rumah sakit
DESCRIPTION
Rumah sakit umum daerahTRANSCRIPT
Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan Dnegan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Febry.Rachmandhany 052.11.013
115
BAB V
PENGEMBANGAN RANCANGAN
Konsep perancangan dari proyek bangunan Rumah Sakit Umum , Antara lain meliputi:
5.1 Konsep Perancangan
5.1.1 Rencana Blok (Block Plan)
A. Massa Bangunan (Building Massing)
Bentuk dasar dari rumah sakit yang dirancang adalah persegi sesuai dengan
fungsional untuk tatanan ruang. Bentuk persegi yang disesuaikan dengan sirkulasi
membentuk bangunan dari bentuk persegi yang dihubungkan dengan koridor-
koridor. Bentuk persegi yang fungsional mengingat dari fungsi utama bangunan
membutuhkan kecepatan akses dan efisiensi ruang agar tidak ada space yang
terbuang. Massa bangunan rumah sakit ini massa tunggal yang dihubungkan oleh
koridor.
Gambar 5.1
Blok Plan
B. Komposisi Pada Tapak (Composition on Site)
Peletakan massa bangunan rumah sakit ini disesuaikan dengan pembagian zona
fungsi kegiatan, yaitu kuratif, rehabilitasi, preventif, dan promotif. Massa bangunan
IGD di buat lebih menjorok kedepan karena memudahkan untuk diketahui dan cepat
dalam pencapaian. Orientasi bangunan menghadap ke Jalan utama agar dapat
mudah diakses yaitu jalan T.B. Simatupang.
Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan Dnegan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Febry.Rachmandhany 052.11.013
116
Gambar 5.2
Site Plan
5.1.2 Pengembangan Tapak (Site Development)
A. Exterior Space, Landscaping
Konsep landscape pada area rumah sakit berusaha memaksimalkan area
hijau yang dapat mengurangi polusi dan menurukan suhu udara dalam tapak, di
aplikasikan dengan innercourt di area tengah sebagai bukaan yang dapat mengalirkan
udara dan pencahayaan alami pada tapak.
Ruang luar juga ditata untuk kebutuhan parkir , dan kebutuhan untuk servis yang ditata
dengan buffer pada bagian servis agar mengurangi dampak polusi dan kebisingan dari
bagian servis tersebut. Ruang luar juga berfungsi sebagai landmark dari bangunan ini
yang dapat memberi pembatas untuk jalan masuk kedalam bangunan.
Gambar 5.3
Ruang Luar
B. Easy Identification of Entry
Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan Dnegan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Febry.Rachmandhany 052.11.013
117
Peletakan pintu masuk yang dibedakan menjadi 2 yaitu pintui masuk untuk IGD
dan pintu masuk utama yang dibuat dengan pemisahaan oleh vegetasi tanaman dan
di beri peletakan signage tanda rumah sakit di depan banguan dan menonjolkan
bangunan IGD agar mudah diketahui dalam keadaan darurat . Pintu masuk utama
berada di jalan TB. Simatupang.
Gambar 5.4
Entrance Ke Tapak
C. Auto Driveways
Perbedaan jalur pejalan kaki dengan jalur kendaraan dengan menggunakan
pembatas vegetasi yang menuntun jalan menuju bangunan.
D. Drop Off
Drop off ke rumah sakit dibedakan menjadi 3 drop off yaitu, Drop Off IGD, Drop
Off umum dan Drop Off servis. Yang dibedakan dengan adanya permainan massa
bangunan dan diberi penanda seperti kanopi.
Gambar 5.5
Drop off IGD, Main enterance, Servis
Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan Dnegan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Febry.Rachmandhany 052.11.013
118
E. Parking
Parkir pada rumah sakit ini dibedakan anatar parkir untuk Dokter, Umum,
Ambulance, mobil jenazah dan untuk servis. Dan disediakan gedung parkir untuk
pengunjung, pasien,karyawan dan juga dokter.
Gambar 5.6
Gedung Parkir
F. Service
Peletakan area servis pada bagian belakang bagunan agar menghindari kebisingan
dan ditambahkan tanaman untuk buffer dari area servis tersebut. Area masuk servis
diletakan pada jalan Harsono RM yang bertujuan agar tidak menganggu kegiatan
servis dan tidak menggagu area penunjang rumah sakit.
Gambar 5.7
Area Servis
Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan Dnegan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Febry.Rachmandhany 052.11.013
119
5.1.3 Perencanaan Fungsi (Functional Planning)
A. Circulation, Flow
Gambar 5.8
Jalur Sirkulasi Rumah Sakit Umum
Penggunaan sirkulasi linear pada bangunan yang bertujuan agar memberi
kejelasan dalam penggunaan dan alur sirkulasi di dalam bangunan. Yang dapat
memudahkan akses dari sirkulasi tersebut. Sirkulasi pada rumah sakit ini dibedakan
secara vertikal dan horizontal untuk jalur medis dan non medis. Dibedaskan pula
sirkulasi kendaraan masuk untuk IGD, Utama, dan Servis.
B. Entry
Pintu masuk pada bangunan dipisahkan sesuai dengan fungsinya masing-masing,
dipisahkan melalui pintu masuk untuk IGD, pintu masuk untuk dokter dan karyawan,
pintu masuk untuk pengunjung dan pasien, dan pintu masuk servis.
C. Organization and Activity Zoning
Berdasarkan sifat dan macam kegiatan pada rumah sakit, dibedakan menjadi
pelayanan medik, penunjang umum, zona keperawatan, dan penunjang medis,
5.1.4 Kualitas Ruang (Spatial Quality)
A. Skala
Skala ruang dengan ketinggian plafon pada area lobby 3,5 m untuk memberikan
kesan luas, dan pada tiap-tiap ruang normal yaitu 2,8 m yang diterapkan pad akamar
rawat inap.
B. Pencahayaan
Pencahayaan alami pada bangunan ini dimaksimalkan melalui jendela dan kaca
terutama pada ruang raawat inap yang terdapat bukaan jendela disetiap kamarnya.
Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan Dnegan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Febry.Rachmandhany 052.11.013
120
Sedangkan pencahayaan buatan menggunakan lampu, terutama pada ruang-
ruang tertentu yang tidak dpat menggunakan pencahayaan alami seperti ruang
operasi, dan ruang radiologi.
C. Penghawaan
Penghawaan pada bangunan menggunakan penghawaan buatan dan
penghawaan alami. Penghawaan alami dengan menyediakan bukaan bukaan dan
jendela pada bangunan sedangkan penghawaan buaatan dengan penggunaan
Pendingin ruangan berupa Air Conditioner (AC) yang menggunakan teknologi hemat
energy dan ramah lingkungan sebagai upaya mencegah dampak negative pada
lingkungan.
5.1.5 Bentuk Bangunan (Building Form)
Bentuk bangunan yang berasala dari bentuk persegi yang diatur sesuai fungsi
dan dihubungkan dengan koridor yang dapat mengefisiensikan lahan dan kecepatan
pergerakan sirkulasi pada bangunan tersebut. Bentuk bangunan dengan massa
tunggal yang disatukan oleh koridor.
Gambar 5.9 Building Massing 1
5.1.6 Keindahan Desain (Aesthetic Design)
A. Warna
Penggunaan warna pada bangunan tidak ditonjolkan memilih warna netral dan
warna-warna tertentu pada ruangan-ruangan tertentu yang memberikan efek
menyembuhkan dan menenangkan.
B. Fasad
Menggunakan exposed kolom pada fasad banguna yang mengaplikasikan fungsi
dari bangunan tersebut yang dipadukan dengan kaca dan jendela yang
Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan Dnegan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Febry.Rachmandhany 052.11.013
121
memperlihatkan fungsi bangunan tersebut. Kaca dan jendela dimaksudkan untuk
meminimalisir penggunaan pencahayaan buatan
Gambar 5.10 Fasad Bangunan
5.1.7 Sistem Struktur (Structural System)
A. Sub Structure
Dengan pertimbangan ketinggian bangunan, kekuatan menghadapi gaya lateral,
kemudahan pelaksanaan dan pemeliharaan serta fakot ekonomi dan efektifitas
bangunan. Sehingga system struktur bawah dengan pertimbangan kedalaman tanah
keras >10m menggunakan pondasi tiang pancang yang dapat menahan gaya
vertical dan horizontal, serta pengerjaannya cepat.
B. Upper Structure
Atap bangunan hotel menggunakan struktur atap dak beton yang dapat berfungsi
sebagai roof top dari bangunan tersebut yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
servis. Sistem struktur yang digunakan dengan sistem struktur portal bertulang.
5.1.8 Penggunaan Bahan Bangunan (Use Of Materials)
Penggunaan material untuk lantai menggunakan vinyl yang digunakan
untuklantai rumah sakit, dan pada ruanga radiologi, ruang operasi menggunakan
lapisan timbal sebagai lapisan dinding dari ruang tersebut. Dinding pada tiap kamar
menggunakan peredam dengan dinding yang dilapisi oleh glass wool
5.1.9 Environment Control System
Sistem Air
Air bersih menggunakan air tanah dan air Pam yang ditampung pada ground
reservoir dan dengan bantuan pompa tekan di distribusikan ke lantai lantai atas
bangunan. Serta juga terdapat reservoir atas yang juga sebagai penampungan air
bersih serta dengan bantuan pompa Tarik untuk mendistribusika air ke bangunan.
Sistem sirkulasi air kotor yang dioleh melalui proses STP .
Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan Dnegan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Febry.Rachmandhany 052.11.013
122
Sistem Pencegahan Kebakaran
Terdapat tangga – tangga darurat pada bangunan yang letaknya sudah
disesuaikan dengan jarak maksimum dari standart jarak evakuasi jika terjadi
musibah.
Serta terdapat fire hydrant disekitar bangunan dan juga sprinkler pda bangunan yang
berfungsi sebagai pencegahan kebakaran aktif.
Sistem Listrik
Sistem listrik utama dihasilkan dari PLN, serta pengadaan generator sebagai
daya listrik cadangan apabila sumber listrik utama yang berasal dari PLN mengalami
gangguan. Disediakan generator dan UPS pada ruangan-ruangan tertentu seperti
ruangan icu, IGD, Operasi dan juga radiologi yang memerlukan daya lebih yang tidak
dapat ditampung oleh bangunan itu sendiri.