ruptur adalah robek atau koyaknya jaringan secara paksa

7
Ruptur adalah robek atau koyaknya jaringan secara paksa (Dorland, 2002). Perineum adalah lantai pelvis dan struktur yang berhubungan yang menempati pintu bawah panggul; bagian ini dibatasi disebelah anterior oleh simfisis pubis, di sebelah lateral oleh tuber ischiadikum, dan di sebelah posterior oleh os. Coccygeus (Dorland, 2002) 3 . Dalam kepustakaan lain dinyatakan bahwa perineum adalah bagian yang terletak antara vulva dan anus panjangnya rata-rata 4 cm. 2 Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan dan tak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan ini dapat dihindarkan atau dikurangi dengan menjaga jangan sampai dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat. Sebaliknya kepala janin yang akan lahir jangan ditahan terlampau kuat dan lama, karena akan menyebabkan asfiksia dan perdarahan dalam tengkorak janin, dan melemahkan otot-otot dan fasia pada dasar panggul karena diregangkan terlalu lama. Robekan perineum umumnya terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa sehingga kepala janin terpaksa lahir lebih ke belakang dari pada biasa, kepala janin melewati pintu bawah panggul dengan ukuran yang lebih besar daripada sirkumferensia suboksipito-bregmatika, atau anak dilahiirkan dengan pembedahan vaginal. 1 PERBAIKAN ROBEKAN VAGINA DAN PERINEUM Lakukan pemeriksaan vagina, perineum dan serviks untuk melihat beratnya robekan Jika robekan panjang dan dalam, periksa apakah robekan tersebut mencapai anus dengan memasukkan jari yang bersarung tangan ke anus dan merasakan tonus sfingter ani. Setelah itu, ganti sarung tangan untuk melakukan perbaikan robekan.

Upload: dita-taepang

Post on 18-Dec-2015

453 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ruptur

TRANSCRIPT

Ruptur adalah robek atau koyaknya jaringan secara paksa (Dorland, 2002).Perineum adalah lantai pelvis dan struktur yang berhubungan yang menempati pintu bawah panggul; bagian ini dibatasi disebelah anterior oleh simfisis pubis, di sebelah lateral oleh tuber ischiadikum, dan di sebelah posterior oleh os. Coccygeus (Dorland, 2002)3. Dalam kepustakaan lain dinyatakan bahwa perineum adalah bagian yang terletak antara vulva dan anus panjangnya rata-rata 4 cm.2Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan dan tak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan ini dapat dihindarkan atau dikurangi dengan menjaga jangan sampai dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat. Sebaliknya kepala janin yang akan lahir jangan ditahan terlampau kuat dan lama, karena akan menyebabkan asfiksia dan perdarahan dalam tengkorak janin, dan melemahkan otot-otot dan fasia pada dasar panggul karena diregangkan terlalu lama.Robekan perineum umumnya terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa sehingga kepala janin terpaksa lahir lebih ke belakang dari pada biasa, kepala janin melewati pintu bawah panggul dengan ukuran yang lebih besar daripada sirkumferensia suboksipito-bregmatika, atau anak dilahiirkan dengan pembedahan vaginal.1PERBAIKAN ROBEKAN VAGINA DAN PERINEUM

Lakukan pemeriksaan vagina, perineum dan serviks untuk melihatberatnya robekan Jika robekan panjang dan dalam, periksa apakah robekan tersebutmencapai anus dengan memasukkan jari yang bersarung tangan ke anusdan merasakan tonus sfingter ani. Setelah itu, ganti sarung tangan untukmelakukan perbaikan robekan. Terdapat 4 tingkat robekan yang dapat terjadi pada persalinan: Tingkat I mengenai mukosa vagina dan jaringan ikat, tidak perludijahit. Tingkat II mengenai mukosa vagina, jaringan ikat, dan otot dibawahnya. Tingkat III mengenai m. sfingter ani. Tingkat IV mengenai mukosa rektum. Perbaikan dilakukan hanya pada robekan tingkat II, III, dan IV.CATATAN: Penting untuk menggunakan benang yang dapatdiserap untuk menutup robekan. Benang poliglikolik lebih dipilihdibandingkan catgut kromik karena kekuatan regangannya, bersifatnon-alergenik, dan kemungkinan komplikasi infeksi lebih rendah.Catgut kromik dapat digunakan sebagai alternatif, tetapi bukanbenang yang ideal. ROBEKAN TINGKAT II Pastikan pasien tidak memiliki alergi terhadap lignokain atau obat-obatansejenis. Suntikkan sekitar 10 ml lignokain 0,5% di bawah mukosa vagina, dibawah kulit perineum, dan pada otot-otot perineum. Masukkan jarumsepuit pada ujung atau pojok laserasi atau luka dan dorong masuksepanjang luka mengikuti garis tempat jarum jahitnya akan masuk ataukeluar.CATATAN: Aspirasi penting untuk meyakinkan suntikan lignokaintidak masuk dalam pembuluh darah. Jika ada darah pada aspirasi,pindahkan jarum ke tempat lain. Aspirasi kembali. Kejang dankematian dapat terjadi jika lignokain diberikan lewat pembuluhdarah (intravena). Tunggu 2 menit, kemudian jepit area denganforsep. Jika pasien masih merasakan, tunggu2 menit kemudian lalu ulangi tes.Jahitan mukosa Jahit mukosa vagina secara jelujurdengan benang 2-0 mulai dari 1 cm diatas puncak luka di dalam vagina sampaipada batas vagina.

Jahitan otot Lanjutkan jahitan pada daerah otot perineumsampai ujung luka pada perineum secarajelujur dengan benang 2-0. Lihat ke dalam luka untuk mengetahuiletak ototnya. Penting sekali untuk menjahit otot ke ototagar tidak ada rongga di antaranya.

Jahitan kulit Carilah lapisan subkutikuler persis dibawah lapisan kulit Lanjutkan dengan jahitan subkutikulerkembali ke arah batas vagina, akhiridengan simpul mati pada bagian dalamvagina Potong kedua ujung benang, dan hanyadisisakan masing-masing 1 cm. Jika robekan cukup luas dan dalam, lakukan colok dubur, dan pastikan tidak ada bagianrektum terjahit.

ROBEKAN TINGKAT III DAN IVCATATAN: penjahitan ini harus dilakukan oleh penolong yangberkompeten. Segera rujuk bila tidak mampu. Lakukan blok pudendal, ketamin atau anestesiaspinal. Minta asisten untuk memeriksa uterus danmemastikan uterus berkontraksi. Asepsis dan antisepsis pada daerah robekan. Pastikan tidak ada alergi terhadap lignokainatau obat-obatan sejenis Suntikkan sekitar 10 ml lignokain 0,5%di bawah mukosa vagina, di bawahkulit perineum, dan pada otot-otot perineum. Masukkan jarum sepuit padaujung atau pojok laserasi atau luka dandorong masuk sepanjang luka mengikuti garistempat jarum jahitnya akan masuk atau keluar. Tunggu 2 menit, kemudian jepit area denganforsep. Jika pasien masih merasakan, tunggu2 menit kemudian lalu ulangi tes. Tautkan mukosa rektum dengan benang 3-0 atau 4-0 secara interuptusdengan jarak 0,5 cm antara jahitan. Jahitlah otot perineum dengan jahitan jelujur.

Jahitan Sfingter Ani Jepit otot sfingter dengan klem Allis atau pinset. Tautkan ujung otot sfingter ani dengan 2-3jahitan benang 2-0 angka 8 secara interuptus. Larutan antiseptik pada daerah robekan. Reparasi mukosa vagina, ototperineum, dan kulit. Untuk robekan tingkat IV: Berikan dosis tunggal ampisilin 500 mgper oral dan metronidazol 500 mg peroral sebagai profilaksis Observasi tanda-tanda infeksi Jangan lakukan pemeriksaan rektal atau enema selama 2 minggu Berikan pelembut feses selama seminggu per oralKomplikasi Jika terjadi hematoma, buka dan alirkan. Apabila tidak ada tandainfeksi dan perdarahan berhenti, luka dapat ditutup kembali. Jika terdapat tanda infeksi, buka dan alirkan luka. Singkirkanjahitan yang terinfeksi dan bersihkan luka. Jika infeksi berat, berikan antibiotika. Infeksi berat tanpa disertai jaringan dalam: ampisilin oral 4 x500 mg (5 hari) dan metronidazol oral 3 x 400 mg (5 hari). Infeksi berat dan dalam, mencakup otot dan menyebabkannekrosis (necrotizing fasciitis): penisilin G 2 juta unit setiap6 jam DAN gentamisin 5 mg/kg berat badan IV setiap 24 jamDAN metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam. Sampai jaringannekrotik dihilangkan dan bebas demam 48 jam. Setelah bebasdemam 48 jam berikan ampisilin oral 4 x 500 mg (5 hari) DANmetronidazol oral 3 x 400 mg (5 hari). Hati-hati terjadinya inkontinensia fekal dan fistula rektovaginal.