rumus2 fisika
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
1/84
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
2/84
DAFTAR ISI
Surat Keterangan 1Kata Pengantar2
Daftar Isi 3
1. Besaran dan Satuan4
2. Gerak Lurus
93. Hukum Newton
124. Memadu Gerak
145. Gerak Rotasi
16
6. Gravitasi 207. Usaha-Energi
218. Momentum-Impuls-Tumbukan
229. Elastisitas 2310. Fluida
2411. Gelombang Bunyi 26
2
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
3/84
12. Suhu dan Kalor30
13. Listrik Stattis33
14. Listrik Dinamis37
15. Medan Magnet43
16. Imbas Elektromagnetik
4717. Optika Geometri 4918. Alat-alat Optik
5319. Arus Bolak-balik 5520. Perkembangan Teori Atom
5821. Radioaktivitas
6122. Kesetimbangan Benda Tegar
6423. Teori Kinetik Gas 6924. Hukum Termodinamika
7125. Gelombang Elektromagnetik
7526. Optika Fisis 7727. Relativitas 8028. Dualisme Gelombang Cahaya
81
3
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
4/84
BESARAN DAN SATUAN
Ada 7 macam besaran dasar berdimensi:
Besaran Satuan (SI) Dimensi1. Panjang m [ L ]
2. Massa kg [ M ]
3. Waktu detik [ T ]
4. Suhu Mutlak K [ ]
5. Intensitas Cahaya Cd [ J ]
6. Kuat Arus Ampere [ I ]
7. Jumlah Zat mol [ N ]
2 macam besaran tambahan tak berdimensi:
a. Sudut datar ----> satuan : radian
b. Sudut ruang ----> satuan : steradian
Satuan SI Satuan Metrik
MKS CGS
Dimensi ----> Primer ----> dan dimensi Sekunder ---> jabaranGuna dimensi untuk : Checking persamaan Fisika.
Dimensi dicari melalui ----> Rumus atau Satuan Metrik
Contoh :
(daya)
4
T
L
M
PvF
t
W ==
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
5/84
1-2--22
LTMLTT
TML=
-32-32 TMLTML =
No Besaran Rumus Sat. Metrik (SI) Dimensi
1 Kecepatan t
sv =
dtm
1LT
2 Percepatan t
va
= 2dtm 2LT
3 Gaya amF =( )N
dtmkg
2
2MLT
4 Usaha sFW =( )Joule2
2
dtmkg
22 TML
5 Daya t
W
P = ( )Watt3
2
dt
mkg32 TML
6 Tekanan A
FP = ( )atm
2dtmkg
21 TML
7 Energi kinetik
2
2
1mvEk = ( )Joule2
2
dtmkg
22 TML
8 Energi potensial hgmEp =
( )Joule22
dt
mkg22
TML
9 Momentum vmM = dtmkg
1MLT
10 Impuls tFi = dtmkg
1MLT
11 Massa Jenis V
m= 3m
kg3ML
12 Berat Jenis s = V
w22dtm
kg22 TML
13 Konst. pegas x
Fk = 2
dt
kg2MT
14 Konst. grafitasi G =2
2
m
Fr2
3
kgdtm
231 TLM
5
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
6/84
15 Konst. gas R =Tn
VP
.
.
Kmoldtkgm
o2
2
1122 NTML
16 Gravitasi m
Fg = 2dt
m2LT
17 Momen Inersia2mRI = 2mkg 2ML
ANGKA PENTING
Angka Penting : Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat
ukur, terdiri dari : Angka pasti Angka taksiran
Aturan :a. Penjumlahan / Pengurangan
Ditulis berdasarkan desimal paling sedikitContoh :
2,7481
8,41------- +
11,1581 ------> 11,16
b. Perkalian / PembagianDitulis berdasarkan angka penting paling sedikitContoh :
4,756110
--------- 00004756
4756-------------- +523,160 ----> 520
BESARAN VEKTOR
Besaran Skalar: adalah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya atau nilainya
saja.
Contoh : panjang, massa, waktu, kelajuan, dan sebagainya.
Besaran Vektor : adalah Besaran yang selain ditentukan oleh besarnya atau
nilainya,
juga ditentukan oleh arahnya.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya.
6
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
7/84
Sifat-sifat vektor
1. A
+B
= B
+ A
Sifat komutatif.
2. A
+ (B
+ C
) = ( A
+B
) + C
Sifat assosiatif.
3. a ( A
+B
) = a A
+ a B
4. / A
/ + /B
/ / A
+B
/
RESULTAN DUA VEKTOR
= sudut antara A dan B
/R
/ = / / / / / / / / cos A B A B
+ +2 2 2
arahnya :
/ /
s i n
/ /
s i n
/ /
s i n
R A B
= =
1 2
7
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
8/84
Vektor sudut vx = v cos vy = v sin
V1 1
vx = v cos 1
vy = v sin 1
V2 2 vx = v cos 2 vy = v sin 2
V3 3
vx = v cos 3
vy = v sin 3
.......=vx .......=vy
Resultan / v R / = ( ) ( ) + v vX Y2 2
Arah resultan : tg =
vv
Y
X
Uraian Vektor Pada Sistem Koordinat Ruang ( x, y, z )
, , = masing-masing sudut antara
vektor A dengan sumbu-sumbu x, y dan zA
=A
x +A
y +A
z
8
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
9/84
atau A = / A x / i + / A y /j + / A z /
k / A x / = A cos / A y / = A cos /A z / = A cos
Besaran vektor A
A A A A X Y Z = + +/ / / / / /2 2 2
dan i ,j ,
k masing-masing vektor satuan pada sumbu x, y dan z
9
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
10/84
GERAK LURUS
Vt = kecepatan waktu t detik S = jarak yang ditempuhVo = kecepatan awal a = percepatant = waktu g = percepatan gravitasi
v0=0
10
v = gh2
t= gh /2
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
11/84
h
GJB
vo=0
v? h1h2
Variasi GLB
P Q
A B
A
B
P QSP
A BSQ
Gerak Lurus Berubah Beraturan
1 v =12
12
tt
rr
t
r
=
2.12
12
tt
vv
t
va
=
=
11
v = )21(2 hhg
SP + SQ = AB
SA = SB
SP SQ = AB
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
12/84
3.dt
drv xx = ;
dt
drv
y
y = ;dt
drv zz =
222
zyx vvvv ++=
4.dt
dva xx = ;
dt
dva
y
y = ;dt
dva zz =
222
zyx aaaa ++=
5 Diketahui a(t)
( ) dttavt
t
= 2
1
6. =2
1
t
t
dtvtr
h = tinggiVy = kecepatan terhadap sumbu y h1 = ketinggian pertama Vz =kecepatan terhadap sumbu zh2 = ketinggian kedua |v | = kecepatan rata-rata mutlakSP = jarak yang ditempuh P || = percepatan rata-rata mutlak
SQ = jarak yang ditempuh Q ax = percepatan terhadap sumbu xAB = panjang lintasan ay = percepatan terhadap sumbu ySA = jarak yang ditempuh A az = percepatan terhadap sumbu zSB = jarak yang ditempuh B a(t) = a fungsi t
v = kecepatan rata-rata V(t) = V fungsi t r = perubahan posisi V1 = kecepatan 1 t = selang waktu Vx = kecepatan terhadap sumbu xr2 = posisi akhirr1 = posisi awal
t1 = waktu awal bergerakt2 = waktu akhir bergerak = percepatan rata-rataV = perubahan rata-rataV2 = kecepatan 2
12
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
13/84
HUKUM NEWTON1. Hk. I Newton Hk. kelembaman (inersia) :
Untuk benda diam dan GLB =0F =0Fx dan =0Fy
2. Hk. II Newton 0a GLBB = amF ( )amm 2121 +=
13
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
14/84
amT = 11
3. Hukum III Newton F aksi = - F reaksi
Aksi reaksi tidak mungkin terjadi pada 1 benda
4. Gaya gesek (fg) : * Gaya gesek statis (fs) diam fs = N. s* Gaya gesek kinetik (fk) bergerak fk = N. k
Arah selalu berlawanan dengan gerak benda/sistem.
N = w N = w F sin N = w + Fsin N = w cos
. Statika
=0F : * =0Fx* =0Fy
= 0
Fx = resultan gaya sumbu x
Fy = resultan gaya sumbu y
F = resultan gaya
m = massa
a = percepatan
N = gaya normal
s= koefisien gesek statis
k= koefisien gesek kinetik
W = gaya berat
=sudut yang dibentuk gaya berat setelah diuraikan ke sumbu
14
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
15/84
MEMADU GERAK
1. cos2 212221 vvvvvR ++= GLB GLB
Vr = kecepatan resultan
2. Gerak Peluru V1 = kecepatan benda 1Pada sumbux GLB V2 = kecepatan benda 2Pada sumbuy GVA GVB
15
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
16/84
Y
Vo X
cos0vvx =tvx = cos0
tgvvy
= sin0
2
02
1sin gttvy =
X = jarak yang ditempuh bendapada sb x
Y = jearak yang ditempuh bendapada sb y
Vx = kecepatan di sumbu xSyarat : V0 = kecepatan awal
Mencapai titik tertinggi 0=yv t = waktu
Jarak tembak max 0=y g = percepatan gravitasi
H
hy =
Koordinat titik puncak
g
v
g
v
2
sin
,2
2sin 22
0
2
0
Jarak tembak max tidak berlaku jika dilempar dari puncak ; jadiharus pakai hy =
g
vx
2sin2
0
max =
16
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
17/84
GERAK ROTASI
GERAK TRANSLASI GERAK ROTASI Hubungann
yaPergeseran linier s Pergeseran sudut s = . RKecepatan linier v Kecepatan sudut v = . RPercepatan Linier a Percepatan sudut a = . R
Kelembaman
translasi
( massa )
m Kelembaman
rotasi
(momen inersia)
I I = m.r2
Gaya F = m . a Torsi (momen = I . = F . R
17
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
18/84
gaya)Energi kinetik Energi kinetik -Daya P = F . v Daya
P = . -
Momentum linier p = m.v Momentum
anguler
L = I . -
PADA GERAK DENGAN PERCEPATAN TETAP
GERAK TRANSLASI (ARAH TETAP) GERAK ROTASI (SUMBU TETAP)vt = v0 + at t = 0 + .ts = vot + 1/2 a t 2 = 0t + 1/2 .t 2
vt2
= v02
+ 2 a.s t2
= 02
+ 2 .
s = jaraka = percepatanv = kecepatanR = jarijari lintasanvt = kecepatan dalam waktu t detikvo = kecepatan awalt = waktu yang ditempuh
t = kecepatan sudut dalam waktu t detiko= kecepatan sudut awal
Besarnya sudut :
=S
Rradian
S = panjang busur
R = jari-jari
f . T = 1 f =1
T
=2
Tatau = 2 f
v = R
18
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
19/84
v1 = v2, tetapi 1
2
v1 = v2, tetapi 1
2
A = R = C , tetapi v A
v B
v C
ar =v
R
2
atau ar = 2 R
Fr = m . vR
2
atau Fr = m 2 R
1. Gerak benda di luar dinding melingkar
N = m . g - m .v
R
2
N = m . g cos - m .v
R
2
2. Gerak benda di dalam dinding melingkar.
19
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
20/84
N = m . g + m .v
R
2
N = m . g cos + m .v
R
2
N = m .v
R
2
- m . g cos N = m .v
R
2
- m . g
3. Benda dihubungkan dengan tali diputar vertikal
T = m . g + mv
R
2
T = m m . g cos + mv
R
2
T = m .v
R
2
- m . g cos T = m .v
R
2
- m . g
20
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
21/84
4. Benda dihubungkan dengan tali diputar mendatar (ayunan centrifugal/konis)
T cos = m . g
T sin = m .v
R
2
Periodenya T = 2 L
g
cos
Keterangan : R adalah jari-jari lingkaran
5. Gerak benda pada sebuah tikungan berbentuk lingkaran mendatar.
N . k = m .v
R
2
N = gaya normal
N = m . g
GRAVITASI
1.2
21
R
mmGF
= VEKTOR
2. 2R
MGg = VEKTOR
kuat medan gravitasi
3.R
MGv = massa bumi
4.R
MmGEp
=
5. ( )ABBA vvmw =
21
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
22/84
6. HKE
+=
21
2
1
2
2
112
RR
GMvv
F = gaya tarik-menarik antara kedua bendaG = konstanta gravitasim1 = massa benda 1m2 = massa benda 2R = jarak antara dua bendaEp = energi potensial gravitasi
V = potensial gravitasiWAB = Usaha dari benda A ke BV1 = kecepatan benda 1V2 = kecepatan benda 2
USAHAENERGI
_______________1. sFw = cos = sudut kemiringan
v = kecepatan
2.2
2
1mvEk = W = usaha
F = Gaya3. hgmEp = s = jarak
Ep = Energi Potenaial4. EkEpEmek += m = massa benda
g = percepatan gravitasi5. Ekw = h = ketinggian benda dari tanah
Ek = Energi Kinetik6. Epw = Em = Energi mekanik
7. HKE (Hukum Kekekalan Energi)
2211EpEkEpEk +=+
22
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
23/84
MOMENTUMIMPULS
TUMBUKAN1. vmP = P = momentum
m = massa2. tFI = v = kecepatan
I = impuls
3.( )0vvmI
PI
t =
=
F= gaya
t = selang waktu4. HKM (Hukum Kekekalan Momentum)
+
=+ BBAABBAA vmvmvmvm
arah kekanan v +
arah ke kiri v -
5.BA
BA
vv
vve
= e = koefisien tumbukan (kelentingan)
6. Jenis tumbukan Lenting sempurna 1=e HKE
HKM
Lenting sebagian 10
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
24/84
9.
ELASTISITAS
1. xkF=
F = gaya pegask = konstanta pegas
2. 22
1xkEp = luasan grafik Fx x = simpangan pada pegas
Ep = energi potensial
3 21 kkkp += susunan paralel
4.21
111
kkks+= susunan seri
5.LA
LFPE
== 0
F = gaya tekan/tarikLo = panjang mula-mulaA = luas penampang yang tegak lurus gaya FL = pertambahan panjangE = modulus elastisitasP = stress
= strain
24
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
25/84
FLUIDA
Fluida Tak Bergerak
1.v
m=
zat
2.air
relativ
z=air pada 4
0C 31cm
gr= 31000
m
kg
3.BA
BAc
vv
mm
++
=
4. hgzh =
5.Ahg
AFh
z
h
==
6. Archimedes : Gaya ke atas yang bekerja pada benda besarnya sama dengan
jumlah (berat) zat cair yang dipindahkan.
hgF zA =
7. Terapung AFw < (jika dibenamkan seluruhnya)
= AFw dalam keadaan setimbang
2vgvg zbbd =
8. Melayang
25
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
26/84
( )2121 vvgww z +=+
9. Tenggelam
AFw >As Fww =
10. Kohesi (K)Adhesi (A)
11. Kapilaritas
rgy
z =
cos2
Fluida Bergerak
1. vAt
Q ==Vol
2. Kontinuitas
2211vAvA =
3. Bernoully2
222
2
1112
1
2
1vhgPvhgP ++=++
= massa jenism = massav = volumeA = luas permukaan
P = daya tekanh = ketinggian dari dasarQ = Debitrelatif = massa jenis relatif
26
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
27/84
GELOMBANG BUNYI
GETARAN
k = konstanta pegas
1. W = beratx = perubahan panjang pegasF = gaya pegasy = simpangan
2. Ep = energi potensialEmek = energi mekanikEk = energi kinetik
3. A = amplitudot = waktu = kecepatan sudut
4. m = massaT = periodek = konstanta
5. l = panjangf = frekuensi = panjang gelombangLo = panjang mula-mula
6. L = perubahan panjangn = nada dasar keVp = kecepatan pendengarVs = kecepatan sumber bunyi
7. P = dayaR1= jarak 1R2 = jarak 2
8.
9.
10.
11.
27
k =xw
Ep = ky2
E mek = kA2
Ek = k (A2-y2)
v =m
yAk )( 22
2mk =
tAy sin=
tAv cos=
tAa sin2=
tAmE k 22221 c o s=
tAmE p 22221 s in=
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
28/84
12.
13.
14. 2k
mT =
15.2
g
lT =
GELOMBANG
mekanik refleksi gel. gel.refraksi longitudinal transversal
interferensi 1Gelombang defraksi
polarisasi 1
gel.
1. tvfv ==
2.
3.
4.
5.
28
221 =
elektromagnetik
y gel. berjalan =
x
T
tA 2sin
y diam ujung bebas 0=
=
L
T
txAy 2sin2cos2
y diam ujung terikat2
1=
=
L
T
txAy 2cos2sin2
mFv ==
Ev =
E= modulus young
LFPE
AF
====s t r e s s
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
29/84
6.
7.
BUNYIGelombang Longitudinal
nada > 20.000 Hz (Ultrasonic) keras / lemah tergantungAmplitudoBunyi 20 Hz 20.000 Hz
desah < 20 Hz (Infrasonic) tinggi/rendah tergantungFrekuensi
Nada Sumber
1. Dawai
ND
2 Pipa Organa Terbuka
3. Pipa Organa Tertutup
29
v gas =
P
=M
RT
Cv
Cp=
( )
( )sn
Pn
2
1
+
+v
L
nf
n2
1+=
( )
( )sn
Pn
1
2
+
+v
L
nfn
2
1+=
( )
( )sn
Pn
1
1
+
+v
L
nfn
4
12
+=
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
30/84
Sifat :
Refleksi (Pemantulan)
Resonansi
Interferensi (Percobaan Quinke)
memperkuat n
memperlemah ( ) 2
11+n
Pelayangan (beat) Beat
Efek Doppler
Intensitas
Taraf Intensitas (TI)
2m
W at t1 2
01 0
=I
dB
30
2
.tppvd =
ln = ( ) 4
112 n
f layangan = BA ff
s
s
PP f
vv
vvf
=
24 R
P
A
PI
==
2
2
2
1
21
1:
1:
RRII =
0
log10I
ITI =
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
31/84
SUHU DAN KALOR
01. C R F KTd 100 80 212 373
C = celcius
R = reamur
Air 100 80 180 100F = fahrenheit
tk= suhu dalam kelvinTb 0 0 32 273 t c =
suhu dalam celsius
C : R : F = 5 : 4 : 9tK = tC + 273
Contoh :
X YTb -20 40 X : Y = 150 : 200
= 3 : 460 ?
3
4
(60 + 20) + 40 =
Td 130 240
enaikkansuhu
Sifat termal zat diberi kalor (panas) perubahan dimensi(ukuran)
ubahan wujud
2. Muai panjang. L = perubahan panjang= koefisien muai panjang
L = Lo . . t Lo = panjang mula-mulat = perubahan suhu
Lt = Lo ( 1 + . t ) Lt = panjang saat to
A = perubahan luas
31
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
32/84
Ao = luas mula-mula3. Muai luas. = koefisien muai luas
V = perubahan volume A = Ao . . t Vo = Volume awal
= koefisien muai volumeAt = Ao ( 1 + . t )
4. Muai volume.
V = Vo . . t
Vt = Vo ( 1 + . . t )
= 2
} = Q = kalor = 3
m = massac= kalor jenis
t = perubahan suhu5. Q = m . c. t H = perambatan suhu
6. Q = H . t
7. H = m . c
8. Azas Black. T1Qdilepas
Qdilepas = QditerimaTA
Qditerima T2
09. Kalaor laten Kalor lebur Q = m . Kl Kl = kalor lebur
32
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
33/84
Kalor uap Q = m . Ku Ku = kalor uap
9. Perambatan kalor.
Konduksi Konveksi Radiasi
H =l
tAk ..H = h . A . t I = e . . T4
A = luask = koefisien konduksil = panjang bahanh = koefisien konfeksiI = Intensitase = emitivitas bahan = konstanta BoltzmanT = suhu
33
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
34/84
LISTRIK STATIS
01.F k
q q
r= 1 2
2
.
k = 14
0
= 9 x 109
Nm2
/Coulomb2
0 = 8,85 x 10-12 Coulomb2 / newton m2
F = gaya
Q1 = muatan benda 1
Q2 = muatan benda 2
R = jarak benda 1 ke 2
02.
E kQ
r=
2
E = kuat medan listrik
Q = muatan
R = jarak
03. Kuat medan listrik oleh bola konduktor.
ER=0. Es k Q
R=
2 Ep k
Q
r=
2
Er = kuat medan listrik di pusat bola
Es = kuat medan listrik di kulit bola
Ep = kuat medan listrik pada jarak p dari pusat bola
04. Kuat medan disekitar pelat bermuatan.
34
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
35/84
Ep =
2 0 =
Q
A EP =
0 = rapat muatan Ep = kuat medan listrik
05. W k Q q
r r
A B
B A
> = . . .( )1 1
Bila rA = maka W kQ q
rB
B
~ ..
> = -----E kQ q
r
Q q
rP
B B
= =.
..1
40
6. V kQ
r
Q
rB B= =
1
40
.
V = potensial listrik
07. W q v v A B B A> = .( )
08. POTENSIAL BOLA KONDUKTOR.
VO = VK = V kq
RL = . V k
q
rM = .
09. HUKUM KEKEKALAN ENERGI
( ) ( )v vq
mV V2
2
1
2
1 2
2= + ( )
10. CQ
V=
35
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
36/84
11.
C
A
d00
=
C
A
d=
.
12. C C KK A
d= =0
0.
13. WQ
C= 12
2
atau W C V= 12
2
14. Susunan Seri.
- Q
s= Q1 = Q2 = Q3 = .....
- Vs = Vab + Vbc + Vcd + Vde +.....
-1 1 1 1
1 2 3C C C C S= + + +.....
15. Susunan paralel.
- V
p= V1= V2 = V3
- Qp = Q1 + Q2 + Q3 + .....- Cp = C1 + C2 + C3 + .....
36
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
37/84
16.21
2221
CC
VCVCV
GAB ++
=
C = kapasitas listrik
Q = muatan listrik
V = beda potensial
Co = Kapasitas dalam hampa udara
d = jarak antar dua keeping
A = luas masing-masing keeping
K = konstanta dielektrikW = energi kapasitor
37
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
38/84
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
39/84
RS = R1 + R2 + R3 + ...
08. SUSUNAN PARALEL
VP = V1 = V2 = V3
i + i1 + i2 + i3 + ....
1 1 1 1
1 2 3 R R R Rp= + + +...
09. Jembatan wheatstone
RX . R2 = R1 . R3
RR R
RX =
1 3
2
.
10. AMPEREMETER/GALVANOMETER.
Rn
RS d= 1
1Ohm
11. VOLTMETER.
39
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
40/84
Rv = ( n - 1 ) Rd Ohm
.
W = i 2 . r . t = V . i . t Joule
1 kalori = 4,2 Joule dan 1 Joule = 0,24 Kalori
W = 0,24 i 2 . r . t = 0,24 V . i . t Kalori
13. Pdw
dtV i= = . (Volt -Ampere = Watt)
14. Elemen PRIMER : elemen ini membutuhkan pergantian bahan pereaksi setelah
sejumlah energi dibebaskan melalui rangkaian luar misalnya : Baterai.
Pada elemen ini sering terjadi peristiwa polarisasi yaitu tertutupnya elektroda-
elektroda sebuah elemen karena hasil reaksi kimia yang mengendap pada
elektroda-elektroda tersebut.
Untuk menghilangkan proses polarisasi itu ditambahkan suatu zat depolarisator.
Berdasarkan ada/tidaknya depolarisator, dibedakan dua macam elemen primer :
1. Elemen yang tidak tetap; elemen yang tidak mempunyai depolarisator,
misalnya pada elemen Volta.
2. Elemen tetap; elemen yang mempunyai depolarisator.misalnya : pada elemen Daniel, Leclanche, Weston, dll.
b) Elemen SEKUNDER : Elemen ini dapat memperbaharui bahan pereaksinya setelah
dialiri arus dari sumber lain, yang arahnya berlawanan dengan arus yang
dihasilkan, misalnya : Accu.
Misalkan : Akumulator timbal asam sulfat. Pada elemen ini sebagai Katoda adalah
Pb; sedangkan sebagai Anode dipakai PbO2 dengan memakai elektrolit H2SO4.
c) Elemen BAHAN BAKAR : adalah elemen elektrokimia yang dapat mengubah
energi kimia bahan bakar yang diberikan secara kontinue menjadi energi listrik.
Misalkan : pada elemen Hidrogen-Oksigen yang dipakai pada penerbangan
angkasa.
40
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
41/84
15. =dW
dq( Joule/Coulomb = Volt )
16. iR r
=+
17. disusun secara seri
in
n r R
=
+
.
.
18. disusun secara paralel
ir
mR
=
+
41
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
42/84
19. Susunan seri - paralel
in
n
mr R
=
+
.
.
20. TEGANGAN JEPIT
K = i . R
21. Hukum Kirchhoff I ( Hukum titik cabang )
i = 0
i1 + i2 + i3 = i4 + i5
22. Hukum Kirchoff II ( Hukum rangkaian tertutup itu )
+ i.R = 0
E : negatif
E : positif
arah arus berlawanan dengan arah loop diberi tanda negatif.
I = kuat arus Ro = hambatan mula-mula
q = muatan listrik = koefisien suhu
t = waktu P = daya
v = kecepatan electron r = hambatan dalam
42
j l h l t t l GGL
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
43/84
n = jumlah electron per satuan volume = GGL
e = muatan electron n = jumlah rangkaian seri
A = luas penampang kawat m = jumlah rangkaian paralel
V = beda potensial Rd = hambatan dalam
R = hambatan K = tegangan jepit
= hambat jenis kawat Rv = tahanan depan
43
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
44/84
MEDAN MAGNET01. r =
0
02. BA
=
03. H
B
=
04. B H r o H = = . .
05. Benda magnetik : nilai permeabilitas relatif lebih kecil dari satu.
Contoh : Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta.
Benda paramagnetik : nilai permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu.
Contoh : Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logam adalah zat
paramagnetik.
Benda feromagnetik : nilai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu.
Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu ( almico )
06. Rumus Biot Savart.
dB =0
4
2
sin.
r
dI
k = 0
4
= 10-7Weber
A m.
07. Induksi magnetik di sekitar arus lurus
B = 0
2 . I a .
H =B
=B
r .0
=I
a2 .
44
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
45/84
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
46/84
FI I
a
P Q= 0
2
14. Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik
lintasan berupa : PARABOLA.
percepatan : aq E
m= .
Usaha : W = F . d = q . E .d
Usaha = perubahan energi kin
Ek = q . E .d
12 2
2 1
2 1
2m v m v q E d = . .
15. Lintasan partikel jika v tegak lurus E.
tv
=
d at q Em vX
= =122 1
2
2
2. . .
Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik.
v v vX Y= +2 2
v a tq E
m vY
X
= =..
.
Arah kecepatan dengan bidang horisontal :
tgv
vY
X
=
16. Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet
Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet berupa LINGKARAN.
46
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
47/84
jari-jari : R =
m v
B q
17. Momen koppel yang timbul pada kawat persegi dalam medan magnet
= B.i.A.N.Sin
r = permeabilitas relative a = jarijari lingkaran
= permeabilitas zat r = jarak
B = induksi magnet I = kuat arus
= Fluks N = banyak lilitan
H = kuat medan magnet l = panjang kawat
A = luas bidang yang ditembus F = gaya Lorentz
q = muatan listrik v = kecepatan partikel
= sudut antara v dengan B R = jari-jari lintasan partikel
47
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
48/84
IMBAS ELEKTROMAGNETIK
Perubahan fluks : Eind = -Ndt
d
Perubahan arus : Eind = -Ldtdi
GGL IMBAS Induktansi timbal balik : Eind1 = -M1
1
dt
di, Eind2 = -M
2
2
dt
di
Kawat memotong garis gaya : E i nd = B.l.v sin
Kumparan berputar : Eind = N.B.A. sin t
L = Ni
L =
ANo2
INDUKTANSI DIRI
M = N2 1
1
i
, M = N1 2
2
i
M =
ANNo 21 (Induktansi
Ruhmkorff)
Ideal : Np :Ns = Is : Ip
TRANSFORMATORNp : Ns = Ep : Es
Tidak ideal : Ps = Pp
Eind = GGL induksiN = banyak lilitanB = induksi magnetA = luas bidang permukaan/kumparan = fluks magnet
L = induktansi diri
48
I = kuat arusN b k lili k i
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
49/84
Np = banyak lilitan kumparan primerNs = banyak lilitan kumparan sekunder
l = panjang solenoidaPp = Daya pada kumparan primerPs = daya pada kumparan sekunderEp = tegangan pada kumparan primerEs = tegangan pada kumparan sekunder = kecepatan sudutM = induktansi Ruhmkorff
49
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
50/84
Albert Einstein : Teori dualisme cahaya.Cahaya se
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
51/84
Cahaya se-
bagai partikel dan bersifat
gelombang
Merupakan gelombang elektromagnetik.Tidak memerlukan medium dalam
perambatannya
Merambat dalam garis lurus
SIFAT CAHAYA Kecepatan terbesar di dalam vakum 3.108 m/s
Kecepatan dalam medium lebih kecil dari kecepatan divakum.Kecepatan di dalam vakum adalah absolut tidak tergan-tung pada pengamat.
PEMANTULAN CAHAYA.
01. '111
ssf+=
02. M = -s
s '= /
h
h '/
03. Cermin datar : R = sifat bayangan : maya, sama besar, tegak
n =360 - 1
04. cermin gabungan d = s1 + s2Mtotal = M1.M2
Cermin cekung : R = positif Mengenal 4 ruang
Sifat bayangan : benda di Ruang I : Maya, tegak, diperbesarBenda di Ruang II : Nyata, terbalik,
diperbesarBenda di Ruang III: Nyata, terbalik, diperkecil
Cermin cembung : R = negatif sifat bayangan : Maya, tegak, diperkecil
PEMBIASAN/REFRAKSI.
51
01 Indeks bias nbenda =uc = nbenda > 1
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
52/84
01. Indeks bias nbendammv
nbenda > 1
n relatif medium 1 thdp medium 2 n12 =1
2
1
2
2
1
==
vv
nn
02. benda bening datar n sin i = n sin r
03. kaca plan paralel (1) n sin i = n sin r (cari r)
(2) t = )sin(cos
rir
d
04. Prisma (deviasi) umum (1) n sin i1 = n sin r1 (cari r1)2 (2) = r1 + i2 (cari i2)
(3) n sin i2 = n sin r2 (cari r2)
(4) = i1 + r2 -
minimum syarat : i1 = r2
> 10o sin ( min + ) = 2
1sin
'
n
n
> = 10o min = )1('
n
n
05. Permukaan lengkung.R
nn
s
n
s
n =+
'
'
'
06. Lensa tebal (1)1
'
'
1
'
1 R
nn
s
n
s
n =+
(2)d = s1 + s2
(3)2
'
'
22
'
R
nn
s
n
s
n =+
07. Lensa tipis )11
)(1(1
21
'
RRn
n
f=
21
111
fffgab+=
52
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
53/84
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
54/84
ALAT-ALAT OPTIK
Mata Emetropi (mata normal) pp = 25 cm ; pr =
Mata Myopi (mata dekat/rabun jauh) pp = 25 cm ; pr <
M A T A Mata Hipermetropi (rabun dekat) pp > 25 cm ; pr =
Mata Presbiopi (mata tua) pp > 25 cm ; pr <
54
Kaca Mata lensa Negatif (Untuk orang Myopi)
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
55/84
s = dan s = -pr
KACA MATA
Kaca Mata lensa Positif (Untuk orang hipermetropi)s = 25 cm dan s = -pp
Akomodasi max P = 1+f
Sd
Ditempel dimata
Tanpa Akomodasi P =f
Sd
LOUPE
Berjarak d cm dari mata D = -s + d D = dayaakomodasi
P =fD
dSd
D
Sd
f
Sd
.
.+
Sd = titik baca normald = soby + sok
Akomodasi max
P = )1('
+fok
Sd
s
s
oby
oby
MIKROSKOP d = jarak lensa obyektif - okuler
Tanpa Akomadasi d = soby + fok
P = )('
fok
Sd
s
s
oby
oby
Akomodasi max d = foby + sok
P = )(Sd
fSdff ok
ok
oby +
TEROPONG BINTANG
Tanpa akomodasi d = foby + fok
P =ok
oby
f
f
Pp = titik jauh mata
55
Pp = titik dekat matas = jarak bayangan
j k b d k l
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
56/84
s = jarak benda ke lupP = kekuatan lensad = jarak lensa obyektif dengan lensa okuler
ARUS BOLAK-BALIK
Osiloskop = mengukur tegangan max
E=Emax. Sin .tEefektif= yang diukur oleh voltmeterEmax = yang belum terukurEpp = dari puncak ke puncak = frekwensi angulert = waktuVmax =tegangan maksimumImax = Arus maksimumT = periode
Eefektif=2
maxV
Iefektif=2
maxi Iefektif= Imax{
T
dtTT 0
2 )2
(sin1
}
Epp = 2.Emax
56
I. Resistor pada DC-AC
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
57/84
II. Induktor (L) pada DC-AC
Xl = reaktansi induktif
dt
taxLE
.sin.dim =
tiLE .cos.max.. = LXl .=
(satuan XL = ohm)
III. Capacitor pada DC-AC
C = kapasitas kapasitorQ=C.V
Xc = reaktansi kapasitifdt
Vdc
dt
dQi
.==
dt
tdVci
.sin.max. =
tVci .cos.max.. =
57
XC =C
1
( h )
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
58/84
(Satuan XC = 0hm)
IV. R-L-C dirangkai seri
1. LXl .. =
2.C
Xc.
1
=
3. Gambar fasor
4. 22 )( XcXlRZ +=
5.ZEi =
6. RiVab .= 22 VlVrVac +=
XciVcd
XliVbc
.
.
=
=22)( VcVlVrVad
VcVlVbd
+=
=
7. Daya=Psemu.cos
Daya=Psemu.Z
R
Psemu = V.I (Volt Amper)a. > XcXl RLC bersifat induktif
V mendahului I dengan beda fase b. = XcXl RLC resonansi
Z = R kuat arus paling besar, karena hambatan total palingkecil.
CLf .
1
2
1
= CLT .2=c. > XlXc RLC bersifat capasitif
I mendahului V dengan beda fase
8. tg =R
XCXL
Z = Impedansi
58
= sudut faseL = induktansi dirif = frekwensi
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
59/84
f = frekwensi
T = periodeR = hambatan
PERKEMBANGAN TEORI
ATOM- Atom-atom merupakan partikel terkecil dari suatu
zat- Atom-atom suatu zat tidak dapat diuraikan
menjadi partikelYang lebih kecil.
- Atom suatu unsur tidak dapat diubah menjadiunsur lain.
- Atom-atom setiap zat adalah identik, artinyamempunyaiBentuk, ukuran dan massa yang sama.
DALTON - Atom suatu zat berbeda sifat denganatom zat lain.
- Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan dapat membentuk senyawa.
59
- Pada suatu reaksi atom-atom bergabung menurutperban-Dingan tertentu.
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
60/84
Dingan tertentu.-
Bila dua macam atom membentuk dua macamsenyawaAtau lebih, maka perbandingan atom-atom yangsama dalam kedua senyawa itu sederhana.
KELEMAHANNYA.- Atom tidak dapat dibagi lagi bertentangan dengan
ekspe-Rimen.
- Dalton tidak membedakanpengertian atom dan molekulSatuan molekul juga disebut atom.
- Atom merupakan bola kecil yang keras dan padatber-Tentangan dengan eksperimen Faraday dan J.JThomson
- Atom merupakan suatu bola yang mempunyai
muatanPositif yang terbagi merata ke seluruh isi atom.
TEORI J.J THOMSONATOM - Muatan positif dalam atom inidinetralkan oleh elektron-
Elektron yang tersebar diantara muatan-muatanpositifItu dan jumlah elektron ini sama dengan jumlahmuatan
Positif.
KELEMAHANNYA.- Bertentangan dengan percobaan Rutherford
dengan ham-Buran sinar Alfa ternyata muatan positif tidakmerata na-Mun terkumpul jadi satu yang disebut INTI ATOM.
- Atom terdiri dari muatan-muatan positif, di manaseluruhMuatan posoitif dan sebagian besar massa atomterkumpul ditengah-tengah atom yang disebutdengan INTI ATOM.
60
- Di sekeliling inti atom, pada jarak yang relatif jauhberedar
RUTHERFORD Lah elektron-elektron mengelilingi inti
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
61/84
g gatom.
- Muatan inti atom sama dengan muatan elektronyang me-ngelilingi inti, sehingga atom bersifat netral.
KELEMAHANNYA.- Model atom ini tidak dapat menunjukkan
kestabilan atomAtau tidak mendukung kemantapan atom.
- Model atom ini tidak dapat menunjukkan bahwaspektrumAtom-atom Hidtrogen adalah spektrum garistertentu.
Pengukuran massa elektron oleh : J.J. Thomson dengan percobaan Tetes MinyakMilikan.
SINAR KATODA Partikel bermuatan negatif
Sifat : - Bergerak cepat menurut garis lurus keluar tegak lurus dari katoda.- Memiliki energi- Memendarkan kaca- Membelok dalam medan listrik dan medan magnet.
MODEL ATOM BOHR DIBUAT BERDASARKAN 2 POSTULATNYA YAITU :
1. Elektron tidak dapat berputar dalam lintasan yang sembarang, elektron hanyadapat berputar pada lintasan tertentu tanpa memancarkan energi. Lintasan iniDisebut lintasan stasioner. Besar momentum anguler elektron pada lintasan
Stasioner ini adalah : mvr =2
nh
n disebut bilangan kwantum (kulit) utama.
2. Elektron yang menyerap energi (foton) akan berpindah ke lintasan yang ener-ginya tinggi, dan sebaliknya.
1. Ep = -kr
e 2
2. Ek = - kr
e 2
61
3. Etotal = - kr
e 2
2 h
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
62/84
4. r =2
2
2
)2(
h
kme
n
5. r1 : r2 : r3 : = 12 : 22 : 32 :
6. )11
(1
22
BA nnR =
R = tetapan Ridberg R = 1,097.107 m-1
Deret Lyman nA = 1 nB = 2, 3, 4 .
Deret Balmer nA = 2 nB = 3, 4, 5, .Deret Paschen nA = 3 nB = 4, 5, 6, .Deret Brackett nA = 4 nB = 5, 6, 7, .Deret Pfund nA = 5 nB = 6, 7, 8, .
max fmin nB = 1 lebihnya dari nA min fmax nB =
Energi stasioner E = eV
n
2
6,13
05. Energi
Energi Pancaran E = 13,6 ( )11
22
BA nn eV E = h.f
(J)
e = muatan electronr = jari-jari lintasan electron
Ep = Energi potensialEk = energi kineticn = bilangan kuantumr = jari-jari lintasan electron = panjang gelombangh = tetapan Planck
62
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
63/84
RADIOAKTIVITAS
Adanya Fosforecensi : berpendarnya benda setelahdisinari.
Dasar penemuan
Adanya Fluorecensi : berpendarnya benda saat disinari.
Penemu: Henry Becquerel
Menghitamkan filmDapat mengadakan ionisasiDapat memendarkan bahan-bahan tetentu
Sifat-sifat Merusak jaringan tubuh
Daya tembusnya besar
Sinar
Macam sinar Sinar Penemu: Pierre Curie dan Marrie CurieSinar
Urutan naik daya tembus: Sinar , Sinar , Sinar
Urutan naik daya ionisasi: Sinar , Sinar , Sinar
x x x x x x x x x x xB x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
01. I = Io e- x
02. HVL nilai x sehingga I = Io HVL =
693,02ln=
03. ZXA N = A Z
04. Deffect massa = ( mproton + mnetron) minti
63
05. Eikat inti = {( mproton + mnetron) minti }.931 MeV m dalam sma= {( mproton + mnetron) minti }.c2 m dalam kg
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
64/84
ZXA Z-2XA-4 atau ZXA Z-2XA-4 + 06. Hukum Pergeseran
ZXA Z+ 1XA atau ZXA Z+ 1XA +
Jika memancarkan tetap
07. T =
2ln693,0 =
1. R = . N
2. N = No.2-t/T
3. D =m
E
4. Ereaksi = ( msebelum reaksi - msesudahreaksi ).931 MeV m dalam sma.
= ( msebelum reaksi - msesudahreaksi ).c2 m dalam kg
12. Reaksi FISI Pembelahan inti berat menjadi ringanTerjadi pada reaktor atom dan bom atomMenghasilkan Energi besar < enerfi reaksi FUSIDapat dikendalikan.
Reaksi FUSI Penggabungan inti ringan menjadi inti beratTerjadi pada reaksi di Matahari dan bom hidrogenTidak dapat dikendalikan.
Pencacah Geiger Muller (pulsa listrik)Tabung Sintilasi (pulsa listrik)
13. ALAT DETEKSI Kamar kabut Wilson (Jejak lintasan saja)Emulsi film
X = nama atom / unsurez = nomor atoma = nomor massap = protonn = netronm = massaT = waktu paruh
64
N = jumlah inti yang belum meluruhNo = jumlah inti mula2 = konstanta peluruhant = lamanya berdesintegrasi
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
65/84
t lamanya berdesintegrasiR = aktivitas radioaktif
65
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
66/84
KESETIMBANGAN BENDATEGAR
Momen: Momen Gaya : =F.l.sin Momen Kopel : dua gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah,
besarnya = F.d
Kesetimbangan Translasi : Fx=0, Fy=0
Kesetimbangan Rotasi : =0Kesetimbangan translasi dan Rotasi : F=0, =0Kesetimbangan Stabil (mantap) :Apabila gaya dihilangkan, akan kembali ke kedudukan semula.
Kesetimbangan (titik berat benda akan naik)
Kesetimbangan Indeferen :Gaya dihilangkan, setimbang di tempat berlainan(titik berat benda tetap)Keseimbangan labil :Apabila gaya dihilangkan, tidak dapat kembali semula.(titik berat benda akan turun)
TITIK BERAT BENDA
Titik berat untuk benda yang homogen ( massa jenis tiap-tiap bagian benda sama ).
a. Untuk benda linier ( berbentuk garis )
xl x
l
n n0 =
.y
l y
ln n
0 = .
b. Untuk benda luasan ( benda dua dimensi ), maka :
xA x
A
n n0 =
.y
A y
A
n n0 =
.
c. Untuk benda ruang ( berdimensi tiga )
xV x
V
n n
0 = .
yV y
V
n n0 =
.
Sifat - sifat:
1. Jika benda homogen mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri, maka titik
beratnya terletak pada sumbu simetri atau bidang simetri tersebut.
66
2. Letak titik berat benda padat bersifat tetap, tidak tergantung pada posisi benda.
3. Kalau suatu benda homogen mempunyai dua bidang simetri ( bidang sumbu )
maka titik beratnya terletak pada garis potong kedua bidang tersebut.
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
67/84
Kalau suatu benda mempunyai tiga buah bidang simetri yang tidak melalui satugaris, maka titik beratnya terletak pada titik potong ketiga simetri tersebut.
Fx = resultan gaya di sumbu xFy = resultan gaya di sumbu y = jumlah momen gaya
Tabel titik berat teratur linierNama benda Gambar benda letak titik berat keterangan1. Garis lurus
x0 =12
lz = titik tengah
garis
2. Busur lingkarany R
tali busur AB
busur AB0 =
R = jari-jari lingkaran
3. Busur setengah
lingkarany
R0
2=
Tabel titik berat benda teratur berbentuk luas bidang homogen
Nama benda Gambar benda Letak titik
berat
Keterangan
1. Bidang
segitiga y0 = 13
t t = tinggiz = perpotongan
garis-garis berat
AD & CF
67
2.Jajaran
genjang,
Belah ketupat,y0 =
12
tt = tinggi
z = perpotongan
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
68/84
Bujur sangkarPersegi panjang
diagonal AC danBD
3. Bidang juring
lingkarany R
tali busur AB
busur AB0
23=
R = jari-jari lingkaran
4.Bidang
setengah
lingkarany
R0
4
3=
R = jari-jari lingkaran
Tabel titik berat benda teratur berbentu bidang ruang homogen
Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan1. Bidang kulit
prisma z pada titik
tengah garis z1z2
y0 =12
l
z1 = titik berat
bidang alas
z2 = titik berat
bidang atasl = panjang sisi
tegak.
2. Bidang kulit
silinder.
( tanpa tutup )y0 =
1
2t
A = 2 R.t
t = tinggi
silinder
R = jari-jarilingkaran alas
A = luas kulit
silinder
68
3. Bidang Kulit
limasTz =
13T T
TT = garis
tinggi ruang
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
69/84
4. Bidang kulit
kerucutzT =
13
T TT T = tinggi
kerucut
T = pusat
lingkaran alas
5. Bidang kulit
setengah bola.y0 =
12
RR = jari-jari
Tabel titik berat benda teratur berbentuk ruang, pejal homogen
Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan1. Prisma
beraturan.
z pada titik
tengah garis z1z2
y0 =12
l
V = luas alas kali
tinggi
z1 = titik berat
bidang alas
z2 = titik berat
bidang atas
l = panjang sisi
tegak
V = volumeprisma
69
2. Silinder Pejal
y0 =12
t
V R2 t
t = tinggi silinder
R = jari-jari
li k l
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
70/84
V = R2 t lingkaran alas
3. Limas pejal
beraturany0 =
14
T T
= 14 t
V = luas alas x
tinggi
3
T T = t = tinggi
limas beraturan
4. Kerucut pejal
y0 =14
t
V =13
R2 t
t = tinggi kerucut
R = jari-jari
lingkaran alas
5. Setengah bola
pejaly0 =
38
RR = jari-jari bola.
70
TEORI KINETIK GAS
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
71/84
TEORI KINETIK GASGAS IDEAL
1. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom ataupun molekul-molekul )
dalam jumlah yang besar sekali.
2. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak dengan arah random/sebarang.
3. Partikel-partikel tersebut merata dalam ruang yang kecil.
4. Jarak antara partikel-partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel-partikel,
sehingga ukurtan partikel dapat diabaikan.
5. Tidak ada gaya antara partikel yang satu dengan yang lain, kecuali bila
bertumbukan.
6. Tumbukan antara partikel ataupun antara partikel dengan dinding terjadi secara
lenting sempurna, partikel dianggap sebagai bola kecil yang keras, dinding
dianggap licin dan tegar.
7. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
1. nN
N=
0
2.vras =
m
kT3
03. mM
N
= dan kR
N
=0
04. vras =
3RT
M
05. Pada suhu yang sama, untuk 2 macam gas kecepatannya dapat dinyatakan :
vras1 :
vras2 =
1
1
M : 2
1
M
06. Pada gas yang sama, namun suhu berbeda dapat disimpulkan :vras1 :
vras2 = T1 : T2
07.Vras
Lt
2=
08. FN m V ras
L=
3
2
.
71
09.V
rasVmNP
2
.3
= atau rasVP 23
1=
N N2 2
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
72/84
10. PN
mV rasN
EkV V
= =2
3
2
312
2. .
11. P . V = K . T atau P . V = N. k .T
k = Konstanta Boltman = 1,38 x 10-23 joule/0K
12. P . V = n R T dengan nN
N=
0
R = 8,317 joule/mol.0K
= 8,317 x 107 erg/mol0K
= 1,987 kalori/mol0 K
= 0,08205 liter.atm/mol0K
13. PR
MrT= atau
P R T
Mr= . atau =
P Mr
R TT
.
.
14.2
22
1
11 ..
T
VP
T
VP
=
Persamaan ini sering disebut dengan Hukum Boyle-Gay Lussac.
15. TNkEk .2
3=
P = tekanan gas ideal
N = banyak partikel gas
m = massa 1 pertikel gasV = volume gas
v = kecepatan partikel gas
n = jumlah mol gas
No = bilangan Avogadro
R = tetapan gas umum
M = massa atom relatif
k = tetapan boltzman
Ek = energi kinetic
vras = kecepatan partikel gas ideal
= massa jenis gas ideal
T = suhu
72
HUKUM TERMODINAMIKA
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
73/84
HUKUM TERMODINAMIKA01. cp - cv = R
cp = kapasitas panas jenis ( kalor jenis ) gas ideal pada tekanan konstan.
cv= kapasitas panas jenis ( kalor jenis ) gas ideal pada volume konstan.
02. panas jenis gas ideal pada suhu sedang ,sebagai berikut:
a. Untuk gas beratom tunggal ( monoatomik ) diperoleh bahwa :
Pc R=5
2 VcR=
3
2 = =
P
V
cc
1 6 7,
b. Untuk gas beratom dua ( diatomik ) diperoleh bahwa :
P
cR=
7
2V
cR=
5
2 = =P
V
c
c1 4,
= konstanta Laplace.
03. Usaha yang dilakukan oleh gas terhadap udara luar : W = p. V
04. Energi dalam suatu gas Ideal adalah : U n R T =3
2
. .
05.HUKUM I TERMODINAMIKA Q = U + W
Q = kalor yang masuk/keluar sistem
U = perubahan energi dalam
W = Usaha luar.
PROSES - PROSES PADA HUKUM TERMODINAMIKA I1. Hukum I termodinamika untuk Proses Isobarik.Pada proses ini gas dipanaskan dengan tekanan tetap.( lihat gambar ).
73
sebelum dipanaskan sesudah dipanaskan
Dengan demikian pada proses ini berlaku persamaan Boyle-GayLussac
V V1 2
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
74/84
V
T
V
T
1
1
2
2
=
Jika grafik ini digambarkan dalam hubungan P dan V maka dapat grafik sebagaiberikut :
Pemanasan Pendinginan
W =Q - U = m ( cp - cv ) ( T2 - T1 )
2. Hukum I Termodinamika untuk Proses Isokhorik ( Isovolumik )
Pada proses ini volume Sistem konstan. ( lihat gambar )
Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan.
Dengan demikian dalam proses ini berlaku Hukum Boyle-Gay Lussac dalam bentuk :
PT
PT
1
1
2
2=
Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka grafiknya sebagai berikut :
Pemanasan Pendinginan V = 0 ------- W = 0 ( tidak ada usaha luar selama proses )
Q = U2 - U1
Q = U
U = m . cv ( T2 - T1 )
3. Hukum I termodinamika untuk proses Isothermik.
Selama proses suhunya konstan.
74
( lihat gambar )
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
75/84
Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan.Oleh karena suhunya tetap, maka berlaku Hukum BOYLE.
P1 V2 = P2 V2
Jika digambarkan grafik hubungan P dan V maka grafiknya berupa :
Pemanasan PendinginanT2 = T1 --------------> U = 0 ( Usaha dalamnya nol )
W P VV
VP V
V
V= =1 1
2
1
2 22
1
( ln ) ( ln )
W P VP
PP V
P
P= =1 1
1
2
2 21
2
( ln ) ( ln )
W n R T V
Vn R T
V
V= =1
2
1
2
2
1
( ln ) ( ln )
W n R T P
Pn R T
P
P= =1
1
2
21
2
( ln ) ( ln )
ln x =2,303 log x
4. Hukum I Termodinamika untuk proses Adiabatik.Selama proses tak ada panas yang masuk / keluar sistem jadi Q = 0( lihat gambar )
Sebelum proses Selama/akhir prosesoleh karena tidak ada panas yang masuk / keluar sistem maka berlaku Hukum Boyle-GayLussac
PV
T
P V
T1 1
1
2 2
2
=
Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka berupa :
75
Pengembangan Pemampatan
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
76/84
g g p
Q = 0 ------ O = U + W
U2 -U1 = -W
T1.V1 -1
= T2.V2 -1
W = m . cv ( T1 - T2 ) atau W =
P V1 1
1
.
( V2
-1- V1
-1)
P1.V1
= P2.V2
06. HUKUM II TERMODINAMIKA
=Energi yang bermanfaat
Energi yang asukkandim
= =W
Q
Q Q
Q2
2 1
2
= ( )1 100%1
2
Q
Q
Menurut Carnot untuk effisiensi mesin carnot berlaku pula :
= ( )1 100%1
2
T
T
T = suhu = efisiensiP = tekananV = volumeW = usaha
76
GELOMBANG
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
77/84
GELOMBANGELEKTROMAGNETIK
Gelombang Elektromagnet : Rambatan perubahan medan listrik dan medan magnet
Vektor perubahan medan listrik tegak lurus vektorperubahan medan magnetCiri-ciri GEM :
Menunjukkan gejala : pemantulan, pembiasan difraksi,polarisasi
diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.
Coulomb : Muatan listrik menghasilkan medanlistrik yang kuatOersted : Di sekitar arus listrik ada medan
magnetFaraday : Perubahan medan magnet akan
menimbulkan medan listrikTEORI Lorentz : kawat berarus listrik dalam medan
magnet terdapat gayaMaxwell : Perubahan medan listrik
menimbulkan medan magnet, Gahaya adalah gelombangelektromagnet
Biot Savart : Aliran muatan (arus) listrik menghasilkanmedan magnet
Huygens : Cahaya sebagai gerak gelombang
(S)Intensitas GEM/energi rata-rata per satuan luas :
).(sin.. 2
0
00tkx
BES
=
0
00.max
BES =
cES ..2
1 200=
00.
1
=c
77
0
20
..2 c
ES=
Radiasi Kalor :Radiasi dari benda-benda yang dipanasi
Y d t l h di i d l h b d hit tl k
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
78/84
Yang dapat menyerap seluruh radiasi adalah benda hitam mutlak
- Konduksi : partikelnya bergetar zat padat- Konveksi : molekul berpindah zat cair dan gas- Radiasi : tanpa zat perantara.
Spektrum GEM: Urutan naik frekwensinya (urutan turun panjang gelombangnya):
gel. Radio, gel radar dan TV, gel. Infra merah, cahaya tampak, sinar ultra ungu,sinar X, sinar gamma.
4.. TeA
wI ==
e=emitivitas :hitam mutlak : e=1putih : e=0
= konstanta Boltzman = 5,672.10-8 watt/m2 K
T
c= c=tetapan Wien=2,898.10-3m K
v = kecepatanc = kecepatan cahayaT = suhu mutlak = panjang gelombange = emisivitasA = luas permukaanS = intensitas_
S = Intensitas rata-rata
78
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
79/84
OPTIKA FISIS
Sinar yang dapat diuraikan Polikromatik
CAHAYA Sinar yang tak dapat diuraikan MonokromatikDalam ruang hampa cepat rambat sama besarfrekwensi masing warna beda
Pj. Gelomb masing warna beda
Merah ( dan v terbesar)JinggaKuning
DISPERSI (PERURAIAN WARNA) Hijau
BiruNilaUngu (n, , f dan Efoton
terbesar)
Benda bening r = /rm ru/
Plan paralel t = /tm tu/
Prisma = u - m
Lensa s = /sm su/ f = /fm fu/
MENIADAKAN DISPERSI : Prisma Akromatik(nu nm) = (nu nm)
Lensa Akromatik.
gabungugabmerah ff
11=
=+ )11
)(1()11
)(1(21
'
21 RRn
n
RRn
nmm )
11)(1()
11)(1(
21
'
21 RRn
n
RRn
nuu +
79
Flinta Kerona Flinta Kerona
PRISMA PANDANG LURUS (nh 1) ) = (nh 1) )
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
80/84
Max 2
1)2(
.k
dp =
Cermin Fresnell
Min
2
1)12(
. = kdp
Max 2
1)2(
.k
dp=
Percobaan Young
Min
2
1)12(
. = kdp
INTERFERENSI
(Syarat : Koheren)(A, f, sama)
Max rk2 = R (2k-1)
Cincin Newton(gelap sbg pusat) Min rk2 = R (2k)
Max 2n d cos r = (2k-1)
Selaput tipisMin 2n d cos r = (2k)
Max d sin = (2k + 1)
Celah tunggal
Min sin = (2k)
DIFRAKSI
Max d sin =(2k)
80
Kisi
Min d sin = (2k 1)
k = 1, 2, 3 . . . .
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
81/84
Daya Urai (d) d = 1,22D
L.L = jarak ke layar
D = diameter lensan = indeks bias d = tebal lapisan = deviasi r = sudut bias
= sudut pembias rk = jari-jari cincin terang ke k = panjang gelombang cahaya R = jari-jari lensap = jarak terang dari pusat = sudut difraksi/deviasik = orde garis terang/gelap f = fokus
81
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
82/84
RELATIVITASRelativitas:a. Penjumlahan kecepatan
V1 V2 V1 V2
2
21
21
.1
C
VVVVVr
++=
2
21
21
.1
C
VVVVVr
=
b. Dilatasi waktu
2
2
0 1'C
Vtt = tm0
e. Etotal=Ediam+Ek
= 1
1
1.
2
2
2
C
VCmEk
V1 = kecepatan partikel 1 terhadap bumiV2 = kecepatan partikel 2 terhadap partikel 1Vr = kecepatan partikel 2 terhadap bumic = kecepatan cahayaV = kecepatanL = panjang setelah mengalami perubahanLo = panjang mula-mulam = massa benda saat bergerakmo = massas benda saat diamEk = energi kinetikto = selang waktu yang daiamati oleh pengamat diam terhadap bendat = selang waktu yang diamati pengamat bergerak
82
DUALISME GELOMBANGCAHAYA
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
83/84
CAHAYAa. Semakin besar intensitas cahaya semakin banyak elektron elektron yang
diemisikanb. Kecepatan elektron yang diemisikan bergantung pada frekuensi; semakin besar f,
makin besar pula kecepatan elektron yang diemisikan
fhE .= E = Energih = tetapan Planck
0EEkE += f = frekwensi aEEk = c = kecepatan cahaya
02 ..
2
1hffhVm = v = kecepatan
=0
2
2
1
CChmV a = energi ambang
=
0
11..
chEk m = massa
= panjang gelombang
hp
C
fhPfoton == ;. p = momentum
p=momentum Ek = Energi kinetik
Hypotesa de Broglie
f
c=
Vm
h
p
h
.==
Ekmp ..2=
Catatan penting :Ek=54 ev = 54.1,6.10-19 JouleMassa 1e = 9,1.10-31 kg
Hamburan Compton : ( ) cos1..
'0
=cm
h
83
-
8/14/2019 Rumus2 Fisika
84/84
84