sap oral hygiene.doc

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN di R. 26 HCU RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG Oleh: Mahasiswa PSIK A UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Dan Mahasiswa AKPER GENGGONG PROBOLINGGO

Upload: bais-armondo

Post on 27-Oct-2015

134 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

sap oral hygiene

TRANSCRIPT

Page 1: sap oral hygiene.doc

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN

di R. 26 HCU RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh:

Mahasiswa PSIK A UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Dan

Mahasiswa AKPER GENGGONG PROBOLINGGO

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

IRNA I RUANG 26 HCU

RSUD Dr.SAIFUL ANWAR

MALANG

2013

Page 2: sap oral hygiene.doc

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok BahasaN : Oral Hygiene

Sub Bahasan : Oral hygiene pada pasien dengan penurunan kesadaran

Sasaran : Keluarga Pasien di ruang 26 HCU

Tempat : Ruang 26 HCU

Hari / Tanggal : Jumat, 30 Agustus 2013

W a k t u : 30 menit

P u k ul : 10.00 WIB

I. Tujuan Umum :

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Oral Hygiene selama 30 menit, keluarga

pasien di ruang 26 HCU dapat memahami tentang Oral Hygiene.

II. Tujuan Khusus :

1. Mampu menjelaskan pengertian Oral Hygiene.

2. Mampu menjelaskan pentingnya Oral Hygiene.

3. Mampu menjelaskan bahaya kurangya menjaga kebersihan mulut

4. Mampu menjelaskan cara menjaga oral hygiene

5. Mampu menjelaskan tata cara oral hygiene pada pasien dengan penurunan

kesadaran

III. Materi :

Pokok Bahasan :

Oral Hygiene (Materi Terlampir)

Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian Oral Hygiene.

2. Pentingnya Oral Hygiene.

3. Bahaya kurangya menjaga kebersihan mulut

4. Cara menjaga oral hygiene

5. Tata cara Oral Hygiene pada pasien dengan penurunan kesadaran

Page 3: sap oral hygiene.doc

IV. Metode :

1. Ceramah

2. Diskusi.

V. Media / Alat :

1. Leaflet

2. Laptop

3. LCD

VI. Kegiatan Pembelajaran

No Tahap Waktu Kegiatan PJ

1. Pembukaan 3 menit Perkenalan

Menyampaikan tujuan

Kontrak waktu

Peraturan

Penyaji

2. Isi 15 menit Menggali dan menjelaskan pengetahuan tentang :

Pengertian Oral Hygiene Pentingnya Oral Hygiene Bahaya kurangnya

menjaga kebersihan mulut Cara menjaga oral hygiene Tata cara Oral Hygiene

pada pasien dengan penurunan kesadaran

Penyaji

5 menit Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya

Fasilitator

5 menit Menyimpulkan materi bersama peserta

Moderator

3. Penutupan 2 menit Evaluasi

VII. Pengorganisasian

a. Penyuluh : Selfi Safrida

b. Moderator dan MC : Lilia Vivianita dan Lince

c. Observer : Marista, Ali, Aprilia, Alfiah

Page 4: sap oral hygiene.doc

VIII. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

Semua peserta hadir dalam kegiatan.

Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama

dengan Ruangan 26 HCU RSSA Malang.

Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.

b. Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.

Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.

Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

c. Evaluasi Hasil

Peserta memahami materi yang telah disampaikan.

Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan

yang diajukan pemateri.

Jumlah peserta 7-10 orang.

Daftar Pustaka

Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.

Ed 4, vol 2. Jakarta : EGC.

http://www.simplyteeth.com/category/sections/adult/CaringTeethGums/

OralHygieneProgramme.asp?category=null&section=4&page=2 diakses tanggal

22 November 2010 pukul 15.00 WIB.

Carpenito, Lynda. Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada praktik klinis edisi 6.

Jakarta : EGC

Doengoes, Marilynn E, dkk. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri. Jakarta :

EGC.

MATERI PENYULUHAN

Page 5: sap oral hygiene.doc

A. DEFINISI

Oral hygiene atau hygiene mulut merupakan suatu usaha untuk membantu

mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, dan gusi. Menggosok membersihkan

gigi dari partikel – partikel makanan, plak, dan bakteri; memasase gusi; dan

mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa tidak nyaman.

B. PENTINGNYA ORAL HYGIENE

Oral hygiene atau hygiene mulut sangat penting dilakukan karena beberapa

hal, diantaranya:

1. Mengurangi kehilangan gigi akibat gigi yang rusak atau penyakit periodontal

bagi orang yang berusia 35 sampai 44 tahun;

2. Mengurangi jumlah lansia yang kehilangan gigi alami mereka;

3. Mengurangi prevalensi gingivitis;

4. Mengurangi penyakit periodontal dekstruktif di antara individu berusia 35

sampai 44 tahun;

5. Pada klien yang tidak sadar lebih rentan terkena kekeringan sekresi air liur

pada mukosa yang tebal karena mereka tidak mampu makan atau minum,

sering bernapas melalui mulut, dan seringkali memperoleh terapi oksigen. Klien

yang tidak sadar juga tidak dapat menelan sekresi air liur yang mengumpul

dalam mulut. Sekresi ini sering terdiri dari bakteri gram-negatif yang dapat

menyebabkan pneumonia jika sampai masuk ke paru – paru. Dengan demikian

kita harus melindungi mereka dari hambatan dan aspirasi sehingga

pembersihan dan pembilasan secara teratur pada rongga mulut adalah mutlak

harus dilakukan.

C. BAHAYA KURANGNYA MENJAGA KEBERSIHAN MULUT

Ada bermacam – macam masalah pada mulut yang dapat timbul akibat

kurangnya kebersihan mulut. Masalah – masalah tersebut, diantaranya:

1. Karies gigi

Merupakan masalah mulut paling umum dari orang muda. Perkembangan

lubang merupakan proses patologis yang melibatkan kerusakan email gigi pada

akhirnya melalui kekurangan kalsium. Kekurangan kalsium adalah hasil dari

akumulasi musin, karbohidrat, basilus asam laktat pada saliva yang normal

yang ditemukan pada mulut.

2. Plak gigi

Page 6: sap oral hygiene.doc

Lapisan gigi yang transparan dan melekat pada gigi, khususnya dekat dasar

kepala gigi pada margin gusi. Plak mencegah dilusi asam normal dan

netralisasi, yang mencegah disolusi bakteri pada rongga mulut.

3. Penyakit periodontal

Penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membrane periodontal atau

ligament periodontal. Gejalanya adalah gusi berdarah, bengkak, jaringan yang

radang, garis gusi yang menyusut, dengan pembentukan celah atau kantong

antara gigi dan gusi, serta kehilangan gigi tiba – tiba.

4. Halitosis (bau napas)

Merupakan masalah umum rongga mulut. Hal ini diakibatkan hygiene mulut

yang buruk, pemasukan makanan tertentu, atau proses infeksi atau penyakit.

Hygiene mulut yang tepat dapat mengeliminasi bau kecuali penyebabnya

adalah kondisi sistemik seperti penyakit liver atau diabetes.

5. Keilosis

Gangguan termasuk bibir yang retak, terutama pada sudut mulut. Defisiensi

riboflavin, napas mulut dan salivasi yang berlebihan dapat menyebabkan

keilosis. Pemberian minyak atau madu pada bibir mempertahankan

kelembaban, dan salep anti jamur atau antibakteri memperkecil perkembangan

mikroorganisme.

6. Stomatitis

Merupakan kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi,

seperti: tembakau; defisiensi vitamin; infeksi oleh bakteri, virus atau jamur; atau

penggunaan obat kemoterapi.

7. Glositis

Merupakan peradangan lidah akibat penyakit infeksi atau cidera, seperti luka

bakar atau gigitan.

8. Gingivitis

Peradangan gusi, biasanya karena perawatan hygiene mulut yang buruk atau

terjadi tanda leukemia, defisiensi vitamin, atau diabetes mellitus.

D. CARA MENJAGA ORAL HYGIENE

Page 7: sap oral hygiene.doc

Menurut Denstisty (2010), cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan efektif

dalam menjaga oral hygiene, adalah sebagai berikut:

a. Sikat gigi

Pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat gigi secara teratur

dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara horisontal

adalah umum dilakukan dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan cara

demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi gingival dan abrasi gigi. Pada

pasien yang tidak sadar, sikat gigi diganti dengan kain pembungkus handuk atau

kasa pada ujung batang jari. Pasta gigi membantu tetapi tidak perlu.

b. Kumur-kumur antiseptik

Terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-kumur,

seperti metal salisilat, chlorhexidine 0,20% dan H2O2 1,5% atau 3,0%. Kumur-

kumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat.

c. Dental flos atau benang gigi

Cara ini mulai banyak diperkenalkan dan cukup ampuh untuk membersihkan di

sela-sela gigi.

d. Pembersih lidah

Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis serta

candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient.

 

E. TATA CARA ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN

KESADARAN

Menurut Perry (2005), adapun perawatan oral hygiene pada pasien dengan

penurunan tingkat kesadaran, sebagai berikut:

a. Peralatan

1. Air bersih

2. Spatel lidah dengan bantalan atau spons

3. Handuk wajah, handuk kertas

4. Kom kecil

5. Bengkok

6. Gelas dengan air dingin

7. Spuit ber-bulb kecil

8. Kateter pengisap dihubungkan dengan alat pengisap

9. Sarung tangan sekali pakai

10. Pinset

11. Depper

b. Prosedur tindakan

Page 8: sap oral hygiene.doc

1. Dekatkan alat-alat

2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

3. Uji adanya reflex muntah dengan menempatkan spatel lidah diatas bagian

belakang lidah (pasien dengan gangguan reflex menelan memerlukan

perawatan khusus)

4. Inspeksi rongga mulut

5. Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah

matras, bila perlu nyalahkan mesin pengisap dan sambungkan slang ke

kateter pengisap.

6. Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok di bawah dagu.

7. Secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan spatel lidah

dengan memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut, diantara molar

belakang. Masukkan bila pasien relaks. (Jangan memaksa).

8. Bersihkan mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan air

segar. Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan permukaan

penguyah dan permukaan dalam pertama. Bersihkan atap mulut dan bagian

dalam pipi dan bibir. Gosok lidah tetapi hindari menyebabkan reflex muntah

bila ada. Basahi aplikator bersih dengan air dan gosok mulut untuk mencuci.

Ulangi sesuai kebutuhan.

9. Isap sekresi bila terakumulasi.

10. Lepaskan sarung tangan.

11. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.

12. Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.