rumple leed

Upload: stedy13102012

Post on 19-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ccssdasddasd

TRANSCRIPT

Rumple Leed

Rumple Leed

Rumpel Leede (Percobaan Pembendungan) dimaksudkan untuk menguji ketahanan dinding kapiler dengan cara mengenakan pembendungan kepada vena, sehingga tekanan darah di dalam kapiler meningkat. Dinding kapiler yang kurang kuat akan menyebabkan darah keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga nampak titik merah kecil pada permukaan kulit, titik tersebut dikenal dengan petechia.

Pada orang normal, tidak atau sedikit sekali didapatkan petechia. Hasil positif bila terdapat lebih dari 10 petechia. Seandainya di daerah tersebut tidak ada petechia tetapi jauh di distal ada, hasil percobaan ini juga positif. Percobaan tidak perlu dilakukan jika pada pemeriksaan waktu perdarahan sudah terjadi petechia, berarti percobaan pembendungan sudah positif dan tidak perlu dilakukan tersendiri. Juga pada penderita yang telah mempunyai pupura secara spontan, percobaan ini tidak perlu dilakukan.Walaupun percobaan pembendungan ini dimaksudkan untuk mengukur ketahanan kapiler, hasil tes ini ikut dipengaruhi juga oleh jumlah dan fungsi trombosit. Tes ini tidak memiliki spesifisitas tinggi. faktor pengganggu uji ini adalah perempuan yang pramenstruasi, postmenstrual, atau mereka dengan kulit yang rusak karena matahari, karena semua akan mengalami peningkatan kerapuhan kapiler.Pengujian ini didefinisikan oleh WHO sebagai salah satu syarat yang diperlukan untuk diagnosis demam berdarah. Suatu manset tekanan darah diterapkan dan meningkat ke titik antara sistolik dan diastolik tekanan darah selama lima menit. Tes positif jika ada 10 atau lebih petechiae per inci persegi. Pada penderita demam berdarah dengue tes biasanya memberikan hasil positif yang pasti dengan 20 petechia atau lebih.Dewasa ini, rumpel leede dianggap tes yang sudah usang atau tidak dapat diandalkan. Akantetapi tes ini tetap menjadi bagian penting dari penilaian seorang pasien yang mungkin memiliki demam berdarah dengue.

Sebuah tes tourniquet (juga dikenal sebagai Rumpel-Leede Kerapuhan kapiler-Test atau hanya tes kerapuhan kapiler) menentukan kapiler kerapuhan. Ini adalah metode diagnostik klinis untuk menentukan kecenderungan perdarahan pada pasien. Ia menilai kerapuhan dinding kapiler dan digunakan untuk mengidentifikasi trombositopenia(dengan pengurangan count platelet).

Pengujian ini didefinisikan oleh WHO sebagai salah satu syarat yang diperlukan untuk diagnosis DBD. Ketika manset tekanan darah dipacu ke titik antara tekanan darah sistolik dan diastolik selama lima menit, maka tes ini akan dinilai. Tes positif jika ada 10 atau lebih petechiae per inci persegi.Dalam DBD tes biasanya memberikan hasil positif yang pasti dengan 20 petechiae atau lebih.

Tes ini tidak memiliki spesifisitas tinggi. faktor Mengganggu dengan uji ini adalah perempuan yang pramenstruasi, postmenstrual dan tidak mengambil hormon, atau mereka dengan kulit rusak matahari, karena semua akan mengalami peningkatan kerapuhan kapiler.

Menurut WHO pada tes tourniquet dilakukan penghitungan jumlah petekie dalam daerah seluas 1 inci 2 (1 inci = 2,5 cm) dimana saja yang paling banyak petekienya termasuk di bawah fosa cubiti dan bagian dorsal lengan dan tangan. Dalam klinik untuk mempermudah penghitungan digunakan plastik transparan dengan gambaran lingkaran beriameter 2,8cm(10) atau bujur sangkar dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm. Dengan demikian lingkaran atau bujur sangkar tersebut dapat dengan mudah digeserkan di seluruh permukaan kulit dan dicari daerah di mana petekie paling banyak. Dalam menilai kenaikan hematokrit harus diingat pula pengaruh adanya anemi, perdarahan dan pemberian terapi cairan dini. Untuk membuktikan adanya kebocoran plasma dapat pula dicari efusi pleura pada pemeriksaan radiologik atau adanya hipoalbuminemi. Dalam pengalaman klinik ternyata tidak selalu semua kriteria WHO tersebut dipenuhi. Hemokonsentrasi baru dapat dinilai setelah pemeriksaan serial hematokrit sehingga pada saat penderita pertama kali datang belum dapat ditentukan adanya hemokonsentrasi atau tidak.