sambutan menteri dalam negeribappeda.kaltaraprov.go.id/sites/default/files/dokumen/paparan... ·...
TRANSCRIPT
1
KEMENTERIANDALAMNEGERIREPUBLIKINDONESIA
SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERIdisampaikan pada
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNANRKPD PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2019
Oleh:Ir. Restuardi Daud, M.Sc
Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur PerrbatasanBadan nasional Pengelolaan perbatasan RI
Tarakan, 9 April 2018
3
APBDTAHUN ANGGARAN
2019
PENYELARASAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONALDENGAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
5 Prioritas Nasional RKP 2019 Tahun Terakhir
Pelaksanaan NAWACITA
Tema RKP 2019: Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas
1. Pengurangan Jumlah Masyarakat Berpenghasilan Rendah danPeningkatan Layanan Pendidikandan Kesehatan bagi PeningkatanKualitas SDM
2. Pembangunan Infrastruktur fisik dan ekonomi wilayah untuk meningkatkan konektivitas daerah
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam kerangka ekonomi
hijau dan mendorong industri kreatif serta pengembangan sumberdaya energi terbarukan.
4. Peningkatan Pelayanan Publik yang transparan dan akuntabel meliputiLayanan Perizinan, KependudukanAdministrasi Pemerintahan dalamwilayah yang aman dan memilikikepastian hukum didukung olehaparatur yang profesional.
Tema RKPD Prov. Kalimantan Utara Tahun 2019
“Memacu Pertumbuhan Ekonomi Kaltara yang Berdaya SaingBerbasis Keunggulan SDM”
PRIORITAS PEMBANGUNAN PROV.
KALTARA TAHUN 2019
4
Indikator Makro Pembangunan Nasional terhadap
Prov. Kalimantan Utara Tahun 2019
• Target capaian tingkat kemiskinan tahun 2019 sebesar 5,1% lebih kecil dari target Nasional (8,5-9,5%)• Target capaian IPM tahun 2019 (71,43) lebih kecil dari Target Nasional (71,98)• Target capaian Gini Rasio tahun 2019 sebesar 0,29 lebih kecil dari target Nasional (0,38-0,39), artinya
bahwa kesenjangan pendapatan di Provinsi Kalimantan Utara sangat minim sekali• Pertumbuhan ekonomi 2019 (7,37 %) melampaui target pertumbuhan ekonomi Nasional (5,4-5,8 %)• Target capaian inflasi tahun 2019 (3,5%) berada dikisaran dari target Nasional (2,5-4,5%)
IndikatorTarget Kaltara dalam RPJMN
2019
Target Nasionaldalam RKP 2019
CapaianDaerah Tahun
2017
Target Daerah dalam RKPD
Kaltara (2019)
Tingkat Kemiskinan
4,6 % 8,5-9,5% 6,96 % 5,10%
IPM - 71,98 69,2 70,43
Gini Ratio - 0,38-0,39 0,313 0,29
PertumbuhanEkonomi
6,9 % 5,4-5,8% 6,59% 7,37 %
Pengangguran 6,3 % 4,8 – 5,2% 5,54 % 4,63 %
Inflasi - 2,5-4,5% 2,77% 3,5%
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara dan RPJMD (diolah)
5
Gambaran Angka Kemiskinan
Kalimantan Utara terhadap Nasional Tahun 2017
• Angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Utara (6,96%) masih berada di bawah angka kemiskinan rata-rata Nasional (10,12%), dan perlu terus didorong untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3,78 4,14 4,7 5,26 5,3 5,59 6,08 6,13 6,44 6,75
6,96
7,41 7,83 7,86 7,9 7,99,28
9,48
10,12
11,1811,211,9712,2312,36
13,0413,114,22
15,0515,5915,9217,14
18,29
21,38
23,12
27,76
0
5
10
15
20
25
30
Sumber : BPS Kalimantan Utara, 2017
6Sumber : BPS Kalimantan Utara, 2016
Gambaran IPM Kalimantan Utara Tahun 2016
No. WilayahIPM
2016
1 D K I Jakarta 79,6
2 DI Yogyakarta 78,38
3 Kalimantan Timur 74,59
4 Kep. Riau 73,99
5 Bali 73,65
6 Riau 71,2
7 Sulawesi Utara 71,05
8 Banten 70,96
9 Sumatera Barat 70,73
Nasional 70,1810 Jawa Barat 70,05
11 Aceh 70
12 Sumatera Utara 70
13 Jawa Tengah 69,98
14 Sulawesi Selatan 69,76
15 Jawa Timur 69,74
16 Jambi 69,62
17 Kep. Bangka Belitung 69,55
18 IPM Bengkulu 69,33
19 Sulawesi Tenggara 69,31
20 Kalimantan Utara 69,221 Kalimantan Tengah 69,13
22 Kalimantan Selatan 69,05
23 Sumatera Selatan 68,24
24 Lampung 67,65
25 Maluku 67,6
26 Sulawesi Tengah 67,47
27 Maluku Utara 66,63
28 Gorontalo 66,29
29 Kalimantan Barat 65,88
30 Nusa Tenggara Barat 65,81
31 Sulawesi Barat 63,6
32 Nusa Tenggara Timur 63,13
33 Papua Barat 62,21
34 Papua 58,05
• IPM Kalimantan Utara pada Tahun 2016 berada pada peringkat 20 dari 34 provinsi.
• Dalam Kurun 4 Tahun (2013-2016) IPM Kalimantan Utara meningkat secara signifikan.
DATA IPM PROV. KALTARA TAHUN 2013-2016
7
Gambaran Pertumbuhan PDRBKalimantan Utara
Sumber : BPS Kalimantan Utara, 2017
ProvinsiLaju Pertumbuhan PDRB (ADHK=2010),
(Persen)2011 2012 2013 2014 2015 2016
ACEH 3,28 3,85 2,61 1,55 -0,73 3,31
SUMATERA UTARA 6,66 6,45 6,07 5,23 5,1 5,18
SUMATERA BARAT 6,34 6,31 6,08 5,88 5,52 5,26
RIAU 5,57 3,76 2,48 2,71 0,22 2,23
JAMBI 7,86 7,03 6,84 7,36 4,2 4,37
SUMATERA SELATAN 6,36 6,83 5,31 4,79 4,42 5,03
BENGKULU 6,85 6,83 6,07 5,48 5,13 5,3
LAMPUNG 6,56 6,44 5,77 5,08 5,13 5,15
KEP. BANGKA BELITUNG 6,9 5,5 5,2 4,67 4,08 4,11
KEP. RIAU 6,96 7,63 7,21 6,6 6,01 5,03
DKI JAKARTA 6,73 6,53 6,07 5,91 5,89 5,85
JAWA BARAT 6,5 6,5 6,33 5,09 5,04 5,67
JAWA TENGAH 5,3 5,34 5,11 5,27 5,47 5,28
DI YOGYAKARTA 5,21 5,37 5,47 5,17 4,95 5,05
JAWA TIMUR 6,44 6,64 6,08 5,86 5,44 5,55
BANTEN 7,03 6,83 6,67 5,51 5,4 5,26
BALI 6,66 6,96 6,69 6,73 6,03 6,24
NUSA TENGGARA BARAT -3,91 -1,54 5,16 5,17 21,77 5,82
NUSA TENGGARA TIMUR 5,67 5,46 5,41 5,05 5,03 5,18
KALIMANTAN BARAT 5,5 5,91 6,05 5,03 4,86 5,22
KALIMANTAN TENGAH 7,01 6,87 7,37 6,21 7,01 6,36
KALIMANTAN SELATAN 6,97 5,97 5,33 4,84 3,83 4,38
KALIMANTAN TIMUR 6,47 5,48 2,76 1,71 -1,21 -0,38
KALIMANTAN UTARA - - - 8,18 3,4 3,75SULAWESI UTARA 6,17 6,86 6,38 6,31 6,12 6,17
SULAWESI TENGAH 9,82 9,53 9,59 5,07 15,52 9,98
SULAWESI SELATAN 8,13 8,87 7,62 7,54 7,17 7,41
SULAWESI TENGGARA 10,63 11,65 7,5 6,26 6,88 6,51
GORONTALO 7,71 7,91 7,67 7,27 6,22 6,52
SULAWESI BARAT 10,73 9,25 6,93 8,86 7,39 6,03
MALUKU 6,34 7,16 5,24 6,64 5,48 5,76
MALUKU UTARA 6,8 6,98 6,36 5,49 6,1 5,77
PAPUA BARAT 3,64 3,63 7,36 5,38 4,15 4,52
PAPUA -4,28 1,72 8,55 3,65 7,47 9,21
Nasional 6,17 6,03 5,56 5,02 4,79 5,02Sumber : BPS
• Laju pertumbuhan PDRB Kalimantan Utara(3,75)
dibawah rata-rata laju pertumbuhan PDB Nasional (5,02)
• Distribusi PDRB sektor Pertanian, Kehutanan,
Pertambangan, dan Perikanan memberian kontribusi
yang terbesar.
DISTRIBUSI PDRB TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN,
SAMPAI DENGAN TRIWULAN IV TAHUN 2017 (MILIAR RUPIAH)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
8
• Tingkat pengangguran terbuka Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 (5,54)
diatas rata-rata Nasional (5,5)
Tingkat Pengangguran Terbuka Nasional
menurut Provinsi Tahun 2017
1,48
3,023,213,273,33,323,623,743,783,813,87 4 4,234,284,334,364,394,574,77
5,33
5,54
5,585,65,616,22
6,496,576,917,147,167,18
8,22
9,289,29
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
BA
LI
DI Y
OG
YAK
AR
TA
SULA
WES
I BA
RA
T
NU
SA T
ENG
GA
RA
TIM
UR
SULA
WES
I TEN
GG
AR
A
NU
SA T
ENG
GA
RA
BA
RA
T
PA
PU
A
BEN
GK
ULU
KEP
. BA
NG
KA
BEL
ITU
NG
SULA
WES
I TEN
GA
H
JAM
BI
JAW
A T
IMU
R
KA
LIM
AN
TAN
TEN
GA
H
GO
RO
NTA
LO
LAM
PU
NG
KA
LIM
AN
TAN
BA
RA
T
SUM
ATE
RA
SEL
ATA
N
JAW
A T
ENG
AH
KA
LIM
AN
TAN
SEL
ATA
N
MA
LUK
U U
TAR
A
KA
LIM
AN
TAN
UTA
RA
SUM
ATE
RA
BA
RA
T
SUM
ATE
RA
UTA
RA
SULA
WES
I SEL
AT
AN
RIA
U
PA
PU
A B
AR
AT
AC
EH
KA
LIM
AN
TAN
TIM
UR
DK
I JA
KA
RTA
KEP
. RIA
U
SULA
WES
I UTA
RA
JAW
A B
AR
AT
BA
NT
EN
MA
LUK
U
NASIONAL 5,5
Sumber : BPS Kalimantan Utara, 2017
9
1. Target capaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltara Tahun
2019 diatas target capaian pertumbuhan ekonomi. Nasional,
namun angka kemiskinan dibawah angka nasional.
2. Masih rendahnya IPM yang mempengaruhi peningkatan
kualitas SDM dan daya saing daerah
3. Penyediakan lapangan kerja, untuk mengatasi angka
pengangguran masih cukup tinggi
4. Pengendalian tingkat inflasi daerah, berkoordinasi dengan Tim
Pengendali Inflasi Daerah
5. Pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam dalam
mendukung keberlanjutan pembangunan.
6. Restrukturisasi sektor pertanian berbasis teknologi ramah
lingkungan.
Tantangan Provinsi Kalimantan Utara
yang Menjadi Prioritas Pembangunan Tahun 2019
10
100 KAB/KOTA UTAMA UNTUK INTERVENSI STUNTING
1KAB. ACEH TENGAH 26KAB. CIREBON 51KAB. BANGKALAN 76KAB. KETAPANG
2KAB. PIDIE 27KAB. SUMEDANG 52KAB. SAMPANG 77KAB. BARITO TIMUR3KAB. LANGKAT 28KAB. INDRAMAYU 53KAB. PAMEKASAN 78KAB. HULU SUNGAI UTARA
4KAB. PADANG LAWAS 29KAB. SUBANG 54KAB. SUMENEP 79KAB. PENAJAM PASER UTARA
5KAB. NIAS UTARA 30KAB. KARAWANG 55KAB. PANDEGLANG 80KAB. MALINAU
6KOTA GUNUNGSITOLI 31KAB. BANDUNG BARAT 56KAB. GIANYAR 81KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA
7KAB. PASAMAN 32KAB. CILACAP 57KAB. LOMBOK BARAT 82KAB. BANGGAI
8KAB. PASAMAN BARAT 33KAB. BANYUMAS 58KAB. LOMBOK TENGAH 83KAB. ENREKANG
9KAB. ROKAN HULU 34KAB. PURBALINGGA 59KAB. LOMBOK TIMUR 84KAB. BUTON
10KAB. KERINCI 35KAB. KEBUMEN 60KAB. SUMBAWA 85KAB. BOALEMO
11KAB. OGANKOMERING ILIR 36KAB. WONOSOBO 61KAB. DOMPU 86KAB. GORONTALO
12KAB. K A U R 37KAB. KLATEN 62KAB. LOMBOK UTARA 87KAB. MAJENE
13KAB. LAMPUNG SELATAN 38KAB. GROBOGAN 63KAB. SUMBA BARAT 88KAB. POLEWALI MANDAR
14KAB. LAMPUNG TIMUR 39KAB. BLORA 64KAB. SUMBA TIMUR 89KAB. MAMUJU
15KAB. LAMPUNG TENGAH 40KAB. DEMAK 65KAB. TIMOR TENGAH SELATAN 90KAB. MALUKU TENGAH
16KAB. BANGKA BARAT 41KAB. PEMALANG 66KAB. TIMOR TENGAH UTARA 91KAB. SERAM BAGIAN BARAT
17KAB. NATUNA 42KAB. BREBES 67KAB. A L O R 92KAB. HALMAHERA SELATAN
18KEPULAUAN SERIBU 43KAB. KULON PROGO 68KAB. LEMBATA 93KAB. SORONG SELATAN
19KAB. BOGOR 44KAB. TRENGGALEK 69KAB. NGADA 94KAB. TAMBRAUW
20KAB. SUKABUMI 45KAB. MALANG 70KAB. MANGGARAI 95KAB. JAYAWIJAYA
21KAB. CIANJUR 46KAB. JEMBER 71KAB. ROTE NDAO 96KAB. TOLIKARA
22KAB. BANDUNG 47KAB. BONDOWOSO 72KAB. SUMBA TENGAH 97KAB. NDUGA
23KAB. GARUT 48KAB. PROBOLINGGO 73KAB. SUMBA BARAT DAYA 98KAB. LANNY JAYA
24KAB. TASIKMALAYA 49KAB. NGANJUK 74KAB. MANGGARAI TIMUR 99KAB. DOGIYAI
25KAB. KUNINGAN 50KAB. LAMONGAN 75KAB. SABU RAIJUA 100KAB. INTAN JAYA
terdapat +/- 3027 bayi di bawah lima tahun (Balita) mengalami
stunting (pendek/sangat pendek) di Kab. Malinau(Tahun 2013)
11
• Sosialisasi/orientasi bagi pemangku kepentingan tentang gizi dalam rangka penurunan prevalensi stunting;
• Melakukan evaluasi RPJMD Provinsi dan Kabupaten/Kota → review danpendampingan penyusunan (baru);
• Sinkronisasi RKPD Tahun 2019 → review dan pendampingan penyusunan;
• Melakukan pendataan PUS, Bumil, Remaja Putri di 100 daerah intervensi stunting untuk mendapatkan NIK dan Akte Kelahiran;
• Melakukan pendampingan kepada Kabupaten/Kota untuk menyusun RAD dan pelaksanaannya dalam rangka penerapan SPM di Daerah
• Melakukan penyusunan kebijakan untuk integrasi SPM ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
PROGRAM KERJA PEMERINTAH DAERAH TERKAIT
PENURUNAN PREVALENSI STUNTING
12
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%P
apu
a
Ben
gku
lu
Nu
sa T
en
ggar
a Ti
mu
r
Kal
iman
tan
Ten
gah
Kal
iman
tan
Bar
at
Sum
ater
a B
arat
Lam
pu
ng
Kal
iman
tan
Sel
atan
Go
ron
talo
Sula
wes
i Bar
at
Sula
wes
i Ten
gah
Ace
h
Mal
uku
Jaw
a B
arat
Jam
bi
Pap
ua
Bar
at
Kal
iman
tan
Uta
ra
Sum
ater
a Se
lata
n
Mal
uku
Uta
ra
Jaw
a Ti
mu
r
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Ria
u
Ban
ten
Sula
wes
i Uta
ra
Jaw
a Te
nga
h
Kal
iman
tan
Tim
ur
Sum
ater
a U
tara
Sula
wes
i Sel
atan
Kep
. Ban
gka
Bel
itu
ng
Ke
p. R
iau
DI Y
ogy
akar
ta
Bal
i
DK
I Jak
arta
Akses Layak Akses Dasar Tidak Ada Akses
CAPAIAN AKSES AIR BAKU DAN
AIR LIMBAH PROVINSI(Berdasarkan Susenas 2017)
Nasional : 78 %
• Capaian Air Baku Provinsi Kalimantan Utara yang layak untuk dimanfaatkan masyarakat (mandi, cuci) sebesar sekitar 66,06% dan akses dasar yang dimanfaatkan untuk air minum sebesar sekitar 9,75%, dan tidak ada akses (limbah) sebesar 24,20%, sehingga konsumsi air baku belum memadai dan masih di bawah rata-rata nasional.
13
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)PP NO. 2 TAHUN 2018
Amanat Pasal 18 UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah menyatakan bahwaPenyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan UrusanPemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar.
Selanjutnya Pasal 298 menyebutkan bhw Belanja Daerah diprioritaskan untukmendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar yangditetapkan dengan standar pelayanan minimal
14
SPM PERLU DIINTEGRASIKAN KEDALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
RPJMD RENSTRA RKPD RENJA APBD
SPM
PROSES PERENCANAAN
PROSES PENGANGGARAN
Integrasi ke dalamdokumenperencanaan(Program Pemenuhan SPM)
Integrasi ke dalamdokumen anggaran(ProgramPemenuhan SPM)
1. Identifikasi penerima;2. Identifikasi ketersediaan
barang/jasa kebutuhan dasar;3. Identifikasi pemenuhan kebutuhan
dasar yang menjadi tanggung jawabpemerintah daerah;
4. Pelaksanaan pemenuhan PelayananDasar .
Jenis, Mutu dan Penerima Pelayanan Dasar
PROSES SPM
Materi Yang Diatur Dalam PP 2/2018 SPM
Diatur PermenPerencanaan
Diatur PP/PermenPenganggaran
Standar Pelayanan Minimal memuat JENIS, MUTU, danPENERIMA Pelayanan Dasar.
Setiap Jenis Pelayanan Dasar memiliki Mutu Pelayanan Dasar.
MA
TER
I M
UA
TAN
SP
M
15
JPM turun 1,58 juta jiwa (8,8%)
2015
17,89jt14,09%
2016
17,28 jt13,96%
Pemanfaatan Dana Desa melalui skema Cash for Work dapat
menjadi solusi untuk mempercepat : penciptaan lapangan
kerja, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat,
sekaligus menaikkan permintaan agregat untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi, menurunkan kemiskinan, dan
kesenjangan antardesa
Periode 2015-2017, Dana yang ke Desa mencapai Rp287,44 T
Tahun 2018 Anggaran ke desa Rp107,46T
Penurunan Jumlah Penduduk Miskin (JPM) Perdesaan
2017
16,31jt13,47%
Pendanaan Desa dan Kemiskinan
Sumber : DJPK Kemenkeu
Dana Desa
utk Prov.
Kaltara
Tahun 2018
Rp. 387.688.280
No Kabupaten/KotaDana Desa
2018
1 Kab. Bulungan 67.596.565
2 Kab. Malinau 118.908.746
3 Kab. Nunukan 166.947.590
4 Kab. Tana Tidung 34.235.379
5 Kota Tarakan 0
Dalam ribuan
16
PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK INFRASTRUKTUR PUBLIK TA 2015-2018
Anggaran Infrastruktur Publik melalui Dana Desa
(triliun rupiah)
2015 2016 2017 2018
APBN APBN APBN APBN
Pagu Dana Desa 20,77 46,98 60,00 60,00
Anggaran Infrastruktur Publik melalui Dana Desa 17,07 41,20 52,62 52,62
% 82,20% 87,70% 87,70% 87,70%
KOMPONEN
ASUMSI :• Tahun 2015-2016 berdasarkan laporan kinerja penggunaan Dana Desa• Tahun 2017-2018 berdasarkan laporan kinerja penggunaan Dana Desa tahun 2016
KINERJA PENGGUNAAN 2016Rekapitulasi Penggunaan Dana Desa 2017 berdasarkan Laporan Pelaksanaan
Sumber : Kemendes PDTT
17
PADAT KARYA TUNAI DESA
Arahan Bapak Presdien
• PADAT KARYA TUNAI DILAKSANAKAN
DENGAN PRINSIP SWAKELOLA
• DITUJUKAN MENINGKATKAN DAYA BELI
MASYARAKAT DESA YANG SECARA
EKONOMI MASUK DALAM KELOMPOK
MASYARAKAT MISKIN
SKB 4 Menteri
• NOMOR: 140-8698 TAHUN 2017;
954/KMK.07/2017; 116 TAHUN 2017;
01/SKB/M.PPN/12/2017 TENTANG
PENYELARASAN DAN PENGUATAN
KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014
TENTANG DESA
19
SIMULASI
PADAT KARYA
SKENARIO PADAT KARYA
NILAI DANA DESA
JUMLAH PEKERJA UNTUK PADAT
KARYA 2 BULAN
JUMLAH PEKERJA UNTUK PADAT KARYA
3 BULAN
20% Dana
Desa12 T 2,250,000 1.500.000
30% Dana
Desa18 T 3,375,000 2.250.000
40% Dana
Desa24 T 4,500,000 3.000.000
50% Dana
Desa30 T 5,625,000 3.750.000
60% Dana
Desa36 T 6,750,000 4.500.000
70% Dana
Desa42 T 7,875,000 5.250.000
80% Dana
Desa48 T 9,000,000 6.000.000
Asumsi:
harga pasar untuk upah tukang per hari Rp 80.000.-
Upah tukang untuk padat karya 80%. yaitu Rp 64.000.-
Upah kerja padat karya 2 bulan Rp 3.200.000.-
Upah kerja padat karya 3 bulan Rp 4.800.000.-
1.Berdasarkan simulasi padat karya
Dana Desa 2018 diketahui, bahwa
estimasi penggunaan 20% Dana
Desa untuk kegiatan padat karya
selama 2 bulan akan menyerap
2 . 2 5 0 . 0 0 0 t e n a g a k e r j a ,
sedangkan untuk waktu kerja 3
bulan akan menyerap 1,5 juta
tenaga kerja.
2. Untuk mencapai target
penyerapan tenaga kerja padat
karya sebanyak 14 juta orang
dibutuhkan alokasi anggaran
sebesar 140% Dana Desa tahun
2018 atau sebesar Rp. 84 T
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2018
PENETAPAN PERDA APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI
KALIMANTAN UTARA TAHUN 2014-2018
NO DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018
Prov. Kalimantan Utara
31 Desember2013
30 Desember2014
18 Desember2015
31 Desember 2016
29 Desember2017
1 Kab. Bulungan28 Januari
201431 Desember
201421 Desember
201530 Desember
201620 Desember
2017
2 Kab. Malinau27 November
201324 Desember
201423 Desember
201530 Desember
201612 Desember
2017
3 Kab. Nunukan31 Desember
201331 Desember
201430 Desember
201531 Desember
201612 Januari
2018
4 Kab. Tana Tidung09 Januari
201430 Desember
201431 Desember
201530 Desember
201629 Desember
2017
5 Kota Tarakan31 Desember
201330 Desember
201431 Desember
201529 Desember
201629 Desember
2017
Keterangan:
Tepat Waktu (sebelum 31 desember)
Tidak Tepat Waktu (setelah 31 desember)
21
Rata-Rata = 34.72%
DERAJAT OTONOMI FISKAL PROVINSI(PROPORSI PAD TERHADAP TOTAL PENDAPATAN TA 2018)
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2018
BEL
UM
TER
INFO
RM
ASI
• Rasio PAD terhadap total pendapatan Provinsi Kalimantan Utara sebesar 20,19% berada di bawah rata-rata Nasional (34,72%). Artinya daerah belum mampu menggali potensi daerah dan meningkatkan daya saing daerah.
• Dampak Rasio PAD rendah, pemerintah daerah masih mengharapkan ketergantungan bantuan dana pusat melalui Dana Perimbangan
67,5
0%
59,6
6%
57,4
3%
55,9
8%
55,0
2%
54,0
1%
53
,23
%
52
,55
%
51,1
7%
43,9
7%
42
,91%
42,3
5%
41,3
2%
36,0
8%
35,4
3%
35,0
2%
33,7
5%
33,4
6%
33,2
1%
32,8
7%
31,7
5%
31,1
7%
30,9
2%
25,1
3%
23,3
2%
21,7
5%
20,1
9%
19,9
8%
17,8
8%
17,6
2%
10,5
9%
7,4
5%
5,7
9%
0,0
0%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
DK
I Jak
arta
Ban
ten
Kal
iman
tan
Sel
atan Bal
i
Jaw
a B
arat
Jaw
a Ti
mu
r
Jaw
a Te
nga
h
Sum
ater
a Se
lata
n
Kal
iman
tan
Tim
ur
Sum
ate
ra U
tara
Ria
u
Lam
pu
ng
Sula
wes
i Sel
atan
Sum
ater
a B
arat
Jam
bi
Kep
ula
uan
Ria
u
Kal
iman
tan
Bar
at
D.I
.Yo
gyak
arta
Ben
gku
lu
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
Kal
iman
tan
Ten
gah
Ban
gka
Bel
itu
ng
Sula
wes
i Uta
ra
Sula
wes
i Ten
gah
Mal
uku
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
Kal
iman
tan
Uta
ra
Go
ron
talo
Sula
we
si B
arat
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Mal
uku
Uta
ra
Pap
ua
Pap
ua
Bar
at
Ace
h
Rasio PAD thdp Total Pendapatan rata-rata
22
POSTURAPBD PROVINSI KALIMANTAN UTARA TA 2017-2018
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2018
Pendapatan dan Belanja Daerah dalam kurun 2 tahun (2017-2018) meningkat. Pada Tahun 2017 mengalami Surplus, namun pada Tahun 2018 mengalami defisit.
2.3
35
,15
2.9
82
,33
64
7,1
8
0,0
0
2.3
59
,57
3.1
55
,00
85
2,9
3
57
,50
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
Pendapatan Belanja Penerimaan PembiayaanPengeluaran Pembiayaan
TA 2017 TA 2018
23
BELANJA APBD PROVINSI KALIMANTAN UTARA TA 2018
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2018
• Proporsi Belanja Tidak Langsung sebesar 34,65 % lebih kecil dari Belanja Langsung sebesar 65,35 %. Pelaksanaan Pelayanan Publik sudah lebih baik dimanfaatkan dari Belanja Pegawai yang tersedia.
1.093,06 34,65%
2.061,94 65,35%
Belanja TidakLangsungBelanja Langsung
miliar rupiah
1.181,32
716,34
164,29
-
500,00
1.000,00
1.500,00
B. Modal B. Barang& Jasa
B.Pegawai
Belanja Langsung
Total Belanja:
3,155.00
546,
75
205,
00
165,
56
133,
94
21,7
6
7,9
0
7,1
5
5,0
0
-
200,00
400,00
600,00
Belanja Tidak Langsung
24
PROPORSI BELANJA PEGAWAI BTL TERHADAP TOTAL BELANJAAPBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2018
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2018
BEL
UM
TER
INFO
RM
ASI
Rata-Rata = 23,76%
• Proporsi Belanja Pegawai BTL Provinsi Kalimantan Utara lebih kecil dibandingkan terhadap rata-rata Prooprsi Belanja Pegawai BTL secara Nasional, artinya pelayanan publik di Provinsi Kalimantan Utara sudah dilaksankan secara Optimal.
35,3
6%
35,0
6%
33,0
2%
32,5
5%
32,0
0%
31,7
8%
30,8
2%
29,8
0%
28,2
8%
28,0
1%
27,8
6%
27,3
6%
26,6
8%
26,5
2%
26,0
4%
25,5
9%
24,7
8%
24,0
9%
24,0
8%
23,6
5%
23,6
3%
22,7
6%
21,1
4%
20,8
9%
20,7
1%
19,5
3%
17,7
8%
17,3
3%
16,6
0%
16,2
9%
15,4
7%
11,6
6%
10,7
1%
0,0
0%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
40,00%
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Sula
wes
i Ten
gah
Sula
we
si S
ela
tan
Sum
ater
a B
arat
Go
ron
talo
Ben
gku
lu
Sum
ater
a Se
lata
n
Sula
wes
i Uta
ra
DK
I Jak
arta
Kal
iman
tan
Ten
gah
Mal
uku
Sula
wes
i Bar
at
Jam
bi
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
Bal
i
Sum
ater
a U
tara
Jaw
a Te
nga
h
D.I.
Yogy
akar
ta
Ban
gka
Bel
itu
ng
Kal
iman
tan
Sel
atan
Ria
u
Jaw
a Ti
mu
r
Lam
pu
ng
Mal
uku
Uta
ra
Kal
iman
tan
Tim
ur
Kep
ula
uan
Ria
u
Kal
iman
tan
Uta
ra
Kal
iman
tan
Bar
at
Jaw
a B
arat
Ban
ten
Pap
ua
Bar
at
Pap
ua
Ace
h
Rasio Belanja Pegawai BTL thdp Total Belanja
25
PENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)
NO NEGARA
PERINGKAT DAYA SAING DARI 137 NEGARA
RANKING SCORE
1 SINGAPURA 3 5,7
2 MALAYSIA 23 5,2
3 THAILAND 32 4,7
4 INDONESIA 36 4,7
5 BRUNAI DARUSSALAM 46 4,5
6 VIETNAM 55 4,4
7 PHILIPINA 56 4,4
8 KAMBOJA 94 3,9
9 LAOS 98 3,9
10 TIMOR LESTE -
11 MYANMAR -
sumber : The Gobal Competitiveness Report 2017-2018, World Economi Forum diolah
PERINGKAT DAYA SAING INDONESIA DIANTARA NEGARA-NEGARA ASEAN TAHUN 2017-2018
DAYA SAING INDONESIA DALAM PERSAINGAN GLOBAL (TAHUN 2017-2018) Diukur dari Kelembagaan, Infrastuktur, Lingkungan Makro Ekonomi, Kesehatan dan Pendidikan Dasar
26
HASIL EVALUASI PTSP S.D. TAHUN 2017
PROPORSI 544 DAERAH YANG SUDAH
MEMBENTUK PTSP
PROVINSI KABUPATEN KOTA
34(100%)
412 (99%)
98(100%)
DARI 544 PTSP YANG TELAH
MENETAPKAN SOP
34(100%)
183(43%)
80 (81%)
PTSP PROVINSI KALIMANTAN UTARA
HAMBATAN
• Belum optimalnya pelayanan dalam menetapkan dan melaksanakan
sepenuhnya SOP PTSP, sehingga belum ada kepastian waktu penyelesaian
dan biaya perizinan dan non perizinan
TINDAK LANJUT
• Limpahkan sepenuhnya proses dan penetapan perizinan dan non perizinan
serta SOP PTSP.
• Tingkatkan peran Gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah melalui
pembinaan dan pengawasan PTSP sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
(100%)
4(100%)
1(100%)
Provinsi Kabupaten Kota
27
HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RAKORTEK PEMBANGUNAN TAHUN 2018
Total Usulan yang sudah
Dibahas/Disepakati pada Rakortek
Tahun 2018
18.430
TOTAL USULAN
TAHUN 2019
Total Usulan pada Rakortek Tahun
2018
108.556
28
FORM 1a• Usulan provinsi terhadap program/ kegiatan K/L yang mendukung
Prioritas Nasional sebanyak 174 proyek, yang sudah dibahas/disepakatisebanyak 31 Proyek;
FORM 1b• proyek daerah yang mendukung prioritas nasional sebanyak 672
proyek, yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 167 Proyek;
FORM 2• usulan daerah untuk rancangan awal Renja K/L sebanyak 37 Proyek,
yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 10 Proyek;
FORM 3• Program/kegiatan kabupaten/kota yang mendukung Prioritas Nasional
sebanyak 29 , yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 8
FORM 4b• Usulan provinsi dan kabupaten/kota terhadap proyek K/L yang
mendukung target Pembangunan Nasional (diluar Prioritas Nasional)sebanyak 241 , yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 25
FORM 5• Kontribusi program/kegiatan provinsi yang mendukung target
pembangunan nasional (diluar Prioritas Nasional) Tahun 2019 sebanyak57, yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 0
FORM 6• Kontribusi program/kegiatan kabupaten/ kota yang mendukung target
Pembangunan Nasional (di luar Prioritas Nasional) sebanyak 1, yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 0
KETERANGAN FORM KORTEKRENBANGPROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2018Lanjutan .....
29
• Usulan Program/Kegiatan Kabupaten/Kota yang mendukung Prioritas Nasional yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 8 usulan. Dari 8 usulan yang sudah disepakati antara lain urusan:
No Urusan Program/kegiatan
1 Kesehatan 3
2 Penanaman Modal 2
3 Sosial 2
4 Tenaga Kerja 1
TOTAL 8
Penjelasan Form 3 Kortekrenbang
30
MEMBANGUN
INDONESIA DARI
PINGGIRAN
DENGAN
MEMPERKUAT
DAERAH-
DAERAH DAN
DESA DALAM
KERANGKA
NEGARA
KESATUAN
RPJMN 2015-2019
NAWA CITA
STRATEGI PRIORITAS TARGETPENDANAANUUD 45
UU 43/2008 UU 23/ 2014
1.PENYELESAIAN
DAN PENEGASAN
BATAS WILAYAH
NEGARA (12
SEGMEN
BERMASALAH)
DAN
2.PEMBANGUNAN
KAWASAN
PERBATASAN
DENGAN
PRIORITAS 10
PKSN (DARI 26
PKSN) DAN 187
LOKPRI, PADA 41
KAB/KOTA DAN
13 PROV. (DARI
778 KECAMATAN,
134
KAB/KOTA,23
PROV)
1.PENGAMANAN
BATAS WILAYAH
DARAT, LAUT, DAN
UDARA
2.PENINGKATAN
KUALITAS
DIPLOMASI DAN
KERJASAMA BATAS
WILAYAH NEGARA.
3.KOORDINASI
PENGELOLA
PERBATASAN
NEGARA
4.PENGEMBANGAN
10 PKSN DAN
PERDAGANGAN
LINTAS BATAS
NEGARA
5.MEMBUKA ISOLASI
LOKPRI,
(INFRASTRUKTUR,
SDM, EKONOMI)
6.PEMBANGUNAN 7
PLBN TERPADU
1. APBN
2. APBD,
3. CSR,
4. PERAN
MASY
1. MENJAMIN
KEUTUHAN,
PENEGAKAN NKRI
2. PENEGAKAN
PERTAHANAN,
KEAMANAN,
INTERNASIONAL
DAN REGIONAL
3. PENDAYAGUNAAN
SUMBERDAYA DAN
PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
4. PENINGKATAN DAYA
SAING MASYARAKAT
UNTUK SEJAJAR
ATAU LEBIH UNGGUL
DARI AKTIFITAS
SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT
NEGARA TETANGGA
MEWUJUDKAN
HALAMAN DEPAN
NEGARA SEBAGAI
PINTU GERBANG
AKTIVITAS
EKONOMI DAN
PERDAGANGAN
DENGAN NEGARA
TETANGGA
LANDASAN
HUKUM
ARAH & KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA RPJMN TAHUN 2015-2019
31
BATAS WILAYAH NEGARA(Penyelesaian Batas Darat, Laut, Udara dan Pemanfaatannya; Sarpras Hankam
dan Gakum; Diplomasi Perundingan, dan Operasi Pengamanan Terpadu) ;
LINTAS BATAS NEGARA(Criminal border; illegal trafficking; terorist; Pos Lintas Batas
Negara/CIQS dan Diplomasi Lintas Batas Negara);
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN(Infrastruktur Dasar Pembuka Keterisolasian; Infrastruktur Pendukung
Perekonomian Rakyat, Infrastruktur Pelayanan Sosial Dasar; Potensi
Kawasan Perbatasan dan Tata Ruang, termasuk PPKT);
KELEMBAGAAN(Sistem dan Mekanisme Perencanaan dan Pengendalian Terpadu,
Capacity Building/Kapasitas Aparatur dan Masyarakat, Kerjasama
antar Lembaga Internasional/Nasional, dan Keterkaitan Dokumen
Perencanaan dan Penganggaran Pusat/Sektor dan Daerah).
ISU PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
31
32
ASPEK PENGELOLAAN BATAS WIL. NEGARA (KEDAULATAN & KEUTUHAN WIL. NKRI)
BTS WIL. DARAT : BERSAMA K/L TERKAIT AGAR 9 OBP RI-MAL DI P. KALIMANTAN DPT
CEPAT DISELESAIKAN TERMASUK UNSURVEYED & UNRESOLVED SEGMENT RI-RDTL DI NTT
DAN PERAPATAN PILAR BATAS RI-PNG DI PAPUA;
BTS WIL LAUT : BERSAMA K/L TERKAIT TINGKATKAN FREKUENSI PERUNDINGAN UTK
PENYELESAIAN BTS LAUT ZEE RI PRIORITAS DGN 5 NEG. (INDIA, THAILAND, VIETNAM,
MALAYSIA & PALAU);
1
2
BTS WIL. UDARA : BERSAMA K/L TERKAIT MEMPERCEPAT PENGAMBILALIHAN TATA
KELOLA RUANG UDARA/FIR (SEKTOR ABC DIATAS KEP. NATUNA) DGN SINGAPURA &
MALAYSIA, PERCEPATAN PENERAPAN AIR DEFENSE IDENTIFICATION ZONE (ADIZ) UTK
KEAMANAN RUANG UDARA NKRI;
3
KEAMANAN BTS WIL NEGARA: GELAR PASUKAN TNI, MENINGKATKAN OPS PENGAMANAN
& KWSN PERBATASAN DARAT, LAUT UDARA, BERSAMA DGN K/L MEMBANGUN SARPRAS
HANKAM NON ALUTSISTA (POS PAMTAS, POSAL & SARPRAS LAINNYA) DI KWSN
PERBATASAN TERMASUK PPKT;
4
MELIBATKAN PERAN MASY PERBATASAN DLM MENINGKATKAN BELA NEGARA & IKUT
MENJAGA TANDA BATAS NEGARA, MEMBANTU MENGAWASI KEAMANAN WIL PERBATASAN
NKRI;5
KERJASAMA POLITIK & KEAMANAN: BERSAMA K/L TERKAIT MEMBANGUN KERJASAMA
KEAMANAN DGN NEGARA TETANGGA MELALUI STRATEGY PARTNERSHIP.6
33
ASPEK PENGELOLAAN LINTAS BTS WIL. NEG(KEAMANAN, KETERTIBAN & KENYAMANAN PERDAGANGAN DAN HUB ANTAR NEGARA)
PEMB PLBN: BERSAMA KEMEN PUPERA TLH MELAKUKAN PEMB 7 PLBN (5
PLBN: ENTIKONG, MOTAAIN, NANGA BADAU, ARUK & SKOUW TLH DIRESMIKAN
PRESIDEN RI);
PEMB KWSN PENDUKUNG PLBN: BERSAMA K/L TERKAIT SDG
MEMPERSIAPKAN MASTERPLAN PEMB. KWSN PERBATASAN UTAMANYA
MENCIPTAKAN KOTA BARU SBG PUSAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL YG
DILENGKAPI DGN SARPRAS PEREKONOMIAN, SOSIAL DASAR, PEMERINTAHAN
& HANKAM;
1
2
KEBERLANJUTAN PEMB 9 PLBN (DARAT & LAUT): BERSAMA KEMEN PUPERA
AKAN MEMPERSIAPKAN STUDI KELAYAKAN UTK PEMBUATAN MASTERPLAN
PEMB 9 PLBN;
3
DIPLOMASI : BERSAMA K/L TERKAIT BERUPAYA UTK MEREVISI KESEPAKATAN
PERDAGANGAN BILATERAL (BORDER TRADE AGREEMENT-BTA & BORDER
CROSS AGREEMENT-BCA) & OPTIMALISASI PERJANJIAN LINTAS BTS LAINNYA
DGN NEG TETANGGA, TERMASUK MENDUKUNG PELAKS ASEAN COMMUNITY,
DGN MENGIKUTSERTAKAN PERAN PEMDA & PIHAK SWASTA/INVESTOR).
4
34
PEMB MANUSIA/MASY KWSN PERBATASAN (BID PENDIDIKAN, KESEHATAN,
PERUMAHAN & AIR BAKU) LAYANAN SOSIAL DASAR UTK MENINGKATKAN
SDM;
PEMB PEREKONOMIAN BERBASIS SEKTOR UNGGULAN (BID PERTANIAN,
PETERNAKAN, PERKEBUNAN, KELAUTAN/MARTIM, KEHUTANAN,
PERINDUSTRIAN & PARIWISATA) MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASY
BERKELANJUTAN;
1
2
PEMB INFRAS WIL YG BERKONEKTIVITAS (JLN/JEMBATAN STRATEGIS
PERBATASAN, KETENAGALISTRIKAN, TELEKOMUNIKASI, DERMAGA/
PELABUHAN, MODA TRANSPORTASI & TOL LAUT) UTK MEMBUKA
KETERISOLASIAN WIL, KEMUDAHAN AKSES PEREKONOMIAN & LAYANAN
SOSIAL DASAR TERMASUK SUPLAI BHN POKOK & BARANG STRATEGIS LAINNYA
SAMPAI KWSN PERBATASAN NEG;
3
PEMB FISIK YG DILAKUKAN K/L TERKAIT DLM KOORDINASI BNPP, TRS
BERUPAYA MELANJUTKAN KEGIATAN PEMB SKALA PRIORITAS YG BLM
TERSELESAIKAN PD SETIAP THN ANGGARAN4
ASPEK PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN (PEMBANGUNAN MANUSIA, PEREKONOMIAN BERBASIS SEKTOR
UNGGULAN DAN INFRASTRUKTUR WILAYAH)
www.bnpp.go.id
POTENSI SUMBER DAYA ALAM UNGGULAN KAWASAN PERBATASAN KALIMANTAN UTARA
KABUPATEN KECAMATAN JENIS KOMODITAS INSTANSI PELAKSANA
Malinau Kayan Hulu Madu hutan, Nenas, Teh,
Karet, Gaharu
Kem LHK, Kementan, Kemenperin,
Kemendes PDTT, Kemenkop UKM,
Kem PUPR, Pemda.
Pujungan Kopi, karet, gaharu Kementan, Kemenperin, Kemendes
PDTT, Kemenkop UKM, Kem PUPR,
Pemda.
Kayan Hilir Bawang merah & Kayu manis,
Karet, Gaharu
Kementan, Kemenperin, Kemendes
PDTT, Kemenkop UKM, Kem PUPR,
Pemda.
Kayan Selatan Lada, Teh, Nanas & Madu
hutan, Karet, Gaharu
Kementan, Kemenperin, Kemendes
PDTT, Kemenkop UKM, Kem PUPR,
Pemda.
Bahau Hulu Madu hutan, Karet, Gaharu Kem LHK, Kementan, Kemenperin,
Kemenkop UKM, Kem PUPR, Pemda.
Nunukan Sebatik (Kec. Sebatik, Sebatik
Barat, Sebatik Timur, Sebatik
Tengah & Sebatik Utara)
Kelapa sawit, kakao, pisang,
rumput laut, Wisata Pantai
Batu Lamampu
Kementan, Kemenperin, Kemenpar,
Kemendes PDTT, Kemenkop UKM,
Kem PUPR, Pemda.
Krayan Padi Adan, Garam gunung,
Kerbau, Tebu
Kementan, Kemenperin, Kemendes
PDTT, Kemenkop UKM, Kem PUPR,
Pemda.
Krayan Selatan Padi Adan Kementan, Kemendes PDTT,
Kemenkop UKM, Kem PUPR, Pemda.
Fokus: Kec. Krayan(Beras+Kerbau Lokal)
• 100% organik, luas + 2500 ha, produktivitas 2-4 ton, umur 6-7 bulan.
• Pulen tapi tidak lengket- aroma harum.
• Berdaya saing di Malaysia(dikonsumsi kalangan menengah atas) dan Brunei (Bangsawan).
• Berpotensi menjadi galur murni.
• Terkait kuat/komplementer dgn populasi kerbau lumpur.
• Hampir seluruh produksi beras dijualhanya ke Malaysia & Brunei.
• Petani menjual beras curah secara individu/daya tawar rendah –posisi pedagang Malaysia sangat kuat.
• Type penggilingan padi kecil/sederhana (tanpa dryer, one pass), beras sebagian besar tanpa pengemasan dan pelabelan.
• Diklaim pihak Malaysia sebagai Bario Rice (dgn hrg eceran Rp 24-25 ribu).
• 2012 memperoleh sertifikasi Indikasi Geografis (IG), tetapi belum diimplementasikan unt memperkuat daya saing.
1. Keunggulan Beras Organik ADAN Masalah Utama Beras Adan
36Sumber: Kementan
Keberadaan Beras Adan : Pemasaran
PengemasanSederhana
KemasanCurah (dibawa ke perbatasan)
Penjualandiperbatasan
(Rp 15 rb/kg dg biaya angkut Rp 2
rb kg)
Bario Rice: Hrg eceran
Rp 24 rb/kg=Rm
8/kg
BerasAdan
Sumber: Kementan
Fokus: Kec Krayan (Beras+Kerbau Lokal)...1
• Mengalami erosi genetis dan populasi berkurang
• Dipelihara secara ekstensif
• Penting untuk pengolahanlahan dan sumber pupukusahatani padi Adan
• Keterbatasan pakan
38
2. Kerbau Lumpur Masalah
Sumber: Kementan
Fokus: Kec Krayan (Beras+Kerbau Lokal)...2
• Sudah terdapat SMK, 2 jurusan : budidaya tanaman dan Agribisnis
• Motivasi masyarakat dalam membangun tinggi
• Pendidikan masyarakat umumnya tinggi
• Terdapat Asosiasi Masyarakat Adat (AMAPBA) perlindungan beras Adan
Keunggulan Masalah Utama
• Infrastruktur terbatas, terisolasi via darat ke wil Indonesia
• Penduduk berpendidikantinggi keluar daerah
• Pembinaan kelembagaanbelum memadai
• Permodalan formal sangat terbatas
39
Sumber: Kementan
Pengembangan Pertanian Terpadu melaluiPengolahan lahan (pembajakan) danpemupukan alami padi Adan di KecamatanKrayan dengan memanfaatkan ternakkerbau.
Beras Adan Kecamatan Krayan yang sudah dikemas dan hasil panen padi Adan (Gambar Atas)Beras Adan Kecamatan Krayan yang sudah dikemas dan hasil panen padi Adan (Gambar Atas)
44
LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMDAANTARA LAIN:
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2. Mengurangi angka kemiskinan.
3. Meningkatkan kualitas SDM dan daya saing daerah
4. Membuka lapangan kerja, lapangan berusaha.
5. Mengendalikan tingkat inflasi daerah, berkoordinasi
dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah
6. Menjaga kelestarian lingkungan dan sumberdaya
alam dalam mendukung keberlanjutan
pembangunan.
7. Melakukan restrukturisasi sektor pertanian berbasis
teknologi ramah lingkungan.
45
KESIAPAN PELAKSANAAN PEMILU 2019
1. Pemerintah telah menyediakan DP4
2. Jumlah Pemilih per-TPS paling
banyak 500 orang
3. Pemilih, TPS dan Logistik
4. Daftar Pemilih Berkelanjutan
5. Pengadaan Logistik
6. Percetakan dan Distribusi Logistik
7. Peran Pemerintah dan Pemerintah
daerah dalam Kampanye
8. Hitung dan Rekap Suara
9. Netralitas Pegawai Negeri Sipil
10.Bentuk Bantuan Dan Fasilitasi
SUMATERAKALIMANTAN
JAVA
IRIAN JAYA
46
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2019
(Sesuai dengan Permendagri Tentang RKPD 2019)
1. Arah Kebijakan Nasional
1) Pertumbuhan ekonomi nasional berkisar 5,4-5,8 % Inflasi secara nasional berkisar
antara 2,5 – 4,5 %.
2) Sasaran Tingkat Kemiskinan pada kisaran 8,5-9,5 %; IPM menjadi 71,98; Gini
Rasio pada kisaran 0,38-0,39; dan Tingkat Pengangguran Terbuka 4,8-5,2 %.
3) Sasaran pemerataan pembangunan antar wilayah: kontribusi wilayah terhadap
pembangunan nasional; Sumatera 21,68 %, Jawa 58,18 %, Kalimantan 8,23 %,
Sulawesi 6,26 %, Bali-Nusa Tenggara 3,18 %, Maluku 0,54 %, Papua 1,94 %.
2. Prioritas Nasional (PN)
1) Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan
pelayanan dasar;
2) Pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konektivitas dan
kemaritiman;
3) Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri dan jasa produktif;
4) Pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air melalui pelestarian
lingkungan; dan
5) Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.
3. Program dan kegiatan sesuai dengan kewenangan daerah.
4. Memprioritaskan belanja daerah terhadap urusan wajib pelayanan dasar sesuai
dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) : Pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum;
perumahan dan kawasan permukiman; trantibum & linmas; dan sosial
47
1• Peningkatan fasilitas sosial dasar (kesehatan dan
pendidikan)
2• Peningkatan perekonomian masyarakat
3• Pembangunan fasilitas umum, fasilitas sosial, serta PSU
yang memadai
4• Perbaikan dimensi kelembagaan serta administrasi
pemerintahan desa yang memadai
5• Peningkatan akses komunikasi dan informasi
5 ARAH PRIORITAS MODEL PROGRAM KAMPUNG SEJAHTERA