rumah, pakaian, senjata, tarian kebudayaan kalimantanrumah, pakaian, senjata, tarian kebudayaan...
TRANSCRIPT
http://enis-rezqi-fkp13.web.unair.ac.id/artikel_detail-92562-pendidikan-
Rumah,%20Pakaian,%20Senjata,%20dan%20Tarian%20Adat%2034%20Provinsi%20
di%20Indonesia%20%282%29.html
1. Kalimantan Barat (Ibukota = Pontianak)
Rumah Adat : Istana Kesultanan Kadariyah
Rumah adat Kalimantan Barat mengadopsi arsitektur Isatana Kadariyah.
Konstruksi bangunan ini hampir semuanya dari kayu besi, sehingga bisa bertahan
lama. Bangunan ini memiliki kolong yang agak tinggi serta bagian ruang utamanya
berbentuk segi empat dan dikelilingi serambi. Keberadaan serambi yang mengelilingi
ruang utama merupakan bagian dari ciri khas bangunan tropis. Atap bangunan terdiri
dari dua lantai dan berbentuk pelana, namun ada juga beberapa bagian lainnya yang
berbentuk limasan dengan empat sisi miring.
Pakaian Adat : Pakaian Adat Dayak
Pria : Pakaiannya terdiri atas tutup kepala yang berhiaskan bulu burung
enggang, baju tanpa lengan (rompi), celana panjang, dan memakai ikat pinggang.
Wanita : Sedangkan, pakaian yang dipakai wanita terdiri atas kain yang menutup
dada dilapis kain yang berfungsi sebagai stagen, bulu burung enggang yang dipakai
untuk hiasan kepala, serta perhiasan kalung, manik-manik, dan gelang.
Senjata Tradisional : Mandau
Mandau merupakan senjata tradisional suku Dayak, semacam golok dan
berbentuk panjang, terbuat dari bahan pilihan yang diambil dari batu gunung yang
mengandung besi. Hiasan senjata ini berupa bulu burung enggang atau rambut
manusia, ditaruh di hulu mandau yang terbuat dari tanduk atau kayu.
Tarian Tradisional : Tari Monong
Tari Monong/Manang adalah tarian adat masyarakat Kalimantan Barat. Tari ini
adalah tari penyembuhan. Ketika ada orang yang sakit namun tidak kunjung sembuh,
biasanya pihak keluarga akan mengadakan Tari monong/manang. Saat diadakan,
pihak penari akan berlaku sebagai dukun penyembuh yang mengeluarkan jampi-jampi
khusus. Sehingga, si penderita sakit akan termotivasi untuk sembuh.
2. Kalimantan Tengah (Ibukota = Palangkaraya)
Rumah Adat : Rumah Betang
Bentuk dan bsar rumah betang bervariasi. Ada rumah betang yang mencapai
panjang 150 meter dan lebar hinggaa 30 meter. Umumnya, rumah betang
dibangundengan bentuk panggung dengan ketinggian 3-5 meter dari tanah. Tujuan
bangunan dibuat tinggi adalah menghindari datangnya banjir pada musim penghujan.
Pakaian Adat : Sinjang
Pria : Detail pakaian adat pria Kalimantan Tengah adalah memakai tutup
kepala berhiaskan bulu-bulu enggang, rompi dan kain-kain yang menutup bagian
bawah badan sebatas lutut. Perhiasan yang dipakai berupa kalung-kalung manik dan
ikat pinggang.
Wanita : Wanitanya memakai baju rompi, kain rok, tutup kepala berhiaskan
bulu-bulu enggang, kalung manik, ikat pinggang, dan beberapa kalung tangan.
Senjata Tradisional : Mandau
Mandau merupakan senjata tradisional suku Dayak, semacam golok dan
berbentuk panjang, terbuat dari bahan pilihan yang diambil dari batu gunung yang
mengandung besi. Hiasan senjata ini berupa bulu burung enggang atau rambut
manusia, ditaruh di hulu mandau yang terbuat dari tanduk atau kayu.
Tarian Adat : Tari Tambun
Tari tambun merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan. Tambun dan Bungai
dengan mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat. Penari pria di tarian ini
mengenakan pakaian adat, perisai, dan senjata untuk menunjukkan semangat
kepahlawanan tokoh.
3. Kalimantan Selatan (Ibukota = Banjarmasin)
Rumah Adat : Rumah Banjar
Rumah ini termasuk rumah panggung, memiliki atap lancip dan terbuat dari
rumbia, serta berbentuk segi empat. Rumah adat ini terbuat dari kayu dan damar.
Di samping kanan kiri ruang utama ada bangunan tambahan yang menjorok ke luar
dari bangunan utama.
Pakaian Adat : Pakaian Adat Banjar
Pria : Mengenakan rompi lengan panjang yang dihias dengan motif khusus
serta dipadu celana panjang warna serupa. Di bagian pinggang memakai sarung
sampai bagian dengkul. Kepala pria memakai destar yang bagian ujungnya agak naik.
Wanita : Bagi kaum perempuan memakai baju kurung basisit lengkap dengan
tapihnya. Disebut baju kurung basisit karena di bagian leher dan tangan dilengkapi
tali pengikat (tali penyisit). Bahan baju dapat dibuat dari kain sutra. Baju ini
dikombinasi dengan tapih. Di bagian kepala, rambutnya disanggul serta memakai
hiasan kembang goyang.
Senjata Tradisional : Mandau
Mandau merupakan senjata tradisional suku Dayak, semacam golok dan berbentuk
panjang, terbuat dari bahan pilihan yang diambil dari batu gunung yang mengandung
besi. Hiasan senjata ini berupa bulu burung enggang atau rambut manusia, ditaruh di
hulu mandau yang terbuat dari tanduk atau kayu.
Tarian Adat : Tari Baksa Kembang
Tari Baksa Kembang merupakan tarian selamat datang kepada tamu agung
dengan menyampaikan untaian bunga. Dulunya, tarian ini dipertunjukkan untuk
menghibur keluarga keraton dan menyambut tamu agung seperti raja atau pangeran.
4. Kalimantan Timur (Ibukota = Samarinda)
Rumah Adat : Rumah Lamin
Rumah Lamin merupakan rumah adat Dayak, khususnya yang berada di Kalimantan
Timur. Ciri dari rumah ini adalah berbentuk panggung dengan ketinggian kolong
sampai 3 meter. Denahnya berbentuk segi emat memanjang dengan atap pelana.
Ruang dalam rumah lamin terbagi menjadi dua bagian, yaitu memanjang di sisi
depan dan belakang. Sisi depan merupakan ruangan terbuka untuk menerima tamu
dan tempat berkumpul keluarga. Bagian belakangnya terbagi menjadi kamar-kamar
luas, dimana satu kamar dihuni oleh 5 keluarga.
Pakaian Adat : Pakaian Adat Dayak
Pria : Pakaian adatnya adalah memakai rompi tanpa lengan dan melilitkan kain
selutut. Kepala pria memakai semacam topi yang berhiaskan bulu burung.
Wanita : Memakai rompi tanpa lengan dan rok pendek. Di rompinya ada
semacam corak khas Kalimantan. Sedangkan kepalanya memakai topi dengan hiasan
unik.
Senjata Tradisional : Mandau
Mandau merupakan senjata tradisional suku Dayak, semacam golok dan
berbentuk panjang, terbuat dari bahan pilihan yang diambil dari batu gunung yang
mengandung besi. Hiasan senjata ini berupa bulu burung enggang atau rambut
manusia, ditaruh di hulu mandau yang terbuat dari tanduk atau kayu.
Tarian Adat : Tari Gong
Tarian Gong, sama seperti namanya, merupakan tarian yang dimainkan dengan
menggunakan alat musik gong. Tarian ini sendiri menggambarkan kelembutan seorang
gadis, yang meliuk-liuk bagaikan sebatang padi. Gerakan tubuh dan tangan yang
lambat dan lembut serta dominasi bulu burung dalam corak pakaiannya merupakan
ciri khas yang bisa kita lihat pada tarian ini.
5. Kalimantan Utara (Ibukota = Tanjung Selor)
Rumah Adat : Baloy Mayo
Di dalam baloy mayo terdapat empat ruang utama, yaitu ambir kiri (tempat untuk
menerima masyarakat yang mengadukan perkara atau masalah adat), ambir tengah
(tempat pemuka adat bersidang), ambir kanan (ruang istirahat), dan lamin dalom
(singgasana pemimpin adat). Rumah ini termasuk jenis panggung.
Pakaian Adat : Pakaian Adat Dayak
Pria : Pakaian adatnya adalah memakai rompi tanpa lengan dan melilitkan kain
selutut. Kepala pria memakai semacam topi yang berhiaskan bulu burung.
Wanita : Memakai rompi tanpa lengan dan rok pendek. Di rompinya ada
semacam corak khas Kalimantan. Sedangkan kepalanya memakai topi dengan hiasan
unik.
Senjata Tradisional : Mandau
Mandau merupakan senjata tradisional suku Dayak, semacam golok dan
berbentuk panjang, terbuat dari bahan pilihan yang diambil dari batu gunung yang
mengandung besi. Hiasan senjata ini berupa bulu burung enggang atau rambut
manusia, ditaruh di hulu mandau yang terbuat dari tanduk atau kayu.
Tarian Adat : Tari Jepen
Tari Jepen adalah taraian yang diiringi musik berupa musik rebana dengan lagu-
lagu bernuansa agama Islam. Baju yang digunakan merupakan baju berwarna kuning
dan hijau, penarinya berjumlah 2 atau lebih pasangan (perempuan dan laki-laki).
Tarian ini didominasi dengan gerakan kaki.
a. Sistem Kepercayaan/Religi Suku Dayak
Masyarakat Dayak terbagi menjadi beberapa suku, yaitu Ngaju, Ot, Danum, dan Ma’anyan di Kalimantan Tengah. Kepercayaan yang dianut meliputi: agama Islam, Kristen, Katolik, dan
Kaharingan (pribumi). Kata Kaharingan diambil dari Danum Kaharingan yang berarti air kehidupan. Masyarakat Dayak percaya pada roh-roh:
1. Sangiang nayu-nayu (roh baik); 2. Taloh, kambe (roh jahat).
Dalam syair-syair suci suku bangsa Ngaju dunia roh disebut negeri raja yang berpasir emas. Upacara adat dalam masyarakat Dayak meliputi:
1. upacara pembakaran mayat,
2. upacara menyambut kelahiran anak, dan 3. upacara penguburan mayat.
Upacara pembakaran mayat disebut tiwah dan abu sisa pembakaran diletakkan di sebuah bangunan yang disebut tambak.
b. Sistem Kekerabatan Suku Bangsa Dayak
Sistem kekerabatan masyarakat Dayak berdasarkan ambilineal yaitu menghitung hubungan masyarakat melalui laki-laki dan sebagian perempuan. Perkawinan yang ideal adalah perkawinan dengan saudara sepupu yang kakeknya saudara sekandung (hajanen dalam bahasa Ngaju).
Masyarakat Dayak tidak melarang gadis-gadis mereka menikah dengan laki-laki bangsa lain asalkan laki-laki itu tunduk dengan adat istiadat.
c. Sistem Politik Suku Dayak
Pemerintahan desa secara formal berada di tangan pembekal dan penghulu. Pembekal bertindak
sebagai pemimpin administrasi. Penghulu sebagai kepala adat dalam desa. Kedudukan pembekal dan penghulu sangat terpandang di desa, dahulu jabatan itu dirangkap oleh patih. Ada pula
penasihat penghulu disebut mantir. Menurut A.B. Hudson hukum pidana RI telah berlaku pada masyarakat Dayak untuk mendampingi hukum adat yang ada.
d. Sistem Ekonomi Suku Dayak
Bercocok tanam di ladang adalah mata pencaharian masyarakat Dayak. Selain bertanam padi
mereka menanam ubi kayu, nanas, pisang, cabai, dan buah-buahan. Adapun yang banyak ditanam di ladang ialah durian dan pinang. Selain bercocok tanam mereka juga berburu rusa untuk makanan sehari-hari. Alat yang digunakan meliputi dondang, lonjo (tombak), dan ambang
(parang). Masyarakat Dayak terkenal dengan seni menganyam kulit, rotan, tikar, topi, yang dijual ke Kuala Kapuas, Banjarmasin, dan Sampit.
Gambar 1. Barang hasil anyaman dari rotan yang dibuat masyarakat Dayak. (Niwira.com)
e. Sistem Kesenian Suku Dayak
Seni tari Dayak adalah tari tambu dan bungai yang bertema kepahlawanan, serta tari balean
dadas, bertema permohonan kesembuhan dari sakit, dan tari perang. Rumah adat Dayak adalah rumah betang yang dihuni lebih dari 20 kepala keluarga. Rumah betang terdiri atas enam kamar,
yaitu kamar untuk menyimpan alat perang, kamar gadis, kamar upacara adat, kamar agama, dan kamar tamu.
gambar 2. Seorang anggota Suku Dayak Kenyah melakukan tarian perang selama pertemuan antar kepala Suku Dayak Kenyah di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur, Rabu (16/05/2012).
Foto: REUTERS/ Yusuf Ahmad
Gambar 3. Rumah betang Suku Dayak (Detik.com)