rumah pintar

11
Rumah Pintar: Sebuah potensi dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga Michael O.T Lengkey,25209009 1 1 Program Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung ABSTRAK Rumah tinggal (housing) pada dekade terakhir ini mengalami perubahan dan peningkatan dalam konsep kenyamanan maupun proses tingkat keamanan untuk perlindungan dari dalam maupun luar hunian. Hal itu ditinjau dari konteks pemenuhan kebutuhan untuk tinggal, hidup dan bersosialisasi dengan lingkungan yang dituntut pengejawantahannya sebagai rumah tinggal yang secara cepat (instantly), konstan dan rutin dapat mewujudkan penyelesaian aktifitas-aktifitas dalam rumah sekaligus memiliki sistem pengamanan (secure) tanpa mengesampingkan hubungannya dalam merespon lingkungan sekitar. Pada dasarnya, hidup dan tinggal pada rumah nyaman yang berteknologi secara tanggap mampu menjawab berbagai tuntutan kebutuhan aktifitas sehari-hari merupakan keinginan semua orang. Dukungan sistem keamanan pada level tertentu menjadi kesatuan dengan konsep hunian yang baru ini. Konsep pengembangan teknologi pintar untuk hunian, kantor, maupun fasilitas-fasilitas umum diyakini sebagai ide di belakang penciptaan gedung pintar (smart building). Pengembangan konteks hunian, kantor bahkan fasilitas-fasilitas publik dengan konsep teknologi baru ini merupakan refleksi terhadap generasi sekarang dan mendatang yang membutuhkan lifestyle (gaya hidup) berbeda sesuai perubahan dan perkembangan jaman yang lebih modern dan futuristik. Pemaparan konteks di atas akan dibahas sebagai inti dari tugas yang membahas kelayakan (feasibility) dan kemampuan (ability) secara konsep maupun penerapannya sebagai rumah pintar (Intelligence Housing) dikaitkan dengan isu pemanasan global yang merupakan kesatuan dari lingkungan bangunan pintar lebih khusus rumah/hunian itu sendiri. Kata kunci : rumah pintar, instan, lifestyle (gaya hidup), kelayakan (feasibility) LATAR BELAKANG Pada periode sekarang ini, secara sadar dan tidak, pengembangan teknologi telah memimpin dan membimbing manusia untuk mempunyai visi dan lebih berkreasi dalam menerapkan aplikasi fungsi dan sistem kenyamanan serta keamanan bangunan gedung. Teknologi ini merambah pada konteks rumah tinggal, indikasinya antara lain terlihat dari banyak terdapat hunian (tunggal, apartemen dan hotel) yang telah menggunakan sistem otomatisasi dalam

Upload: michael

Post on 19-Jun-2015

762 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Konsep pemenuhan kebutuhan rumah tangga

TRANSCRIPT

Page 1: Rumah Pintar

Rumah Pintar:

Sebuah potensi dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga

Michael O.T Lengkey,252090091

1Program Magister Arsitektur, SAPPK,

Institut Teknologi Bandung

ABSTRAK

Rumah tinggal (housing) pada dekade terakhir ini mengalami perubahan dan peningkatan dalam konsep kenyamanan maupun proses tingkat keamanan untuk perlindungan dari dalam maupun luar hunian. Hal itu ditinjau dari konteks pemenuhan kebutuhan untuk tinggal, hidup dan bersosialisasi dengan lingkungan yang dituntut pengejawantahannya sebagai rumah tinggal yang secara cepat (instantly), konstan dan rutin dapat mewujudkan penyelesaian aktifitas-aktifitas dalam rumah sekaligus memiliki sistem pengamanan (secure) tanpa mengesampingkan hubungannya dalam merespon lingkungan sekitar. Pada dasarnya, hidup dan tinggal pada rumah nyaman yang berteknologi secara tanggap mampu menjawab berbagai tuntutan kebutuhan aktifitas sehari-hari merupakan keinginan semua orang. Dukungan sistem keamanan pada level tertentu menjadi kesatuan dengan konsep hunian yang baru ini. Konsep pengembangan teknologi pintar untuk hunian, kantor, maupun fasilitas-fasilitas umum diyakini sebagai ide di belakang penciptaan gedung pintar (smart building). Pengembangan konteks hunian, kantor bahkan fasilitas-fasilitas publik dengan konsep teknologi baru ini merupakan refleksi terhadap generasi sekarang dan mendatang yang membutuhkan lifestyle (gaya hidup) berbeda sesuai perubahan dan perkembangan jaman yang lebih modern dan futuristik. Pemaparan konteks di atas akan dibahas sebagai inti dari tugas yang membahas kelayakan (feasibility) dan kemampuan (ability) secara konsep maupun penerapannya sebagai rumah pintar (Intelligence Housing) dikaitkan dengan isu pemanasan global yang merupakan kesatuan dari lingkungan bangunan pintar lebih khusus rumah/hunian itu sendiri. Kata kunci : rumah pintar, instan, lifestyle (gaya hidup), kelayakan (feasibility)

LATAR BELAKANG

Pada periode sekarang ini, secara sadar dan tidak, pengembangan teknologi

telah memimpin dan membimbing manusia untuk mempunyai visi dan lebih

berkreasi dalam menerapkan aplikasi fungsi dan sistem kenyamanan serta

keamanan bangunan gedung. Teknologi ini merambah pada konteks rumah

tinggal, indikasinya antara lain terlihat dari banyak terdapat hunian (tunggal,

apartemen dan hotel) yang telah menggunakan sistem otomatisasi dalam

Page 2: Rumah Pintar

pemenuhan kehidupan aktifitas keseharian penghuninya. Konsep ini dirasakan

sebagai solusi dalam menjawab semakin tinggi dan padatnya aktifitas manusia

sebagai penghuni sekaligus pekerja yang menginginkan kenyamanan dan tentu

saja cepat dalam implementasinya, disamping itu, tuntutan penyelesaian aktifitas

dalam rumah/hunian secara cepat, tepat, mudah dan berkelanjutan merupakan

latar belakang yang dijadikan suatu pendekatan dalam penghadiran teknologi ini

ke dalamnya. Otomatisasi rumah merancang usaha peningkatan kinerja alat-alat

dan fitur rumah tangga dalam hunian, khususnya melalui sarana elektronik yang

memungkinkan untuk hal-hal praktis, walaupun menjadi suatu dilema yang terlalu

mahal atau tidak mungkin dalam pelaksanaannya.

Platform peralatan rumah pintar ini bisa menciptakan sebuah hubungan untuk

komunikasi antara penghuni dan ruang disamping melalui pertalian sistem

infrastruktur dan integrasi sistem kontrol yang dapat mewadahi dan mengatur

aktifitas di dalamnya.

PERMASALAHAN

Pengembangan kinerja rumah pintar merupakan hal yang sangat krusial dalam

setiap penggunaannya. Permasalahan yang sering ditemui dalam

implementasinya antara lain aplikasinya ke dalam hunian yang sering tidak cocok

(uncompatible) pada kondisi rumah itu sendiri dan bahkan mengintervensi

konstruksi dan struktur. Hal ini dipicu pada pemasangannya yang terkadang tidak

sesuai prosedur sehingga mengakibatkan sistem gagal dengan sendirinya,

(berbeda pada saat pemasangan di lapangan).

Kendala lain dalam sistem proses ini yakni mengenai material dan biaya yang

belum bisa dijangkau oleh masyarakat pada umumnya terlebih perawatan sistem

ini menuntut penanganan khusus sehingga perangkat yang ada dapat bekerja

secara berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan.

Page 3: Rumah Pintar

KAJIAN TEORI

Pada tahun 1983, Howard Gardner merevolusi cara kita melihat kelebihan dari

teknologi melalui pengenalan kecerdasan ganda (Multiple Intellegencies, MI) yang

mengajak kita untuk lebih dekat dengan teknologi. Dalam teorinya, Gardner

(2003) bahwa kita semua memiliki kecerdasan masing-masing sampai batas

tertentu.

Rumah pintar menggunakan dasar perangkat untuk membangun sebuah

lingkungan di mana banyak fitur-fitur dalam rumah terimplementasi secara

otomatis dan perangkat tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain 2 2 (Mark Andrew Groves, British Columbia Real Estate Foundation Research Fellow, Gerontoly Research Center)

PEMBAHASAN

Pada dasarnya, rumah merupakan tempat pertama kali dimana kemajuan

teknologi yang terus menerus berkembang dikenal dan dipahami secara mudah.

Di era modernitas ini, sebagian besar keluarga telah kekurangan bahkan

kehilangan waktu untuk berbagi dalam keluarga dikarenakan kerja yang

berlebihan dan bahkan mengambil tanggung jawab lain diluar tugas sebenarnya.

Hasil-hasil ini mempunyai kecenderungan orang-orang sangat kelelahan pada

saat pulang kerja namun masih harus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah

yang menumpuk.

Hal ini memicu dan menghadirkan sebuah kebutuhan besar untuk pengembangan

teknologi dalam house-keeping activity yang membuat pekerjaan rumah lebih

mudah, mengurangi konsumsi waktu pengerjaannya dan bahkan melepaskan

orang dari tanggung jawab pekerjaan dalam rumah. Selain kenyamanan yang

ditawarkan, teknologi rumah pintar ini juga dapat diterapkan untuk meningkatkan

keselamatan dengan peralatan mengelola umumnya ditemukan di dalam rumah,

termasuk gas detektor, anti-pencurian sensor, tombol bantuan darurat dan

sebagainya. Dalam keadaan darurat, sistem akan dapat mengaktifkan perangkat

ini segera. Semua informasi terkait keamanan dapat ditularkan kepada pemilik

rumah yang jauh melalui e-mail atau pesan teks ponsel.

Sistem klasifikasi rumah pintar (lihat diagram I)

Rumah pintar dapat dibagi kedalam beberapa kategori ;

Rumah yang dapat di control; tipe ini merupakan tipe pengembangan, di

mana peralatan-peralatan dapat dikendalikan oleh penghuni. Perangkatnya

Page 4: Rumah Pintar

berbeda dan lebih efisien dalam melakukan aktifitas dalam rumah secara

normal. Di identifikasi tiga kelas yang berbeda dari rumah seperti:

Rumah dengan satu remote control terpadu.

Setiap unit rumah, dengan sejumlah subsistem dan peralatan dapat

dikendalikan dari satu remote control atau panel dengan tidak

mengganggu infrastruktur secara teknis dalam pengoperasiannya.

Pengendalian yang mudah dibuat sedemikian antara perangkat dan

peralatan rumah tangganya.

Rumah dengan perangkat interkoneksi.

Perangkat elektronik yang berbeda seperti TV, VCR, Radio,

Computer, Alat-alat dapur dan lainnya saling dihubungkan dan

dipermudah aksesnya melalui penggunaan oleh pemakai/penghuni

pada ruangan yang berbeda. Koneksi perangkat ini melalui kabel

dan nirkabel.

Rumah dikontrol melalui suara, isyarat atau pergerakan.

Sistem ini berbeda dari sebelumnya yang kontrolnya terlihat secara

fisik, tipe ini dikendalikan secara tak terlihat yaitu lewat suara,

isyarat maupun pergerakan manusia.

Rumah yang diprogram, Infrastruktur diprogram melalui tombol untuk

mewadahi kondisi-kondisi tertentu. Terdapat dua tipe untuk kategori ini, yaitu :

Program berdasarkan reaksi terhadap waktu dan sensor masukan

data. Disini waktu berperan penting untuk mengatur kerja dari

sistem yang ada. Seperti contoh, perubahan suhu dalam ruangan

yang diatur sedemikian rupa sehingga apabila telah mencapai suhu

terendah dan tertinggi sensor akan bekerja dan mengaktifkan

tomnbol on/offnya.

Program berdasarkan pengenalan kondisi ruangan,

Sistem ini beroperasi melalui pengenalan secara serentak dari

beberapa sensor yang diatur sebagai aplikasi penyelesaian aktifitas

tertentu. Tipe ini memerlukan pengadaan yang khusus pada bagian

softwarenya sehingga fungsional pelaksanaan dapat memproses

Page 5: Rumah Pintar

kegiatan manusia dengan lebih identik. Rumah untuk tipe ini tidak

merespon perubahan lingkungan namun harus di program kembali

mengikuti kondisi sesuai keinginan pemakai.

(diagram I, Technical University of Denmark)

Rumah pintar, Proses kinerja sistem ini pada awalnya diprogram dikondisikan

dengan lingkungan rumah itu sendiri sesuai fungsi yang ada. Perangkat ini

mengamati aktifitas pemakai setiap hari dan menterjemahkan sesuai

keinginannya secara berulang. Tahap selanjutnya, setelah pola teridentifikasi

rumah akan bekerja dengan sendirinya secara menyeluruh ke setiap ruangan.

Terdapat dua tipe untuk sistem ini, pertama reaksi/respon terhadap data

sensor, yang kedua yaitu, pengenalan situasi atau berdasarkan pengaturan

(skenario) oleh penghuni.

Model ini diciptakan untuk focus terhadap peningkatan tiap rumah untuk

membawa manusia lebih berkualitas dan efisien dalam beraktifitas. Hal itu

dipermudah dengan kemudahan yang diwadahi oleh program yang dikontrol

secara otomatis oleh rumah itu sendiri. (gambar 1)

Page 6: Rumah Pintar

(gambar 1)

Bagan berikut merupakan diagram sistem-sistem rumah pintar yang menunjukkan

tingkatan berdasarkan perangkat dan teknologi yang di hadirkan (diagram II)

(diagram II, from Technical University of Denmark)

Page 7: Rumah Pintar

Berikut prosedur penerapan teknologi rumah pintar

# 1 Membentuk sistem jaringan . Memungkinkan untuk berbagai jenis arus

untuk dialirkan ke perangkat yang berbeda.

#2 Menganalisa kebutuhan setiap rumah, Fitur otomatisasi yang dibutuhkan,

karena kebutuhan akan fitur akan mempengaruhi tata letak dalam rumah.

#3 Mengambil keputusan untuk jaringan. Ada empat jenis utama.

Pengkabelan terstruktur; khusus jaringan kabel multi-konduktor yang

mendistribusikan data untuk telepon, komputer, sistem hiburan rumah, dan

setiap peralatan yang dapat dikendalikan oleh mikroprosesor - secara

remote control atau timer. Jaringan nirkabel yang fleksibel dan mudah

untuk dimasukkan ke dalam sistem. Jaringan listrik rumah menggunakan

kabel listrik yang sudah ada untuk mengirimkan data.

#4 Pemilihan peralatan kontrol,

#5 Perangkat dan rumah difilterisasi (re-check) dan siap digunakan.

STUDI KASUS

TRON Intelligent House

Proyek Tron telah menciptakan sebuah "komputerisasi arsitektur" untuk melayani

sebagai landasan untuk membangun sebuah masyarakat berbasis teknologi

komputerisasi di abad 21. Dalam rangka untuk mencapai tujuan ini, penelitian dan

pengembangan Tron telah dibagi menjadi dua bagian: teknologi dasar proyek dan

proyek-proyek penerapan teknologi. Salah satu aplikasi teknologi Tron proyek-

proyek yang benar-benar mencapai hasil adalah Intelligent Tron House, yang

dibangun pada Nishi Azabu pada tahun 1989 dengan biaya 1 milyar yen.

Page 8: Rumah Pintar

Rumah dengan gadget komputerisasi ini memiliki informasi eksternal (dari televisi,

radio, telepon, dll) dan informasi internal (dari sistem audiovisual, pintu televisi

telepon, interkom, sensor keamanan, dll) yang disalurkan ke unit layar yang

tersedia di setiap kamar.

(gambar interior)

Page 9: Rumah Pintar

KESIMPULAN

Rumah pintar merupakan solusi teknologi yang terintegrasi dalam proses

pencarian kemudahan dan kesederhanaan dalam beraktifitas dengan

meningkatkan interaksi antara manusia dan teknologi itu sendiri.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi rumah tinggal telah

menyebabkan terciptanya berbagai sistem aplikasi yang universal untuk

perangkat keamanan dan kenyamanan rumah. Platform sistem teknologi rumah

pintar dapat menciptakan komunikasi antara pengguna sehingga membuat ruang

menjadi lebih hidup. Melalui hubungan infrastruktur yang sistematis dan integrasi

sistem kontrol, kita dapat membuat berbagai macam solusi untuk mengelola

ruang dan hidup

Page 10: Rumah Pintar

DAFTAR PUSTAKA

1. Smart Houses, Technical University of Denmark

2. Paul M. J. Suchecki, How to Install Smart House Technology

3. WWW.RumahPintar.com

Page 11: Rumah Pintar

AR 5221 ARSITEKTUR DAN TEKNOLOGI

RUMAH PINTAR

Sebuah potensi dalam pemenuhan kebutuhan

rumah tangga

Disusun oleh :

Michael O. T Lengkey

25209009

SEKOLAH ARSITEKTUR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

MARET 2010