sanggul dendeng

5
SANGGUL DENDENG ( KALIMANTAN BARAT ) Salah satu sanggul dari daerah Kalimantan Barat, khsusunya di Kabupaten Ketapang adalah sanggul dendeng atau biasa juga disebut sanggul lipat pondan. Kata dendeng berarti ‘terpampang’. Sanggul Dendeng yang berasal dari Ketapang, Kalimantan Barat ini biasa digunakan oleh wanita anggota kerajaan pada upacara pengantin haid yaitu saat dimana seorang remaja menginjak ke dewasa. Bentuk sanggul ini menyerupai angka delapan yang diletakkan horizontal tegak. Asal-usul sanggul ini hingga sekarangbelum jelas. Bentuknya mirip dengan bentuk sanggul yang dikenakan oleh wanita Dayak yang beragama Islam. Menurut cerita para tetua, dahulu kala di daerah Kabupaten Ketapang ada keturunan raja-raja yang cukup disegani dan terkenal, yaitu keturunan Panembahan Muhammad Saunan. Sekitar tahun 1930-an keturunan terakhir panembahan ini masih menggunakan sanggul dendeng. Pada masa itu sanggul dendeng hanya dipakai pada upacara-upacara tertentu, misalnya upacara pengantin haid, yaitu upacara bagi seorang gadis keturunan raja atau panembahan yang baru pertama kali mendapat haid yang kemudian langsung dijodohkan atau dinikahkan. Akan tetapi, upacara adat seperti ini sudah sangat sulit ditemukan di daerah Kabupaten Ketapang sekarang ini. SEJARAH SANGGUL DENDENG

Upload: ahmad-syafii

Post on 10-Aug-2015

1.073 views

Category:

Documents


56 download

TRANSCRIPT

Page 1: SANGGUL DENDENG

SANGGUL DENDENG ( KALIMANTAN BARAT )

Salah satu sanggul dari daerah Kalimantan Barat, khsusunya di Kabupaten Ketapang adalah sanggul dendeng atau biasa juga disebut sanggul lipat pondan. Kata dendeng berarti ‘terpampang’.Sanggul Dendeng yang berasal dari Ketapang, Kalimantan Barat ini biasa digunakan oleh wanita anggota kerajaan pada upacara pengantin haid yaitu saat dimana seorang remaja menginjak ke dewasa. Bentuk sanggul ini menyerupai angka delapan yang diletakkan horizontal tegak.Asal-usul sanggul ini hingga sekarangbelum jelas. Bentuknya mirip dengan bentuk sanggul yang dikenakan oleh wanita Dayak yang beragama Islam.  Menurut cerita para tetua, dahulu kala di daerah Kabupaten Ketapang ada keturunan raja-raja yang cukup disegani dan terkenal, yaitu keturunan Panembahan Muhammad Saunan. Sekitar tahun 1930-an keturunan terakhir panembahan ini masih menggunakan sanggul dendeng. Pada masa itu sanggul dendeng hanya dipakai pada upacara-upacara tertentu, misalnya upacara pengantin haid, yaitu upacara bagi seorang gadis keturunan raja atau panembahan yang baru pertama kali mendapat haid yang kemudian langsung dijodohkan atau dinikahkan. Akan tetapi, upacara adat seperti ini sudah sangat sulit ditemukan di daerah Kabupaten Ketapang sekarang ini.

SEJARAH SANGGUL DENDENG

Bentuk sanggul dendeng banyak dipengaruhi suku dayak islam yang pada masa lalu merupakan sanggul sehari-hari para wanita yang umumnya berambut panjang, dan dikenakan oleh mereka yang berdarah bangsawan saja, tetapi pada masa sekarang sanggul dendeng hanya dikenakan oleh pengantin pada hari perkawinannya. Dendeng berarti terpampang, yang dibentuk dengan cara melipat. keadaan rambut yang panjang dan lebat dapat membuat sanggul melintang an panjang melewati batas tepi kiri dan kanan atas kepala. untuk mengharumkan sanggul digunakan daun pandan yang wangi yang dibelah-belah memanjang dililitkan bersama rambut pada saat pembentukan sanggul. Dari bentuk dan letaknya, sanggul dendeng dapat dipengaruhi oleh gelung malang dari Palembang

Page 2: SANGGUL DENDENG

Untuk membentuk sanggul dendeng diperlukan rambut panjang. Bagi wanita yang berambut pendek sanggul dendeng dapat dibentuk dengan mempergunakan cemara, yang panjangnya kurang lebih 80 cm.

CARA MEMBENTUK CEMARA

1. Rambut asli disisir rapi ke belakang, lalu diikat menjadi datu yang tempatnya kira-kira di atas pusat kepala.

2.  Cemara disatukan dengan rambut asli, lalu dibuat tekukan yang agak lonjong ke atas kiri, kemudian ditekukkan lagi ke arah kanan hingga berbentuk pita.

3.  Sisa ujung cemara dilipat ke arah tengah dengan cara memasukkannya ke kiri dan ke kanan, kemudian diikat dengan kuat.

4.  Akhirnya, rambut itu akan berbentuk pita dan sekaligus akan terbentuk lubang di bagian kanan dan kirinya; letak sanggul tegak, tidak rebah atau tidur.

Page 3: SANGGUL DENDENG

HIASAN SANGGUL

1.  Pada lubang sanggul kanandan kiri diletakkan mogam, yaitu sejenis daun pandan yang dipotong secukupnya danbagian tengahnya dilipat memanjang, lalu dijahitkan (ditempel) bunga melati di sekeliling pinggir daun pandan itu. Mogam itu sebanyak empat buah dan diletakkan di bagian depan, belakang, dan kiri kanan lubang sanggul.

2. Di tengah sanggul bagian belakang diletakkan rangkaian bunga melati sebanyak tujuh tangkai.

3. Pada sanggul disematkan bunga goyang Kalimantan, yang terdiri dari tiga buah bunga teratai bertingkat tiga atau lima buha bunga goyang

Aksesoris 1. Mogam, yaitu roncean melati pada daun pandan yang diselipkan pada lubang-lubang sanggul sebanyak 4 rangkai. Mogam 2. Rangkaian Melati berbentuk usus-ususan sebanyak tujuh (7) untai yang dipasangkan ada sanggul bagian belakang menjuntai hingga bahu. Usus-ususan melati 3. Kembang Goyang Kalimantan sebanyak 3 atau 5 buah, berupa bunga teratai bertingkat tiga. Kembang Goyang Kalimantan Alat dan Bahan 1. Aneka Sisir 2. Aneka Jepit 3. Harnal 4. Hair Net 5. Karet/ tali sepatu 6. Cemara 80 - 100 cm 7. Hair Spray Cara Membuat

Page 4: SANGGUL DENDENG

Sisirkan seluruh rambut kepuncak kepala, ikat denga kuat

Pasangkan Cemara 80 atau 100 cm pada ikatan rambut, satukan dan rapikan.

Pilin dengan kuat dan rapi, bentuk rambut menyerupai angka delapan atau pita.

Kemudian dirikan sanggul tersebut dengan lubang menghadap ke depan, kencangkan dengan jepit dan harnet.

Pasangkan Aksesoris pada tempatnya.