sap penkes ispa

15
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) Di Ruang Poli Anak BLUD Drs.Moch Anshari Shaleh Banjarmasin OLEH KELOMPOK 1 1. Abdi prasetio,S.Kep 2. Agustini fujiarti,S.Kep 3. Afriyani sintha,S.kep 4. Aryo,S.Kep 5. Maulana,S.Kep 6. Makmun,S.Kep 7. Nisfi cahyati,S.Kep 8. Rina maulina,S.Kep 9. Yuhadi effendi,S.Kep

Upload: yuhadi-luph-yunita

Post on 12-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sap Penkes Ispa

TRANSCRIPT

Page 1: Sap Penkes Ispa

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

Di Ruang Poli Anak BLUD Drs.Moch Anshari Shaleh Banjarmasin

OLEH

KELOMPOK 1

1. Abdi prasetio,S.Kep

2. Agustini fujiarti,S.Kep

3. Afriyani sintha,S.kep

4. Aryo,S.Kep

5. Maulana,S.Kep

6. Makmun,S.Kep

7. Nisfi cahyati,S.Kep

8. Rina maulina,S.Kep

9. Yuhadi effendi,S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

2015

Page 2: Sap Penkes Ispa

LEMBAR PENGESAHANSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ISPA

DI SUSUN OLEH :

Kelompok 1

1. Abdi prasetio,S.Kep

2. Agustini fujiarti,S.Kep

3. Afriyani sintha,S.kep

4. Aryo,S.Kep

5. Maulana,S.Kep

6. Makmun,S.Kep

7. Nisfi cahyati,S.Kep

8. Rina maulina,S.Kep

9. Yuhadi effendi,S.Kep

Banjarmasin, 10 Juli 2015

Mengetahui,

Pembimbing Akademik/Mentor Pembimbing Lahan/Perseptor

Page 3: Sap Penkes Ispa

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok bahasan : ISPA

2. Sasaran : 10 sampai 20 pengunjung Poli Anak

3. Hari ,Tanggal : Jum’at, 14 Agustus 2015

4. Waktu : 09.30 - 10.00 WITA

5. Tempat : Ruang Tunggu Poli Anak

6. Tujuan

A. Tujuan Umum

Peserta penyuluhan mendapat informasi dan mengerti tentang ISPA

B. Tujuan Khusus

a) Peserta penyuluhan mengetahui definisi ISPA

b) Peserta penyuluhan mengetahui tanda dan gejala ISPA

c) Peserta penyuluhan memahami tanda bahaya ISPA

d) Peserta penyuluhan mengetahui perawatan di rumah pada ISPA

e) Peserta penyuluhan memahami pencegahan ISPA

f) Peserta penyuluhan memahami Penularan ISPA

g) Peserta penyuluhan memahami pencegahan ISPA (Cuci tangan)

7. Media dan Metode Penyuluhan

a) Media : leaflet

b) Metode : ceramah dan diskusi

c) LCD

8. Materi

Terlampir

9. Analisa Lingkungan

a. Seting tempat (pengaturan sarana)

b. Pengaturan Audien (yang sudah menyelesaikan registrasi)

c. Situasi lingkungan dibuat kooperaatif

Page 4: Sap Penkes Ispa

10. Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Waktu Proporsi

Waktu

Kegiatan

Penyuluhan

Kegiatan Peserta Media/metode

1 Pembukaan 09.30 2 menit Salam Pembuka Menjawab salam Sound system

Ceramah

09.32 3 menit Perkenalan tim

penyuluh dan

sekaligus

Menggali

pengetahuan

audien

Memperhatikan

dan Menjawab

Sound system

Ceramah

09.35 3 menit Menjelaskan

maksud dan

tujuan materi

yang akan

disampaikan

Memperhatikan Sound system

Ceramah

2. Penyuluhan 09.38 10 menit Menjelaskan

materi tentang:

1. Definisi ISPA

2. Tanda dan

gejala ISPA

3. tanda bahaya

ISPA

4. Perawatan di

rumah pada

ISPA

5. Pencegahan

ISPA (cuci

tangan)

6. Penularan

Ispa

Memperhatikan Demonstrasi

Cuci Tangan

Page 5: Sap Penkes Ispa

Evaluasi 09.48 10 menit Diskusi Tanya

jawab tentang

pemahaman

audien

mengenai :

1. Definisi ISPA

2. Tanda dan

gejala ISPA

3. tanda bahaya

ISPA

4. Perawatan di

rumah pada

ISPA

5. Pencegahan

ISPA (cuci

tangan)

6. Penularan

Ispa

Memberikan dan

menjawab

pertanyaan

diskusi

Penutup 09.58 2 menit Salam penutup Menjawab salam Pembagian

leaflet

Page 6: Sap Penkes Ispa

11. Kriteria Evaluasi

No Kriteria Evaluasi Keterangan

1 Evaluasi Struktur SAP telah dibuat sebelum acara penyuluhan

Peserta hadir di tempat penyuluhan dengan maksimal

keterlambatan 15 menit

Tempat penyuluhan telah disiapkan

Media untuk menyuluh telah selesai dicetak dan disiapkan

2 Evaluasi Proses Peserta antusias dengan materi yang diberikan saat

penyuluhan

Peserta aktif bertanya tentang materi penyuluhan

Kriteria jumlah kehadiran melebihi dari jumlah minimal

yang ditetapkan

3 Evaluasi Hasil Peserta dapat menyebutkan tanda-tanda ISPA saat di sesi

diskusi dengan pemateri

12. Analisa Evaluasi Keberhasilan

Dari 6 pertanyaan dapat dilakuakan analisa keberhasilan dalam penyampaian materi dengan

skor untuk menentukan kategori baik,kurang dan buruk. Dalam table sebagai berikut :

No Kategori Score

1. Berhasil 5-6

2. Cukup Berhasi 3-4

3. Kurang Berhasi 1-2

TINJAUAN TEORI

Page 7: Sap Penkes Ispa

1. Definisi ISPA

ISPA sering diartikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas, yang benar ISPA

adalah infeksi saluran pernapasan akut. Ispa meliputi saluran pernapasan bagian bawah

dan bagian atas.

ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang

dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung

paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput

paru.

Infeksi saluran pernapasan adalah suatu keadaan dimana saluran pernapasan (hidung,

pharing, laring) mengalami inflamasi yang menyebabkan terjadi obstruksi jalan nafas

dan akan menyebabkan retraksi dinding dada pada saat melakukan pernapasan. Infeksi

saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas dalam

menghadapi organism asing (Benny, 2010).

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang

mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya

2. Tanda dan gejala ISPA

Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya

obstruksi hidung dengan secret yang encer sampai dengan membuntu saluran

pernapasan, balita menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau

minum (Benny, 2010).

Tanda gejala yang muncul ialah (Benny, 2010):

a. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika

anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam muncul

sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai 39,5OC-40,5OC.

b. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens,

biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri

kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan

brudzinski.

c. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadi

susah minum dan bhkan tidak mau minum.

Page 8: Sap Penkes Ispa

d. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi

tersebut mengalami sakit.

e. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasan

akibat infeksi virus.

f. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya

lymphadenitis mesenteric.

g. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih

mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.

h. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin

tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.

i. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suara

pernafasan.

3. Tanda-tanda bahaya

Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan

dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala

menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan

pernapasan dan mungkin meninggal.

a. Tanda-tanda klinis

Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi

dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang,

grunting expiratoir dan wheezing.

Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi

dan cardiac arrest.

Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala,

bingung, papil bendung, kejang dan coma.

Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

b. Tanda-tanda laboratoris

hypoxemia,

Page 9: Sap Penkes Ispa

hypercapnia dan

acydosis (metabolik dan atau respiratorik) (4).

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak

bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan tanda

bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum

(kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah volume yang biasa

diminumnya), kejang, kesadaran menurun, stridor, Wheezing, demam dan dingin.

4. Penatalaksanaan/perawatan di rumah

Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang

menderita ISPA.

a. Mengatasi panas (demam)

Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan

parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus

segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari.

Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus

dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih,

celupkan pada air (tidak perlu air es).

b. Mengatasi batuk

Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu

jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ,

diberikan tiga kali sehari.

c. Pemberian makanan

Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu

lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi

yang menyusu tetap diteruskan.

d. Pemberian minuman

Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak

dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan

akan menambah parah sakit yang diderita.

e. Lain-lain

Page 10: Sap Penkes Ispa

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan

rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang

berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang

lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang

berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah

keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau

petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain

tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan

benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik,

usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk

pemeriksaan ulang. (Depkes RI, 2001)

5. Pencegahan

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak

antara lain:

a. Mengusahakan agar anak memperoleh gizi yang baik, diantaranya dengan cara

memberikan makanan kepada anak yang mengandung cukup gizi.

b. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap

penyakit baik.

c. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih..

d. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.

e. Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satunya adalah memakai

penutup hidung dan mulut ketika kontak langsung dengan anggota keluarga atau

orang yang sedang menderita penyakit ISPA. (Adhisty, 2013).