhan janin

59

Page 7: SAP tanda tanda bahaya kehamilan.doc

mungkin terganggu. Keluarga perlu untuk segera meminta pertolongan

bidan terdekat untuk dibawa ke puskesmas atau rumah sakit aagar dapat

diperiksa dan diberikan pertolongan yang diperlukan.

3. Perdarahan.

Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan, dan

nifas, sering kali merupakan tanda bahaya yang mengakibatkan kematian

ibu dan janin.

a. Perdarahan melalui jalan lahir pada usia kehamilan sebelum 3 bulan

disebabkan oleh keguguran yang mengancam. Ibu harus segera

meminta bantuan bidan atau dokter.

b. Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat.

Ibu yang terlambat mengetahuinya, harus langsung dibawa ke rumah

sakit untuk diselamatkan jiwanya.

c. Perdarahan pada usia kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit

merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu harus segera mendapatkan

pertolongan di rumah sakit.

4. Bengkak di tangan atau wajah, pusing dan diikuti kejang.

Sedikit bengkak pada kaki atau tungkai bawah pada usia kehamilan

6 bulan ke atas mungkin masih normal. Akan tetapi, bengkak pada tangan

atau wajah, apabila disertai tekanan darah tinggi dan sakit kepala (pusing),

sangat berbahaya. Jika keadaan ini dibiarkan, ibu dapat mengalami kejang.

Keadaan ini dapat disebut keracunan kehamilan atau eklamsia.

60

Page 8: SAP tanda tanda bahaya kehamilan.doc

5. Gerakan janin berkurang atau tidak ada.

Pada keadaan normal, gerakan janin dapat dirasakan ibu pertama

kali pada usia kehamilan 4-5 bulan. Sejak saat itu gerakan janin sering

dirasakan. Janin yang sehat bergerak secara teratur. Jika gerakan janin

berkurang, melemah atau tidak bergerak sama sekali dalam 12 jam,

kehidupan bayi mungkin terancam.

6. Kelainan letak janin di dalam rahim.

Pada keadaan normal, kaput janin berada di bawah rahim ibu dan

menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala janin

turun masuk ke rongga panggul ibu. Kadang-kadang letak bayi tidak

normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Pada keadaan seperti ini, ibu harus

melahirkan di rumah sakit agar ibu dan bayi dapat diselamatkan. Kelainan

letak janin, antara lain letak sungsang (letak kepala janin di bagian atas

rahim) dan letak lintang (letak janin melintang di dalam rahim).

7. Ketuban pecah sebelum waktunya.

Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan berusia

22 minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses

persalinan berlangsung (Sarwono,2002:M-112). Biasanya ketuban pecah

menjelang persalinan, setelah ada tanda awal persalinan ( seperti mulas

dan keluarnya lendir bercampur sedikit darah). Cairan ketuban biasanya

berwarna jernih kekuningan. Jika ketuban telah pecah dan cairan ketuban

keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan

mudah terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu dan janin. Ibu harus segera

mendapat pertolongan bidan terdekat atau dibawa ke puskesmas / rumah

sakit.

61

Page 9: SAP tanda tanda bahaya kehamilan.doc

8. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan.

Beberapa penyakit merugikan kehamilan, antara lain:

a. Penyakit jantung. Ibu sering berdebar

dan mudah sesak nafas jika melakukan kegiatan ringan sehari-hari.

b. Kurang darah (anemia) berat. Ibu pucat,

lesu, lemah, pusing, dan sering sakit.

c. TBC. Ibu mengalami batuk yang tidak

sembuh-sembuh, nafsu makan kurang, berat badan turun dan

berkeringat di malam hari.

d. Malaria. Ibu demam menggigil secara

berkala, lemah dan pucat.

e. Infeksi pada saluran kelamin. Gejala

tidak selalu nyata. Misalnya keputihan, luka atau nyeri pada alat

kelamin.

62