rudolf julius emanuel clausius

6
Clausius adalah ahli fisika teori atau fisika murni. Ia tidak mengadakan experimen. Ia menerapkan matematika untuk membuat teori yang dapat menjelaskan. Hasil pengamatan dan exprimen orang lain. Pada tahun 1850 ia membuat karya tulis yang mengungkapkan penemuannya, ialah hukum termodinamika II dan entropi termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari energi dan semua bentuk perubahanya terutama menganai hubungan panas dan kerja. Hukum termodinamika II berbunyi “Panas tidak dapat dengan sendirinya berpindah dari badan yang lebih dingin ke badan yang lebih panas”. Di alam semesta terjadi decara terus – menerus perpindahan panas atau energi dari badan angkasa yang panas ke badan angkasa yang dingin. Maka berabad-abad kemudian semua panas atau energi akan terbagi merata keseluruh bagian alam semesta. Keadaan seimbang ini disebut entropi. Ini berati dunia kiamat, karena semua gerak dan kehidupan berhenti. Clasius juga mengemukakan teori elektrolisis atau elektrolisa, ialah penguraian zat cair denga aliran listrik searah. Para ilmuan sebelumnya berpendapat bahwa dalam entrolisis, air terurai menjadi hidrogen dan oksigen karena gaya listrik. Tapi Clasius berpendapat bahwa atom-atom molekul selalu bertukar. Gaya listrik hanya megarahkan pertukaran itu Rudolf Julius Emanuel Clausius(1822-1888) adalah ahli fisika matematik Jerman, penemu Hukum Termodinamika II, penemu entropi, penemu teori elektorolisis, doktor, guru besar, dan pengarang. Ia lahir di Koslin, Prusia, sekarang di Koszalin, Polandia, pada tanggal 2 Januari 1922 dan meninggal di Bonn tanggal 24 Agustus 1888, sekarang di Jerman pada umur 66 tahun. Ia kuliah di Unervisitas Berlin dan mendapat doktor dari Halle pada tahun 1848 ketika berumur 26 tahun. Dua tahun kemudian (1850) ia diangkat menjadi guru besar fisika di sekolah mesin dan artileri di Berlin, pada tahun 1867 ia jadi guru bedar fisika di Unirvesitas Wurzburg sampai tahun 1869. Kemudian ia mengajar di Universitas Bonn.

Upload: dhezi-suci-angraeni

Post on 27-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rudolf Julius Emanuel Clausius

Clausius adalah ahli fisika teori atau fisika murni. Ia tidak mengadakan

experimen. Ia menerapkan matematika untuk membuat teori yang dapat menjelaskan. Hasil pengamatan dan exprimen orang lain. Pada tahun 1850 ia membuat karya tulis yang mengungkapkan penemuannya, ialah hukum termodinamika II dan entropi termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari energi dan semua bentuk perubahanya terutama menganai hubungan panas dan kerja. Hukum termodinamika II berbunyi “Panas tidak dapat dengan sendirinya berpindah dari badan yang lebih dingin ke badan yang lebih panas”. Di alam semesta terjadi decara terus – menerus perpindahan panas atau energi dari badan angkasa yang panas ke badan angkasa yang dingin. Maka berabad-abad kemudian semua panas atau energi akan terbagi merata keseluruh bagian alam semesta. Keadaan seimbang ini disebut entropi. Ini berati dunia kiamat, karena semua gerak dan kehidupan berhenti.

Clasius juga mengemukakan teori elektrolisis atau elektrolisa, ialah penguraian zat cair denga aliran listrik searah. Para ilmuan sebelumnya berpendapat bahwa dalam entrolisis, air terurai menjadi hidrogen dan oksigen karena gaya listrik. Tapi Clasius berpendapat bahwa atom-atom molekul selalu bertukar. Gaya listrik hanya megarahkan pertukaran itu

Rudolf Julius Emanuel Clausius(1822-1888) adalah ahli fisika matematik Jerman, penemu Hukum Termodinamika II, penemu entropi, penemu teori elektorolisis, doktor, guru besar, dan pengarang. Ia lahir di Koslin, Prusia, sekarang di Koszalin, Polandia, pada tanggal 2 Januari 1922 dan meninggal di Bonn tanggal 24 Agustus 1888, sekarang di Jerman pada umur 66 tahun. Ia kuliah di Unervisitas Berlin dan mendapat doktor dari Halle pada tahun 1848 ketika berumur 26 tahun. Dua tahun kemudian (1850) ia diangkat menjadi guru besar fisika di sekolah mesin dan artileri di Berlin, pada tahun 1867 ia jadi guru bedar fisika di Unirvesitas Wurzburg sampai tahun 1869. Kemudian ia mengajar di Universitas Bonn.

Page 2: Rudolf Julius Emanuel Clausius

Definisi Termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-seimbang.Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hit

Page 3: Rudolf Julius Emanuel Clausius

TERMODINAMIKA DAN KEDOKTERAN

Fisika merupakan cabang ilmu yang banyak digunakan di berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam artikel ini akan dibahas tentang penggunaan konsep-konsep termodinamika yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran.

» Pengertian TermodinamikaTermodinamika terbentuk dari dua suku kata yaitu, thermal (yang berhubungan dengan panas) dan dynamics (yang berhubungan dengan suatu perubahan). Jadi termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari berbagai fenomena energi yang berubah-ubah karena adanya aliran panas dan usaha yang dilakukan. Sebagai contoh, ketika suatu zat padat (besi atau sejenisnya) dipanaskan maka semakin lama akan terjadi pemuaian. Pada proses ini terdapat suatu pemindahan panas dan juga bekeja suatu gaya yang mengakibatkan timbulnya suatu usaha. Dengan kata lain, hanya dengan mempelajari termodinamika, bukan hanya fenomena suhu, tetapi juga berbagai sifat gas, larutan zat padat, dan reaksi kimia.

» Persamaan gas sejatiMisalkan ada sebutir air di atas raksa dari barometer, maka yang tampak ialah permukaan air raksa akan turun. Pada suhu 37oC, tinggi air raksa akan kurang menjadi 47 mm. Ini disebabkan terdapatnya air dalam keadaan gas. Selama ada liquid (uap tidak dapat disamakan dengan gas ideal) antara cairan dan uap dalam keadaan setimbang. Jika uap itu dipindahkan sehingga terjadi penurunan tekanan, maka situasi yang baru ini akan mengakibatkan lebih banyak molekul mejadi fase cair ketimbang fase uap dan akhirnya tekanan akan dipertahankan pada keadaan saturasi tekanan uap.

Ketika temperatur ditinggikan, daerah cair dan gas akan menjadi sempit dan pada waktu temperatur di mana tidak dapat memperpanjang keadaan cair dari gas, temperatur tersebut disebut dengan temperatur kritis. Uap dan cair tidak terdapat pada temperatur itu atau berada diatas temperatur kritis. Untuk mendapatkan saturasi tekanan uap maka harus mengukur temperatur T. Proses mendidih dapat terjadi apabila tekanan lebih rendah dari tekanan uap.Pada waktu ekspirasi (mengeluarkan udara dari paru-paru), udara mengandung uap yang merupakan saturasi atau kejenuhan di dalam paru-paru. Sehingga tekanan total di dalam paru-paru:

cat: PH2O = 47 mmHg pada suhu 37oC

Kemudian jika udara ekspirasi ditampung dalam suatu ruangan dan dikeringkan serta diusahakan pada volume konstan, maka akan diperoleh tekanan total P’, sementara itu diusahakan jumlah mol dari O2 dan CO2 konstan. Temperatur ruangan tersebu adalah T’. Dengan demikian:

Page 4: Rudolf Julius Emanuel Clausius

Tekanan udara kering:

Dengan mempergunakan hukum Dalton oksigen dalam ruangan (container):

n’ = jumlah total mol gas dalam udara kering

Dengan menggunakan persamaan di atas tekanan parsial O2 di dalam paru-paru:

» Persamaan dalam kelembabanSatu hal lagi yang akan dibahas dalam artikel ini, ialah tentang persamaan dalam kelembaban. Didalam udara terdapat uap air. Salah satu cara untuk menyatakan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara ialah dengan menggunakan tekanan parsial uap air dalam udara. Ketika kita mengalami perasaan lembab atau kering bukanlah disebabkan dari tekanan uap parsial itu saja. Misalnya tekanan parsial 15mmHg akan terasa lebih lembab pada suhu 20oC daripada saat suhu 30oC. Bila udara mengandung uap air yang memiliki tekanan parsial yang jauh berbeda dari tekanan uap jenuh air pada suhu saat itu, kita akan merasakan udara kering. Sebaliknya tekanan parsial itu hampir sama dengan tekanan uap jenuh pada suhu tersebut akan kita rasakan udara lembab dengan persamaan:

dengan:PH2O(sat) = tekanan uap saturasiPH2O = tekanan uap parsial

Page 5: Rudolf Julius Emanuel Clausius

Karena proporsi tekanan parsial pada temperatur yang diberikan sama dengan massa jenis udara, maka persamaan kelembaban di atas dapat ditulis menjadi: