rumus 2
TRANSCRIPT
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 HASIL
IV.1.1 Tabel
A.Pengukuran Kualitas Berkas sinar-x
* Pengukuran secara Manual Toleransi(mmAl)
Pada Kondisi : 80 mA/mAs; 0.5 s; 50 cm SDDSetting Hasil Pengukuran (mGy)(kV) Do Do/2 Da pada ta =1.5/1.7mmAl Db pada tb =1.8/.1.9mmAL
I II III I II III I II III 70 902,9 903 903.6 451.6 474.3 474.6 479.5 409.3 410.6 410.3 ≥ 2.180 1371 1383 1371 695.5 695.5 698.1 697.2 689.1 687.2 687.1 ≥ 2.3
PA
RA
METE
R SETTIN
G
HASIL PENGUKURAN TER
UK
UR
R
ATA
-R
ATA
TOLERANSI I II III
NA
IK
TU
RU
N
NA
IK
TU
RU
N
NA
IK
TU
RU
N
AKURASIPREASSU
RE
60 60.0 59.5 60.5 60.0 60.0 60.0 ± 3 mmHg80 80.0 79.5 79.5 80.0 80.0 79.5
100 100.0 99.0 100.0 100.0 100.5 99.5
120 120.5 119.0 120.5 120.5 120.5 119,5
140 140.5 18.5 140.0 140.0 139.5 139.0
160 160.5 160.0 160.0 160.0 159.5 159.5
180 179.5 180.0 180.5 180.5 180.0 180.0
200 199.0 199.5 200.5 200.5 199.0 200.0
220 220.5 220.0 218.5 218.5 219.5 220.0
240 240.5 240.0 240.5 240.5 240.5 240.0
B.Tabel kalibrasi sphygmomanometer
1.Akurasi Tekanan
2.Kebocoran Tekanan
NO PARAMETER SETTING HASIL PENGUKURAN Terukur R
ata-rat a
TO
LE
RA
NS
I
I II III IV V 1 LEAKAGE
PRESSURE 200 0.0 0.0 0.0 - - 0 ≤ 15
mmHg/menit
IV.2 PENGOLAHAN DATA
A.Pengukuran Kualitas Berkas sinar-x(HVL)
1 Perumusan HVL
Pada saat pengukuran diperoleh tiga titik data sehingga untuk menentukan nilai HVL
digunakan suatu cara pendekatan yang disebut interpolasi.Interpolasi digunakan
untuk mencari nilai – nilai antara titik – titik yang di ketahui sehingga pola fungsinya
semakin jelas terlihat atau membentuk suatu kurva.Pada interpolasi di gunakan fungsi
pendekatan yang di tentukan sebelumnya untuk menentukan titik – titik yang lain.
Intensitas radiasi setelah melewati bahan dengan tebal t dapat di rumuskan sebagai
berikut:
Dt=D0−μt
Dengan melinearkan persamaan diatas,
Maka diperoleh :
ln Dt=ln D0−μt ln e
Dimana ln e=1, maka :
ln Dt=ln D0−¿μt ¿
ln Dt−ln D0=¿μt ¿
lnD t
D0
=¿−μt ¿
lnD0
D t
=¿ μt ¿
Dengan memisalkan lnD0
D t
=¿ y t ¿ dan t=x
sehingga diperoleh fungsi linear :
y t=μx
Interpolasi linear adalah suatu bentuk interpolasi untuk menentukan titik –titik antara
dari titik –titik yang di ketahui menggunakan fungsi pendekatan yang berupa fungsi
linear dengan interpolasi linear akan di peroleh sejumlah titik antara dua titik p1 ¿,y1)
dan p2 (x2,y2)
Dimana persamaan interpolasi linear adalah sebagai berikut:
x=y− y1
y2− y1(x2−x1 )+x1
Jadi dari hasil pengambilan data diperoleh
Untuk Da
Da=D0 e−μta
lnD0
Da=¿ μ ta ¿
misalkan lnD0
Da=¿ yadan ta=xa¿
sehingga ya=μxa
Untuk Db
Db=D0 e−μtb
lnD0
Db=¿ μ tb ¿
misalkan lnD0
Db=¿ ybdan tb=xb¿
sehingga yb=μxb
Untuk D0 /2
Do2
=Do e−μHVL
ln 2=μHVL
Misalkan ln 2= y dan HVL=x
Sehingga y= -μx
Dengan menggunakan persamaan interpolasi linear
x=y− yayb− y a
(xb−xa )+xa
¿( y− ya ) ( y− yb )
yb− ya+ xa
¿xb y−xb ya−x a y+xa ya
yb+ ya+xa
¿xb y−xb ya−x a y+xa ya
yb− y a+xa
¿xb ( y− ya )−xa ( y− ya )
yb− ya+xa
¿xb ( y− ya )
yb−¿ ya−xa ( y− ya )yb− ya
+xa ¿
¿xb ( y− ya )yb− ya
−xay− yayb− ya
+xa
¿xb ( y− ya )yb− ya
−xa[ y− y ayb− ya−1]
¿ xb( y− ya )( yb− ya )
−xa ¿
¿ xb( y− ya )( yb− ya )
−xa ¿
¿ xb( y− ya )( yb− ya )
−xa[ y− ybyb− ya ]x=xb ( y− ya )−xa( y− yb)
yb− ya
Dengan memasukan nilai:
xb=t bdan yb=lnD0
Db
xa=t adan ya=lnD0
Da
x=HVLdan y=ln 2
maka :
HVL=
t b( ln2−lnD 0
D a)−t a( ln2−ln
D0
Db)
lnD0
Db−ln
D0
Da
¿
tb( ln( 2DaD0
))−t a(ln( 2DbD0
))lnDaDb
2. Menghitung Nilai HVL
a.Untuk tegangan= 70 Kv
t b=1.8mmAl
t a=1.5mmAl
Da=476,13 mGy
Db=410,06 mGy
D0=903.2 mGy
D0
2=451.6 mGy
Sehingga
HVL=
t b( ln2−lnD 0
D a)−t a( ln2−ln
D0
Db)
lnD0
Db−ln
D0
Da
¿
tb( ln( 2DaD0
))−t a(ln( 2DbD0
))lnDaDb
¿1.8(ln (2 x 476.13
903.2 ))−1.5 (ln( 2 x 410,06903.2 ))
ln( 476.13410.06
)
¿1.8 ( ln (1.054 ) )−1.5 (ln (0.908 ) )
ln(1.16)
¿1.8 (0.052 )−1.5 (−0.096 )
0.148
¿ 0.093+0.1440.148
¿ 0.2370.148
¿1.6 0
Jadi nilai HVL =1.60
b.Untuk Tegangan 80 kV
t b=1.9mmAl
t a=1.7mmAl
Da=696.93 mGy
Db=¿687.8 mGy
D0=1391 mGy
D0
2=695.5 mGy
Sehingga
HVL=
t b( ln2−lnD 0
D a)−t a( ln2−ln
D0
Db)
lnD0
Db−ln
D0
Da
¿
tb( ln( 2DaD0
))−t a(ln( 2DbD0
))lnDaDb
¿1.8(ln (2 x 696.93
1391 ))−1.5( ln( 2x 687.81391 ))
ln( 696.93687.8
)
¿1.8 ( ln (1.002 ) )−1.5 ( ln (0.989 ) )
ln(1.01)
¿1.8 (0.001 )−1.5(−0.011)
0.0099
¿ 0.0018+0.01650.0099
¿ 0.01830.0099
¿1.8 4
Jadi nilai HVL untuk nilai tegangan 80 kV =1.84
IV.3 PEMBAHASAN
A.Uji Kualitas Berkas sinar-x
Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai HVL seperti berikut:
kV HVL TOLERANSI Keterangan
70 1.60 ≥ 2.1 Tidak Memenuhi
80 1.84 ≥ 2.3 Tidak Memenuhi
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai HVL pada tegangan 70kV =1.60 mmAl
sedangkan nilai toleransi untuk tegangan 70kV =2.1 mmAl,hal ini menunjukkan bahwa nilai
HVL tersebut tidak memenuhi.Hal ini mungkin diakibatkan oleh akurasi tegangan yang
kurang tepat sehingga berpengaruh tehadap hasil pengukuran kualitas berkas sinar-x.Pada
pengukuran Kualitas berkas sinar-x (HVL) nilai akurasi tegangan sangat mempengaruhi hasil
pengukuran sehingga sebelum dilakukan pengukuran nilai kualitas berkas sinar-x dianjurkan
untuk melakukan pengujian akurasi tegangan pesawat sinar-x.
B.Kalibrasi Sphygmomanometer
Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh pada pengukuran akurasi
tekanan, diperoleh nilai rata-rata terukur untuk tiap tekanan 60, 80, 100, 120, 140,
160, 180, 200, 220, dan 240 masing-masing sebesar 60, 80, 100, 120, 139.5, 160,
180, 200, 220, dan 240.5. dengan diketahui bahwa ambang toleransi untuk
pengukuran ini adalah ± 3 mmHg, maka sphygmomanometer yang digunakan dapat
dikatakan berada dalam kondisi layak untuk digunakan.
Selain itu, untuk tes kebocoran tekanan yang diukur pada tekanan 200 pada
Sphygmomanometer dan dilakukan pengambilan data sebanyak tiga kali, maka
diperoleh hasil tes kebocoran yaitu 0 dengan batas toleransi ≤ 15 mmHg/menit.
Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa alat Sphygmomanometer ini secara
keseluruhan masih berfungsi dengan baik.