sap hospitalisasi

16
SATUAN ACARA PENYULUHAN STRESS HOSPITALISASI (PERAWATAN DI RS) PADA ANAK Di Ruang 7B RSUD Dr. Saiful Anwar Malang PKRS RSU Dr.SAIFUL ANWAR

Upload: rendhut

Post on 19-Jul-2016

151 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

satuan acara penyuluhan stres hospitalisasi di ruang anak

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Hospitalisasi

SATUAN ACARA PENYULUHANSTRESS HOSPITALISASI (PERAWATAN DI RS) PADA ANAK

Di Ruang 7B RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

PKRSRSU Dr.SAIFUL ANWAR

MALANG2012

Page 2: SAP Hospitalisasi

LEMBAR PENGESAHANSATUAN ACARA PENYULUHAN

STRESS HOSPITALISASI PADA ANAKdi RUANG 7B RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Tanggal 28 Desember 2012

Oleh:Reni NurhidayahMirna Awaliantti

Mengetahui,

Pembimbing Klinik

( Ns. Khoiril Nisah,S.Kep )

Page 3: SAP Hospitalisasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Pediatric Mental Health Nurse

2. Pokok Bahasan : Stress Hospitalisasi pada Anak

3. Sasaran : Pasien, Keluarga pasien di ruang 7B RSSA

4. Waktu dan Tempat Tempat : Ruang Hematology 7B Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang

Waktu : Jumat, 28 Desember 2012, Pukul 10.00 WIB

5. Alokasi Waktu : 30 menit

6. Pemberi Materi : Petugas di ruang 7B

7. Metode : Ceramah dan diskusi

8. Media : Lembar Balik dan Leaflet

9. Latar belakangAnak yang dirawat di rumah sakit akan mengalami hambatan dalam proses per-

tumbuhan dan perkembangannya. Hal itu terjadi karena keadaan penyakit dan kondisi

psikologi yang dialaminya. Hambatan dalam proses tumbuh kembang banyak terjadi

pada anak yang mengalami penyakit kronik. Survey melaporkan, hambatan dalam

proses tumbuh kembang lebih tinggi terjadi pada penyakit kronik yaitu terjadi hambatan

membaca spesifik serta gangguan psikis misalnya gangguan penyesuaian dengan

lingkungan (Simbolon, 1999). Dampak penyakit yang dialami pada anak dengan penyakit

akut yaitu mengalami ketidaknyamanan jasmani, stress emosi, kecemasan, kehilangan

kontrol fisik, dan automatisasi tingkah laku sehingga mengakibatkan rusaknya self image

dan self esteem yang menyebabkan kehilangan identitas diri.

Lebih dari 6 juta anak mengalami hospitalisasi setiap tahun. Hospitalisasi yang

direncanakan atau tidak direncanakan, merupakan hal yang menimbulkan stress

sekaligus tantangan bagi keluarga, kecuali keluarga yang mempunyai persiapan untuk

mendukung anak mereka mendapatkan kenyamanan selama hospitalisasi (Mistra,

2003).

Penelitian yang dilakukan oleh psikolog dalam 30 tahun terakhir, menyebutkan

bahwa 10-30 % dari anak-anak dengan hospitalisasi menderita gangguan psikologi dan

sebanyak 90 % anak –anak merasa kecewa dan putus asa karena dirawat di rumah

sakit. The National Centre for Health Statistic memperkirakan bahwa 3-5 juta anak

dibawah usia 15 tahun menjalani hospitalisasi setiap tahun. Saat anak-anak dirawat di

rumah sakit, mereka cenderung merasa ditinggalkan oleh keluarganya dan merasa di-

dalam lingkungan yang sangat asing (Severo, 2009). Angka kesakitan anak di Indonesia

yang dirawat di rumah sakit cukup tinggi yaitu sekitar 35 per 100 anak, yang ditunjukkan

dengan selalu penuhnya ruangan anak baik rumah sakit pemerintah ataupun rumah

sakit swasta (Sumaryoko, 2008).

Page 4: SAP Hospitalisasi

10. Tujuan instruksionala. Tujuan UmumSetelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit audience mampu mengetahui dan

memahami tentang stress hospitalisasi dan cara mengatasinya.

b. Tujuan KhususSetelah diberikan penyuluhan, audience dapat:

1) Mengetahui dan memahami pengertian hospitalisasi

2) Mengetahui dan memahami reaksi anak terhadap hospitalisasi

3) Mengetahui dan memahami tanda dan gejala stress hospitalisasi

4) Mengetahui dan memahami cara mengatasi stress hospitalisasi

11. Sub Pokok Bahasan1) Pengertian hospitalisasi

2) Reaksi anak terhadap hospitalisasi

3) Tanda dan gejala stress hospitalisasi

4) Cara mengatasi stress hospitalisasi

12. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media

Pendahulua

n

5

menit

1. Memberi salam

2. Memperkenalkan diri dan

menjelaskan kontrak waktu

3. Menjelaskan tujuan penyuluhan

dan pokok materi yang akan

disampaikan

4. Menggali pengetahuan

audience tentang hospitalisasi

dan stress yang ditimbulkannya

1. Menjawab

salam

2. Mendengarkan

dan

memperhatikan

3. Menjawab

pertanyaan

Ceramah

dan

Tanya

Jawab

-

Penyajian 15

menit

Menjelaskan materi:

1. Pengertian hospitalisasi

2. Reaksi anak terhadap

hospitalisasi

3. Tanda dan gejala stress

hospitalisasi

4. Cara mengatasi stress

hospitalisasi

1. Mendengarkan

dan

memperhatikan

2. Menganjukan

pertanyaan

Ceramah

dan

Tanya

Jawab

Lembar

Balik

dan

leaflet

Penutup 10 1. Penegasan materi 1. Menjawab Tanya

Page 5: SAP Hospitalisasi

menit 2. Meminta peserta untuk

menjelaskan kembali materi

yang telah disampaikan dengan

singkat menggunakan bahasa

peserta sendiri

3. Memberikan pertanyaan

kepada peserta tentang materi

yang telah disampaikan

4. Menutup acara dan

mengucapkan salam

pertanyaan

yang diberikan

oleh penyuluh

2. Membalas

salam

Jawab

13. Evaluasia. Evaluasi struktur

o Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang.

o Penyuluhan menggunakan lembar balik dan leaflet.

o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 7B RSSA Malang.

o Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari se-

belumnya.

b. Evaluasi proseso Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.

o Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.

o Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan berkonsentrasi terhadap

materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan.

o Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan menerima pen-

jelasan dari penyaji.

o Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai dilak-

sanakan.

o Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan penyu-

luhan berlangsung.

c. Evaluasi hasilo Pre penyuluhan

Peserta mampu menjawab 25% pertanyaan yang diberikan oleh penyaji sebelum

penyaji menyampaikan materi penyuluhan dengan benar.

o Post penyuluhan

Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji yang meliputi:

Page 6: SAP Hospitalisasi

1) Pengertian hospitalisasi

2) Reaksi anak terhadap hospitalisasi

3) Tanda dan gejala stress hospitalisasi

4) Cara mengatasi stress hospitalisasi

14. MediaLembar balik dan leaflet

15. Materi(terlampir)

16. PengorganisasianModerator & Fasilitator : Mirna Awalianti

Penyaji : Reni Nurhidayah

Observer : Mirna Awalianti

17. Soal Pre dan Post Test1. Apakah dampak hospitalisasi pada anak?

a. Cemas

b. Marah

c. Takut

d. Sedih

e. Semua jawaban benar

2. Apa yang ditakutkan anak usia 2-3 tahun saat hospitalisasi?

a. Berpisah dengan temannya

b. Kehilangan hubungan dengan teman sebayanya

c. Takut pada orang asing

d. Takut terjadi luka pada tubuh

e. Takut berpisah dengan orang tua

3. Mana tanda dan gejala stress hospitalisasi yang tepat

a. Menangis b. Keringat dingin

c. Ngompol d. Semua jawaban benar

4. Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk menurunkan stress hospitalisasi pada

anak?

a. Menuruti keinginan anak b. Mengajak anak bercanda

c. Membawakan mainan yang disukai d. A dan B benar

e. B dan C benar

Page 7: SAP Hospitalisasi

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan

rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan

sehingga dapat mengatasi atau meringankan penyakitnya. Tetapi pada umumnya

hospitalisasi dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat

menimbulkan gangguan emosi atau tingkah laku yang mempengaruhi

kesembuhan dan perjalanan penyakit anak selama dirawat di rumah sakit

(Supartini, 2004).

Perasaan yang sering muncul pada anak adalah cemas, marah,sedih, takut &

rasa bersalah (Wong, 2000)

Bila anak stress maka orang tua juga menjadi stress dan hal ini akan membuat

stress anak semakin meningkat (Supartini, 2000)

2. Reaksi Anak Terhadap Hospitalisasi Anak menunjukkan berbagai perilaku sebagai reaksi terhadap pengalaman hospi-

talisasi.

Reaksi bersifat individu, berbeda tiap anak dan dipengaruhi oleh usia perkemban-

gan anak, pengalaman sebelumnya terhadap sakit, sistem pendukung yang

tersedia dan kemampuan koping yang dimiliki

Reaksi yang umumnya terjadi pada saat hospitalisasi pada anak adalah kece-

masan, kehilangan, perlukaan tubuh dan rasa nyeri

Macam-macam reaksi hospitalisasi yang terjadi:

1) Masa bayi (0-1 tahun)

Masalah utama adalah perpisahan dengan orang tua sehingga yang

timbul adalah gangguan pembentukan rasa percaya dan kasih sayang.

Usia 6 bulan keatas anak mulai cemas dengan orang yang tidak dike-

nal dan karena berpisah dari ibunya

Reaksi yang sering muncul adalah:

o Menangis, marah dan banyak melakukan gerakan

o Cemas bila ditinggalkan ibunya sehingga menangis keras

2) Anak 2-3 tahun

Reaksi anak akan sesuai dengan sumber stress yang dihadapinya,

terutama adalah perpisahan

Terdapat 3 tahapan respon perilaku:

Page 8: SAP Hospitalisasi

o Protes: menangis kuat, menjerit memanggil orang tua,

menolak perhatian yang diberikan orang lain

o Putus asa: menangis berkurang, anak menjadi tidak aktif,

kurang minat untuk bermain dan makan, sedih dan acuh

tak acuh

o Pengingkaran: mulai menerima perpisahan, membina

hubungan dangkal dengan orang lain, mulai beradaptasi

dengan lingkungan

3) Anak 3-5 tahun

Reaksi yang muncul:

o Menolak makan

o Menangis pelan

o Sering bertanya

o Sering mimpi buruk

o Tidak mau bekerja sama

Anak mempersepsikan sakit sebagai suatu hukuman untuk

perilaku buruk, hal ini terjadi karena anak masih mempunyai

keterbatasan tentang dunia di sekitar mereka.

Takut terjadi perlukaan, sehingga menganggap semua tindakan

yang dilakukan akan menyebankan sakit, reaksi yang muncul

adalah:

o Agresif

o Tidak ingin terlepas dari orang tua

o Berbicara yang tidak terkontrol (marah)

4) Usia 6-12 tahun

a) Pengertian :

Anak mulai mulai memahami penyebab

Mereka percaya bahwa penyakit itu bisa dicegah

b) Perpisahan

Perpisahan dengan orang tua bukan merupakan suatu masalah

Perpisahan dengan teman sebaya dapat mengakibatkan stress

Anak takut kehilangan status hubungan dengan teman

c) Kehilangan fungsi control

Anak takut pada penyakit dan rasa nyeri yang dialaminya.

3. Tingkat Stress Hospitalisasi pada AnakTanda dan gejala yang muncul pada anak yang mengalami stress hospital-

isasi antara lain:

1. Gemetar

Page 9: SAP Hospitalisasi

2. Keringat dingin

3. Sering buang air kecil

4. Menangis

5. Gelisah

6. Susah tidur

7. Menolak makan

8. Tidak mau ditinggalkan orang tua

9. Ngompol

10. Mengamuk

11. Diam

12. Tidak mau bermain

4. Tindakan untuk menurunkan Stress Hospitalisasia) Membuat suasanya menjadi nyaman:

Membawa mainan yang disukai anak

Menemani anak saat tindakan yang menyakitkan

b) Mempertahannkan kontak dengan sekolah dan teman sebaya anak

c) Mengajak anak bermain sebelum dilakukan tinddakan yang menyakitkan

d) Mengenalkan anak dan mendorong anak untuk bermain dengan teman

sekamarnya

e) Menjelaskan kepada anak sebelum dilakukan tindakan tertentu

f) Membawa hewan peliharaan anak (kura-kura kecil, ikan) apabila diijinkan

pihak RS

g) Putarkan musik kesukaan anak

h) Ajak anak bercanda

DAFTAR RUJUKAN

Hawari, D. (2001). Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Edisi 11. Jakarta: Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran UI.

Herliana. (2010). Hubungan pendidikan kesehatan dengan tingkat kecemasan pasien pre

operasi seksio caesarea di ruang bersalin RS. Zahirah Jakarta Selatan. Diakses dari

http://library.upnvj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=5606 pada 12 Desember 2012.

Kaplan, HI, Sadoch BJ. (1998). Ilmu Keperawatan Jiwa Darurat. Jakarta: Widya Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan

ke-2. Jakarta: Rineka Cipta.

Potter, Patricia A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Page 10: SAP Hospitalisasi

Semiun, Yustinus. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta:

Kanisius.

Supartini Yupi. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Page 11: SAP Hospitalisasi
Page 12: SAP Hospitalisasi