sap imd

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN ` (SAP) Bidang Studi : Maternitas Topik : Inisiasi Menyusui Dini Sub Topik : Cara Melakukan Inisiasi Menyusui Dini Sasaran : Ibu Hamil Hari/Tanggal : Rabu, 21 Mei 2015 Waktu : 20 menit Tempat : Ruang Nifas RSHS I. Identifiasi Masalah ASI sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Berdasarkan penelitian, anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intelegensi Quosient) lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI. ASI juga berpengaruh pada kenaikan berat badan yang baik setelah lahir dan menurunkan kemungkinan obesitas, karena komposisi ASI sangat sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh bayi. Pemberian ASI dalam satu jam pertama, bayi akan mendapatkan zat-zat gizi yang penting dan mereka terlindung dari berbagai penyakit berbahaya pada masa yang paling rentan dalam kehidupannya. Melihat begitu 1

Upload: medina-hutami

Post on 14-Sep-2015

459 views

Category:

Documents


101 download

DESCRIPTION

satuan acara penyuluhan inisiasi menyusui dini

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN`(SAP)

Bidang Studi: MaternitasTopik: Inisiasi Menyusui DiniSub Topik: Cara Melakukan Inisiasi Menyusui DiniSasaran: Ibu Hamil Hari/Tanggal: Rabu, 21 Mei 2015Waktu: 20 menitTempat: Ruang Nifas RSHS

I. Identifiasi MasalahASI sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Berdasarkan penelitian, anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intelegensi Quosient) lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI. ASI juga berpengaruh pada kenaikan berat badan yang baik setelah lahir dan menurunkan kemungkinan obesitas, karena komposisi ASI sangat sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh bayi.Pemberian ASI dalam satu jam pertama, bayi akan mendapatkan zat-zat gizi yang penting dan mereka terlindung dari berbagai penyakit berbahaya pada masa yang paling rentan dalam kehidupannya. Melihat begitu banyak manfaat yang didapat dari pemberian ASI, maka pemberian ASI harus mendapat perhatian yang besar.

II. Tujuan Instruksional UmumSetelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan selama 15 menit, diharapkan sasaran dapat mengerti mengenai pentingnya Inisiasi Menyusui Dini.

III. Tujuan Instruksional KhususSetelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan selama 15 menit, diharapkan sasaran akan dapat menjelaskan tentang :1. Klien dapat menyebutkan pengertian IMD (A1)2. Klien dapat menyebutkan 3 dari 5 tujuan IMD (A1)3. Klien dapat menyebutkan 3 dari 7 manfaat IMD (A1)4. Klien dapat menyebutkan 4 dari 8 syarat melakukan IMD (A1)5. Klien dapat menyebutkan Tahapan IMD (A1)

IV. MateriTerlampir

V. Media1. Leaflet2. Flipchart

VI. Metode1.Penyuluhan2.Tanya jawab

VII. Kegiatan PembelajaranNoWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan Peserta

1. 2 menitPembukaan :1. Memberi salam2. Perkenalan3. Menjelaskan topik penyuluhan4. Menyebukan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam mendengarkan dan memperhatikan

2.10 menitPelaksanaan :1. Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.Materi :a. Pengertian IMDb. Tujuan IMDc. Manfaat IMDd. Syarat melakukan IMDe. Tahapan IMDMenyimak dan memperhatikan

3.4 menitEvaluasi :1. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan dengan memberiakan pertanyaan2. Memberikan reinforcement positifMenjawab pertnyaan

4.1 menit Penutup :1. Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada sasaran2. Mengucapkan salamMenjawab salam

VIII. LAMPIRAN MATERI1. PengertianInisiasi menyusui dini adalah proses membiarkan bayi menyusui sendiri setelah kelahiran bayi. Bayi diletakkan di dada ibunya da bayi itu sendiri dengan segala upayanya mencari putting untuk segera menyusui selama 1 jam (Yuliarti, 2010).Inisiasi menyusui dini (IMD) merupakan kemampuan bayi mulai menyusu sendiri segera setelah dia dilahirkan (Siswosuharjo, ()).

2. Tujuan IMDa. Kontak kulit dengan kulit membuat ibu dan bayi lebih tenang.b. Saat IMD bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu yang akan membentuk koloni di kulit dan usus bayi sebagai perlundungan diri.c. Kontak kulit dengan kulit antara ibu dan bayi akan meningkatkan masih sayang ibu dan bayi.d. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.e. Mengurangi terjadinya anemia (Depkes RI, 2014)

3. Manfaat IMDa. Ketika bayi diletakkan di dada ibunya, ia berada tepat di atas rahim ibu. Hal itu membantu menekan plasenta dan mengecilkan rahim ibu. Dengan begitu, perarahan ibu aka berhenti karena ada kontraksi rahim. Melakukan IMD akan mengurangi angka perdarahan. b. Rasa kasih sayang akan meningkat karena adanya kontak langsung keduanya (kulit dengan kulit) (Yuliarti, 2010). c. Menstimulasi hormone oksitoksin yang dapat membuat rahim kembali ke ukuran semula. Merangsang hormone lain dapt meningkatkan ambang nyeri, membuat perasaan rileks, bahagia, merangsang pengeluaran ASI, serta lebih mencintai bayi. d. Bagi bayi, IMD bisa meredakan ketegangan dan stress yang kemungkinan terjadi selama proses kelahiran, memberi rasa nyaman, dan aman.e. IMD bisa menyelamatkan nyawa bayi. Faktanya, empat juta bayi meninggal dalam usia 28 hari dalam satu tahun. Jika bayi segera disusui dalam waktu satu jam pertama akan mengurangi angka risiko kematian bayi. f. Kehangatan dada bayi dapa menghangatkan bayi sehingga apabila bayi diletakkan di dada ibunya segera setelah melahirkan dapat menurunkan resiko hipoterma dan menurunkan angka kematian akibat kedinginan.g. Kolostrum, cairan yang kaya akan antibody dan penting untuk pertumbuhan usus dan ketahanan terhadap infeksi yang sangat dibutuhkan bayi demi kelangsungan hidup (Siswosuharjo, (), Roesli, 2008).

4. Syarat melakukan IMDTidak semua ibu dapat melakukan inisiasi menyusui dini. Bayi dan ibu yang dapat melakukan inisiai menyusui dini harus memenuhi syarat/kriteria sebagai berikut:a. Lahir spontan, baik presentasi kepala maupun bokong.b. Bila lahir dengan tindakan, maka inisiasi menyuui dini dilakukan setelah bayi cukup sehat, refleks menghisap baik.c. Bayi yang lahir dengan sectio cesarea dengan anestesia umum, inisiasi menyusui dini dilakukkan segera setelah kondisi ibu dan bayi stabil.d. Bayi tidak asfiksia setelah lima menit pertama (nilai apgar minimal 7).e. Umur 37 minggu atau lebih.f. Berat lahir 2000-2500 gram atau lebih.g. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum.h. Bayi dan ibu sehat (Wulan, 2011)

5. IMD setelah bedah CaesarIMD tetap bisa dilakukan meskipun menjalani persalinan melalui proses bedah Caesar. Memang tidak seperti pada persalinan normal IMD tidak bisa diletakkan di atas perut ibu. Namun, ibu bisa diberikan anastesi spinal atau epidural agar tetap dalam keadaan sadar. Kontak dapat dilakukan di ruangan opera sesegera mungkin dengn cara bayi diletakkan di dada dan dilanjutkan setelah berada di kamar perawatan. (Siswosuharjo, ()).

6. Tahapan IMDLangkah Inisiasi Menyusu Dini dalam Asuhan Bayi Baru Lahir

Langkah 1: Lahirkan, lakukan penilaian pada bayi, keringkan:a. Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran b. Sambil meletakkan bayi di perut bawah ibu lakukan penilaian apakah bayi perlu resusitasi atau tidakc. Jika bayi stabil tidak memerlukan resusitasi, keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan verniks. Verniks akan membantu menyamankan dan menghangatkan bayi. Setelah dikeringkan, selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat di klem.d. Hindari mengeringkan punggung tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi membantu bayi mencari puting ibunya yang berbau sama.e. Periksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal) kemudian suntikkan oksitosin 10 UI intra muskular pada ibu.

Langkah 2: Lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling sedikit satu jam:a. Setelah tali pusat dipotong dan diikat, letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu. Kepala bayi harus berada di antara payudara ibu tapi lebih rendah dari puting. b. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.c. Lakukan kontak kulit bayi ke kulit ibu di dada ibu paling sedikit satu jam. Mintalah ibu untuk memeluk dan membelai bayinya. Jika perlu letakkan bantal di bawah kepala ibu untuk mempermudah kontak visual antara ibu dan bayi. Hindari membersihkan payudara ibu . d. Selama kontak kulit bayi ke kulit ibu tersebut, lakukan Manajemen Aktif Kala 3 persalinan.

Langkah 3: Biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan mulai menyusu:a. Biarkan bayi mencari, menemukan puting dan mulai menyusu b. Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi menyusu misalnya memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara. Sebagian besar bayi akan berhasil menemukan puting ibu dalam waktu 30-60 menit tapi tetap biarkan kontak kulit bayi dan ibu setidaknya 1 jam walaupun bayi sudah menemukan puting kurang dari 1 jam.c. Menunda semua asuhan bayi baru lahir normal lainnya hingga bayi selesai menyusu setidaknya 1 jam atau lebih bila bayi baru menemukan puting setelah 1 jam. d. Bila bayi harus dipindah dari kamar bersalin sebelum 1 jam atau sebelum bayi menyusu, usahakan ibu dan bayi dipindah bersama dengan mempertahankan kontak kulit ibu dan bayi.e. Jika bayi belum menemukan puting ibu - IMD dalam waktu 1 jam, posisikan bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan kulit selama 30-60 menit berikutnya.f. Jika bayi masih belum melakukan IMD dalam waktu 2 jam, pindahkan ibu ke ruang pemulihan dengan bayi tetap di dada ibu. Lanjutkan asuhan perawatan neonatal esensial lainnya (menimbang, pemberian vitamin K1, salep mata) dan kemudian kembalikan bayi kepada ibu untuk menyusu.g. Kenakan pakaian pada bayi atau tetap diselimuti untuk menjaga kehangatannya. Tetap tutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa hari pertama. Bila suatu saat kaki bayi terasa dingin saat disentuh, buka pakaiannya kemudian telungkupkan kembali di dada ibu dan selimuti keduanya sampai bayi hangat kembali.h. Tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Bayi harus selalu dalam jangkauan ibu 24 jam dalam sehari sehingga bayi bisa menyusu sesering keinginannya (Depkes RI, 2010).

IX. EVALUASIa. Prosedur: Post Testb. Jenis Tes: Pertanyaan lisan

1. Apa yang dimaksud dengan IMD ?2. Sebutkan tujuan dilakukannya IMD ?3. Sebutkan manfaat IMD ?4. Sebutkan syarat dilakukannya IMD?5. Sebutkan tahapan dilakukannya IMD ?

DAFTAR PUSTAKA

Siswosuharjo, Suwignnyo, dkk. (). Panduan Super Lengkap Hamil Sehat.Jakarta: Penebar Plus+

Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI - Makanan Terbaik untuk Kesehatan,Kecedasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: C.V Andi Offset

Depkes RI. 2014. Situasi dan Analisis ASI Ekslusif.

Depkes RI. 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta:Kementrian Kesehatan RI

Wulant, Dwitya. 2011. Inisiasi Menyusui Dini dengan Kelancaran ASI.[ONLINE]. Tersedia: www.blogspot.com. [Diakses 21 Mei 2015]

4