rumus metode tachymetri

2
Rumus Metode Tachymetri Land Surveying  No comments Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter  Berbagi ke Facebook Pada pengukuran titik detil kali ini, perhitungan jarak dan beda tinggi dilakukan dengan cara tachimetri . Dengan cara tachimetri maka beda tinggi titik-titik yang di ukur dan jarak datar dilakukan dengan cara tidak langsung karena yang diukur adalah sudut miring atau sudut zenith dan jarak optis. Keterangan gambar: D AB : jarak horisontal dari titik A ke titik B h : sudut helling  ba : benang atas  bb : benang bawah  bt : benang tengah t A : tinggi alat Rumus hitungan detil dengan metode tachimetri adalah sebagai berikut : 1. Jarak dengan menggunakan rumus d AB = 100(ba-bb) cos 2  2. Jarak vertikal antara garis sejajar sumbu II dengan garis sejajar bt v = d AB  tan h 3. Beda tinggi titik detil h AB = ta + v - bt 4. Tinggi titik tiap detil (nilai Z) H B  = H A  + Δh AB  

Upload: dios-widodo

Post on 15-Oct-2015

337 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Rumus Metode Tachymetri Land Surveying No comments Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Pada pengukuran titik detil kali ini, perhitungan jarak dan beda tinggi dilakukan dengan cara tachimetri . Dengan cara tachimetri maka beda tinggi titik-titik yang di ukur dan jarak datar dilakukan dengan cara tidak langsung karena yang diukur adalah sudut miring atau sudut zenith dan jarak optis.

Keterangan gambar: DAB: jarak horisontal dari titik A ke titik Bh: sudut helling ba: benang atasbb : benang bawahbt: benang tengahtA : tinggi alatRumus hitungan detil dengan metode tachimetri adalah sebagai berikut :1. Jarak dengan menggunakan rumus dAB = 100(ba-bb) cos22. Jarak vertikal antara garis sejajar sumbu II dengan garis sejajar bt v = dAB tan h3. Beda tinggi titik detilhAB = ta + v - bt4. Tinggi titik tiap detil (nilai Z)HB = HA + hAB

Sebelum dimulai pengukuran, terlebih dahulu dibuat sketsa yang berisi perencanaan kode tiap detil-detil baik detil planimetris maupun detil spotheight. Tahapan pengukuran detil adalah :1. Dirikan teodolith di titik poligon. Lakukan centering dan sumbu I vertikal.2. Arahkan teropong ke salah satu titik poligon yang digunakan sebagai titik acuan. Kemudian baca dan catat lingkaran horisontalnya3. Dirikan rambu ukur di atas salah satu titik detil4.Arahkan teropong pada rambu ukur. Baca dan catat benang atas, benang tengah, benang bawah, bacaan lingkaran horisontal, dan bacaan lingkaran vertikal. 5.Pengukuran detil planimetris dilakukan dengan membidik pojok-pojok detil sehingga membentuk geometri dari detil tersebut. Sedangkan pembidikan detil spotheight dilakukan tergantung dari kerapatan titik detil yang diinginkan