proposal peleburan logam

24
PROPOSAL KEGIATAN PENGADAAN POSTER KESELAMATN DAN KESEHATAN KERJA PADA INDUSTRI PELEBURAN LOGAM Oleh : Eko Cahyo Putro 111 0713 060 K3 / B Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Program studi S1 Kesehatan Masyarakat

Upload: ekocputro

Post on 22-Oct-2015

164 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Peleburan Logam

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Peleburan Logam

PROPOSAL KEGIATANPENGADAAN POSTER KESELAMATN DAN

KESEHATAN KERJA PADA INDUSTRI PELEBURAN LOGAM

Oleh :

Eko Cahyo Putro

111 0713 060

K3 / B

Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan

Program studi S1 Kesehatan Masyarakat

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

2013/2014

Page 2: Proposal Peleburan Logam

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih

dan Maha Penyayang, atas karunia dan Rahmat-Nya, serta atas Kuasa-Nya sehingga kami

dapat menyelesaikan Proposal Promosi Kesehatan ini tepat pada waktunya.

Proposal ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Promosi Kesehatan yang

diberikan oleh Dosen pengajar. Dalam proposal ini kami membahas tentang Promosi Di

Industri Peleburan Limbah yang nantinya dapat membantu untuk lebih memahami materi

mata kuliah Promosi Kesehatan, juga proposal ini diharapkan dapat menambah literatur

yang menunjang pembelajaran..

Kami menyadari dalam Proposal ini masih banyak kekurangan, baik dalam isi materi

maupun penyusun kalimat. Maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Semoga proposal kami ini dapat membawa manfaat bagi pembaca.

Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada Dosen pengajar yang

bersangkutan dan teman-teman sekalian.

Jakarta, Januari 2014

Penyusun

Page 3: Proposal Peleburan Logam

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahaya yang mungkin bisa terjadi dilingkungan kerja baik karena factor fisik

kimiawi, biologi, dan psikologi perlu untuk dikendalikan sedemikian rupa sehingga

terwujud suatu lingkungan kerja yang dapat memberi rasa aman, nyaman dan sehat

bagi pekerja atau orang yang berada dilingkungan kerja . Berbagai upaya

pencegahan ( teknis maupun administrasi dengan pendekatan IPTEK yang sangat

dianjurkan ) dilakukan untuk mengatasi / mengurangi terjadinya risiko / bahaya yang

dapat dialami oleh pekerja / manusia yang terdapat di lingkungan kerja, namun belum

cukup membantu mencegah / mengurangi terjadinya resiko celaka, sehingga sangat

dianjurkan bagi pekerja yang berada dilingkungan kerja berbahaya untuk harus

menggunakan alat pelindung diri.

Dalam beberapa buku dapat disimpulkan bahwa pengertian dari Alat Pelindung Diri

( APD ) yaitu  sekumpulan alat yang digunakan oleh pekerja / orang kerja / orang

yang berada ditempat kerja dengan maksud untuk melindungi sebahagian /

keseluruhan dari anggota tubuhnya terhadap risiko kemungkinan terjadinya resiko

bahaya / celaka yang terdapat di tempat kerja

Upaya untuk menjauhkan pekerja dari risiko kemungkinan terjadinya bahaya akibat

kerja adalah merupakan salah satu usaha yang harus dipenuhi / diwujudkan bagi

setiap pemilik / penanggung jawab dari tempat kerja untuk memberikan rasa aman,

nyaman dan sehat bagi pekerja selama berada ditempat kerja agar produktivitas kerja

meningkat.

Sebagai faktor penyebab kecelakaan kerja, sering terjadi karena kurangnya kesadaran

pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Secara umum,

timbulnya kecelakaan kerja sering diakibatkan oleh dua faktor utama yaitu tindakan

tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition ) (Depkes RI,

2003).

Unsafe act adalah suatu tindakan seseorang yang menyimpang dari aturan yang sudah

ditetapkan dan dapat mengakibatkn bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain.

Sedangkan unsfe condition adalah semua kondisi yang dapat membahayakan diri

sendiri, orang lain, peralatan maupun lingkunganyang ada disekitarnya

Page 4: Proposal Peleburan Logam

Salah satu kondisi lingkungan kerja yang memiliki resiko tinggi terhadap timbulnya

gangguan masalah kesehatan kepada para pekerjanya adalah industri peleburan

logam. Peleburan logam adalah proses mecairkan logam pada temperatur tertentu

dengan menggunakan energi panas yang di hasilkan oleh tungku. Tungku adalah

sebuah peralatan yang digunakan untuk melelehkan logam untuk pembuatan bagian

mesin (casting) atau untuk memanaskan bahan serta mengubah bentuknya (misalnya

rolling/penggulungan, penempaan) atau merubah sifat-sifatnya (perlakuan panas).

Dalam menunjang K3 di tempat peleburan dan untuk mencegah kecelakaan pekerjaan

peleburan, diperlukan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat secara

berkesinambungan.

Dari informasi yang penulis dapat dari berbagai sumber, banyak tempat peleburan

logam yang telah mewajibkan para pekerjanya untuk menggunakan alat pelindung

diri yang sesuai dengan standart. Namun permasalahanya adalah para pekerja tidak

memperdulikan anjuran dari perusahaan untuk pemakaian APD dikarenakan

kurangya promosi perusahaan dan aturan yang kurang menekan. Hal ini tentu sangat

beresiko untuk timbulnya masalah kesehatan dan terjadinya kecelakan kerja bagi

pekerja tersebut.

Keadaan inilah yang menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan suatu kegiatan

promosi mengenai “ pemakaian APD di tempat peleburan logam”

B. Rumusan Masalah

Secara umum, timbulnya kecelakaan kerja sering diakibatkan oleh tindakan, peralatan

dan kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition) (Depkes RI,2003). Pada proses

peleburan logam terdapat banyak bahaya yang dapa ditimbulkan, sehingga untuk

meminimalisir angka kejadian kecelakaan kerja terhadap pekerja peleburan yakni

dengan penggunaan APD (Santoso, 2004).

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang

menjadi pokok permasalahan dalam kegiartan ini yaitu, Bagaimana mempromosikan

mengenai pentingnya pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di industri pekeburan

logam

Page 5: Proposal Peleburan Logam

C. Maksud dan Tujuan

1) Maksud

Adapun maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk

antisipasi dan peduli perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan

pekerjanya.

2) Tujuan

Adapun tujuan diadakannya acara ini.

a) Untuk memberikan informasi mengenai alat pelindung diri (APD) dalam

melakukan pekerjaan.

b) Untuk mengetahui bahaya dari bekerja tanpa alat pelindung diri (APD)

c) Melindungi para pekerja dari kecelakaan akibat tidak menggunakan alat

pelindung diri (APD)

D. Tema Kegiatan

Utamakan Kesehatan dan Keselamatn Kerja dalam Beraktivitas.

E. Bentuk Kegiatan

Pembuatan dan penempelan poster keselamatan dan kesehatan kerja mengenai

Alat Pelindung Diri di industri peleburan logam.

F. Target

Seluruh karyawan industri peleburan logam

G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari, tanggal : Rabu, 29 Januari 2014

Waktu : 09.00 WIB-Selesai

Tempat : Ruang kerja industri peleburan logam

Page 6: Proposal Peleburan Logam

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Peleburan Logam

Tentunya kita sudah sangat familiar dengan benda-benda berbahan logam di sekitar kita.

Mulai dari spare-part otomotif sampai berbagai alat dan mesin. Benda-benda ini dibentuk

(atau lebih tepatnya dicetak) melalui proses pengecoran logam. 

Praktek pengecoran logam (atau dikenal juga dengan istilah foundry) telah lama

mendapat banyak perhatian praktisi di bidang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja),

tidak lain karena banyaknya hazard atau sumber bahaya yang dapat mengakibatkan

kecelakaan kerja atau PAK (Penyakit Akibat Kerja).

1. Proses pengecoran logam 

Sebelum menilai paparan sumber bahaya pada suatu tempat kerja, ada baiknya kita

memahami terlebih dahulu proses yang terkandung di dalamnya. Praktek dalam

proses pengecoran logam telah banyak berubah dari tahun ke tahun, namun secara

umum tahapan-tahapannya masih sama. Secara sederhana, tahapan yang dimaksud

meliputi alur sebagai berikut: 

a) Moulding (pencetakan), yaitu proses pembuatan cetakan yang nantinya akan

membentuk logam menjadi bagian luar dari bentuk yang diinginkan. 

b) Coremaking (pembuatan inti), yaitu proses pembuatan cetakan yang nantinya

akan membentuk logam menjadi bagian inti dari bentuk yang diinginkan. 

c) Melting (pencairan, yaitu proses pencairan dan penuangan logam ke dalam

cetakan (atau mould) yang sudah disiapkan.

d) Cleaning (pembersihan), yaitu proses pembersihan dan pengeluaran logam

yang sudah dicetak.

2. Sumber bahaya

Tingkat bahaya yang dijumpai di lingkungan pengecoran logam ditentukan oleh

berbagai faktor, diantaranya termasuk jumlah karyawan, jenis logam dan bahan lain

yang digunakan, ukuran benda yang akan dicetak, mekanisme kontrol terhadap

sumber bahaya, sistem ventilasi, desain bangunan, dan lain-lain.

Sumber bahaya terhadap kesehatan di proses pengecoran logam dapat dikelompokkan

menjadi dua:

a) Bahaya dari penggunaan bahan zat kimia seperti debu silica, debu dan asap

metal, carbon monoksida, dan senyawa kimia lain yang dilibatkan dalam

proses.

Page 7: Proposal Peleburan Logam

b) Bahaya dari faktor fisika di lingkungan kerja, seperti kebisingan, getaran, dan

iklim panas.

3. Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Melalui berbagai penelitian, baik epidemiologi atau eksperimental, telah diketahui

beberapa penyakit yang dicurigai berhubungan dengan proses pengecoran logam.

a) Penyakit saluran pernafasan

Termasuk diantaranya yang paling umum adalah pneumoconiosis, bronchitis, dan

kanker paru. Penyakit-penyakit ini dihubungkan dengan paparan terhadap debu

silica, dan debu metal/non metal lain yang terhirup selama bekerja. Debu-debu ini

apabila terhirup dalam waktu yang lama akan berakumulasi dalam paru dan

merangsang proses inflamasi. Akumulasi debu ini bersifat fibrogenik –

merangsang pembentukan jaringan ikat, dan pada tingkat lanjut bisa bersifat

karsinogenik – merangsang pembentukan sel kanker.

b) Penyakit diluar saluran pernafasan

Termasuk diantaranya intoksikasi Timbal (Pb), karbon monoksida, dan Beryllium

(Berylliosis).

c) Thermal Stress

Stress tubuh akibat suhu tinggi yang dihasilkan proses pengecoran logam.

d) Gangguan pendengaran

Merupakan akibat dari tingginya tingkat kebisingan terutama yang berasal dari

mesin-mesin. Tanpa kontrol yang baik, tingkat kebisingan dapat mencapai 85 –

120 dBA; nilai ini diatas NAB (Nilai Ambang Batas) 85 dB yang diperbolehkan.

e) Gangguan muskuloskeletal

Sebagai akibat dari posisi tubuh yang salah atau tuntutan aktivitas fisik yang berat

selama bekerja.

f) Sindrom akibat getaran

Dikenal dengan istilah Raynaud’s Phenomenon of Occupational Origin. Penyakit

ini timbul akibat penggunaan alat-alat yang bergetar dalam jangka waktu yang

lama.

4. Kecelakaan Kerja

Selain berpotensi menyebabkan PAK, proses pengecoran logam juga menempatkan

pekerja dalam posisi yang rentan terhadap kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja di

tempat pengecoran logam dapat terjadi akibat: 1.) pekerjaan manual, 2.) penggunaan

mesin, 3.) permukaan tempat kerja atau jalan, 4.) benda asing yang mengenai mata,

dan 5.) paparan dengan benda panas.

Page 8: Proposal Peleburan Logam

B. Alat Pelindung Diri

1. Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri

dan orang di sekelilingnya.

2. Pemilihan Alat Pelindung Diri (APD)

Setiap tempat kerja mempunyai potensi bahaya yang berbeda-beda sesuai

dengan jenis, bahan, dan proses produksi yang dilakukan. Dengan demikian, sebelum

melakukan pemilihan alat pelindung diri mana yang tepat digunakan, diperlukan

adanya suatu inventarisasi potensi bahaya yang ada di tempat kerja masing-masing.

Dapat dipastikan sebagai suatu pemborosan, bila alat pelindung diri yang

dipilih dan digunakan tidak sesuai dengan potensi bahaya yang dihadapi pekerja.

Secara lebih detail pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri  harus

memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :

a) Aspek teknis, meliputi :

1) Pemilihan berdasarkan jenis dan bentuknya. Jenis dan bentuk alat

pelindung diri harus disesuaikan dengan bagian tubuh yang dilindungi.

2) Pemilihan berdasarkan mutu atau kualitas. Mutu alat pelindung diri akan

menentukan tingkat keparahan dari suatu kecelakaan dan penyakit akibat

kerja yang mungkin terjadi.

3) Penentuan jumlah alat pelindung diri. Jumlah yang diperlukan sangat

tergantung dari jumlah tenaga kerja yang terpapar potensi bahaya di

tempat kerja.

4) Teknik penyimpanan dan pemeliharaan. Penyimpanan dan pemeliharaan

alat pelindung diri yang baik adalah merupakan investasi untuk

penghematan dari pada pembelian alat yang baru.

b) Aspek psikologis.

Timbulnya masalah baru bagi pemakai harus dihilangkan, seperti

terjadinya gangguan terhadap kebebasan gerak pada saat memakai alat

pelindung diri.

Berdasarkan aspek-aspek di atas, maka perlu diperhatikan pula beberapa

kriteria dalam pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri (APD)  sebagai berikut :

1) Alat pelindung diri harus dapat memberikan perlindungan yang adekuat

terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga

kerja.

Page 9: Proposal Peleburan Logam

2) Berat alatnya hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak

menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.

3) Alat harus dipakai secara fleksibel.

4) Bentuknya harus cukup menarik.

5) Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.

6) Alat tidak menimbulkan bahaya tambahan bagi pemakainya ,yang

dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat/karena salah dalam

penggunaannya.

7) Alat pelindung harus memenuhi standart yang telah ada.

8) Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris

pemakainnya.

9) Suku cadangnya harus didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

3. Macam Alat Pelindung Diri

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan beberapa alat

pelindung diri yang diperlukan pada pekerja di industri peleburan logam adalah

sebagai berikut :

a) Alat Pelindung Kepala

1) Fungsi Alat Pelindung Kepala

Alat pelindung kepala mempunyai beberapa fungsi, yaitu :

Melindungi kepala dari bahaya terbentur dengan benda tajam atau

keras yang dapat menyebabkan luka tergores, terpotong, tertusuk,

terpukul oleh benda-benda jatuh, melayang dan meluncur.

Melindungi kepala dari panas radiasi, api, percikan bahan-bahan

kimia korosif, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang

ekstrim

Mencegah rambut rontok karena terkena bagian mesin yang

berputar.

2) Jenis Alat Pelindung Kepala (Headwear)

Jenis alat pelindung kepala terdiri dari :

Topi Pelindung atau Tudung Kepala (Safety Helmets)

Topi pelindung ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda-

benda keras yang terjatuh, benturan kepala, terjatuh dan terkena

arus listrik. Topi pelindung dapat terbuat dari berbagai bahan,

misalnya plastik (Bakelite) dan gelas (fiberglass). Topi pengaman

yang terbuat dari plastik (Bakelite) enak dipakai karena ringan, dan

topi ini mempunyai daya tahan terhadap benturan atau pukulan

Page 10: Proposal Peleburan Logam

benda-benda keras yang sangat tinggi, serta tidak menyalurkan

listrik. Topi yang terbuat dari bahan campuran fiberglass dengan

plastik, sangat tahan terhadap asam dan basa kuat.

Tutup Kepala

Tutup kepala ini berfungsi untuk melindungi kepala dari

kebakaran, korosi, suhu panas atau dingin. Tutup kepala ini

biasanya terbuata dari asbestos, kain tahan api atau korosi, kulit

atau kain tahan air dan logam.

Topi (Hats atau Cap)

Topi ini berfungsi untuk  melindungi kepala atau rambut dari

kotoran atau debu dan mesin yang berputar. Topi ini biasanya

terbuat dari kain katun.

b) Alat Pelindung Mata dan Muka

1) Fungsi Alat Pelindung Mata dan Muka

Fungsi alat pelindung mata dan muka adalah untuk melindungi mata dan 

muka

2) Jenis Alat Pelindung Mata dan Muka

Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari :

Kacamata dengan atau tanpa pelindung samping (sidle shield)

Kacamata merupakan alat pelindung mata yang paling nyaman

untuk dipakai dan digunakan untuk melindungi mata dari partikel

kecil yang melayang di udara serta radiasi gelombang

elektromagnetik.

Goggles (cut type atau box screen)

Goggles terutama digunakan untuk melindungi mata dari bahaya

gas-gas, uap-uap, larutan bahan kimia korosif dan debu-debu. Oleh

karena bahaya-bahaya tersebut selain berbahaya bagi mata juga

bagi alat pernapasan dan kulit muka, pemakaian kacamata

pengaman perlu juga dilengkapi dengan pemakaian respirator atau

memakai kerudung kepala (hood) yang melindungi seluruh bagian

kepala dan leher.

Tameng Muka (Face shield atau face screen)

Ada dua benruk tameng muka, yaitu :

Tameng muka dengan pegangan, biasanya dipakai oleh pekerja

yang bekerja dengan hanya menggunakan satu tangan.

Tameng muka yang ditaruh dikepala, biasanya dipakai dengan

cara ditaruh dikepala untuk pekerjaan yang menggunakan dua

Page 11: Proposal Peleburan Logam

tangan. Tapi jika dipakai terlalu lama akan menyebabkan

pusing kepala.

c) Alat Pelindung Telinga

1) Fungsi Alat Pelindung Telinga

Alat pelindung telinga berfungsi untuk melindungi alat pendengaran

terhadap :

kebisingan atau tekanan.

Percikan api atau logam-logam yang panas.

2) Jenis Alat Pelindung Telinga

Secara umum alat pelindung telinga ada dua jenis, yaitu :

Sumbat Telinga (Ear Plug)

Sumbat telinga dapat dibuat dari kapas, malam (wax), plastik karet

alami dan sintetik. Ukuran dan bentuk saluran telinga tiap-tiap individu

dan bahkan untuk kedua telinga dari orang yang sama adalah berbeda.

Untuk ituear plung harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai

dengan ukuran dan bentuk saluran telinga pemakainya.

Tutup Telinga (Ear Muff)

Tutup telinga terdiri dari dua buah tutup telinga dan sebuah headband.

Isi dari tutup telinga dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi

untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian untuk waktu

yang cukup lama, efektivitas ear muff dapat menurun karena

bantalannya menjadi mengeras dan mengerut sebagai akibat reaksi dari

bantalan dengan minyak dan keringat pada permukaan kulit.

d) Alat Pelindung Pernapasan

Alat ini dipakai secara rutin atau berkala dengan tujuan inspeksi, untuk

melindungi pernafasan dari resiko paparan gas, uap , debu atau udara

terkontaminasi atau beracun, korosi atau yang bersifat rangsangan. Sebelum

melakukan pemilihan terhadap suatu alat pelindung pernafasan yang tepat,

maka perlu mengetahui informasi tentang potensi bahaya atau kadar

kontaminan yang ada di lingkungan kerja.

Page 12: Proposal Peleburan Logam

e) Alat Pelindung Tangan

1) Fungsi Alat Pelindung Tangan

Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang

berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan

api, suhu panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi

mengion, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores,

terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.

2) Jenis Alat Pelindung Tangan

Jenis pelindung tangan terdiri dari :

Jenis Bahaya Macam sarung tangan

Bahaya listrik Sarung tangan karet

Bahaya radiasi

mengion

Sarung tangan karet atau kulit yang dilapisi Pb

Benda-benda

tajam/kasar

Sarung tangan kulit atau sarung tangan yang dilapisi

dengan Krom atau sarung tangan dari PVC.

Asam dan basa

korosif

Sarung tangan karet (alami)

Benda-benda

panas

Sarung tangan kulit, asbes, PVC atau “Gaunlet Gloves”

f) Alat Pelindung Kaki

Fungsi Alat Pelindung kaki

Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau

berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan

panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan

kimia berbahaya dan jasad renik, tergelincir. 

g) Alat Pelindung Tubuh

Fungsi  Alat Pelindung Tubuh

Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh

bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang ekstrim, pajanan

api dan benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam

panas, uap panas, benturan (impact) dengan mesin, peralatan dan bahan,

tergores, radiasi, binatang, mikro-organisme patogen dari manusia, binatang,

tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur.

Page 13: Proposal Peleburan Logam

h) Alat Pelindung Lainnya

 Fungsi Alat Pelindung Lainnya

Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi gerak pekerja agar

tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja

berada pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun

tergantung dan menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak

membentur lantai dasar.

Jenis Alat Pelindung Lainnya

Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari :

1) sabuk pengaman tubuh(harness)

2) karabiner

3) tali koneksi (lanyard)

4) tali pengaman (safety rope)

5) alat penjepit tali (rope clamp)

6) alat penurun (decender)

7) alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester), dan lain-lain.

Page 14: Proposal Peleburan Logam

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Alat Pelindung Diri (APD) penting dan diperlukan oleh pekerja atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atau bahaya dalam bekerja. Karena itu APD harus benar-benar dipergunakan baik dalam penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD dapat berfungsi dengan baik. Berikut pembahasan mengenai Alat Pelindung diri

Pengecoran logam merupakan pekerjaan yang sangat beresiko apabila tidak adanya penggunaan APD yang tepat.

B. Saran1. Semua pekerja yang beresiko sebaiknya menggunakan Alat

pelindung diri.2. Penggunaan Alat pelindung diri harus sesuai dengan kebutuhan

pekerja.3. Pemantauan pekerja terhadap pemakain Alat pelindung diri harus

rutin dilakukan, agar penggunaanya lebih optimal.

Page 15: Proposal Peleburan Logam

DAFTAR PUSTAKA

Safety.do.tim. 2010. Dasar Hukum Alat Pelindung Diri, (Online), (http://www.safetydo.com/2010/12/dasar-hukum-alat-pelindung-diri.html), diakses 20 September 2011.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia NomorPer.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 330. 2010. Jakarta: Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Recommendations for Control of Occupational Safety and Health Hazards: Foundries, 1985, NIOSH, <http://www.cdc.gov/niosh/docs/85-116/>

www.konsultasik3.com/2013/04/bahaya-di-tempat-kerja-pengecoran-logam