saklar, pengontrol aliran arus listrik.pdf

12
Saklar, Pengontrol Aliran Arus Listrik Saklar merupakan alat yang digunakan untuk mengontrol aliran arus listrik ke dalam rangkaian. Pada bahasan sebelumnya tentang arus listrik, bahwa arus listrik hanya akan terjadi dalam rangkaian tertutup. Sehingga untuk membuat arus mengalir atau tidaknya, bisa kita gunakan saklar. Arus mengalir ketika kontak-kontak saklar saling bersentuhan. Dalam keadaan seperti ini, saklar dikatakan menutup atau kontak dilakukan. Arus tidak dapat mengalir ke dalam rangkaian apabila kontak-kontak tidak saling bersentuhan. Dalam keadaan ini saklar dikatakan membuka atau kontak terputus. Istilah lain kondisi saklar yaitu On dan Off, dimana kondisi On terjadi apabila kontak dilakukan, sebaliknya kondisi Off terjadi bila kontak terputus. Terdapat beragam jenis saklar yang digunakan untuk berbagai tujuan yang berbeda. Dibawah ini memperlihatkan simbol umum saklar, kondisi Off yang ditunjukkan Gambar A, dan kondisi On yang ditunjukkan Gambar B.

Upload: wulandari-nimas

Post on 24-Nov-2015

146 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Saklar, Pengontrol Aliran Arus Listrik.pdf

TRANSCRIPT

  • Saklar, Pengontrol Aliran Arus Listrik

    Saklar merupakan alat yang digunakan untuk mengontrol aliran arus listrik ke dalam rangkaian.

    Pada bahasan sebelumnya tentang arus listrik, bahwa arus listrik hanya akan terjadi dalam

    rangkaian tertutup. Sehingga untuk membuat arus mengalir atau tidaknya, bisa kita gunakan

    saklar.

    Arus mengalir ketika kontak-kontak saklar saling bersentuhan. Dalam keadaan seperti ini, saklar

    dikatakan menutup atau kontak dilakukan.

    Arus tidak dapat mengalir ke dalam rangkaian apabila kontak-kontak tidak saling bersentuhan.

    Dalam keadaan ini saklar dikatakan membuka atau kontak terputus.

    Istilah lain kondisi saklar yaitu On dan Off, dimana kondisi On terjadi apabila kontak dilakukan,

    sebaliknya kondisi Off terjadi bila kontak terputus.

    Terdapat beragam jenis saklar yang digunakan untuk berbagai tujuan yang berbeda. Dibawah ini

    memperlihatkan simbol umum saklar, kondisi Off yang ditunjukkan Gambar A, dan kondisi On

    yang ditunjukkan Gambar B.

  • Saklar toggle

    Saklar toggle merupakan bentuk saklar yang paling sederhana, dioperasikan

    oleh sebuah tuas toggle yang dapat ditekan ke atas dan ke bawah. Menurut

    konvensinya, posisi tuas ke bawah mengindikasikan kondisi Off atau kontak

    saklar terputus, dan posisi tuas ke atas mengindikasikan kondisi On atau

    kontak saklar terhubung.

    Saklar-saklar toggle yang lebih besar memiliki dua buah tag terminal, yang mengindikasikan

    bahwa saklar-saklar ini memiliki kontak jenis single pole single throw atau satu kutub satu arah,

    yang biasanya disingkat dengan istilah saklar SPST.

    Saklar-saklar toggle yang berukuran lebih kecil memiliki tiga buah tag terminal, yaitu kontak

    jenis single pole double throw atau satu kutub dua arah, biasanya disingkat dengan istilah saklar

    SPDT. Tag terminal yang berada ditengah adalah jalur arus bersama dan dapat membentuk

    kontak dengan salah satu dari kedua tag lainnya. Kontak-kontak semacam ini disebut sebagai

    kontak-kontak ganti changeover contact.

    Simbol untuk saklar SPST dan SPDT seperti terlihat dibawah ini

  • Saklar Mikro atau Micro Switch

    Istilah mikro pada saklar mikro atau micro switch, tidak berarti bahwa

    saklar ini sendiri berukuran kecil. Nama ini mengindikasikan bahwa tombol

    yang digunakan untuk mengoperasikan saklar mikro, hanya bergeser dengan

    jarak perpindahan yang sangat kecil.

    Saklar jenis ini sangat sensitif, sedikit tekanan saja pada tuas dapat mengakibatkan saklar

    berpindah dari satu posisi ke posisi lainnya. Kebanyakan micro switch memiliki kontak-kontak

    jenis SPDT, sehingga saklar ini dapat digunakan untuk menyambungkan atau memutuskan, atau

    keduanya secara bersamaan.

    Kontak-kontak SPDT pada micro switch umumnya terdiri dari tiga buah kaki atau tag terminal,

    yaitu Common atau jalur bersama, NO (Normally Open) atau kontak normal terbuka, dan NC

    (Normally Closed) atau kontak normal tertutup. Kontak-kontak tersebut dilengkapi dengan

    pegas, dalam keadaan normal, kontak jalur bersama akan tersambung ke kontak normal tertutup.

    Terdapat beragam jenis micro switch, yang bisa digunakan sesuai aplikasi-aplikasi dimana saklar

    harus dioperasikan secara mekanis. Gambar dibawah ini memperlihatkan bermacam-macam

    jenis micro switch.

    Sebagai contoh, sebuah micro switch dapat dipasang

    sedemikian rupa di dalam sebuah lemari es. Kontak

    jalur bersama dan kontak normal tertutupnya

    disambungkan dengan sebuah lampu. Ketika pintu

    tertutup kontak-kontak akan membuka dan lampu

    tidak menyala. Ketika pintu terbuka, kontak-kontak

    akan menutup dan lampu menyala.

  • Saklar Reed

    Saklar jenis ini terdiri dari dua buah kontak lentur (yang disebut sebagai reed) yang ditempatkan

    tertutup rapat di dalam sebuah kapsul, dengan ujung-ujung kedua kontak saling berhimpit.

    Dalam keadaan normal, kontak-kontak membuka. Di dalam sebuah medan magnet, kedua reed

    akan mengalami magnetisasi. Kutub utara dan kutub selatan akan saling tarik-menarik. Kedua

    reed akan bersentuhan dan menghasilkann sambungan listrik. Ketika medan magnet dihilangkan,

    sifat lentur kedua kontak akan mengembalikan keduanya ke posisi semula (tidak bersentuhan).

  • Relay

    Relay merupakan jenis saklar yang dikendalikan oleh arus listrik. Bagian utama sebuah relay

    terdiri dari kumparan atau coil dan kontak. Coil relay dililitkan pada inti. Terdapat armatur besi

    yang akan tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armature ini terpasang

    pada sebuah tuas berpegas. Ketika armatur tertarik menuju inti, kontak jalur bersama akan

    berubah posisinya dari kontak normal tertutup ke kontak normal terbuka.

    Sebuah relay dapat diaktifkan dalam waktu sekitar 10 mS. Sebagian besar relay modern

    ditempatkan di dalam kemasan yang sepenuhnya tertutup rapat, seperti gambar dibawah ini.

    Kebanyakan diantara relay memiliki

    kontak-kontak jenis SPDT, namun

    terdapat juga beberapa jenis DPDT, TPDT

    (Triple Pole Double Throw atau tiga kutub

    dua jalur), dan bahkan QPDT (Quadruple

    Pole Double Throw atau empat kutub dua

    jalur, seperti pada gambar sebelah kanan

    diatas).

    Relay -relay yang berukuran lebih besar dapat menyambungkan arus hingga 10 A pada tegangan

    250 VAC. Tegangan maksimum untuk pensaklaran DC selalu lebih rendah, seringkali bahkan

    hanya setengah dari tegangan maksimum untuk AC.

  • Saklar Rocker

    Saklar rocker ini bekerja dengan cara yang sama seperti saklar toggle, dimana terdapat sebuah

    tuas yang dapat ditekan ke atas dan ke bawah. Tuas saklar-saklar ini biasanya disebut dengan

    tuas rocker, bentuknya seperti tombol bel listrik.

    Umumnya terdapat dua buah angka pada tuas rocker, angka 1 dan 0. Apabila tuas ditekan pada

    angka 1, mengindikasikan bahwa saklar dalam posisi On, dan bila tuas ditekan pada angka 0,

    mengindikasikan saklar dalam posisi Off.

    Contoh saklar rocker seperti yang terlihat dibawah ini

    Saklar Geser

    Saklar-saklar geser digunakan untuk tujuan-tujuan yang sama dengan penggunaan saklar toggle,

    namun jenis ini dioperasikan dengan menggunakan sebuah kenop geser.

    Contoh saklar geser seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini

  • Saklar Kunci

    Saklar kunci merupakan jenis saklar yang hanya dapat dihidupkan dan dimatikan dengan

    menggunakan sebuah kunci. Hanya pasangan kunci dan alat pengunci yang tepat yang dapat

    digunakan untuk mengoperasikan saklar. Saklar-saklar kunci dapat digunakan dalam aplikasi-

    aplikasi yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi, seperti rangkaian kontrol listrik

    dalam industri.

    Contoh saklar kunci seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini

    Saklar DPDT

    Saklar toggle, saklar rocker, dan saklar geser juga dapat dibuat dalam versi double pole double

    throw atau dua kutub dua arah, yang disingkat dengan saklar DPDT. Bentuk saklar ini

    menggabungkan dua buah saklar yang terpisah didalam satu unit, namun keduanya dioperasikan

    secara bersama-sama.

    Saklar DPDT dapat digunakan untuk menyambungkan dua rangkaian pada saat yang bersamaan.

    Saklar-saklar ini juga dapat dihubungkan ke jalur kawat netral dan jalur kawat tegangan dari

    sumber PLN secara sekaligus. Ketika sebuah saklar berada dalam keadaan mati peralatan listrik

    yang terhubung kesaklar ini terisolasi secara total dari sumber PLN.

    Berikut ini merupakan simbol saklar DPDT

  • Saklar putar

    Saklar putar (rotary) merupakan jenis saklar yang dioperasikan

    dengan cara diputar. Saklar-saklar ini digunakan untuk

    menyambungkan satu jalur ke salah satu diantara beberapa jalur lain

    yang ada. Seringkali, beberapa buah saklar semacam ini digunakan di

    dalam satu unit yang sama.

    Contoh penggunaan umum saklar putar ini adalah untuk memilih kisaran pengukuran pada

    sebuah AVO meter atau multimeter, atau untuk memilih tegangan pada sebuah catu daya. Saklar

    jenis ini memiliki satu buah kontak atau lebih yang dikelilingi oleh sebuah cincin dengan 12

    kontak stasioner diam. Saklar-saklar semacam ini dibuat dengan susunan kontak yang berbeda-

    beda. Susunan-susunan ini dapat berupa 1 kutub 12 jalur, 2 kutub 6 jalur, 3 kutub 4 jalur, dan 4

    kutub 3 jalur.

    Dibawah ini memperlihatkan simbol saklar putar 2 kutub 6 jalur

  • Saklar tekan

    Saklar tekan merupakan jenis saklar yang dioperasikan dengan cara menekan

    sebuah tombol. Terdapat dua jenis saklar semacam ini, yaitu jenis push to

    make (PTM) dan push to break (PTB).

    Kebanyakan diantara saklar tekan merupakan jenis PTM. Dengan menekan

    tombol saklar, kontak-kontak akan tertekan hingga saling bersentuhan dan saklar menutup.

    Sedangkan saklar tekan jenis PTB, kontak-kontaknya adalah kontak normal tertutup, namun

    akan dipaksa membuka ketika tombol ditekan.

    Masing-masing saklar tekan jenis PTM dan PTB, dapat bekerja untuk membentuk atau

    memutuskan sambungan selama sekejap atau menguncinya (latching). Sebuah saklar yang

    membentuk atau memutuskan sambungan selama sekejap hanya akan menutup atau membuka

    selama tombol masih ditekan. Ketika tombol dilepaskan saklar akan kembali ke posisi semula.

    Pada saklar sambungan yang mengunci, tombol akan tetap berada pada posisi tertekan setelah

    pertama kali ditekan. Kontak-kontak saklar akan tetap menutup atau membuka, bergantung pada

    jenis saklar yang bersangkutan. Anda harus menekan tombol itu sekali lagi untuk membuka

    kunci dan mengembalikan tombol ke posisi normalnya.

    Saklar-saklar tekan digunakan secara luas di dalam beragam aplikasi industri, rangkaian kontrol

    motor, dan dapat juga digunakan untuk menyambungkan daya ke lampu-lampu, perangkat radio,

    dan peralatan listrik lainnya.

    Simbol saklar tekan PTM dan PTB seperti terlihat dibawah ini

  • Light Dependent Resistor

    Sebuah light dependent resistor atau biasa disingkat LDR,

    terdiri dari sebuah piringan bahan semikonduktor dengan

    dua buah elektroda pada permukaannya. Secara fungsinya,

    LDR merupakan jenis resistor yang nilainya dipengaruhi

    oleh cahaya.

    Dalam keadaan lingkungan yang gelap atau dibawah cahaya

    yang redup, bahan piringan mengandung elektron bebas dalam jumlah yang relatif sangat kecil.

    Hanya tersedia sedikit elektron bebas untuk mengalirkan muatan listrik. Hal ini berarti bahwa,

    bahan bersifat konduktor yang buruk untuk arus listrik. Dengan kata lain, nilai tahanan bahan

    sangat tinggi.

    Dalam keadaan lingkungan dengan cahaya yang cukup terang, lebih banyak elektron dapat

    melepaskan diri dari atom-atom bahan semikonduktor ini. Terdapat lebih banyak elektron bebas

    yang dapat mengalirkan muatan listrik. Dalam keadaan ini, bahan bersifat sebagai konduktor

    yang baik. Tahanan listrik bahan rendah. Semakin terang cahaya yang mengenai bahan, semakin

    banyak pula elektron yang tersedia, dan semakin rendah pua tahanan listrik bahan ini.

    Kesimpulan:

    LDR merupakan jenis resistor yang nilainya dipengaruhi oleh cahaya

    Dalam keadaan gelap, nilai tahanan LDR sangat tinggi

    Dalam keadaan terang, nilai tahanan LDR sangat rendah

    Dibawah ini adalah simbol LDR

  • Thermistor (Thermal Resistor)

    Sebuah thermistor dibuat dari bahan semikonduktor.

    Komponen ini dapat dibuat dalam bentuk piringan,

    batangan, atau butiran. Thermistor butiran memiliki ukuran

    diameter yang hanya beberapa milimeter. Pada beberapa

    thermistor butiran, butir semikonduktornya dibungkus oleh

    sebuah kapsul kaca.

    Karena ukurannya yang sangat kecil, thermistor butiran

    dapat memberikan reaksi yang sangat cepat terhadap

    perubahan suhu. Thermistor memiliki dua buah kaki

    terminal.

    Sebagian besar thermistor memiliki tahanan yang nilainya akan semakin mengecil dengan

    bertambahnya suhu. Thermistor jenis ini disebut sebagai thermistor koefisien suhu negatif

    (negative temperature coefficient) atau thermistor ntc.

    Terdapat pula thermistor yang memiliki tahanan yang nilainya akan semakin membesar dengan

    bertambahnya suhu. Thermistor jenis ini disebut sebagai thermistor koefisien suhu positif

    (positive temperature coefficient) atau thermistor ptc.

    Thermistor digunakan di dalam rangkaian-rangkaian pengukur suhu atau yang memberikan

    tanggapan-tanggapan tertentu terhadap perubahan suhu. Komponen ini juga dapat digunakan di

    dalam rangkaian-rangkaian yang akan mengalami gangguan, atau bahkan kerusakan, akibat

    perubahan suhu.

    Kesimpulan:

    Thermistor merupakan jenis resistor yang nilainya dipengaruhi oleh suhu

    Terdapat dua jenis thermistor, yaitu ntc dan ptc

    Thermistor ntc mempunyai nilai tahanan semakin kecil dengan bertambahnya suhu

    Thermistor ptc mempunyai nilai tahanan semakin besar dengan bertambahnya suhu

  • Dibawah ini adalah simbol thermistor