saat terutang pajak - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak...

16
SAAT TERUTANG PAJAK ( Ps. 9 ) Jual Beli,Tukar Menukar,Hibah Pemasukan dl Perseroan Pemisahan Hak, Penggabungan/Peleburan Usaha Pemekaran Usaha, Hadiah Sejak Tgl dibuat dan ditanda tanganinya AKTA Waris dan Hibah Wasiat Sejak tgl ybs mendaftarkan peralihan Hak ke Kantor Pertanahan Putusan Hakim Sejak Putusan Pengadilan Pemberian Hak Baru Sejak Tgl ditandatangani dan diterbitkan SK Pemberian Hak Baru L e l a n g Sejak Tgl Penunjukan Pemenang Lelang

Upload: dokiet

Post on 30-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

SAAT TERUTANG PAJAK ( Ps. 9 )

Jual Beli,Tukar Menukar,Hibah

Pemasukan dl Perseroan

Pemisahan Hak,

Penggabungan/Peleburan Usaha

Pemekaran Usaha, Hadiah

Sejak Tgl dibuat dan ditanda

tanganinya AKTA

Waris dan Hibah Wasiat Sejak tgl ybs mendaftarkan

peralihan Hak ke Kantor Pertanahan

Putusan Hakim Sejak Putusan Pengadilan

Pemberian Hak Baru Sejak Tgl ditandatangani dan diterbitkan

SK Pemberian Hak Baru

L e l a n g Sejak Tgl Penunjukan Pemenang Lelang

Page 2: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

Perubahan

www.themegallery.com

• Saat terutang BPHTB untuk hibah wasiat adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta

Pasal 90 ayat (1) huruf d

Pajak Pusat: Pasal 9 ayat (1) huruf i, saat terutang BPHTB untuk hibah wasiat adalah sejak yang bersangkutan mendaftarkan peralihan haknya ke BPN

Page 3: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

Tempat terutang pajak adalah di wilayah

Kabupaten, Kota,

atau Provinsi yang meliputi letak Objek Pajak

Page 4: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

TATA CARA PEMBAYARAN

BERDASAR UU BPHTB

WP,ssb:1

bayar

Bank/K.Pos

Persepsi

ssb = 5 lbr

ssb: 1,3,5

ssb:5

Pejabat

Bank/K.Pos

Oper. III

KPPN

ssb:3

Lap.bln

Copy

ssb

(ssb:4)

KPP Pratama

ssb:2

Page 5: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

PERUBAHAN TATA CARA

PEMBAYARAN BERDASAR UU PDRD

WP,ssb:1

bayar

Tempat pembayaran

ssb = 5 lbr

ssb: 1,3,5

ssb:5

Pejabat

Kasda

ssb:3

Lap.bln

Copy

ssb

(ssb:4)

Pemda

DIPENDA/DPKKA

ssb:2

Page 6: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

PEMBAGIAN HASIL BPHTB (Ps.23 UU; PMK: 04/PMK.07/08 & PMK: 98/PMK.05/2008)

WP,ssb:1

bayar

Bank/K.Pos Persepsi

ssb = 5 lbr

ssb: 1,3,5

ssb:5

Pejabat

Jum’at Saldo ND+ssb:2

Bank/K.Pos Oper. III

SKU

Pusat : 20%

Prop : 16%

Kab/Kota 64%

ND+ssb:2

KPPN

ssb:3

Lap.bln Copy ssb

Rabu saldo

(ssb:4)

KPP Pratama

Berdasarkan UU PDRD, 100 % masuk ke pemda kab/kota

Page 7: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

Kewajiban Melapor Bagi Pejabat

PPAT/Notaris/

Ka.KLN

Pembuatan Akta /

Risalah Lelang

Bulan ini Tgl 10 bulan berikutnya

Lewat waktu, Sanksi Administrasi dan denda sebesar

Rp 250.000,00 untuk setiap laporan .

Batas waktu Pelaporan

Page 8: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

Pasal Terkait BPHTB dalam UU PDRD

• Peraturan Daerah tentang pajak dapat juga mengatur ketentuan mengenai pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya

Pasal 95 ayat (4) huruf a

Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU BPHTB dan Pasal 36 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c UU KUP

• Keberatan dapat diajukan apabila Wajib Pajak telah membayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak

Pasal 103 ayat (4)

Pajak Pusat: Pasal 16 ayat (7) UU BPHTB, pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak

Page 9: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

a. Kepala Daerah dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa bunga, denda dan kenaikan pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, dalam hal sanksi tersebut karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya

b. Mengurangkan atau membatalkan SPPT, SKPD, SKPDKB SKPDKBT atau STPD, SKPDN atau SKPDLB yang tidak

benar c. mengurangkan atau membatalkan STPD d. mengurangkan ketetapan pajak terutang berdasarkan

pertimbangan kemampuan membayar Wajib Pajak atau kondisi tertentu objek pajak

Pasal 107 ayat (2) huruf:

Pasal Terkait BPHTB dalam UU PDRD

Pajak Pusat Pasal 36 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c UU KUP dan Pasal 20 UU BPHTB

Page 10: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

Soal

Pemerintah RI memberikan hak pengelolaan

kepada suatu BUMN, tanah seluas 10 Ha

dengan nilai pasar tanah tersebut adalah Rp

1.800.000.000,- sedangkan kelas NJOP A35

(Rp 20 ribu). Dengan adanya pemberian hak

pengelolaan tersebut, NPOPTKP 50 rb hitung

BPHTB:

NPOP

Yang dibayar oleh BUMN tersebut.

DIREKTORAT EKSTENSIFIKASI

DAN PENILAIAN

Page 11: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

Soal

Pak Sastra sejak tahun 1995 memiliki (secara hukum

adat) tanah seluas 1 Ha di Nagari Saniang Bakar

(Kabupaten Solok, Sumatera Barat). Hal ini ditandai

dengan dimilikinya girik dalam buku-C Nagari Saniang

Bakar, tanah tersebut dinyatakan milik Pak Sastra. Pada

tahun 2005, Pak Sastra bermaksud akan mengkonversi

hak miliki tanah adat tersebut menjadi hak milik menurut

UU No. 5 Tahun 1960 tanpa ada perubahan nama pemilik.

Jika untuk pengenaa PBB, NJOP tanah tersebut Rp

100.000.000,- berapa BPHTB yang harus dibayar oleh

Pak Sastra karena adanya konversi tersebut (NPOPTKP

Kabupaten Solok ditetapkan Rp 20.000.000,-). Jelaskan

pendapat saudara.

DIREKTORAT EKSTENSIFIKASI

DAN PENILAIAN

Page 12: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

Soal

Pak Hidayat, Pak budi, dan Ibu Wati akan

mendaftarkan tanah warisan miliknya pada

tanggal 10 April 2005 di daerah Cengkareng

(Jakarta Barat) seluas 1.200 m2 kepada Kantor

Pertanahan Jakarta Barat melalui Notaris PPAT

Hasan yang memiliki harga pasar Rp

1.800.000.000,- Berdasarkan SPPT PBB tahun

2005, tanah tersebut masuk kelas NJOP A8. (Rp

2.013 rb) Hitung berapa BPHTB yang harus

dibayar Pak Hidayat cs (NPOPTKP Waris dan

Hibah Wasiat DKI Jakarta Rp 250.000.000).

DIREKTORAT EKSTENSIFIKASI

DAN PENILAIAN

Page 13: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

Soal

Bila dari soal di atas, Pak hidayat dapat 2/3 harta

warisan, sedangkan sisanya dibagi merata antara

Pak Budi dan Bu wati, berapa BPHTB yang harus

dibayar lagi bila NPOPTKP hibah 20 jt?

DIREKTORAT EKSTENSIFIKASI

DAN PENILAIAN

Page 14: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

Soal

Bila dari soal di atas, Pak hidayat tidak dapat

harta warisan, sedangkan sisanya dibagi merata

antara Pak Budi dan Bu wati, berapa BPHTB

yang harus dibayar lagi bila NPOPTKP hibah 20

jt?

DIREKTORAT EKSTENSIFIKASI

DAN PENILAIAN

Page 15: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU

NPOP 1.800.000.000

NJOP 2.415.600.000

BPHTB NJOP-NPOPTKP X 5%X50%

54.140.000 Hidayat 2/3 =1.610.400.000 dapat hibah 1/3

Budi 1/6 = 402.600.000 hibah 1/6

Wati 1/6 = 402.600.000 hibah 1/6

BPHTB ((1/3 X NJOP)-20.000.000) X 5%

39.260.000 Hidayat 0 = 0 hibah 1/3

Budi 1/2 = 1.207.800.000 dapat hibah 1/6

Wati 1/2 = 1.207.800.000 dapat hibah 1/6

BPHTB ((1/3 X NJOP)-20.000.000) X 5%

39.260.000 DIREKTORAT EKSTENSIFIKASI

DAN PENILAIAN

Page 16: SAAT TERUTANG PAJAK - mirzabusiness.lecture.ub.ac.id · dalam hal–hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya Pasal 95 ayat (4) huruf a Pajak Pusat: pengurangan Pasal 20 UU