sap ggk
DESCRIPTION
HHHSTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN CHRONIC KIDNEY
DISFAILURE / GAGAL GINJAL KRONIK
Pembimbing :
Di Susun Oleh :
Linda Sugiarti
Wiwit Endang
Nofiyan Mar’atus S.
Luluk Nur S.
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
Pokok Bahasan : Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
Peserta : Keluarga Pasien
Hari/ Tanggal : Jumat, 14 Agustus 2015
Tempat : Ruang Tunggu ICU RSUD Dr. Soegiri Lamongan
Waktu : 30 menit ( 08.00-08.30 )
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan bapak-bapak dan
ibu-ibu dapat memahami dan mengerti tentang Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
1) Menjelaskan pengertian Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal
Kronik
2) Mengetahui penyebab Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal
Kronik
3) Mengetahui tanda dan gejala Chronic Kidney Disfailure/Gagal
Ginjal Kronik
4) Mengetahui pencegahan Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal
Kronik
5) Mengetahui pngobatan Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal
Kronik
III. MATERI PELAJARAN
1) Pengertian Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
2) Penyebab Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
3) Tanda dan gejala Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
4) Pencegahan Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
5) Pengobatan Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal K
VI. METODE
1) Ceramah
2) Diskusi / tanya jawab
V. MEDIA
1) Leaflet
2) Lembar balik
VI . KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
- Memberi salam
- Memperkenalkan nama dan
identitas
- Menjelaskan maksud tujuan
penyuluhan
- Kontrak waktu
- Menjawab salam
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menyetujui kontrak
waktu
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur
Materi :
1) Pengertian Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
2) Penyebab Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
3) Tanda dan gejala Chronic
Kidney Disfailure/Gagal Ginjal
Kronik
4) Pencegahan Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
mendengarkan dan
menyimak.
5) Pengobatan Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
Tanya jawab :
- Memberikan kesempatan
pada peserta untuk bertanya.
Bertanya mengenai hal-hal
yang belum jelas.
3. 5 menit Evaluasi :
Keluarga pasien untuk menjelaskan
kembali atau menyebutkan :
1) Pengertian Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
2) Penyebab Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
3) Tanda dan gejala Chronic
Kidney Disfailure/Gagal Ginjal
Kronik
4) Pencegahan Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
5) Pengobatan Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
Sasaran dapat menjawab
tentang pertanyaan yang
ditujukan
4. 5 menit Penutup :
Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam
Menjawab salam
VII. EVALUASI
1) Keluarga pasien dapat menyebutkan pengertian Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
2) Keluarga pasien dapat menyebutkan penyebab Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
3) Keluarga pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala Chronic
Kidney Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
4) Keluarga pasien dapat menyebutkan pencegahan hipetensi
5) Keluarga pasien dapat menyebutkan pengobatan Chronic Kidney
Disfailure/Gagal Ginjal Kronik
Lampiran Materi
CHRONIC KIDNEY DISFAILURE (GAGAL GINJAL KRONIK)
A. Definisi
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan fungsi
renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth,
2001).
B. Gejala Gagal Ginjal Kronik
Gejala Umum
a. Rasa Lelah
b. Muntah
c. Nafsu Makan Hilang
d. Sesak napas
e. Berat Badan Turun
f. Kejang
g. Kulit Kering/Gatal
h. Penurunan kesadaran
i. Sulit Tidur
j. Bengkak / Edema
k. Mual-mual
Gejala Khusus
a. Peningkatan kadar ureum dari normal (5 mg/dl – 25 mg/dl)
b. Peningkatan kadar keratinin dari normal (0,5 mg/dl – 1,5 mg/dl)
c. Terdapat massa, tumor, dan pembesaran ginjal di lihat dari hasil USG.
d. Terdapat aritmia, perikarditis, atau pembesaran ventrikel kiri dilihat dari hasil
EKG.
C. Etiologi Gagal Ginjal Kronik
a. Pielonefritis (infeksi bakteri pada ginjal)
b. Diabetes mellitus
c. Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal Kronik yang tidak terkontrol
d. Obstruksi saluran kemih
e. Penyakit ginjal polikistik
f. Gangguan vaskuler
g. Agen toksik (timah, kadmium, dan merkuri)
D. Faktor Resiko Gagal Ginjal Kronik
a. Diabetes
b. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi yang berkelanjutan dapat merusak atau mengganggu
pembuluh darah halus dalam ginjal yang lama kelamaan dapat mengganggu
kemampuan ginjal untuk menyaring darah.
c. Mengkonsumsi obat pereda rasa nyeri.
Mengkonsumsi obat-obatan pereda rasa nyeri yang secara berlebihan maupun
dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan timbulnya nefritis
intersitialis, yaitu peradangan ginjal yang dapat mengarah pada gagal ginjal.
d. Penyalahgunaan obat-obatan/zat tertentu
Pemakaian obat-obatan terlarang, seperti heroin atau kokain, dapat
menyebabkan kerusakan fungsi ginjal yang dapat mengarah pada gagal ginjal.
e. Radang
f. Gaya hidup, misalnya: konsumsi minuman berpengawet, mengkonsumsi
makanan yang mengandung MSG.
g. Metastase kanker organ terdekat ginjal.
E. Upaya Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal Kronik
a. Primer : mencegah sebelum penyakit timbul dengan memelihara ginjal
Minum cukup : urin ± 1.5 - 2 L/hari.
Hindari obat yang merusak ginjal (nasihat dokter).
Kenali faktor risiko penyakit ginjal :
Chronic Kidney Disfailure/Gagal Ginjal Kronik, DM, Infeksi, dll.
Kenali gejala dini penyakit ginjal.
Segera konsultasi dengan dokter.
b. Sekunder :
Diagnosis dini
Pengobatan cepat
Bila ada gejala dini penyakit ginjal
Perubahan urin: merah, keruh, berbusa
Bila ada factor risiko : check up
Tekanan darah, pemeriksaan urin, kreatinin
Bila ditemukan kelainan : Berobat teratur
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :
a. Konservatif
b. Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
c. Observasi keseimbangan cairan
d. Observasi adanya odema
e. Batasi cairan yang masuk
f. Dialysis
Peritoneal dialysis, biasanya dilakukan pada kasus – kasus emergency.
sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat
akut adalah CAPD (Continues Ambulatori Peritonial Dialysis).
g. Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah
femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung )
Operasi
h. Pengambilan batu
i. transplantasi ginjal
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah , Volume 2.
Jakarta: EGC.
Supartondo. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI
Suyono, Slamet. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II. Jakarta.:
Balai Penerbit FKUI