sandi ambalan pramuka

2
SANDI AMBALAN Ingatlah di dalam tubuh itu ada gumpalan darah. Bila darah itu baik, maka baiklah semua jasad dan kelakuan manusia. Bila darah itu buruk, maka buruklah semua, ingatlah itu adalah hatimu. Tiada yang lebih utama dari pada menolong yang lemah. Menegakkan kebenaran tanpa kepongahan. Bertanggung jawab karena sadar bahwa kehormatan itu suci. Tegak berdiri menatap masa depan gemilang. Berkarya bagi bunda pertiwi. Apalah artinya sebuah nyawa, bila dibandingkan dengan korban yang tak terkendalikan. Apalah artinya hidup senang, bila berdiri di atas bangkai. Kita adalah pemersatu. Jangan jatuhkan bila gelas-gelas itu telah retak, namun simpanlah dan mencari perekatnya. Karena kita berdiri di atas negeri pedamaian, Indonesia dengan pancasila. Dan kita telah tetapkan janji kita. Tiada sifat yang paling buruk kecuali manusia pelanggar janji. Tidak kekejaman dan kekejian yang amat sekecil manusia yang minum darah saudaranya sendiri. Tiada kemunafikan yang paling buruk kecuali orang yang tak berpendirian. Dan tiada siksa yang paling kejam kecuali bagi manusia yang tak berterima kasih atas rahmat Tuhan. Kita berkumpul disini untuk bersatu, bersaudara, bekerja, saling ingatkan dari dosa. Kita berambalan karena kita adalah patriot bangsa. Karena kita harapan-harapan. Dan apakah kita akan mencampakkan kepercayaan ini begitu saja? Kitalah pandu pertiwi, kesatria yang bertanggung jawab. SANDI AMABALAN

Upload: ariefiandra-ariefiandra

Post on 25-Jun-2015

497 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Disusun Oleh : Syaiful Arif SMK Negeri 1 Blega - Madura

TRANSCRIPT

Page 1: Sandi ambalan pramuka

SANDI AMBALAN

Ingatlah di dalam tubuh itu ada gumpalan darah. Bila darah itu baik, maka baiklah semua jasad dan kelakuan manusia. Bila darah itu buruk, maka buruklah semua, ingatlah itu adalah hatimu. Tiada yang lebih utama dari pada menolong yang lemah. Menegakkan kebenaran tanpa kepongahan. Bertanggung jawab karena sadar bahwa kehormatan itu suci. Tegak berdiri menatap masa depan gemilang. Berkarya bagi bunda pertiwi. Apalah artinya sebuah nyawa, bila dibandingkan dengan korban yang tak terkendalikan. Apalah artinya hidup senang, bila berdiri di atas bangkai. Kita adalah pemersatu. Jangan jatuhkan bila gelas-gelas itu telah retak, namun simpanlah dan mencari perekatnya. Karena kita berdiri di atas negeri pedamaian, Indonesia dengan pancasila. Dan kita telah

tetapkan janji kita. Tiada sifat yang paling buruk kecuali manusia pelanggar janji. Tidak kekejaman dan kekejian yang amat sekecil manusia yang minum darah saudaranya

sendiri. Tiada kemunafikan yang paling buruk kecuali orang yang tak berpendirian. Dan tiada siksa yang paling kejam kecuali bagi manusia yang tak berterima kasih atas rahmat

Tuhan. Kita berkumpul disini untuk bersatu, bersaudara, bekerja, saling ingatkan dari dosa. Kita berambalan karena kita adalah patriot bangsa. Karena kita harapan-harapan. Dan apakah kita akan mencampakkan kepercayaan ini begitu saja? Kitalah pandu pertiwi,

kesatria yang bertanggung jawab.

SANDI AMABALAN

Denawa, kesatria teguh memegang janji. Teguh hati dan pantang putus asa. Sebab keputus asaan adalah bukan penyelesaian.Taqwa, mengerjakan perintah dan menjauhi larangan. karena tahu larangan adalah dosa.Denawa, hidup sederhana bersahaja dan kecermatan dimilikinya. Tanpa membedakan besar kecil, tua muda, kaya miskin, dan buruk baik rupa. Karena semua ciptaan Tuhan.Denawa, selalu menjaga kehormatan karena tau harga dirinya.Tak hiraukan anjing melolong, dan celaan. Sebab sudah pasti jalan yang dilalui adalah benar.Kebenaran yang harus ditegakkan, tanpa takut bahaya.Kita tetapkan diri bersama. Denawa patuh, taat, tetapi bukan membabi buta. Semuanya berpedoman. Semuanya beraturan.Sebab bukan kecil yang akan dipikulnya. Bukan ringan bebannya. Tetapi tanah air, bangsa, pandangan hidup dan kehormatan.Denawa, tetap menuju keserasian, keseimbangan dan keselarasan.