sakit kepala

21
SAKIT KEPALA

Upload: kenda

Post on 21-Jan-2016

375 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SAKIT KEPALA. Sakit kepala. PRIMER. Sebagai diagnosa utama. SEKUNDER. Sebagai gejala dari diagnosa utama. Sakit Kepala Primer. Sakit kepala sekunder. Trauma Gangguan vascular Gangguan intracranial Noncephalic infection Metabolic disorder. Migrain. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: SAKIT KEPALA

SAKIT KEPALA

Page 2: SAKIT KEPALA

PRIMER

SEKUNDER

Sakit kepala

Sebagai diagnosa utama

Sebagai gejala dari diagnosa utama

Page 3: SAKIT KEPALA

Sakit Kepala Primer

Page 4: SAKIT KEPALA

Sakit kepala sekunder Trauma Gangguan vascular Gangguan intracranial Noncephalic infection Metabolic disorder

Page 5: SAKIT KEPALA

Migrain

Merupakan suatu kondisi kronis yang dikarakteristik oleh adanya sakit kepala episodik dengan intensitas sedang berat yang berakhir dalam waktu 4 – 72 jam

Umum terjadi, reccurent Faktor hormonal berpengaruh terhadap

terjadinya migrain

Page 6: SAKIT KEPALA

Migrain

Diklasifikasikan menjadi :

1. Migrain dengan aura (classic migrain) –

20%

2. Migrain tanpa aura (common migrain) –

80%

Page 7: SAKIT KEPALA

Gejala Bervariasi antar individu

Ada 5 gejala yang terlihat :1. Prodrome (perubahan mood,lelah, tegang otot)2. Aura (gangguan visual)3. Sakit Kepala (satu sisi, berdenyut, terdapat mual

dan muntah, sensitif terhadap cahaya dan suara)4. Berhentinya Sakit Kepala (bisa menghilang

dengan tidur)5. Postdrome (kelelahan, tidak konsentrasi)

Page 8: SAKIT KEPALA

Patofisiologi Aura tersebut disebabkan oleh vasokonstriksi

intraserebral dan diikuti oleh vasodilatasi ekstrakranial

Dapat juga sebagai manifestasi penyebaran depresi, suatu peristiwa neuronal yang dikarakterisir oleh gelombang penghambatan yang menyebabkan turunya aliran darah otak sampai 25-35%.

Nyeri disebabkan karena aktivitas sistem trigeminal yang menyebabkan pelepasan neuropeptida vasoaktif – vasodilatasi, plasma protein ekstravasation, dan nyeri

Reseptor 5HT, terutama 5HT1 dan 5HT2 terlibat dalam patofisiologi migrain

Page 9: SAKIT KEPALA

Tujuan terapiMenghilangkan gejala/nyeri yang dirasakan oleh pasien saat serangan (abortif), serta untuk mencegah serangan (profilaksis).

Tujuan terapi jangka panjang

Mengurangi frekuensi dan keparahan serangan Mengurangi ketidakmampuan pasien selama

serangan Memperbaiki kualitas hidup pasien Mencegah serangan berikutnya Menghindari penambahan penggunaan obat

Page 10: SAKIT KEPALA

Strategi terapi

Menghindari dan menghilangkan pemicu

Memberikan terapi abortif segera saat

terjadinya serangan

Terapi Profilaksis diberikan hanya jika serangan

terjadi lebih dari 2-3 x sebulan, serangan berat

dan menyebabkan gangguan fungsi, terapi

simptomatik gagal atau menyebabkan efek

samping yang serius.

Page 11: SAKIT KEPALA

Tatalaksana Terapi

Terapi profilaksis Menghindari pemicu Menggunakan obat profilaksis secara

teraturObat profilaksis --- bukan analgesik, tetapi ditujukan untuk memperbaiki pengaturan sistem fisiologis yang mengontrol aliran darah dan aktivitas sistem syaraf

Menggunakan obat-obat penghilang nyeri dan atau vasokonstriktor

Terapi Profilaksis

Terapi Abortif

Page 12: SAKIT KEPALA

Terapi abortif Analgesik ringan & NSAID --- first line therapy untuk nyeri

mild – moderate Triptan --- first line therapy untuk nyeri moderate –

severe yang tidak sembuh dengan pengobatan nonspesifik

Analgesik ringan : Aspirin, parasetamol NSAID :

Menghambat sintesis prostaglandin, agregasi platelet, dan pelepasan 5HT

Aspirin, ibuprofen, naproxen sodium, PCT+kafein Golongan triptan

Agonis selektif reseptor 5HT1B dan 5HT1D --- menyebabkan normalnya arteri intracranial yang terdilatasi, terhambatnya neuronal perifer.

Sumatriptan, zolmitriptan, naratriptan, dll

Page 13: SAKIT KEPALA

Ergotamin Dapat digunakan untuk serangan moderate – severe Memblok inflamasi neurogenik dengan menstimulasi

reseptor 5HT1 Ergotamin tartrat, dihydroergotamine

Opioid Digunakan pada pasien dengan serangan moderate-

severe yang kontraindikasi / gagal dengan terapi lainnya.

Meperidine, oxycodon, hydromorphone

Glukokortikoid Dapat digunakan untuk pasien dengan status

migrainosus

Terapi abortif

Page 14: SAKIT KEPALA

Terapi Profilaksis

Diberikan setiap hari, untuk menurunkan keparahan, frekuensi, durasi serangan, dan meningkatkan responsivitas terhadap terapi saat serangan

Dimulai dari dosis kecil dan ditingkatkan perlahan

Biasanya digunakan selama 3 – 6 bulan tergantung keparahan, kemudian perlahan di tapering dan dihentikan jika diperlukan

Page 15: SAKIT KEPALA

Terapi Profilaksis Beta bloker

Paling banyak digunakan untuk profilaksis migrain Propanolol, nadolol, timolol, atenolol, metoprolol

Antidepresan trisiklik Amitriptilin, tetapi bisa juga imipramin, nortriptilin Punya efek antikolinergik, hati-hati pada pasien

dengan hiperplasia prostat dan glaukoma

Antikonvulsan Asam valproat dan divalproex sodium Mampu menurunkan keparahan 50-65% penderita

migrain

Page 16: SAKIT KEPALA

lanjutan Metisergid

Semisintetik alkalod ergot, reseptor antagonis poten terhadap 5HT2

CCB Verapamil --- Sebagai terapi lini kedua atau ketiga

profilaksis migrain NSAID

Mampu menurunkan keparahan, frekuensi, dan durasi serangan

Efek samping potensial GI menyebabkan NSAID tidak dianjurkan untuk jangka panjang

Untuk nyeri kepala yang predictable pattern Digunakan 1 – 2 hari sebelum nyeri kepala Aspirin dan naproksen diketahui cukup efektif

Page 17: SAKIT KEPALA

Tension Headache Paling banyak dijumpai Kontraksi otot di kepala Rasa nyeri tumpul, konstan, perasaan

menekan yang tidak enak pada leher, pelipis, dahi, di sekitar kepala, dan kaku leher

Umumnya bilateral

Page 18: SAKIT KEPALA

Episodic Tension type headache Menderita sakit kepala sedikitnya 10 kali sakit kepala

yang lamanya sekitar 30 menit – 7 hari, dan terjadi kurang dari 180x setahun

Sakit kepala yang dirasakan seperti berikut ini : Rasa menekan dan berat pada kedua sisi kepala Intensitas mild – moderate Tidak bertambah dengan aktivitas fisik rutin Tidak mual atau muntah Dapat sensitif terhadap cahaya atau suara, tetapi tidak

keduanya

Chronic Tension type headache Menderita sakit kepala dengan frekuensi rata-rata 15

hari dalam sebulan (atau 180 hari setahun) selama 6 bulan, dengan tanda-tanda seperti eposodic tension type headache

Page 19: SAKIT KEPALA

Tatalaksana TerapiNon Farmakologi

Latihan peregangan leher/otot bahu Perubahan posisi tidur Pernafasan dengan diafragma atau metode relaksasi otot

lainnya Penyesuaian lingkungan kerja (cahaya, suara) Stress management

Farmakologi Menggunakan analgesik / adjuvan tergantung tingkatan nyeri Asetaminophen, aspirin, ibuprofen, naproxen, ketoprofen,

indometacin, ketorolak --- perlu kombinasi dengan kafein untuk meningkatkan efek analgesik

TCA biasanya digunakan untuk terapi profilaksis tension headache

Page 20: SAKIT KEPALA

Vertigo

Illusion of motion, usually rotational motion

Paling banyak disebabkan oleh adanya

benign paroxysmal positional vertigo,

acute vestibular neuritis, anxiety disorder

Gejala yang muncul termasuk adanya

mual, muntah, dan diaphoresis

Page 21: SAKIT KEPALA