salinan peraturan otoritas jasa keuangan …-peleburan...6. peleburan adalah perbuatan hukum yang...

82
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/POJK.03/20192019 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, INTEGRASI, DAN KONVERSI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan beralihnya fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan serta pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; b. bahwa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional diperlukan struktur industri perbankan nasional yang kuat dan berdaya saing; c. bahwa untuk menciptakan struktur industri perbankan nasional yang kuat dan berdaya saing serta mampu merespon tantangan pada waktu mendatang yang semakin dinamis dan kompleks, diperlukan bank yang kuat, efisien, dan berdaya saing melalui penggabungan, peleburan, pengambilalihan, integrasi, dan konversi; d. bahwa pengaturan mengenai penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan saat ini dipandang sudah tidak sesuai dengan perkembangan sehingga perlu dilakukan pembaharuan ketentuan;

Upload: others

Post on 17-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

1

SALINAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 41/POJK.03/20192019

TENTANG

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, INTEGRASI,

DAN KONVERSI BANK UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa dengan beralihnya fungsi, tugas, dan wewenang

pengaturan serta pengawasan kegiatan jasa keuangan di

sektor perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa

Keuangan;

b. bahwa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan

stabilitas nasional diperlukan struktur industri

perbankan nasional yang kuat dan berdaya saing;

c. bahwa untuk menciptakan struktur industri perbankan

nasional yang kuat dan berdaya saing serta mampu

merespon tantangan pada waktu mendatang yang

semakin dinamis dan kompleks, diperlukan bank yang

kuat, efisien, dan berdaya saing melalui penggabungan,

peleburan, pengambilalihan, integrasi, dan konversi;

d. bahwa pengaturan mengenai penggabungan, peleburan,

dan pengambilalihan saat ini dipandang sudah tidak

sesuai dengan perkembangan sehingga perlu dilakukan

pembaharuan ketentuan;

Page 2: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 2 -

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu

menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi,

dan Konversi Bank Umum;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor

31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor

182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3790);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3608);

3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4756);

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4867);

5. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas

Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5253);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN,

INTEGRASI, DAN KONVERSI BANK UMUM.

Page 3: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 3 -

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, yang

dimaksud dengan:

1. Bank Umum yang selanjutnya disebut Bank adalah Bank

yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

atau melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran, tidak termasuk kantor cabang

dari bank yang berkedudukan di luar negeri.

2. Bank Umum Konvensional yang selanjutnya disingkat

BUK adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional.

3. Bank Umum Syariah yang selanjutnya disingkat BUS

adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah.

4. Kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar

negeri yang selanjutnya disingkat KCBLN adalah kantor

cabang dari bank yang berbadan hukum dan memiliki

kantor pusat di luar negeri.

5. Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan

oleh satu Bank atau lebih untuk menggabungkan diri

dengan Bank lain yang telah ada yang mengakibatkan

aset, liabilitas, dan ekuitas dari Bank yang

menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Bank

yang menerima penggabungan dan selanjutnya status

badan hukum Bank yang menggabungkan diri berakhir

karena hukum.

6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh

dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara

mendirikan satu Bank baru yang karena hukum

memperoleh aset, liabilitas, dan ekuitas dari Bank yang

meleburkan diri dan status badan hukum Bank yang

meleburkan diri berakhir karena hukum.

Page 4: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 4 -

7. Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang

dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan

untuk mengambil alih saham Bank yang mengakibatkan

beralihnya pengendalian atas Bank tersebut.

8. Integrasi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh

KCBLN dan Bank dengan mengalihkan aset dan/atau

liabilitas KCBLN secara hukum kepada Bank, dan

selanjutnya dilakukan pencabutan izin usaha KCBLN.

9. Konversi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh

KCBLN untuk mengubah izin usaha KCBLN menjadi izin

usaha Bank, dan selanjutnya dilakukan pencabutan izin

usaha KCBLN.

10. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK

adalah lembaga yang independen, yang mempunyai

fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,

pemeriksaan, dan penyidikan.

11. Pengendalian adalah suatu tindakan yang bertujuan

untuk memengaruhi pengelolaan dan/atau kebijakan

perusahaan, termasuk Bank, dengan cara apapun, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

12. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya

disingkat RUPS adalah organ Bank yang mempunyai

wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau

Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam

Undang-Undang mengenai perseroan terbatas dan/atau

anggaran dasar.

13. Pemegang Saham Pengendali yang selanjutnya disingkat

PSP adalah badan hukum, orang perseorangan dan/atau

kelompok usaha yang memiliki saham perusahaan atau

Bank sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau lebih dari

jumlah saham yang dikeluarkan dan mempunyai hak

suara, atau memiliki saham perusahaan atau Bank

kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah

saham yang dikeluarkan dan mempunyai hak suara

namun yang bersangkutan dapat dibuktikan telah

melakukan Pengendalian perusahaan atau Bank, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Page 5: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 5 -

14. Direksi adalah organ Bank yang berwenang dan

bertanggung jawab penuh atas pengurusan Bank untuk

kepentingan Bank, sesuai dengan maksud dan tujuan

Bank serta mewakili Bank, baik di dalam maupun di luar

pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar,

atau pemimpin kantor cabang dan pejabat satu tingkat di

bawah pemimpin kantor cabang bagi KCBLN.

15. Dewan Komisaris adalah organ Bank yang bertugas

melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus

sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat

kepada Direksi, atau pihak yang ditunjuk untuk

melaksanakan fungsi pengawasan bagi KCBLN.

16. Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung

jawabnya di bidang hukum dan hak asasi manusia.

17. Situs Web adalah kumpulan halaman web yang memuat

informasi atau data yang dapat diakses melalui suatu

sistem jaringan internet.

Pasal 2

(1) Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi,

dan Konversi dapat dilakukan atas dasar:

a. inisiatif Bank dan KCBLN yang bersangkutan; atau

b. tindakan pengawasan OJK.

(2) Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi,

dan Konversi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

memperoleh izin OJK dengan mengacu pada persyaratan

dan tata cara yang diatur dalam Peraturan OJK ini.

Pasal 3

(1) Penggabungan atau Peleburan dapat dilakukan antara:

a. BUK dan BUK, menjadi BUK;

b. BUS dan BUS, menjadi BUS; atau

c. BUK dan BUS, menjadi BUS.

(2) Integrasi dapat dilakukan antara:

a. KCBLN dan BUK menjadi BUK; atau

b. KCBLN dan BUS menjadi BUS.

Page 6: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 6 -

Pasal 4

(1) BUS dapat melakukan Pengambilalihan BUK dengan

syarat permohonan izin Pengambilalihan diajukan kepada

OJK bersamaan dengan permohonan izin perubahan

kegiatan usaha BUK menjadi BUS.

(2) Izin Pengambilalihan hanya dapat diberikan setelah BUK

memperoleh izin perubahan kegiatan usaha menjadi BUS

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 5

(1) BUS yang merupakan hasil:

a. Penggabungan atau Peleburan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c; atau

b. Integrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

ayat (2) huruf b,

wajib menyelesaikan hak dan kewajiban dari kegiatan

usaha konvensional paling lambat 1 (satu) tahun sejak

izin Penggabungan, Peleburan, atau Integrasi berlaku.

(2) Apabila penyelesaian hak dan kewajiban dari kegiatan

usaha secara konvensional belum dapat diselesaikan

sesuai dengan batas waktu penyelesaian sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), penyelesaian hak dan kewajiban

dari kegiatan usaha secara konvensional dapat

diperpanjang dengan persetujuan OJK.

Pasal 6

(1) Bank yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan,

Pengambilalihan, atau Integrasi wajib membuat

pernyataan kepada OJK dan RUPS bahwa Penggabungan,

Peleburan, Pengambilalihan, atau Integrasi dilakukan

dengan memperhatikan kepentingan Bank, masyarakat,

persaingan sehat dalam melakukan usaha, dan jaminan

tetap terpenuhinya hak pemegang saham dan karyawan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 7: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 7 -

(2) Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditandatangani oleh:

a. direktur utama; atau

b. 1 (satu) atau lebih anggota Direksi yang mewakili

Bank sebagaimana diatur dalam anggaran dasar.

(3) KCBLN yang akan melakukan Integrasi atau Konversi

wajib membuat pernyataan kepada OJK bahwa Integrasi

atau Konversi dilakukan dengan memperhatikan

kepentingan KCBLN, masyarakat, persaingan sehat dalam

melakukan usaha, dan jaminan tetap terpenuhinya hak

karyawan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(4) Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

ditandatangani oleh:

a. pihak atau pejabat yang berwenang di kantor pusat

KCBLN; atau

b. Direksi KCBLN yang ditunjuk atau menerima kuasa

dari kantor pusat KCBLN.

Pasal 7

(1) Bank atau KCBLN yang tidak memenuhi ketentuan

sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (2), Pasal 5

ayat (1) dan/atau Pasal 6 dikenai sanksi administratif

berupa teguran tertulis.

(2) Dalam hal Bank atau KCBLN telah dikenakan sanksi

administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bank atau KCBLN dapat dikenai sanksi administratif

berupa:

a. larangan melakukan ekspansi kegiatan usaha;

b. pembekuan kegiatan usaha tertentu; dan/atau

c. larangan sebagai pihak utama sesuai dengan

Peraturan OJK mengenai penilaian kembali bagi

pihak utama lembaga jasa keuangan.

Page 8: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 8 -

BAB II

PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGGABUNGAN ATAU

PELEBURAN

Pasal 8

(1) Direksi masing-masing Bank yang akan melakukan

Penggabungan atau Peleburan secara bersama-sama

menyusun rancangan Penggabungan atau Peleburan.

(2) Bank menyampaikan informasi perkembangan

penyusunan rancangan Penggabungan atau Peleburan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada OJK.

(3) Rancangan Penggabungan atau Peleburan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) wajib memperoleh persetujuan

dari Dewan Komisaris masing-masing Bank.

Pasal 9

Rancangan Penggabungan atau Peleburan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 paling sedikit memuat informasi:

a. keterangan mengenai masing-masing Bank yang akan

melakukan Penggabungan atau Peleburan:

1. nama, tempat kedudukan, jaringan kantor, kegiatan

usaha/produk/aktivitas, struktur organisasi,

struktur permodalan dan pemegang saham, serta

susunan dan nama anggota Direksi, Dewan

Komisaris, dan dewan pengawas syariah Bank;

2. laporan mengenai keadaan, perkembangan, dan hasil

yang dicapai oleh setiap Bank yang akan melakukan

Penggabungan atau Peleburan; dan

3. laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan

3 (tiga) tahun buku terakhir yang diaudit oleh

akuntan publik dari setiap Bank yang akan

melakukan Penggabungan atau Peleburan;

b. keterangan mengenai rencana Penggabungan

atau Peleburan:

1. jadwal rencana dan perkiraan tanggal berlakunya

Penggabungan atau Peleburan;

Page 9: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 9 -

2. alasan serta penjelasan dilakukan Penggabungan

atau Peleburan dari masing-masing Bank yang akan

melakukan Penggabungan atau Peleburan;

3. rencana kelanjutan atau pengakhiran kegiatan

usaha dari Bank yang akan melakukan

Penggabungan atau Peleburan;

4. informasi tahun buku berjalan, paling

sedikit memuat:

a) laporan keuangan dan informasi kinerja

keuangan periode interim;

b) perubahan kegiatan utama setiap Bank yang

akan melakukan Penggabungan atau Peleburan,

jika ada; dan

c) rincian permasalahan yang timbul selama tahun

buku berjalan yang memengaruhi kegiatan

Bank yang akan melakukan Penggabungan atau

Peleburan, jika ada;

5. tata cara penilaian dan konversi saham dari masing-

masing Bank yang akan melakukan Penggabungan

atau Peleburan terhadap saham Bank hasil

Penggabungan atau Peleburan;

6. cara penyelesaian hak dan kewajiban Bank yang

akan melakukan Penggabungan atau Peleburan

terhadap pihak ketiga;

7. rencana tindak penyelesaian hak dan kewajiban dari

kegiatan usaha secara konvensional paling lambat

1 (satu) tahun untuk Penggabungan atau Peleburan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1);

8. cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak

setuju terhadap Penggabungan atau Peleburan;

9. cara penyelesaian status, hak, dan kewajiban

anggota Direksi, Dewan Komisaris, dewan pengawas

syariah, dan karyawan Bank yang akan melakukan

Penggabungan atau Peleburan;

10. pendapat konsultan hukum mengenai aspek hukum

dari Penggabungan atau Peleburan;

Page 10: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 10 -

11. ringkasan laporan penilai independen mengenai

pendapat kewajaran atas Penggabungan atau

Peleburan;

12. benturan kepentingan antara Bank yang akan

melakukan Penggabungan atau Peleburan dan

anggota Direksi, Dewan Komisaris, atau dewan

pengawas syariah, jika ada; dan

13. hasil penilaian tenaga ahli mengenai aspek tertentu

dari Penggabungan atau Peleburan, jika diperlukan;

dan

c. keterangan mengenai Bank hasil Penggabungan atau

Peleburan:

1. nama, tempat kedudukan, status jaringan kantor,

kegiatan usaha/produk/aktivitas, struktur

organisasi, struktur permodalan dan pemegang

saham, struktur organisasi, susunan anggota

Direksi, Dewan Komisaris, dan dewan pengawas

syariah, serta teknologi informasi, dan sumber

daya manusia;

2. rencana perubahan nama dan logo;

3. data keuangan proforma yang diperiksa oleh

akuntan publik;

4. proyeksi tingkat kesehatan Bank selama 2 (dua)

periode penilaian dengan paling rendah Peringkat

Komposit 3 (PK-3), dan rencana tindak yang memuat

langkah perbaikan jika diproyeksikan tingkat

kesehatan Bank selama 2 (dua) periode penilaian

lebih rendah dari Peringkat Komposit 3 (PK-3);

5. penjelasan mengenai manfaat serta risiko yang

mungkin timbul akibat Penggabungan atau

Peleburan beserta mitigasi risiko;

6. gaji, honorarium, dan tunjangan lain bagi anggota

Direksi, Dewan Komisaris, dan dewan pengawas

syariah;

7. penegasan dari Bank yang akan melakukan

Penggabungan atau Peleburan bahwa Bank hasil

Penggabungan atau Peleburan menerima pengalihan

Page 11: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 11 -

segala hak dan kewajiban dari Bank yang akan

melakukan Penggabungan atau Peleburan;

8. rancangan perubahan anggaran dasar Bank hasil

Penggabungan atau rancangan akta pendirian Bank

baru hasil Peleburan; dan

9. rencana bisnis.

Pasal 10

(1) Direksi Bank yang akan melakukan Penggabungan atau

Peleburan wajib mengumumkan ringkasan rancangan

Penggabungan atau Peleburan kepada masyarakat

paling lambat:

a. 2 (dua) hari kerja setelah diterima persetujuan

Dewan Komisaris atas rancangan Penggabungan

atau Peleburan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8 ayat (3); dan

b. 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan RUPS.

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling

sedikit memuat:

a. ringkasan dari rancangan Penggabungan atau

Peleburan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9;

dan

b. informasi bahwa rancangan Penggabungan atau

Peleburan belum memperoleh persetujuan RUPS.

(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

dilakukan paling sedikit melalui:

a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional; dan

b. Situs Web Bank.

(4) Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) wajib disampaikan kepada OJK paling lambat

2 (dua) hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

Page 12: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 12 -

Pasal 11

Bersamaan dengan pengumuman ringkasan rancangan

Penggabungan atau Peleburan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 10, Bank wajib menyampaikan kepada OJK:

a. dokumen rancangan Penggabungan atau Peleburan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 yang telah

memperoleh persetujuan Dewan Komisaris;

b. konsep akta Penggabungan atau Peleburan; dan

c. dokumen persyaratan administratif:

1. untuk keperluan penilaian kemampuan dan

kepatutan bagi:

a) calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan

Komisaris Bank hasil Penggabungan atau

Peleburan yang dimuat dalam rancangan

Penggabungan atau Peleburan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 huruf c angka 1; dan

b) calon PSP dalam hal Penggabungan atau

Peleburan disertai dengan penggantian atau

perubahan PSP; dan

2. dokumen untuk keperluan wawancara bagi calon

anggota dewan pengawas syariah Bank hasil

Penggabungan atau Peleburan yang dimuat dalam

rancangan Penggabungan atau Peleburan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c angka

1, dalam hal Bank hasil Penggabungan atau

Peleburan merupakan BUS.

Pasal 12

Bank yang akan melakukan Penggabungan atau Peleburan

wajib mengumumkan secara tertulis kepada karyawan dari

Bank yang melakukan Penggabungan atau Peleburan,

bersamaan dengan pengumuman ringkasan rancangan

Penggabungan atau Peleburan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 10.

Page 13: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 13 -

Pasal 13

(1) Kreditur dapat mengajukan keberatan kepada Bank atas

pelaksanaan Penggabungan atau Peleburan dalam jangka

waktu paling lambat 14 (empat belas) hari setelah

pengumuman ringkasan rancangan Penggabungan

atau Peleburan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.

(2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kreditur tidak mengajukan keberatan, kreditur

dianggap menyetujui Penggabungan atau Peleburan.

(3) Dalam hal keberatan kreditur sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sampai dengan tanggal diselenggarakan

RUPS tidak dapat diselesaikan oleh Direksi, keberatan

harus disampaikan dalam RUPS untuk

memperoleh penyelesaian.

(4) Penyelesaian oleh Direksi maupun RUPS sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) dapat berupa penyelesaian

keberatan atau penetapan skema penyelesaian keberatan

yang disepakati Bank dengan kreditur, yang dimuat

dalam akta yang dibuat oleh notaris dalam

bahasa Indonesia.

(5) Selama penyelesaian sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) belum tercapai, Penggabungan atau Peleburan

tidak dapat dilaksanakan.

Pasal 14

Bank yang akan melakukan Penggabungan atau Peleburan

meminta persetujuan RUPS masing-masing Bank mengenai:

a. Penggabungan atau Peleburan yang akan

dilakukan Bank;

b. rancangan Penggabungan atau Peleburan; dan

c. konsep akta Penggabungan atau Peleburan.

Pasal 15

(1) Pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan

RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, hanya

dapat menggunakan hak untuk meminta sahamnya dibeli

dengan harga yang wajar oleh Bank.

Page 14: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 14 -

(2) Penggunaan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tidak menghentikan proses pelaksanaan Penggabungan

atau Peleburan.

Pasal 16

(1) Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 14 dituangkan ke dalam akta Penggabungan atau

Peleburan yang dibuat oleh notaris dalam

bahasa Indonesia.

(2) Dalam hal terdapat perubahan anggaran dasar Bank hasil

Penggabungan, perubahan anggaran dasar dinyatakan

dalam akta yang dibuat oleh notaris dalam

bahasa Indonesia.

(3) Akta Peleburan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menjadi dasar pembuatan akta pendirian Bank

hasil Peleburan.

Pasal 17

(1) Direksi masing-masing Bank yang akan melakukan

Penggabungan atau Peleburan secara bersama-sama

mengajukan permohonan izin Penggabungan atau

Peleburan Bank kepada OJK paling lambat 3 (tiga) hari

kerja setelah keputusan RUPS yang menyetujui

Penggabungan atau Peleburan.

(2) Permohonan izin Penggabungan atau Peleburan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada

OJK dilampiri dengan:

a. berita acara RUPS yang dibuat dengan akta notaris

yang memuat persetujuan Penggabungan

atau Peleburan;

b. rancangan Penggabungan atau Peleburan yang telah

disetujui RUPS;

c. akta Penggabungan atau Peleburan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1);

d. akta perubahan anggaran dasar Bank hasil

Penggabungan atau akta pendirian Bank hasil

Page 15: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 15 -

Peleburan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 16 ayat (2) dan ayat (3); dan

e. laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan

terkini Bank yang akan melakukan Penggabungan

atau Peleburan dalam hal pengajuan permohonan

izin Penggabungan atau Peleburan dilakukan dalam

jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak

pengumuman ringkasan rancangan Penggabungan

atau Peleburan kepada masyarakat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10.

(3) Dalam hal diperlukan, OJK dapat meminta dokumen

dan/atau informasi tambahan kepada Bank yang akan

melakukan Penggabungan atau Peleburan.

Pasal 18

(1) OJK memberikan persetujuan atau penolakan atas

permohonan izin Penggabungan atau Peleburan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17.

(2) Persetujuan atau penolakan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diberikan dalam jangka waktu 14 (empat belas)

hari kerja sejak dokumen sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 17 ayat (2) dan ayat (3) diterima secara lengkap.

(3) Dalam memberikan persetujuan atau penolakan atas

permohonan izin Penggabungan atau Peleburan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), OJK melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2)

dan ayat (3);

b. penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap:

1. calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan

Komisaris Bank hasil Penggabungan atau

Peleburan; dan

2. calon PSP dalam hal Penggabungan atau

Peleburan disertai dengan penggantian atau

perubahan PSP;

Page 16: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 16 -

c. wawancara terhadap calon anggota dewan pengawas

syariah, dalam hal Bank hasil Penggabungan atau

Peleburan merupakan BUS; dan

d. analisis kinerja keuangan terkini Bank yang akan

melakukan Penggabungan atau Peleburan.

(4) Dalam hal OJK memberikan persetujuan atas

permohonan izin Penggabungan atau Peleburan, OJK

menetapkan:

a. hasil penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap

calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan

Komisaris Bank hasil Penggabungan atau Peleburan;

b. hasil penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap

calon PSP untuk Penggabungan atau Peleburan yang

disertai dengan penggantian atau perubahan PSP;

dan

c. hasil penilaian wawancara terhadap calon anggota

dewan pengawas syariah, untuk Bank hasil

Penggabungan atau Peleburan yang merupakan

BUS.

(5) Dalam hal OJK menolak permohonan izin Penggabungan

atau Peleburan, penolakan disertai alasan

secara tertulis.

Pasal 19

(1) Setelah memperoleh persetujuan OJK sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 18, Bank mengajukan:

a. perubahan anggaran dasar Bank hasil

Penggabungan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 16 ayat (2) kepada Menteri paling lambat

30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal akta

notaris yang memuat perubahan anggaran dasar,

untuk memperoleh persetujuan atau sebagai

pemberitahuan kepada Menteri; atau

b. permohonan pengesahan badan hukum Bank hasil

Peleburan kepada Menteri paling lambat

60 (enam puluh) hari sejak tanggal akta pendirian

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (3).

Page 17: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 17 -

(2) Pengajuan kepada Menteri sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) disertai dengan salinan akta Penggabungan

atau Peleburan.

Pasal 20

Izin Penggabungan atau Peleburan berlaku:

a. sejak:

1. tanggal persetujuan Menteri atau tanggal kemudian

yang ditetapkan dalam persetujuan Menteri; atau

2. tanggal pemberitahuan perubahan anggaran dasar

diterima Menteri, atau tanggal kemudian yang

ditetapkan dalam akta Penggabungan,

apabila Penggabungan disertai perubahan

anggaran dasar;

b. sejak tanggal pemberitahuan diterima Menteri untuk

dicatat dalam daftar perseroan, apabila Penggabungan

tidak disertai perubahan anggaran dasar; atau

c. sejak tanggal keputusan Menteri mengenai pengesahan

badan hukum Bank hasil Peleburan.

Pasal 21

Bank yang telah memperoleh izin Penggabungan atau

Peleburan wajib:

a. menyusun laporan posisi keuangan penutupan masing-

masing Bank yang melakukan Penggabungan

atau Peleburan;

b. menyusun laporan posisi keuangan pembukaan Bank

hasil Penggabungan atau Peleburan;

c. mengumumkan hasil Penggabungan atau Peleburan

dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari

terhitung sejak tanggal Penggabungan atau Peleburan

berlaku melalui:

1. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional; dan

2. Situs Web Bank;

d. menyampaikan laporan pelaksanaan Penggabungan atau

Peleburan kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja

Page 18: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 18 -

setelah tanggal Penggabungan atau Peleburan berlaku

dilampiri dengan:

1. fotokopi akta perubahan anggaran dasar Bank yang

telah disetujui atau diberitahukan kepada Menteri,

dalam hal Penggabungan disertai perubahan

anggaran dasar;

2. fotokopi tanda terima penyampaian salinan akta

Penggabungan kepada Menteri, dalam hal

Penggabungan tidak disertai perubahan

anggaran dasar;

3. fotokopi akta pendirian Bank yang telah disahkan

Menteri, dalam hal Peleburan; dan

4. bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam

huruf c.

e. Dalam hal pengumuman hasil Penggabungan atau

Peleburan sebagaimana dimaksud dalam huruf c

dilakukan setelah penyampaian laporan pelaksanaan

Penggabungan atau Peleburan sebagaimana dimaksud

dalam huruf d, bukti pengumuman wajib disampaikan

paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman.

Pasal 22

(1) Bank yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

diatur dalam Pasal 8 ayat (3), Pasal 10 ayat (1),

Pasal 10 ayat (3), Pasal 11, Pasal 12, Pasal 21 huruf a,

Pasal 21 huruf b, dan/atau Pasal 21 huruf c dikenai

sanksi administratif berupa teguran tertulis.

(2) Bank yang terlambat memenuhi kewajiban penyampaian

laporan atau bukti pengumuman sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 10 ayat (4), Pasal 21 huruf d, dan/atau

Pasal 21 huruf e dikenai sanksi administratif berupa

denda sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)

per hari kerja dan paling banyak Rp30.000.000,00

(tiga puluh juta rupiah) per jenis laporan.

(3) Pengenaan sanksi administratif berupa denda

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menghapus

Page 19: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 19 -

kewajiban Bank untuk menyampaikan laporan atau

bukti pengumuman.

(4) Dalam hal Direksi dan/atau Bank telah dikenai sanksi

administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan/atau ayat (2), Direksi dan/atau Bank dapat dikenai

sanksi administratif berupa:

a. larangan melakukan ekspansi kegiatan usaha;

b. pembekuan kegiatan usaha tertentu; dan/atau

c. larangan sebagai pihak utama sesuai dengan

Peraturan OJK mengenai penilaian kembali bagi

pihak utama lembaga jasa keuangan.

BAB III

PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGAMBILALIHAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 23

(1) Pengambilalihan Bank dapat dilakukan oleh badan

hukum atau orang perseorangan.

(2) Pihak yang melakukan Pengambilalihan Bank

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib:

a. menjaga kelangsungan usaha Bank;

b. memenuhi ketentuan terkait kepemilikan Bank; dan

c. memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam

Peraturan OJK mengenai penilaian kemampuan dan

kepatutan bagi pihak utama lembaga jasa keuangan.

Pasal 24

(1) Pengambilalihan Bank dilakukan melalui

pengambilalihan saham yang telah dikeluarkan dan/atau

akan dikeluarkan oleh Bank, yang mengakibatkan

beralihnya Pengendalian Bank kepada pihak yang

mengambil alih.

Page 20: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 20 -

(2) Pengambilalihan saham Bank dianggap mengakibatkan

beralihnya Pengendalian Bank sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) apabila:

a. kepemilikan saham menjadi yang terbesar pada

Bank; atau

b. kepemilikan saham tidak melebihi pemegang saham

terbesar namun menentukan baik langsung atau

tidak langsung pengelolaan dan/atau

kebijakan Bank.

(3) Dalam hal terdapat pihak yang melakukan pembelian

saham Bank sehingga kepemilikan menjadi sebesar

25% (dua puluh lima persen) atau lebih dan tidak

menyebabkan Pengendalian Bank beralih sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), dilakukan penilaian kemampuan

dan kepatutan kepada pihak dimaksud.

Pasal 25

(1) Direksi Bank yang akan diambil alih dan pihak yang akan

mengambil alih menyusun rancangan Pengambilalihan.

(2) Bank menyampaikan informasi perkembangan

penyusunan rancangan Pengambilalihan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) kepada OJK.

(3) Rancangan Pengambilalihan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) wajib memperoleh persetujuan dari:

a. Dewan Komisaris Bank yang diambil alih; dan

b. dewan komisaris dari pihak yang akan mengambil

alih dalam hal pihak yang melakukan

Pengambilalihan berbentuk badan hukum perseroan

terbatas atau organ yang berwenang dalam hal pihak

yang melakukan Pengambilalihan berbentuk badan

hukum selain perseroan terbatas.

Pasal 26

Rancangan Pengambilalihan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 25 paling sedikit memuat informasi:

Page 21: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 21 -

a. keterangan mengenai para pihak:

1. informasi mengenai Bank yang akan diambil alih dan

pihak yang akan mengambil alih yang paling sedikit

memuat informasi terkini mengenai nama, tempat

kedudukan, kegiatan usaha, struktur organisasi,

struktur permodalan dan pemegang saham, susunan

dan nama anggota Direksi dan Dewan Komisaris; dan

2. laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan

3 (tiga) tahun buku terakhir dari Bank yang akan

diambil alih dan pihak yang akan mengambil alih,

yang diaudit oleh akuntan publik;

b. keterangan mengenai rencana Pengambilalihan:

1. perkiraan tanggal pelaksanaan Pengambilalihan;

2. alasan serta penjelasan dilakukan Pengambilalihan

dari Bank yang akan diambil alih dan pihak yang

akan mengambil alih;

3. tata cara penilaian dan konversi saham dari Bank

yang akan diambil alih terhadap saham penukar

apabila pembayaran Pengambilalihan dilakukan

dengan saham;

4. jumlah dan nilai saham Bank yang akan diambil alih;

5. kesiapan pendanaan dari pihak yang akan

mengambil alih;

6. cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak

setuju terhadap Pengambilalihan;

7. cara penyelesaian status, hak, dan kewajiban

anggota Direksi, Dewan Komisaris, dewan pengawas

syariah, dan karyawan dari Bank yang akan diambil

alih; dan

8. laporan posisi keuangan konsolidasi proforma pihak

yang akan mengambil alih setelah Pengambilalihan

yang diperiksa oleh akuntan publik; dan

c. keterangan mengenai Bank setelah Pengambilalihan:

1. komposisi pemegang saham setelah dilakukan

Pengambilalihan;

2. perubahan kegiatan utama dari Bank yang diambil

alih, apabila ada; dan

Page 22: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 22 -

3. rancangan perubahan anggaran dasar Bank yang

diambil alih.

Pasal 27

(1) Direksi Bank yang akan diambil alih dan pihak yang akan

mengambil alih menyampaikan dokumen persiapan

pelaksanaan Pengambilalihan kepada OJK.

(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri atas:

a. dokumen rancangan Pengambilalihan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25 yang telah memperoleh

persetujuan Dewan Komisaris;

b. konsep akta Pengambilalihan; dan

c. dokumen persyaratan administratif untuk keperluan

penilaian kemampuan dan kepatutan bagi calon PSP

sebagai pihak yang akan mengambil alih Bank.

Pasal 28

(1) OJK melakukan penelaahan terhadap dokumen persiapan

pelaksanaan Pengambilalihan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 27, paling lama 20 (dua puluh) hari kerja

sejak dokumen diterima secara lengkap.

(2) Dalam melakukan penelaahan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), OJK melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2); dan

b. penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap calon

PSP sebagai pihak yang akan mengambil alih Bank

termasuk penelitian sumber dana yang digunakan

untuk mengambil alih Bank.

(3) Dalam melakukan penelaahan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), OJK dapat meminta dokumen dan/atau

informasi tambahan kepada Bank yang diambil alih

dan/atau pihak yang mengambil alih.

Page 23: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 23 -

Pasal 29

(1) Direksi Bank yang akan diambil alih dan pihak yang

mengambil alih wajib mengumumkan ringkasan

rancangan Pengambilalihan kepada masyarakat

paling lambat:

a. 2 (dua) hari kerja setelah diterima pemberitahuan

dari OJK mengenai dapat dilanjutkannya proses

pelaksanaan Pengambilalihan Bank berdasarkan

hasil penelaahan yang dilakukan OJK sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 28; dan

b. 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan RUPS.

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling

sedikit memuat:

a. ringkasan dari rancangan Pengambilalihan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26; dan

b. informasi bahwa rancangan Pengambilalihan belum

memperoleh persetujuan RUPS.

(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

dilakukan paling sedikit melalui:

a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional; dan

b. Situs Web Bank.

(4) Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) wajib disampaikan kepada OJK paling lambat

2 (dua) hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

Pasal 30

Direksi Bank yang akan diambil alih dan pihak yang akan

mengambil alih wajib mengumumkan secara tertulis kepada

karyawan bersamaan dengan pengumuman ringkasan

rancangan Pengambilalihan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 29.

Pasal 31

(1) Kreditur dapat mengajukan keberatan kepada Bank atas

pelaksanaan Pengambilalihan dalam jangka waktu paling

lambat 14 (empat belas) hari setelah pengumuman

Page 24: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 24 -

ringkasan rancangan Pengambilalihan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 29.

(2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kreditur tidak mengajukan keberatan, kreditur

dianggap menyetujui Pengambilalihan.

(3) Dalam hal keberatan kreditur sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sampai dengan tanggal diselenggarakan

RUPS tidak dapat diselesaikan oleh Direksi, keberatan

tersebut harus disampaikan dalam RUPS untuk

memperoleh penyelesaian.

(4) Penyelesaian oleh Direksi maupun oleh RUPS

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berupa

penyelesaian keberatan atau penetapan skema

penyelesaian keberatan yang disepakati Bank dengan

kreditur, yang dimuat dalam akta yang dibuat oleh notaris

dalam bahasa Indonesia.

(5) Selama penyelesaian sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) belum tercapai, Pengambilalihan tidak dapat

dilaksanakan.

Pasal 32

Bank yang akan diambil alih dan pihak yang akan mengambil

alih meminta persetujuan RUPS dalam hal pihak yang

melakukan Pengambilalihan berupa badan hukum berbentuk

perseroan terbatas, atau persetujuan dari organ yang

berwenang bagi pihak yang akan mengambil alih merupakan

badan hukum selain berbentuk perseroan terbatas mengenai:

a. Pengambilalihan yang akan dilakukan terhadap Bank;

b. rancangan Pengambilalihan; dan

c. konsep akta Pengambilalihan.

Pasal 33

(1) Pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan

RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, hanya

dapat menggunakan hak untuk meminta sahamnya dibeli

dengan harga yang wajar oleh Bank.

Page 25: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 25 -

(2) Penggunaan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tidak menghentikan proses pelaksanaan

Pengambilalihan.

Pasal 34

(1) Direksi Bank yang diambil alih dan pihak yang mengambil

alih secara bersama-sama mengajukan permohonan izin

Pengambilalihan kepada OJK.

(2) Permohonan untuk memperoleh izin Pengambilalihan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan Bank

yang akan diambil alih kepada OJK paling lambat 3 (tiga)

hari kerja setelah keputusan RUPS yang menyetujui

Pengambilalihan.

(3) Permohonan izin Pengambilalihan kepada OJK

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan:

a. berita acara RUPS yang dibuat dengan akta notaris

yang memuat persetujuan Pengambilalihan;

b. rancangan Pengambilalihan yang telah

disetujui RUPS;

c. konsep akta Pengambilalihan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 32 yang telah disetujui RUPS;

d. konsep perubahan anggaran dasar Bank terkait

Pengambilalihan, dalam hal terdapat perubahan

anggaran dasar; dan

e. laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan

terkini Bank yang akan diambil alih dan pihak yang

akan mengambil alih dalam hal pengajuan

permohonan izin Pengambilalihan dilakukan dalam

jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak

pengumuman ringkasan rancangan Pengambilalihan

kepada masyarakat sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 29.

(4) Dalam hal diperlukan, OJK dapat meminta dokumen

dan/atau informasi tambahan kepada Bank yang akan

diambil alih dan pihak yang akan mengambil alih.

Page 26: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 26 -

Pasal 35

(1) OJK memberikan persetujuan atau penolakan atas

permohonan izin Pengambilalihan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 34.

(2) Persetujuan atau penolakan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diberikan dalam jangka waktu 14 (empat belas)

hari kerja sejak dokumen sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 34 ayat (3) dan ayat (4) diterima secara lengkap.

(3) Dalam memberikan persetujuan atau penolakan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), OJK melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (3) dan

ayat (4);

b. penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap pihak

yang akan mengambil alih; dan

c. analisis kinerja keuangan terkini dari Bank yang

akan diambil alih dan pihak yang akan

mengambil alih.

(4) Dalam hal OJK memberikan persetujuan atas

permohonan izin Pengambilalihan, OJK menetapkan hasil

penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap pihak

yang akan mengambil alih.

(5) Dalam hal OJK menolak permohonan izin

Pengambilalihan, penolakan disertai alasan

secara tertulis.

Pasal 36

(1) Dalam hal terdapat perubahan anggaran dasar terkait

Pengambilalihan, perubahan anggaran dasar wajib

dinyatakan dalam akta yang dibuat oleh notaris dalam

bahasa Indonesia.

(2) Perubahan anggaran dasar Bank yang diambil alih

diajukan kepada Menteri paling lambat 30 (tiga puluh)

hari terhitung sejak tanggal akta notaris yang memuat

perubahan anggaran dasar, untuk memperoleh

persetujuan atau sebagai pemberitahuan kepada Menteri.

Page 27: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 27 -

(3) Pengajuan kepada Menteri sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) disertai dengan salinan akta Pengambilalihan.

Pasal 37

Izin Pengambilalihan berlaku:

a. sejak:

1. tanggal persetujuan Menteri atau tanggal kemudian

yang ditetapkan dalam persetujuan Menteri; atau

2. tanggal pemberitahuan perubahan anggaran dasar

diterima Menteri, atau tanggal kemudian yang

ditetapkan dalam akta Pengambilalihan,

apabila Pengambilalihan disertai perubahan anggaran

dasar; atau

b. sejak tanggal pemberitahuan diterima Menteri untuk

dicatat dalam daftar perseroan, apabila Pengambilalihan

tidak disertai perubahan anggaran dasar.

Pasal 38

Bank yang telah memperoleh izin Pengambilalihan wajib:

a. mengumumkan hasil Pengambilalihan dalam jangka

waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak

tanggal Pengambilalihan berlaku melalui:

1. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional; dan

2. Situs Web Bank;

b. menyampaikan laporan pelaksanaan Pengambilalihan

kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah

tanggal Pengambilalihan berlaku dilampiri dengan:

1. fotokopi akta Pengambilalihan;

2. fotokopi akta perubahan anggaran dasar Bank yang

telah disetujui dan/atau diberitahukan kepada

Menteri, dalam hal Pengambilalihan disertai

perubahan anggaran dasar;

3. fotokopi tanda terima penyampaian salinan akta

Pengambilalihan kepada Menteri, dalam hal

Pengambilalihan tidak disertai perubahan anggaran

dasar; dan

Page 28: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 28 -

4. bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam

huruf a;

c. dalam hal pengumuman hasil Pengambilalihan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a dilakukan setelah

penyampaian laporan pelaksanaan Pengambilalihan

sebagaimana dimaksud dalam huruf b, bukti

pengumuman wajib disampaikan paling lambat 2 (dua)

hari kerja setelah pengumuman.

Bagian Kedua

Pembelian Saham Bank

Pasal 39

(1) Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di bursa efek

paling banyak 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari

jumlah saham Bank.

(2) Paling sedikit 1% (satu persen) dari saham Bank yang

tidak dicatatkan di bursa efek harus tetap dimiliki oleh

warga negara Indonesia dan/atau badan

hukum Indonesia.

Pasal 40

(1) Pembelian saham Bank yang mengakibatkan

Pengendalian beralih, mengikuti prosedur

Pengambilalihan.

(2) Bank wajib melaporkan kepada OJK paling lambat

10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal penerimaan

pemberitahuan Menteri mengenai perubahan anggaran

dasar, dalam hal pembelian saham Bank tidak

mengakibatkan Pengendalian beralih dan dimaksudkan

untuk dicatatkan dalam kepemilikan Bank.

(3) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling

sedikit memuat:

a. nama dan alamat pemilik saham;

b. tanggal pencatatan kepemilikan pada Bank; dan

c. jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut

jumlah untuk tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat

Page 29: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 29 -

pada setiap saham, nilai nominal dan persentase

kepemilikan dari saham yang dibeli.

(4) Penyampaian laporan dilampiri dengan fotokopi akta

perubahan anggaran dasar yang memuat pencatatan

pembelian saham dalam kepemilikan Bank sebagaimana

dimaksud pada ayat (2).

Pasal 41

(1) Pihak yang memiliki saham Bank melalui bursa efek dan

memenuhi kriteria sebagai PSP, dilakukan penilaian

kemampuan dan kepatutan.

(2) Pihak yang dilarang untuk memiliki saham Bank sesuai

ketentuan yang berlaku yang terbukti memiliki saham

Bank termasuk kepemilikan melalui bursa efek, wajib

melepaskan kepemilikannya.

Pasal 42

(1) Direksi dan/atau Bank yang tidak memenuhi ketentuan

sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat (2), Pasal 25

ayat (3), Pasal 29 ayat (1), Pasal 29 ayat (3), Pasal 30,

Pasal 36 ayat (1), Pasal 38 huruf a, dan/atau

Pasal 41 ayat (2) dikenai sanksi administratif

berupa teguran tertulis.

(2) Bank yang terlambat memenuhi kewajiban penyampaian

laporan atau bukti pengumuman sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 29 ayat (4), Pasal 38 huruf b,

Pasal 38 huruf c, dan/atau Pasal 40 ayat (2) dikenai

sanksi administratif berupa denda sebesar

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per hari kerja dan

paling banyak Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah)

per jenis laporan.

(3) Pengenaan sanksi administratif berupa denda

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menghapus

kewajiban Bank untuk menyampaikan laporan atau

bukti pengumuman.

(4) Dalam hal Direksi dan/atau Bank telah dikenai sanksi

administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Page 30: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 30 -

dan/atau ayat (2), Direksi dan/atau Bank dapat dikenai

sanksi administratif berupa:

a. larangan melakukan ekspansi kegiatan usaha;

b. pembekuan kegiatan usaha tertentu; dan/atau

c. larangan sebagai pihak utama sesuai dengan

Peraturan OJK mengenai penilaian kembali bagi

pihak utama lembaga jasa keuangan.

BAB IV

PERSYARATAN DAN TATA CARA INTEGRASI

Pasal 43

(1) Integrasi dilakukan melalui pengalihan aset dan/atau

liabilitas KCBLN dengan kualitas baik secara hukum

kepada Bank yang akan menerima Integrasi.

(2) KCBLN wajib memperoleh persetujuan Integrasi dari

kantor pusat KCBLN yang dibuktikan dengan surat

persetujuan dari organ yang berwenang di kantor

pusat KCBLN.

(3) Surat persetujuan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) wajib memuat persetujuan pencabutan izin usaha

KCBLN sebagai dampak Integrasi.

Pasal 44

(1) Direksi Bank dan KCBLN yang akan melakukan Integrasi

secara bersama-sama menyusun rancangan Integrasi.

(2) Bank menyampaikan informasi perkembangan

penyusunan rancangan Integrasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) kepada OJK.

(3) Rancangan Integrasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) wajib memperoleh persetujuan dari Dewan

Komisaris Bank dan organ yang berwenang di kantor

pusat KCBLN.

Pasal 45

Rancangan Integrasi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 44 paling sedikit memuat informasi:

Page 31: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 31 -

a. keterangan mengenai Bank dan KCBLN yang akan

melakukan Integrasi:

1. nama, tempat kedudukan, jaringan kantor, kegiatan

usaha/produk/aktivitas, struktur organisasi,

susunan dan nama anggota Direksi, Dewan

Komisaris Bank dan KCBLN, serta dewan pengawas

syariah Bank;

2. struktur permodalan dan pemegang saham Bank dan

struktur kepemilikan KCBLN;

3. laporan mengenai keadaan, perkembangan, dan hasil

yang dicapai oleh Bank dan KCBLN yang akan

melakukan Integrasi;

4. laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan

3 (tiga) tahun buku terakhir yang diaudit oleh

akuntan publik dari Bank dan KCBLN yang akan

melakukan Integrasi; dan

5. penegasan dari Bank yang akan menerima Integrasi

bahwa akan menerima pengalihan segala hak dan

kewajiban KCBLN terhadap Integrasi sesuai dengan

berita acara pengalihan hak dan kewajiban antara

KCBLN dengan Bank yang akan menerima Integrasi;

b. keterangan mengenai rencana Integrasi:

1. jadwal rencana dan tanggal efektif Integrasi serta

jadwal rencana dan perkiraan tanggal pencabutan

izin usaha KCBLN;

2. alasan serta penjelasan dilakukan Integrasi;

3. informasi tahun buku berjalan, paling sedikit

memuat:

a) laporan keuangan dan informasi kinerja

keuangan periode interim;

b) perubahan kegiatan utama Bank dan KCBLN,

jika ada; dan

c) rincian permasalahan yang timbul selama tahun

buku berjalan yang memengaruhi kegiatan

Bank dan KCBLN, jika ada;

4. kebijakan pemenuhan ketentuan lain yang

terkait Integrasi;

Page 32: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 32 -

5. metode yang digunakan sehubungan pengalihan

secara hukum atas aset dan/atau liabilitas dengan

kualitas baik dari KCBLN kepada Bank yang akan

menerima Integrasi, serta pengakuan terkait aspek

keuangan dari transaksi Integrasi yang sesuai

dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia;

6. cara penyelesaian status, hak, dan kewajiban

anggota Direksi, Dewan Komisaris, dewan pengawas

syariah, dan karyawan Bank serta KCBLN;

7. benturan kepentingan antara Bank dan KCBLN serta

anggota Direksi, Dewan Komisaris, atau dewan

pengawas syariah, jika ada;

8. cara penyelesaian hak dan kewajiban Bank dan

KCBLN terhadap pihak ketiga;

9. rencana tindak penyelesaian hak dan kewajiban

KCBLN yang melakukan kegiatan usaha secara

konvensional paling lambat 1 (satu) tahun sejak izin

Integrasi berlaku, dalam hal Integrasi dilakukan

antara KCBLN dan BUS;

10. cara penyelesaian hak pemegang saham Bank yang

tidak setuju terhadap Integrasi;

11. hasil penilaian tenaga ahli mengenai aspek tertentu

dari Integrasi, jika diperlukan;

12. pendapat konsultan hukum mengenai aspek hukum

dari Integrasi; dan

13. ringkasan laporan penilai independen mengenai

pendapat kewajaran atas Integrasi; dan

c. keterangan mengenai Bank hasil Integrasi:

1. nama, tempat kedudukan, status jaringan kantor,

kegiatan usaha/produk/aktivitas, struktur

organisasi, susunan anggota Direksi, Dewan

Komisaris, dan dewan pengawas syariah, serta

teknologi informasi dan sumber daya manusia;

2. rencana perubahan nama dan logo, jika ada;

3. struktur permodalan dan pemegang saham;

4. data keuangan proforma yang diperiksa oleh

akuntan publik;

Page 33: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 33 -

5. proyeksi tingkat kesehatan Bank selama 2 (dua)

periode penilaian dengan minimal Peringkat

Komposit 3 (PK-3), dan rencana perbaikan jika

diproyeksikan tingkat kesehatan selama 2 (dua)

periode penilaian lebih rendah dari Peringkat

Komposit 3 (PK-3);

6. penjelasan mengenai manfaat serta risiko yang

mungkin timbul akibat Integrasi beserta mitigasi

risiko;

7. gaji, honorarium, dan tunjangan lain bagi anggota

Direksi, Dewan Komisaris, dan dewan pengawas

syariah;

8. rancangan perubahan anggaran dasar dalam hal

terdapat perubahan anggaran dasar; dan

9. rencana bisnis.

Pasal 46

(1) Direksi Bank dan KCBLN yang akan melakukan Integrasi

menyampaikan dokumen persiapan pelaksanaan

Integrasi kepada OJK.

(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri atas:

a. surat persetujuan dari kantor pusat KCBLN yang

akan melakukan Integrasi, termasuk persetujuan

pencabutan izin usaha KCBLN sebagai dampak

Integrasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43;

b. rancangan Integrasi yang telah disetujui oleh Dewan

Komisaris Bank dan organ yang berwenang di kantor

pusat KCBLN sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 44 ayat (3);

c. konsep akta Integrasi; dan

d. dokumen persyaratan administratif:

1. untuk keperluan penilaian kemampuan dan

kepatutan bagi:

a) calon anggota Direksi dan calon anggota

Dewan Komisaris Bank hasil Integrasi yang

dimuat dalam rancangan Integrasi

Page 34: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 34 -

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45

huruf c angka 1; dan

b) calon PSP Bank hasil Integrasi dalam hal

Integrasi disertai dengan penggantian atau

perubahan PSP; dan

2. untuk keperluan wawancara bagi calon anggota

dewan pengawas syariah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 45 huruf c angka 1 dalam

hal Bank yang akan melakukan Integrasi

merupakan BUS.

Pasal 47

(1) OJK melakukan penelaahan terhadap dokumen persiapan

pelaksanaan Integrasi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 46 paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak

dokumen diterima secara lengkap.

(2) Dalam melakukan penelaahan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), OJK melakukan penelitian kelengkapan dan

kebenaran dokumen.

(3) Dalam melakukan penelaahan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), OJK dapat meminta dokumen dan/atau

informasi tambahan kepada Bank dan/atau KCBLN.

Pasal 48

(1) Direksi Bank dan KCBLN yang akan melakukan Integrasi

wajib mengumumkan ringkasan rancangan Integrasi

kepada masyarakat paling lambat:

a. 2 (dua) hari kerja setelah diterima pemberitahuan

dari OJK mengenai dapat dilanjutkannya proses

pelaksanaan Integrasi berdasarkan hasil penelaahan

yang dilakukan OJK sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 47; dan

b. 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan

RUPS Bank.

(2) Pengumuman ringkasan rancangan Integrasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

memuat:

Page 35: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 35 -

a. ringkasan dari rancangan Integrasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 45; dan

b. informasi bahwa rancangan Integrasi belum

memperoleh persetujuan RUPS Bank.

(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib dilakukan paling sedikit melalui:

a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional; dan

b. Situs Web Bank dan KCBLN.

(4) Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari

kerja setelah pengumuman.

Pasal 49

Direksi Bank dan KCBLN yang akan melakukan Integrasi

wajib mengumumkan rencana Integrasi secara tertulis kepada

karyawan dari Bank dan KCBLN yang melakukan Integrasi,

bersamaan dengan pengumuman ringkasan rancangan

Integrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48.

Pasal 50

(1) Kreditur dapat mengajukan keberatan kepada Bank

dan/atau KCBLN atas pelaksanaan Integrasi dalam

jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari setelah

pengumuman ringkasan rancangan Integrasi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48.

(2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kreditur tidak mengajukan keberatan, kreditur

dianggap menyetujui Integrasi.

(3) Dalam hal keberatan kreditur Bank yang akan melakukan

Integrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai

dengan tanggal diselenggarakan RUPS tidak dapat

diselesaikan oleh Direksi, keberatan tersebut harus

disampaikan dalam RUPS untuk memperoleh

penyelesaian.

(4) Keberatan kreditur KCBLN yang akan melakukan

Integrasi diselesaikan oleh Direksi KCBLN paling lambat

Page 36: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 36 -

sampai dengan pelaksanaan RUPS Bank

yang akan menerima Integrasi.

(5) Penyelesaian oleh:

a. Direksi Bank maupun oleh RUPS Bank yang akan

menerima Integrasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (3); dan

b. KCBLN sebagaimana dimaksud pada ayat (4),

dapat berupa penyelesaian keberatan atau penetapan

skema penyelesaian keberatan yang disepakati oleh Bank

dan/atau KCBLN dengan kreditur, serta dimuat dalam

akta yang dibuat oleh notaris dalam bahasa Indonesia.

(6) Selama penyelesaian sebagaimana dimaksud pada

ayat (5) belum tercapai, Integrasi tidak dapat

dilaksanakan.

(7) KCBLN harus menyelesaikan keberatan kreditur

berdasarkan skema penyelesaian keberatan kreditur

sampai dengan pencabutan izin usaha KCBLN.

(8) Dalam hal penyelesaian keberatan kreditur berdasarkan

skema penyelesaian keberatan kreditur sebagaimana

dimaksud pada ayat (7) tidak dapat tercapai:

a. penyelesaian keberatan kreditur beralih menjadi

tanggung jawab kantor pusat KCBLN yang dicabut

izin usahanya, yang didukung dengan dokumen

pernyataan tanggung jawab kantor pusat KCBLN;

atau

b. penyelesaian keberatan kreditur beralih menjadi

tanggung jawab Bank yang akan menerima Integrasi

berdasarkan akta yang dibuat oleh notaris dalam

bahasa Indonesia.

Pasal 51

Bank yang akan menerima Integrasi meminta persetujuan

RUPS mengenai:

a. Integrasi yang akan dilakukan oleh Bank dan KCBLN;

b. rancangan Integrasi;

c. konsep akta Integrasi; dan

Page 37: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 37 -

d. rancangan perubahan anggaran dasar Bank yang akan

menerima Integrasi, dalam hal terdapat perubahan

anggaran dasar.

Pasal 52

(1) Pemegang saham Bank penerima Integrasi yang tidak

setuju terhadap keputusan RUPS sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 51, hanya dapat menggunakan hak untuk

meminta sahamnya dibeli dengan harga yang wajar

oleh Bank.

(2) Penggunaan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tidak menghentikan proses pelaksanaan Integrasi.

Pasal 53

(1) Direksi Bank dan KCBLN yang akan melakukan Integrasi

secara bersama-sama mengajukan permohonan izin

Integrasi kepada OJK.

(2) Permohonan untuk memperoleh izin Integrasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada

OJK paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah keputusan

persetujuan Integrasi dari RUPS Bank yang akan

menerima Integrasi.

(3) Permohonan izin Integrasi diajukan kepada OJK

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan:

a. berita acara RUPS Bank yang akan menerima

Integrasi yang dibuat dengan akta notaris yang

memuat persetujuan Integrasi;

b. rancangan Integrasi yang telah disetujui RUPS Bank

yang akan menerima Integrasi;

c. konsep akta Integrasi yang telah disetujui RUPS;

d. rancangan perubahan anggaran dasar Bank yang

akan menerima Integrasi yang telah disetujui RUPS,

dalam hal terdapat perubahan anggaran dasar;

e. dokumen rancangan berita acara pengalihan seluruh

hak dan kewajiban dari KCBLN kepada Bank yang

akan menerima Integrasi; dan

Page 38: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 38 -

f. laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan

terkini Bank dan KCBLN yang akan melakukan

Integrasi dalam hal pengajuan permohonan izin

Integrasi dilakukan dalam jangka waktu 6 (enam)

bulan atau lebih sejak pengumuman ringkasan

rancangan Integrasi kepada masyarakat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48.

(4) Dalam hal diperlukan, OJK dapat meminta dokumen

dan/atau informasi tambahan kepada Bank yang akan

menerima Integrasi.

Pasal 54

(1) OJK memberikan persetujuan atau penolakan atas

permohonan izin Integrasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 53.

(2) Persetujuan atau penolakan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diberikan dalam jangka waktu 14 (empat belas)

hari kerja sejak dokumen sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 53 ayat (3) dan ayat (4) diterima secara lengkap.

(3) Dalam memberikan persetujuan atau penolakan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), OJK melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53

ayat (3) dan ayat (4);

b. penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap:

1. calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan

Komisaris Bank hasil Integrasi; dan

2. calon PSP Bank hasil Integrasi dalam hal

Integrasi disertai dengan penggantian atau

perubahan PSP;

c. wawancara terhadap calon anggota dewan pengawas

syariah, dalam hal Bank hasil Integrasi merupakan

BUS; dan

d. analisis kinerja keuangan terkini Bank dan KCBLN

yang akan melakukan Integrasi.

(4) Dalam hal OJK memberikan persetujuan atas

permohonan izin Integrasi, OJK menetapkan:

Page 39: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 39 -

a. hasil penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap

calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan

Komisaris Bank hasil Integrasi;

b. hasil penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap

calon PSP Bank hasil Integrasi dalam hal Integrasi

disertai dengan penggantian atau perubahan PSP;

dan

c. hasil penilaian wawancara terhadap calon anggota

dewan pengawas syariah, dalam hal Bank hasil

Integrasi merupakan BUS.

(5) Dalam hal OJK menolak permohonan izin Integrasi,

penolakan disertai alasan secara tertulis.

Pasal 55

(1) Bank dan KCBLN yang akan melakukan Integrasi

wajib menerbitkan akta Integrasi yang dibuat oleh notaris

dalam bahasa Indonesia, paling lambat 2 (dua) hari kerja

sejak tanggal persetujuan OJK.

(2) Bank menyampaikan perubahan anggaran dasar untuk

memperoleh persetujuan Menteri atau sebagai

pemberitahuan kepada Menteri, paling lambat

30 (tiga puluh) hari sejak penerbitan akta Integrasi.

Pasal 56

Izin Integrasi berlaku sejak tanggal persetujuan Menteri atau

tanggal pemberitahuan diterima Menteri atas perubahan

anggaran dasar, atau tanggal pemberitahuan diterima Menteri

untuk dicatat dalam daftar perseroan dalam hal Integrasi tidak

disertai perubahan anggaran dasar.

Pasal 57

Sejak izin Integrasi berlaku sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 56:

a. KCBLN:

1. wajib melakukan pengalihan seluruh aset dan/atau

liabilitas dengan kualitas baik kepada Bank hasil

Integrasi, yang dimuat dalam berita acara pengalihan

Page 40: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 40 -

aset dan/atau liabilitas dari KCBLN kepada Bank

hasil Integrasi yang dibuat oleh notaris dalam bahasa

Indonesia;

2. dilarang melakukan kegiatan usaha perbankan,

kecuali untuk penyelesaian hak dan kewajiban yang

tidak dialihkan kepada Bank hasil Integrasi

termasuk penyelesaian keberatan kreditur; dan

3. wajib menyusun laporan posisi keuangan penutupan

KCBLN.

b. Direksi Bank hasil Integrasi wajib:

1. menyusun laporan posisi keuangan penutupan Bank

yang melakukan Integrasi;

2. menyusun laporan posisi keuangan pembukaan

Bank hasil Integrasi;

3. mengumumkan tanggal efektif Integrasi dalam

jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja

terhitung sejak tanggal Integrasi berlaku, melalui:

a) 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia

yang berperedaran nasional; dan

b) Situs Web Bank;

4. menyampaikan laporan pelaksanaan Integrasi

kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah

tanggal efektif Integrasi, dan dilampiri dengan:

a) fotokopi akta perubahan anggaran dasar Bank

yang telah disetujui atau diberitahukan kepada

Menteri, dalam hal Integrasi disertai perubahan

anggaran dasar;

b) fotokopi tanda terima penyampaian salinan akta

Integrasi kepada Menteri, dalam hal Integrasi

tidak disertai perubahan anggaran dasar;

c) fotokopi akta Integrasi; dan

d) bukti pengumuman sebagaimana dimaksud

dalam huruf b angka 3.

Pasal 58

(1) Penyelesaian pencabutan izin usaha KCBLN yang

melakukan Integrasi mengacu pada ketentuan mengenai

Page 41: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 41 -

peraturan perundang-undangan mengenai pencabutan

izin usaha, pembubaran dan likuidasi bank umum.

(2) Pencabutan izin usaha KCBLN paling lambat dilakukan

dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal izin

Integrasi berlaku.

(3) Sejak izin Integrasi berlaku sampai dengan pencabutan

izin usaha KCBLN, hak dan kewajiban yang tidak

dialihkan kepada Bank hasil Integrasi wajib diselesaikan

oleh KCBLN.

(4) Dalam hal penyelesaian oleh KCBLN sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) tidak dapat dipenuhi:

a. penyelesaian hak dan kewajiban beralih menjadi

tanggung jawab kantor pusat KCBLN yang dicabut

izin usahanya, yang didukung dengan dokumen

pernyataan tanggung jawab kantor pusat KCBLN;

atau

b. penyelesaian hak dan kewajiban beralih menjadi

tanggung jawab Bank hasil Integrasi berdasarkan

akta yang dibuat oleh notaris dalam bahasa

Indonesia.

(5) Dokumen atau akta sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) dan dalam Pasal 50 ayat (8) wajib disampaikan

oleh organ yang berwenang di kantor pusat KCBLN atau

Direksi Bank hasil Integrasi kepada OJK paling lambat

sampai dengan dilakukan pencabutan izin usaha KCBLN

sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Pasal 59

Bank hasil Integrasi dapat menggunakan sebagian atau

seluruh produk dan aktivitas, serta sarana dan prasarana

KCBLN sepanjang memenuhi kriteria serta persyaratan yang

ditetapkan terhadap Bank.

Pasal 60

(1) Direksi, Bank, Bank hasil Integrasi dan/atau KCBLN yang

tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam

Pasal 43 ayat (2), Pasal 43 ayat (3), Pasal 44 ayat (3),

Page 42: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 42 -

Pasal 48 ayat (1), Pasal 48 ayat (3), Pasal 49,

Pasal 55 ayat (1), Pasal 57, Pasal 58 ayat (3), dan/atau

Pasal 58 ayat (5), dikenai sanksi administratif

berupa teguran tertulis.

(2) Direksi, Bank, Bank hasil Integrasi dan/atau KCBLN yang

terlambat memenuhi kewajiban penyampaian laporan

atau bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 48 ayat (4) dan/atau Pasal 57 huruf b

angka 4 dikenai sanksi administratif berupa denda

sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per hari kerja

dan paling banyak Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta

rupiah) per jenis laporan.

(3) Pengenaan sanksi administratif berupa denda

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menghapus

kewajiban Bank untuk menyampaikan laporan atau

bukti pengumuman.

(4) Dalam hal Direksi, Bank, dan/atau KCBLN telah dikenai

sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan/atau ayat (2), Direksi, Bank, dan/atau

KCBLN dapat dikenai sanksi administratif berupa:

a. larangan melakukan ekspansi kegiatan usaha;

b. pembekuan kegiatan usaha tertentu; dan/atau

c. larangan sebagai pihak utama sesuai dengan

Peraturan OJK mengenai penilaian kembali bagi

pihak utama lembaga jasa keuangan.

BAB V

PERSYARATAN DAN TATA CARA KONVERSI

Pasal 61

(1) Proses perizinan Konversi dilakukan dalam 2 (dua)

rangkaian aktivitas perizinan:

a. izin Konversi; dan

b. izin pendirian dan kegiatan usaha Bank sebagai

Bank hasil Konversi.

Page 43: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 43 -

(2) Pemberian izin terhadap pendirian dan kegiatan usaha

Bank sebagai Bank hasil Konversi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b dilakukan dalam 2 (dua) tahap:

a. persetujuan prinsip, dan

b. izin usaha,

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-

undangan mengenai bank umum dan bank

umum syariah.

(3) Bank sebagai Bank hasil Konversi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b wajib:

a. berbentuk badan hukum perseroan terbatas; dan

b. memenuhi modal disetor paling sedikit sebesar total

dana usaha sebagaimana yang diperhitungkan dalam

komponen modal KCBLN berdasarkan laporan

keuangan KCBLN terkini sebelum pengajuan

permohonan izin Konversi.

Pasal 62

(1) Permohonan izin Konversi disampaikan oleh KCBLN

kepada OJK secara bersamaan dengan permohonan

untuk memperoleh persetujuan prinsip pendirian Bank

sebagai Bank hasil Konversi, disertai dengan:

a. surat persetujuan dari kantor pusat KCBLN, yang

dibuktikan dengan surat persetujuan dari organ yang

berwenang di kantor pusat KCBLN mengenai:

1. persetujuan melakukan Konversi;

2. persetujuan untuk pendirian dan kegiatan

usaha Bank sebagai Bank hasil Konversi; dan

3. persetujuan untuk mengajukan pencabutan izin

usaha KCBLN sebagai dampak Konversi; dan

b. pemenuhan persyaratan untuk memperoleh

persetujuan prinsip pendirian dan kegiatan usaha

Bank sebagai Bank hasil Konversi.

(2) Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b mengacu pada peraturan perundang-

undangan mengenai bank umum atau bank umum

syariah, kecuali diatur khusus dalam Peraturan OJK ini.

Page 44: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 44 -

(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

dilengkapi dokumen:

a. penjelasan dilakukan Konversi;

b. laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan

3 (tiga) tahun buku terakhir yang diaudit oleh

akuntan publik dari KCBLN yang akan

melakukan Konversi;

c. laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan

KCBLN periode interim;

d. jadwal rencana dan tanggal efektif Konversi serta

jadwal rencana dan perkiraan jangka waktu

pencabutan izin usaha KCBLN;

e. nama, tempat kedudukan, status jaringan kantor,

kegiatan usaha/produk/aktivitas, teknologi

informasi, dan sumber daya manusia, Bank sebagai

Bank hasil Konversi;

f. rencana perubahan nama Bank dan logo Bank

hasil Konversi;

g. metode yang digunakan sehubungan pengalihan

secara hukum atas aset dan/atau liabilitas dari

KCBLN kepada Bank sebagai Bank hasil Konversi,

serta pengakuan terkait aspek keuangan dari

Konversi yang sesuai dengan standar akuntansi

keuangan di Indonesia;

h. proyeksi tingkat kesehatan Bank sebagai Bank hasil

Konversi selama 2 (dua) periode penilaian dengan

minimal Peringkat Komposit 3 (PK-3), dan rencana

perbaikannya jika diproyeksikan tingkat kesehatan

Bank hasil Konversi selama 2 (dua)

periode penilaian lebih rendah dari Peringkat

Komposit 3 (PK-3);

i. cara penyelesaian status, hak, dan kewajiban

anggota Direksi, dan karyawan KCBLN yang akan

melakukan Konversi;

j. tata cara penyelesaian hak dan kewajiban KCBLN

yang akan melakukan Konversi terhadap

pihak ketiga;

Page 45: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 45 -

k. gaji, honorarium dan tunjangan lain bagi anggota

Direksi, Dewan Komisaris, dan dewan pengawas

syariah Bank sebagai Bank hasil Konversi;

l. rencana tindak penyelesaian hak dan kewajiban dari

kegiatan usaha secara konvensional paling lambat

1 (satu) tahun sejak izin Konversi berlaku, dalam hal

Bank hasil Konversi adalah BUS; dan

m. rencana bisnis Bank hasil Konversi.

(4) Dalam hal diperlukan, OJK dapat meminta dokumen

dan/atau informasi tambahan kepada KCBLN yang akan

melakukan Konversi.

Pasal 63

Persetujuan atau penolakan OJK atas permohonan

persetujuan prinsip sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 62 ayat (1) mengacu pada mekanisme yang diatur dalam

peraturan perundang-undangan mengenai bank umum atau

bank umum syariah.

Pasal 64

Direksi KCBLN yang akan melakukan Konversi wajib

mengumumkan rencana Konversi secara tertulis kepada

karyawan paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak penyampaian

permohonan izin Konversi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 62.

Pasal 65

(1) Permohonan untuk memperoleh izin usaha Bank sebagai

Bank hasil Konversi disampaikan oleh KCBLN kepada

OJK setelah diperoleh persetujuan prinsip pendirian Bank

sebagai Bank hasil Konversi.

(2) Pemenuhan persyaratan dalam pengajuan permohonan

untuk mendapatkan izin usaha Bank sebagai bank hasil

Konversi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu

pada persyaratan untuk memperoleh izin usaha

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-

Page 46: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 46 -

undangan mengenai bank umum atau bank umum

syariah, kecuali diatur khusus dalam Peraturan OJK ini.

(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

dilengkapi konsep berita acara pengalihan hak dan

kewajiban dari KCBLN kepada Bank sebagai Bank

hasil Konversi.

Pasal 66

(1) Rencana pelaksanaan Konversi KCBLN wajib diumumkan

kepada masyarakat paling lambat 2 (dua) hari kerja

setelah diperolehnya persetujuan prinsip pendirian Bank

sebagai Bank hasil Konversi.

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib dilakukan paling sedikit melalui:

a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional; dan

b. Situs Web KCBLN.

(3) Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) wajib disampaikan kepada OJK paling lambat

2 (dua) hari kerja setelah pengumuman.

Pasal 67

(1) Kreditur dapat mengajukan keberatan kepada KCBLN

atas pelaksanaan Konversi dalam jangka waktu paling

lambat 14 (empat belas) hari setelah pengumuman

pelaksanaan Konversi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 66.

(2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kreditur tidak mengajukan keberatan, kreditur

dianggap menyetujui Konversi.

(3) Keberatan kreditur KCBLN yang akan melakukan

Konversi diselesaikan oleh Direksi KCBLN paling lambat

sampai dengan diperolehnya izin usaha Bank sebagai

Bank hasil Konversi dari OJK.

(4) Penyelesaian oleh Direksi KCBLN sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dapat berupa penyelesaian keberatan atau

penetapan skema penyelesaian keberatan yang disepakati

Page 47: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 47 -

KCBLN dengan kreditur, yang dimuat dalam akta yang

dibuat oleh notaris dalam bahasa Indonesia.

(5) Dalam hal KCBLN tidak dapat menyelesaikan keberatan

kreditur sampai dengan diperolehnya izin usaha Bank

sebagai Bank hasil Konversi, keberatan kreditur harus

diselesaikan oleh Bank hasil Konversi.

(6) Penyelesaian keberatan kreditur KCBLN melalui skema

penyelesaian keberatan yang disepakati KCBLN dengan

kreditur sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tetap

menjadi tanggung jawab Bank hasil Konversi.

Pasal 68

Persetujuan atau penolakan OJK atas permohonan izin usaha

mengacu pada mekanisme sebagaimana diatur dalam

peraturan perundang-undangan mengenai bank umum atau

bank umum syariah, kecuali diatur khusus dalam Peraturan

OJK ini.

Pasal 69

(1) Permohonan izin Konversi dinyatakan disetujui dalam hal

OJK memberikan persetujuan atas permohonan izin

usaha Bank sebagai Bank hasil Konversi.

(2) Bank hasil Konversi wajib melaksanakan kegiatan usaha

perbankan paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja

terhitung sejak tanggal diperolehnya izin usaha Bank

hasil Konversi.

(3) Batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat

diperpanjang dalam hal disebabkan oleh hal-hal yang

tidak dapat dihindari (keadaan kahar) atau pertimbangan

lain yang dapat diterima oleh OJK.

(4) Pelaksanaan kegiatan usaha perbankan oleh Bank hasil

Konversi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didahului

dengan pengalihan seluruh hak dan kewajiban KCBLN

kepada Bank hasil Konversi.

(5) Pengalihan seluruh hak dan kewajiban KCBLN

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dimuat dalam berita

acara pengalihan hak dan kewajiban dari KCBLN kepada

Page 48: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 48 -

Bank sebagai Bank hasil Konversi yang dibuat oleh notaris

dalam bahasa Indonesia.

(6) Pelaksanaan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) wajib dilaporkan oleh Direksi Bank hasil Konversi

kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah

tanggal pelaksanaan kegiatan operasional.

Pasal 70

(1) Bank hasil Konversi wajib memenuhi ketentuan

perundang-undangan yang berlaku bagi Bank.

(2) Bank sebagai Bank hasil Konversi dapat menggunakan

sebagian atau seluruh produk dan aktivitas KCBLN, serta

sarana dan prasarana KCBLN sepanjang memenuhi

kriteria serta persyaratan yang ditetapkan terhadap Bank.

Pasal 71

(1) Pelaksanaan kegiatan usaha Bank sebagai Bank hasil

Konversi wajib diumumkan kepada masyarakat

bersamaan dengan pelaporan kepada OJK sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 69 ayat (6).

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib dilakukan paling sedikit melalui:

a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional; dan

b. Situs Web KCBLN.

(3) Bukti pengumuman wajib disampaikan kepada OJK

paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman

sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Pasal 72

(1) Penyelesaian pencabutan izin usaha KCBLN yang

melakukan Konversi mengacu pada mekanisme yang

diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai

pencabutan izin usaha, pembubaran dan likuidasi

bank umum.

(2) Penyelesaian pencabutan izin usaha KCBLN sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) paling lambat dilakukan dalam

Page 49: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 49 -

jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal izin usaha Bank

sebagai Bank hasil Konversi.

(3) Pada saat Bank sebagai Bank hasil Konversi telah efektif

melakukan kegiatan usaha perbankan:

a. KCBLN dilarang melakukan kegiatan usaha

perbankan, kecuali untuk penyelesaian hak dan

kewajiban yang tidak dialihkan kepada Bank hasil

Konversi termasuk penyelesaian keberatan kreditur;

dan

b. dalam hal masih terdapat hak dan kewajiban serta

keberatan kreditur sebagaimana dimaksud dalam

huruf a yang belum dapat diselesaikan oleh KCBLN,

pengelolaan dan penyelesaian dilakukan oleh KCBLN

sampai dengan dilakukan pencabutan izin usaha

KCBLN.

(4) Pencabutan izin usaha KCBLN dilakukan apabila

pengelolaan dan penyelesaian hak dan kewajiban oleh

KCBLN termasuk penyelesaian keberatan kreditur

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b:

a. telah diselesaikan secara keseluruhan; atau

b. periode pengelolaan dan penyelesaian telah

memenuhi jangka waktu 2 (dua) tahun.

(5) Dalam hal sampai dengan dicabutnya izin usaha KCBLN

penyelesaian hak dan kewajiban termasuk penyelesaian

keberatan kreditur tidak dapat dipenuhi oleh KCBLN,

mekanisme penyelesaian lebih lanjut dilakukan oleh Bank

hasil Konversi.

Pasal 73

(1) Direksi, KCBLN dan/atau Bank hasil Konversi yang tidak

memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam

Pasal 61 ayat (3), Pasal 64, Pasal 66 ayat (1),

Pasal 66 ayat (2), Pasal 69 ayat (2), Pasal 70 ayat (1),

Pasal 71 ayat (1), Pasal 71 ayat (2), dan/atau

Pasal 72 ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa

teguran tertulis.

Page 50: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 50 -

(2) KCBLN atau Bank hasil Konversi yang terlambat

memenuhi kewajiban penyampaian laporan atau bukti

pengumuman sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 66 ayat (3), Pasal 69 ayat (6), dan/atau

Pasal 71 ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa

denda sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per hari

kerja dan paling banyak Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta

rupiah) per jenis laporan.

(3) Pengenaan sanksi administratif berupa denda

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menghapus

kewajiban KCBLN atau Bank hasil Konversi untuk

menyampaikan laporan atau bukti pengumuman.

(4) Dalam hal Direksi, KCBLN dan/atau Bank hasil Konversi

telah dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan/atau ayat (2), Direksi, KCBLN dan/atau

Bank hasil Konversi dapat dikenai sanksi administratif

berupa:

a. larangan melakukan ekspansi kegiatan usaha;

b. pembekuan kegiatan usaha tertentu; dan/atau

c. larangan sebagai pihak utama sesuai dengan

Peraturan OJK mengenai penilaian kembali bagi

pihak utama lembaga jasa keuangan.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 74

(1) KCBLN menyampaikan informasi atas penggabungan

atau peleburan kantor pusat KCBLN kepada OJK.

(2) Informasi yang disampaikan kepada OJK sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terkait dengan:

a. rencana penggabungan atau peleburan kantor

pusat KCBLN;

b. tahapan penggabungan atau peleburan kantor

pusat KCBLN;

c. pengaruh penggabungan atau peleburan kantor

pusat KCBLN terhadap keberadaan KCBLN

di Indonesia;

Page 51: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 51 -

d. tanggal efektif penggabungan atau peleburan kantor

pusat KCBLN; dan

e. informasi lain yang relevan, jika ada.

Pasal 75

Pelaksanaan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan,

Integrasi, atau Konversi yang dilakukan atas dasar tindakan

pengawasan OJK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

ayat (1) huruf b dilakukan sesuai dengan ketentuan

sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK ini.

Pasal 76

OJK dapat menetapkan kebijakan berdasarkan pertimbangan

tertentu mengenai pelaksanaan Penggabungan, Peleburan,

Pengambilalihan, Integrasi, atau Konversi selain yang diatur

dalam Peraturan OJK ini.

Pasal 77

Pelaksanaan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau

Integrasi terhadap Bank yang berstatus perusahaan terbuka,

juga mengacu pada ketentuan OJK mengenai

perusahaan terbuka.

Pasal 78

(1) Pemenuhan ketentuan lain terhadap Bank hasil

Penggabungan, Peleburan, Integrasi, atau Konversi yang

terkait dengan pelaksanaan Penggabungan, Peleburan,

Integrasi, atau Konversi mengacu pada peraturan

perundang-undangan.

(2) Bank hasil Penggabungan, Peleburan, Integrasi, atau

Konversi dapat mengajukan permohonan perpanjangan

jangka waktu pemenuhan ketentuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) apabila berdasarkan penilaian

Bank pemenuhan ketentuan dimaksud melampaui batas

waktu sebagaimana yang ditetapkan.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

disampaikan Bank hasil Penggabungan, Peleburan,

Page 52: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 52 -

Integrasi, atau Konversi kepada OJK, dengan dilengkapi

rencana tindak yang memuat langkah penyelesaian yang

dilakukan beserta target waktu penyelesaian.

(4) Permohonan dan rencana tindak yang disampaikan

kepada OJK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi

pertimbangan OJK dalam memberikan persetujuan.

BAB VII

PENYAMPAIAN

Pasal 79

(1) Permohonan untuk mendapatkan izin dan/atau

penyampaian dokumen dan laporan pelaksanaan

Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi,

atau Konversi, disampaikan oleh Bank dan/atau KCBLN

secara daring melalui sistem perizinan dan sistem

pelaporan OJK.

(2) Tata cara penyampaian oleh Bank dan KCBLN secara

daring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu

pada Peraturan OJK mengenai sistem perizinan dan

sistem pelaporan OJK.

(3) Dalam hal sistem perizinan dan sistem pelaporan OJK

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum tersedia,

Bank dan KCBLN menyampaikan permohonan untuk

mendapatkan izin dan/atau penyampaian dokumen dan

laporan pelaksanaan Penggabungan, Peleburan,

Pengambilalihan, Integrasi, atau Konversi, secara luring

kepada OJK.

Pasal 80

(1) Permohonan untuk memperoleh izin dan/atau

penyampaian dokumen Penggabungan, Peleburan,

Pengambilalihan, Integrasi, atau Konversi, termasuk surat

menyurat yang disampaikan kepada OJK secara luring

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (3) ditujukan

kepada:

Page 53: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 53 -

a. Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan bagi

BUK dan KCBLN; dan/atau

b. Direktorat Pengaturan dan Perizinan Perbankan

Syariah bagi BUS, dalam hal terdapat Penggabungan,

Peleburan, atau Integrasi yang menyertakan BUS,

Pengambilalihan yang dilakukan oleh BUS, atau

Konversi yang akan menjadi BUS,

dengan tembusan kepada:

a. Departemen Pengawasan Bank terkait atau Kantor

Regional OJK di Jakarta, bagi Bank yang berkantor

pusat atau KCBLN yang bertempat kedudukan di

wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan

Provinsi Banten; atau

b. Kantor Regional OJK setempat, bagi Bank yang

berkantor pusat atau KCBLN yang bertempat

kedudukan di luar wilayah Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta dan Provinsi Banten.

(2) Penyampaian laporan pelaksanaan Penggabungan,

Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi, atau Konversi,

termasuk surat menyurat yang disampaikan kepada OJK

secara luring sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 79 ayat (3) ditujukan kepada:

a. Departemen Pengawasan Bank terkait atau Kantor

Regional OJK di Jakarta, bagi Bank yang berkantor

pusat atau KCBLN yang bertempat kedudukan di

wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan

Provinsi Banten; atau

b. Kantor Regional OJK setempat, bagi Bank yang

berkantor pusat atau KCBLN yang bertempat

kedudukan di luar wilayah Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta dan Provinsi Banten,

dengan tembusan kepada:

a. Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan bagi

BUK dan KCBLN; dan/atau

b. Direktorat Pengaturan dan Perizinan Perbankan

Syariah bagi BUS, dalam hal terdapat Penggabungan,

Peleburan, atau Integrasi yang menyertakan BUS,

Page 54: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 54 -

Pengambilalihan yang dilakukan oleh BUS, atau

Konversi yang akan menjadi BUS.

Pasal 81

OJK dapat mengembalikan permohonan Penggabungan,

Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi, atau Konversi dalam

hal dokumen persyaratan terkait dengan Penggabungan,

Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi, atau Konversi tidak

lengkap dan/atau tidak memenuhi persyaratan.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 82

Bank yang pada saat Peraturan OJK ini mulai berlaku sedang

dalam proses pelaksanaan Penggabungan, Peleburan,

Pengambilalihan, atau Integrasi, tetap mengikuti ketentuan

yang terkait sebelum Peraturan OJK ini berlaku, sepanjang

telah melakukan pengumuman ringkasan Penggabungan,

Peleburan, Pengambilalihan, atau Integrasi.

Pasal 83

Penyesuaian kewajiban penyampaian laporan periodik bank

bagi Bank dan/atau KCBLN yang melakukan Penggabungan,

Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi, atau Konversi baik

periode akhir sebelum dan pada periode awal setelah

Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi, atau

Konversi, ditetapkan oleh OJK.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 84

Dengan berlakunya Peraturan OJK ini:

a. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

Nomor 32/50/KEP/DIR tentang Persyaratan dan Tata

Cara Pembelian Saham Bank Umum; dan

Page 55: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 55 -

b. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

Nomor 32/51/KEP/DIR tentang Persyaratan dan Tata

Cara Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank Umum;

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 85

Peraturan OJK ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Page 56: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 56 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan OJK ini dengan penempatannya

dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 23 Desember 2019

KETUA DEWAN KOMISIONER

OTORITAS JASA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

WIMBOH SANTOSO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 26 Desember 2019

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

YASONNA H LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 256

Salinan ini sesuai dengan aslinya Direktur Hukum 1 Departemen Hukum ttd Yuliana

Page 57: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 41/POJK.03/20192019

TENTANG

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, INTEGRASI,

DAN KONVERSI BANK UMUM

I. UMUM

Dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawab kepada masyarakat,

perbankan Indonesia dituntut untuk selalu tanggap terhadap

perkembangan perekonomian nasional maupun internasional yang

senantiasa bergerak cepat disertai dengan tantangan yang semakin

dinamis dan kompleks. Kondisi ini didorong karena Indonesia memiliki

potensi yang begitu besar untuk tumbuh dan berkembang menjadi negara

maju pada waktu mendatang. Potensi yang besar tersebut memerlukan

dukungan investasi dan pembiayaan dari seluruh Sektor Jasa Keuangan

(SJK) domestik termasuk dari industri perbankan, serta menarik minat

SJK di kawasan regional dan global untuk ikut serta dalam porsi

investasi tersebut.

Di samping itu, adanya penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

dan keberadaan KCBLN atau Bank dengan kepemilikan asing dapat

menciptakan peluang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,

serta menyebabkan persaingan perbankan secara regional dan global

menjadi semakin kompetitif. Kondisi tersebut di atas memerlukan

penguatan sektor perbankan Indonesia.

Page 58: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 2 -

Selanjutnya dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu

cepat menuntut perbankan Indonesia untuk tanggap dalam menjalankan

fungsinya. Era disrupsi teknologi yang merambah industri keuangan

khususnya perbankan, akan berperan secara signifikan pada

perkembangan industri perbankan ke depan, yang membuat tingkat

persaingan menjadi semakin kompetitif, sehingga Bank dengan struktur

yang kuat, efisien, inovatif, serta dengan pengelolaan dan mitigasi risiko

yang andal yang akan memenangkan persaingan.

Untuk menciptakan sistem perbankan yang kuat dan berdaya saing,

perlu dilakukan penguatan struktur perbankan melalui Penggabungan,

Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi, dan Konversi. Sehubungan dengan

hal tersebut di atas, diperlukan pengaturan mengenai Penggabungan,

Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi, dan Konversi Bank Umum.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Ayat (1)

Huruf a

Inisiatif Bank juga termasuk Penggabungan dan Peleburan

Bank dalam penanganan Lembaga Penjamin Simpanan.

Huruf b

Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi, dan

Konversi sehubungan dengan tindakan pengawasan OJK

atau didasarkan atas penilaian OJK untuk mewujudkan

industri perbankan yang kuat, efisien, dan berdaya saing.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Page 59: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 3 -

Pasal 4

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “izin perubahan kegiatan usaha” adalah

izin perubahan kegiatan usaha BUK menjadi BUS sebagaimana

dimaksud dalam Peraturan OJK mengenai perubahan kegiatan

usaha bank konvensional menjadi bank syariah.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 5

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Belum dapat diselesaikan karena hal-hal yang tidak dapat

dihindari (keadaan kahar) atau pertimbangan lain yang dapat

diterima oleh OJK.

Keadaan kahar antara lain kebakaran, kerusuhan massa,

perang, konflik bersenjata, sabotase, dan bencana alam seperti

gempa bumi atau banjir, yang dibenarkan oleh pejabat instansi

yang berwenang dari daerah setempat.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Huruf a

Angka 1

Susunan dan nama anggota dewan pengawas syariah jika

terdapat BUS yang akan melakukan Penggabungan atau

Peleburan.

Page 60: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 4 -

Angka 2

Cukup jelas.

Angka 3

Laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan yaitu

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK mengenai

transparansi dan publikasi laporan bank.

Tahun buku yaitu tahun yang dimulai dari bulan Januari

sampai dengan bulan Desember.

Huruf b

Angka 1

Cukup jelas.

Angka 2

Cukup jelas.

Angka 3

Cukup jelas.

Angka 4

Jika terdapat laporan keuangan dan informasi kinerja

keuangan periode interim, maka pengungkapan disajikan

dengan perbandingan periode interim yang sama dari tahun

buku sebelumnya (tidak harus diaudit), kecuali untuk

laporan posisi keuangan harus diaudit.

Angka 5

Dalam tata cara konversi saham ditetapkan harga wajar

saham dari Bank yang menggabungkan diri serta harga

wajar saham dari Bank yang menerima Penggabungan, atau

harga wajar saham dari Bank-Bank yang meleburkan diri,

untuk menentukan perbandingan penukaran saham dalam

rangka konversi saham.

Angka 6

Cukup jelas.

Angka 7

Cukup jelas.

Angka 8

Cukup jelas.

Angka 9

Cukup jelas.

Page 61: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 5 -

Angka 10

Cukup jelas.

Angka 11

Ringkasan laporan penilaian independen antara lain

memuat perkiraan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

keuntungan dan kerugian serta prospek Bank yang dapat

diperoleh dari Penggabungan atau Peleburan.

Angka 12

Cukup jelas.

Angka 13

Cukup jelas.

Huruf c

Angka 1

Struktur kepemilikan saham memuat susunan pemegang

saham termasuk PSP (termasuk struktur kelompok usaha

yang terkait dengan badan hukum sebagai PSP Bank sampai

dengan PSP terakhir), sesuai dengan Peraturan OJK

mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan bagi pihak

utama lembaga jasa keuangan.

Susunan dan nama anggota dewan pengawas syariah jika

Bank hasil Penggabungan atau Peleburan yaitu BUS.

Angka 2

Cukup jelas.

Angka 3

Data keuangan proforma Bank yaitu laporan posisi

keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif

lain, laporan perubahan ekuitas, perhitungan kewajiban

penyediaan modal minimum, dan rasio

keuangan Bank.

Angka 4

Proyeksi tingkat kesehatan Bank yaitu proyeksi tingkat

kesehatan Bank hasil Penggabungan atau Peleburan selama

2 (dua) periode penilaian tingkat kesehatan setelah

perkiraan tanggal berlakunya Penggabungan atau

Peleburan.

Angka 5

Cukup jelas.

Page 62: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 6 -

Angka 6

Cukup jelas.

Angka 7

Cukup jelas.

Angka 8

Rancangan perubahan anggaran dasar disampaikan jika

terdapat perubahan.

Angka 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Ringkasan rancangan Penggabungan atau Peleburan yang

diumumkan, dilakukan tanpa mengurangi substansi dalam

rancangan Penggabungan atau Peleburan.

Huruf b

Cukup jelas.

Ayat (3)

Pengumuman dimaksudkan untuk memberikan kesempatan

kepada pihak yang berkepentingan agar mengetahui adanya

rencana Penggabungan atau Peleburan dan mengajukan

keberatan jika merasa kepentingannya dirugikan.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 11

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Rincian dokumen persyaratan administratif dari calon anggota

Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris serta calon PSP Bank

hasil Penggabungan atau Peleburan yang disampaikan kepada

Page 63: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 7 -

OJK sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK mengenai

penilaian kemampuan dan kepatutan bagi calon pemegang

saham pengendali, calon anggota direksi dan calon anggota

dewan komisaris bank.

Rincian dokumen persyaratan administratif dari calon anggota

dewan pengawas syariah sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan mengenai bank umum syariah.

Pasal 12

Pengumuman secara tertulis kepada karyawan ditandatangani

oleh Direksi.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain

berkaitan dengan pendirian Bank.

Pasal 17

Ayat (1)

Dalam hal pengajuan permohonan izin Penggabungan atau

Peleburan kepada OJK melebihi batas waktu, Bank yang akan

melakukan Penggabungan atau Peleburan menyampaikan

informasi alasan keterlambatan kepada OJK.

Page 64: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 8 -

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 18

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Kinerja keuangan terkini merupakan kinerja keuangan Bank

yang melakukan Penggabungan atau Peleburan dalam

rentang penyampaian rancangan Penggabungan atau

Peleburan sampai dengan kondisi keuangan terkini dari

Bank yang melakukan Penggabungan atau Peleburan.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 19

Ayat (1)

Huruf a

Kriteria perubahan anggaran dasar yang harus memperoleh

persetujuan Menteri atau cukup diberitahukan kepada

Menteri sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

mengenai perseroan terbatas.

Page 65: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 9 -

Huruf b

Permohonan pengesahan badan hukum mengacu Undang-

Undang mengenai perseroan terbatas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Ayat (1)

Ketentuan bagi pihak yang mengambil alih berupa orang

perseorangan menyesuaikan terhadap ketentuan bagi pihak yang

mengambil alih berupa badan hukum, kecuali diatur khusus.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 24

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Menentukan baik langsung maupun tidak langsung

pengelolaan dan/atau kebijakan Bank yaitu tindakan

pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK

mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan bagi pihak

utama lembaga jasa keuangan.

Page 66: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 10 -

Ayat (3)

Mekanisme dan pelaksanaan penilaian kemampuan dan

kepatutan mengacu pada Peraturan OJK mengenai penilaian

kemampuan dan kepatutan bagi pihak utama lembaga jasa

keuangan.

Pasal 25

Ayat (1)

Rancangan Pengambilalihan disusun oleh pihak yang akan

mengambil alih yang berbentuk badan hukum.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 26

Huruf a

Angka 1

Cukup jelas.

Angka 2

Laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan bagi

pihak yang akan mengambil alih berupa badan hukum

selain Bank adalah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan diaudit

oleh akuntan publik atau akuntan publik yang terdaftar

pada otoritas negara asal bagi pihak yang akan mengambil

alih di luar badan hukum Indonesia.

Huruf b

Angka 1

Cukup jelas.

Angka 2

Cukup jelas.

Angka 3

Dalam tata cara konversi saham ditetapkan harga wajar

saham dari Bank yang diambil alih serta harga wajar saham

Page 67: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 11 -

penukarnya untuk menentukan perbandingan penukaran

saham dalam rangka konversi saham.

Angka 4

Cukup jelas.

Angka 5

Cukup jelas.

Angka 6

Cukup jelas.

Angka 7

Cukup jelas.

Angka 8

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Pasal 27

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Rincian dokumen persyaratan administratif bagi calon PSP

sebagai pihak yang akan mengambil alih Bank yang

disampaikan kepada OJK sebagaimana diatur dalam

ketentuan OJK mengenai penilaian kemampuan dan

kepatutan bagi calon pemegang saham pengendali, calon

anggota direksi dan calon anggota dewan komisaris bank.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Ayat (1)

Cukup jelas.

Page 68: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 12 -

Ayat (2)

Huruf a

Ringkasan rancangan Pengambilalihan yang diumumkan,

dilakukan tanpa mengurangi substansi dalam rancangan

Pengambilalihan.

Huruf b

Cukup jelas.

Ayat (3)

Pengumuman dimaksudkan untuk memberikan kesempatan

kepada pihak yang berkepentingan agar mengetahui adanya

rencana Pengambilalihan dan dapat mengajukan keberatan jika

merasa kepentingannya dirugikan.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Dalam hal pengajuan permohonan izin Pengambilalihan kepada

OJK melebihi batas waktu, Bank yang akan diambil alih

menyampaikan informasi alasan keterlambatan kepada OJK.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Page 69: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 13 -

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 35

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Kinerja keuangan terkini merupakan kinerja keuangan

dalam rentang penyampaian rancangan Pengambilalihan

sampai dengan kondisi keuangan terkini dari Bank yang

akan diambil alih dan pihak yang akan mengambil alih.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Page 70: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 14 -

Pasal 41

Ayat (1)

Penilaian kemampuan dan kepatutan sebagaimana diatur dalam

Peraturan OJK mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan

bagi pihak utama lembaga jasa keuangan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Ayat (1)

Bank yang akan menerima Integrasi merupakan Bank hasil

Integrasi.

Ayat (2)

Persetujuan Integrasi dari kantor pusat KCBLN menjadi dasar

bagi KCBLN dalam melakukan penyusunan rancangan Integrasi.

Persetujuan dari kantor pusat KCBLN memperhatikan

mekanisme sesuai ketentuan yang berlaku atas kantor pusat

KCBLN.

Dalam hal proses persetujuan dari kantor pusat KCBLN

memerlukan persetujuan pemegang saham, persetujuan

pemegang saham perlu disertakan bersamaan dengan surat

persetujuan dari organ yang berwenang di kantor pusat KCBLN

mengenai persetujuan Integrasi.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Huruf a

Angka 1

Susunan dan nama anggota dewan pengawas syariah jika

terdapat BUS yang akan melakukan Integrasi.

Page 71: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 15 -

Angka 2

Cukup jelas.

Angka 3

Cukup jelas.

Angka 4

Cukup jelas.

Angka 5

Cukup jelas.

Huruf b

Angka 1

Cukup jelas.

Angka 2

Cukup jelas.

Angka 3

Jika terdapat laporan keuangan dan informasi kinerja

keuangan periode interim, maka pengungkapan disajikan

dengan perbandingan periode interim yang sama dari tahun

buku sebelumnya (tidak harus diaudit), kecuali untuk

laporan posisi keuangan harus diaudit.

Angka 4

Kebijakan pemenuhan ketentuan lain antara lain kebijakan

terkait pemenuhan aspek perpajakan.

Angka 5

Metode yang digunakan antara lain metode pencatatan nilai

perolehan oleh Bank yang akan menerima Integrasi

sehubungan pengalihan aset dan liabilitas KCBLN.

Angka 6

Cukup jelas.

Angka 7

Cukup jelas.

Angka 8

Cukup jelas.

Angka 9

Cukup jelas.

Angka 10

Cukup jelas.

Page 72: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 16 -

Angka 11

Cukup jelas.

Angka 12

Cukup jelas.

Angka 13

Cukup jelas.

Huruf c

Angka 1

Cukup jelas.

Angka 2

Cukup jelas.

Angka 3

Struktur permodalan dan pemegang saham memuat

susunan pemegang saham termasuk PSP (termasuk

struktur kelompok usaha yang terkait dengan badan hukum

sebagai PSP Bank sampai dengan PSP terakhir), sesuai

dengan Peraturan OJK mengenai penilaian kemampuan dan

kepatutan bagi pihak utama lembaga jasa keuangan.

Angka 4

Data keuangan proforma mencakup paling sedikit laporan

posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, perhitungan

kewajiban penyediaan modal minimum, dan rasio keuangan

Bank.

Angka 5

Proyeksi tingkat kesehatan Bank yaitu proyeksi tingkat

kesehatan Bank selama 2 (dua) periode penilaian tingkat

kesehatan setelah perkiraan tanggal efektifnya Integrasi.

Angka 6

Cukup jelas.

Angka 7

Cukup jelas.

Angka 8

Cukup jelas.

Angka 9

Cukup jelas.

Page 73: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 17 -

Pasal 46

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Rancangan Integrasi digunakan sebagai dasar dalam

penyusunan konsep akta Integrasi.

Huruf d

Rincian dokumen persyaratan administratif dari calon

anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris serta

calon PSP Bank hasil Integrasi yang disampaikan kepada

OJK sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK mengenai

penilaian kemampuan dan kepatutan bagi calon pemegang

saham pengendali, calon anggota direksi dan calon anggota

dewan komisaris bank.

Rincian dokumen persyaratan administratif dari calon

anggota dewan pengawas syariah sebagaimana diatur dalam

peraturan perundang-undangan mengenai bank umum

syariah.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Ringkasan rancangan Integrasi yang diumumkan, dilakukan

tanpa mengurangi substansi dalam rancangan Integrasi.

Huruf b

Cukup jelas.

Page 74: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 18 -

Ayat (3)

Pengumuman dimaksudkan untuk memberikan kesempatan

kepada pihak yang berkepentingan agar mengetahui adanya

rencana Integrasi dan dapat mengajukan keberatan jika merasa

kepentingannya dirugikan.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas.

Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Dalam hal pengajuan permohonan izin Integrasi kepada OJK

melebihi batas waktu, Bank dan KCBLN yang akan melakukan

Integrasi menyampaikan informasi alasan keterlambatan

kepada OJK.

Ayat (3)

Huruf a

Berita acara RUPS Bank yang akan menerima Integrasi yang

memuat persetujuan atas rencana Integrasi, dinyatakan

dalam akta yang dibuat oleh notaris dalam bahasa

Indonesia.

Huruf b

Cukup jelas.

Page 75: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 19 -

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Dalam hal terdapat perubahan anggaran dasar Bank

sehubungan dengan Integrasi, perubahan anggaran dasar

dinyatakan dalam akta yang dibuat oleh notaris dalam

bahasa Indonesia.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 54

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Kinerja keuangan terkini merupakan kinerja keuangan Bank

dan KCBLN yang melakukan Integrasi dalam rentang

penyampaian rancangan Integrasi sampai dengan kondisi

keuangan terkini dari Bank dan KCBLN yang melakukan

Integrasi.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Page 76: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 20 -

Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57

Cukup jelas.

Pasal 58

Cukup jelas.

Pasal 59

Sarana dan prasarana KCBLN antara lain jaringan kantor, sumber

daya manusia, sistem teknologi informasi, sistem dan prosedur kerja,

pedoman manajemen risiko, dan/atau pedoman, sistem dan prosedur

kerja lainnya, sebagaimana yang ditetapkan kepada Bank sesuai

peraturan perundang-undangan mengenai bank umum dan

bank umum syariah.

Pasal 60

Cukup jelas.

Pasal 61

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Dana usaha yaitu dana usaha yang dinyatakan

(declared dana usaha), sebagaimana dimaksud dalam

peraturan OJK mengenai kewajiban penyediaan modal

minimum bank umum.

Page 77: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 21 -

Pemenuhan modal disetor paling sedikit sebesar total dana

usaha sebagaimana yang diperhitungkan dalam komponen

modal KCBLN berdasarkan laporan keuangan KCBLN terkini

sebelum pengajuan permohonan izin Konversi dimaksudkan

agar tidak ada perubahan yang substansial terhadap kondisi

permodalan pasca Konversi KCBLN menjadi izin usaha

Bank.

Pasal 62

Ayat (1)

Huruf a

Persetujuan dari kantor pusat KCBLN memperhatikan

mekanisme sesuai ketentuan yang berlaku atas

kantor pusat KCBLN.

Dalam hal proses persetujuan dari kantor pusat KCBLN

memerlukan persetujuan dari pemegang saham,

persetujuan dari pemegang saham perlu disertakan

bersamaan dengan surat persetujuan dari organ yang

berwenang di kantor pusat KCBLN.

Huruf b

Proses Konversi KCBLN menjadi Bank sedapat mungkin

harus diselaraskan dengan persyaratan untuk mendapatkan

persetujuan prinsip pendirian Bank sebagai

Bank hasil Konversi.

Contoh:

Jika selama ini portofolio bisnis utama dari KCBLN

merupakan segmen korporasi, dan setelah Konversi juga

akan melakukan pengelolaan bisnis di segmen ritel, maka

pengelolaan bisnis untuk segmen ritel harus tercakup dalam

pemenuhan dokumen untuk mendapatkan persetujuan

prinsip sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-

undangan mengenai bank umum dan bank umum syariah.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Page 78: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 22 -

Ayat (3)

Huruf a

Penjelasan dilakukannya Konversi paling sedikit memuat

alasan dan tujuan dilakukannya Konversi.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Jika terdapat laporan keuangan dan informasi kinerja

keuangan periode interim, maka pengungkapan disajikan

dengan perbandingan periode interim yang sama dari tahun

buku sebelumnya (tidak harus diaudit), kecuali untuk

laporan posisi keuangan harus diaudit.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Metode yang digunakan antara lain metode pencatatan nilai

perolehan oleh Bank sebagai Bank hasil Konversi

sehubungan pengalihan aset dan liabilitas KCBLN.

Huruf h

Proyeksi tingkat kesehatan Bank sebagai Bank hasil

Konversi yaitu proyeksi tingkat kesehatan Bank hasil

Konversi selama 2 (dua) periode penilaian tingkat kesehatan

setelah perkiraan tanggal efektifnya Konversi.

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf j

Cukup jelas.

Huruf k

Cukup jelas.

Huruf l

Cukup jelas.

Huruf m

Cukup jelas.

Page 79: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 23 -

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 63

Cukup jelas.

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65

Cukup jelas.

Pasal 66

Cukup jelas.

Pasal 67

Cukup jelas.

Pasal 68

Cukup jelas.

Pasal 69

Ayat (1)

Begitu pula sebaliknya, permohonan izin Konversi dinyatakan

ditolak apabila OJK memberikan penolakan atas permohonan

izin usaha Bank sebagai Bank hasil Konversi.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Keadaan kahar antara lain kebakaran, kerusuhan massa,

perang, konflik bersenjata, sabotase, dan bencana alam seperti

gempa bumi atau banjir, yang dibenarkan oleh pejabat instansi

yang berwenang dari daerah setempat.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Page 80: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 24 -

Ayat (6)

Pelaporan tanggal pelaksanaan kegiatan usaha merupakan

tanggal efektif Konversi.

Pasal 70

Ayat (1)

Ketentuan perundang-undangan yang dimaksud antara lain

ketentuan mengenai kelembagaan, permodalan, serta produk

dan aktivitas Bank.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 71

Cukup jelas.

Pasal 72

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Mekanisme penyelesaian lebih lanjut oleh Bank hasil Konversi

antara lain melalui pengelolaan serta penanganan penyelesaian

hak dan kewajiban termasuk penyelesaian keberatan kreditur

KCBLN oleh Bank hasil Konversi.

Pasal 73

Cukup jelas.

Pasal 74

Ayat (1)

Cukup jelas.

Page 81: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 25 -

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Informasi lain yang relevan antara lain perubahan nama bank

sehubungan penggabungan atau peleburan kantor pusat

KCBLN dan pembatasan lini bisnis di KCBLN sebagai dampak

penggabungan atau peleburan kantor pusat KCBLN.

Pasal 75

Cukup jelas.

Pasal 76

Cukup jelas.

Pasal 77

Cukup jelas.

Pasal 78

Ayat (1)

Pemenuhan ketentuan lain terhadap Bank hasil Penggabungan,

Peleburan, Integrasi, dan Konversi antara lain ketentuan terkait

dengan pelampauan batas maksimum pemberian kredit atau

batas maksimum penyaluran dana, serta ketentuan terkait

dengan bank sistemik.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Page 82: SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN …-Peleburan...6. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu

- 26 -

Pasal 79

Cukup jelas.

Pasal 80

Cukup jelas.

Pasal 81

Cukup jelas.

Pasal 82

Cukup jelas.

Pasal 83

Cukup jelas.

Pasal 84

Cukup jelas.

Pasal 85

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6445