salinan · 2020. 9. 24. · salinan presiden republik indonesia peraturan presiden republik...
TRANSCRIPT
SALINAN
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 87 TAHUN 2O2O
TENTANG
RENCANA INDUK PENANGGULANGAN BENCANA TAHUN 2O2O-2O44
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang a. bahwa untuk mencapai ketangguhan masyarakatyang berkelanjutan terhadap bencana, diperlukanrencana penanggulangan bencana yang komprehensif
serta terintegrasi menuju Indonesia emas 2045;
b. bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencanajangka panjang perlu dituangkan ke dalam bentukrenc€rna induk penanggulangan bencana;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlumenetapkan Peraturan Presiden tentang Rencana
Induk Penanggulangan Bencana Tahun 2O2O-2O44;
Mengingat 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2OO7 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Tahun2OO7 Nomor 66, Tambahan lembaran Negara Nomor
47231;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN PRESIDEN TENTANG RENCANA INDUK
PENANGGULANGAN BENCANA TAHUN 2O2O-2O44.
SK No 031243 A
Pasal 1
FRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-2-
Pasal 1
(1) Rencana Induk Penanggulangan Bencana Tahun
2O2O-2O44 yang selanjutnya disebut RIPB Tahun
2O2O-2044 merupakan pedoman nasional untukpenyelenggaraan penanggulangan bencana.
(2) RIPB Tahun 2O2O-2O44 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menjadi acuan bagi kementerian/lembaga,
Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, dan Pemerintah Daerah dalamperencanaan dan pelaksanaan penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
Pasal 2
(1) RIPB Tahun 2O2O-2O44 sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 memuat:
a. visi, misi, tujuan, dan sasaran penanggulangan
bencana;
b. kebijakan dan strategi penanggulangan bencana;
dan
c. peta jalan pelaksanaan RIPB Tahun 2O2O-2O44.
(2) RIPB Tahun 2O2O-2O44 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.
Pasal 3
(1) RIPB Tahun 2O2O-2O44 sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 ditetapkan untuk jangka waktu 25
(dua puluh lima) tahun.(2) RIPB Tahun 2O2O-2O44 terdiri dari 5 (lima) tahap
dengan jangka waktu 5 (lima) tahunan.
SK No 031244 A
(3) RrPB
FRESIDENREPUBLIK INDONESIA.
-3-
(3) RIPB Tahun 2O2O-2O44 merupakan bahanpenJrusunan perencanaan pembangunan nasionaldalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional dan Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah.
Pasal 4
(1) RIPB Tahun 2O2O-2O44 sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 dilaksanakan dalam bentuk rencananasional penanggulangan bencana.
(2) Rencana nasional penanggulangan bencana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun danditetapkan oleh Kepala badan yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangpenanggulangan bencana dengan melibatkan
kementerian/lembaga, Tentara Nasional Indonesia,
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
(3) Rencana nasional penanggulangan bencana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. pengenalan dan pengkajian ancaman bencana;
b. pemahaman tentang kerentanan masyarakat;
c. analisis kemungkinan dampak bencana;
d. pilihan tindakan pengurangan risiko bencana;
e. penentuan mekanisme kesiapan dan
penanggulangan dampak bencana; dan
f. alokasi tugas, kewenangan, dan sumber daya
yang tersedia.
(4) Rencana nasional penanggulangan bencana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untukjangka waktu 5 (lima) tahun.
SK No 031245 A
Pasal 5
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-4-
Pasal 5
(1) Rencana nasional penanggulangan bencanasebagaimana dimaksud daiam Pasal 4 ayat (1)
menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalammen1rusun dan menetapkan rencana penanggulanganbencana daerah.
(2) Rencana penanggulangan bencana daerah terdiriatas:
a. rencana penanggulangan bencana daerah provinsiyang disusun dan ditetapkan oleh gubernur; dan
b. rencana penanggulangan bencana daerahkabupaten/kota yang disusun dan ditetapkanoleh bupati/wali kota.
(3) Bupati/wali kota dalam men5rusun dan menetapkanrencana penanggulangan bencana daerahkabupatenlkota sebagaimana dimaksud pada ayat (21
huruf b juga mengacu pada rencana penanggulanganbencana daerah provinsi.
(4) Rencana penanggulangan bencana daerah provinsidan rencana penanggulangan bencana daerahkabupatenlkota sebagaimana dimaksud pada ayat (21
berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Pasal 6
(1) Kepala badan yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang penanggulangan bencana
mengoordinasikan pemantauan, pengendalian, danevaluasi terhadap pelaksanaan RIPB Tahun 2O2O-
2044.(2) Pernantauan, pengendalian, dan evaluasi terhadap
pelaksanaan RIPB Tahun 2O2O-2O44 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan 1 (satu) kali dalam1 (satu) tahun.
SK No 031246 A
(3) Hasil .
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-5-
(3) Hasil pemantarlan, pengendalian, dan evaluasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkankepada Presiden melalui menteri yang
menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, danpengendalian urusan kementerian dalampenyelenggaraan pemerintahan di bidangpembangunan manusia dan kebudayaan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman dan tatacara pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Badan yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang penanggulangan bencana.
Pasal 7
(1) RIPB Tahun 2O2O-2O44 dapat ditinjau kembali secara
berkala setiap 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.(2) Dalam hal diperlukan, RIPB Tahun 2O2O-2O44 dapat
ditinjau sewaktu-waktu berdasarkan hasilpemantarlan, pengendalian, dan evaluasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3).
Pasal 8
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
SK No 031247 A
Agar
PRESIDENREPUBLIK INOONESTA
-6-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Presiden ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara RepublikIndonesia.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 1O September 2O2O
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakartapada tanggal 11 September 2O2O
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2O NOMOR 2O4
Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
BLIK INDONESTA
ang Hukum danundangan,
ttd
SK No 031302 A
vanna Djaman
PRESIDENREPUBLIK INDONESTA
LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 87 TAHUN 2O2O
TENTANG
RENCANA INDUK PENANGGULANGAN BENCANA
TAHUN 2020-2044
BAB IVISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PENANGGULANGAN BENCANA
1.1 Visi Penanggulangan Bencana
Menyongsong satu abad Negara Kesatuan Republik Indonesia,
pemerintah mencanangkan Visi Indonesia 2045 yakni "Indonesia bersatu,berdaulat, adil, dan makmrlr" untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Visi
Indonesia 2045 ini merupakan upaya antisipatif bangsa dalammenghadapi perubahan dunia, yang salah satunya meliputi perubahan
kondisi bumi dengan berbagai konsekuensi seriusnya bagi keselamatan
bangsa.
Secara geografis, Indonesia terletak pada zona pertemuan lempeng-
lempeng besar dunia yakni Lempeng Eurasia, Indo-Australia, Pasifik, dan
Filipina. Kawasan Indonesia memiliki banyak patahan aktif yang
mengakibatkan sering terjadinya gempa bumi. Aktivitas tektonikmenyebabkan terbentuknya deretan gunung api di sepanjang pulau
Sumatra, Jawa-Bali-Nusa Tenggara, pulau-pulau di sebelah utaraSulawesi-Maluku, hingga Papua. Deretan gunung api Indonesia
merupakan bagian dari deretan gunung api Asia-Pasifik yang sering
disebut sebagai Cincin Api Pasifik atau deretan Sirkum Pasifik. Hal inimenjadikan Indonesia sebagai negara rawan ancaman bencana alam,
antara lain gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, dan longsor.
SK No 031249 A
Selain
FRES IDENREPUELIK INDONESIA
-2-Selain ancaman yang disebabkan oleh faktor geologis, Indonesia juga
menghadapi ancaman hidrometeorologis yang dipicu oleh perubahan iklimglobal. Ancaman hidrometeorologis tersebut antara lain berupa banjir,longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, cuaca dan iklimekstrim, gelombang ekstrim/gelombang laut berbahaya, dan abrasi.
Ancaman hidrometeorologis yang tidak dapat diatasi dan dikelola potensi
dampaknya, dapat menjadi bencana yang menimbulkan korban jiwa,kerugian ekonomi, sosial, budaya, kerusakan infrastruktur, kerusakanperumahan dan permukiman, kerusakan lingkungan, serta hasil-hasilpembangunan lainnya.
Wabah, penyakit hewan (zoonosisl, hama dan penyakit tanaman,serta berbagai ancaman bioiogis lainnya juga dapat menimbulkan korbanjiwa dan kerugian ekonomi yang tidak sedikit. Di samping ancaman yang
berasal dari alam, Indonesia pun rawan terhadap ancaman non-alamseperti kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, serta ancaman sosial
berupa konflik sosial. Kegagalan teknologi dapat mencakup mulai darikecelakaan transportasi, kegagalan konstruksi, sampai kegagalan
teknologi nuklir, biologi, dan kimia. Indonesia pun sudah beberapa kalimengalami kejadian luar biasa penyakit dan konflik sosial berbasis etnis,agama, budaya, agraria (lahan), lingkungan hidup, serta ekonomi yang
menimbulkan korban jiwa, kerusakan, dan kerugian yang besar. Hal
tersebut menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk men)rusun sistem
ketahanan bencana secara komprehensif.Tingkat kerentanan yang tinggi semakin meningkatkan risiko
bencana. Pertumbuhan penduduk dapat mengakibatkan meningkatnya
kebutuhan ruang dan lahan. Peningkatan pemanfaatan ruang dan lahan
yang tidak terkendali, pembalakan liar, dan urbanisasi yang tidakterencana dapat mendorong peningkatan kerusakan lingkungan yang
selanjutnya dapat berdampak pada kejadian bencana yang lebih besar.
Penataan ruang yang tidak berbasis pengurangan risiko dan
pembangunan infrastruktur baru di kawasan rawan bencana dapat
menimbulkan risiko bencana baru. Selanjutnya, kejadian bencana dapat
menghambat dan bahkan menghancurkan pembangunan yang telah
dicapai.
Untuk . . .
SK No 031250 A
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-3-Untuk menghadapi peningkatan risiko di masa depan, Pemerintah
men5rusun Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) Tahun 2O2O-
2044. Rencana ini memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran
penanggulangan bencana, kebijakan dan strategi penanggulangan
bencana, serta peta jalan pelaksanaan RIPB Tahun 2O2O-2O44. RIPB
ditetapkan untuk periode 2O2O-2O44 mengacu pada periode Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) pertama yang berakhirpada tahun 2025, dan periode RPJPN kedua tahun 2025-2045. Selain itu,RIPB Tahun 2O2O-2O44 juga mengacu pada Persetujuan Paris atas
Konvensi Kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim,Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Deuelopment
GoalslSDGs) 2O|5-2O3O, serta Kerangka Sendai untuk Pengurangan
Risiko Bencana (Sendai Frametaork for Disaster Risk Reduction/SFDRR)
20 15-2030.
Bencana wabah penyakit (communicable disease)dan penyakit akibatbahan-bahan kimia berbahaya (chemical disease), telah mengingatkan
pemerintah Indonesia bahwa pemerintah berkewajiban untukmeningkatkan strategi pengurangan risiko bencana, mitigasi dan
pencegahan, respon cepat dan tepat di masa darurat, dan strategi
pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap bencana non-alam.
Secara khusus dibutuhkan desain sistem ketahanan bencana (disaster
resilience) yang bersifat menyeluruh, yang didukung oleh kapasitas
kelembagaan pemerintah, kemitraan lintas pemangku kepentingan, sistem
data, ilmu dan teknologi, skema pembiayaan yang beragam, peran serta
masyarakat dan kearifan lokal, dan kolaborasi dengan komunitas global.
Pemerintah telah mengesahkan Konvensi Kerangka Perserikatan
Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim melalui Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations
Frameutork Conuention on Climate Change (Persetujuan Paris atas
Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai
Perubahan Iklim). Melalui pengesahan ini, Pemerintah
berkewajiban untuk berkontribusi dalam membatasi kenaikan suhu
SK No 031251A
global
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-4-global di bawah 2oC (dua derajat Celcius). Dalam hal ini, Indonesiamenargetkan untuk mengurangi emisi sebesar 29%o (dua puluh sembilanpersen) pada tahun 2O3O. Di samping itu, Pemerintah juga berkewajibanuntuk meningkatkan kapasitas adaptasi, memperkuat ketahanan, dan
mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim, serta meminimalkandan mengatasi kerugian dan kerusakan akibat dampak buruk perubahan
iklim. Pada aspek ini, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklimbersinggungan secara langsung dengan upaya pengurangan risikobencana melalui pencegahan dan mitigasi.
Pemerintah mengadopsi tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai
salah satu rujukan dalam menentukan arah dan sasaran pembangunannasional melalui Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2Ol7 tentangPelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. RIPB
Tahun 2O2O-2O44 mengacu pada 12 (dua belas) sasaran dari 10 (sepuluh)
tujuan SDGs yang berkaitan langsung dengan penanggulangan bencana.
Pencapaian kedua belas sasaran tersebut akan mendukung terwujudnyapembangunan berkelanjutan.
RIPB Tahun 2O2O-2O44 juga mengacu pada Kerangka Sendai untukPengurangan Risiko Bencana 2OI5-2O3O, untuk mencapai 7 (tujuh)sasaran SFDRR, yaitu:1. Pengurangan berarti dalam angka kematian akibat bencana di dunia.2. Pengurangan berarti dalam jumlah masyarakat terdampak.3. Pengurangan kerugian ekonomi secara langsung dalam hal produk
domestik bruto (PDB) dunia.4. Pengurangan yang berarti dalam kerusakan terhadap infrastruktur
penting dan gangguan layanan dasar, termasuk fasilitas kesehatan
dan pendidikan.5. Penambahan jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan
risiko bencana di tingkat nasional dan tingkat daerah pada tahun2020.
6. Peningkatan kerja sama internasional untuk mendukung negara-
negara berkembang dalam melaksanakan SFDRR.
SK No 031252 A
7. Bertambahnya
PRESTDENREPUBLIK INDONESIA
-5-7. Bertambahnya ketersediaan dan akses terhadap sistem peringatan
dini multi ancaman dan informasi serta pengkajian risiko bencana
bagi masyarakat.
Berdasarkan tantangan perubahan lingkungan strategis baik didalam negeri maupun di tingkat global, serta komitmen kebijakanPemerintah dalam prioritas pembangunan nasional jangka menengah dan
panjang yang telah memperhatikan pentingnya aspek penanggulangan
bencana dalam pembangunan nasional, maka dirumuskan Visi
Penanggulangan Bencana Tahun 2O2O-2O44 sebagai berikut:
"Mewujudkan Indonesia Tangguh Bencana untuk Pembangunan
Berkelanjutan". Tangguh bencana bermakna bahwa Indonesia mampu
menahan, menyerap, beradaptasi, dan memulihkan diri dari akibat
bencana dan perubahan iklim secara tepat waktu, efektif, dan efisien.
Tercapainya visi ini dibutuhkan demi mewujudkan dan mempertahankan
tingkat kinerja pembangunan yang tinggi dan berkelanjutan dalam
pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
1.2 Misi Penanggulangan Bencana
Visi Penanggulangan Bencana Tahun 2O2O-2O44 akan diwujudkan
melalui 3 (tiga) misi berikut:
1. Mewujudkan penanggulangan bencana yang tangguh dan
berkelanjutan.
2. Mewujudkan tata kelola penanggulangan bencana yang profesional
dan inklusif.3. Mewujudkan penanganan darurat bencana dan pemulihan
pascabencana yang prima.
SK No 031253 A
1.3 Tujuan .,.
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-6-1.3 Tujuan dan Sasaran Penanggulangan Bencana
T\rjuan Penanggulangan Bencana Tahun 2O2O-2O44 adalah
"meningkatkan ketangguhan Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat dalam menghadapi bencana, serta mengurangi risiko bencana
dalam jangka panjang".
Tujuan penanggulangan bencana tahun 2O2O-2O44 akan dicapaipada akhir tahun 2044 melalui sasaran berikut:1. Terwujudnya kerangka peraturan perundang-undangan yang kuat dan
keterpaduan kelembagaan yang adaptif dalam penanggulangan
bencana.
2. Tercapainya peningkatan investasi kesiapsiagaan dan pengelolaan
risiko bencana sesuai dengan proyeksi peningkatan risiko bencana.
3. Terwujudnya peningkatan kualitas tata kelola penanggulangan
bencana yang profesional, transparar., dan akuntabel.
4. Terwujudnya penanganan darurat bencana yang cepat dan andal.
5. Tercapainya pemulihan infrastruktur, pelayanan publik, dan
penghidupan masyarakat pascabencana yang lebih baik dan lebih
aman.
BAB II
SK No 031254 A
PRESIDENREFUBLIK INDONESIA
-7 -
BAB IIKEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN BENCANA
2.I Kebijakan Penanggulangan Bencana
Kebijakan penanggulangan bencana tahun 2O2O-2O44 adalah sebagai
berikut:1. Penguatan peraturan perundang-undangan penanggulangan bencana
yang efektif dan efisien.
2. Peningkatan sinergi antar kementerian/lembaga dan pemangku
kepentingan dalam penanggulangan bencana.
3. Penguatan investasi pengelolaan risiko bencana sesuai dengan
proyeksi peningkatan risiko bencana dengan memperhatikan tataruang dan penataan kawasan.
4. Penguatan tata kelola penanggulangan bencana yang semakinprofesional, transparan, dan akuntabel.
5. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas penanganan kedaruratanbencana yang cepat dan andal.
6. Percepatan pemulihan pascabencana pada daerah dan masyarakatterdampak bencana untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
2.2 Strategi Penanggulangan Bencana
Strategi penanggulangan bencana tahun 2O2O-2O44 adalah sebagai
berikut:1. Kebijakan penguatan peraturan perundang-undangan
penanggulangan bencana yang efektif dan efisien, dilakukan dengan
strategi:a. Meningkatkan kualitas perangkat peraturan perundang-undangan
dan implementasi dalam penanggulangan bencana yang adaptif
dan berkelanjutan.b. Meningkatkan kualitas norma, standar, prosedur, dan kriteria
penanggulangan bencana.
SK No 031255 A
2. Kebijakan
FRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-8-2. Kebijakan peningkatan sinergi antar kementerian/lembaga dan
pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana, dilakukandengan strategi:a. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar
kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Tentara NasionalIndonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, akademisi,lembaga usaha, masyarakat, media, dan pemangku kepentinganlainnya dalam penanggulangan bencana.
b. Mewujudkan dan meningkatkan sistem peringatan dini, data, danlayanan informasi kebencanaan yang terpadu danberkesinambungan berdasarkan prinsip-prinsip kebijakan satupeta dan satu data.
3. Kebijakan penguatan investasi pengelolaan risiko bencana sesuaidengan proyeksi peningkatan risiko bencana dengan memperhatikantata ruang dan penataan kawasan, dilakukan dengan strategi:a. Melaksanakan dan mengembangkan program kesiapsiagaan dan
pengelolaan risiko bencana dengan memperhatikan tata ruang danpenataan kawasan.
b. Meningkatkan investasi dan pemanfaatan berbagai skemapendanaan inovatif termasuk transfer risiko untukpenanggulangan bencana.
c. Mengoptimalkan pendanaan secara terpadu untukpenanggulangan bencana.
4. Kebijakan penguatan tata kelola penanggulangan bencana yang
semakin profesional, transparan, dan akuntabel, dilakukan denganstrategi:a. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme para penyelenggara
dan pelaku penanggulangan bencana.b. Mengoptimalkan pelaksanaan standar pelayanan minimal
penanggulangan bencana.c. Meningkatkan keterbukaan informasi dan komunikasi, kualitas
sistem perencanaan, serta pemantauan dan evaluasi dalampenanggulangan bencana.
d. Mendorong pelibatan pemangku kepentingan dalam tata kelolapenanggulangan bencana untuk meningkatkan akuntabilitas.
SK No 031256 A
e. Mewujudkan
PRES!DENREPUELIK INDONESIA
-9 -
e. Mewujudkan kabupatenfkota, desa/kelurahan, dan masyarakattangguh bencana.
f. Mewujudkan sarana dan prasarana yang tangguh terhadapbencana.
g. Meningkatkan edukasi kebencanaan dan pengelolaan pengetahuanpenanggulangan bencana kepada masyarakat dan pemangkukepentingan.
5. Kebijakan peningkatan kapasitas dan kapabilitas penanganankedaruratan bencana yang cepat dan andal, dilakukan dengan
strategi:a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam
penanganan darurat bencana.
b. Meningkatkan kesiapan dan keandalan logistik dan peralatanpenanganan darurat bencana.
c. Mengoptimalkan pengelolaan bantuan masyarakat dalampenanganan darurat bencana.
d. Menguatkan kualitas kelembagaan dan penggunaan ilmupengetahuan dan teknologi.
e. Mempercepat pemulihan sarana dan prasarana vital.
6. Kebijakan percepatan pemulihan pascabencana pada daerah dan
masyarakat terdampak bencana untuk membangun kehidupan yang
lebih baik, dilakukan dengan strategi:a. Mengoptimalkan perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana berdasarkan tata rLrang yang peka risiko bencana.
b. Meningkatkan kualitas penghidupan masyarakat terdampakbencana yang lebih baik.
c. Mewujudkan infrastruktur, perumahan, dan permukiman
berketahanan bencana.
d. Meningkatkan kualitas pemulihan sosial ekonomi, sumber daya
alam, dan lingkungan hidup.
SK No 031301 A
BAB III . .
PRES IDENREPUBLIK INDONESTA
10-
BAB IIIPETA JALAN PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENANGGULANGAN
BENCANA TAHUN 2O2O-2O44
Peta Jalan Pelaksanaan RIPB Tahun 2O2O-2O44 ini dibagi dalamtahap capaian dengan rentang waktu lima tahunan, untuk mempermudahimplementasi dan integrasi ke dalam rencana pembangunan jangka
menengah nasional dan rencana strategis kementerian/lembaga, TentaraNasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta rencanapembangunan jangka menengah daerah.
RIPB Tahun 2O2O-2O44 terdiri dari 5 (lima) tahap dengan jangka
waktu 5 (lima) tahunan yang dimulai pada periode pertama tahun 2O2O-
2024 sampai periode kelima tahun 2O4O-2O44. Periode pertama tahun2O2O-2O24 disusun dengan mempertimbangkan rencana pembangunanjangka menengah nasional tahun 2O2O-2O24. Periode selanjutnya, RIPB
Tahun 2O2O-2O44 menjadi bahan penyusunan dokumen rencanapembangunan jangka menengah nasional.
Pembagian kelima tahap didasarkan pada fokus capaian pada setiap
masing-masing tahap. Kegiatan penanggulangan bencana yang tidakmenjadi fokus capaian RIPB Tahun 2O2O-2O44 pada periode tersebut
tetap dilaksanakan guna memperkuat capaian tahapan sebelumnya serta
kesinambungan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
SK No 031258 A
PETA JALAN
PRES I DENREPUBLIK INDONESIA
- 11-
PETA JALAN PELAKSANAAN RIPB TAHUN 2O2O-2O44
KEBIJAKAN
1. Penguatanperaturanperundang-undanganpenangguianganbencana yangefektif danefisien.
FOKUS CAPAIANSTRATEGI
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044a. Meningkatkan kualitas
perangkat peraturanperundang-undangandan implementasidalampenanggulanganbencana yang adaptifdan berkelanjutan.
1. Terwujudnyaperaturanperundang-undangan yangharmonis dibidangpenanggulanganbencana.
1. Terwujudnyaperaturanperundang-undangan yangharmonis dibidangpenanggulanganbencana.
1. Terwujudnyaperaturanperundang-undangan yangharmonis dibidangpenanggulanganbencana.
SK No 002518 C
b. Meningkatkan
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-t2-
KEBIJAKAN STRATEGIFOKUS CAPAIAN
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044b. Meningkatkan kualitas
norma, standar,prosedur, dan kriteriapenanggulanganbencana.
2. Terintegrasinyariset inovasi danteknologikebencanaan.
2. Terwujudnyakemandirianteknologi danindustrialisasikebencanaan.
2. Terwujudnyaindustrikebencanaanyang berdayasaing global.
2. Peningkatansinergi antarkementerian/lembaga danpemangkukepentingandalampenanggulanganbencana.
a. Meningkatkankoordinasi dan kerjasama antarkementerian/lembaga,pemerintah daerah,Tentara NasionalIndonesia, KepolisianNegara RepublikIndonesia, akademisi,
SK No 002519 C
lembaga
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-13-
KEBI.]AKAN STRATEGI
lembaga usaha,masyarakat, media,dan pemangkukepentingan lainnyadalampenanggulanganbencana.
FOKUS CAPAIAN
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044
SK No 002520 C
b. Mewujudkan
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-L4-
KEBIJAKAN STRATEGIFOKUS CAPAIAN
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044
b. Mewujudkan danmeningkatkan sistemperingatan dini, data,dan layanan informasikebencanaan yangterpadu danberkesinambunganberdasarkan prinsip-prinsip kebijakan satupeta dan satu data.
3. Tersedianyasistemperingatan diniterpadu multiancamanbencana.
3. Terwujudnyakemudahanakses layananperingatan diniterpadu multiancaman.
3. Terwujudnyasistemperingatan diniterpadu multiancamanbencana yangberdaya saingglobal dalamketangguhan.
SK No 002521 C
3. Penguatan
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
- 15-
KEBIJAKAN
3. Penguataninvestasipengelolaanrisiko bencanasesuai denganproyeksipeningkatanrisiko bencanadenganmemperhatikantata ruang danpenataankawasan.
FOKUS CAPAIANSTRATEGI
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044a. Melaksanakan dan
mengembangkanprogram kesiapsiagaandan pengelolaan risikobencana denganmemperhatikan tataruang dan penataankawasan.
b. Meningkatkaninvestasi danpemanfaatan berbagaiskema pendanaaninovatif termasuktransfer risiko untukpenanggulanganbencana.
4. Meningkatnyapengembangandan inovasiskema alternatifpembiayaanpenanggulanganbencana.
4. Terwujudnyainvestasi yangmemadai dalampenguranganrisiko bencanauntukketangguhan.
4. Terwujudnyapembiayaanyang partisipatifdalampenanggulanganbencana.
1. Terwujudnyapembiayaanpenanggulanganbencana yangberbasismanajemenrisiko keuangan.
1. Terwujudnyaketangguhanfinansial dalampenyelenggaraanpenanggulangan
bencana.
SK No 002522 C
c. Mengoptimalkan .
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-t6-
KEBIJAKAN STRATEGIFOKUS CAPAIAN
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044c. Mengoptimalkan
pendanaan secara
terpadu untukpenanggulanganbencana.
5. Terwujudnyatata kelola risikobencana yangberkelanjutan.
5. Terwujudnyatata kelolarisiko bencanayang sinergisantara pusatdan daerah.
5. Terwujudnyatata kelolapenguranganrisiko bencanayang selarasdengan agendaregional danglobal.
2. Terwujudnyatata kelola risikobencana padaberbagaidimensi denganketangguhanyangberkelanjutan.
SK No 002523 C
4. Penguatan
PRES IDENREPU BLIK INDONESIA
-17-
KEBIJAKAN
4. Penguatan tatakelolapenanggulangan
bencana yangsemakinprofesional,transparan, danakuntabel.
a. Meningkatkankapasitas danprofesionalisme parapenyelenggara danpelakupenanggulanganbencana.
b. Mengoptimalkanpelaksanaan standarpelayanan minimalpenangguianganbencana.
6. Terwujudnyapemahamanterhadap risikobencana,bentang alam,dan adaptasiperubahaniklim, sertaketahanansosial danketahanankesehatanmasyarakat.
FOKUS CAPAIANSTRATEGI
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-20446. Terintegrasinya
data, informasi,dan literasikebencanaansertameningkatnyapemahamanterhadap risikobencana, bentangalam, danadaptasiperubahan iklim,serta upayapenguatanketahanan sosialdan ketahanankesehatanmasyarakat.
6. Terwujudnyapemahamanrisiko bencanadan bentangalam menujuketangguhanyangberkelanjutan.
SK No 002524 C
c.Meningkatkan...
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-18-
KEBIJAKANFOKUS CAPAIAN
2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044STRATEGI
2020-20242.Terwujudnya
penanganandarurat bencanaberbasis padaketangguhanbencana secara
berkelanjutan.
c. Meningkatkanketerbukaan informasidan komunikasi,kualitas sistemperencanaan, sertapemantauan danevaluasi dalampenanggulanganbencana.
7. Meningkatnyakapasitaspenanganandarurat bencanasecara terpadu.
7. Terwujudnyapenanganandaruratbencana secara
cepat, efektif,danterkoordinasi.
7. Terwujudnyapenanganandarurat bencanayang berbasiskepadakemandiriansumber daya.
3. Terwujudnyakemampuanpenanganan
daruratbencana yangandal danberperan aktifdi tingkatregional danglobal.
SK No 002525 C
d.Mendorong...
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-19-
KEBIJAKAN
8. Meningkatnyakapasitaskabupaten/kota terhadapketahananbencana danperubahan iklim,serta ketahanansosial danketahanankesehatanmasyarakat.
Terwujudnyapenataan ruangdanpermukimansertaperencanaanperkotaan yangterpaduterhadapketahananbencana danadaptasiperubahaniklim, sertaketahanan sosialdan ketahanankesehatan
t.
FOKUS CAPAIANSTRATEGI
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044d. Mendorong pelibatan
pemangkukepentingan dalamtata kelolapenanggulanganbencana untukmeningkatkanakuntabilitas.
e. Mewujudkankabupatenf kota,desa/kelurahan, danmasyarakat tangguhbencana.
8. Terwujudnyakabupatenlkotatangguhbencana danadaptasiperubahaniklim, sertaketahanan sosialdan ketahanankesehatanmasyarakat yangpartisipatif daninklusif.
4.Terwujudnyakabupatenlkotaterhadapketahananbencana danperubahan iklimyangberkelanjutan,serta ketahanansosial danketahanankesehatanmasyarakat.
SK No 002526C
m
f. Mewujudkan
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-20-
KEBIJAKAN STRATEGI
f. Mewujudkan saranadan prasarana yangtangguh terhadapbencana.
g. Meningkatkan edukasikebencanaan danpengelolaanpengetahuanpenanggulanganbencana kepadamasyarakat danpemangkukepentingan.
9. Terwujudnyapelindunganekosistem lautdan pesisiryang berisikobencana.
FOKUS CAPAIAN
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-20449. Terwujudnya
pengelolaanekosistem lautdan pesisir yangberbasis mitigasibencana.
9. Terwujudnyaekosistem lautdan pesisir yangtangguhbencana danberkelanjutan.
SK No 002527 C
5. Peningkatan
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-21 -
KEBIJAKAN STRATEGIFOKUS CAPAIAN
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-20445. Peningkatan
kapasitas dankapabilitaspenanganankedaruratanbencana yangcepat dan andal.
a. Meningkatkankuantitas dan kualitassumber daya manusiadalam penanganandarurat bencana.
b. Meningkatkankesiapan dankeandalan logistik danperalatan penanganandarurat bencana.
10. Meningkatnyaketersediaansaranaprasaranapelatihan danstandarisasikompetensibidangkebencanaan.
lO.Tersedianyasumber dayamanusia yangmemilikikeahlian danprofesional dibidangkebencanaan.
l0.Terwujudnyaoptimalisasiperan sumberdaya manusiayang unggul danberdaya saingsecara global
dalam bidangkebencanaan.
5.Terwujudnyasumber dayamanusiatangguh yangmemilikikeahlian,berdaya saing,dan profesionaldi bidangkebencanaansecara
berkelanjutan.
3.Terwujudnyasumber dayamanusiatangguh yangmemilikikeahlian,berdaya saing,dan profesionaldi bidangkebencanaansecara
berkelanjutan.
SK No 002528C
c. Mengoptimalkan
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-22-
KEBIJAKAN STRATEGIFOKUS CAPAIAN
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044c. Mengoptimalkan
pengelolaan bantuanmasyarakat dalampenanganan daruratbencana.
d. Menguatkan kualitaskelembagaan danpenggunaan ilmupengetahuan danteknologi.
e. Mempercepatpemulihan sarana danprasarana vital.
SK No 002529 C
6. Percepatan. . .
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-23-
KtrBIJAKAN STRATEGIFOKUS CAPAIAN
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-20446. Percepatan
pemulihanpascabencanapada daerah danmasyarakatterdampakbencana untukmembangunkehidupan yanglebih baik.
a. Mengoptimalkanperencanaanrehabilitasi danrekonstruksipascabencanaberdasarkan tataruang yang peka risikobencana.
1 1. Terlaksananyaperencanaanrehabilitasi danrekonstruksipascabencanasecaraterintegrasi olehseluruhpemangkukepentinganberdasarkansemangat gotongroyong,kesetiakawanan,dankedermawanan.
1 l.Terwujudnyapemulihandaerahterdampakbencana yanglebih baik,aman, danberkelanjutandenganmemperhatikanpenguranganrisiko bencana.
SK No 002530 C
b. Meningkatkan
PRES I DENREPIJ BLIK INDONESIA
-24-
KEBIJAKAN STRATEGIFOKUS CAPAIAN
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044b. Meningkatkan kualitas
penghidupanmasyarakat terdampakbencana yang lebihbaik.
c. Mewujudkaninfrastruktur,perumahan, danpermukimanberketahananbencana.
12. Meningkatnyakualitasinfrastrukturvital yangberbasismitigasibencana danadaptasiperubahaniklim, sertaketahanansosial danketahanankesehatanmasyarakat.
12. Terwujudnyainfrastrukturyangberkualitas,andal, sertaberkelanjutandan tangguhbencana.
SK No 002531 Cd. Meningkatkan . .
PRES I DENREPUBLIK INOONESIA
-25-
KEBIJAKAN STRATEGI
d. Meningkatkan kualitaspemulihan sosialekonomi, sumber daya
alam, dan lingkunganhidup.
Il_
KEME
Salinan sesuai dengan aslinyaN SEKRETARIAT NEGARA
K INDONESIA
Hukum dan-undangan,
FOKUS CAPAIAN
2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
SK No 538 C
Djaman