rups msky...dan untuk keperluan transfer dividen tunai tersebut dimohon kepada para pemegang saham...

1
KAMIS 20 JUNI 2019 | 13 PT COLORPAK INDONESIA Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2018 Direksi PT Colorpak Indonesia Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) dengan ini memberitahukan kepada Para Pemegang Saham Perseroan, telah diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 18 Juni 2019, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2018 (“RUPST) dilangsungkan pukul 10.20 WIB – 10.52 WIB, bertempat di Hotel Mulia, Ruang Narcissus, Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, (selanjutnya disebut “Rapat”), dengan ringkasan sebagai berikut: A. Mata Acara Rapat sebagai berikut: 1. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun 2018 termasuk disahkannya Laporan Direksi tentang kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Posisi Keuangan dan Perhitungan Laba/Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. 2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2018. 3. Penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2019 dan menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik serta Persyaratan lainnya. 4. Persetujuan dan penetapan honorarium dan/atau remunerasi anggota Dewan Komisaris, dan penetapan honorarium dan/atau remunerasi anggota Direksi Perseroan termasuk pembagian tugas dan wewenang Direksi Perseroan. 5. Persetujuan perubahan Direksi Perseroan. B. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang hadir pada saat Rapat: Dewan Komisaris: Direksi: Komisaris Utama : Bapak Winardi Pranatajaya Direktur : Bapak Antoni Gunawan Komisaris Independen : Bapak Johannes Susilo Direktur : Bapak Ricky Edward Sondak Direktur : Ibu Herlina Hatorangan C. Rapat tersebut telah dihadiri oleh pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang sah sebanyak 181.861.900 yang memiliki suara yang sah atau setara dengan 59,37% dari 306.338.500 saham, yang merupakan seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan. D. Dalam Rapat diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait setiap mata acara Rapat. E. Ada 1 (satu) pemegang Saham yang mengajukan pertanyaan pada mata acara pertama Rapat . F. Mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat adalah sebagai berikut: Pengambilan keputusan seluruh mata acara Rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat, dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara. G. Pengambilan keputusan untuk seluruh mata acara Rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. H. Keputusan Rapat pada pokoknya telah memutuskan, menyetujui hal-hal sebagai berikut: 1. a. Menerima baik laporan tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018; b. Mengesahkan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2018 yang telah diperiksa Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. c. Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan atas kinerja Dewan Komisaris untuk tahun buku 2018. d. Menyetujui memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de’charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku 2018, sejauh tindakan-tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan. 2. Menyetujui penggunaan Laba Perseroan untuk tahun buku 2018, yaitu sebesar Rp. 33.755.177.579,-(tiga puluh tiga miliar tujuh ratus lima puluh lima juta seratus tujuh puluh tujuh ribu lima ratus tujuh puluh sembilan rupiah) untuk digunakan sebagai berikut: a. Sebesar Rp. 16.877.588.790,-- (enam belas miliar delapan ratus tujuh puluh tujuh juta lima ratus delapan puluh delapan ribu tujuh ratus sembilan puluh rupiah) dibagikan sebagai dividen tunai. Atau sebesar Rp. 55,09 (lima puluh lima rupiah sembilan sen) per saham dibagikan sebagai dividen tunai Perseroan. b. Sebesar Rp. 1.687.758.878,-- (satu miliar enam ratus delapan puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh delapan ribu delapan ratus tujuh puluh delapan rupiah) digunakan sebagai cicilan untuk dana cadangan Perseroan. c. Sebesar Rp. 15.189.829.911,-- (lima belas miliar seratus delapan puluh sembilan juta delapan ratus dua puluh sembilan ribu sembilan ratus sebelas rupiah) digunakan sebagai laba ditahan Perseroan. d. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pembagian dividen tunai serta mengumumkannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. a. Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja untuk melaksanakan Audit Umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun buku 2019. b. Menyetujui memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: - menunjuk KAP pengganti dan menetapkan kondisi dan persyaratan penunjukannya jika KAP yang telah ditunjuk tersebut tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan tugasnya karena sebab apapun, termasuk alasan hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal atau tidak tercapai kata sepakat mengenai besaran jasa audit; - memberi kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium atau besaran imbalan jasa audit dan persyaratan penunjukan lainnya yang wajar bagi kantor KAP tersebut. 4. a. Menyetujui menetapkan honorarium dan/atau remunerasi dan tunjangan lain bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan maksimal Rp.6.000.000.000 (enam miliar rupiah). b. Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium dan/atau remunerasi anggota Direksi, termasuk pembagian tugas dan wewenang Direksi Perseroan. 5. a. Menyetujui perubahan Direksi dan mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan lainnya, sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk jangka waktu jabatan 3 (tiga) tahun kedepan, yaitu terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2022 (dua ribu dua puluh dua), adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Direksi: -Komisaris Utama : Bapak WINARDI PRANATAJAYA. -Direktur Utama : Bapak SANTOSO JIEMY. -Komisaris : Ibu TJIA HWIE TJIN. -Direktur : Bapak HARRIS PRANATAJAYA. -Komisaris Independen : Bapak JOHANNES SUSILO. -Direktur : Bapak ANTONI GUNAWAN. -Direktur : Ibu HERLINA HATORANGAN. b. Menyetujui memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk membuat Pernyataan Keputusan Rapat dihadapan Notaris tentang pengangkatan kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dan selanjutnya menyampaikan pemberitahuan pada instansi yang berwenang dan mendaftarkannya dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. -Selanjutnya sesuai dengan mata acara Rapat Kedua sebagaimana tersebut diatas dimana Rapat telah memutuskan untuk melakukan pembayaran dividen tunai, maka dengan ini diberitahukan jadwal dan tata cara pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2018 sebagai berikut: Jadwal Pembagian Dividen Tunai: a. Cum dividen untuk perdagangan pada Pasar Reguler dan Negosiasi tanggal 26 Juni 2019. b. Ex dividen untuk perdagangan pada Pasar Reguler dan Negosiasi tanggal 27 Juni 2019. c. Cum dividen untuk perdagangan pada Pasar Tunai tanggal 28 Juni 2019. d. Ex dividen untuk perdagangan pada Pasar Tunai tanggal 01 Juli 2019. e. Batas akhir pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham (recording date) tanggal 28 Juni 2019. f. Pelaksanaan pembayaran dividen tanggal 19 Juli 2019. Tata cara Pembagian Dividen : 1. Dividen tunai dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (recording date) pada tanggal 28 Juni 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB dan/atau pemilik saham Perseroan pada Sub Rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 28 Juni 2019 s/d pukul 16.00 WIB. 2. Pembayaran dividen akan dilakukan dalam mata uang Rupiah pada tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas dividen adalah Daftar Pemegang Saham tanggal 28 Juni 2019. 3. Bagi pemegang saham yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI pembayaran dividen tunai akan dilaksanakan melalui KSEI dan didistribusikan ke dalam rekening efek Perusahaan Efek dan atau Bank Kustodian pada tanggal 19 Juli 2019. Bukti pembayaran dividen tunai akan disampaikan oleh KSEI kepada pemegang saham melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian dimana pemegang saham membuka rekeningnya. Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI, maka pembayaran dividen tunai akan ditransfer ke rekening pemegang saham. Dan untuk keperluan transfer dividen tunai tersebut dimohon kepada para pemegang saham agar memberikan surat perintah transfer kepada BAE Perseroan paling lambat tanggal 28 Juni 2019. 4. Dividen tunai tersebut akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Jumlah pajak yang dikenakan akan menjadi tanggungan Pemegang Saham yang bersangkutan serta dipotong dari jumlah dividen tunai yang menjadi hak Pemegang Saham yang bersangkutan. 5. Bagi Pemegang Saham berbentuk warkat yang merupakan Wajib Pajak Dalam Negeri berbentuk badan hukum yang belum mencantumkan Nomor Pokok Wajb Pajak (NPWP) diminta menyampaikan NPWP kepada Biro Administrasi Efek PT SINARTAMA GUNITA (BAE) dengan alamat Sinar Mas Land Plaza Menara 1 Lantai 9, Jl. M.H. Thamrin nomor 51, Jakarta 10350, Telepon: 021 -392 2332, Faksimili: 021-392 3003, paling lambat pada tanggal 28 Juni 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB, tanpa pencatuman NPWP, dividen tunai yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri tersebut akan dikenakan tarif PPh lebih tinggi 100% dari tarif normal. 6. Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri yang pemotongan pajaknya akan menggunakan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) wajib memenuhi persyaratan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-25/PJ/2018 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda serta menyampaikan dokumen bukti rekam atau tanda terima DGT/SKD yang telah diunggah ke laman Direktorat Jenderal Pajak kepada KSEI atau BAE sesuai dengan peraturan dan ketentuan KSEI. Tanpa adanya dokumen dimaksud, dividen tunai yang dibayarkan akan dikenakan PPh pasal 26 sebesar 20% atau jumlah lainnya sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Jakarta, 20 Juni 2019 PT COLORPAK INDONESIA Tbk Direksi Selama ini, layanan utama Jalin adalah ATM/EDC switching. Jalin memegang izin sebagai prinsipal dan lembaga switching Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Danareksa berharap Jalin dapat memberikan layanan transaksi keuangan yang efisien kepada masyarakat, yang pada gilirannya mendorong pertum- buhan ekonomi nasional. “Aktivitas switching yang dilakukan Jalin adalah usaha yang mendukung industri keuangan, khususnya sektor perbankan. Ini sejalan dengan rencana holding Perbankan dan Jasa Keuan- gan, dimana Jalin berkontribusi dalam peningkatan kualitas infrastruktur jasa keuangan,” kata Direktur Utama Danareksa Arief Budiman dalam penjelasan resmi, Rabu (19/6). Dia menegaskan, melalui upaya-upaya efisiensi yang telah dan akan terus dilakukan oleh Jalin, diharapkan dapat mengurangi biaya switching bank, pengelolaan ATM, dan pada akhirnya dapat menurunkan biaya transaksi yang ditanggung masyarakat. Lebih lanjut Arief mengatakan, dengan mengonsolidasikan Jalin, Danareksa memiliki satu lagi anak usaha di industri keuangan yang memiliki peran strategis. Hal ini bermanfaat bagi Danareksa untuk terus meningkatkan kinerja dan profitabilitas. Sementara itu, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud sinergi Telkom dengan BUMN Keuangan yang sudah direncanakan sejak awal pendirian Jalin. Telkom mendukung penuh aksi korporasi ini dan diharapkan nantinya pelaksanaan digital banking atau sistem pembayaran nasional menjadi lebih luas dan mudah, serta dapat mempercepat pembangunan ekonomi digital Indonesia. Telkom Sebelumnya, Telkom melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), mengakuisisi perusahaan menara PT Persada Sokka Tama (PST). Akuisisi tersebut dilakukan untuk memperkuat bisnis Mitratel di bidang menara telekomunikasi. “Setelah pengambilalihan saham ini, Mitratel resmi menjadi pemegang saham mayoritas di PST sebesar 95%,” kata Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo. Arif menjelaskan, nantinya perseroan juga akan membeli sisa saham PST senilai 5%, sehingga Mitratel akan memiliki 100% (99,99%) kepemilikan saham PST, selambat-lambatnya 24 bulan setelah tanggal akta jual beli saham. Direktur Utama Mitratel Herlan Wijanarko menyatakan bahwa portofolio menara telekomunikasi yang dimiliki oleh PST akan melengkapi dan memperkuat portofolio menara telekomunikasi Mitratel. “Bergabungnya PST diyakini dapat meningkatkan efisiensi bisnis operasional Mitratel,” tegas dia. Mitratel adalah anak usaha Telkom yang komposisi kepemi- likan sahamnya dimiliki 100% (99,99%) oleh Telkom. Mitratel fokus di bisnis menara telekomunikasi. Sampai saat ini, Mitratel telah mengelola lebih dari 12.500 menara telekomunikasi di se- luruh Indonesia. Adapun, PST adalah perusahan yang bergerak di bisnis menara telekomunikasi yang memiliki lebih dari 1.000 menara di Indonesia. Oleh Jauhari Mahardhika JAKARTA – PT Danareksa (persero) mengambil alih 67% saham PT Jalin Pem- bayaran Nusantara (Jalin), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom (TLKM). Akuisisi ini sesuai rencana awal pendirian Jalin, di mana mayoritas saham perseroan akan dialihkan kepada holding BUMN keuangan atau BUMN Keuangan. JAKARTA – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau IKT (IPCC) menjajaki kerja sama anor- ganik dengan Namyong Terminal dari Thailand dan Batangas Ter- minal dari Filipina. Kerja sama ini dilakukan untuk mendukung upaya perseroan menjadi perusahaan yang beroperasi secara regional. “Namyong sangat tertarik untuk membeli saham kami sebelum book- building, namun tidak ada titik temu saat itu,” kata Direktur Utama IKT Chiefy Adi Kusmargono di Jakarta, Rabu (19/6). Meski demikian, perseroan tetap melanjutkan korespondensi, karena perseroan tidak ingin kerja sama yang dilakukan hanya sebatas kerja sama operator saja. Pasalnya, apabila hal tersebut dilakukan, maka IKT tidak bisa menindaklanjuti keinginan Namyong Terminal yang juga ingin melakukan kerjasama kargo tidak hanya untuk transit kapal. “Kami inginnya (Namyong Terminal) mem- beli saham kami, tidak ingin hanya jadi operator saja,” ungkap Chiefy. Bentuk kerja sama anorganik dengan Namyong Terminal, lanjut Direktur Keuangan dan SDM IKT Sugeng Mulyadi, bisa dalam berba- gai bentuk. “Bisa dalam bentuk block sale atau mendirikan anak usaha,” kata dia. Lebih lanjut Sugeng menye- butkan, selain dengan Namyong Terminal, perseroan juga sedang menjajaki kerja sama anorganik dengan Batangas Terminal dari Filipina. “Memang dari permintaan ultimate shareholder, kami diharap- kan bisa go regional. Itu bagian dari ultimate goal kami,” ujar dia. Sementara itu, Chiefy mengung- kapkan, selain dua perusahaan terminal ini, sebelumnya perseroan juga pernah menjajaki kerjasama anorganik dengan NYK Line dan Mitsui. Chiefy mengatakan, NYK pernah mendaratkan tiga kapalnya yang sebelumnya ditempatkan di Pelabuhan Tanjung Priok ke Indone- sia Kendaraan Terminal. Perseroan pada saat itu mengharapkan NYK bisa menjalin kerjasama lebih lanjut karena manfaat yang bisa diperoleh jauh lebih besar. “Namun, saat didekati untuk membeli saham, NYK bilang belum punya uang,” ucap dia. Kerja sama anorganik ini meru- pakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan di tingkat regional. Namun, bukan berarti perseroan tidak melakukan ekspansi di tingkat domestik. Sugeng menjelaskan, sejauh ini perseroan terus mengem- bangkan program layanan terminal di luar Jakarta. Namun kontribusinya memang belum cukup besar. “Kontribusi pendapatan dari luar Jakarta masih sekitar 1% untuk layanan di Pelabuhan Gresik kon- tribusinya 0,3%, di Pelabuhan Pan- jang 0,6%, namun akan terus kami galakkan,” tegas dia. Ekspansi lain yang dilakukan perseroan adalah memperluas lahan untuk terminal domestik. Perseroan berharap bisa memperluas lahan tersebut menjadi 80 ha pada tahun 2022, sehingga perseroan bisa menjadi pengelola terminal terbesar kelima di dunia. Untuk mendukung ekspansi dan modal kerja tahun ini, perseroan sudah menganggarkan dana sekitar Rp 335-360 miliar. Dana tersebut sekitar Rp 270 miliar berasal dari dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan sisanya dari kas internal. Dividen Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) IKT menyetujui rencana pembagian dividen sebesar Rp 56,15 per saham atau senilai total Rp 102,11 miliar. Dividen ini merupakan 60% dari perolehan laba bersih pada 2018 yang mencapai Rp 170,18 miliar. “Di rencana bisnis kami awalnya pemberian dividen sebesar 30% dari laba bersih, namun melihat performa kami memutuskan untuk menaikkan hingga 60% dari laba bersih,” kata Chiefy. Dari sisi kinerja, pada 2018, perseroan memang membukukan kinerja operasional dan keuangan yang cukup menggembirakan. Perseroan bisa membukukan laba bersih Rp 170,18 miliar pada 2018 atau bertumbuh 30,28% dari perole- han pada 2017 yang mencapai Rp 130,15 miliar. (c06) JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) menandatangani nota kesep- ahaman (memorandum of understanding/ MoU) dengan PT Hyundai Engineering & Construction (“Hyundai E&C) untuk mem- bentuk mitra strategis jangka panjang dalam berbagai proyek di dalam dan luar negeri. Penandatanganan MoU diwakili Direktur Operasi 3 PP Abdul Haris Tatang dan Exec- utive Vice President of Procurement Division Hyundai E&C Sang-Hoon Seo di Jakarta, Rabu (19/6). Abdul Haris Tatang mengatakan, PP bersama dengan Hyundai E&C akan saling memperkenalkan proyek konstruksi umum, EPC, peluang investasi lainnya di dalam dan luar negeri. Kedua perusahaan juga membuka peluang mitra strategis dalam pengembangan proyek infrastruktur, ban- gunan, dan lainnya. Kedua perusahaan, tambah dia, juga akan mengeksplorasi dan mengevaluasi kemun- gkinan kerjasama dalam proyek, bertukar informasi, dan data. Dengan penandatan- ganan Mou ini, PP dan Hyundai E&C bisa bersinergi (business to business) dengan prinsip saling menguntungkan. “Sinergi yang dilakukan perseroan dan Hyundai E&C selaku dua perusahaan kon- truksi & investasi ini kami harapkan dapat memberikan hasil yang optimal bagi kedua belah pihak serta dapat menambah portofolio dari masing-masing perusahaan,” ujar Abdul Haris Tatang usai acara penandatanganan MoU di Jakarta, kemarin. PP merupakan perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia. Sedangkan Hyundai E&C merupakan kontraktor EPC internasional yang sedang mencari mitra strategis global yang bertujuan untuk men- ingkatkan keunggulan kompettitif teknis dan komersial serta mempromosikan peluang bisnisnya di pasar konstruksi internasional, khususnya Indonesia. Sebelumnya, Dirut PP Lukman Hidayat mengatakan, perseroan telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 10,57 triliun hingga akhir April 2019. Angka tersebut setara atau sebesar 21% dari total target yang ditetapkan oleh manajemen perseroan, yaitu sebesar Rp 50,30 triliun sepanjang tahun 2019. Kontrak baru tersebut berasal dari kon- trak baru induk perseroan sebesar Rp 9,23 triliun dan anak usaha perseroan sebesar Rp 1,34 triliun. Sedangkan beberapa proyek yang berhasil diraih, yaitu RDMP RU V Balikpapan Tahap II sebesar Rp 3,38 triliun, jalan tol Indrapura-Kisaran (lanjutan) se- besar Rp 3 triliun, pembangunan pesantren Mualimin Yogyakarta sebesar Rp 470 miliar, runway Soetta Section 1 (pekerjaan tambah) sebesar Rp 455 miliar, Kereta Api Makassar Pare-Pare sebesar Rp450 miliar, Sapras SPBU Rest Area sebesar Rp 334 miliar, dan RSUD Soreang sebesar Rp 269 miliar. Manajemen PP menambahkan bahwa perolehan kontrak baru dari BUMN mend- ominasi perolehan kontrak baru perseroan dengan kontribusi sebesar 65,88%, disusul oleh swasta sebesar 25,04%, dan pemerintah (APBN) sebesar 9,08%. Sedangkan perole- han kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu power plant sebesar 33,70%, jalan dan jembatan sebesar 28,46%, gedung sebesar 24,58%, airport sebesar 4,31%, rail- way sebesar 4,26%, industri sekitar 3,06%, dan irigasi mencapai 1,66%. (hut) RUPS MSKY Dari kiri ke kanan, Komisaris Independen Ahmad Rofiq, Komisaris Utama Hari Susanto, Direktur Vera Tanamihardja, Komisaris Posma Lumban Tobing, Komisaris Independen Hery Kusnanto, Direktur Utama Ade Tjendra, Direktur Salvona Tumonggor Situmeang, Direktur Janis Gunawan, Direktur Independen Ruby Budiman, dan Direktur Budiman Hartanu di sela RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Rapat antara lain menyetujui laporan tahunan direksi perseroan, menerima pengunduran diri Hary Tanoesoedibjo sebagai komisaris utama perseroan, serta Hari Susanto sebagai direktur utama, Herman Kusno, Dhini Widhiastuti sebagai direktur perseroan, serta mengangkat Hari Susanto sebagai komisaris utama, Ade Tjendra sebagai direktur utama, Janis Gunawan dan Vera Tanamihardja sebagai direktur perseroan. IST

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RUPS MSKY...Dan untuk keperluan transfer dividen tunai tersebut dimohon kepada para pemegang saham agar memberikan surat perintah transfer kepada BAE Perseroan paling lambat tanggal

kamis 20 juni 2019

| 13

Ukuran : 4 kolom x 300 mmMedia : InvestorTgl. Muat : 20 Juni 2019File : Colorpak_Risalah_Juni19/D6

PT COLORPAK INDONESIA TbkPEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2018Direksi PT Colorpak Indonesia Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) dengan ini memberitahukan kepada Para Pemegang Saham Perseroan, telah diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 18 Juni 2019, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2018 (“RUPST) dilangsungkan pukul 10.20 WIB – 10.52 WIB, bertempat di Hotel Mulia, Ruang Narcissus, Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, (selanjutnya disebut “Rapat”), dengan ringkasan sebagai berikut:A. Mata Acara Rapat sebagai berikut:

1. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun 2018 termasuk disahkannya Laporan Direksi tentang kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Posisi Keuangan dan Perhitungan Laba/Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2018.3. Penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2019 dan menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik

serta Persyaratan lainnya.4. Persetujuan dan penetapan honorarium dan/atau remunerasi anggota Dewan Komisaris, dan penetapan honorarium dan/atau remunerasi anggota Direksi

Perseroan termasuk pembagian tugas dan wewenang Direksi Perseroan.5. Persetujuan perubahan Direksi Perseroan.

B. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang hadir pada saat Rapat:Dewan Komisaris: Direksi:Komisaris Utama : Bapak Winardi Pranatajaya Direktur : Bapak Antoni GunawanKomisaris Independen : Bapak Johannes Susilo Direktur : Bapak Ricky Edward Sondak Direktur : Ibu Herlina Hatorangan

C. Rapat tersebut telah dihadiri oleh pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang sah sebanyak 181.861.900 yang memiliki suara yang sah atau setara dengan 59,37% dari 306.338.500 saham, yang merupakan seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

D. Dalam Rapat diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait setiap mata acara Rapat.E. Ada 1 (satu) pemegang Saham yang mengajukan pertanyaan pada mata acara pertama Rapat .F. Mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat adalah sebagai berikut:

Pengambilan keputusan seluruh mata acara Rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat, dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara.

G. Pengambilan keputusan untuk seluruh mata acara Rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat.H. Keputusan Rapat pada pokoknya telah memutuskan, menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. a. Menerima baik laporan tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018;b. Mengesahkan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2018 yang telah

diperiksa Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.c. Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan atas kinerja Dewan Komisaris untuk tahun buku 2018.d. Menyetujui memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de’charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan

kepengurusan dan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku 2018, sejauh tindakan-tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan.

2. Menyetujui penggunaan Laba Perseroan untuk tahun buku 2018, yaitu sebesar Rp. 33.755.177.579,-(tiga puluh tiga miliar tujuh ratus lima puluh lima juta seratus tujuh puluh tujuh ribu lima ratus tujuh puluh sembilan rupiah) untuk digunakan sebagai berikut:a. Sebesar Rp. 16.877.588.790,-- (enam belas miliar delapan ratus tujuh puluh tujuh juta lima ratus delapan puluh delapan ribu tujuh ratus sembilan puluh rupiah)

dibagikan sebagai dividen tunai. Atau sebesar Rp. 55,09 (lima puluh lima rupiah sembilan sen) per saham dibagikan sebagai dividen tunai Perseroan.b. Sebesar Rp. 1.687.758.878,-- (satu miliar enam ratus delapan puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh delapan ribu delapan ratus tujuh puluh delapan rupiah)

digunakan sebagai cicilan untuk dana cadangan Perseroan.c. Sebesar Rp. 15.189.829.911,-- (lima belas miliar seratus delapan puluh sembilan juta delapan ratus dua puluh sembilan ribu sembilan ratus sebelas rupiah)

digunakan sebagai laba ditahan Perseroan. d. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pembagian dividen tunai

serta mengumumkannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.3. a. Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja untuk melaksanakan Audit Umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Perseroan tahun buku 2019.b. Menyetujui memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk:

- menunjuk KAP pengganti dan menetapkan kondisi dan persyaratan penunjukannya jika KAP yang telah ditunjuk tersebut tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan tugasnya karena sebab apapun, termasuk alasan hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal atau tidak tercapai kata sepakat mengenai besaran jasa audit;

- memberi kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium atau besaran imbalan jasa audit dan persyaratan penunjukan lainnya yang wajar bagi kantor KAP tersebut.

4. a. Menyetujui menetapkan honorarium dan/atau remunerasi dan tunjangan lain bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan maksimal Rp.6.000.000.000 (enam miliar rupiah).

b. Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium dan/atau remunerasi anggota Direksi, termasuk pembagian tugas dan wewenang Direksi Perseroan.

5. a. Menyetujui perubahan Direksi dan mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan lainnya, sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk jangka waktu jabatan 3 (tiga) tahun kedepan, yaitu terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2022 (dua ribu dua puluh dua), adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Direksi:-Komisaris Utama : Bapak WINARDI PRANATAJAYA. -Direktur Utama : Bapak SANTOSO JIEMY.-Komisaris : Ibu TJIA HWIE TJIN. -Direktur : Bapak HARRIS PRANATAJAYA.-Komisaris Independen : Bapak JOHANNES SUSILO. -Direktur : Bapak ANTONI GUNAWAN. -Direktur : Ibu HERLINA HATORANGAN.

b. Menyetujui memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk membuat Pernyataan Keputusan Rapat dihadapan Notaris tentang pengangkatan kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dan selanjutnya menyampaikan pemberitahuan pada instansi yang berwenang dan mendaftarkannya dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

-Selanjutnya sesuai dengan mata acara Rapat Kedua sebagaimana tersebut diatas dimana Rapat telah memutuskan untuk melakukan pembayaran dividen tunai, maka dengan ini diberitahukan jadwal dan tata cara pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2018 sebagai berikut:Jadwal Pembagian Dividen Tunai:a. Cum dividen untuk perdagangan pada Pasar Reguler dan Negosiasi tanggal 26 Juni 2019.b. Ex dividen untuk perdagangan pada Pasar Reguler dan Negosiasi tanggal 27 Juni 2019.c. Cum dividen untuk perdagangan pada Pasar Tunai tanggal 28 Juni 2019.d. Ex dividen untuk perdagangan pada Pasar Tunai tanggal 01 Juli 2019.e. Batas akhir pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham (recording date) tanggal 28 Juni 2019.f. Pelaksanaan pembayaran dividen tanggal 19 Juli 2019.Tata cara Pembagian Dividen :1. Dividen tunai dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (recording date) pada tanggal 28 Juni

2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB dan/atau pemilik saham Perseroan pada Sub Rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 28 Juni 2019 s/d pukul 16.00 WIB.

2. Pembayaran dividen akan dilakukan dalam mata uang Rupiah pada tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas dividen adalah Daftar Pemegang Saham tanggal 28 Juni 2019.

3. Bagi pemegang saham yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI pembayaran dividen tunai akan dilaksanakan melalui KSEI dan didistribusikan ke dalam rekening efek Perusahaan Efek dan atau Bank Kustodian pada tanggal 19 Juli 2019. Bukti pembayaran dividen tunai akan disampaikan oleh KSEI kepada pemegang saham melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian dimana pemegang saham membuka rekeningnya. Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI, maka pembayaran dividen tunai akan ditransfer ke rekening pemegang saham. Dan untuk keperluan transfer dividen tunai tersebut dimohon kepada para pemegang saham agar memberikan surat perintah transfer kepada BAE Perseroan paling lambat tanggal 28 Juni 2019.

4. Dividen tunai tersebut akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Jumlah pajak yang dikenakan akan menjadi tanggungan Pemegang Saham yang bersangkutan serta dipotong dari jumlah dividen tunai yang menjadi hak Pemegang Saham yang bersangkutan.

5. Bagi Pemegang Saham berbentuk warkat yang merupakan Wajib Pajak Dalam Negeri berbentuk badan hukum yang belum mencantumkan Nomor Pokok Wajb Pajak (NPWP) diminta menyampaikan NPWP kepada Biro Administrasi Efek PT SINARTAMA GUNITA (BAE) dengan alamat Sinar Mas Land Plaza Menara 1 Lantai 9, Jl. M.H. Thamrin nomor 51, Jakarta 10350, Telepon: 021 -392 2332, Faksimili: 021-392 3003, paling lambat pada tanggal 28 Juni 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB, tanpa pencatuman NPWP, dividen tunai yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri tersebut akan dikenakan tarif PPh lebih tinggi 100% dari tarif normal.

6. Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri yang pemotongan pajaknya akan menggunakan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) wajib memenuhi persyaratan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-25/PJ/2018 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda serta menyampaikan dokumen bukti rekam atau tanda terima DGT/SKD yang telah diunggah ke laman Direktorat Jenderal Pajak kepada KSEI atau BAE sesuai dengan peraturan dan ketentuan KSEI. Tanpa adanya dokumen dimaksud, dividen tunai yang dibayarkan akan dikenakan PPh pasal 26 sebesar 20% atau jumlah lainnya sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Jakarta, 20 Juni 2019PT COLORPAK INDONESIA Tbk

Direksi

Selama ini, layanan utama Jalin adalah ATM/EDC switching. Jalin memegang izin sebagai prinsipal dan lembaga switching Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Danareksa berharap Jalin dapat memberikan layanan transaksi keuangan yang efisien kepada masyarakat, yang pada gilirannya mendorong pertum-buhan ekonomi nasional.

“Aktivitas switching yang dilakukan Jalin adalah usaha yang mendukung industri keuangan, khususnya sektor perbankan. Ini sejalan dengan rencana holding Perbankan dan Jasa Keuan-gan, dimana Jalin berkontribusi dalam peningkatan kualitas infrastruktur jasa keuangan,” kata Direktur Utama Danareksa Arief Budiman dalam penjelasan resmi, Rabu (19/6).

Dia menegaskan, melalui upaya-upaya efisiensi yang telah dan akan terus dilakukan oleh Jalin, diharapkan dapat mengurangi biaya switching bank, pengelolaan ATM, dan pada akhirnya dapat menurunkan biaya transaksi yang ditanggung masyarakat.

Lebih lanjut Arief mengatakan, dengan mengonsolidasikan Jalin, Danareksa memiliki satu lagi anak usaha di industri keuangan yang memiliki peran strategis. Hal ini bermanfaat bagi Danareksa untuk terus meningkatkan kinerja dan profitabilitas.

Sementara itu, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud sinergi Telkom dengan BUMN Keuangan yang sudah direncanakan sejak awal pendirian Jalin. Telkom mendukung penuh aksi korporasi ini dan diharapkan nantinya pelaksanaan digital banking atau sistem pembayaran nasional menjadi lebih luas dan mudah, serta dapat mempercepat pembangunan ekonomi digital Indonesia.

TelkomSebelumnya, Telkom melalui anak usahanya, PT Dayamitra

Telekomunikasi (Mitratel), mengakuisisi perusahaan menara PT Persada Sokka Tama (PST). Akuisisi tersebut dilakukan untuk memperkuat bisnis Mitratel di bidang menara telekomunikasi. “Setelah pengambilalihan saham ini, Mitratel resmi menjadi pemegang saham mayoritas di PST sebesar 95%,” kata Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo.

Arif menjelaskan, nantinya perseroan juga akan membeli sisa saham PST senilai 5%, sehingga Mitratel akan memiliki 100% (99,99%) kepemilikan saham PST, selambat-lambatnya 24 bulan setelah tanggal akta jual beli saham.

Direktur Utama Mitratel Herlan Wijanarko menyatakan bahwa portofolio menara telekomunikasi yang dimiliki oleh PST akan melengkapi dan memperkuat portofolio menara telekomunikasi Mitratel. “Bergabungnya PST diyakini dapat meningkatkan efisiensi bisnis operasional Mitratel,” tegas dia.

Mitratel adalah anak usaha Telkom yang komposisi kepemi-likan sahamnya dimiliki 100% (99,99%) oleh Telkom. Mitratel fokus di bisnis menara telekomunikasi. Sampai saat ini, Mitratel telah mengelola lebih dari 12.500 menara telekomunikasi di se-luruh Indonesia. Adapun, PST adalah perusahan yang bergerak di bisnis menara telekomunikasi yang memiliki lebih dari 1.000 menara di Indonesia.

Oleh Jauhari Mahardhika

JAKARTA – PT Danareksa (persero)mengambil alih 67% saham PT Jalin Pem-bayaran Nusantara (Jalin), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom (TLKM). Akuisisi ini sesuai rencana awal pendirian Jalin, di mana mayoritas saham perseroan akan dialihkan kepada holding BUMN keuangan atau BUMN Keuangan.

JAKAR TA – PT Indones ia Kendaraan Terminal Tbk atau IKT (IPCC) menjajaki kerja sama anor-ganik dengan Namyong Terminal dari Thailand dan Batangas Ter-minal dari Filipina. Kerja sama ini dilakukan untuk mendukung upaya perseroan menjadi perusahaan yang beroperasi secara regional.

“Namyong sangat tertarik untuk membeli saham kami sebelum book-building, namun tidak ada titik temu saat itu,” kata Direktur Utama IKT Chiefy Adi Kusmargono di Jakarta, Rabu (19/6).

Meski demikian, perseroan tetap melanjutkan korespondensi, karena perseroan tidak ingin kerja sama yang dilakukan hanya sebatas kerja sama operator saja. Pasalnya, apabila hal tersebut dilakukan, maka IKT tidak bisa menindaklanjuti keinginan Namyong Terminal yang juga ingin melakukan kerjasama kargo tidak hanya untuk transit kapal. “Kami inginnya (Namyong Terminal) mem-beli saham kami, tidak ingin hanya jadi operator saja,” ungkap Chiefy.

Bentuk kerja sama anorganik dengan Namyong Terminal, lanjut Direktur Keuangan dan SDM IKT Sugeng Mulyadi, bisa dalam berba-gai bentuk. “Bisa dalam bentuk block sale atau mendirikan anak usaha,” kata dia.

Lebih lanjut Sugeng menye-butkan, selain dengan Namyong Terminal, perseroan juga sedang menjajaki kerja sama anorganik

dengan Batangas Terminal dari Filipina. “Memang dari permintaan ultimate shareholder, kami diharap-kan bisa go regional. Itu bagian dari ultimate goal kami,” ujar dia.

Sementara itu, Chiefy mengung-kapkan, selain dua perusahaan terminal ini, sebelumnya perseroan juga pernah menjajaki kerjasama anorganik dengan NYK Line dan Mitsui. Chiefy mengatakan, NYK pernah mendaratkan tiga kapalnya yang sebelumnya ditempatkan di Pelabuhan Tanjung Priok ke Indone-sia Kendaraan Terminal. Perseroan pada saat itu mengharapkan NYK bisa menjalin kerjasama lebih lanjut karena manfaat yang bisa diperoleh jauh lebih besar. “Namun, saat didekati untuk membeli saham, NYK bilang belum punya uang,” ucap dia.

Kerja sama anorganik ini meru-pakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan di tingkat regional. Namun, bukan berarti perseroan tidak melakukan ekspansi di tingkat domestik. Sugeng menjelaskan, sejauh ini perseroan terus mengem-bangkan program layanan terminal di luar Jakarta. Namun kontribusinya memang belum cukup besar.

“Kontribusi pendapatan dari luar Jakar ta masih sekitar 1% untuk layanan di Pelabuhan Gresik kon-tribusinya 0,3%, di Pelabuhan Pan-jang 0,6%, namun akan terus kami galakkan,” tegas dia.

Ekspansi lain yang dilakukan perseroan adalah memperluas lahan

untuk terminal domestik. Perseroan berharap bisa memperluas lahan tersebut menjadi 80 ha pada tahun 2022, sehingga perseroan bisa menjadi pengelola terminal terbesar kelima di dunia.

Untuk mendukung ekspansi dan modal kerja tahun ini, perseroan sudah menganggarkan dana sekitar Rp 335-360 miliar. Dana tersebut sekitar Rp 270 miliar berasal dari dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan sisanya dari kas internal.

DividenRapat Umum Pemegang Saham

Tahunan (RUPST) IKT menyetujui rencana pembagian dividen sebesar Rp 56,15 per saham atau senilai total Rp 102,11 miliar. Dividen ini merupakan 60% dari perolehan laba bersih pada 2018 yang mencapai Rp 170,18 miliar.

“Di rencana bisnis kami awalnya pemberian dividen sebesar 30% dari laba bersih, namun melihat performa kami memutuskan untuk menaikkan hingga 60% dari laba bersih,” kata Chiefy.

Dari sisi kinerja, pada 2018, perseroan memang membukukan kinerja operasional dan keuangan yang cukup menggembirakan. Perseroan bisa membukukan laba bersih Rp 170,18 miliar pada 2018 atau bertumbuh 30,28% dari perole-han pada 2017 yang mencapai Rp 130,15 miliar. (c06)

JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) menandatangani nota kesep-ahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Hyundai Engineering & Construction (“Hyundai E&C) untuk mem-bentuk mitra strategis jangka panjang dalam berbagai proyek di dalam dan luar negeri.

Penandatanganan MoU diwakili Direktur Operasi 3 PP Abdul Haris Tatang dan Exec-utive Vice President of Procurement Division Hyundai E&C Sang-Hoon Seo di Jakarta, Rabu (19/6).

Abdul Haris Tatang mengatakan, PP bersama dengan Hyundai E&C akan saling memperkenalkan proyek konstruksi umum, EPC, peluang investasi lainnya di dalam dan luar negeri. Kedua perusahaan juga membuka peluang mitra strategis dalam pengembangan proyek infrastruktur, ban-gunan, dan lainnya.

Kedua perusahaan, tambah dia, juga akan mengeksplorasi dan mengevaluasi kemun-gkinan kerjasama dalam proyek, bertukar informasi, dan data. Dengan penandatan-ganan Mou ini, PP dan Hyundai E&C bisa bersinergi (business to business) dengan prinsip saling menguntungkan.

“Sinergi yang dilakukan perseroan dan Hyundai E&C selaku dua perusahaan kon-truksi & investasi ini kami harapkan dapat memberikan hasil yang optimal bagi kedua belah pihak serta dapat menambah portofolio dari masing-masing perusahaan,” ujar Abdul Haris Tatang usai acara penandatanganan MoU di Jakarta, kemarin.

PP merupakan perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia. Sedangkan Hyundai E&C merupakan kontraktor EPC internasional yang sedang mencari mitra strategis global yang bertujuan untuk men-ingkatkan keunggulan kompettitif teknis dan komersial serta mempromosikan peluang bisnisnya di pasar konstruksi internasional, khususnya Indonesia.

Sebelumnya, Dirut PP Lukman Hidayat mengatakan, perseroan telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 10,57 triliun hingga akhir April 2019. Angka tersebut setara atau sebesar 21% dari total target yang ditetapkan oleh manajemen perseroan, yaitu sebesar Rp 50,30 triliun sepanjang tahun 2019.

Kontrak baru tersebut berasal dari kon-trak baru induk perseroan sebesar Rp 9,23 triliun dan anak usaha perseroan sebesar Rp 1,34 triliun. Sedangkan beberapa proyek yang berhasil diraih, yaitu RDMP RU V Balikpapan Tahap II sebesar Rp 3,38 triliun, jalan tol Indrapura-Kisaran (lanjutan) se-besar Rp 3 triliun, pembangunan pesantren Mualimin Yogyakarta sebesar Rp 470 miliar, runway Soetta Section 1 (pekerjaan tambah) sebesar Rp 455 miliar, Kereta Api Makassar Pare-Pare sebesar Rp450 miliar, Sapras SPBU Rest Area sebesar Rp 334 miliar, dan RSUD Soreang sebesar Rp 269 miliar.

Manajemen PP menambahkan bahwa perolehan kontrak baru dari BUMN mend-ominasi perolehan kontrak baru perseroan dengan kontribusi sebesar 65,88%, disusul oleh swasta sebesar 25,04%, dan pemerintah (APBN) sebesar 9,08%. Sedangkan perole-han kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu power plant sebesar 33,70%, jalan dan jembatan sebesar 28,46%, gedung sebesar 24,58%, airport sebesar 4,31%, rail-way sebesar 4,26%, industri sekitar 3,06%, dan irigasi mencapai 1,66%. (hut)

RUPS MSKYDari kiri ke kanan, Komisaris Independen Ahmad Rofiq, Komisaris Utama Hari Susanto, Direktur Vera Tanamihardja, Komisaris Posma Lumban Tobing, Komisaris Independen Hery Kusnanto, Direktur Utama  Ade Tjendra, Direktur Salvona Tumonggor Situmeang, Direktur Janis Gunawan, Direktur Independen Ruby Budiman, dan Direktur  Budiman Hartanu di sela RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Rapat antara lain menyetujui laporan tahunan direksi perseroan, menerima pengunduran diri Hary Tanoesoedibjo sebagai komisaris utama perseroan, serta Hari Susanto sebagai direktur utama, Herman Kusno,  Dhini Widhiastuti sebagai direktur perseroan, serta mengangkat  Hari Susanto sebagai komisaris utama,  Ade Tjendra sebagai direktur utama,  Janis Gunawan dan  Vera Tanamihardja sebagai direktur perseroan.

IST