salinan · 2020. 12. 17. · pasal 158 ayat (7), pasal 159 ayat (6), pasal 164 ayat (1), pasal 166...

63
Menimbang Mengingat Menetapkan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2O2O TENTANG LEMBAGA PENGELOLA INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 157 ayat (8), Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Lembaga Pengelola Investasi; 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG LEMBAGA PENGELOLA INVESTASI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: Investasi Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Investasi adalah pengelolaan aset berupa uang atau barang milik atau untuk kepentingan Pemerintah Pusat yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, manfaat ekonomi, dan manfaat lainnya. 2.Lembaga... 1 SK No 037390A SALINAN

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 74 TAHUN 2O2O

TENTANG

LEMBAGA PENGELOLA INVESTASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 157 ayat (8),Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja, perlu menetapkanPeraturan Pemerintah tentang Lembaga Pengelola Investasi;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang CiptaKerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2ONomor 245, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6573);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG LEMBAGA PENGELOLAINVESTASI.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

Investasi Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebutInvestasi adalah pengelolaan aset berupa uang ataubarang milik atau untuk kepentingan Pemerintah Pusatyang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan,manfaat ekonomi, dan manfaat lainnya.

2.Lembaga...

1

SK No 037390A

SALINAN

Page 2: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

2

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2-Lembaga Pengelola Investasi yang selanjutnya disingkatLPI adalah lembaga yang diberi kewenangan khusus (suigeneis) dalam rangka pengelolaan Investasi PemerintahPusat sebagaimana dimaksud dalam Undang-UndangNomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja.

Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disingkatBUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagianbesar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaansecara langsung yang berasal dari kekayaan negara yangdipisahkan.

Menteri Keuangan adalah menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkeuangan negara.

Menteri Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnyadisebut Menteri BUMN adalah menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badanusaha milik negara.

Dewan Pengawas adalah organ LPI yang bertugasmelakukan pengawasan atas penyelenggaraan LPI yangdilakukan oleh Dewan Direktur.

Dewan Direktur adalah organ LPI yang bertugas untukmenyelenggarakan pengurusan operasional LPI.

Manajer Investasi adalah perusahaan atau badanhukum/lembaga yang telah memperoleh persetujuanatau izin dari otoritas untuk beroperasi sebagai manajerinvestasi, secara khusus melakukan pengelolaan aset.

Dana Kelolaan Investasi (Fund) adalah sarana kendaraaninvestasi yang antara lain dapat berbentuk dana yangdikelola melalui perusahaan patungan, reksadana ataukontrak investasi kolektif atau bentuk lainnya baikberbadan hukum Indonesia maupun berbadan hukumasing di mana LPI berinvestasi di dalamnya dengantujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Peraturan Dewan Pengawas adalah peraturan yangditetapkan oleh Dewan Pengawas dalam rangkamelaksanakan tugas dan kewenangan Dewan Pengawas.

Peraturan Dewan Direktur adalah peraturan yangditetapkan oleh Dewan Direktur dalam rangkamelaksanakan tugas dan kewenangan Dewan Direktur.

3

4

5

6

7

8

9

10

SK No 037391 A

11.

BABII ...

Page 3: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

trRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-3-BAB II

STATUS, MODAL, DAN KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) LPI merupakan Badan Hukum Indonesiasepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

(2) LPI bertanggung jawab kepada Presiden.

yang

Pasal 3

(1) Modal LPI bersumber dari:

a. penyertaan modal negara; dan/ataub. sumber lainnya.

(2) Penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a dapat berasal dari:

a. dana tunai;

b. barang milik negara;

c. piutang negara pada BUMN atau perseroan terbatas;dan/atau

d. saham milik negara pada BUMN atau perseroanterbatas.

(3) Modal LPI ditetapkan sebesar Rp75.000.000.000.000,00(tujuh puluh lima triliun rupiah) dengan rincian sebagaiberikut:

a. penyetoran modal awal LPI berupa dana tunai palingsedikit sebesar Rp 1 5.0OO.000.000.000,00 (lima belastriliun rupiah); dan

b. pemenuhan modal LPI setelah penyetoran modalawal sebagaimana dimaksud dalam huruf adilakukan secara bertahap sampai dengan tahun202t.

(4) Modal LPI sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapatdilakukan penambahan melalui penyertaan modal negaradan/atau sumber lainnya.

SK No 037392 A

Pasal4...

Page 4: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

(1)

(2t

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

Pasal 4

LPI berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta.

LPI dapat mempunyai kantor di luar Jakarta dan di luarwilayah Negara Republik Indonesia.

BAB III

TUJUAN, FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG

Pasal 5

LPI bertujuan meningkatkan dan mengoptimalkan nilaiInvestasi yang dikelola secara jangka panjang dalam rangkamendukung pembangunan secara berkelanjutan.

(1)

(2t

Pasal 6

LPI berfungsi mengelola Investasi

LPI bertugas merencanakan,mengawasi dan mengendalikanInvestasi.

menyelenggarakan,serta mengevaluasi

Pasal 7

(1) Dalam melaksanakan fungsi dan tugas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6, LPI berwenang untuk:a. melakukan penempatan dana dalam instrumen

keuangan;

b. menjalankan kegiatan pengelolaan aset;

c. melakukan kerja sama dengan pihak lain termasukentitas dana perwalian (trust fundl;

d. menentukan calon mitra Investasi;

e. memberikan dan menerima pinjaman; dan/atauf. menatausahakan aset.

(2) Dalam menjalankan kewenangan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), LPI dapat melakukan kerja sama denganmitra Investasi, Manajer Investasi, BUMN, badan ataulembaga pemerintah, dan/atau entitas lainnya baik didalam negeri maupun di luar negeri.

SK No 037393 A

(3) Ketentuan...

Page 5: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-5-(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan LPI

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Dewan Direktur.

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI

Bagian Kesatu

Organ Kepengurusan

Pasal 8

Organ LPI terdiri atas:

a. Dewan Pengawas; dan

b. Dewan Direktur.

Bagian Kedua

Dewan Pengawas

Paragraf 1

Keanggotaan

Pasal 9

(1) Dewan Pengawas terdiri atas:

a. Menteri Keuangan sebagai Ketua merangkapanggota;

b. Menteri BUMN sebagai anggota; dan

c. 3 (tiga) orang yang berasal dari unsur profesionalsebagai anggota.

(21 Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud padaayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

(3) Anggota Dewan Pengawas dari unsur profesionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, diangkatuntuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan hanya dapatdiangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatanberikutnya.

(4) Dalam...

SK No 037394 A

Page 6: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

trRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

(41 Dalam rangka pengangkatan anggota Dewan Pengawasdari unsur profesional sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c untuk pertama kali, Presiden menetapkanmasa jabatan 3 (tiga) anggota Dewan Pengawas sebagaiberikut:

a. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 5(lima) tahun;

b. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 4(empat) tahun; dan

c. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 3(tiga) tahun.

Pasal 10

(1) Untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan Pengawasyang berasal dari unsur profesional sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, calon anggotaDewan Pengawas harus memenuhi persyaratan:

a. warga negara Indonesia;

b. mampu melakukan perbuatan hukum;

c. sehat jasmani dan rohani;

d. berusia paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun,pada saat pengangkatan pertama;

e. bukan pengurus dan/atau anggota partai politik;

f. memiliki pengalaman danf atau keahlian di bidanginvestasi, ekonomi, keuangan, perbankan, hukumdan/ atau organisasi perusahaan;

g. tidak pernah dipidana penjara karena melakukantindak pidana kejahatan;

h. tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak pernahmenjadi pengurus perusahaan yang menyebabkanperusahaan tersebut pailit; dan

i. tidak dinyatakan sebagai orang perseorangan yangtercela di bidang investasi dan bidang lainnyaberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

SK No 037395 A

(2) Anggota

Page 7: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-7 -

(21 Anggota Dewan Pengawas dilarang saling memilikihubungan keluarga sampai dengan derajat kedua ataubesan dengan:

a. anggota Dewan Pengawas yang lain; dan lataub. anggota Dewan Direktur.

Pasal 1 1

(1) Jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir apabila:

a. meninggal dunia;

b. masa jabatannya telah berakhir;

c. diberhentikan oleh Presiden; atau

d. Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (1) huruf a dan huruf b tidak lagimenjabat pada jabatannya sebagai menteri.

(2) Anggota Dewan Pengawas dapat diberhentikan denganalasan:

a. tidak terpenuhinya salah satu persyaratankeanggotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal10;

b. pelanggaran persyaratan pengungkapan dankerahasiaan;

c. tidak menjalankan tugasnya dengan baik;

d. melakukan tindakan yang melanggar etika dan/ataukepatutan yang seharusnya dihormati oleh DewanPengawas;

e. telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindakanyang merugikan LPI, BUMN, atau keuangan negara;

f. mengundurkan diri;g. berhalangan tetap; dan/atauh. tidak menjalankan tugasnya sebagai anggota Dewan

Pengawas lebih dari 6 (enam) bulan meskipundengan alasan yang dapat dipertimbangkan.

SK No 037396 A

(3) Dalam...

Page 8: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PSTESIDENREPUBLIK TNDONESIA

-8-(3) Dalam hal anggota Dewan Pengawas dari unsur

profesional diberhentikan sebelum akhir masa jabatan,Presiden menunjuk anggota Dewan Pengawas lain dariunsur profesional untuk menjabat sebagai pelaksanatugas anggota Dewan Pengawas yang diberhentikan padajabatan tersebut sampai dengan diangkatnya anggotaDewan Pengawas dari unsur profesional yang baru.

(41 Masa jabatan anggota Dewan Pengawas dari unsurprofesional yang diangkat untuk menggantikan anggotaDewan Pengawas dari unsur profesional yang berakhirsebelum masa jabatannya sebagaimana dimaksud padaayat (3) merupakan sisa masa jabatan anggota DewanPengawas dari unsur profesional yang digantikannya.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penunjukan pelaksanatugas Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat(3) diatur dengan Peraturan Dewan Pengawas.

Paragraf 2

T\rgas, Wewenang, dan Kode Etik

Pasal 12

(1) Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan ataspenyelenggaraan LPI yang dilakukan oleh DewanDirektur.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1), Dewan Pengawas berwenang:

a. menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunanbeserta indikator kinerja utama (keg performanceindicator) yang diusulkan Dewan Direktur;

b. melakukan evaluasi pencapaian indikator kinerjautama (keg perforrnance indicator);

c. menerima dan mengevaluasi laporanpertanggungjawaban dari Dewan Direktur;

d. menyampaikan laporan pertanggungjawaban DewanPengawas dan Dewan Direktur kepada Presiden;

e. menetapkan dan mengangkat serta memberhentikananggota Dewan Penasihat;

f.mengangkat...

SK No 037397 A

Page 9: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-9 -

f. mengangkat dan memberhentikan Dewan Direktur;

g. menetapkan remunerasi Dewan Pengawas danDewan Direktur;

h. mengusulkan peningkatan dan/atau penguranganmodal LPI kepada Presiden;

i. menyetujui laporan keuangan tahunan LPI;

j. memberhentikan sementara anggota Dewan Direkturdan menunjuk pengganti sementara DewanDirektur; dan

k. menyetujui penunjukan auditor LPI.

Pasal 13

Dewan Pengawas men5rusun Kode Etik Dewan Pengawasuntuk melaksanakan tugas dan kewenangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12.

Paragraf 3

Seleksi Anggota Dewan Pengawas dari Unsur Profesional

Pasal 14

(1) Untuk memilih anggota Dewan Pengawas dari unsurprofesional, Presiden membentuk panitia seleksi atasusul Menteri Keuangan setelah berkoordinasi denganMenteri BUMN.

(21 Pembentukan panitia seleksi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

(3) Panitia seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibentuk:

a. paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa jabatananggota Dewan Pengawas dari unsur profesionalberakhir; atau

b. paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitungsejak laporan adanya kekosongan jabatan anggotaDewan Pengawas dari unsur profesional diterimaoleh Presiden.

(4) Untuk...

SK No 037398 A

Page 10: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-10-

(4) Untuk pemilihan anggota Dewan Pengawas dari unsurprofesional pertama kalinya, panitia seleksi dibentukpaling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak PeraturanPemerintah ini diundangkan.

Pasal 15

(1) Panitia seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14ayat (1) terdiri atas:

a. Menteri Keuangan sebagai ketua merangkapanggota;

b. Menteri BUMN sebagai anggota; dan

c. 3 (tiga) orang dari unsur pemerintah, profesional,dan/ atau akademisi I pakar.

(21 Untuk pertama kali, panitia seleksi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) terdiri atas:

a. Menteri Keuangan sebagai ketua merangkapanggota;

b. Menteri BUMN sebagai anggota;

c. 1 (satu) orang dari unsur Kementerian Keuangansebagai anggota;

d. 1 (satu) orang dari unsur Kementerian BUMNsebagai anggota; dan

e. 1 (satu) orang dari unsur profesional atauakademisilpakar.

(3) Anggota panitia seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c diusulkan oleh Menteri Keuangan kepadaPresiden sebanyak 2 (dua) kali jumlah anggota panitiaseleksi.

Pasal 16

Panitia seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15,bertugas:

a. mengumumkan penerimaan dan pendaftaran calonanggota Dewan Pengawas dari unsur profesional;

b. memeriksa persyaratan dan melakukan uji kelayakandan kepatutan calon anggota Dewan Pengawas dariunsur profesional;

c. menentukan. . .

SK No 037399 A

Page 11: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

c. menentukan nama calon anggota Dewan Pengawas dariunsur profesional; dan

d. menyampaikan calon anggota Dewan Pengawas dariunsur profesional kepada Presiden.

Pasal 17

Seleksi calon anggota Dewan Pengawas dari unsur profesionaldilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. pengumuman penerimaan dan pendaftaran calon;

b. proses seleksi; dan

c. penyampaian nama calon kepada Presiden.

Pasal 18

Proses pengumuman penerimaan dan pendaftaran calonsebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, dilakukandengan tahapan:

a. Panitia seleksi mengumumkan penerimaan pendaftarancalon.

b. Pengumuman penerimaan pendaftaran calonsebagaimana dimaksud dalam hurrrf a dilakukan dengancara:

1. mengumumkan melalui media cetak harian yangmemiliki peredaran luas secara nasional dan mediaelektronik.

2. pengumuman sebagaimana dimaksud pada angka 1

paling sedikit memuat informasi mengenai:

a) waktu dan tempat pendaftaran;

b) jabatan yang lowong;

c) syarat yang harus dipenuhi oleh pendaftar;

d) formulir atau dokumen pendukung yang harusdisertakan; dan

e) kontak informasi pendaftaran yang dapatdihubungi.

c. Setiap orang dapat mendaftarkan diri menjadi calonkepada panitia seleksi secara langsung atau daringmelalui media elektronik dengan cara:

SK No 037400 A

1. mengisi

Page 12: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t2-1. mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh

panitia seleksi; dan

2. melampirkan dokumen yang diperlukan sesuaidengan persyaratan.

Pasal 19

(1) Untuk mendapatkan calon anggota Dewan Pengawas dariunsur profesional yang potensial sesuai dengan bidanginvestasi yang akan dilakukan oleh LPI, panitia seleksidapat melakukan penjaringan khusus.

(2) Dalam penjaringan khusus sebagaimana dimaksud padaayat (1), panitia seleksi dapat langsung mengusulkannama calon untuk masuk dalam proses seleksi.

Pasal 20

(1) Proses seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17huruf b, dilakukan melalui pemenuhan persyaratan danuji kelayakan dan kepatutan.

(2) Dalam pelaksanaan seleksi sebagaimana dimaksud padaayat (1), panita seleksi dapat bekerja sama denganlembaga profesional.

Pasal 21

Pendaftaran dan seleksi calon dilakukan dalam waktu 30 (tigapuluh) hari kerja terhitung sejak pengumuman penerimaan.

Pasal 22

(1) Proses penyampaian kepada Presiden sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 huruf c, dilakukan dengantahapan:

a. panitia seleksi menentukan nama calon yangdinyatakan lulus seleksi sebanyak 2 (dua) kalijumlah jabatan yang diperlukan; dan

b. panitia seleksi mengusulkan nama calon kepadaPresiden paling lama 5 (lima) hari kerja terhitungsejak penentuan nama calon sebagaimana dimaksuddalam huruf a.

(2) Usulan .

SK No 037401 A

Page 13: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-13-

(2) Usulan nama calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b, paling sedikit memuat:

nama calon sesuaidirekomendasikan;

dengan urutan yang

pertimbangan dalam memilih calon; dan

dokumen proses pemilihan dan penetapan calon.

Pasal 23

Proses dan hasil seleksi calon sebagaimana dimaksud dalamPasal 20 dan Pasal 22 bersifat rahasia dan hanya digunakanuntuk keperluan pemilihan dan penetapan anggota DewanPengawas yang berasal dari unsur profesional.

Paragraf 4

Sekretariat dan Komite Dewan Pengawas

Pasal24(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 12 ayat (1) dan wewenang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 ayat (2), Dewan Pengawasdibantu oleh:

a. sekretariat; dan

b. komite.

(2) Sekretariat dan komite sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengawas.

(3) Komite sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bpaling sedikit terdiri atas:

a. komite audit;

b. komite etik; dan

c. komite remunerasi dan sumber daya manusia.

(4) Ketentuan mengenai tugas dan tanggung jawabsekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adiatur dengan Peraturan Dewan Pengawas.

(5) Tugas dan tanggung jawab komite sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan dalam piagamkomite yang ditentukan oleh Dewan Pengawas.

Paragrafs. . .

a.

b.

c.

SK No 037402 A

Page 14: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t4-Paragraf 5

Tata Cara Pengambilan Keputusan Dewan Pengawas

Pasal 25

(1) Pengambilan keputusan Dewan Pengawas dilakukanmelalui rapat Dewan Pengawas.

(2) Rapat Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud padaayat (1) diselenggarakan dengan ketentuan:

a. paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan;b. dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas;

c. dapat dilakukan secara fisik maupun telekonferensiatau media elektronik lainnya;

d. dinyatakan sah apabila dihadiri secara fisik maupuntelekonferensi atau media elektronik lainnya olehlebih dari ll2 (satu per dua) dari jumlah anggotaDewan Pengawas; dan

e. dapat diselenggarakan di dalam atau di luar kantorLPI.

(3) Dalam hal Ketua Dewan Pengawas berhalangan untukmemimpin rapat Dewan Pengawas, Menteri BUMNbertindak selaku pimpinan rapat.

(41 Pengambilan keputusan Dewan Pengawas dilakukansecara musyawarah untuk mufakat.

(5) Dalam hal musyawarah untuk mufakat sebagaimanadimaksud pada ayat (4) tidak tercapai, keputusan DewanPengawas ditetapkan berdasarkan suara terbanyak.

(6) Keputusan rapat Dewan Pengawas sebagaimanadimaksud pada ayat (4) atau ayat (5) berlaku setelahditetapkan dalam rapat dan mengikat seluruh anggotaDewan Pengawas.

(71 Keputusan rapat Dewan Pengawas ditandatangani olehseluruh anggota Dewan Pengawas yang hadir secara fisikmaupun telekonferensi atau media elektronik lainnya.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengambilankeputusan melalui rapat Dewan Pengawas sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan DewanPengawas.

SK No 037403 A

BagianKetiga...

Page 15: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

FREsIDENREPUBLIK INDONESIA

-15-

Bagian Ketiga

Dewan Direktur

Paragraf 1

Keanggotaan

Pasal 26

(1) Dewan Direktur berjumlah 5 (lima) orang yangseluruhnya berasal dari unsur profesional.

(2) Anggota Dewan Direktur sebagaimana dimaksud padaayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh DewanPengawas.

(3) Salah seorang anggota Dewan Direktur diangkat menjadiKetua Dewan Direktur.

(41 Masa jabatan anggota Dewan Direktur adalah 5 (lima)tahun dan dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu)kali masa jabatan berikutnya.

(5) Dalam rangka pengangkatan anggota Dewan Direkturuntuk pertama kali, Dewan Pengawas menetapkan masajabatan 5 (lima) anggota Dewan Direktur sebagai berikut:

a. 2 (dua) anggota diangkat untuk masa jabatan 5(lima) tahun yang satu diantaranya diangkat sebagaiKetua Dewan Direktur;

b. 2 (dua) anggota diangkat untuk masa jabatan 4(empat) tahun; dan

c. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 3(tiga) tahun.

PasaL 27

(1) Untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan Direktur,seseorang harus memenuhi persyaratan:

a. warga negara Indonesia;

b. mampu melakukan perbuatan hukum;

c. sehat jasmani dan rohani;

d. berusia paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahunpada saat pengangkatan pertama;

e. bukan. .

SK No 037416 A

Page 16: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t6-e. bukan pengurLrs dan/atau anggota partai politik;

f. memiliki pengalaman danf atau keahlian di bidanginvestasi, ekonomi, keuangan, perbankan, hukumdan/ atau manajemen perusahaan;

g. tidak pernah dipidana penjara karena melakukantindak pidana kejahatan;

h. tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak pernahmenjadi pengurlrs perusahaan yang menyebabkanperusahaan tersebut pailit; dan

i. tidak dinyatakan sebagai orang perseorangan yangtercela di bidang investasi dan bidang lainnyaberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Anggota Dewan Direktur dilarang saling memilikihubungan keluarga sampai dengan derajat kedua ataubesan dengan:

a. anggota Dewan Direktur yang lain; dan lataub. anggota Dewan Pengawas.

Pasal 28

(1) Jabatan anggota Dewan Direktur berakhir apabila:

a. meninggal dunia;

b. masa jabatannya telah berakhir; atau

c. diberhentikan oleh Dewan Pengawas.

(2) Anggota Dewan Direktur dapat diberhentikan oleh DewanPengawas dengan alasan:

a. tidak terpenuhinya salah satu persyaratankeanggotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal27;

b. pelanggaran persyaratan pengungkapan dankerahasiaan;

c. tidak dapat memenuhi kewajiban yang telahdisepakati dalam kontrak manajemen;

d. tidak menjalankan tugasnya dengan baik;

e. melakukan tindakan yang melanggar etika dan/ataukepatutan yang seharusnya dihormati oleh DewanDirektur;

f. ditetapkan .

SK No 037417 A

Page 17: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t7-f. ditetapkan sebagai tersangka dalam tindakan yang

merugikan LPI, BUMN, atau keuangan negara;

g. mengundurkan diri;h. tidak menjalankan tugasnya sebagai anggota Dewan

Direktur lebih dari 6 (enam) bulan meskipun denganalasan yang dapat dipertimbangkan;

i. berhalangan tetap; dan/atauj. alasan lainnya yang dinilai tepat oleh Dewan

Pengawas.

(3) Untuk melakukan pemberhentian Anggota DewanDirektur dengan alasan sebagaimana dimaksud padaayat (21 huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf j, AnggotaDewan Direktur yang bersangkutan terlebih dahuludiberikan kesempatan untuk membela diri sebelumdiambil keputusan pemberhentian.

(4) Anggota Dewan Direktur dapat diberhentikan sementaraoleh Dewan Pengawas.

(5) Dalam hal anggota Dewan Direktur diberhentikansementara sebagaimana dimaksud pada ayat (4), DewanPengawas mengangkat pelaksana tugas untukmenggantikan anggota Dewan Direktur yangdiberhentikan sementara.

(6) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud padaayat (41 diberitahukan secara tertulis kepada anggotaDewan Direktur yang bersangkutan.

(7) Anggota Dewan Direktur yang diberhentikan sementarasebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak berwenangmelaksanakan tugasnya sebagai anggota DewanDirektur.

Pasal 29

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengangkatan danpemberhentian Dewan Direktur sebagaimana dimaksud dalamPasal 26 ayat (2) dan tata cara pemberhentian sementarasebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (4) diatur denganPeraturan Dewan Pengawas.

SK No 037418 A

Paragraf2...

Page 18: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 18-

Paragraf 2

T\rgas dan Wewenang

Pasal 30

(1) Dewan Direktur bertugas menyelenggarakan pengurusanoperasional LPI.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1), Dewan Direktur berwenang:

a. merumuskan dan menetapkan kebijakan LPI;

b. melaksanakan kebijakan dan pengurusanoperasional LPI;

c. men)rusun dan mengusulkan remunerasi dariDewan Pengawas dan Dewan Direktur kepadaDewan Pengawas;

d. men5rusun dan mengusulkan rencana kerja dananggaran tahunan beserta indikator kinerja utama(key perforrnance indicator) kepada Dewan Pengawas;

e. men5rusun struktur organisasi lembaga danmenyelenggarakan manajemen kepegawaiantermasuk pengangkatan, pemberhentian, sistempenggajian, remunerasi penghargaan, programpensiun dan tunjangan hari tua, serta penghasilanlainnya bagi pegawai LPI; dan

f. mewakili LPI di dalam dan di luar pengadilan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugasDewan Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan kewenangan Dewan Direktur sebagaimana dimaksudpada ayat (21diatur dengan Peraturan Dewan Direktur.

Paragraf 3

Pembidangan dan Komite Dewan Direktur

Pasal 31

Dewan Direktur menetapkan pembidangan setiap anggotaDewan Direktur dengan persetujuan Dewan Pengawas.

SK No 037419 A

Pasal 32

Page 19: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRES tDENREPUBLTK INDONESIA

-19-

Pasal 32

(1) Dewan Direktur membentuk komite yang anggotanyaberasal dari Dewan Direktur, pegawai LPI, dan/ataupihak lain yang memiliki pengalaman yang diperlukankomite dengan mempertimbangkan praktik terbaikinternasional.

(2) Komite sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingsedikit terdiri atas:

a. komite Investasi; dan

b. komite manajemen risiko.

(3) Komite sebagaimana dimaksud pada ayat (21 ditetapkandengan keputusan Dewan Direktur.

(4) Komite Investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (21

huruf a, paling sedikit terdiri atas:

a. anggota Dewan Direktur yang membidangi investasiatau pengembangan bisnis; dan

b. anggota Dewan Direktur yang membidangimanajemen risiko.

(5) Pembentukan komite dilaporkan oleh Dewan Direkturkepada Dewan Pengawas setelah komite tersebutdibentuk.

(6) Komite sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibmenyampaikan laporan dan rekomendasi kepada DewanDirektur.

Paragraf 4

Tata Cara Pengambilan Keputusan Dewan Direktur

Pasal 33

Rapat Dewan Direktur diselenggarakan dalam rangkatermasuk namun tidak terbatas pada pengambilankeputusan, penetapan kebijakan, pemberian arahan, evaluasimengenai investasi dan/atau mengenai operasional LPI.

SK No 037420 A

Pasal34...

Page 20: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPU BLIK INDONESIA

-20-

Pasal 34

(1) Pengambilan keputusan Dewan Direktur dilakukanmelalui rapat Dewan Direktur.

(2) Rapat Dewan Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diselenggarakan dengan ketentuan:

a. paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan;

b. dipimpin oleh Ketua Dewan Direktur;

c. dapat dilakukan secara fisik maupun telekonferensiatau media elektronik lainnya;

d. dinyatakan sah apabila dihadiri secara fisik maupuntelekonferensi atau media elektronik lainnya olehlebih dari ll2 (satu per dua) dari jumlah anggotaDewan Direktur; dan

e. dapat diselenggarakan di dalam atau di luar kantorLPI.

(3) Dalam hal Ketua Dewan Direktur berhalangan sehinggatidak dapat memimpin rapat, Ketua Dewan Direkturmenunjuk anggota Dewan Direktur lainnya untukmemimpin rapat.

(41 Dalam hal Ketua Dewan Direktur berhalangan sehinggatidak dapat memimpin rapat dan tidak menunjukanggota Dewan Direktur lainnya untuk memimpin rapat,anggota Dewan Direktur yang paling lama dalamjabatannya bertindak sebagai pimpinan rapat.

(5) Dalam hal tidak ada 1 (satu) anggota Dewan Direkturyang paling lama dalam jabatannya sebagaimanadimaksud pada ayat (4lr, maka pimpinan rapat dipilihsecara musyawarah untuk mufakat.

(6) Pengambilan keputusan Dewan Direktur dilakukansecara musyawarah untuk mufakat.

(71 Dalam hal musyawarah untuk mufakat sebagaimanadimaksud pada ayat (6) tidak tercapai, keputusan DewanDirektur ditetapkan berdasarkan suara terbanyak.

(8) Keputusan rapat Dewan Direktur sebagaimana dimaksudpada ayat (6) atau ayat (7) berlaku setelah ditetapkandalam rapat dan mengikat seluruh anggota DewanDirektur.

SK No 037421 A

(9) Anggota...

Page 21: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

(e)

(10)

(11)

(r2l

(13)

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2t-Anggota Dewan Direktur yang tidak dapat hadir dalamrapat Dewan Direktur memberikan kuasa secara tertuliskepada anggota Dewan Direktur lainnya yang hadirsecara fisik maupun telekonferensi atau media elektroniklainnya untuk hadir dan mengambil keputusan atasnama pemberi kuasa.

Keputusan rapat Dewan Direktur ditandatangani olehseluruh anggota Dewan Direktur dan kuasanya yanghadir secara fisik maupun telekonferensi atau mediaelektronik lainnya.

Anggota Dewan Direktur yang tidak dapat hadir secarafisik maupun telekonferensi atau media elektroniklainnya ikut menandatangani keputusan rapat DewanDirektur.

Musyawarah di dalam Dewan Direktur bersifat rahasiadan dapat diungkapkan hanya atas persetujuanpimpinan rapat sesuai dengan mekanisme dan kebijakaninternal yang telah disetujui untuk diadopsi oleh LPI.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengambilankeputusan melalui rapat Dewan Direktur sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan DewanDirektur.

Pasal 35

Dalam pengambilan keputusan, anggota Dewan Direkturdilarang mempunyai benturan kepentingan, baik langsungmaupun tidak langsung.

Bagian Keempat

Dewan Penasihat

Pasal 36

(1) Dalam hal diperlukan, LPI dapat membentuk DewanPenasihat untuk memberikan saran mengenai investasikepada Dewan Direktur.

(21 Anggota Dewan Penasihat diangkat dan diberhentikanoleh Dewan Pengawas.

(3) Untuk...

SK No 037422 A

Page 22: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-22-

(3) Untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan Penasihat,seseorang harus memenuhi persyaratan:

a. memiliki pengalaman danf atau keahlian di bidanginvestasi, ekonomi, keuangan, perbankan, hukum,dan/atau keahlian lain;

b. memiliki reputasi yang baik dan tidak pernahdipidana penjara karena melakukan tindak pidanakejahatan, termasuk tindak pidana yang merugikankeuangan negara dan/atau yang berkaitan dengansektor keuangan;

c. tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak pernahmenjadi pengurus perusahaan yang menyebabkanperusahaan tersebut pailit; dan

d. tidak dinyatakan sebagai orang perseorangan yangtercela di bidang investasi atau bidang lainnyaberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Penasihatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Dewan Pengawas.

BAB VASET, PINJAMAN, DAN PENGELOLAAN

Bagian KesatuAset

Pasal 37

(1) Aset LPI dapat berasal dari:

a. modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat( 1);

b. hasil pengembangan usaha dan pengembangan asetLPI;

c. pemindahtanganan aset negara atau aset BUMN;

d. hibah; dan/ataue. sumber lain yang sah.

(2) Aset...

SK No 037423 A

Page 23: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-23-

(21 Aset LPI merupakan milik dan tanggung jawab LPI.

Pasal 38

(1) Dalam rangka meningkatkan nilai aset, LPI dapat bekerjasama dengan pihak ketiga.

(2) Dalam melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, LPImempertimbangkan reputasi baik, kemampuankeuangan dan/atau keahlian pihak ketiga calon mitrakerja sama.

(3) Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan dengan:

a. memberikan atau menerima kuasa kelola;

b. membentuk perusahaan patungan; atau

c. bentuk kerja sama lainnya.

(4) Kerja sama melalui kuasa kelola sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf a dilakukan dengan penyerahanpengelolaan aset yang diperjanjikan kepada pihak ketigaatau menerima pengelolaan aset yang diperjanjikan daripihak ketiga melalui pemberian kuasa.

(5) Dalam kerja sama melalui pembentukan perusahaanpatungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b,LPI harus memiliki porsi kepemilikan mayoritas danmenjadi penentu di dalam pengambilan keputusanapabila perusahaan patungan bergerak di sektor danjenis usaha:

a. distribusi air minum satu-satunya di kota ataukabupaten; atau

b. pertambangan minyak dan gas dalam negeri.

(6) Dalam hal kerja sama dilakukan dengan membentukperusahaan patungan sebagaimana dimaksud pada ayat(3) huruf b, aset LPI dapat dipindahtangankan untukdijadikan penyertaan modal dalam perusahaanpatungan.

SK No 037424 A

Bagian Kedua

Page 24: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

(1)

(21

(3)

(4)

(s)

(6)

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-24-

Bagian Kedua

Pinjaman dan Penjaminan

Pasal 39

LPI dapat memberi atau menerima pinjaman.

Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberupa fasilitas kredit, surat utang, atau instrumenpinjaman lainnya.

Dalam rangka menerima pinjaman, LPI dapatmenjaminkan asetnya.

Setiap pemberian atau penerimaan pinjaman, didasarkanpada analisis risiko yang mencakup paling sedikit:

a. tujuan pemberian atau penerimaan pinjaman;

b. penilaian atas kelayakan proyek dan/atau investasi;dan

c. kemampuanpengembalianpinjaman.

LPI dapat memberi penjaminan kepada perusahaanpatungan LPI untuk menerima pinjaman.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian ataupenerimaan pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dengan Peraturan Dewan Direktur.

Bagian Ketiga

Prinsip Pengelolaan

Pasal 40

(1) Pengelolaan aset LPI dilaksanakan berdasarkan prinsiptata kelola yang baik, akuntabel, dan transparan.

(21 Ketentuan mengenai prinsip tatasebagaimana dimaksud pada ayatPeraturan Dewan Direktur.

kelola yang baik(1) diatur dengan

SK No 037425 A

BagianKeempat...

Page 25: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

FRESIDENREPUBLIK INOONESIA

-25-

Bagian Keempat

Penunjukan Manajer Investasi

Pasal 41

(1) Dalam melakukan pengelolaan aset, LPI dapat menunjukManajer Investasi untuk mengelola investasi sesuaidengan kebijakan investasi LPI dan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(21 Ketentuan mengenai penunjukan Manajer Investasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Dewan Direktur.

Bagian Kelima

Pendirian atau Partisipasi dalam

Dana Kelolaan Investasi (Fund)

Pasal 42

(1) Dalam melakukan pengelolaan aset, LPI dapatberinvestasi dengan:

a. mendirikan Dana Kelolaan Investasi (Fund); atau

b. berpartisipasi dalam Dana Kelolaan Investasi (Fund)yang didirikan oleh pihak ketiga.

(21 Dana Kelolaan Investasi (Fundl sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a dapat didirikan secara sendiri olehLPI atau dengan bekerja sama dengan pihak ketiga,berdasarkan keputusan Dewan Direktur.

(3) Keputusan pendirian Dana Kelolaan Investasi (Fundlsebagaimana dimaksud pada ayat (21 termasuk tetapitidak terbatas pada:

a. bentuk dan tujuan pendirian, struktur,kepengurusan, dan kebijakan investasi;

b. modal dan modal disetor;

c. jumlah saham atau unit penyertaan yang diterbitkandan jangka waktu pengembalian investasi;

SK No 037426 A

d. metode

Page 26: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-26-

d. metode partisipasi dalam Dana Kelolaan Investasi(Fund) baik dalam bentuk tunai maupun non-tunaitermasuk penyertaan modal menggunakan aset non-tunai yang akan didahului dengan penilaian pasarwajar atas aset; dan

e. kepemilikan atas Dana Kelolaan Investasi (Fundl.

(41 Dana Kelolaan Investasi (Fund) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat berupa:

a. perusahaan patungan;

b. reksadana;

kontrak investasi kolektif; atau

bentuk lain.

(5) Status hukum Dana Kelolaan Investasi (Fundl berbentukbadan hukum Indonesia atau badan hukum asing.

(6) Setiap Dana Kelolaan Investasi (Fundl dikelola danmemiliki independensi keuangannya masing-masing danterbagi atas saham atau unit penyertaan, sesuai dengandokumen pendirian.

Pasal 43

LPI menyimpan dan mengelola rekaman data untuk setiapinvestasi melalui Dana Kelolaan Investasi (Fundl sebagaimanadimaksud dalam Pasal 42 ayat (1), termasuk namun tidakterbatas pada:

a. nama;

b. bentuk, kedudukan, dan yurisdiksi hukum yangmengaturnya;

c. tanggal dan jangka waktu;

d. modal;

e. pembagian jumlah saham, unit penyertaan atau bentukpartisipasi lainnya;

f. nama pihak ketiga mitra kerja sama; dan/ataug. nama pengurus.

c

d

SK No 037427 A

Pasal 44

Page 27: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-27 -

Pasal 44

(1) Dalam hal pengelolaan Dana Kelolaan Investasi (Fund)berbentuk perseroan terbatas, perusahaan patungan,atau sejenisnya, LPI dapat menempatkan atau menunjukperwakilan LPI sebagai pengurus.

(21 Penempatan atau penunjukan perwakilan LPI sebagaipengurus dalam Dana Kelolaan Investasi (Fund)sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan olehDewan Direktur sesuai dengan kebijakan investasi LPIdan merujuk kepada dokumen pendirian atau anggarandasar Dana Kelolaan Investasi (Fundl.

(3) Anggaran dasar Dana Kelolaan Investasi (Fund)berbentuk perseroan terbatas, perusahaan patungan,atau sejenisnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)paling sedikit memuat pengaturan mengenai:

a. syarat kepesertaan dan pembubaran;

b. pengangkatan pengurus; dan

c. fungsi dan kewenangan pengurus danpembagiannya.

(4) LPI secara langsung atau melalui pengurLls DanaKelolaan Investasi (Fund) dapat menunjuk Manajer

. Investasi untuk mengelola investasinya sesuai dengankebijakan investasi Dana Kelolaan Investasi {Fund).

Pasal 45

(1) Dokumen pendirian Dana Kelolaan Investasi (Fund)memuat namun tidak terbatas pada:

a. wewenang bagi Dana Kelolaan Investasi (Fund)untuk menjalankan aktivitas operasionalnya dengantetap mengacu kepada ketentuan peraturanperundang-undangan;

b. jangka waktu pendirian;

c. bentuk dan tujuan pendirian;

d. kebijakan investasi dan tata cara pengembalian hasilinvestasi;

SK No 037428 A

e. ketentuan

Page 28: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-28-

e. ketentuan dan tata cara pemberian danf ataupenerimaan pinjaman dengan mempertimbangkananalisis risiko; dan/atau

f. pengaturan, prosedur pembubaran, dan likuidasi.

(21 Dalam hal investasi Dana Kelolaan Investasi (Fund)dilakukan bersama dengan pihak ketiga, selain memuatketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dokumenpendirian juga memuat ketentuan mengenai komposisiketerwakilan masing-masing pihak dalam kepengurusanDana Kelolaan Investasi (Fund).

Pasal 46

(1) Aset yang dimiliki oleh Dana Kelolaan Investasi (Fund)dievaluasi secara berkala dengan mempertimbangkanaktivitas pengelolaan aset.

(2) Hasil evaluasi aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disajikan dalam laporan keuangan sesuai dengan standarakuntansi internasional.

Pasal47

(1) Dewan Direktur melakukan pengelolaan risiko danpengawasan kinerja investasi Dana Kelolaan Investasi(Fund).

(21 Ketentuan mengenai pengelolaan risiko dan pengawasankinerja investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan Peraturan Dewan Direktur.

Pasal 48

(1) LPI menerima laporan tahunan dari Dana KelolaanInvestasi (Fund) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42ayat (41dan Pasal44 ayat (l).

(2) Laporan tahunan Dana Kelolaan Investasi (Fund)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikitmemuat laporan keuangan yang diaudit oleh kantorakuntan publik.

SK No 037429 A

Pasal 49

Page 29: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-29-

Pasal 49

Laba bersih Dana Kelolaan Investasi (Fund) dapatdiinvestasikan kembali untuk peningkatan aset secara jangkapanjang.

Bagian Keenam

Pemanfaatan Laba

Pasal 50

(1) Laba yang diperoleh LPI digunakan untuk:a. cadangan wajib;

b. laba ditahan; dan

c. pembagian laba untuk pemerintah.

(21 Bagian laba yang digunakan untuk cadangan wajibsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a palingsedikit sebesar 10% (sepuluh persen) dari laba.

(3) Pembentukan cadangan wajib dilakukan sampaimencapai 5oo/o (lima puluh persen) dari modal LPI.

(4) Bagian laba setelah penyisihan untuk cadangan wajibdigunakan untuk laba ditahan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b.

(5) Akumulasi laba ditahan diinvestasikan sesuai dengankebijakan investasi.

(6) Dalam hal akumulasi laba ditahan telah melebihi 50%(lima puluh persen) dari modal LPI, sebagian dari labadapat digunakan sebagai pembagian laba untukpemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.

(71 Pembagian laba untuk pemerintah sebagaimanadimaksud pada ayat (6) paling banyak 30% (tiga puluhpersen) dari laba.

(8) Pembagian laba untuk pemerintah sebagaimanadimaksud pada ayat (7) dapat melebihi 30% (tiga puluhpersen) dari laba berdasarkan keputusan MenteriKeuangan.

SK No 037430 A

(9) Keputusan.

Page 30: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-30-

(9) Keputusan mengenai penggunaan laba sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Dewan Pengawasberdasarkan usulan Dewan Direktur.

Bagian Ketujuh

Kerugian dan Kecukupan Modal LPI

Pasal 51

(1) Dewan Direktur menetapkan batas toleransi kerugianinvestasi LPI setelah berkonsultasi dengan DewanPengawas.

(21 Dalam hal batas toleransi kerugian sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terlampaui, Dewan Direkturmelaporkan dan membahas langkah yang harus diambilbersama Dewan Pengawas.

(3) Pembahasan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dilakukan paling lama 60 (enam puluh) hari kalenderterhitung sejak tanggal laporan keuangan.

(41 Dewan Direktur dapat memutuskan penggunaancadangan wajib untuk menutup kerugian.

(5) Dalam hal LPI mencatatkan laba, LPI mengembalikanjumlah penggunaan cadangan wajib untuk menutupkerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kerekening cadangan wajib sesuai dengan ketentuanmengenai distribusi laba sebagaimana dimaksud dalamPasal 50.

(6) Dalam hal akumulasi kerugian LPI menyebabkan modalLPI turun sehingga menjadi 50% (lima puluh persen) darimodal awal, Pemerintah dapat menambah modal LPI.

Bagian Kedelapan

Audit dan Pelaporan

Pasal 52

(1) LPI wajib menJrusun laporan tahunan yang berakhirpada tanggal 31 Desember yang sekaligus menjadilaporan pertanggungjawaban Dewan Direktur.

SK No 037431 A

(2) Laporan

Page 31: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-31 -

(2) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas laporan kegiatan dan laporan keuangan.

(3) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diaudit oleh kantor akuntan publik yang terdaftar padaBadan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia danOtoritas Jasa Keuangan.

(4) Kantor akuntan publik sebagaimana dimaksud padaayat (3) ditunjuk oleh Dewan Direktur berdasarkanpersetujuan Dewan Pengawas.

(5) Akuntan publik dari kantor akuntan publiksebagaimana dimaksud pada ayat (41 dapat ditunjukpaling banyak selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, dandapat ditunjuk kembali setelah melewati 2 (dua) tahunsejak penunjukan terakhir.

(6) Laporan keuangan yang telah diaudit diumumkanpaling lambat tanggal 30 April tahun berikutnya.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan laporantahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdengan Peraturan Dewan Direktur.

Pasal 53

(1) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52ayat (1) ditandatangani oleh semua anggota DewanDirektur yang menjabat pada tahun buku yangbersangkutan.

(2) Dalam hal terdapat anggota Dewan Direktur yang tidakmenandatangani laporan tahunan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), yang bersangkutan harusmenyebutkan alasannya secara tertulis, yangdilampirkan dalam laporan tahunan.

(3) Dalam hal terdapat anggota Dewan Direktur yang tidakmenandatangani laporan tahunan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan tidak memberi alasan secaratertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2lr, yangbersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporantahunan.

(4) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52ayat (1) disampaikan kepada Dewan Pengawas olehDewan Direktur untuk mendapat persetujuan.

SK No 037432 A

Pasal 54

Page 32: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-32-

Pasal 54

Dewan Pengawas menyampaikan laporanpertanggungjawaban kepada Presiden dengan dilampirilaporan tahunan yang telah disetujui oleh Dewan Pengawassebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (4) paling lambattanggal 31 Mei tahun berikutnya.

BAB VI

PEMINDAHTANGANAN ASET DAN

PENYERTAAN MODAL NEGARA

Bagian Kesatu

Pemindahtanganan Aset

Paragraf 1

Umum

Pasal 55

(1) Aset negara dan aset BUMN dapat dipindahtangankankepada LPL

(2) Pemindahtanganan aset negara sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tidak termasuk aset yang merupakan:

a. pengelolaan cabang produksi yang penting danmenguasai hajat hidup orang banyak; dan/atau

b. pengelolaan bumi, air dan kekayaan alam yangterkandung di dalamnya.

(3) Aset BUMN yang dipindahtangankan kepada LPIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdipindahtangankan kepada perusahaan patungan yangdibentuk oleh LPI.

(41 Aset BUMN dapat dipindahtangankan kepadaperusahaan patungan yang dibentuk oleh LPI.

SK No 037433 A

Paragraf2.

Page 33: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-JJ-

Paragraf 2

Pemindahtanganan Aset Negara kepada LPI

Pasal 56

(1) Aset negara dapat dipindahtangankan menjadi aset LPImelalui penyertaan modal negara.

(2) Pemindahtanganan aset negara menjadi aset LPI melaluipenyertaan modal negara sebagaimana dimaksud padaayat (1), dicatat dalam Laporan Keuangan PemerintahPusat sebagai penyertaan modal negara kepada LPI.

(3) Pemindahtanganan aset negara dengan cara penyertaanmodal negara yang berasal dari konversi piutang negara,dicatat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusatsebagai penyertaan modal negara kepada LPI.

(41 Aset negara yang dipindahtangankan menjadi aset LPIsebagaimana dimaksud pada ayat (21 merupakan asetyang tidak dalam sengketa, dan tidak terdapatkepemilikan atas hak istimewa pihak manapun kecualidisepakati oleh pemilik hak.

(5) LPI dapat bekerja sama dengan Pemerintah Pusat untukoptimalisasi aset negara sebagaimana dimaksud dalamPasal 55 ayat (2) melalui kuasa kelola dan/atau bentukkerja sama lainnya tanpa melalui pemindahtangananaset dengan tetap mengacu kepada ketentuan peraturanperundang-undangan.

Paragraf 3

Pemindahtanganan Aset BUMN kepada LPI

Pasal 57

(1) Aset BUMN dapat dipindahtangankan menjadi aset LPIdengan cara:

a. jual beli; atau

b. cara lain yang sah.

SK No 037434 A

(2) Aset...

Page 34: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRES tDENREPUBLIK INDONESIA

-34-

(21 Aset BUMN yang dipindahtangankan menjadi aset LPIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan asetyang tidak dalam sengketa, tidak sedang dilakukan sitapidana atau perdata, dan tidak terdapat kepemilikan atashak istimewa pihak manapun kecuali disepakati olehpemilik hak.

Pasal 58

(1) Pemindahtanganan aset BUMN kepada LPI dengan carajual beli atau cara lain yang sah dilakukan secarakomersial.

(21 Dalam pemindahtanganan aset BUMN sebagaimanadimaksud pada ayat (1), LPI memperoleh hak preferensi.

(3) Pelaksanaan hak preferensi sebagaimana dimaksud padaayat (2) tetap mengedepankan prinsip kewajaran melaluipenilaian harga wajar atas aset.

(4) Hak preferensi sebagaimana dimaksud pada ayat (21

dapat dilimpahkan kepada perusahaan patungansebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (3) untukmelaksanakan pemindahtanganan aset atas nama LPI,dengan persetujuan LPI.

Paragraf 4Pemindahtanganan Aset BUMN kepada Perusahaan Patungan

yang Dibentuk LPI

Pasal 59(1) Aset BUMN dapat dipindahtangankan menjadi aset

perusahaan patungan yang dibentuk oleh LPI dengancara:

a. jual beli; atau

b. cara lain yang sah.

(2) Aset BUMN yang dipindahtangankan menjadi asetperusahaan patungan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) merupakan aset yang tidak dalam sengketa, tidaksedang dilakukan sita pidana atau perdata, dan tidakterdapat kepemilikan atas hak istimewa pihak manapunkecuali disepakati oleh pemilik hak.

SK No 037435 A

Pasal 60

Page 35: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRES I DENREPUBLTK INDONESIA

-35-

Pasal 60

(1) LPI melalui perusahaan patungan yang dibentuk dapatbekerja sama dengan badan usaha swasta.

(2) Perusahaan patungan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dapat menerima pemindahtanganan aset dari badanusaha swasta sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(3) Pemindahtanganan aset sebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat dilakukan dengan cara:

a. jual beli; atau

b. cara lain yang sah.

Paragraf 5

Pencatatan dan Penilaian Aset

Pasal 61

(1) Aset LPI yang berasal dari pemindahtanganan asetnegara atau aset BUMN dicatat dalam pembukuan LPIsesuai dengan nilai wajar.

(21 Aset perusahaan patungan baik yang berasal dari LPImaupun yang berasal dari pemindahtanganan asetBUMN dicatat dalam pembukuan perusahaan patungansesuai dengan nilai wajar.

(3) Aset badan usaha swasta yang dipindahtangankankepada perusahaan patungan yang dibentuk oleh LPIdicatat dalam pembukuan perusahaan patungan sesuaidengan nilai wajar.

Paragraf 6

Konversi dan Pemindahtanganan Aset LPI

Pasal62(1) LPI dapat melakukan konversi aset LPI ke dalam bentuk

lain.

(2) Konversi aset LPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan sesuai dengan nilai wajar.

SK No 037436 A

(3) Ketentuan

Page 36: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-36-

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai konversi aset LPIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Dewan Direktur.

Pasal 63

(1) LPI dapat memindahtangankan aset LPI kepada pihaklain.

(21 Rencana pemindahtanganan aset LPI kepada pihak lainsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalamrencana kerja dan anggaran tahunan LPI.

(3) Pemindahtanganan aset LPI kepada pihak lainsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakansesuai dengan nilai wajar.

(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai pemindahtanganan asetLPI kepada pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dengan Peraturan Dewan Direktur.

Bagian Kedua

Penyertaan Modal Negara

Pasal 64

Ketentuan mengenai penyertaan modal negara kepada BUMNberlaku secara mutatis mutandis terhadap penyertaan modalnegara kepada LPI.

BAB VII

TATA KELOLA DAN KEBIJAKAN

Bagian Kesatu

Kebijakan Dasar Pengelolaan Lembaga

Pasal 65(1) Dalam pengelolaan LPI, Dewan Direktur harus

memastikan pelaksanaan penerapan tata kelola yangbaik di lingkungan LPI.

SK No 037437 A

(2) Pelaksanaan

Page 37: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-37 -

(2) Pelaksanaan penerapan tata kelola yang baik pada LPIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Dewan Direktur.

(3) Peraturan Dewan Direktur sebagaimana dimaksud padaayat (21 paling sedikit terdiri atas peraturan yangmengatur mengenai:a. pengelolaan aset;b. penerapan manajemen risiko;c. kepatuhan;d. sumber daya manusia;e. keuangan;f. hukum;g. sistem informasi;h. audit;i. pengadaan barang danjasa;j. rencana kerja; dank. remunerasi untuk Dewan Pengawas dan Dewan

Direktur.

(4) Peraturan Dewan Direktur sebagaimana dimaksud padaayat (2) ditetapkan setelah dikonsultasikan kepadaDewan Pengawas.

Pasal 66

(1) Dewan Pengawas dan Dewan Direktur berhak atasremunerasi sesuai dengan tugas, wewenang, dan/atautanggung jawabnya.

(2) Dewan Penasihat, anggota sekretariat dan komite yangdibentuk Dewan Pengawas dan Dewan Direktur, pegawaiLPI, dan unsur lain dalam LPI berhak atas remunerasiyang ditetapkan oleh Dewan Direktur.

(3) Ketentuan mengenai remunerasi sebagaimana dimaksudpada ayat (21 diatur dengan Peraturan Dewan Direktursetelah dikonsultasikan kepada Dewan Pengawas.

Pasal 67

LPI memastikan kebijakan investasi dilaksanakan denganmemperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

SK No 037438 A

Bagian Kedua

Page 38: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-38-

Bagian Kedua

Keterbukaan Informasi

Pasal 68

(1) LPI mengungkapkan keterbukaan data dan informasisesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan memperhatikan praktik internasional.

(21 Ketentuan mengenai kebijakan pengungkapan data daninformasi LPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdengan Peraturan Dewan Direktur.

Bagian Ketiga

Kerahasiaan

Pasal 69

(1) Dewan Pengawas, Dewan Direktur, pegawai LPI, atausetiap pihak yang bertindak untuk dan atas nama LPIwajib merahasiakan dokumen, data, dan informasi yangdiperoleh atau dihasilkan dalam pelaksanaan tugasnyayang harus dirahasiakan berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2\ Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) apabila Dewan Pengawas, Dewan Direktur,pegawai LPI, atau pihak yang bertindak untuk dan atasnama LPI diwajibkan mengungkapkan informasiberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undanganuntuk mengungkapkan informasi tersebut.

Bagian Keempat

Benturan Kepentingan

Pasal 70

(1) Dalam hal anggota Dewan Pengawas, Dewan Direktur,dan Dewan Penasihat mempunyai kepentingan pribadi,baik langsung maupun tidak langsung, yong dapatmenimbulkan benturan kepentingan dengan objek yangakan diputuskan, yang bersangkutan harusmengungkapkan benturan kepentingan tersebut.

(2) Anggota...

SK No 037439 A

Page 39: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-39-(2) Anggota Dewan Pengawas dan Dewan Direktur

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarangmemberikan suara dalam pengambilan keputusan.

Bagian Kelima

Bantuan Hukum

Pasal 71

(1) LPI memberikan bantuan hukum kepada anggota DewanPengawas, anggota Dewan Direktur, pegawai, mantananggota Dewan Pengawas, mantan anggota DewanDirektur, dan mantan pegawai LPI atas tuntutan pidanadan/atau gugatan perdata yang dapat menimbulkankewajiban dan/atau akibat hukum sepanjang keputusandan/atau kebijakan yang diambil dilakukan denganiktikad baik, dan sesuai dengan tugas dan wewenangnya.

(21 Dalam hal berdasarkan putusan pengadilan yang telahmemperoleh kekuatan hukum tetap anggota DewanPengawas, anggota Dewan Direktur, pegawai, mantananggota Dewan Pengawas, mantan anggota DewanDirektur, dan mantan pegawai LPI diwajibkan untukmembayar ganti rugi kepada pihak lain sehubungandengan pelaksanaan tugas dan kewenangannya di LPI,LPI membayar ganti rugi dimaksud sepanjang:

a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan ataukelalaiannya;

b. telah melakukan pengelolaan dan pengawasandengan iktikad baik dan kehati-hatian untukkepentingan dan sesuai dengan tujuan Investasi;

c. tidak memiliki benturan kepentingan, baik langsungmaupun tidak langsung atas tindakan pengurusanLPI;

d. tidak memperoleh keuntungan pribadi secara tidaksah; dan

e. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbulatau berlanjutnya penurunan nilai Investasi tersebutsesuai praktik bisnis yang sehat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bantuan hukumsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Dewan Direktur.

BABVIII ...

SK No 037440 A

Page 40: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-40-

BAB VIIIKEPAILITAN

Pasal T2

(1) LPI tidak dapat dipailitkan, kecuali dapat dibuktikan LPIdalam kondisi insolven.

(21 Pembuktian kondisi insolven sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan berdasarkan insoluencg fest olehlembaga independen yang ditunjuk Menteri Keuangan.

(3) Beban biaya yang timbul sebagai akibat dari penunjukanlembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat(2), ditanggung oleh pemohon pailit.

BAB IXPEMBINAAN

Pasal 73

(1) Pembinaan terhadap LPI dilakukan oleh MenteriKeuangan.

(21 Ketentuan mengenai pembinaan LPI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan PeraturanMenteri Keuangan.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 74

LPI dapat menggunakan nama "Indonesia InuestmentAuthoritg" yang disingkat INA.

Pasal 75

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

SK No 037441 A

Agar

Page 41: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA-4r-

Agar setiappengundanganpenempatannyaIndonesia.

orang mengetahuinya, memerintahkanPeraturan Pemerintah ini dengandalam Lembaran Negara Republik

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 Desember 2O2O

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 15 Desember 2O2O

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2O NOMOR 286

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIABidang Hukum dan

undangan,

ttd

SK No 062041 A

anna Djaman

Page 42: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

trRESIDENREPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 74 TAHUN 2O2O

TENTANG

LEMBAGA PENGELOLA INVESTASI

I. UMUM

Untuk mewujudkan pokok pikiran keadilan sosial dan salah satutujuan nasional "memajukan kesejahteraan umum" sebagaimanatercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RepubikIndonesia Tahun 1945 maka hal terpenting yang perlu dilakukan adalahmeletakkan pondasi ekonomi nasional yang kuat, khususnya dalammenghadapi situasi perekonomian dunia dengan dinamika dan volatilitasyang tinggi.

Pondasi ekonomi nasional yang kuat tersebut merupakan titiktolak bagi terwujudnya Visi Indonesia 2045, yaitu negara denganpertumbuhan ekonomi tinggi dan menjadi salah satu kekuatan besarekonomi dunia. Visi ini akan dicapai dengan dukungan 4 (empat) pilar,yaitu pembangunan sumber daya manusia dan penguasaan ilmupengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan,pemerataan pembangrlnan, serta ketahanan nasional dan tata kelolakepemerintahan.

Pilar utama pembangunan ekonomi berkelanjutanmensyaratkan adanya target pertumbuhan ekonomi dalam setiaptahunnya. Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut,dibutuhkan pembiayaan yang tidak dapat dipenuhi seluruhnya olehPemerintah. Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari masyarakat danswasta guna menutup kesenjangan (gap) antara kebutuhanpembangunan dengan kapasitas fiskal Pemerintah.

Pemerintah telah menginisiasi skema alternatif guna mendorongperan serta investasi masyarakat dan badan usaha, antara lain melaluiskema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan skemapembiayaan kreatif lainnya. Namun dalam praktiknya, skema tersebutmasih banyak menghadapi hambatan dan tantangan yang menyebabkanskema alternatif tersebut tidak terealisasi sesuai rencana.

SK No 037443 A

BUMN...

Page 43: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2-BUMN yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung utama

pembiayaan pembangunan di luar Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara juga semakin terbatas kapasitas pendanaannya. Di sisi lain,sumber pendanaan dari lembaga sektor keuangan (kredit perbankan,pasar modal, dan institusi keuangan non-bank) juga tidak mencukupi.Terbatasnya kapasitas fiskal Pemerintah dan terbatasnya pendanaanBUMN dan lembaga sektor keuangan tersebut mengindikasikankapasitas domestik tidak memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhanpembiayaan pembangunan guna menunjang pertumbuhan ekonomi.

Berkenaan dengan permasalahan tersebut di atas, diperlukanpemenuhan pembiayaan pembangunan nasional yang melibatkaninvestor dari luar negeri, khususnya melalui penanaman modal asing(foreign direct inuestment/FDl). Berdasarkan data Bank Dunia, FDIIndonesia bersifat fluktuatif untuk setiap tahunnya, dan jumlah FDIIndonesia dalam 5 (lima) tahun terakhir cenderung stagnan. Selain itu,prosentase FDI Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto juga masihberada jauh di bawah negara-negara ASEAN lainnya.

Pemerintah telah berupaya melakukan perbaikan iklim investasidan kemudahan berusaha untuk meningkatkan FDI yang masuk keIndonesia. Selain itu, upaya peningkatan FDI ke Indonesia juga perlumemperhatikan perspektif dan appetite investor luar negeri. Dengandemikian, saat ini diperlukan adanya suatu lembaga yang mampumenjadi mitra strategis bagi investor dimaksud, yang memiliki landasanyang kuat secara hukum dan kelembagaan, serta menerapkan praktikdan standar internasional, yang dapat menjadi perantara bagi parainvestor dalam menempatkan investasi atau FDI di Indonesia.

Sejalan dengan kondisi dan tantangan di atas, serta untukmenciptakan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya, Pemerintahbersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telahmenyepakati untuk membentuk Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2Otentang Cipta Kerja. Ketentuan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undangtersebut mendelegasikan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi(LPI), yang selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah ini diatur sebagailembaga sui geneis pengelola investasi pemerintah.

Pembentukan LPI dimaksudkan untuk meningkatkan danmengoptimalkan nilai investasi yang dikelola secara jangka panjangdalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan. Untukmerealisasikan fungsi dan tujuan tersebut, LPI memiliki karakteristikkhusus yang dapat menjadikan lembaga ini memiliki fleksibilitas danprofesionalitas dalam peningkatan nilai investasi, serta sebagai mitrastrategis bagi investor asing.

SK No 037444 A

Disamping...

Page 44: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-3-Di samping mendelegasikan pembentukan LPI, Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja juga mendelegasikanbeberapa ketentuan yang mengatur mengenai tata kelola danoperasionalisasi LPI, yaitu:a. pemindahtanganan aset negara kepada Lembaga atau kepada

perusahaan patungan yang dibentuk oleh Lembaga (Pasal 157 ayat(8));

b. pencadangan untuk menutup/menanggung risiko kerugian dalamberinvestasi dan/atau melakukan akumulasi modal (Pasal 158 ayat(70;

c. tata cara pengelolaan aset Lembaga (Pasal 159 ayat (6));

d. tata kelola Lembaga (Pasal 164 ayat (1)); dane. seleksi anggota Dewan Pengawas dari unsur profesional (Pasal 166

ayat (10)).

Berdasarkan hal pokok di atas, materi muatan yang menjadi ruanglingkup pengaturan dalam Peraturan Pemerintah ini antara lain:a. status LPI sebagai Badan Hukum Indonesia yang sepenuhnya

dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan bertanggung jawab kepadaPresiden. LPI memiliki kewenangan khusus (sui geneisl dalamrangka pengelolaan Investasi Pemerintah Pusat.

b. LPI memiliki struktur tuo-tier yang terdiri dari Dewan Pengawas danDewan Direktur. Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasanatas penyelenggaraan LPI oleh Dewan Direktur. Salah satukewenangan utama Dewan Pengawas adalah mengangkat danmemberhentikan Dewan Direktur.

c. modal LPI ditetapkan sebesar Rp7S.OOO.00O.O00.00O,00 (tujuh puluhlima triliun rupiah) dengan setoran modal awal sebesarRp15.OOO.OO0.000.000,00 (lima belas triliun rupiah). Pemenuhanmodal LPI dilakukan secara bertahap hingga tahun 2O2l daripenyertaan modal negara dan/atau sumber lainnya.

d. alokasi laba LPI diprioritaskan untuk Cadangan Wajib dan LabaDitahan yang dapat diinvestasikan kembali. Apabila akumulasi LabaDitahan telah terakumulasi melebihi 50% (lima puluh persen) modalLPI, laba LPI dapat didistribusikan menjadi Bagian Laba Pemerintah.

e. aset negara dan aset BUMN dapat dipindahtangankan kepada LPI.Aset BUMN yang dipindahtangankan kepada LPI dapatdipindahtangankan kepada perusahaan patungan yang dibentuk LPI.Aset BUMN juga dapat dipindahtangankan langsung kepadaperusahaan patungan yang dibentuk LPI. Dalam pemindahtangananaset BUMN ke LPI, LPI memperoleh hak preferensi yang dapatdilimpahkan kepada perusahaan patungan LPI untuk melaksanakanpemindahtanganan aset atas nama LPI.

f.LPI ...

SK No 037445 A

Page 45: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

f. LPI tidak dapat dipailitkan kecuali dapat dibuktikan LPI dalamkondisi insolven melalui insoluencg tesf oleh lembaga independenyang ditunjuk Menteri Keuangan.

g. merujuk kepada penjelasan Pasal 165 ayat (1) Undang-UndangNomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja, LPI dapat disebut dengannama lain seperti Indonesian Souereign Wealth Fund atau IndonesiaInuestment Auhtoity. Dalam PP ini, LPI menggunakan namaIndonesia Inuestment Authoritg yang disingkat INA.

Pengaturan LPI dalam Peraturan Pemerintah ini dimaksudkanuntuk memberikan landasan hukum yang memadai bagi LPI agar dapatmelaksanakan fungsinya selaku pelaksana investasi Pemerintah Pusatsecara efektif sehingga dapat meningkatkan nilai investasi dan menarikinvestasi langsung dari luar negeri ke Indonesia maupun dari investordomestik secara signifikan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan "sumber lainnya" antara lainkapitalisasi cadangan, akumulasi laba ditahan, keuntunganrevaluasi aset.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

SK No 037446 A

Pasal4...

Page 46: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-5-Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan "kegiatan pengelolaan aset" antaralain kegiatan akuisisi, pengelolaan, restrukturisasiperusahaan (saham) maupun aset tetap, divestasi, yangdilakukan secara langsung maupun tidak langsung baikdilakukan sendiri atau melalui kerja sama dengan pihakketiga atau melalui pembentukan entitas khusus baikberbentuk badan hukum Indonesia maupun badan hukumasing.

Huruf cDalam melakukan kerja sama dengan entitas dana perwalian(tntst fundl, penyedia dana (settlot) harus memberikan kuasakepada entitas dana perwalian (trust fund) dalam rangkamelakukan pengelolaan investasi dengan LPI.

Huruf dPenentuan calon mitra investasi dilakukan denganpenunjukan mitra investasi secara langsung denganmempertimbangkan antara lain praktik bisnis yang berlakusecara internasional, dengan tetap menjaga tata kelola yangbaik.

Kriteria bagi calon mitra investasi yang dapat ditunjuklangsung antara lain memiliki reputasi baik, memilikikemampuan keuangan untuk dapat menunjang komitmeninvestasinya, dan latau memiliki keahlian di bidang investasiyang akan dikerjasamakan.

SK No 037447 A

Huruf e .

Page 47: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Huruf e

LPI dapat menerima pinjaman antara lain dari Pemerintahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Huruf fCukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 1 1

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

SK No 037448 A

Pasal 19

Page 48: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-7 -

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal24

Cukup jelas.

Pasal 25

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

SK No 037449 A

Ayat (8)

Page 49: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-8-Ayat (8)

Materi pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Pengawasantara lain mengenai peserta rapat, pemberitahuan rapat, teknispenyelenggaraan rapat, dan materi rapat.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "kontrak manajemen" adalahkontrak yang dilakukan antara Dewan Direktur denganDewan Pengawas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf iCukup jelas.

SK No 037450A

Hurufj . . .

Page 50: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK TNDONESIA

-9-

Huruf jCukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Pemberhentian sementara dilakukan antara lain karena anggotaDewan Direktur sedang dalam pemeriksaan oleh komite etik LPI.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

SK No 037451 A

Huruf d. . .

Page 51: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLTK INDONESIA

-10-

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fYang mewakili LPI di dalam dan di luar pengadilan adalahKetua Dewan Direktur dan/atau 2 (dua) orang Anggota DewanDirektur.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 3 1

Cukup jelas.

Pasal 32

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Materi pokok yang ditetapkan dengan keputusan DewanDirektur antara lain mengenai wewenang dan kebijakan kerjakomite.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Ayat (1)

Cukup jelas.

SK No 037452 A

Ayat(2)...

Page 52: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jeias.

Ayat (9)

Cukup jelas.

Ayat (1o)

Cukup jelas.

Ayat (11)

Cukup jelas.

Ayat (12)

Cukup jelas.

Ayat (13)

Materi pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengenai pihak yang dapat ikut serta,pemberitahuan, teknis penyelenggaraan, mekanismepengambilan keputusan dan materi rapat.

SK No 037453 A

Pasal 35

Page 53: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t2-Pasal 35

Yang dimaksud dengan "benturan kepentingan" adalah perbedaanantara kepentingan ekonomis LPI dengan kepentingan ekonomispribadi anggota Dewan Direktur yang dapat merugikan LPI dan/ataumenguntungkan anggota Dewan Direktur.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eYang dimaksud dengan "sumber lain yang sah" antara lainaset yang diperoleh dari utang, pinjaman, obligasi, danfasilitas kredit lainnya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 38

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (s) . .

SK No 037454 A

Page 54: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-13-

Ayat (5)

LPI menjadi penentu utama di dalam pengambilan keputusanapabila memiliki partisipasi mayoritas atau berdasarkanshare holde r ag re e me nt.

Ayat (6)

Pemindahtanganan aset LPI untuk dijadikan penyertaan modaldilakukan dengan memperhatikan tujuan pemindahtanganan,penilaian atas aset, praktik bisnis yang berlaku secarainternasional, dan prinsip usaha yang sehat.

Pasal 39

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Materi pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengenai prosedur pemrosesan dan limit persetujuaninternal LPI.

Setiap permohonan persetujuan untuk pinjaman akandidasarkan pada rekomendasi dari organ LPI yang membidangiproses pemberian atau penerimaan pinjaman denganmenyediakan informasi dan analisa yang diperlukan.

Pasal 40

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan prinsip "tata kelola yang baik, akuntabel,dan transparan" bahwa pengelolaan aset oleh LPI dilaksanakanpula dengan prinsip kemandirian, kewajaran, danpertanggungjawaban.

SK No 037455 A

Ayat (2)

Page 55: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREFUBLTK INDONESTA

-14-

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 4 1

Cukup jelas.

Pasal 42

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Keputusan Dewan Direktur mengenai pendirian Dana KelolaanInvestasi (Fundl berdasarkan analisis dan rekomendasi komiteInvestasi sesuai dengan kebijakan investasi LPI.

Ayat (3)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf ePertimbangan terhadap kepemilikan atas Dana KelolaanInvestasi (Fund) LPI atau partisipasi LPI mencakup bentukkepemilikan (tunggal atau bersama dengan pihak ketiga), tatacara dan pengaturan kontribusi finansial pihak ketiga kedalam Dana Kelolaan Investasi (Fund).

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

SK No 037456 A

Pasal43...

Page 56: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLTK INDONESIA

-15-

Pasal 43

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bDana Kelolaan Investasi (Fund) dapat berbadan hukum Indonesiamaupun berbadan hukum asing. Untuk Dana Kelolaan Investasi(Fund) berbadan hukum asing, pengaturannya mengikutiketentuan yurisdiksi hukum di mana fund tersebut didirikan.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Pasal 44

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "sejenisnya" dapat berbentuk perseroanterbatas berbadan hukum asing, misalnya limited liabilitgcompanA, public limited companA.

Yang dimaksud dengan "pengurus" adalah komisaris, direkturdan sejenisnya sesuai dengan yurisdiksi hukum pendirian.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal +6 . ,

SK No 037457 A

Page 57: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 16-

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal4T

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Dewan Direktur menyampaikan rencana aksi (acfion planl kepadaDewan Pengawas, mengenai penjelasan lengkap terkait proseduryang diusulkan untuk diterapkan, jangka waktu yangdiharapkan dan dampak keuangan dari pelaksanaannyatermasuk rencana keuangan, operasional, investasi sertaproyeksi arus kas yang dihasilkan dari penerapan rencanatersebut paling sedikit dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 52

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21 . .

SK No 037458 A

Page 58: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t7-Ayat (2)

Laporan keuangan mencakup antara lain laporan posisikeuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporanperubahan modal, dan penjelasan atas laporan keuangantermasuk nilai aset bersih.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Pasal 53

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

SK No 037459 A

Ayat (5)

Page 59: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-18-

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan "kuasa kelola" antara lain alih kelolakontrak kerja sama kepada LPI, kerja sama pemanfaatan BarangMilik Negara.

Pasal 57

Ayat (1)

Huruf aPemindahtanganan aset BUMN ditetapkan dalam RUPSuntuk Perusahaan Perseroan (Persero) atau ditetapkan olehMenteri BUMN untuk Perusahaan Umum (Perum) ataudilakukan sesuai dengan ketentuan di dalam anggaran dasarperusahaan perseroan dan perusahaan umum.

Huruf bCukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 58

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "hak preferensi" adalah LPI mendapatkanprioritas dari BUMN dalam hal pemindahtanganan aset BUMN.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 59

Cukup jelas.

Pasal 60

Cukup jelas.

Pasal 61

Cukup jelas.

Pasal62...

SK No 037460 A

Page 60: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INOONESIA

-19-

Pasal 62

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "konversi" antara lain dari bentuk sahammenjadi dana tunai, dari bentuk dana tunai menjadi surat utang,maupun bentuk lainnya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 63

Cukup jelas.

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf aMateri pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai area, syarat dan ketentuandalam melakukan investasi terhadap aset LPI, penilaian asetyang diinvestasikan, konversi dan/atau pelepasan asetdalam rangka investasi, proses penilaian terhadap instrumensekuritas dan keuangan, aset tunai, kontrak sekuritas,saham yang dimiliki oleh anak perusahaan dan fund, danainvestasi, perjanjian konsesi dan aset LPI lainnya.

Huruf bMateri pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai identifikasi jenis,pemantauan, pelaporan dan mitigasi risiko.

SK No 037461 A

Huruf c

Page 61: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-20-

Huruf cMateri pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai tata kelola pengambilankeputusan Dewan Direktur, standar prosedur operasi,uthistle blowing system, kode etik Dewan Direktur danpegawai.

Huruf dMateri pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai hak dan kewajiban pegawai,struktur organisasi, dan peningkatan kompetensi pegawai.

Huruf eMateri pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai pencatatan danpenatausahaan aset, dan kewajiban LPI.

Huruf fMateri pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai pelayanan hukum,pen5rusunan peraturan, penetapan kebijakan, pembuatanperjanjian, pelaksanaan reuieut hukum atas keputusanDewan Direktur, dan litigasi.

Huruf g

Materi pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai infrastruktur informasiteknologi, pengamanan data dan informasi serta businesscontinuitg plan.

Huruf hMateri pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai pedoman dan pelaksanaanaudit.

Huruf i

Materi pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai uendor management, alurproses pengadaan barang dan jasa serta pejabat pemutus.

Huruf jMateri pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai tata cara penJrusunan,persetujuan, dan perubahan rencana kerja.

SK No 037462 A

Huruf k. . .

Page 62: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK TNDONESIA

-21 -

Huruf kMateri pokok yang diatur dalam Peraturan Dewan Direkturantara lain mengatur mengenai jenis, mekanismeperhitungan, komposisi besaran, dan sistem pembayaranremunerasi.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 66

Cukup jelas.

Pasal 67

Cukup jelas.

Pasal 68

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-undangan" adalah undang-undang atau setingkat denganundang-undang.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 69

Cukup jelas.

Pasal 70

Cukup jelas.

Pasal 71

Cukup jelas.

Pasal T2

Ayat (1)

Ayat ini mengandung pengertian bahwa dalam ha1 terdapat pihakyang akan mengajukan permohonan pailit terhadap LPI,pemohon harus terlebih dahulu dapat membuktikan bahwa LPIdalam kondisi insolven.

Pembuktian insolvensi antara lain mencakup pembuktiandimana terdapat kondisi jumlah seluruh aset LPI tidak dapatmelunasi semua utangnya.

SK No 037463 A

Ayat(21 ...

Page 63: SALINAN · 2020. 12. 17. · Pasal 158 ayat (7), Pasal 159 ayat (6), Pasal 164 ayat (1), Pasal 166 ayat (10), dan Pasal l7l ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-22-

Ayat (2)

Menteri Keuangan dalam hal ini bertindak selaku BendaharaUmum Negara.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 73

Cukup jelas.

Pasal 74

Cukup jelas.

Pasal 75

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6595

SK No 037464 A