saefulkhol 1800 2 bab ii

25
BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sistem informasi akuntansi penjualan termasuk sistem informasi akuntansi penting yang harus didesain dalam perusahaan, diseb penjualan, baik penjualan secara kredit maupun tunai merupakan sumb utama pendapatan perusahaan. Akibat dari aktifitas penjualan khususn penjualan kredit yang tidak dikelola dengan baik secara lan merugikan perusahaan, sebab selain sasaran penjualan tidak tercapai pendapatan akan berkurang. Sistem informasi akuntansi penjualan harus dapat mencipta sistem informasi yang mutakhir mengenai harga, calon pembeli, distribusi, syarat penyerahan, dan syarat pembayaran. Sistem informa akuntansi penjalan yang baik akan didukung oleh prosedur penerimaaan order, prosedur penerimaaan barang, dan prosedur pencatatan akibat adanya penjualan yang akan menunjang kelancaran aktivitas pen tersebut. Secara umum pengertian informasi adalah sebagai suatu keteranga yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk mencap tujuan. Nilai suatu informasi akan berbeda keguanaannya sesuai denga tujuannya. Tujuan informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem inform

Upload: oddie-putra

Post on 04-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

isi bab 2

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUN PUSTAKA2.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi PenjualanSistem informasi akuntansi penjualan termasuk sistem informasi akuntansi penting yang harus didesain dalam perusahaan, disebabkan penjualan, baik penjualan secara kredit maupun tunai merupakan sumber utama pendapatan perusahaan. Akibat dari aktifitas penjualan khususnya penjualan kredit yang tidak dikelola dengan baik secara langsung akan merugikan perusahaan, sebab selain sasaran penjualan tidak tercapai juga pendapatan akan berkurang.Sistem informasi akuntansi penjualan harus dapat menciptakan sistem informasi yang mutakhir mengenai harga, calon pembeli, cara distribusi, syarat penyerahan, dan syarat pembayaran. Sistem informasi akuntansi penjalan yang baik akan didukung oleh prosedur penerimaaan order, prosedur penerimaaan barang, dan prosedur pencatatan akibat adanya penjualan yang akan menunjang kelancaran aktivitas penjualan tersebut.Secara umum pengertian informasi adalah sebagai suatu keterangan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan. Nilai suatu informasi akan berbeda keguanaannya sesuai dengan tujuannya. Tujuan informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi adalah menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, membantu petugas dalam melaksanakan operasional perusahaan dari hari ke hari, dan menyajikan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan yang membutuhkan.Menguraikan pengertian informasi harus dikaitkan dengan pengertian data. Pengertian informasi dan data menurut Krismiaji (2005:15), mengemukakan Data adalah fakta yang dimasukan ke dalam, disimpan, dan diproses oleh sebuah sistem informasi akuntansi. Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.Dari definisi di atas dapat dinyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau diolah menjadi bentuk berguna bagi yang menerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi pihak pengguna.Menurut Krismiaji (2005:16) mengemukakan pengertian sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, memasukan, mengolah, dan menyimpan data, serta melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah oganisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Sebuah sistem informasi pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen atau subsistem-subsistem untuk menghasilkan informasi. Bagian ini akan memberikan pengertian-pengertian mendasar yang menuju pada pemahaman sistem informasi secara utuh.Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.Pengertian sistem informasi akuntansi terdiri dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Walaupun demikian pada prinsipnya definisi-definisi tersebut mempunyai kesamaan makna.Menurut Krismiaji (2005:4) sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Menurut Barry E. Chushing (2001:30) Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat sumber daya manusia dan modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk menyajikan laporan keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pemrosesan data keuangan.Menurut Azhar Susanto (2008:72) menyatakan bahwa:Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dangan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.

Fungsi utama sistem informasi akuntansi adalah mendorong seoptimal mungkin agar dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang terstruktur dan berkualitas, yaitu tepat waktu, relevan, dan dapat dipercaya yang secara keseluruhan informasi akuntansi tersebut mengandung arti berguna.Sistem informasi akuntansi yang dihasilkan berasal dari pengolahan atas data yang terstruktur, yaitu data yang memenuhi fungsi keabsahan yang telah melalui prosedur pembuatan dan pengumpulan data yang benar, dan keabsahan materil dalam arti data tersebut telah mewakili suatu transaksi keuangan yang terjadi dan benar pula.Sedangkan menurut La midzan dan Azhar Susanto (2001:169) mendefinisikan sistem informasi akuntansi penjualan sebagai berikut: Merupakan sistem informasi akuntansi penting yang harus didesain dalam perusahaan, hal ini disebabkan oleh karena penjualan, baik penjualan secara kredit maupun penjualan secara tunai merupakan sumber pendapatan perusahan.Dari definisi di atas yang dimaksud sistem informasi akuntansi penjualan adalah seperangkat sumber daya dan modal dalam suatu organisasi yang dibangun untuk menyajikan informasi keuangan yang diperoleh dari pengumpulan dan pemerosesan data-data yang saling berhubungan, dan dioperasikan secara bersama-sama untuk melaksanakan aktivitas utama suatu organisasi perusahaan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.2.1.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi PenjualanTujuan dibentuknya sistem informasi akuntansi adalah untuk menghasilkan informasi keuangan yang penting dan diperlukan oleh pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi harus dapat menjaga keamanan harta perusahaan, dengan adanya pengendalian yang baik dalam sistem informasi akuntansi. Maka penyelewengan, penggelapan harta perusahaan dan kesalahan dapat ditahan seminimal mungkin. Menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi akuntansi (2005:188) menguraikan tujuan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:1. KemanfaatanInformasi yang dihasilkan oleh sistem harus membantu manajemen dan para pemakai dalam pembuatan keputusan.2. EkonomisManfaat sistem harus melebihi pengorbanannya.3. Daya andalSistem harus memproses data secara akurat dan lengkap4. KetersediaanPara pemakai harus dapat mengakses data senyaman mungkin, kapan saja pemakai menginginkannya.5. Ketepatan waktuInformasi penting harus dihasilkan lebih dulu, kemudian baru informasi lainnya. 6. Servis pelangganServis yang memuaskan kepada pelanggan harus diberikan

7. KapasitasKapasitas sistem harus mampu menangani kegiatan pada periode sibuk dan pertumbuhan di masa mendatang. 8. PraktisSistem harus mudah digunakan.9. FleksibelSistem harus mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan sistem.10. Daya telusurSistem harus mudah dipahami oleh para pemakai dan perancang, dan memudahkan penyelesaian persoalan serta pengembangan sistem di masa mendatang.11. Daya auditDaya audit harus ada dan melekat pada sistem sejak awal pembuatannya.12. KeamananHanya personil yang berhak saja dapat mengakses atau dijinkan mengubah data sistem.Jika seluruh tujuan tersebut dapat dicapai, maka hal ini akan sangat ideal. Namun kenyataannya sulit bagi sebuah sistem untuk mencapai seluruh tujuan tersebut bersama-sama.Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2001:37) mengemukakan tujuan sistem informasi akuntansi, sebagai berikut :1. Untuk menyediakan dan meningkatkan informasi 2. Untuk meningkatkan metode internal cek atau pengendalian3. Harus dapat menekan biaya-biaya tata usaha.Tujuan diatas dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:1. Untuk meningkatkan informasiTujuan sistem informasi akuntansi yang pertama yaitu meningkatkan informasi yang berarti tepat waktu, tepat guna (relevance) dan terpercaya. Dengan kata lain sistem infromasi akuntansi harus dengan cepat dan tepat dapat memberikan informasi yang diperlukan dengan kandungan informasi yang sesuai dengan kebutuhan.2. Untuk meningkatkan metode internal cek atau pengendalianAdapun tujuan yang kedua yaitu menigkatkan metode internal cek dan pengendalian yang diperlukan agar dapat mengamankan kekayaan perusahaan.3. Harus dapat menekan biaya-biaya tata usahaSistem informasi akuntansi bertujuan pula untuk menekan biaya tata usaha hal ini berarti bahwa di pihak lain biaya tata usaha untuk menerapkan sistem informasi akuntansi (biaya tata usaha berupa tenaga, alat tulis, dan kertas) harus dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.Dari uraian di atas, maka dapat dikemukakan bahwa dalam mempertimbangkan penyusunan suatu sistem akuntansi untuk meningkatkan informasi dan metode yang dibutuhkan harus selalu dipertimbangkan keseimbangan antara manfaat dan biaya.2.1.3 Unsur - Unsur Sistem Informasi Akuntansi PenjualanDari definisi mengenai sistem informasi akuntansi yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa didalam sistem informasi akuntansi terdapat unsur-unsur pokok.Menurut Krismiaji (2005:16-17), menyatakan bahwa unsur-unsur sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:1. Tujuan Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.2. InputData harus dikumpulkan dan dimasukan sebagai input kedalam sistem. Sebagai besar input berupa data transaksi.3. OutputInformasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem.4. Penyimpanan dataData sering disimpan untuk dipakai lagi di masa mendatang.5. Pemrosesan Data harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemroses.6. Instruksi dan prosedurSistem informasi tidak dapat memproses data tanpa instruksi dan prosedur rinci.7. PemakaiOrang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut dengan pemakai.8. Pengendalian dan pengawasan.Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan, dan terlindung dari akses secara tidak sah.Dari teori di atas dapat dinyatakan bahwa sistem informasi akuntansi mempunyai bagian-bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga dapat bermanfaat untuk membuat berbagai macam keputusan.2.1.4 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi PenjualanSistem informasi akuntansi akan memberikan manfaat bagi para pemakainya, apabila memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut merupakan suatu ciri informasi akuntansi yang memadai, sebagaimana diungkapkan oleh Cushing diterjemahkan oleh Ruchiat Kosasih (2000:329) mengemukakan sebagai berikut:Karakteristik sistem informasi akuntansi terdiri dari :1. Kegunaan2. Ekonomis3. Keandalan4. Pelayanan langganan5. Kapasitas6. Kesederhanaan7. Fleksibilitas

Uraian di atas dijelaskan secara singkat sebagai berikut:1. KegunaanSistem harus menghasilkan suatu informasi yang berguna, berarti sistem informasi harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan sehingga berguna bagi manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.2. EkonomisSeluruh komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian, mesin-mesin harus dapat memberikan sumbangan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.3. KeandalanOutput sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dalam sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif.4. Pelayanan langgananSistem harus mampu memberikan suatu layanan yang baik dan efisien kepada para pelanggan.5. KapasitasSistem harus sederhana semua struktur dan operasi dapat dimengerti serta seluruh prosedurnya dapat diikuti dengan mudah.6. KesederhanaanSistem harus mampu dalam menampung dan menghadapi segala perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan.Sedangkan menurut Krismiaji (2005:15) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:1. RelevanMenambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspektasi semula.2. Dapat dipercayaBebas dari kesalahan atau bisa dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.3. LengkapTidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.4. Tepat waktuDi sajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.5. Mudah dipahamiDisajikan dalam format yang mudah dipahami.6. Dapat diuji kebenarannyaMemungkinkan dua orang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independent.

2.1.5 Prosedur Sistem informasi Akuntansi PenjualanProsedur sistem informasi akuntansi penjualan dijabarkan oleh Krismiaji (2005:227) sebagai berikut :1. Prosedur pemesanan penjualan (sales order entry)2. Prosedur pengiriman barang (shipping)3. Prosedur penagihan (billing)4. Prosedur penerimaan kas (cash collections)Masing-masing aktivitas tersebut di atas akan diuraikan secara rinci pada bagian-bagian berikut:1. Prosedur Pemesanan Penjualan (Sales Order Entry)a. Petugas penjualan Menerima pesanan dari pembeli, kemudian menuliskan order dalam formulir order dan diteruskan kedepartemen penjualan.b. Departemen ini menerima permintaan pembelian dari penjualan dan mengumpulkanya dalam satu kelompok sebelum melakukan entry data, sebelumnya ditulis terlebih dahulu dalam kertas secara manual. Lalu memasukan data tersebut kedalam sistem informasi akuntansi. Mencangkup elemen : nomor rekening, nomor petugas penjualan, kode produk, kuantitas produk, tanggal pengiriman dan tanggal transaksi penjualan.c. Setelah menerima input data pesanan pembeli, bagian ini menjalankan program edit kedalam sistem informasi akuntansi, dengan menggunakan file induk pelanggan dan file induk persediaan. Kode pelanggan digunakan untuk mengakses record dalam file pelanggan. Setelah data ini dimasukan sistem akan meminta data pelanggan untuk dilengkapi dengan data order penjualan. Kode produk digunakan untuk megakses file persediaan serta menanyakan nama produk dan harga. Dalam tahap ini, dilakukan edit check untuk menjamin akurasi input dari seluruh data. Keluaran dari proses ini adalah file order penjualan.d. Departemen ini menjalankan oeder penjualan dengan menggunakan file order penjualan dan selanjutnya diserahkan kepada departemen penjualan.e. Setelah mendapatkan cetakan order penjualan, manajer departemen pembelian mengkaji dan menandatanganinyan untuk diteruskan kebagian gudang. Selanjutnya order penjualan didistribusikan sebagai berikut: Diteruskan ke departemen penagihan Dikirim ke pembeli Diteruskan ke departemen penagihan Diarsipkan ke abjad nama pelanggan2. Prosedur Pengiriman Barang (Shipping)Tahap kedua setelah memenuhi order dan setelahnya mengirimkan barang kepada pelanggan sesuai dengan yang tertera pada tiket pengumpulan barang.a. Departemen ini mula-mula dapat tembusan order penjualan, kemudian diarsipkan selanjutnya departemen ini menerima tiket pengambilan barang bersama-sama dengan baranganya dari gudang. b. Selanjutnya departemen ini akan menghitung barang dan membandingkan hasil perhitungan fisik dengan kualitas yang tertulis pada tiket pengambilan barangc. Setelah petugas pengiriman menghitung barang yang diterima dari bagian gudang, data tentang order penjualan dimasukan dalam sistem informasi akuntansi dengan menggunakan terminal on-line.d. Selanjutnya program sistem informasi akuntansi menerima input data pengiriman, departemen ini menjalankan program edit dan pencetakan dokumen pengiriman dengan mengunakan file induk persedianan dan file pengiriman. Keluaran dari proses ini adalah surat muat dan diserahkan kedepartemen pengiriman.e. Setelah menerima laporan pengiriman barang, selanjutnya departemen ini mendistribusikannya sebagai berikut: Diserahkan ke departemen penagihan Selanjutnya diserahkan kebagian pengiriman Dikirimkan kepada pembeli Memantau pengiriman barang.3. Prosedur Penagihan (Billing)Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah membuat faktur penjualan dan memelihara catatan piutang kepada setiap pelanggan, proses ini dilakukan kepada departemen penagihan, yang bertanggung jawab kepada manajer akuntansi atau kepala bagian akuntansi. Informasi yang diperlukan tentang jenis dan jumlah barang yang dikirimkan serta harga dan syarat penjualan yang disepakati. a. Departemen ini mula-mula menerima tembusan order penjualan, lalu mengarsipkanya, selanjutnya departemen ini juga menerima surat muat dari departemen pengiriman.b. Atas dasar kedua dokumen tersebut, departemen ini memasukan data penagihan ke program sistem informasi akuntansi, setelah komputer menerima data penagihan, departemen ini melakukan program pembuatan faktur penjualan, dengan menggunakan file sales order, file induk persediaan dan pelanggan. Keluaran dari proses ini adalah sebagai berikut: Hasil perhitungan jumlah kelompok dan diserahkan ke departemen penagihan. Faktur penjualan diserahkan ke departemen penagihan File faktur penjualan, file sejarah, file buku besarc. Selanjutnya departemen ini menerima faktur penjualan dari departemen pengolahan data, kemudian didistribusikannya sebagai berikut: Lembar kesatu dan kedua dikirim ke pembeli Lembar ketiga bersama-sama dengan tembusan order penjualan dan surat muat diarsipkanDari beberapa langkah di atas dalam tahapan ini dapat memperlambat proses pengerjaan untuk mempermudah dalam tahapan ini dapat menggunakan sistem informasi dengan metode pemerosessan faktur dengan cara on-line. Untuk menagih pelanggan dengan lebih cepat dan memangkas biaya dan pengurangan penanganan serta pemerosessan dokumen kertas dengan elektronik data interchange (EDI) untuk menagih pelanggan. Sistem informasi akuntansi yang berbasis computer dapat meniadakan aktivitas pembuatan dan penyimpanan faktur penjualan, minimum untuk pelanggan yang juga memiliki sistem informasi akuntansi yang canggih.4. Prosedur Penerimaan Kas (Cash Collections)a. Kasir menerima daftar penerimaan kas dan cek dari petugas penanganan surat masuk. Selanjutnya bagian ini menerima 2 lembar bukti setor bank dan membandingkan bukti setor bank dengan cek serta daftar penerimaan kas.b. Setelah menerima input data penerimaan kas kemudian memasukan data ke komputer dan mengarsipkan kedua dokumen tersebut urut tanggal. Bagian ini menggunakan terminal on-line, untuk memsukan jumlah daftar penerimaan kas.c. Setelah komputer menerima data penerimaan kas, departemen ini akan menjalankan program edit untuk keakuratan data yang dimasukkand. Selanjutnaya departemen ini melakukan program pembaharuan pencatatan piutang untuk mengkredit file induk pelanggan sebesar nilai pelunasan, mencap lunas faktur dan mencatat seluruh kas yang diterima.e. Selnjutnaya komputer mencetak bukti setor bank sebanyak dua lembar, seterusnya kasir menyetorkan kas dan bukti setor bank ke bank dan mengarsipkan daftar penerimaan kas urut tanggal.2.2 Pengendalian intern Penjualan2.2.1. Pengertian Pengendalian intern PenjualanPengendalian intern menurut Mulyadi (2001:163): pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan. Sementara Krismiaji (2005:218), yaitu : pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang digunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efesiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditentukan.Menurut Marshall B Romney & Paul John Steihbart (2006:339) pengendalian intern adalah: Rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset,memberikan informasi yang akurat & handal mendorong dan memperbaiki efisiensi jalanya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkanDari beberapa pengertian pengendalian intern di atas, maka pengendalian intern meliputi rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinir dan tindakan yang ditetapkan didalam perusahaan untuk mengamankan harta milik perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi mendorong dipatuhinya kebijakan yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Menurut James D, Wilson & Jhon B, Campbell (1997:259), mereka mengemukakan bahwa:Pengendalian intern penjualan meliputi analisa, penelaahan dan penelitian yang diharuskan terhadap kebijaksanaan,, prosedur, metode dan pelaksanaan yang sesungguhnya untuk mencapai volume penjualan yang dikehendaki dengan biaya yang wajar meghasilkan laba kotor yang diperlukan untuk mencapai hasil pengembalian yang diharapkan atas investasi.Dari definisi di atas yang dimaksud sistem informasi akuntansi penjualan adalah seperangkat sumber daya dan modal dalam suatu organisasi yang dibangun untuk menyajikan informasi keuangan yang diperoleh dari pengumpulan dan pemerosesan data-data yang saling berhubungan, dan dioperasikan secara bersama-sama untuk melaksanakan aktivitas utama suatu organisasi perusahaan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.2.2.2.Tujuan Pengendalian Intern PenjualanTujuan pokok pengendalian intern menurut Mulyadi (2001: 163) adalah :1. Menjaga Kekayaan organisasi2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi3. Mendorong efisiensi4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemenAdapun tujuan-tujuan tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut :a. Menjaga Kekayaan organisasiHarta yang ada diperusahaan harus dijaga dan dikendalikan secara benar agar jangan sampai terjadi hal-hal yang dapat merugikan perusahaan seperti tindak pencurian, penyelewengan dan kecurangan baik secara fisik maupun administratif. Untuk mengetahui kemungkina tersebut, maka perlu dirancang berbagai metode dan cara-cara tertentu untuk mencegah terjainya kecurangan. Misalnya penggunaan bukti pembayaran atau bukti transaksi dalam beberapa rangkap sehingga dapat dilakukan internal check.b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansiMenjaga data dan informasi bebas dari kesalahan dan menyediakan hasil yang konsisten yang dapat dipercaya dan tidak menyesatkan bagi pihak pengambil keputusan, oleh kerena itu catatan akuntansi harus terus menerus diawasi dan dikendalikan agar kebenaran datanya dapat dipertanggung jawabkan.

c. Mendorong efisiensi operasional perusahaanAgar biaya operasi.dalam perusahaan dapat dikendalikan maka perlu dibuat suatu alat pengendalian yang dalam hal ini berupa penyusunan anggaran operasional dan penetapan biaya standar dengan cara tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi yang lebih baik pada perusahaan.d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemenUntuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur. Pengendalian intern ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi dan dijadikan pedoman serta harus ditaati agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.Dari uraian di atas, tujuan pengendalian intern penjualan adalah untuk menciptakan laporan keuangan yang dapat dipercaya, menghasilkan efisiensi dan keefektifan dalam operasional dan dapat diterapkannya peraturan-peraturan dan hukum yang berlaku secara konsisten guna menjaga harta kekayaan perusahaan, untuk menciptakan ketelitian dan keandalan data akuntansi, untuk mendorong efisiensi guna mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu dalam kegiatan segala bisnis perusahaan dan untuk mencegah penggunaan sumberdaya perusahaan yang tidak efektif dan efisien. Sehingga dapat dipatuhnya segala kebijakan yang telah dibuat oleh manajemen.

2.2.3.Manfaat Pengendalian Intern PenjualanManfaat pengendalian intern penjualan yang dikemukakan oleh La Midjan (2002:96) sebagai berikut :1. Dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva.2. Untuk meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai bidang 3. Untuk meneliti kecermatan dari transaksi Penjualan masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitibilitas dan Penjualan bersih serta dampak perubahan harga.2.2.4Unsur Pengendalian Intern Penjualan Secara umum pengendalian intern memiliki beberapa unsur yang pasti. Adapun menurut Mulyadi dalam bukunya sistem akuntansi (2001:163), bahwa unsur-unsur sistem pengendalian adalah sebagai berikut :1. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.3. Peraktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

2.2.5. Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi PenjualanPenerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer, masalah hanya dapat dihilangkan atau diminimalisir dengan menggunakan sistem pengendalian yang berkembang sesuai dengan kebutuhan saat ini.Resiko karena kesalahan atau penyimpangan dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer, pengeandalian dilakukan melalui kombinasi dari pengendalian umum dan pengendalian aplikasi (Azhar Susanto, 2008:118).1. Pengendalian UmumPengendalian umum merupakan pengendalian yang menyeluruh dengan tujuan untuk memberikan keyakinan bahwa unsur-unsur yang mendukung serta sinergi antar unsur-unsur tersebut telah berjalan efektif pada seluruh aktivitas bisnis sehingga resiko terhadap aktivitas bisnis sangat minimal. Pengendalian umum meliputi:a. Pengendalian pengembangan dan implementai SIAPengendalian pengembangan dan implementasi SIA merupakan pemeriksaan terhadap seluruh proses (metode) pengembangan serta implementasi (penerapan) SIA diberbagai bagian untuk meyakinkan bahwa sistem yang digunakan telah memenuhi kelayakan untuk digunakan dan mengikuti perkembangan teknologi sesuai dengan kebutuhan.

b. Pengendalian software yang digunakanPengandalian software bertujuan untuk memantau pengguna software SIA dan melindunginya dari akses oleh pihak yang tidak berwenang serta melindungi software dari perubahan yang tidak semestinya yang dilakukan oleh orang yang tidak berhak.c. Pengendalian fisik hardwarePengendalian dilakukan untuk menjamin bahwa hardware yang digunakan secara fisik benar-benar aman dan semuanya berfungsi dengan baik.d. Pengendalian prosedur pengoperasian komputerPengendalian prosedur pengoperasian komputer merupakan pekerjaan bagian komputer untuk meyakinkan bahwa sistem informasi telah dijalankan dengan benar dan konsisten dalam menyimpan dan memproses data. Pengendalian ini meliputi pengawasan terhadap seluruh pemprosesan, pengoperasian hardware dan software, pembuatan backup dan prosedur perbaikan yang diterapkannya.e. Pengendalian keamanan data dan jaringan Pengendalian dilakukan untuk meyakinkan bahwa file-file data baik pada CD/DVD, flasdisck, tidak diakses atau digunakan oleh orang yang tidak berwenang.

f. Pengendalian administrasiPengendalian administrasi merupakan pembuatan standar, ketentuan-ketentuan, prosedur dan pengendalian disiplin untuk menjamin bahwa organisasi secara umum dan penerapan pengendalian benar-benar dilaksanakan dan diterapkan secara tepat. Hal utama dalam pegendalian administrasi adalah:1) Adanya pemisahan fungsi,2) Adanya kebijakan dan prosedur tertulis dan 3) Dilakukan supervise.2. Pengendalian AplikasiPengendalian aplikasi merupakan pengendalian khusus atas setiap aplikasi komputer yang digunakan. Pengendalian ini meliputi prosedur-prosedur baik yang diotomatisasi atau manual yang dilaksanakan untuk menjamin bahwa hanya data-data yang sah saja yang diproses secara lengkap dan akurat oleh suatu aplikasi. Azhar Susanto (2008:123) menyatakan bahwa pengendalian aplikasi dititikberatkan pada tujuan sebagai berikut :a. Kelengkapan input dan pemuktahiran data.b. Ketapatan input dan pemuktahiran datac. Keabsahan / validitasd. Pemeliharan

Pengandalian aplikasi dapat diklasifikasikan menjadi: 1. Pengendalian input merupakan pemeriksaan data dengan tujuan untuk menguji ketepatan dan kelengkapannya data ketika dimasukan ke dalam sistem informasi. Ada beberapa pengenadalian input yaitu : input untuk diotorisasi, input untuk konversi data, input untuk edit/ perbaikan data, dan input untuk penanganan kesalahan.2. Pengendalian pemprosesan Merupakan pengendalian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa data benar-benar lengkap dan akurat selama dilaksanakannya pemukhtahiran data. Pengandalian atas pelaksanaan pemprosesan yang utama adalah dengan menjalankan pengandalaian penjumlahan, kesesuaian komputer dan pemerikasaan pemrograman3. Pengandalian outputPengandalian output dilakukan untuk meyakinkan bahwa hasil pemprosesan komputer betul-betul tepat, lengkap, dan didistribusikan dengan baik. Pengendalian output terdiri dari: menyesuaikan antara seluruh output dengan seluruh input dan proses yang dilakukan, pengujian/ review terhadap pelaksanaan proses komputerisasi perhitungan dilakukan untuk menetapkan bahwa seluruh aktivitas komputer benar-benar dijalankan untuk melaksanakan pemprosesan, pemeriksaan terhadap laporan output dilakukan untuk meyakinkan bahwa jumlah, format dan rinciannya benar, sesuai dengan inputnya, laporan output pengujian dan dokumen penting lainnya telah didokumentasikan serta diotorisasi sesuai prosedur.2.3. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Pengendalian Intern Penjualan.Setiap perusahaan memiliki sistem informasi yang berbeda-beda hal ini tergantung pada jenis dan kegiatan perusahaan tersebut, setiap perusahaan berusaha mencapai tujuan, yaitu memperoleh laba tetapi untuk kondisi perusahaan seperti sekarang kebanyakan perusahaan lebih menitikberatkan pada usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaanya. Dalam suatu Perusahaan salah satu aktivitas yang penting yaitu memelihara penjualan, perusahaan dapat mengalami kerugian akibat penanganaan yang kurang baik dalam kegiatan penjualan barang dagangan. Melalui sistem informasi akuntansi penjualan diharapkan berbagai bentuk penyimpangan menghindari segala bentuk yang dapat merugikan perusahaan dapat dikurangi. Dengan demikian dilihat dari perananya dapat disimpulakan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam suatu perusahaan.Sistem informasi akuntansi penjualan dapat berjalan dengan efektif apabila dalam penerapanya didukung oleh pengendalian intern penjualan yang memadai. pengendalian yang efektif atas penjualan dapat membantu pimpinan perusahaan untuk kelancaran aktivitas penjualan yang memungkinkan segala sesuatu dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan memberikan jaminan terhadap kebenaran serta kelengkapan data keuangan hasil penjualan. Sehingga kemungkinan penyalahgunaaan dan penyelewengan dapat dihindari. Dari keterangan-keterangan di atas, dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan lewat penjualan agar laba dari operasi dapat diperoleh maka diperlukan adanya suatu sistem informasi akuntansi yang memadai untuk menunjang terbentuknya pengendalian intern yang efektif. Kedua alat tersebut harus berjalan seimbang dalam suatu perusahaan. Karena tidak mungkin suatu sistem berjalan secara optimal tanpa didukung oleh adanya suatu pengendalian. Hal ini dapat dilihat dari salah satu tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk meningkatkan pengendalian intern.