salinan provinsi jawa tengah peraturan bupati grobogan pedoman pengelolaan keuangan desa...

40
1 BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 66 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 78 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); SALINAN

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

1

BUPATI GROBOGANPROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI GROBOGAN

NOMOR 66 TAHUN 2019

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GROBOGAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 78 ayat (3)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018tentang Pengelolaan Keuangan Desa, perlu menetapkanPeraturan Bupati tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDesa;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalamLingkungan Propinsi Jawa Tengah;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5495);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimanatelah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan KeduaAtas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679);

SALINAN

Page 2: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

2

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentangPeraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan dengan PeraturanPemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang PerubahanKedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 6321);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentangDana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimanatelah diubah beberapa kali, terakhir dengan PeraturanPemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang PerubahanKedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014tentang Dana Desa Yang Bersumber dari AnggaranPendapatan dan Belanja Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAANKEUANGAN DESA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Grobogan.2. Bupati adalah Bupati Grobogan.3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat

daerah sebagai unsur penyelenggara PemerintahanDaerah.

Page 3: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

3

4. Camat adalah pemimpin dan koordinatorpenyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerjakecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnyamemperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahandari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomidaerah, dan menyelenggarakan tugas umumpemerintahan.

5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yangmemiliki batas wilayah yang berwenang untukmengatur dan mengurus urusan pemerintahan,kepentingan masyarakat setempat berdasarkanprakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau haktradisional yang diakui dan dihormati dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusanpemerintahan dan kepentingan masyarakat setempatdalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantuperangkat Desa sebagai unsur penyelenggaraPemerintahan Desa.

8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnyadisingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakanfungsi pemerintahan yang anggotanya merupakanwakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilanwilayah dan ditetapkan secara demokratis.

9. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desayang dapat dinilai dengan uang serta segalasesuatu berupa uang dan barang yang berhubungandengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.

10. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhankegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawabankeuangan Desa.

11. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebutRKP Desa, adalah penjabaran dari RencanaPembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangkawaktu 1 (satu) tahun.

12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnyadisebut APB Desa, adalah rencana keuangan tahunanpemerintahan Desa.

13. Penerimaan Desa adalah uang yang masuk ke rekeningkas Desa.

Page 4: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

4

14. Pengeluaran Desa adalah uang yang keluar dari

rekening kas Desa.

15. Pendapatan adalah semua penerimaan Desa dalam

1 (satu) tahun anggaran yang menjadi hak Desa dan

tidak perlu dikembalikan oleh Desa.

16. Belanja Desa adalah semua pengeluaran yang

merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun

anggaran yang tidak akan diterima kembali oleh Desa.

17. Pembiayaan Desa adalah semua penerimaan yang

perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang

akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran

yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran

berikutnya.

18. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa,

yang selanjutnya disingkat PKPKD, adalah Kepala Desa

yang karena jabatannya mempunyai kewenangan

menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan

Desa.

19. Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa, yang

selanjutnya disingkat PPKD, adalah perangkat Desa

yang melaksanakan pengelolaan keuangan Desa

berdasarkan keputusan Kepala Desa yang

menguasakan sebagian kekuasaan PKPKD.

20. Sekretaris Desa adalah perangkat Desa yang

berkedudukan sebagai unsur pimpinan sekretariat

Desa yang menjalankan tugas sebagai koordinator

PPKD.

21. Kepala Urusan, yang selanjutnya disingkat Kaur,

adalah perangkat Desa yang berkedudukan sebagai

unsur staf sekretariat Desa yang menjalankan tugas

PPKD.

22. Kepala Seksi, yang selanjutnya disingkat Kasi, adalah

Perangkat Desa yang berkedudukan sebagai pelaksana

teknis yang menjalankan tugas PPKD.

23. Rekening Kas Desa adalah rekening tempat menyimpan

uang Pemerintahan Desa yang menampung seluruh

penerimaan Desa dan digunakan untuk membayar

seluruh pengeluaran Desa dalam 1 (satu) rekening

pada Bank yang ditetapkan.

Page 5: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

5

24. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disingkatBUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atausebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melaluipenyertaan secara langsung yang berasal darikekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset,jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

25. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan gunamendanai kegiatan yang memerlukan dana relatif besaryang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.

26. Surplus Anggaran Desa adalah selisih lebih antarapendapatan Desa dengan belanja Desa.

27. Defisit Anggaran Desa adalah selisih kurang antarapendapatan Desa dengan belanja Desa.

28. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnyadisingkat SiLPA adalah selisih lebih realisasipenerimaan dan pengeluaran anggaran selama satuperiode anggaran.

29. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnyadisingkat DPA adalah dokumen yang memuat rinciansetiap kegiatan, anggaran yang disediakan, danrencana penarikan dana untuk kegiatan yang akandilaksanakan berdasarkan kegiatan yang telahditetapkan dalam APB Desa.

30. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran yangselanjutnya disingkat DPPA adalah dokumen yangmemuat perubahan rincian kegiatan, anggaran yangdisediakan dan rencana penarikan dana untukkegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkankegiatan yang telah ditetapkan dalam PerubahanAPBDesa dan/atau Perubahan Penjabaran APB Desa.

31. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan yangselanjutnya disingkat DPAL adalah dokumen yangmemuat kegiatan, anggaran dan rencana penarikandana untuk kegiatan lanjutan yang anggarannyaberasal dari SiLPA tahun anggaran sebelumnya.

32. Pengadaan barang/jasa Desa yang selanjutnya disebutdengan pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untukmemperoleh barang/jasa oleh Pemerintah Desa, baikdilakukan melalui swakelola dan/atau penyediabarang/jasa.

Page 6: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

6

33. Rencana Anggaran Kas Desa yang selanjutnyadisingkat RAK Desa adalah dokumen yang memuatarus kas masuk dan arus kas keluar yang digunakanmengatur penarikan dana dari rekening kas untukmendanai pengeluaran-pengeluaran berdasarkan DPAyang telah disahkan oleh Kepala Desa.

34. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnyadisingkat SPP adalah dokumen pengajuan untukmendanai belanja yang tertuang dalam APBDesa.

35. Aparat Pengawas Internal Pemerintah yang selanjutnyadisingkat APIP adalah unit pengawasan lembagapemerintah non kementerian, Inspektorat Provinsi danInspektorat Daerah.

36. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelahdibahas dan disepakati bersama BadanPermusyawaratan Desa.

BAB IIASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Pasal 2

(1) Keuangan Desa dikelola berdasarkan asas-asastransparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengantertib dan disiplin anggaran.

(2) APBDesa merupakan dasar pengelolaan keuangan Desadalam masa 1 (satu) tahun anggaran mulai tanggal 1Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

BAB IIIKEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Bagian KesatuPemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa

Pasal 3

(1) Kepala Desa adalah PKPKD dan mewakili PemerintahDesa dalam kepemilikan kekayaan milik Desa yangdipisahkan.

(2) Kepala Desa selaku PKPKD sebagaimana dimaksud padaayat (1), mempunyai kewenangan:a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APB Desa;b. menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang

milik Desa;

Page 7: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

7

c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaranatas beban APB Desa;

d. menetapkan PPKD;e. menyetujui DPA, DPPA, dan DPAL;f. menyetujui RAK Desa; dang. menyetujui SPP.

(3) Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuanganDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Desamelimpahkan sebagian kekuasaannya kepada PerangkatDesa selaku PPKD.

(4) Pelimpahan sebagian kekuasaan PKPKD kepada PPKDditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.

Bagian KeduaPelaksana Pengelolaan Keuangan Desa

Pasal 4

(1) PPKD terdiri atas:a. Sekretaris Desa;b. Kaur dan Kasi; danc. Kaur keuangan.

(2) PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkansetiap tahun dengan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 5

(1) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (1) huruf a bertugas sebagai koordinator PPKD.

(2) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mempunyai tugas:a. mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan APB Desa;b. mengoordinasikan penyusunan rancangan APB Desa

dan rancangan perubahan APB Desa;c. mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan

Desa tentang APB Desa, perubahan APB Desa, danpertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa;

d. mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturankepala Desa tentang Penjabaran APB Desa danPerubahan Penjabaran APB Desa;

Page 8: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

8

e. mengoordinasikan tugas perangkat Desa lain yangmenjalankan tugas PPKD; dan

f. mengoordinasikan penyusunan laporan keuanganDesa dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaanAPB Desa.

(3) Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Sekretaris Desa mempunyai tugas :a. melakukan verifikasi terhadap DPA, DPPA, dan DPAL;b. melakukan verifikasi terhadap RAK Desa; danc. melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan

pengeluaran APB Desa.

Pasal 6

(1) Kaur dan Kasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (1) huruf b bertugas sebagai pelaksana kegiatananggaran.

(2) Kaur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. Kaur tata usaha dan umum; danb. Kaur perencanaan.

(3) Kasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. Kasi pemerintahan;b. Kasi kesejahteraan; danc. Kasi pelayanan.

(4) Kaur dan Kasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mempunyai tugas:a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran

atas beban anggaran belanja sesuai bidang tugasnya;b. melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang

tugasnya;c. mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya;d. menyusun DPA, DPPA dan DPAL sesuai bidang

tugasnya;e. menandatangani perjanjian kerjasama dengan

penyedia atas pengadaan barang/jasa untuk kegiatanyang berada dalam bidang tugasnya; dan

f. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuaibidang tugasnya untuk pertanggungjawabanpelaksanaan APB Desa.

(5) Pembagian tugas Kaur dan Kasi pelaksana kegiatananggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukanberdasarkan bidang tugas masing-masing dan ditetapkandalam RKP Desa.

Page 9: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

9

Pasal 7

(1) Kaur dan Kasi dalam melaksanakan tugas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) dapat dibantu oleh timyang melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa yangkarena sifat dan jenisnya tidak dapat dilakukan sendiri.

(2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dariunsur perangkat Desa, lembaga kemasyarakatan Desadan/atau masyarakat, yang terdiri atas:a. ketua;b. sekretaris; danc. anggota.

(3) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitupelaksana kewilayahan.

(4) Pembentukan tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diusulkan pada saat penyusunan RKP Desa.

(5) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkanmelalui keputusan Kepala Desa.

(6) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah gasalpaling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak 7 (tujuh)orang.

Pasal 8

(1) Kaur keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (1) huruf c melaksanakan fungsi kebendaharaan.

(2) Dalam hal Kaur Keuangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) kosong maka fungsi kebendaharaan dapatdilaksanakan oleh perangkat desa lainnya.

(3) Dalam hal tidak terdapat perangkat desa lainnyasebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Desa dapatmenunjuk pegawai Desa yang berkompeten untukmelaksanakan fungsi kebendaharaan.

(4) Kaur keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)atau pegawai Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3),mempunyai tugas :a. menyusun RAK Desa; danb. melakukan penatausahaan yang meliputi menerima

menyimpan, menyetorkan/ membayar,menatausahakan dan mempertanggungjawabkanpenerimaan pendapatan Desa dan pengeluaran dalamrangka pelaksanaan APBDesa.

Page 10: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

10

(5) Kaur Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

atau pegawai Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dalam melaksanakan fungsi kebendaharaan memiliki

Nomor Pokok Wajib Pajak pemerintah Desa.

BAB IV

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 9

(1) APB Desa terdiri dari:

a. pendapatan Desa;

b. belanja Desa; dan

c. pembiayaan Desa.

(2) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a diklasifikasikan menurut kelompok, jenis dan

objek pendapatan.

(3) Belanja Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b diklasifikasikan menurut bidang, sub bidang, kegiatan,

jenis belanja, objek belanja, dan rincian objek belanja.

(4) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

diklasifikasikan menurut kelompok, jenis dan objek

pembiayaan.

Pasal 10

Pendapatan Desa, Belanja Desa, dan Pembiayaan Desa diberi

kode rekening.

Bagian Kedua

Pendapatan Desa

Pasal 11

Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat

(1) huruf a, terdiri atas kelompok:

a. pendapatan asli Desa;

b. transfer; dan

c. pendapatan lain.

Page 11: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

11

Pasal 12

(1) Kelompok pendapatan asli Desa sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 huruf a, terdiri atas jenis:a. hasil usaha;b. hasil aset;c. swadaya, partisipasi dan gotong royong; dand. pendapatan asli Desa lain.

(2) Hasil usaha Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a, antara lain bagi hasil BUM Desa.

(3) Hasil aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,antara lain, tanah kas Desa, tambatan perahu, pasarDesa, tempat pemandian umum, jaringan irigasi, danhasil aset lainnya sesuai dengan kewenangan berdasarkanhak asal-usul dan kewenangan lokal berskala Desa.

(4) Swadaya, partisipasi dan gotong royong sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c adalah penerimaan yangberasal dari sumbangan masyarakat Desa yang berupauang.

(5) Pendapatan asli Desa lainnya sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf d antara lain hasil pungutan Desa;

Pasal 13

(1) Kelompok transfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11huruf b, terdiri atas jenis:a. dana desa;b. bagian dari hasil pajak Daerah dan retribusi Daerah;c. alokasi dana desa;d. bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah Provinsi; dane. bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah.(2) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf d dan huruf e dapat bersifat umum dan khusus.(3) Bantuan keuangan bersifat khusus sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dikelola dalam APB Desa tetapitidak diterapkan dalam ketentuan penggunaan palingsedikit 70% (tujuh puluh per seratus) dan paling banyak30% (tiga puluh per seratus).

Page 12: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

12

Pasal 14

Kelompok pendapatan lain sebagaimana dimaksud dalamPasal 11 huruf c, terdiri atas :a. penerimaan dari hasil kerja sama Desa;b. penerimaan dari hasil kerja sama Desa dengan Pihak

Ketiga;c. penerimaan dari bantuan perusahaan yang berlokasi di

Desa;d. penerimaan dari hibah dan sumbangan dari pihak ketiga;e. koreksi kesalahan belanja tahun anggaran sebelumnya

yang mengakibatkan penerimaan di kas Desa pada tahunanggaran berjalan;

f. bunga bank; dang. Pendapatan lain Desa yang sah.

Bagian KetigaBelanjaPasal 15

Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)huruf b dipergunakan untuk mendanai penyelenggaraankewenangan Desa.

Pasal 16

(1) Klasifikasi belanja Desa terdiri atas bidang:a. penyelenggaraan pemerintahan Desa;b. pelaksanaan pembangunan Desa;c. pembinaan kemasyarakatan Desa;d. pemberdayaan masyarakat Desa; dane. penanggulangan bencana, keadaan darurat dan

mendesak Desa.(2) Klasifikasi belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, sampai dengan huruf d dibagi dalam sub bidangdan kegiatan sesuai dengan kebutuhan Desa yang telahdituangkan dalam RKP Desa.

(3) Klasifikasi belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e dibagi dalam sub bidang sesuai dengan kebutuhanDesa untuk penanggulangan bencana, keadaan daruratdan mendesak yang terjadi di Desa.

Page 13: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

13

Pasal 17

(1) Klasifikasi belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16ayat (1) huruf a dibagi dalam sub bidang:a. penyelenggaraan belanja penghasilan tetap, tunjangan

dan operasional pemerintahan Desa;b. sarana dan prasarana pemerintahan Desa;c. administrasi kependudukan, pencatatan sipil, statistik,

dan kearsipan;d. tata praja pemerintahan, perencanaan, keuangan, dan

pelaporan; dane. pertanahan.

(2) Klasifikasi belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16ayat (1) huruf b dibagi dalam sub bidang:a. pendidikan;b. kesehatan;c. pekerjaan umum dan penataan ruang;d. kawasan permukiman;e. kehutanan dan lingkungan hidup;f. perhubungan, komunikasi dan informatika;g. energi dan sumber daya mineral; danh. pariwisata.

(3) Klasifikasi belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16ayat (1) huruf c dibagi dalam sub bidang :a. ketentraman, ketertiban dan pelindungan masyarakat;b. kebudayaan dan kegamaan;c. kepemudaan dan olah raga; dand. kelembagaan masyarakat

(4) Klasifikasi belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16ayat (1) huruf d dibagi dalam sub bidang:a. kelautan dan perikanan;b. pertanian dan peternakan;c. peningkatan kapasitas aparatur Desa;d. pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan

keluarga;e. koperasi, usaha mikro kecil dan menengah;f. dukungan penanaman modal; dang. perdagangan dan perindustrian.

(5) Klasifikasi belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16ayat (1) huruf e dibagi dalam sub bidang:a. penanggulangan bencana;b. keadaan darurat; danc. keadaan mendesak.

Page 14: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

14

Pasal 18

Jenis Belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, terdiriatas:a. belanja pegawai;b. belanja barang/jasa;c. belanja modal; dand. belanja tak terduga.

Pasal 19

(1) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18huruf a, dianggarkan untuk pengeluaran penghasilantetap, tunjangan, penerimaan lain dan pembayaranjaminan sosial bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa sertatunjangan BPD.

(2) Penerimaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diantaranya tambahan tunjangan dan insentif bagi

Penjabat/Pelaksana Tugas Kepala Desa dan/atau

Perangkat Desa.

(3) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dianggarkan dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan

Desa.

(4) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

pelaksanaannya dibayarkan setiap bulan.

(5) Pembayaran jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan kemampuan APB Desa.

Pasal 20

(1) Belanja barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 huruf b digunakan untuk pengeluaran bagi pengadaan

barang/jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua

belas) bulan.

(2) Belanja barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)digunakan antara lain untuk operasional pemerintah Desa,pemeliharaan sarana prasarana Desa, kegiatansosialisasi/ rapat-rapat/ pelatihan/ bimbingan teknis,operasional BPD, insentif Rukun Tetangga/Rukun Wargadan pemberian barang pada masyarakat/kelompokmasyarakat, yang dimasukkan dalam objek belanjadiantaranya sebagai berikut :

Page 15: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

15

a. Belanja Barang Perlengkapan;b. Belanja Jasa Honorarium;c. Belanja Perjalanan Dinas;d. Belanja Jasa Sewa;e. Belanja Operasional Perkantoran;f. Belanja Pemeliharaan; dang. Belanja Barang dan Jasa yang diserahkan kepada

Masyarakat.(3) Insentif Rukun Tetangga/Rukun Warga sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) yaitu bantuan uang untukoperasional lembaga Rukun Tetangga/Rukun Wargauntuk membantu pelaksanaan tugas pelayananpemerintahan, perencanaan pembangunan, ketentramandan ketertiban serta pemberdayaan masyarakat Desa.

(4) Pemberian barang pada masyarakat/kelompokmasyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Desa.

Pasal 21

(1) Belanja modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18huruf c, digunakan untuk pengeluaran pengadaan barangyang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulandan menambah asset, antara lain :a. Belanja Modal Pengadaan Tanah;b. Belanja Modal Peralatan, Mesin, dan Alat Berat;c. Belanja Modal Kendaraan;d. Belanja Modal Gedung, Bangunan dan Taman;e. Belanja Modal Jalan/Prasarana Jalan;f. Belanja Modal Jembatan;g. Belanja Modal Irigasi / Embung/Air Sungai/Drainase/

Air Limbah/Persampahan;h. Belanja Modal Jaringan/Instalasi; dani. Belanja Modal lainnya.

(2) Pengadaan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan kewenanganDesa.

Pasal 22

(1) Belanja tak terduga sebagaimana dimaksud dalam Pasal18 huruf d merupakan belanja untuk kegiatan pada subbidang penanggulangan bencana, keadaan darurat, dankeadaan mendesak yang berskala lokal Desa.

Page 16: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

16

(2) Belanja untuk kegiatan pada sub bidang penanggulanganbencana, keadaan darurat dan keadaan mendesaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikitmemenuhi kriteria sebagai berikut:a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas

pemerintah Desa dan tidak dapat diprediksikansebelumnya;

b. tidak diharapkan terjadi berulang; danc. berada di luar kendali pemerintah Desa.

(3) Kegiatan pada sub bidang penanggulangan bencanasebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan upayatanggap darurat akibat terjadinya bencana.

(4) Pemerintah Desa melakukan penanggulangan bencanamulai pada saat terjadinya bencana sampai dengandiambil alih oleh Pemerintah supra desa atau paling lama7 (tujuh) hari kerja setelah bencana terjadi.

(5) Penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud padaayat (4) antara lain berupa pemenuhan kebutuhan dasarmasyarakat korban bencana meliputi pangan, sandangdan penampungan sementara.

Pasal 23

(1) Bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (5)huruf a terdiri dari :a. bencana alam; danb. bencana sosial.

(2) Bencana alam sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf amerupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atauserangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antaralain berupa bencana alam, gempa bumi, banjir,kekeringan, angin topan, tanah longsor, kebakaran danangin puting beliung.

(3) Bencana sosial sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf bmerupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atauserangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusiadan/atau karena wabah/epidemic, yang meliputi konfliksosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat,wabah penyakit dan serangan hama.

(4) Dampak dari adanya bencana adalah ketidakmampuankorban untuk memenuhi kebutuhan dasar secaramandiri.

Page 17: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

17

(5) Penanggulangan dampak bencana sebagaimana dimaksudayat (4), dalam masa saat terjadinya bencana hinggapenanggulangan bencana sebelum diambil alih olehpemerintah supra desa dan/atau maksimal sampaidengan (7) tujuh Hari setelah bencana terjadi.

(6) Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (4)meliputi kebutuhan pangan, sandang, air bersih dansanitasi, pelayanan kesehatan, penampungan dan tempathunian sementara.

(7) Kriteria kegiatan yang dapat dibiayai untukpenanggulangan bencana alam dan bencana sosialmeliputi pemenuhan kebutuhan dasar dan perbaikansarana dan prasarana dalam skala kecil dan/atau bersifatsementara.

(8) Kriteria keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalamPasal 17 ayat (5) huruf b merupakan adanya kerusakandan/atau terancamnya penyelesaian pembangunansarana dan prasarana pelayanan dasar untuk masyarakatyang disebabkan oleh kenaikan harga barang/jasa jauhlebih tinggi dari nilai yang ditetapkan.

(9) Sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakatsebagaimana dimaksud ayat (8) antara lain berupa :a. pendidikan;b. kesehatan;c. ekonomi kerakyatan; dand. pemanfaatan bersifat komunal.

(10) Kriteria keadaan mendesak sebagaimana dimaksud dalamPasal 17 ayat (5) huruf c merupakan sebuah keadaanburuk dan kemalangan yang tidak disangka-sangkaterjadi dan jika tidak ditangani segera akanmengakibatkan resiko kematian, sakit berat dan/ataucacat permanen dan resiko putus sekolah yg bersifatindividual.

(11) Kriteria masyarakat miskin yang mengalami kedaruratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (5) adalahwarga Desa yang sama sekali tidak mempunyai sumbermata pencaharian dan/atau mempunyai sumber matapencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuanmemenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupandirinya dan/atau keluarganya.

Page 18: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

18

Pasal 24

(1) Penggunaan anggaran untuk kegiatan pada sub bidangpenanggulangan bencana, keadaan darurat, dan keadaanmendesak Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17ayat (5) harus melalui mekanisme Musyawarah Desa yangdituangkan dalam berita acara serta ditetapkan denganKeputusan Kepala Desa yang dilaporkan kepada Bupatimelalui Camat.

(2) Penggunaan anggaran untuk kegiatan pada sub bidangpenanggulangan bencana, keadaan darurat, dan keadaanmendesak Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17ayat (5) dianggarkan dalam jenis belanja tak terduga.

(3) Belanja tak terduga sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dianggarkan melalui APBDesa, dengan rencana anggaranbiayanya dibuat secara global tanpa dirinci.

(4) Sumber belanja tak terduga dapat diambilkan dari sumberpendapatan yang dianggarkan dalam APBDesa dan/ataubersumber dari pengalihan belanja kegiatan lainnya yangbelum dilaksanakan.

(5) Realisasi belanja tak terduga dilaporkan sesuai dengankuitansi/pengeluaran/belanja yang dilaksanakan.

Bagian KeempatPembiayaan

Pasal 25

Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9huruf c terdiri atas kelompok:a. penerimaan pembiayaan; danb. pengeluaran pembiayaan.

Pasal 26

(1) Penerimaan pembiayaan sebagaimana dimaksud dalamPasal 25 huruf a, meliputi:a. SiLPA tahun sebelumnya;b. pencairan dana cadangan; danc. hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan kecuali

tanah dan bangunan.(2) SiLPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling

sedikit meliputi pelampauan penerimaan pendapatanterhadap belanja, penghematan belanja dan sisa danakegiatan yang belum selesai atau lanjutan.

Page 19: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

19

(3) Pencairan dana cadangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b digunakan untuk menganggarkankebutuhan dana cadangan yang selanjutnya dicatatkandalam penerimaan pembiayaan dalam APB Desa.

(4) Hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dicatatdalam penerimaan pembiayaan hasil penjualan kekayaanDesa yang dipisahkan.

Pasal 27

Pengeluaran pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal25 huruf b, terdiri atas :a. pembentukan dana cadangan; danb. penyertaan modal:

Pasal 28

(1) Pembentukan dana cadangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 27 huruf a dilakukan untuk mendanaikegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligusdibebankan dalam 1 (satu) tahun anggaran.

(2) Pembentukan dana cadangan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.

(3) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)paling sedikit memuat:a. penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;b. program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana

cadangan;c. besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang

harus dianggarkan;d. sumber dana cadangan; dane. tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.

(4) Pembentukan dana cadangan dapat bersumber daripenyisihan atas penerimaan Desa, kecuali daripenerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secarakhusus berdasarkan peraturan perundang-undangan.

(5) Penganggaran dana cadangan tidak melebihi tahun akhirmasa jabatan Kepala Desa.

Page 20: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

20

Pasal 29

(1) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27huruf b antara lain digunakan untuk menganggarkankekayaan pemerintah Desa yang diinvestasikan dalamBUMDesa untuk meningkatkan pendapatan Desa ataupelayanan kepada masyarakat.

(2) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan yangdianggarkan dari pengeluaran pembiayaan dalamAPBDesa.

(3) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dalam bentuk tanah kas Desa dan bangunan tidak dapatdijual.

(4) Penyertaan modal pada BUM Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat berupa :a. uang;b. barang;c. hak pakai tanah dan/atau bangunan aset desa.

(5) Penyertaan modal pada BUM Desa melalui proses analisiskelayakan usaha, antara lain :a. kelayakan sosial ekonomi;b. kelayakan pasar dan pemasaran; danc. kelayakan keuangan.

(6) Penyertaan modal pada BUM Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desatentang Penyertaan Modal BUM Desa.

(7) Tata cara penyertaan modal sama dengan mekanismepenyusunan Peraturan Desa yang diawali suratpermohonan penyertaan modal dari BUM Desa.

BAB VPENGELOLAAN

Pasal 30

Pengelolaan keuangan Desa meliputi:a. perencanaan;b. pelaksanaan;c. penatausahaan;d. pelaporan; dane. pertanggungjawaban.

Page 21: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

21

Pasal 31

(1) Pengelolaan keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalamPasal 30 dilakukan dengan Basis Kas.

(2) Basis Kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan pencatatan transaksi pada saat kas diterimaatau dikeluarkan dari rekening kas Desa.

(3) Pengelolaan keuangan Desa dapat dilakukan denganmenggunakan sistem informasi yang dikelola KementerianDalam Negeri.

Bagian KesatuPerencanaan

Pasal 32

(1) Perencanaan pengelolaan keuangan Desa sebagaimanadimaksud pada Pasal 30 huruf a merupakan perencanaanpenerimaan dan pengeluaran pemerintahan Desa padatahun anggaran berkenaan yang dianggarkan dalam APBDesa.

(2) Sekretaris Desa mengoordinasikan penyusunan rancanganAPB Desa berdasarkan RKP Desa tahun berkenaan danpedoman penyusunan APB Desa yang diatur denganPeraturan Bupati setiap tahun.

(3) Rancangan APB Desa yang telah disusun merupakanbahan penyusunan rancangan Peraturan Desa tentangAPB Desa.

Pasal 33

(1) Sekretaris Desa menyampaikan Rancangan PeraturanDesa tentang APB Desa kepada Kepala Desa.

(2) Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan Kepala

Desa kepada BPD untuk dibahas dan disepakati bersama

dalam musyawarah BPD.

(3) Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) disepakati bersama paling

lambat bulan Oktober tahun berjalan.

(4) Dalam hal BPD tidak menyepakati rancangan Peraturan

Desa tentang APB Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), Camat dapat melakukan mediasi antara BPD dan

Pemerintah Desa untuk melakukan penyepakatan

rancangan Peraturan Desa tentang APBDes.

Page 22: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

22

(5) Dalam hal BPD tidak menyepakati rancangan Peraturan

Desa tentang APB Desa yang disampaikan Kepala Desa,

Pemerintah Desa hanya dapat melakukan kegiatan yang

berkenaan dengan pengeluaran operasional

penyelenggaraan pemerintahan Desa dengan

menggunakan pagu tahun sebelumnya.

(6) Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa sebagai

dasar pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (5).

Pasal 34

(1) Atas dasar kesepakatan bersama Kepala Desa dan BPD

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3), Kepala

Desa menyiapkan Rancangan Peraturan Kepala Desa

mengenai penjabaran APB Desa.

(2) Sekretaris Desa mengoordinasikan penyusunanRancangan Peraturan Kepala Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (1).

Pasal 35

Kewenangan Bupati untuk mengevaluasi RancanganPeraturan Desa tentang APB Desa dan Rancangan PeraturanDesa tentang Perubahan APB Desa didelegasikan kepadaCamat.

Pasal 36

(1) Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3)

disampaikan Kepala Desa kepada Camat paling lambat 3

(tiga) hari sejak disepakati untuk dievaluasi.

(2) Camat dalam melakukan evaluasi berpedoman dengan

panduan Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang

APBDesa.

(3) Penyampaian Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapidengan dokumen paling sedikit meliputi:a. surat pengantar;b. rancangan peraturan kepala Desa mengenai

penjabaran APB Desa;c. peraturan Desa mengenai RKP Desa;

Page 23: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

23

d. peraturan Desa mengenai kewenangan berdasarkanhak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa;

e. peraturan Desa mengenai pembentukan danacadangan, jika tersedia;

f. peraturan Desa mengenai penyertaan modal, jikatersedia; dan

g. berita acara hasil musyawarah BPD.(4) Penyampaian Rancangan Peraturan Desa tentang APBDes

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, disertaidengan berita acara serah terima yang memuatkelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

Pasal 37

(1) Camat dapat mengundang kepala Desa dan/atau aparatDesa terkait dalam pelaksanaan evaluasi.

(2) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dituangkan dalam Keputusan Camat dan disampaikankepada Kepala Desa paling lama 20 (dua puluh) harikerja terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud.

(3) Dalam hal Camat tidak memberikan hasil evaluasidalam batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2),rancangan peraturan Desa dimaksud berlaku dengansendirinya.

(4) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud padaayat (2) telah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang lebih tinggi, kepentinganumum, dan RKP Desa, selanjutnya kepala Desamenetapkan menjadi Peraturan Desa.

(5) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud padaayat (2) tidak sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang lebih tinggi, kepentinganumum, dan RKP Desa, kepala Desa bersama BPDmelakukan penyempurnaan paling lama 20 (dua puluh)hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi.

Pasal 38

(1) Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal37 ayat (5) tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa danKepala Desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan Desatentang APB Desa menjadi Peraturan Desa dan RancanganPeraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desamenjadi Peraturan Kepala Desa, Camat membatalkanperaturan dimaksud dengan Keputusan Camat.

Page 24: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

24

(2) Kepala Desamemberhentikan pelaksanaanPeraturan Desadan Peraturan Kepala Desa paling lama 7 (tujuh) harikerja setelah pembatalan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan selanjutnya Kepala Desa bersama BPDmencabut Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desadimaksud.

(3) Dalam hal pembatalan sebagaimana dimaksud padaayat (1) Kepala Desa hanya dapat melakukanpengeluaran terhadap operasional penyelenggaraanpemerintahan Desa dengan menggunakan pagu tahunsebelumnya sampai penyempurnaan RancanganPeraturan Desa tentang APB Desa disampaikan danmendapat persetujuan Camat.

Pasal 39

(1) Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang telahdievaluasi ditetapkan oleh Kepala Desa menjadi PeraturanDesa tentang APB Desa.

(2) Peraturan Desa tentang APB Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan paling lambat tanggal 31Desember tahun anggaran sebelumnya.

(3) Kepala Desa menetapkan Rancangan Peraturan KepalaDesa tentang penjabaran APB Desa sebagai peraturanpelaksana dari Peraturan Desa tentang APB Desa.

(4) Kepala Desa menyampaikan Peraturan Desa tentang APBDesa dan Peraturan Kepala Desa tentang penjabaran APBDesa kepada Bupati paling lama 7 (tujuh) hari kerjasetelah ditetapkan.

Pasal 40

(1) Kepala Desamenyampaikan informasi mengenai APB Desakepada masyarakat melalui media informasi, antara lainpapan pengumuman, radio komunitas, dan mediainformasi lainnya.

(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingsedikit memuat:a. APB Desa;b. Pelaksana kegiatan anggaran dan tim yang

melaksanakan kegiatan; danc. alamat pengaduan.

Page 25: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

25

Pasal 41

(1) Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan APB Desaapabila terjadi:a. penambahan dan/atau pengurangan dalam

pendapatan Desa pada tahun anggaran berjalan;b. sisa penghematan belanja dan sisa lebih perhitungan

pembiayaan tahun berjalan yang akan digunakandalam tahun berkenaan;

c. keadaan yang menyebabkan harus dilakukanpergeseran antar bidang, antar sub bidang, antarkegiatan dan antar jenis belanja; dan

d. keadaan yang menyebabkan SiLPA tahun sebelumnyaharus digunakan dalam tahun anggaran berjalan.

(2) Perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kalidalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaanluar biasa.

(3) Kriteria keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud padaayat (2) antara lain:a. kejadian luar biasa/ wabah/ bencana;b. terjadi peristiwa khusus, seperti krisis politik, krisis

ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yangberkepanjangan; dan/atau

c. perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah,Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan PemerintahDaerah.

(4) Keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a danhuruf b, diputuskan melalui Musyawarah Desa.

(5) Perubahan APB Desa sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan dengan Peraturan Desa tentang perubahanAPB Desa dan tetap mempedomani RKP Desa.

Pasal 42

(1) Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan terhadapPeraturan Kepala Desa tentang penjabaran APB Desasebelum Rancangan Peraturan Desa tentang PerubahanAPB Desa ditetapkan.

(2) Perubahan Peraturan Kepala Desa tentang penjabaranAPB Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan apabila terjadi :a. penambahan dan/atau pengurangan dalam

pendapatan Desa pada tahun anggaran berjalan;

Page 26: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

26

b. keadaan yang menyebabkan harus segera dilakukanpergeseran antar objek belanja;

c. kegiatan yang belum dilaksanakan tahun sebelumnyadan menyebabkan SiLPA akan dilaksanakan dalamtahun anggaran berjalan; dan

d. penambahan dan/atau pengurangan dalam BelanjaDesa pada tahun anggaran berjalan yang sumberpendapatannya dari bantuan keuangan desa yangbersifat khusus.

(3) Kepala Desa memberitahukan kepada BPD mengenaipenetapan Peraturan Kepala Desa tentang perubahanpenjabaran APB Desa dan selanjutnya disampaikankepada Camat dengan surat pemberitahuan mengenaiPeraturan Kepala Desa tentang perubahan penjabaranAPB Desa.

Pasal 43

Dalam hal bantuan keuangan ke desa disalurkan setelahditetapkannya Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa,Pemerintah Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa tentangPerubahan Penjabaran APB Desa disampaikan dalamLaporan Realisasi Anggaran (LRA).

Pasal 44

Ketentuan mengenai penyusunan Peraturan Desa tentangAPB Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 sampaidengan Pasal 43 berlaku secara mutatis mutandis terhadappenyusunan Peraturan Desa mengenai perubahan APB Desa.

Bagian KeduaPelaksanaan

Pasal 45

(1) Pelaksanaan pengelolaan keuangan Desa merupakanpenerimaan dan pengeluaran Desa yang dilaksanakanmelalui rekening kas Desa pada bank yang ditunjuk olehBupati.

(2) Rekening kas Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibuat oleh Pemerintah Desa dengan spesimen tandatangan Kepala Desa dan Kaur Keuangan/Bendahara Desa.

Page 27: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

27

(3) Desa yang belum memiliki pelayanan perbankandiwilayahnya, rekening kas Desa dibuka di wilayahterdekat yang dibuat oleh Pemerintah Desa denganspesimen tanda tangan Kepala Desa dan KaurKeuangan/Bendahara Desa.

Pasal 46

(1) Nomor rekening kas Desa sebagaimana dimaksud dalamPasal 45 dilaporkan Kepala Desa kepada Bupati melaluiunit kerja daerah yang membidangi pemerintahan desa.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakanuntuk pengendalian penyaluran dana transfer.

(3) Kepala Urusan Keuangan/Bendahara Desa dapatmenyimpan uang tunai paling banyak sebesarRp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) untukmemenuhi kebutuhan operasional pemerintah Desa.

Pasal 47

(1) Kepala Desa menugaskan Kaur dan Kasi pelaksanakegiatan anggaran sesuai tugasnya menyusun DPA palinglama 3 (tiga) hari kerja setelah Peraturan Desa tentangAPB Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang PenjabaranAPB Desa ditetapkan.

(2) Dalam hal Kaur dan Kasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) kosong, maka Kepala Desa menunjukPenjabat/Pelaksana Tugas Kaur dan Kasi dari unsurperangkat desa lainnya sebagai pelaksana kegiatan.

(3) DPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa;b. Rencana Kerja Kegiatan Desa; danc. Rencana Anggaran Biaya.

(4) Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a merinci setiap kegiatan,anggaran yang disediakan, dan rencana penarikan danauntuk kegiatan yang telah dianggarkan.

(5) Rencana Kerja Kegiatan Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b merinci lokasi, volume, biaya,sasaran, waktu pelaksanaan kegiatan, pelaksana kegiatananggaran, dan tim yang melaksanakan kegiatan.

(6) Rencana Anggaran Biaya sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf c merinci satuan harga untuk setiapkegiatan.

Page 28: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

28

(7) Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran menyerahkanrancangan DPA kepada Kepala Desa melalui SekretarisDesa paling lama 6 (enam) hari kerja setelah penugasansebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 48

(1) Sekretaris Desa melakukan verifikasi rancangan DPApaling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak Kaur dan Kasimenyerahkan rancangan DPA.

(2) Kepala Desa menyetujui rancangan DPA yang telahdiverifikasi oleh Sekretaris Desa.

Pasal 49

(1) Dalam hal terjadi perubahan Peraturan Desa tentangAPB Desa dan/atau perubahan Peraturan Kepala Desatentang Penjabaran APB Desa yang menyebabkanterjadinya perubahan anggaran dan/atau terjadiperubahan kegiatan, Kepala Desa menugaskan Kaur danKasi pelaksana kegiatan anggaran untuk menyusunrancangan DPPA.

(2) DPPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa Perubahan; danb. Rencana Anggaran Biaya Perubahan.

(3) Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran menyerahkanrancangan DPPA kepada Kepala Desa melalui SekretarisDesa paling lama 6 (enam) hari kerja setelah penugasansebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Sekretaris Desa melakukan verifikasi rancangan DPPApaling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak Kaur dan Kasimenyerahkan DPPA.

(5) Kepala Desa menyetujui rancangan DPPA yang telahdiverifikasi oleh Sekretaris Desa.

Pasal 50

(1) Kaur Keuangan menyusun rancangan RAK Desaberdasarkan DPA yang telah disetujui Kepala Desa

(2) Rancangan RAK Desa sebagaimana dimaksud pada ayat(1) disampaikan kepada Kepala Desa melalui SekretarisDesa.

(3) Sekretaris Desa melakukan verifikasi terhadap rencanganRAK Desa yang diajukan Kaur Keuangan.

Page 29: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

29

(4) Kepala Desa menyetujui rancangan RAK Desa yang telahdiverifikasi Sekretaris Desa.

Pasal 51

RAK Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 memuatarus kas masuk dan arus kas keluar yang digunakanmengatur penarikan dana dari rekening kas untuk mendanaipengeluaran berdasarkan DPA yang telah disahkan olehKepala Desa.

Pasal 52

(1) Arus kas masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51memuat semua pendapatan Desa yang berasal dariPendapatan Asli Desa, transfer dan pendapatan lain.

(2) Setiap pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.

Pasal 53

(1) Arus kas keluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51memuat semua pengeluaran belanja atas beban APBDesa.

(2) Setiap pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.

(3) Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mendapatpersetujuan Kepala Desa dan Kepala Desabertanggungjawab atas kebenaran material yang timbuldari penggunaan bukti tersebut.

(4) Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaranbertanggungjawab terhadap tindakan pengeluaransebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(5) Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran menggunakanbuku pembantu kegiatan untuk mencatat semuapengeluaran anggaran kegiatan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 54

(1) Kaur dan Kasi melaksanakan kegiatan berdasarkan DPAyang telah disetujui Kepala Desa.

(2) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan dengan pengadaan melalui swakeloladan/atau penyedia barang/jasa.

Page 30: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

30

(3) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) diutamakan melalui swakelola.

(4) Pengadaan melalui swakelola sebagaimana dimaksud padaayat (3) dilakukan dengan memaksimalkan penggunaanmaterial/bahan dari wilayah setempat dan gotongroyong dengan melibatkan partisipasi masyarakat untukmemperluas kesempatan kerja dan pemberdayaanmasyarakat setempat.

(5) Dalam hal pelaksanaan kegiatan tidak dapat dilaksanakanmelalui swakelola, baik sebagian maupun keseluruhandapat dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa yangdianggap mampu dan memenuhi persyaratan.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaankegiatan pengadaan barang/jasa di Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diatur dengan peraturan Bupatimengenai pengadaan barang/jasa di Desa.

Pasal 55

(1) Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran mengajukanSPP dalam setiap pelaksanaan kegiatan anggaran sesuaidengan periode yang tercantum dalam DPA dengannominal sama besar atau kurang dari yang tertera dalamDPA.

(2) SPP sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat berupa SPPPanjar atau SPP Definitif.

(3) Pengajuan SPP sebagaimana dimaksud ayat (1) denganketentuan sebagai berikut :a. pengajuan SPP bulan Januari dilampiri salinan

APBDesa tahun berkenaan;b. pengajuan SPP bulan Februari dilampiri

pertanggungjawaban keuangan paling sedikit 75 %(tujuh puluh lima perseratus) dari pagu anggaran yangtelah dicairkan sebelumnya dari seluruh sumberpendapatan desa; dan

c. pengajuan SPP bulan Maret sampai dengan bulanDesember dilampiri pertanggungjawaban Keuanganpaling sedikit 75 % (tujuh puluh lima perseratus) daripagu anggaran yang telah dicairkan bulan sebelumnyaditambah sisa anggaran yang belumdipertangungjawabkan dari seluruh sumberpendapatan desa.

(4) Pengajuan SPP wajib menyertakan laporan perkembanganpelaksanaan kegiatan dan anggaran.

(5) Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan dananggaran sebagaimana dimaksud ayat (3) disampaikanoleh Kepala Desa kepada Camat tiap bulan.

Page 31: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

31

Pasal 56

(1) Penggunaan anggaran yang diterima dari pengajuan SPPsebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 untuk kegiatanpengadaan barang/jasa secara swakelola tidak lebih dari10 (sepuluh) hari kerja.

(2) Dalam hal pembayaran pengadaan barang/jasa belumdilakukan dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja, Kaur danKasi pelaksana kegiatan anggaran wajib mengembalikandana yang sudah diterima kepada Kaur Keuangan untukdisimpan dalam kas Desa.

(3) Kaur Keuangan mencatat pengeluaran anggaransebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke dalam buku kasumum dan buku pembantu panjar.

(4) Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaranmenyampaikan pertanggungjawaban pencairan anggaransebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa buktitransaksi pembayaran pengadaan barang/jasa kepadaSekretaris Desa.

(5) Sekretaris Desa memeriksa kesesuaian bukti transaksipembayaran dengan pertanggungjawaban pencairananggaran yang disampaikan oleh Kaur dan Kasi pelaksanakegiatan anggaran.

(6) Dalam hal jumlah realisasi pengeluaran pembayaranbarang/jasa lebih kecil dari jumlah uang yang diterima,Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaranmengembalikan sisa uang ke kas Desa.

Pasal 57

(1) Pengajuan SPP untuk kegiatan yang seluruhnyadilaksanakan melalui penyedia barang/jasa dilakukansetelah barang/jasa diterima.

(2) Pengajuan SPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilampiri dengan:a. pernyataan tanggung jawab belanja; dan,b. bukti penerimaan barang/jasa di tempat.

(3) Dalam setiap pengajuan SPP sebagaimana dimaksud padaayat (1), Sekretaris Desa wajib :a. meneliti kelengkapan permintaan pembayaran yang

diajukan oleh Kaur dan Kasi pelaksana kegiatananggaran;

b. menguji kebenaran perhitungan tagihan atas bebanAPB Desa yang tercantum dalam permintaanpembayaran;

Page 32: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

32

c. menguji ketersediaan dana untuk kegiatan dimaksud;dan

d. menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh Kaurdan Kasi pelaksana kegiatan anggaran apabila tidakmemenuhi persyaratan yang ditetapkan.

(4) Kepala Desa menyetujui permintaan pembayaran sesuaidengan hasil verifikasi yang dilakukan oleh SekretarisDesa.

(5) Kaur Keuangan melakukan pencairan anggaran sesuaidengan besaran yang tertera dalam SPP setelahmendapatkan persetujuan dari Kepala Desa.

Pasal 58

Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran wajibmenyampaikan laporan akhir realisasi pelaksanaan kegiatandan anggaran kepada Kepala Desa paling lambat 7 (tujuh)hari sejak seluruh kegiatan selesai.

Pasal 59

(1) Kaur dan/atau Kasi pelaksana kegiatan anggaranmenyusun RAB pelaksanaan dari anggaran belanja takterduga yang diusulkan kepada kepala Desa melaluiSekretaris Desa.

(2) Sekretaris Desa melakukan verifikasi terhadap RAB yangdiusulkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Kepala Desa melalui surat keputusan kepala Desamenyetujui RAB pelaksanaan kegiatan anggaran belanjatak terduga sesuai dengan verifikasi yang dilakukan olehsekretaris Desa.

(4) Kepala Desa melaporkan pengeluaran anggaran belanjatak terduga kepada Bupati paling lama 1 (satu) bulansejak keputusan Kepala Desa ditetapkan.

Pasal 60

(1) Setiap pengeluaran kas Desa yang menyebabkan bebanatas anggaran Belanja Desa dikenakan pajak sesuaidengan ketentuan peraturan-perundangan mengenaiperpajakan yang berlaku.

(2) Kaur Keuangan sebagai wajib pungut pajak melakukanpemotongan pajak terhadap pengeluaran kas Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Page 33: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

33

(3) Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi pengeluaran kas Desa atas beban belanjapegawai, barang/jasa, dan modal.

(4) Kaur Keuangan wajib menyetorkan seluruh penerimaanpajak yang dipungut sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 61

Arus kas masuk dan arus kas keluar sebagaimana dimaksuddalam Pasal 51 dari mekanisme pembiayaan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal 26 dianggarkan dalamAPB Desa.

Pasal 62

(1) Penerimaan pembiayaan dari SiLPA tahun sebelumnyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf adigunakan untuk:a. menutupi defisit anggaran apabila realisasi

pendapatan lebih kecil daripada realisasi belanja; danb. mendanai kegiatan yang belum selesai atau lanjutan.

(2) SiLPA yang digunakan untuk menutupi defisit anggaransebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakanperhitungan perkiraan penerimaan dari pelampauanpendapatan dan/atau penghematan belanja tahunsebelumnya yang digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan dalam APB Desa tahunanggaran berkenaan.

(3) SiLPA yang digunakan untuk mendanai kegiatan yangbelum selesai atau lanjutan sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b merupakan perhitungan riil dari anggarandan kegiatan yang harus diselesaikan pada tahunanggaran berikutnya.

(4) Kaur dan/atau Kasi pelaksana kegiatan anggaranmengajukan kembali rancangan DPA untuk disetujuiKepala Desa menjadi DPAL untuk mendanai kegiatan yangbelum selesai atau lanjutan sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b.

(5) Kaur dan/atau Kasi pelaksana kegiatan anggaran dalam

mengajukan rancangan DPA sebagaimana dimaksud pada

ayat (4), terlebih dahulu menyampaikan laporan akhir

realisasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran kepada

Kepala Desa paling lambat pertengahan bulan Desember

tahun anggaran berjalan.

Page 34: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

34

(6) Sekretaris Desa menguji kesesuaian jumlah anggaran dan

sisa kegiatan yang akan disahkan dalam DPAL.

(7) DPAL yang telah disetujui menjadi dasar penyelesaian

kegiatan yang belum selesai atau lanjutan pada tahun

anggaran berikutnya.

Pasal 63

(1) Pencairan dana cadangan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 26 ayat (3) dan pembentukan dana cadangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dicatatkan

dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

(2) Pencatatan pencairan dana cadangan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan penyisihan anggaran

dana cadangan dalam rekening kas Desa.

(3) Pembentukan Dana Cadangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilarang digunakan untuk membiayai

program dan kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan

dalam Peraturan Desa mengenai dana cadangan.

(4) Program dan kegiatan yang ditetapkan berdasarkan

Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi

untuk melaksanakan program dan kegiatan.

(5) Dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

dianggarkan pada penerimaan pembiayaan dalam APB

Desa.

Pasal 64

(1) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29

ayat (1) dicatat pada pengeluaran pembiayaan.

(2) Hasil keuntungan dari penyertaan modal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dimasukan sebagai pendapatan

asli Desa.

Bagian KetigaPenatausahaan

Pasal 65

(1) Penatausahaan keuangan dilakukan oleh Kaur Keuangansebagai pelaksana fungsi kebendaharaan.

(2) Penatausahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan mencatat setiap penerimaan danpengeluaran dalam buku kas umum.

Page 35: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

35

(3) Pencataan pada buku kas umum sebagaimana dimaksudpada ayat (2) ditutup setiap akhir bulan.

Pasal 66

(1) Kaur Keuangan wajib membuat buku pembantu kasumum yang terdiri atas:a. buku pembantu bank;b. buku pembantu pajak; danc. buku pembantu panjar.

(2) Buku pembantu bank sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a merupakan catatan penerimaan danpengeluaran melalui rekening kas Desa.

(3) Buku pembantu pajak sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b merupakan catatan penerimaan potonganpajak dan pengeluaran setoran pajak.

(4) Buku pembantu panjar sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c merupakan catatan pemberian danpertanggungjawaban uang panjar.

Pasal 67

Penerimaan Desa disetor ke rekening kas Desa dengan cara:a. disetor langsung ke bank oleh Pemerintah, Pemerintah

Provinsi dan Pemerintah Daerah;b. disetor melalui bank lain, badan, lembaga keuangan

dan/atau kantor pos oleh pihak ketiga; danc. disetor oleh Kaur Keuangan untuk penerimaan yang

diperoleh dari pihak ketiga.

Pasal 68

(1) Pengeluaran atas beban APB Desa dilakukan berdasarkanRAK Desa yang telah disetujui oleh Kepala Desa.

(2) Pengeluaran atas beban APB Desa untuk kegiatan yangdilakukan secara swakelola dikeluarkan oleh KaurKeuangan kepada Kaur dan Kasi pelaksana kegiatananggaran atas dasar DPA dan SPP yang diajukan sertatelah disetujui oleh Kepala Desa.

(3) Pengeluaran atas beban APB Desa untuk kegiatan yangdilakukan melalui penyedia barang/jasa dikeluarkan olehKaur Keuangan langsung kepada penyedia atas dasar DPAdan SPP yang diajukan oleh Kasi pelaksana kegiatananggaran dan telah disetujui oleh Kepala Desa.

Page 36: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

36

(4) Pengeluaran kepada penyedia sebagaimana dimaksud ayat(3) dengan nilai di atas Rp10.000.000,00 (sepuluh jutarupiah) dilakukan secara transfer dari rekening kas desake rekening penyedia.

(5) Pengeluaran atas beban APB Desa untuk belanja pegawai,dilakukan secara langsung oleh Kaur Keuangan dandiketahui oleh Kepala Desa.

(6) Pengeluaran atas beban APB Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) dibuktikan dengankuitansi pengeluaran dan kuitansi penerimaan.

(7) Kuitansi pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat(5) ditandatangani oleh Kaur Keuangan.

(8) Kuitansi penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)ditandatangani oleh penerima dana.

Pasal 69

(1) Buku kas umum yang ditutup setiap akhir bulansebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (3)dilaporkan oleh Kaur Keuangan kepada Sekretaris Desapaling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.

(2) Sekretaris Desa melakukan verifikasi, evaluasi dananalisis atas laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Sekretaris Desa melaporkan hasil verifikasi, evaluasi dananalisis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikankepada Kepala Desa untuk disetujui.

Bagian KeempatPelaporanPasal 70

(1) Kepala Desa menyampaikan laporan pelaksanaan APBDesa semester pertama kepada Bupati melalui camat.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:a. laporan pelaksanaan APB Desa; danb. laporan realisasi kegiatan.

(3) Kepala Desa menyusun laporan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dengan cara menggabungkan seluruhlaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 palinglambat minggu kedua bulan Juli tahun berjalan.

Pasal 71

Camat menyampaikan laporan konsolidasi pelaksanaanAPB Desa kepada Bupati paling lambat akhir Bulan Julitahun berjalan.

Page 37: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

37

Bagian KelimaPertanggungjawaban

Pasal 72

(1) Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawabanrealisasi APB Desa kepada Bupati melalui Camat setiapakhir tahun anggaran.

(2) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksudpada ayat (1) disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulansetelah akhir tahun anggaran berkenaan yang ditetapkandengan Peraturan Desa.

(3) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)disertai dengan:a. laporan keuangan, terdiri atas:

1. laporan realisasi APB Desa; dan2. catatan atas laporan keuangan.

b. Laporan realisasi kegiatan; danc. daftar program sektoral, program daerah dan program

lainnya yang masuk ke Desa.

Pasal 73

Laporan Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalamPasal 72 merupakan bagian dari laporan penyelenggaraanPemerintahan Desa akhir tahun anggaran.

Pasal 74

(1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 dan Pasal72 diinformasikan kepada masyarakat melalui mediainformasi.

(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingsedikit memuat:a. laporan realisasi APB Desa;b. laporan realisasi kegiatan;c. kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak

terlaksana;d. sisa anggaran; dane. alamat pengaduan.

BAB VIPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 75

(1) Unit kerja teknis yang membidangi pemerintahan desadan Camat melakukan tugas pembinaan danpengawasan pengelolaan keuangan desa.

Page 38: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

38

(2) Pembinaan yang dilakukan oleh unit kerja teknis yangmembidangi pemerintahan desa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan melalui :

a. sosialisasi, bimbingan teknis berupa pelatihan,kursus singkat dan konsultasi pengelolaan keuangandesa; dan

b. fasilitasi penyusunan pedoman teknis pelaksanaanAPB Desa.

(3) Pembinaan yang dilakukan oleh Camat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui :a. fasilitasi penyusunan Peraturan Desa tentang APB

Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang PenjabaranAPB Desa serta Peraturan Desa tentangPertanggungjawaban APB Desa; dan

b. fasilitasi dan sosialisasi pedoman teknis pengelolaankeuangan desa.

(4) Pengawasan oleh unit kerja teknis yang membidangipemerintahan desa dan Camat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan melalui monitoring dan evaluasipengelolaan keuangan desa.

(5) Hasil pengawasan oleh unit kerja teknis yangmembidangi pemerintahan desa sebagaimana dimaksudpada ayat (4) dilaporkan kepada Bupati.

(6) Monitoring dan evaluasi oleh unit kerja teknis yangmembidangi pemerintahan desa sebagaimana dimaksudpada ayat (4) dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalamsetiap semester secara random yang dituangkan dalamBerita Acara dan disampaikan ke Camat secara tertulisdengan tembusan ke Inspektorat Daerah, untukselanjutnya diteruskan kepada Kepala Desa.

(7) Monitoring dan evaluasi oleh Camat sebagaimanadimaksud pada ayat (4) dilakukan paling sedikit 1 (satu)kali dalam setiap triwulan yang dituangkan dalam BeritaAcara dan disampaikan kepada Kepala Desa secaratertulis dengan tembusan Bupati Cq. unit kerja yangmembidangi pemerintahan desa dan Inspektorat Daerah.

(8) Kepala Desa wajib melakukan tindak lanjut danmelaporkan hasil tindak lanjut monitoring dan evaluasisebagaimana dimaksud ayat (6) kepada Bupati Cq. unitkerja yang membidangi pemerintahan desa melaluiCamat secara tertulis dengan tembusan ke InspektoratDaerah.

(9) Kepala Desa wajib melakukan tindak lanjut danmelaporkan hasil tindak lanjut monitoring dan evaluasisebagaimana dimaksud ayat (6) kepada Camat dengantembusan Bupati Cq. unit kerja yang membidangiPemerintahan Desa secara tertulis dan InspektoratDaerah.

Page 39: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

39

(10) Dalam hal Kepala Desa tidak melaksanakan hasilmonitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (5)dan ayat (6), unit kerja yang membidangi pemerintahandesa dan Camat dapat melaporkan kepada Bupatidengan tembusan Inspektorat Daerah untuk dilakukanpemeriksaan.

BAB VIIKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 76

(1) Kerugian Desa yang terjadi karena adanya pelanggaranadministratif dan/atau pelanggaran pidana diselesaikansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pengaturan mengenai Pengelolaan Keuangan Desameliputi contoh Format Kode Rekening, Materi MuatanPenyusunan Peraturan Bupati tentang Penyusunan APBDesa, Peraturan Desa tentang APB Desa, PeraturanKepala Desa tentang Penjabaran APB Desa, PanduanEvaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa,Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa, PeraturanKepala Desa tentang Penjabaran Perubahan APB Desa,DPA, DPPA, RAK Desa, Buku Pembantu Kegiatan,Rencana Kerja Kegiatan Desa, Buku Pembantu Pajak,Buku Pembantu Panjar, Laporan realisasi APB Desa,Catatan Atas Laporan Keuangan, rincian Aset tetap desa,program sektoral, program daerah dan program lainnyayang masuk ke Desa, Surat PertanggungjawabanPenerimaan Bank, Surat PertanggungjawabanPengeluaran Panjar, Surat Pertanggungjawabanpengeluaran difinitif, Laporan PerkembanganPelaksanaan Kegiatan dan Anggaran, SPP, Laporan AkhirRealisasi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran, DPAL,Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa, PeraturanKepala Desa tentang Perubahan Penjabaran APB Desa,Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas Umum,Kuitansi, Laporan Pelaksanaan APB Desa SemesterPertama, dan Laporan Pertanggungjawaban tercantumdalam Lampiran sebagai bagian tak terpisahkan dariPeraturan Bupati ini.

Page 40: SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …jdih.grobogan.go.id/download.php?filename=Perbup Pengelolaan Keudes... · APB Desa. (3)

40

BAB VIIIPENUTUPPasal 77

Pada saat Peraturan Bupati ini berlaku, Peraturan BupatiGrobogan Nomor 23 Tahun 2015 tentang PengelolaanKeuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Grobogan Tahun2015 Nomor 23) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 78

Peraturan bupati ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannyadalam Berita Daerah Kabupaten Grobogan.

Ditetapkan di Purwodadipada tanggal 31 Desember 2019

BUPATI GROBOGAN,

Ttd Cap

SRI SUMARNI

Diundangkan di Purwodadipada tanggal 31 Desember 20192019

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN GROBOGAN

Ttd Cap

MOHAMAD SUMARSONO

BERITA DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2019 NOMOR 66.

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAMSETDA KABUPATEN GROBOGAN,

MOCHAMAD FACHRUDIN, SHNIP. 19670317 199403 1 012