sap insomnia pada lansia

14
SATUAN ACARA PENYULUHAN Mata Pelajaran : Gerontik Pokok Bahasan : Gangguan Tidur / Insomnia Sub Pokok Bahasan : Pengertian tidur Pengertian gangguan tidur Tanda dan gejala gangguan tidur Penyebab gangguan tidur Dampak gangguan tidur Cara mengatasi gangguan tidur Sasaran : Pengunjung Posyandu Lansia Jumlah : Seluruh Pengunjung Posyandu Yang Hadir Hari/Tanggal : Minggu, 23 Agustus 2015 Waktu : 1 x 45menit I. Latar belakang Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia sebagai makhluk biopsikososial, dimana tidur dapat memulihkan tingkat aktifitas normal dan keseimbangan normal dari berbagai bagian sistem saraf pusat. Apabila seseorang mengalami gangguan tidur dapat menimbulkan dua efek fisiologik yaitu : efek pada sistem saraf dan efek pada struktur tubuh lainnya. Efek pada sistem saraf dapat mengacaukan

Upload: noyy

Post on 30-Jan-2016

472 views

Category:

Documents


120 download

DESCRIPTION

Sap

TRANSCRIPT

Page 1: Sap Insomnia Pada Lansia

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Pelajaran : Gerontik

Pokok Bahasan : Gangguan Tidur / Insomnia

Sub Pokok Bahasan :

Pengertian tidur

Pengertian gangguan tidur

Tanda dan gejala gangguan tidur

Penyebab gangguan tidur

Dampak gangguan tidur

Cara mengatasi gangguan tidur

Sasaran : Pengunjung Posyandu Lansia

Jumlah : Seluruh Pengunjung Posyandu Yang Hadir

Hari/Tanggal : Minggu, 23 Agustus 2015

Waktu : 1 x 45menit

I. Latar belakang

Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi

oleh setiap manusia sebagai makhluk biopsikososial, dimana tidur dapat

memulihkan tingkat aktifitas normal dan keseimbangan normal dari berbagai

bagian sistem saraf pusat. Apabila seseorang mengalami gangguan tidur

dapat menimbulkan dua efek fisiologik yaitu : efek pada sistem saraf dan

efek pada struktur tubuh lainnya. Efek pada sistem saraf dapat mengacaukan

fungsi tubuh maupun organ tubuh itu sendiri. Secara tidak langsung

kekurangan tidur akan mempengaruhi sistem saraf pusat.

Gangguan tidur ini sering dikaitkan dengan gangguan fungsi

pikiran yang progresif dan kadang-kadang bahkan dapat menimbulkan

perilaku abnormal dari sistem saraf. Gangguan tidur yang berkepanjangan

dapat menyebabkan kelambahan berfikir, mudah tersinggung atau bahkan

menjadi psikotik. Gangguan tidur ini sering dialami oleh orang dewasa dan

Page 2: Sap Insomnia Pada Lansia

lansia yang disebabkan oleh berbagai hal seperti stress dan cemas. Untuk itu

perlu penanganan secara komprehensif.

Oleh karena itu dalam praktek keperawatan Gerontik, akan

melakukan penyuluhan mengenai gangguan tidur yang ditujukan pada

pengunjung Posyandu lansia.

II. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan

mampu memahami gangguan tidur dan upaya penanganannya.

III. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan

mampu :

1. Pengertian tidur

2. Pengertian gangguan tidur

3. Tanda dan gejala gangguan tidur

4. Penyebab gangguan tidur

5. Akibat tidur yang terganggu

6. Cara mengatasi gangguan tidur

IV. Materi (terlampir)

V. Metode

Ceramah dan tanya jawab

VI. Alat dan Media

1. Power Point

2. LCD

3. SoundSystem

4. Microphone

Page 3: Sap Insomnia Pada Lansia

X. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Lansia1. 5 menit Pembukaan

- Memberi salam- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan kontrak, waktu, topik dan tujuan penyuluhan

- Menjawab Salam

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

2. 30 menit Pelaksanan - Apersepsi

- Mengkaji pengetahuan pengunjung tentang tidur

- Memberi reinforcement positif

- Menjelaskan pengertian tidur

- Mengkaji pengetahuan pengunjung tentang gangguan tidur/insomnia

- Memberi reinforcement positif

- Menjelaskan pengertian gangguan tidur / insomnia

- Mengkaji pengetahuan pengunjung tentang tanda dan gejala gangguan tidur / insomnia

- Memberi reinforcement positif

- Menjelaskan tentang tanda dan gejala gangguan tidur / Insomnia

- Mengkaji pengetahuan pengunjung tenatang penyebab gangguan tidur / Insomnia

- Memberi reinforcement positif

- Mengemukakan pendapat

- Mengemukakan pendapat

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mengemukakan pendapat

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mengemukakan pendapat

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mengemukakan pendapat

- Mendengarkan dan memperhatikan

Page 4: Sap Insomnia Pada Lansia

- Menjelaskan tentang penyebab gangguan tidur / Insomnia

- Mengkaji pengetahuan pengunjung tentang akibat gangguan tidur/ Insomnia

- Memberi reinforcement positif

- Menjelaskan akibat gangguan tidur / Insomnia

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mengungkapkan pendapat

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

Page 5: Sap Insomnia Pada Lansia

- Mengkaji pengetahuan pengunjung tentang cara mengatasi gangguan tidur / Insomnia

- Memberi reinforcement positif

- Menjelaskan cara mengatasi gangguan tidur/insomnia

- Memberi kesempatan pada pengunjung untuk bertanya

- Menjawab pertanyaan.

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mengajukan pertanyaan

- Mendengarkan dan memperhatikan

10 menit - Bersama pengunjung menyimpul-kan materi penyuluhan

- Melakukan evaluasi

- Menutup penyuluhan dan memberikan salam

- Bersama pengunjung menyimpulkan materi penyuluhan

- Menjawab pertanyaan

- Menjawab salam

VIII. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Pengunjung menyepakati kontrak yang telah disepakati, dan

tersedianya media penyuluhan

2. Evaluasi Proses

Pengunjung berpartisipasi selama kegiatan, lingkungan tidak bising

dan pelaksanaan sesuai dengan rencana.

3. Evaluasi Hasil

Pengunjung mampu menyebutkan :

- Pengertian tidur dengan bahasa sendiri

- Tanda dan gejala gangguan tidur dengan bahasa sendiri

- Penyebab gangguan tidur dengan bahasa sendiri

- Cara mengatasi gangguan tidur dengan bahasa sendiri

Page 6: Sap Insomnia Pada Lansia
Page 7: Sap Insomnia Pada Lansia

IX. Pengorganisasian

1. Pembimbing : Nana Rohana

2. Pelaksana

a. Leader : Ahmad Nordiansayh

b. Co Leader :

c. Fasilitator :

d. Observer :

3. Tugas Pelaksana

a. Leader : Pemimpin dan penanggung jawab secara umum

terhadap jalannya penyuluhan bertugas membuka acara

penyuluhan dan memperhatikan kelancaran

penyuluhan.

b. Co Leader : Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan mengevaluasi

hasil penyuluhan

c. Observer : Mengamati kegiatan penyuluhan apakah telah sesuai

dengan yang direncanakan serta segala faktor

pendukung ataupun faktor pengganggu jalannya

penyuluhan.

d. Fasilitator : Memfasilitasi pengunjung untuk berpartisipasi aktif.

Page 8: Sap Insomnia Pada Lansia

X. Setting Tempat

Keterangan :

L = Leader

CL = Co Leader

O = Observer

P = Pengunjung

F = Fasilitator

PK = Pembimbing klinik

PA = Pembimbing Akademi

PA

P

CL

F

F

L

P P

P P

P P

F

O

F

F

P

P

P

P

P

PK

Page 9: Sap Insomnia Pada Lansia

Materi

GANGGUAN TIDUR/INSOMNIA

1. Defenisi tidur

Tidur adalah kondisi tidak sadar dan bekerjanya otot yang terjadi secara

periodik, dengan kata lain adanya hubungan dengan lingkungan dalam kondisi

tidur, kecuali oleh suatu stimulus.

2. Pengertian gangguan tidur/insomnia

Insomnia atau gangguan tidur adalah suatu keadaan dimana seseorang

sulit tidur atau ngantuk.

3. Penyebab gangguan tidur / insomnia

a. Faktor psikologis : stress, sakit kepala, sakit perut, konflik keluarga, PHK.

b. Problem psikiatri, skizopren

c. Gaya hidup : pemakaian obat perangsang seperti nikotin (rokok), obat

penurun berat badan, asthma, pemakaian alkohol, jam tidur tidak teratur,

malas bekerja/beraktifitas.

d. Lingkungan : bising, cahaya yang terlalu terang.

e. Sakit fisik (sesak nafas, nyeri dan lain-lain)

IV. Dampak atau akibat dari gangguan tidur / insomnia

Menurunnya vitalitas kerja

Daya ingat dan konsentrasi menurun

Tidak ada tenaga / malas

Keterampilan berkomunikasi yang tidak bagus

Badan lemah / kelelahan / sakit kepala

Page 10: Sap Insomnia Pada Lansia

V. Cara mengatasi gangguan tidur / insomnia

Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman untuk tidur : kurangi bising

dan cahaya ruangan yang tidak diinginkan, ruangan tidak terlalu panas

atau dingin.

Olah raga kurang lebih 6 jam sebelum tidur.

Mandi dengan air hangat, sebaiknya dilakukan 1 atau 2 jam sebelum tidur.

Hindari stress dengan cara berdzikir, membaca dan lain-lain.

Hindari meminum-minuman yang mengandung kafein, alkohol di malam

hari.

Hindari penggunaan obat tidur jangka panjang

Gunakan teknik relaksasi

Page 11: Sap Insomnia Pada Lansia

REFERENSI

Stuart and Sundeen. Diagnosa Keperawatan Jiwa : GC : Jakarta

Williams Adrian (1999). Insomnia ; Pustaka Delapratasa : Jakarta

Hall Guyton (2000). Fisiologi Kedokteran ; EGC : Jakarta

Keliat, B.A (1998). Penatalaksanaan Stress; EGC : Jakarta

Page 12: Sap Insomnia Pada Lansia

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GANGGUAN TIDUR

(Insomnia)

Oleh :

Kelompok I

Lisastri Syahrias, S.Kep

Enni Mutia, S.Kep

Remiadi, S.Kep

Silvia, S.Kep

Yenni, S.Kep

Alice Rosy, S.Kep

Merry Yolanda, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNAND

2003