rumusan kesepakatan rapat koordinasi forum...
TRANSCRIPT
RUMUSAN KESEPAKATAN
RAPAT KOORDINASI FORUM KOORDINASI PERLINDUNGAN TERUBUK DI RIAU
Pekanbaru, 14 November 2017
1. Telah dilaksanakan Rapat koordinasi Perlindungan Ikan Terubuk (Tenualosa macrura)
yang dipimpin oleh kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau dan dihadiri
oleh Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut, BPSPL Padang, Pusat
Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatra, Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis, Dinas
Perikanan Kabupaten Kepulauan Meranti, Dinas Perikanan Kabupaten Siak, Pangkalan TNI AL
Dumai, Subdit Penegakan Hukum Polairud Polda Riau, Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau, LKKPN Pekanbaru, Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Dinas Kehutanan dan
Lingkungan Hidup Provinsi RIau, Balai Pengelolaan DAS Indragiri Rokan, Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Siak,Lembaga Swadaya Masyarakat, Biro Hukum Setda Provinsi Riau, Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sei Pakning, PT. Pelabuhan Indonesia I Sei Pakning,
Stasiun Karantina Ikan Kelas I Pekanbaru, Satuan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan.
2. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk mengevaluasi dan menyamakan
persepsi terkait perlindungan ikan terubuk di Provinsi Riau
3. Konservasi jenis ikan yang dilindungi dan terancam punah bertujuan untuk melindungi
jenis ikan, mempertahankan keanekaragaman jenisnya, memelihara keseimbangan
dan kemantapan ekosistemnya serta memanfaatkan sumberdaya ikan secara
berkelanjutan.
4. Selat bengkalis yang secara administrasi berada di bawah Kabupaten Bengkalis, Siak
dan Kepulauan Meranti terdapat habitat hidup dari Ikan terubuk.
5. IKan Terubuk sudah semenjak lama menjadi ikon kabupaten dan adanya keterikatan
batin antara masyarakat dengan terubuk melalui kearifan lokal masyarakat setempat.
6. Tingginya harga telur ikan terubuk menyebabkan tingginya tingkat perburuan terubuk
yang sedang bertelur sehingga pemerintah merasa perlu melindungi melalui Kepmen
KP. nomor 59 tahun 2011 dan Pergubri. nomor 78 tahun 2012.
7. Untuk menunjang perlindungan ikan terubuk tersebut, maka pada tahun 2014 telah
ada SK gubri tentang Forum Koordinasi Perlindungan Ikan Terubuk dengan nomor.
Kep.Gubernur Riau No Kpts. 823/XII/2014 dengan tujuan mengelola terubuk hingga
terbentuknya UPT, namun hingga saat ini belum ada Rencana Pengelolaan Zonasi
(RPZ).
8. Telah ditetapkan Peraturan Gubernur no. 78 tahun 2012 tentang Suaka Perikanan Ikan
Terubuk di Provinsi Riau. Sebagai tindak lanjut peraturan tersebut, terdapat beberapa
hal yang harus ditindaknajuti, yaitu pembentukan kelembagaan dan penyusunan
rencana pengelolaan dan zonasi kawasan. Saat ini, telah disusun Draft Rencana
Pengelolaan dan usulan pembentukan UPTD telah disetujui oleh Kemendagri dan
menunggu penandatanganan oleh Gubernur Riau.
9. Beberapa masukan dan rencana tindak lanjut hasil pertemuan koordinasi adalah
sebagai berikut:
a. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau akan memproses lebih lanjut
pengesahan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi pada tahun
2018, untuk selanjutnya pengusulan proses penetapan kawasan konservasi oleh
Menteri Kelautan dan Perikanan
b. Dari hasil monitoring di lapangan, diperoleh bahwa untuk menjaga kelestarian
reproduksi ikan terubuk, panjang minimal yang boleh ditangkap adalah ukuran 36
cm. Untuk itu, diperlukan pembatasan ukuran ikan terubuk yang boleh ditangkap
dengan pengaturan mesh size (ukuran mata jaring). Pembatasan mesh size ini
dimaksudkan untuk menjaga populasi dan rasio jenis kelamin Ikan terubuk yang
siap memijah. Seperti dikatahui ikan terubuk berjenis kelamin hermaprodit
c. Upaya penegakan hukum di lapangan belum maksimal, saat ini jika terjadi
pelanggaran baru dilakukan teguran secara lisan dan tulisan, namun aspek pidana
belum ditegakkan
d. Upaya pengawasan bukan hanya di perairan saja, juga perlu dilaksanakan di darat,
yang dilarang bukan aktifitas penangkapan saja, namun juga pemanfaatan dan
perdagangan
e. Upacara semah terubuk ataupun keduri adat perlu diinisiasi kembali serta permainan
rakyat untuk mendatangkan minat wisatawan dan mengalihkan aktifitas penangkapan
terubuk pada masa pelarangan.
f. Pengaktifan kembali forum koordinasi perlindungan Ikan Terubuk dan masing-
masing instansi melakukan peran sesuai dengan tugas dan bidang masing-masing.
g. Upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan mata pencaharian
masyarakat, dipertimbangkan untuk usaha di luar budidaya di daratan
"(0"" 1.\w¥.I'Xl)~tcinsiil'~i!i'i)?; '. ~an1"a; ''!'=f:''i!fl*~ltffl~~J~~!Jabata'A'W"i~'.",¥t r'~IT~~ntlatang'ilt'n1. Direktur Konservasi dan A"tta '~P.fianl(1~I~ ¥efaLA)~~I .f>Ci1VIj1- ,ht
Keanekaragaman Hayati W6l~" fcllvVtI}M !1>p- ~ ./Laut, Ditjen PRL sew{, .
2. Dinas Kelatan dan 1'1Lcto.~\ Ka~idt \cf· ~ 1\ .DPerikanan Provinsi Riau
~...-3. Dinas Perikanan -.::r~'11 ~\1Gt ~ ~I
~~Kabupaten Bengkalis f~'~-'rt 1~~64 ~j 1':'-
4. Dinas Perikanangc:'flhEKabupaten Siak Ia.(jffl) .['67 4f/r
A ~.
5. Dinas Perikanan &e~fYJPIA-~~~
Kabupaten Kepulauan (C/WI-SMeranti
6. Fakultas Perikanan dan VEiN I fj=f'7ON KDOf.O)IJIt-T o~
~
VKelautan Universitas 'IPP7)/ ~ 2.. ~ S'3 /L/VtuRiau k...E/..A-VT-A-N u",,,,
7. Subdit Penegakkan 1uW(/Ui~iV) ISfi. jC~-1' LUjtfc ¥Hukum Polairud, PoldaRiau
8. Ekoregion Wilayah ~(u\ i Ol'\~· l(_o.-r\..l"" "d.~Sumatera, Kementerian
Lingkungan Hidup.9. Loka Konservasi
~ ~,p.~
Kawasan Perairan ~ '8tkl'Nasional Pekanbaru.
10. Dinas Perindustrian l~~s., e ., \'Y\C V'~liQV\~Provinsi Riau. ~r-~11. Dinas Kehutanan dan A3\,lf Jt~t\V\ ~ ~')~ 'PD1 ) IivLingkungan Hidup
Provinsi Riau.12. I Balai Pengelolaan \ :1Daerah Aliran Sungai WWIt) Atl~m\\1i v~\-\ ,
Indragiri Rokan. '1.13. Badan Lingkungan
I~£DA~ANI ki-l B rD P;;Ltu-/ lfbt)) "Hidup Kabupaten Siak. e:.- IIe:r ~
14. Lembaga Swadaya
P/?J~~~~ p{(b'Masyarakat (LSM) (;)~~\15. Pangkalan TNI Angkatan D~' 1Laut Dumai. PlAJiApNlM ~
Pekanbaru, 14 November 2017
PESERTA RAPAT KOOROINASI FORUM KOOROINASI PERLINOUNGAN TERUBUK 01 RIAU
PERWAKILAN
16. Biro Hukum SetdaProvinsi Riau. PIl.Hl\aI'Q' W"'""- STAF ff ...'A
17. Kantor Kesyahbandaran EfV\BtlJb" ~t'K'I t("~ Prdan Otoritas Pelabuhans;lJ\CIlft(U'tf) ~Sof s. Vfl~lSei. Paknin .
18. PT. Pelabuhan Indonesia• Sei. Pakning. YcNNO\l\W
.MW(L ~nl\~
19. Stasiun Karantina Ikan~u.\M\\I\ ~ ~H~tfKelas I Pekanbaru.
20. Kepala Satuan «.V~L~ <P~Lt-r 'tlO/{fLPengawasSDKPRokanHilir ,
21. Koordinator Satker Wiv\'&~ ~Cvlt'\V\tt, ~-r(lfl f"v{)'Pekanbaru BPSPL ~\~I{ (\(VlPadan
I'-.