sahabatku cintaku

Upload: brahmasahda

Post on 11-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sahabatku cintaku Dulu waktu pertama kali gue masuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, Gue mulai mengenal teman-teman gue yang baru, di antara teman-teman sekelas gue, gue paling gak suka sama orang yang namanya Rangga gue juga gak ngerti kenapa segitunya gue gak suka sama dia. Pas waktu gue terpilih sebagai salah satu pengurus osis di sekolah gue, gue kenal sama seseorang yang namanya Randy dari perkenalan itu gue mulai merasa ada yang berbeda dengan sifat gue ke dia.. sejak itu gue mulai suka sama dia.. alangkah senangnya gue pas gue dengar kalau dia suka sama gue, saat itu perasaan gue gak bisa diungkapkan dengan kata-kata saking senengnya gue.Hari-hariku selalu diisi dengan cerita demi cerita indah yang dia berikan. Selama status gue jadi kekasih Randy, gue gak mengerti dengan sikap yang diberikan Rangga ke gue.. dia sangat perhatian sama gue, dia baik sama gue, dia selalu hibur gue saat gue lagi sedih padahal gue sangat membenci dia, gue juga selalu cuek dengan perhatian-perhatian yang dia berikan ke gue. Dari situ gue mulai mikir kenapa selama ini gue benci sama dia padahal dia selalu baik sama gue.. Gue emang gak tau malu, selama ini gue hanya mikir kalau dia adalah orang yang sangat gue benci gue gak mikirin alasan kenapa gue benci sama dia.. Mulai saat itu sikap yang gue berikan ke dia mulai berbeda dari yang sebelumnya gue lebih ramah, gue lebih perhatian, bahkan gue jadikan dia sebagai sahabat gue yang selalu ada dan selalu mau dengerin curhatan isi hati gue Selama itu gue mulai mengenal Rangga lebih jauh lagi, dengan perhatian yang Rangga berikan ke gue, gue sampe lupa dengan perubahan sifat gue ke pacar gue.. semuanya menjadi terbalik, gak tau kenapa gue lebih nyaman kalau gue dekat dengan Rangga sahabat gue dibandingkan dengan pacar gue sendiri Gue makin cuek sama pacar gue, gak ada lagi perhatian yang gue berikan, sejak saat itu hubungan gue sama pacar gue mulai kacau. Akhirnya gue mutusin melajang untuk sementara waktu.Waktupun telah berlalu selama gue melajang gue malah merasa ada yang hilang dari kehidupan gue yang sebelumnya.. Randy atau pacar gue yang sebelumnya akhirnya minta balik sama gue, gue juga belum tau kenapa, ya gue mau balik sama dia karena gue fikir bahwa dialah yang hilang dari kehidupan gue.. hubungan gue sama dia lebih baik lagi dari yang sebelumnya.. gue sangat bangga mempunyai pacar pertama seperti dia dan gue juga berharap kalau dia juga akan menjadi pacar terakhir dalam hidup gue.Setelah hampir satu tahun setengah gue pacaran sama dia, temen-temen sekelas gue selalu ngata-ngatain gue kalau gue pacarnya Rangga padahal mereka juga tau kalau gue udah punya pacar dan yang pasti bukan Rangga. Mungkin kata-kata itu sampe pada telinga Randy, gue juga gak tau pasti dia percaya sama gue atau sama temen-temen gue yang pasti gue udah coba jelasin apa adanya.. Tapi mungkin dia lebih percaya sama temen-temen gue karena sejak saat itu sikap dia berbeda, mungkin dia kira kalau gue benar-benar udah selingkuh dengan Rangga, dan pada akhirnya dia mungkin sudah menemukan orang yang lebih segalanya dari gue. Dia mutusin gue.!! Saat itu gue sangat terpukul dengan keputusan dia mutusin gue.. sulit buat gue untuk lupain dia.. Tapi gue selalu dinasehati oleh sahabat yang selalu ada buat gue hingga akhirnya pelan-pelan gue mulai lupa dengan kejadian itu, karena gue yakin keputusan yang diambilnya itu pasti yang terbaik buat dia juga buat gue. Makasih buat sahabat gue yang selalu ada buat gue.. Dengan begitu banyak perhatian yang Rangga berikan ke gue, gue makin merasa nyaman dekat dengan dia. Hingga suatu hari Rangga bilang kalau dia suka sama gue, tapi gue takut kehilangan sesosok sahabat seperti dia, karena gue yakin kebanyakan orang yang udah jadi sepasang kekasih hubunganya gak akan seperti sebelumnya, gue bingung karena di satu sisi gue udah suka sama dia tapi di sisi lain gue takut kehilangan sahabat seperti dia.. Dan pada akhirnya gue memilih untuk menjadi kekasihnya.Tapi ga tau apa sebabnya setelah gue jadi pacar Rangga Randy datang lagi ke kehidupan gue dia gak terima kalau gue jadi pacar Rangga padahal gue udah gak ada hubungan apa-apa lagi dengannya. Saat itu dia ngancam kami berdua.. gue takut terjadi apa-apa dengan Rangga karena pada saat itu gue lagi benar-benar sayang dan gak mau berpisah dengan Rangga tapi apa boleh buat kalau gue benar-benar sayang sama dia gue harus lakukan apa yang terbaik untuk dia.. Dan gue fikir lebih baik gue pergi dari kehidupannya meski sulit buat gue untuk jauh darinya.. kami berdua memutuskan untuk berpisah untuk sementara waktu hingga masalah ini selesai, Rangga janji kalau suatu saat kita akan bersatu kembali..Hari-hariku pun diisi dengan kesendirian dan kebosanan, akhirnya masalah masa lalu telah selesai niatku kini tinggal menagih janji yang telah diberikan oleh Rangga, gue coba menghubungi Rangga tapi Rangga sangat sulit untuk dihubungi, dari semua nomor handphone Rangga yang gue punya gak ada satu pun yang bisa dihubugi, saat itu gue bingung harus bagaimana, gue bingung dengan kelanjutan hubungan gue dengan Rangga.. Akhirnya gue coba moveon dari masa lalu gue sampai suatu saat gue bertemu dengan seseorang yang saat itu sempat mengisi hati gue dia bernama Aryen, dia orangnya baik, gak sombong gue suka sama sifat dia. Gue coba untuk berhubungan dengan dia tapi selama itu hubungan gue dipenuhi dengan kebohongan karena gue gak bisa bohongin perasaan gue sendiri kalo gue masih sayang sama Rangga dan Aryen hanya sebatas pelampiasan perasaan gue dari Rangga.. Tapi gue juga gak mau dibilang egois kalau gue Cuma mementingkan perasaan gue sendiri, akhirnya gue coba untuk melupakan Rangga tapi selama hubungan itu berjalan semakin hari rasanya semakin sakit yang aku rasakan, aku gak bisa bohong kalau sampai detik ini pun gue masih belum bisa untuk melupakan rangga. Dan kenapa setiap gue dipertemukan dengan Rangga di posisi gue selalu ada seseorang yang menghalangi kita untuk bersama..Akhirnya ketakutan gue selama ini terjadi juga, sesosok sahabat sekaligus kakak dalam hidup gue telah hilang entah kemana.. Sikapnya mulai berubah, perhatiannya mulai hilang, kasih sayangnya mulai meredup bahkan gue merasa kalau gue gak kenal dengan seorang kakak yang sekarang.. Ya tuhan kembalikanlah sifat dia yang dulu, aku lebih suka dia yang dulu.. akan ku kenang cerita cinta ini sepanjang hidupku.. entah sampai kapan rasa ini bertahan di hati ini, entah sampai kapan aku mengharapkanmu kembali, tapi yang harus kamu ketahui aku akan tetap bertahan disini..Cerpen Karangan: Della Restu Apriliani

Sahabat di saat terakhirPagi ini. Ini hari awalku masuk sekolah baru, yah rasanya grogi memang. Karena ini baru pertama kalinya aku sekolah di luar negeri, dan bisa dibilang bahasa inggrisku belum terlalu lancar.Hari hariku di sekolah biasa saja. Malah banyak waktu yang aku gunakan untuk merenung di bangku depan kelas sembari melihat anak anak berlarian di lapangan. Aku merasa bosan setiap hari karena jarang ada yang mengajakku main.Tak terasa sudah hampir 6 bulan aku berada di sekolah ini. Sebentar lagi aku lulus. Awalnya aku hanya merasa biasa saja karena teman teman jarang ada yang memperhatikanku. Aku tidak merasakan kesedihan ketika mengetahui waktu kami di Primary School tinggal sedikit lagi.Akhirnya. Kelulusan pun tinggal seminggu lagi. Dalam waktu seminggu itu, kami mengisi waktu dengan acara rekreasi keluar sekolah. Hal yang aku rasakan saat itu adalah sedih, kesepian. Karena tidak ada yang peduli denganku, dan orang yang ku anggap sudah dekat mempunyai gengnya sendiri. Tapi sudahlah. Kan aku hanya orang baru di kehidupan Kavya kataku dalam hatiKavya, dia adalah salah satu murid yang pintar di kelasku. Dia sering mendapatkan penghargaan di sekolah. Sudah lama aku memperhatikan dia. Tapi tak pernah mengobrol dengannya sampai suatu saat guruku menempatkan aku di sebelahnya.Awalnya, aku dan Kavya hanya saling membalas senyum ketika bertatapan. Tapi, akhirnya aku berani juga menanyakan kepadanya jika aku mengalami kesulitan di kelas. Tak ku sangka kami berdua semakin dekat, kami jadi sering diskusi bersama. Apalagi sekarang dia suka menanyakan kepadaku tentang pelajaran matematika. Itu hal yang tak pernah ku lupakan.Habis lah 1 minggu masa senang-senang, di akhir minggu itu adalah hari kelulusanku. Tapi kami masih masuk sekolah sampai minggu depan, dan 1 minggu itu kami isi dengan membantu guru membersihkan kelas dan terutama membersihkan kelas kami sendiri, dan minggu itu pun kami tidak belajar.Tibalah di hari terakhir sekolah. Kami merencanakan Class Party pada hari terakhir sekolah. Pada pagi hari, kami menandatangani seragam sekolah dan guru kami memberikan sebuah boneka beruang yang dirancang untuk di corat-coret. Kami pun langsung mencorat-coret seragam dan boneka beruang. (Kami mencorat-coret dengan tulisan ya! Bukan gambar gambar gak jelas), beberapa dari kami ada yang meminta tanda tangan dari guru guru atau adik kelas.Tak terasa, waktu kami bersama hampir habis. Kami melirik jam yang saat itu sudah menunjukkan pukul 14.30! Kami semua kaget dan langsung memberi ucapan selamat tinggal kepada teman teman yang lain. Saat itu, aku melihat Kavya dan Crystal menangis, karena Kavya akan melanjutkan ke sekolah lain, dan tidak ada satu pun yang akan melanjutkan ke sekolah itu dari Primary School kami, tak kusadari air mataku jatuh juga. Ryan yang saat itu di belakangku langsung berkata Sudahlah Zahra. Jangan menangis aku pun hanya tersenyum kepadanya.Tak kurasa, Kavya menoleh ke arahku dan langsung memelukku. Aku pun memeluknya kembali. Dia berkata Selamat tinggal Zahra, aku harap kita bisa bertemu lagi suatu saat nanti. Tetap kabar kabari aku ya! ucapnya. Aku pun mengangguk dan tidak kuasa membendung tangisku.15 menit berlalu. Ini saat terakhir kami, dan hari terakhir di Primary School ini, di tutup dengan membunyikan lonceng di teras sekolah. Satu persatu dari kami berlari keluar kelas dan membunyikan lonceng. Teng teng teng bunyi lonceng terakhir yang dibunyikan Ethan. Beberapa orangtua murid yang hadir bertepuk tangan. Perlahan aku mengemasi tasku dan merogoh kunci sepeda di sakuku, lalu ku kalungkan ke leher.Sirine terakhir pun berbunyi. Tanda sekolah telah usai, aku berjalan perlahan menyusuri teras sekolah menuju tempat sepedaku di parkirkan. Di sana. Kavya melambaikan tangannya ke arahku, itu kode agar aku mendekat. Setelah itu, dia memberikan pelukan terakhir padaku sambil berkata kamu diam diam menjadi jenius! katanya. Lalu aku balas terimakasih, tapi sebenarnya kamulah yang jenius karena kamu selalu membantuku di kelas ketika aku kesusahan dia pun berkata Tak apa, oiya. Berjanjilah di High School nanti kamu melakukan yang terbaik aku pun berkata aku janji.Akhirnya dia melambaikan tangannya karena ia harus pulang. Aku pun mulai menaiki sepeda dan mengayuhnya ke gerbang sekolah. Perlahan aku tinggalkan Primary School. Dari kejauhan, nampak Pieta dan Finlae. Mereka melambaikan tangan sembari mengatakan Sampai jumpa lagi Zahra! dan aku pun menjawab Sampai jumpa seraya mengayuh sepedaku menjauh dari sekolah.Dan itulah kenangan yang selalu ada di hatiku. Pengalaman terbaruku yang tak akan pernah ku lupakan dan selalu ada di memoryku. Untuk Kavya, dia akan menjadi orang yang akan aku kenang selamanya, dan untuk guru guru dan teman teman. Terima kasih sudah menerimaku di Primary School ini, dan tentu saja aku tak akan melupakan kalian..Cerpen Karangan: Zahra Nur SalsabilaSahabat sejatiKring kring kring Alarm jam kesayanganku berbunyi buat bangunin aku. Aku langsung meloncat dari ranjangku lalu mandi. Habis mandi seperti biasa aku langsung berangkat sekolah. Di sekolah, aku langsung ngobrol sama Rara, sahabat sejatiku.Ra, bentar lagi kita kan mau ngerayain hari ultah persahabatan kita. Kalau aku boleh usul, kamu mau gak ngerayain di restoran. Aku memulai pembicaraan.Terserah kamu. Apapun yang kamu mau aku akan setuju! Kita sahabatan kan udah lama. Jadi apa salahnya kalau aku menghargai usul kamu. jawab Rara.Ya udah kalau gitu. Jadi kita tinggal menghitung hari aja kan? tanyaku lagi.Yes, its true! jawab Rara.Gak terasa bel masuk udah berbunyi. Aku dan Rara masuk ke kelas masing-masing soalnya kita beda kelas.Akhirnya bel istirahat bunyi juga.Ra, yuk ke kantin! teriakku di luar kelas RaraBentar Zi. Aku ke belakang dulu ya? Kamu tunggu disini! jawab Rara sambil lari.Aku pun menunggu di luar kelas Rara. Waktu aku mainan hp, ada temen Rara yang menyapa aku.Hai Zita. Lagi ngapain? Tanya Yora, temen sekelas Rara sambil cengar cengir.Lagi santai! jawabku singkat.Ada apa sih tuh cewek cengar cengir layak gitu. Kayak gak ada kerjaan aja.Sinting kali ya tuh anak! kataku dalam hati sambil melihat Yora tadi masuk ke kelas.Zi, Zizi Rara membuyarkan lamunanku. Zizi tuh panggilan Rara buat aku. Sebenernya namaku Zinata. Tapi kadang dipanggil Zita atau Zizi. Rara juga gitu. Sebenernya namanya Safira tapi supaya lebih mudah jadi dipanggil Rara.Eh iya sory Ra. Tuh tadi loh liat anak sinting masuk kelas kamu. Jelasku.Oh, Yora cs? Emang rese tuh anak. Ya udah yuk ke kantin! ajak Rara.Sampai di kantin, kita langsung membeli makanan yang kita sukai dan langsung kembali ke tempat tongkrongan kita yaitu di sebelah kelasku. Gak terasa obrolan kita diputus sama bunyi bel masuk. Kita masuk kelas masing-masing dan mulai pelajaran berikutnya.Di kelas Rara.Kertas apa nih? Tanya Rara pada dirinya sendiri setelah menemukan sebuah kertas kecil.Dear Rara,Ra, aku nulis surat di kertas ini soalnya aku mau jujur sama kamu kalau aku sebenernya gak niat sahabatan sama kamu. Aku gak tahan sahabatan sama kamu soalnya aku tau kalau kamu tuh cewek matre, jutek dan suka godain cowok. Dulu waktu kamu masih sama Dio, cowok aku yang kamu rebut, sebenernya aku gak rela ngasihin Dio ke kamu. Tapi aku bilang rela biar kamu gak sakit hati. Jadi maafin aku ya kalau aku menghianati persahabatan kita yang boong boongan ini. Selamat tinggal Rara!Sobat boongmu,ZiziZizi, apa bener ini surat dari kamu? Kalo iya, kenapa kamu tega bilang kayak gini? Kenapa kamu ngatain aku cewek matre, jutek dan suka godain cowok. Padahal sebenernya itu bukan sifatku! kata Rara sambil meneteskan airmata.Nggak. Ini gak bisa dibiarin. Aku harus ngomong sama Zizi sekarang juga! kata Rara dalam hati.Pak, mau ke kamar kecil! pamitnya kepada guru pelajaran saat itu dan langsung ke depan kelasku.Zizi, ayo ikut aku ke kamar mandi. Ajak Rara dari depan kelasku.Bu, ke kamar kecil! Aku minta izin pada Bu Tia, guru IPA saat itu.Di kamar kecil, Rara langsung marah marah ke aku.Zi, aku ngajak kamu kesini soalnya aku mau ngomong dan tanya sama kamu. Ini apa maksudnya? Kamu mencoba menghianati persahabatan kita yang telah lama kita jalani? Tanya Rara to the point.Ra, sumpah aku gak pernah nulis surat ini. Mungkin ini kerjaan orang iseng yang ingin persahabatan kita hancur! jelasku.Apa? Kerjaan orang iseng? Kamu bilang ini kerjaan orang iseng? Udah deh Zi, kamu gak usah ngelemparin kesalahan kamu ke orang lain. Liat, udah jelas kan kalau ini tanda tangan dan nama kamu! kata Rara sambil menuding nama dan tanda tangan yang memang mirip sama tanda tanganku.Iya aku tau tanda tangan ini emang mirip banget sama tanda tanganku. Tapi aku berani sumpah di depan Al Quran kalau aku gak boong Ra! Ra, tolong jangan kamu percaya dengan kata kata di surat ini. Kalau aku yang ngirim, pasti bukan gitu kata katanya. Aku gak mungkin menjelek-jelekan sahabatku sendiri Ra! jelasku sambil memohon.Zi, aku kecewa sama kamu. Aku kira selama ini kamu tuh sahabat yang baik. Aku kira kamu ikhlas nglepasin Dio buat aku. Ternyata gak! sentak Rara.Ra, aku ikhlas ngelepasin Dio buat kamu. Aku udah rela. Beneran Ra! Plis kamu percaya sama aku. Kamu tuh sahabat satu satunya yang aku miliki. Jelasku.Aduh susah ya ngomong sama kamu. Udah jelas kamu yang nulis surat dan jelek-jelekin aku. Padahal sifat yang kamu tulis di surat ini bukan sifat aku kan Zi! Sekarang aku bener bener benci banget sama kamu. Mulai saat ini persahabatan kita putus! ungkap Rara.Tanpa memperdulikan aku, Rara langsung keluar dan lari ke kelasnya. Aku juga masuk kelasku. Di kelas, aku gak bisa konsen sama pelajaran yang ada di hadapanku. Aku masih kepikiran Rara tadi.Akhirnya bel pulang berbunyi.Ra, Rara. Tunggu aku. Teriakku sambil mengejar Rara.Ra, plis dengerin aku dulu. Oke aku ngaku. Aku yang nulis surat itu! kataku dengan terpaksa meskipun itu bukan pebuatanku.Kurang ajar. Zi, kamu tega ya sama aku. Kamu telah bikin 5 hari lagi jadi gak ada artinya. Padahal dulu kita udah berjanji akan jadi sahabat buat selamanya. Tapi itu bullsh*t buat aku. Kamu udah berkhianat dan mengingkari janjimu sendiri Zi! jelas Rara.Ra, maafin aku. Aku gak pengen persahabatan kita putus dan hancur. Aku sayang banget sama kamu Ra. Kamu udah aku anggep sodaraku sendiri. Kataku.Aku juga sayang banget sama kamu Zi. Tapi kamu udah berani menghancurkan persahabatan ini. Jadi ini resiko yang harus kita terima! kata Rara lalu pergi.Ra, aku gak ngebiarin persahabatan kita putus sebelum aku tau siapa penyebab semua ini. Aku janji bakal nyari penyebabnya dan ngembaliin persahabatan kita lagi. Kataku dalam hati.Di rumah, aku terus mikirin kejadian di sekolah tadi. Aku terus menebak nebak siapa penyebab hancurnya persahabatanku sama Rara. Sesekali aku memandangi foto kita. Gak terasa hari sudah mulai gelap dan jam beker kesayanganku sudah mulai nunjukin jam 9 malam. Aku langsung tidur dan gak lupa berdoa. Di dalam tidurku, Rara masuk dalam mimpiku. Aku mimpi kalau Rara meninggal karena kanker yang dimilikinya. Aku menjerit dan gak bisa terima kematian Rara. Tiba tiba aku terbangun dari tidurku.Ya Tuhan mimpi apa aku tadi? tanyaku pada diriku sendiri dengan sedikit terkejut.Tuhan moga mimpiku tadi Cuma bunga tidur aja dan gak bakal jadi nyata. Aku takut kehilangan Rara. Aku berharap dalam hati.Saat itu juga aku gak ngelanjutin tidurku.Gak kerasa pagi udah menyapa. Aku segera solat dan mandi. Hari ni aku berangkat agak pagi soalnya jadwalku piket. Sampai di depan kelas, aku dengar perbincangan Yora cs yang ngomongin tentang aku dan Rara. Aku memasang telingaku rapat rapat di tempat yang agak jauh tapi tetep kedengeran. Ternyata merekalah penyebab hancurnya persahabatanku sama Rara. Setelah mendengar semuanya, aku langsung masuk kelas dan bersikap seperti gak tau apa apa. Waktu aku masuk kelas, mereka keluar buru buru. Aku melaksanakan tugasku. Setelah membersihkan ruang kelas, aku langsung ke kelas Rara. Aku lihat di papan absensi ternyata Rara gak masuk. Kata salah satu temen Rara dia masuk rumah sakit karena kankernya kambuh.Ya Tuhan inikah arti mimpiku kemarin? Mengapa Engkau berikan cobaan seberat ini kepada Rara? Mengapa bukan aku yang kau siksa Tuhan! jeritku dalam hati.Waktu pulang sekolah, aku langsung ke rumah sakit Rara di rawat. Sampai di sana, aku langsung ke receptionist. Sampai depan kamr Rara, aku lihat Rara terbaring di sana.Zizi, ayo sini! sruh mamanya Rara.Zi, ngapain kamu ke sini? Tanya Rara lirih.Ra, aku kemari mau menjenguk dan mau ngomong tentang masalah kemarin. Ternyata Yora cs penyebabnya. Tadi waktu aku di depan kelas, aku denger pembicaraan mereka. Kalau kamu gak percaya, coba lihat video ini. Aku tadi sengaja merekamnya. Jelasku sambil memutar video rekaman Yora cs.Oh jadi mereka biang keladinya. Zi, maafin aku ya udah kasar sama kamu dan menyangka kamu yang enggak enggak. Ternyata kamu sahabat sejati aku. Tapi maafin aku Zi, hidupku gak lama lagi. Kata Rara terbata-bata.Maksud kamu kataku terpotong.Iya aku akan mulai memasuki alamku yang baru. Sebelum aku pergi aku mau kamu simpan kenangan yang telah kita buat selama ini. Jalani hidupmu dengan keceriaan. Aku gak ingin kamu sedih gara gara ini. Aku ingin jadi motivasi dan penyemangatmu. Aku ingin kamu datang waktu pemakaman dan doain aku. Itu aja pesanku. Kamu sahabat sejati yang pernah aku miliki. Selamat tinggal Zizi! ungkap Rara yang telah menghembuskan nafas terakhirnya.Rara Aku menjerit dan menangis.Ternyata kamu hadir dalam mimpiku kemarin Cuma pengen pamitan ke aku. Baiklah, Ra. Jika ini memang takdir, apa boleh buat. Aku ikhlasin aja kepergianmu. Semoga kamu tenang di alammu yang baru. Ungkapku sembari meneteskan airmata.Sejak kepergian Rara, aku jadi semangat dalam menjalani hari hariku. Aku akan mengingat semua kenangan terindahku sama Rara. Aku akan terus berdoa semoga Rara selalu tenang di sisiNya. Rara adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki. Aku sayang kamu, Ra.Cerpen Karangan: Vidia Andini

Sahabat jadi musuhHari itu aku bersiap-siap untuk masuk sekolah baru. Aku cepet cepet mandi dan langsung ke bawah.hai sayang tumben cepet cepet tanya mama.nggak ma, cuma mau melihat sekolah baru.. Hehehe balasku.oh ucap mama pendek.Aku pun langsung ambil makanan sesuai seleraku. Disitu ada ayam kecap, ikan lele, telor dadar dan roti bakar. Aku pun langsung makan dengan lahap. Selesai makan aku langsung ke depan untuk naik mobilku yaitu inova tersayang. good morning pa ujarku sambil menaikki mobil.good morning nak jawab papaku.Papaku langsung ngebut pergi ke sekolah baruku.Sesampai di depan gerbang sekolah baruku.semoga enak yah sekolah disini ujar papa.oke, dadah pa balasku sambil turun dari mobil.Sesampai di halaman sekolah aku berlari sambil berkata dalam hati kelas 5 a batinku. Tiba tiba aku tertabrak oleh seseorang. maaf kataku. Orang itu hanya berdiam diri. nama kamu siapa? tanyaku sopan.fadhiyani azhar jawabnya cepat.kamu kelas berapa tanyaku lagi.5 a jawabnya.oh, bisakah kamu antarkan aku ke kelas itu aku anak baru, perkenalkan namaku nisa, panggil saja putry ujarku sopan.bisa kok ayo ikut aku jawabnya, sekarang dia tidak gugup lagi.terima kasih balasku sambil tersenyum.Hari hariku di sekolah itu sangat berwarna bermain dengannya, tetapi suatu hari hai, fadhiya duduk sama aku yuk tanyaku. Dia diam tanpa menoleh dan matanya diputar ke atas terlihat lagi marah. kamu kenapa sih marah yah sama aku kalau aku salah maaf deh ujarku sambil menarik tangannya.apaan sih udahlah sana jawabnya kasar tanpa menoleh dan mengelak.Aku pun bertanya kepada lily teman baikku. lily fadhiya kenapa sih? tanyaku pada lily.dia itu dibohongin sama icha. Icha itu engejek kamu dan bilang sama fadhiya kalau kamu gak suka sama fadhiya jawab lily sambil berbisik.oh, jadi gara gara icha yah ujarku.Aku pun bergegas ke tempat fadhiya dan berkata fadhiya icha itu dalangnya dia udah bohongin kamu ujarku sambil menunjuk ke arah icha.Fadhiya langsung menjawab peduli amat yang salah itu kamu tahu balasnya sambil berdiri dan mengajak icha keluar.Selesai itu aku langsung berlari ke arah bangkuku dan menangis.Teeet Bel pulang sekolah berbunyi aku langsung bergegas ke kamar mandi dan mencuci muka.Selesai itu aku keluar dan tiba tiba icha menyergahku. eh, kamu itu sok banget sih, mentang mentang anak baru terus anak orang kaya bisa seenak kamu bersahabat sama siapa saja, asal kamu tahu fadhiya itu sahabat aku dari dulu. Waktu itu aku dan dia marahan dan akhirnya aku tidak bersahabat dengan dia. Setelah kelas 4 sd aku sadar aku salah dan kelas lima aku minta bersahabat dengannya lagi, tapi dia malah bilang sudah punya sahabat yaitu kamu.. Aku benci dan langsung menghina kamu jelasnya.oh, jadi begitu gak papa deh kamu bersahabat sama dia bilang sama dia aku ikhlas kehilangan dia kok jawabku sambil menitik-kan air mata.Semenjak itu icha dan fadhiya bersahabat lagi. Ternyata aku sadar ternyata aku telah membuat salah dan menyalahkan orang.Cerpen Karangan: Jannisa

My Best Friend ..Pagi yang cerah menghiasi hari indahku ini , aku pergi ke sekolah tercintaku dengan senang hati . Akupun masuk ke kelasku , aku taruh tasku diatas meja . Akupun keluar kelas,dan melihat jamku , aku berpikir " Ah .. masih ada 15 menit lagi .." . Lalu aku pegi ke kamar mandi untuk menata dandananku . Hatiku tersentak saat melihat ternyata sahabatku Bella bersama musuhku Nita. Aku hanya coba bersabar dan kembali ke kelas , aku bersikap seperti tidak terjadi apa - apa . Bel pulang sekolah pun berbunyi , aku langsung keluar kelas dan berjalan pulang . Tiba - tiba Bella mencegatku diapun bertanya " Ada apa sih dengan kamu ? Kamu hari ini berbeda banget , Olivia .. " Akupun menjawab " Ah .. yang benar ? Menurutku aku biasa saja tuh , tidak ada yang berbeda dariku . " Tapi, aku merasa kamu beda banget Oliv ?! " tanyanya . " Haha ,. mungkin aku hanya ingin sendiri saja , Bel " Langkah Bella pun terhenti dan berbalik arah menuju gerbang sekolah . Sebenarnya aku tidak ingin meninggalkannya, tetapi aku sudah tidak bisa melihat dia bersama Nita . Keesokan harinya aku kembali ke sekolah dengan hati murung , Bella datang kepadakudan menyapaku " Selamat pagi , Olivia ! Ke kelas bareng yuk ! " " Boleh saja ,.. " jawabku . Saat dikelasBella yang biasanya mengajakku pergi jalan - jalan, dia menghabiskan waktunya mengajarkan Nita berbahasa Jawa , aku tahu Nita tidak bisa berbahasa Jawa karena dia berasal dari Jakarta . Lalu aku duduk ke tempat dudukku sambil merenung , saat aku melihat ke arah Nita , Nita melirikku dengan tatapan sinis seakan dia mengatakan " Bella sudah kupengaruhi " . Aku hanya bisa melihat canda tawa diantara mereka berdua . Saat bel pulang berbunyi aku cepat - cepat pulang , agar aku tidak dicegat Bella lagi . Tanpa kusadari Bella dan Nita sudah menunggu di depan gerbang sekolah , Bella datang kepadaku dan berkata " Ternyata segitunya kamu Olivia ,.! " " Apa maksudmu ? " jawabku penasaran . " Tidak usah pura - pura tidak tahu ! kamu telah merebut Nico dariku ! " " A..apa ? " jawabku kaget " Aku tahu kok , kamu ternyata sudah merebut Nico ! Aku sudah tahu ternyata kamu juga suka kan sama Nico ! Kamu tahukan kalau aku udah suka ma Nico dari SD kelas 2 ! Berarti udah 6 tahun kan ! " jawabnya tegas . "I..iya aku tahu , Bella .. pa..Pasti Nita udah mempengaruhi kamu kan ! " jawabku . " Tidak , dia tidak mempengaruhiku , tetapi dia memberitahuku ! " jawabnya membela . " Kita udah 7 tahun bersahabat tapi kamu malah percaya sama Nita yang baru 6 bulan ketemu !? Tega kamu Bella ! " jawabku tegas . Bella hanya diam dan termenung . " Sudah Bella , kita enggak usah urus orang yang gak penting . " jawab Nita dengan sinis sambil menggandeng tangan Bella . Tiba - tiba Bella melepaskan tangan Nita dengan berkata " Ternyata aku salah , sebenarnya kamulah orang yang gak penting itu !! " jawabnya . Bellla mengejarku dan memanggilku " Olivia ! Olivia !! " Saat aku berbalik dia langsung memelukku , dan bertaka " Maafkan aku Oliv , aku salah sebenarnya aku percaya sama kamu yang sudah 7 tahun bersamaku . " aku menjawab " Iya gak apa - apa kok " " Kalau gitu kita pergi beli eskrim 3 rasa yuk ! aku traktir deh ! .. " jawabnya merayuku . " Hmm .. terdengar lezat ..baiklah ,. kita berangkat ! "Dikarang oleh cornelia arsetya I love you my angelPagi hari.Hari ini Puspa, sedang berada di Perpustakaan yang tak jauh dari rumahnya. Dia datang sejak jam 7 pagi. kini dia tengah asyik membaca salah satu buku cerpen sambil duduk di salah satu bangku yang tersedia di perpustakaan tersebut.Hai, boleh gabung gak?. ujar sesorang pria yang duduk di sampingnya. Puspa menoleh ke sumber suara tersebut.boleh kok. sahut Puspa dengan ramah.lagi asyik baca ya? maaf ya aku ganggu kamu. ujar pria itu.hm, enggak kok, santai aja. sahut Puspa.nama aku Josua, nama kamu siapa?. ujar pria tersebut sambil memperkenalkan dirinya pada Puspa.nama aku Puspa. kayaknya kamu orang baru deh di sini?. ujar Puspa.iya, aku berasal dari Medan, Aku pindah di sini karena papaku bekerja di sini. sahut Josua.Oh, orang Medan. ujar Puspa. Josua mengangguk.Hm, boleh tau buku apa yang kamu baca ini?. tanya Josua. Puspa menunjukakan cover buku tersebut, dan cover itu berjudul I Love You My Angel.Kamu suka cerpen?. tanya Josua lagi.Iya, kalau kamu?. tanya Puspa balik.Iya juga. sahut Josua.Hm, Kamu ke sini sendirian?. tanya Puspa.Iya. sahut Josua.Rumah kamu mana?. tanya Puspa.Di jalan Mawar Indah Block A nomor 12. sahut Josua.wah, berarti rumah kita dekat dong?. ujar Puspa.Emangnya rumah kamu di mana?. tanya Josua.Di jalan Mawar Indah Block A nomor 2. sahut Puspa.Hm, berarti aku boleh main dong ke rumahmu?. ujar Josua.boleh banget. sahut Puspa.hm, ya udah lanjutin aja bacanya. ujar Josua. kemudian Puspa melanjutkan aksi bacanya. Josua juga melakukan hal yang sama.Tak terasa jam telah menunjukkan pukul 11.00 pagi menjelang siang.Udah jam sebelas nih, kita pulang yuk?. ujar Puspa sambil mengembalikan buku itu ke rak buku.yuk... sahut Josua dan melakukan hal yang sama.Kebetulan, Josua dan Puspa sama-sama membawa sepeda. Mereka beranjak pergi meninggalkan perpustakaan tersebut.Nah, ini nih rumahku. ujar Puspa pada Josua sesaat setelah sampai di depan rumah Puspa.Oh, ini rumahmu.. di sana rumahku. sahut Josua sambil menunjuk ke arah rumahnya yang tak jauh dari rumah Puspa.Oh.. gak mampir dulu nih?. ujar Puspa.Nanti sore aja. Hm, aku pulang dulu ya bye Puspa. sahut Josua sambil melambaikan tangannya. Puspa tersenyum dan juga melambaikan tangannya.Di dalam rumah.Aku pulang. ujar Puspa kemudian berjalan menuju ruang tamu.Tadi mama dengar ada suara cowok, siapa dia?. tanya mama Puspa.Dia Josua. tetangga baru kita. Dia pindahan dari Medan. sahut Puspa sambil duduk di sebelah mamanya.Oh.. anaknya tante Erris itu ya?. tanya mama Puspa lagi.Loh, Mama udah saling kenal?. tanya Puspa balik.Iya, tadi Mama bertemu sama tante Erris di pasar. tante Erris bilang dia orang baru di sini. sahut mama Puspa. Puspa mengangguk sambil mengatakan Oh...hm, Puspa ke kamar dulu ya . Ujar Puspa kemudian berjalan menuju kamarnya.Di Dalam KamarPuspa POVJosua.. hm, nama yang bagus, sama seperti orangnya. Dia tampan, tinggi, berkaca mata, murah senyum, ramah dan Hei!! apa yang ku pikirkan ini!!Di Dalam Kamar JosuaJosua POVPerempuan itu, sungguh berbeda dari perempuan biasanya. Dia cantik, ramah, supel, berambut panjang hm, woyyy!! apa-apaan aku ini!! sadar Josua sadarAuthor POVJam telah menunjukkan pukul 04.00, dan ini saatnya bagi Josua pergi ke rumah Puspa.Permisi. ujar Josua sambil mengetuk pintu rumah Puspa. tak lama kemudian, seseorang membukakan pintunya.Eh, Josua yuk masuk... ajak Puspa. Josua mengikutinya.Ma, ini Josua, teman baru Puspa. ujar Puspa sambil memperkenalkan Josua kepada mamanya.Josua. ujar Josua sambil bersalaman kepada mama Puspa.Oh, jadi ini yang namanya Josua. Silahkan duduk. Mama bikinkan minum dulu ya. ujar mama Puspa lalu beranjak meninggalkan Puspa dan Josua.Mereka sedang asyik mengobrol mengenai tempat tinggal sampai mengenai percintaan.Eh, kok kita bahasnya ke arah percintaan gini sih.. hahahah. ujar Puspa disertai tawa.gak tau tuh hm, kalau boleh tahu, Usia kamu berapa tahun?. tanya Josua.15 tahun, kalau kamu?. ujar Puspa.Sama, aku juga 15 tahun. sahu Josua sambil tersenyum.Tak lama kemudian, mama Puspa datang sambil membawa nampan berisi minuman.Nah, ini minumannya. ujar mama Puspa sambil memberikan gelas berisi jus Kweni kepada Josua dan Puspa.Makasih tante. sahut Josua. mama Puspa tersenyum.Sama-sama. sahut mama Puspa lalu beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.Mereka kembali mengobrol sesekali bercanda.Eh, Puspa, udah jam 7 malam nih, aku pulang dulu ya besok kan libur, hm, gimana besok kalau kita pergi ke taman yang gak jauh dari sini?. tanya Josua.Boleh juga tuh oke, makasih ya udah main ke sini... sahut Puspa.aku yang berterima kasih, karena udah di izinin main ke rumah mu. ujar Josua.hm, makasih kembali ya . sahut Puspa. Josua tersenyum. Puspa mengantar Josua sampai di gerbang rumah Puspa.Malam hariPuspa POVMalam ini, bagiku malam yang paling berbeda dari malam-malam sebelumnya, bagaimana bisa? seseorang yang baru saja ku kenal ini, telah mengisi hariku.Dari tadi aku menunggu SMS yang masuk dari HP ku. siapa lagi kalau bukan dari Josua heheh tampaknya aku mulai menyukai dia argh, apa yang ku pikirkan ini? memang, aku tak dapat menyangkal hatiku, tapi, apakah mungkin dia juga merasakan hal yang sama sepertiku?Tak lama kemudian, HP ku berdering menandakan ada SMS masuk, aku segera menyalakan HPku. dan Yesss, ternyata SMS itu dari JosuaHai, Puspa... ujar si pengirim SMS itu yang bernama Josua.Hai juga Josua. sahut Puspa membalas SMS itu dengan hati berdebar.Maaf ya aku ganggu. ujar JosuaAh, enggak kok... sahut PuspaHehe. lagi apa nih?. tanya Josua.Hm, lagi boring . sahut Puspa.Oh, boleh gak aku temenin?. tanya JosuaBoleh banget. sahut Puspa.dan seterusnyaKeesokan harinyaPuspa dan Josua berjalan-jalan di taman, sambil berbincang-bincang. kemudian Josua mengajak Puspa untuk duduk di bawah pohon yang rindang.Hm, Puspa. ujar Josua dengan sedikit guuggupiya?. sahut PuspaHm, aku suka kamu. ujar Josua sambil meraih tangan Puspa. Hatinya berdegup.Jo, kamu serius?. sahut Puspa sambil menatap tajam mata Josua.Iya, aku suka kamu. ujar JosuaA.. aku.. juga. sahut Puspa terbata-bata.KAmu mau gak jadi My Angelku?. tanya Josua. Puspa mengangguk. Lalu Josua memeluk Puspa.Kamu cinta pertama ku, dan aku berharap kamu juga jadi cinta terakhirku... ujar Josua.I Love you my angel... ujar Josua lagi.Cerpen Karangan: Diana Spica Bellatrix