s1-2014-301041-abstract

2
xvii PEMBUATAN KULIT SINTETIS DENGAN FILLER TIMBAL (II) KLORIDA (PbCl 2 ) SEBAGAI MATERIAL APRON PROTEKSI RADIASI DI UNIT RADIOLOGI oleh Faiz Asyifaa Mohtar 10/301041/TK/36774 Diajukan kepada Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tanggal 14 Oktober 2014 untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh derajat sarjana S-1 Program Studi Teknik Nuklir INTISARI Dalam keorganisasian sebuah rumah sakit, terdapat suatu Unit Radiologi yang menangani kegiatan radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir.. Para pekerja rumah sakit yang bekerja dengan radiasi tentu beresiko menerima jumlah paparan radiasi yang lebih tinggi daripada pasiennya sendiri. Sesuai dengan prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable), diperlukan apron proteksi radiasi yang berfungsi sebagai penyerap radiasi. Apron sekarang yang terbuat dari pelat timbal memiliki banyak kekurangan seperti berat, kaku dan mudah bengkok sehingga membuat penggunanya tidak nyaman. Oleh karena itu, dilakukan penelitian memanfaatkan material kulit sintetis dengan filler timbal, diharapkan mendapatkan bahan apron proteksi radiasi yang aman dan nyaman. Penelitian ini menggunakan dua macam variasi yaitu variasi kadar timbal (II) klorida (PbCl 2 ) dengan variasi 60 pphr, 80 pphr, 100 pphr dan 120 pphr. Variasi yang kedua adalah kadar ADCM (Azodikarbonamide) dengan variasi 0 pphr, 3 pphr, 6 pphr dan 9 pphr. Metode pembuatan campuran sintetis terdiri dari 3 tahap yakni pencampuran bahan-bahan, pencetakan lembaran kulit sintetis dan pemanasan lembaran kulit sintetis dengan suhu 140 0 C selama 4 menit. Pengujian bahan meliputi uji koefisien atenuasi dengan sumber Cs-137 (Eγ = 662 keV), serta uji tarik dan kemuluran yang sesuai dengan standar SNI 1294- 2009 tentang kulit imitasi. Berdasarkan hasil pengujian, nilai koefisien atenuasi terbaik adalah bahan dengan kadar PbCl 2 120 pphr dan ADCM 0 pphr, yakni sebesar 0,0825 mm -1 dengan ketebalan 0,83 mm sampel ini daya serapnya setara dengan pelat timbal murni 0,5 mm yang sesuai standar apron proteksi radiasi. Hasil uji fisik terhadap material berdasar standar SNI 1294-2009 mempunyai nilai kuat tarik lebih besar dari 500 N dan nilai kemuluran 15%, yang telah memenuhi standar minimum kuat tarik dan kemuluran. Kata kunci : apron radiasi, PbCl 2 , ADCM, koefisien atenuasi, kulit sintetis Pembimbing Utama : Widya Rosita, S.T., M.T. Pembimbing Pendamping : Ihda Novia Indrajati, S.T., M.T.

Upload: bayou-fore-you

Post on 15-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ugm

TRANSCRIPT

  • xvii

    PEMBUATAN KULIT SINTETIS DENGAN FILLER TIMBAL (II)

    KLORIDA (PbCl2) SEBAGAI MATERIAL APRON PROTEKSI RADIASI

    DI UNIT RADIOLOGI

    oleh

    Faiz Asyifaa Mohtar

    10/301041/TK/36774

    Diajukan kepada Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik

    Universitas Gadjah Mada pada tanggal 14 Oktober 2014

    untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh derajat

    sarjana S-1 Program Studi Teknik Nuklir

    INTISARI

    Dalam keorganisasian sebuah rumah sakit, terdapat suatu Unit Radiologi

    yang menangani kegiatan radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir..

    Para pekerja rumah sakit yang bekerja dengan radiasi tentu beresiko menerima

    jumlah paparan radiasi yang lebih tinggi daripada pasiennya sendiri. Sesuai

    dengan prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable), diperlukan apron

    proteksi radiasi yang berfungsi sebagai penyerap radiasi. Apron sekarang yang

    terbuat dari pelat timbal memiliki banyak kekurangan seperti berat, kaku dan

    mudah bengkok sehingga membuat penggunanya tidak nyaman. Oleh karena itu,

    dilakukan penelitian memanfaatkan material kulit sintetis dengan filler timbal,

    diharapkan mendapatkan bahan apron proteksi radiasi yang aman dan nyaman.

    Penelitian ini menggunakan dua macam variasi yaitu variasi kadar timbal

    (II) klorida (PbCl2) dengan variasi 60 pphr, 80 pphr, 100 pphr dan 120 pphr.

    Variasi yang kedua adalah kadar ADCM (Azodikarbonamide) dengan variasi 0

    pphr, 3 pphr, 6 pphr dan 9 pphr. Metode pembuatan campuran sintetis terdiri dari

    3 tahap yakni pencampuran bahan-bahan, pencetakan lembaran kulit sintetis dan

    pemanasan lembaran kulit sintetis dengan suhu 1400C selama 4 menit.

    Pengujian bahan meliputi uji koefisien atenuasi dengan sumber Cs-137 (E = 662 keV), serta uji tarik dan kemuluran yang sesuai dengan standar SNI 1294-

    2009 tentang kulit imitasi. Berdasarkan hasil pengujian, nilai koefisien atenuasi

    terbaik adalah bahan dengan kadar PbCl2 120 pphr dan ADCM 0 pphr, yakni

    sebesar 0,0825 mm-1

    dengan ketebalan 0,83 mm sampel ini daya serapnya setara

    dengan pelat timbal murni 0,5 mm yang sesuai standar apron proteksi radiasi.

    Hasil uji fisik terhadap material berdasar standar SNI 1294-2009 mempunyai nilai

    kuat tarik lebih besar dari 500 N dan nilai kemuluran 15%, yang telah memenuhi

    standar minimum kuat tarik dan kemuluran.

    Kata kunci : apron radiasi, PbCl2, ADCM, koefisien atenuasi, kulit sintetis

    Pembimbing Utama : Widya Rosita, S.T., M.T.

    Pembimbing Pendamping : Ihda Novia Indrajati, S.T., M.T.

  • xviii

    FABRICATION OF SYNTHETIC LEATHER WITH FILLER LEAD (II)

    CHLORIDE (PbCl2) AS APRON MATERIAL OF RADIATION

    PROTECTION IN RADIOLOGY UNIT

    by

    Faiz Asyifaa Mohtar

    10/301041/TK/36774

    Submitted to the Department of Engineering Physics

    Faculty of Engineering Universitas Gadjah Mada on October 14, 2014

    in partial fulfillment of the Degree of

    Bachelor of Engineering in Nuclear Engineering

    ABSTRACT

    In organization of a hospital, there is a radiology unit that handles

    radiodiagnostics activities, radiotheraphy, and nuclear medicine. The hospital

    workers who work with radiation are at risk of receiving the amount of radiation

    exposure which is higher than received the patients. In accordance with ALARA

    (As Low As Reasonably Achievable) principle, radiation protection apron is

    needed as a radiation absorber. The current apron is made of lead plate and has

    many shortcomings such as heavy, rigid, and easily bent which makes the user

    feel uncomfortable. Therefore, the research was conducted to utilize synthetic

    leather material with lead filler, which is expected to get material of radiation

    protection apron that is safe and comfortable.

    This research used two kind of variations. The first variation was the content

    of Lead (II) Chloride (PbCl2) with variation of 60 pphr, 80 pphr, 100 pphr and 120

    pphr. The second variation was the content of ACDM (Azodikarbonamide) with

    variation of 0 pphr, 3 pphr, 6 pphr, and 9 pphr. The method of making synthetic

    mixture consists of 3 phases which were mixing the materials, printing the sheets

    of synthetic leather, and heating the sheets of synthetic leather at 1400C for 4

    minutes.

    The material testing included the test of attenuation coefficients with the

    source Cs-137 (E = 662 keV), along with tensile and elongation test which was in accordance with the SNI 1294-2009 standard about imitation leather. Based on

    the test result, the best attenuation coefficient value was material with content of

    PbCl2 120 pphr and ADCM 0 pphr which amounted to 0.0825 mm-1

    of linear

    attenuation coefficient and with a thickness of 0.83 mm. The absorbance of this

    sample was equivalent to 0.5 mm pure lead plates which was in accordance with

    the standard of radiation protection apron. The result of physical test in material

    which was in accordance with the SNI 1294-2009 standard had the bigger tensile

    strength value than 500 N and had elongation value of 15%, which has been

    fulfilled the minimum standard for tensile strength and elongation.

    Keywords: PbCl2, ADCM, attenuation coefficient, synthetic leather

    Supervisor : Widya Rosita, S.T., M.T.

    Co-supervisor : Ihda Novia Indrajati, S.T., M.T.

    INTISARIABSTRACT