rudol manda parintak

Upload: nuruldiniaputri

Post on 14-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yeah

TRANSCRIPT

Rudol Manda Parintak Senin, 13 Mei 2013Makalah Obat-Obat Gangguan Sistem Saraf Pusat

Makalah Obat-Obat Gangguan Sistem Saraf Pusat

Oleh :Rudol Manda Parintak12077

AKADEMI KEPERAWATAN NUSANTARA JAYA MAKASSAR2013

Kata PengantarPuji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan.Melalui makalah ini, kita dapat mengetahui tentangmacam-macam obat dan fungsinya, beserta, dosis dan efek sampingnya. Pembuatan makalah ini menggunakan metode kepustakaan,serta data-data penulis peroleh dari beberapa sumber dan pemikiran yang penulis gabungkan sehingga menjadi sebuah makalah yang semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangan dari makalah ini.Oleh sebab itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar makalah ini akan semakin baik sajiannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Makassar, 12 Mei 2013

Penulis

Daftar isiHalaman Sampul.......................................................................................................... IKata Pengantar............................................................................................................ IIDaftar isi........................................................................................................................ IIIBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 21.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................. 21.4 Manfaat Penulisan............................................................................................ 3BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi Sistem Saraf Pusat.............................................................................. 4 2.2 Klasifikasi Sistem Saraf Pusat.......................................................................... 5 2.3 Obat Perangsang Sistem Saraf Pusat................................................................ 5 2.4 Jenis Obat-Obat Sistem Saraf Pusat & Mekanisme Kerjanya...................... 7BAB III PENUTUP.... 3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 22 3.2 Saran................................................................................................................... 22DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahJaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari jaringan sel-sel khusus dan dibedakan menjadi dua, sel neuron dan sel neoroglia. Sel neuron adalah sel saraf yang merupakan suatu unit dasar dari sistem saraf. Sel ini bertugas melanjutkan informasi dari organ penerima rangsangan kepusat susunan saraf dan sebaliknya.Adapun Jaringan saraf terdiri dari 3 komponen yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, yaitu sel saraf (neuron) yang mampu menghantarkan impuls, sel Schwann yang merupakan pembungkus kebanyakan akson dari sistem saraf perifir dan sel penyokong (neuroglia) yang merupakan sel yang terdapat diantara neuron dari sistem saaf pusat. Oleh karena itu saraf dari sistem saraf perifiritu di bangun oleh neuron dan sel schwann, sedangkan traktus yang terdapat diotak dan susm-sum tulang belakang dibentuk oleh neuron dan neuroglia.Untuk mengetahui perubahan-perubahan listrik didalam saraf, perlu diketahui dulu sifat-sifat akson. Akson dari kebanyakan hewan mamalia umumnya relatif kecil, untuk itu didalam percobaan digunakan akson raksasa yang terdapat pada hewan invertebrat seperti cumi-cumi dan gurita. Berbagai bangunan yang dapat ditemukan dalam sistem saraf hewan yaitu otak, serabut saraf, plektus, dan ganglia. Serabut saraf yaitu kumpulan akson dari sejumlah sel saraf baik sejenis maupun tidak sejenis. Contoh serabut yang sejenis adalah serabut eferen, serabut campuran contohnya adalah campuran antara sejumlah akson dari sel saraf motorik dan sensorik. Apabila rangsangan dengan kekuatan tertentu diberikan kepada membran sels araf, membran akan mengalami perubahan elektrokimia dan perubahan fisiologis. Perubahan tersebut berkaitan dengan adanya perubahan permeabilitas membran yang menyebabkan terjadinya permiabel tehadap Na+ dan sangat kurang permiabel terhadap K+.Depolarisasi yang timbul hanya pada bagian yang dirangsang dinamakan depolarisasi lokal. Pada bagian tersebut terbentuk arus lokal. Apabila rangsangan yang diberi cukup kuat, arus lokal yang timbul pada membran yang terdepolarisasiakan merangsang membran disebelahnya yang masih dalam keadaan istirahat, sehingga sebagian membran tersebut akan ikut terdepolarisasi. Peristiwa ini menunjukkan penjalaran impuls. Depolarisasi adalah nilai potensial aksi yang terjadi akibat adanya rangsangan. Bagian otak depan terakhir adalah telensefalon, telah mengalami perubahan sangat besar selama evolusi vertebrata. Pada ikan dan amphibi, telensefalon lebih dari sekedar suatu penciuman, tapi dapat juga menerima input dari bulbus olfaktori. Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara otomatis tanpa disadari. Oleh karena itu, penulis akan memfokuskan pembahasan mengenai obat-obat gangguan neurologi (saraf).

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :1. Apa defenisi sistem saraf pusat ?2. Apa obat perangsang sistem saraf pusat ?3. Bagaimana klasifikasi sistem saraf pusat ?4. Bagaimana jenis obat-obat sistem saraf pusat & mekanisme kerjanya ?2 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :1. Menjelaskan tentang defenisi sistem saraf pusat ?2. Menjelaskan tentang obat perangsang sistem saraf pusat ?3. Menjelaskan tentang klasifikasi sistem saraf pusat ?4. Menjelaskan tentang jenis obat-obat sistem saraf pusat & mekanisme kerjanya ?

1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :1. Mengetahui tentang defenisi sistem saraf pusat ?2. Mengetahui tentang obat perangsang sistem saraf pusat ?3. Mengetahui tentang klasifikasi sistem saraf pusat ?4. Mengetahui tentang jenis obat-obat sistem saraf pusat & mekanisme kerjanya ?

BAB IIPEMBAHASAN2 2.1 Defenisi Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi, dimana seluruh aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilingdungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia terdiri ata tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater. Susunan saraf pusat berkaitan dengan sistem saraf manusia yang merupakan suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Fungsi sistem saraf antara lain : mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya.Stimulan sistem saraf pusat (SSP) adalah obat yang dapat merangsang serebrum medula dan sumsum tulang belakang. Stimulasi daerah korteks otak-depan oleh se-nyawa stimulan SSP akan meningkatkan kewaspadaan, pengurangan kelelahan pikiran dan semangat bertambah. Contoh senyawa stimulan SSP yaitu kafein dan amfetamin.Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat atau sentral dan sistem saraf tepi (SST). Pada sistem syaraf pusat, rangsang seperti sakit, panas, rasa, cahaya, dan suara mula-mula diterima oleh reseptor, kemudian dilanjutkan ke otak dan sumsum tulang belakang. Rasa sakit disebabkan oleh perangsangan rasa sakit diotak besar. Sedangkan analgetik narkotik menekan reaksi emosional yang ditimbulkan rasa sakit tersebut. Sistem syaraf pusat dapat ditekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang tidak spesifik, misalnya sedatif hipnotik. Obat yang dapat merangsang SSP disebut analeptika.Obat obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan efek farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar yaitu :1. Merangsang atau menstimulasi yang secara langsung maupun tidak langsung merangsang aktivitas otak, sumsum tulang belakang beserta syarafnya.2. Menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun tidak lansung memblokir proses proses tertentu pada aktivitas otak, sumsum tulang belakang dan saraf- sarafnya.Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat memperlihatkan efek yang sangat luas (merangsang atau menghambat secara spesifik atau secara umum). Kelompok obat memperlihatkan selektifitas yang jelas misalnya analgesik antipiretik khusus mempengaruhi pusat pengatur suhu pusat nyeri tanpa pengaruh jelas.

2.2 Klasifikasi Sistem Saraf Pusat

Obat yang bekerja terhadap SSP dapat dibagi dalam beberapa golongan besar, yaitu:1. Psikofarmaka (psikotropika), yang meliputi Psikoleptika (menekan atau menghambat fungsi-fungsi tertentu dari SSP seperti hipnotika, sedativa dan tranquillizers, dan antipsikotika); Psiko-analeptika (menstimulasi seluruh SSP, yakni antidepresiva dan psikostimulansia (wekamin)).2. Untuk gangguan neurologis, seperti antiepileptika, MS (multiple sclerosis), dan penyakit Parkinson.3. Jenis yang memblokir perasaan sakit: analgetika, anestetika umum, dan lokal.4. Jenis obat vertigo dan obat migrain (Tjay, 2002).Umumnya semua obat yang bekerja pada SSP menimbulkan efeknya dengan mengubah sejumlah tahapan dalam hantaran kimia (tergantung kerja transmitter).

2.3 Obat-Obat Perangsang Sistem Saraf Pusat

Obat Perangsang Sistem Saraf Pusat antara lain :

1. AMFETAMIN

Indikasi : untuk narkolepsi, gangguan penurunan perhatian

Efek samping : Euforia dan kesiagaan, tidak dapat tidur, gelisah, tremor, iritabilitas dan beberapa masalah kardiovaskuler (Tachicardia, palpitasi, aritmia, dll)

Farmakokinetik : waktu paruh 4-30 jam, diekskresikan lebih cepat pada urin asam daripada urin basa

Reaksi yang merugikan : menimbulkan efek- efek yang buruk pada sistem saraf pusat, kardiovaskuler, gastroinstestinal, dan endokrin.

dosis : Dewasa: 5-20 mg & Anak > 6 th : 2,5-5 mg/hari.

2. METILFENIDAT

Indikasi : pengobatan depresi mental, pengobatan keracunan depresan SSP, syndrom hiperkinetik pada anak

Efek samping : insomnia, mual, iritabilitas, nyeri abdomen, nyeri kepala, Tachicardia

Kontraindikasi : hipertiroidisme, penyakit ginjal.

Farmakokinetik : diabsorbsikan melalui saluran cerna dan diekskresikan melalui urin, dan waktu paruh plasma antara 1-2 jam

Farmakodinamik : mula- mula :0,5 1 jam P : 1 3 jam, L : 4-8 jam.

Reaksi yang merugikan : takikardia, palpitasi, meningkatkan hiperaktivitas.

dosis pemberian : Dewasa : 10 mg 3x/hr & Anak : 0.25 mg/kgBB/hr.

3. KAFEIN

Indikasi : menghilangkan rasa ngantuk, menimbulkan daya pikir yang cepat, perangsang pusat pernafasan dan fasomotor, untuk merangsang pernafasan pada apnea bayi prematur

Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor, tachicardia, pernafasan lebih cepat

Kontraindikasi : diabetes, kegemukan, hiperlipidemia, gangguan migren, sering gelisah (anxious).

Farmakokinetik : kafein didistribusikan keseluruh tubuh dan diabsorbsikan dengan cepat setelah pemberian, waktu paruh 3-7 jam, diekskresikan melalui urin

Reaksi yang merugikan : dalam jumlah yang lebih dari 500 mg akan mempengaruhi SSP dan jantung. Dosis pemberian : apnea pada bayi : 2.5-5 mg/kgBB/hr.

4. NIKETAMID

Indikasi : merangsang pusat pernafasan

Efek samping : pada dosis berlebihan menimbulkan kejang

Farmakokinetik : diabsorbsi dari segala tempat pemberian tapi lebih efektif dari IV

Dosis : 1-3 ml untuk perangsang pernafasan

5. DOKSAPRAM

Indikasi : perangsang pernafasan Efek samping : hipertensi, tachicardia, aritmia, otot kaku, muntah

Farmakokinetik : mempunyai masa kerja singkat dalam SSP

Dosis : 0.5-1.5 mg/kgBB.

2.3 Jenis Obat-Obat Sistem Saraf Pusat & Mekanisme Kerjanya

1.Obat AnestetikObat anestetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dalam bermacan-macam tindakan operasi. a). Anestetik Lokal: Obat yang merintangi secara reversible penerusan impuls-impuls syaraf ke SSP (susunan syaraf pusat) pada kegunaan lokal dengan demikian dapat menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin.

Cara penggunaan obat Anestetik Anestetik lokal umumnya digunakan secara parenteral misalnya pembedahan kecil dimana pemakaian anestetik umum tidak dibutuhkan. Anestetik local dibagi menjadi 3 jenis :1. Anestetik permukaan, digunakan secara local untu melawan rasa nyeri dan gatal, misalnya larutan atau tablet hisap untuk menghilangkan rasa nyeri di mulut atau leher, tetes mata untuk mengukur tekana okuler mata atau mengeluarkan benda asing di mata, salep untuk menghilangkan rasa nyeri akibat luka bakar dan suppositoria untuk penderita ambient/ wasir.2. Anestetik filtrasi yaitu suntikan yang diberikan ditempat yang dibius ujung-ujung sarafnya, misalnya pada daerah kulit dan gusi3. Anestetik blok atau penyaluran saraf yaitu dengan penyuntikan disuatu tempat dimana banyak saraf terkumpul sehingga mencapai daerah anestesi yang luas misalnya pada pergelangan tangan atau kaki. Obat obat anestetik local umumnya yang dipakai adalah garam kloridanya yang mudah larut dalam air.

Persyaratan Anestetik local Anestetik local dikatakan ideal apabila memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut :a. Tidak merangsang jaringanb. Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan saraf sentralc. Toksisitas sistemis rendahd. Efektif pada penyuntikan dan penggunaan locale. Mula kerja dan daya kerjanya singkat untuk jangka waktu cukup lamaf. Larut dalam air dengan menghasilakan larutan yang stabil dan tahan pemanasan

Efek samping Eek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat khasiat dari kardiodepresifnya ( menekan fungsi jantung ), mengakibatkan hipersensitasi berupa dermatitis alergi.

PenggolonganSecara kimiawi anestetik local dibagi 3 kelompok yaitu :1. Senyawa ester, contohnya prokain, benzokain, buvakain, tetrakain, dan oksibuprokain2. Senyawa amida, contohnya lidokain, mepivikain, bupivikain,, cinchokain dll.Semua kokain, semua obat tersebut diatas dibuat sintesis.

Sediaan, indikasi, kontra indikasi dan efek samping 1.BupivikainIndikasi : anestetik lokal2.Etil kloridaIndikasi : anestetik local Efek samping : menekan pernafasan, gelisah dan mual3.LidokainIndikasi : anestesi filtrasi dan anestesi permukaan, antiaritmiaEfek samping : mengantuk

4.Benzokain Indikasi : anestesi permukaan dan menghilangkan rasa nyeri dan gatal5.Prokain ( novokain ) Indikasi : anestesi filtrasi dan permukaanEfek samping : hipersensitasi6.TetrakainIndikasi : anestesi filtrasi 7.BenzilalkoholIndikasi : menghilangkan rasa gatal, sengatan matahari dan gigiKontra indikasi : insufiensi sirkulasi jantung dan hipertensiEfek samping : menekan pernafasan

b). Anestetika UmumObat yang dapat menimbulkan suatu keadaan depresi pada pusat-pusat syaraf tertentu yang bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan.

Persyaratan Anestetik Umum Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu anestetik umum : 1.berbau enak dan tidak merangsang selaput lender2. mula kerja cepat tanpa efek samping3. sadar kembalinya tanpa kejang4. berkhasiat analgetik baik dengan melemaskan otot-otot seluruhnya5. Tidak menambah pendarahan kapiler selama waktu pembedahan.

Efek sampingHampir semua anestetik umum mengakibatkan sejumlah efek samping yang terpenting diantaranya adalah :Menekan pernafasa, paling kecil pada N2O, eter dan trikloretikenMengurangi kontraksi jantung, terutama haloten dan metoksifluran yang paling ringan pada eterMerusak hati, oleh karena sudah tidak digunakan lagi seperti senyawa klorMerusak ginjal, khususnya metoksifluran

PenggolonganMenurut penggunaannya anestetik umum digolongkan menjadi 2 yaitu:1. Anestetik injeksi, contohnya diazepam, barbital ultra short acting ( thiopental dan heksobarbital)2. Anestetik inhalasi diberikan sebagai uap melalui saluran pernafasan. Contohnya eter, dll.Sediaan, indikasi, kontra indikasi dan efek samping1.Dinitrogen monoksidaIndikasi : anestesi inhalasi2.EnfluranIndikasi : anestesi inhalasi ( untuk pasien yang tidak tahan eter)Efek samping : menekan pernafasan, gelisah, dan mual3. HalotanIndikasi : anestesi inhalasiEfek samping : menekan pernafasan, aritmia, dan hipotensi4.DroperidolIndikasi : anestesi inhalasi5.EterIndikasi : anestesi inhalasiEfek samping : merangsang mukosa saluran pernafasan6.Ketamin hidrokloridaIndikasi : anestesi inhalasiEfe Efek samping : menekan pernafasan (dosis tinggi ), halusinasi dan tekanan darah naik.7.TiopentalIndikasi : anestesi injeksi pada pembedahan kecil seperti di mulutKontra indikasi : insufiensi sirkulasi jantung dan hipertensiEfek samping : menekan pernafasan

2.Obat Hipnotik dan SedativeHipnotik atau obat tidur berasal dari kata hynops yang berarti tidur, adalah obat yang diberikan malam hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi keinginan tubuh normal untuk tidur, mempermudah atu menyebabkan tidur. Sedangkan sedative adalah obat obat yang menimbulkan depresi ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur, dengan efek menenangkan dan mencegah kejang-kejang. Yang termasuk golongan obat sedative-hipnotik adalah: Ethanol (alcohol),Barbiturate,fenobarbital,Benzodiazepam, methaqualon.

Insomnia dan pengobatannyaInsomnia atau tidak bisa tidur dapat disebabkan oleh factor-faktor seperti : batuk,rasa nyeri, sesak nafas, gangguan emosi, ketegangan, kecemasan, ataupun depresi. Factor penyebab ini harus dihilangkan dengan obat-obatan yang sesuai seperti:Antussiva, anelgetik, obat-obat vasilidator, anti depresiva, sedative atau tranquilizer.

Persyaratan obat tidur yang ideal1.Menimbulkan suatu keadaan yang sama dengan tidur normal2.Jika terjadi kelebihan dosis, pengaruh terhadap fungsi lain dari system saraf pusat maupun organ lainnya yang kecil.3.Tidak tertimbun dalam tubuh4.Tidak menyebabkan kerja ikutan yang negative pada keesokan harinya5.Tidak kehilangan khasiatnya pada penggunaan jangka panjang

Efek samping Kebanyakan obat tidur memberikan efek samping umum yng mirip dengan morfin antara lain :a.Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi, contihnya flurazepam, kloralhidrat, dan paraldehida.b.Tekanan darah menurun, contohnya golongan barbiturate.c.Hang-over, yaitu efek sisa pada keesokan harinya seperti mual, perasaan ringan di kepala dan pikiran kacau, contohnya golongan benzodiazepine dan barbiturat.d.Berakumulasi di jaringan lemak karena umumnya hipnotik bersifat lipofil.

Penggolongan Secara kimiawi, obat-obat hipnotik digolongkan sebagai berikut :1.Golongan barbiturate, seperti fenobarbital, butobarbital, siklobarbital, heksobarbital,dll.2.Golongan benzodiazepine, seperti flurazepam, nitrazepam, flunitrazepam dan triazolam.3.Golongan alcohol dan aldehida, seperti klralhidrat dan turunannya serta paraldehida.4.Golongan bromide, seperti garam bromide ( kalium, natrium, dan ammonium ) dan turunan ure seperti karbromal dan bromisoval.5.Golongan lain, seperti senyawa piperindindion (glutetimida ) dan metaqualon.

Obat generik, indikasi, kontra indikasi, dan efek samping 1.DiazepamIndikasi : hipnotika dan sedative, anti konvulsi, relaksasi, relaksasi otot dan anti ansietas (obat epilepsi).2.NitrazepamIndikasi : seperti indikasi diazepamEfek samping : pada pengguanaan lama terjadi kumulasi dengan efek sisa (hang over ), gangguan koordinasi dan melantur.3.FlunitrazepamIndikasi : hipnotik, sedatif, anestetik premedikasi operasi.Efek samping : amnesia (hilang ingatan )4.Kloral hidratIndikasi : hipnotika dan sedative Efek samping : merusak mukosa lambung usus dan ketagihan5.LuminalIndikasi : sedative, epilepsy, tetanus, dan keracunan strikhnin.

3.Obat Psikofarmaka / psikotropik Obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, dan digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik.

Psikofarmaka dibagi dalam 3 kelompok :1).Neuroleptika yaitu obat yang berkerja sebagai anti psikotis dan sedative yang dikenal dengan Mayor Tranquilizer.Neuroleptika mempunyai beberapaa khasiat : 1.Anti psikotika, yaitu dapat meredakan emosi dan agresi, mengurangi atau menghilangkan halusinasi, mengembalikan kelakuan abnormal dan schizophrenia.2.Sedative yaitu menghilangkan rasa bimbang, takut dan gelisah, contoh tioridazina.3.Anti emetika, yaitu merintangi neorotransmiter ke pusat muntah, contoh proklorperezin.4.Analgetika yaitu menekan ambang rasa nyeri, contoh haloperidinol.

Efek samping 1.Gejala ekstrapiramidal yaitu kejang muka, tremor dan kaku anggota gerak karena disebabkan kekurangan kadar dopamine dalam otak.2.Sedative disebabkan efek anti histamine antara lain mengantuk,lelah dan pikiran keruh.3.Diskenesiatarda, yaitu gerakan tidak sengaja terutama pada otot muka (bibir, dan rahang )4.Hipotensi, disebabkan adanya blockade reseptor alfa adrenergic dan vasolidasi.5.Efek anti kolinergik dengan cirri-ciri mulut kering, obstipasi dan gangguan penglihatan.6.Efek anti serotonin menyebabkan gemuk karena menstimulasi nafsu makan7.Galaktore yaitu meluapnya ASI karena menstimulasi produksi ASI secara berlebihan.

2).Ataraktika/ anksiolitika yaitu obat yang bekerja sedative, relaksasi otot dan anti konvulsi yang digunakan pada gangguan akibat gelisah/ cemas, takut, stress dan gangguan tidur, dikenal dengan Minor Tranquilizer.Penggolongan obat-obat ataraktika dibagi menjadi 2 yaitu :1.Derivat Benzodiazepin2.Kelompok lain, contohnya : benzoktamin, hidrosizin dan meprobramat.

Adapun obat yang menstimulasi fungsi psikis terhadap susunan saraf pusat, dibagi 2:a.Anti Depresiva, dibagi menjadi thimoleptika yaitu obat yang dapat melawan melankolia dan memperbaiki suasana jiwa serta thimeritika yaitu menghilangkan inaktivitas fisik dan mental tanpa memperbaiki suasana jiwa. Secara umum anti depresiva dapat memperbaiki suasana jiwa dan dapat menghilangkan gejala-gejala murum dan putus asa. Obat ini terutama digunakan pada keadaan depresi, panic dan fobia.Anti depresiva dibagi dalam 2 golongan :1.Anti depresiva generasi pertama, seringkali disebut anti depresiva trisiklis dengan efek samping gangguan pada system otonom dan jantung. Contohnya imipramin dan amitriptilin.2.Anti deprisiva generasi kedua, tidak menyebabkan efek anti kolinergik dan gangguan jantung, contohnya meprotilin dan mianserin.

3). Psikostimulansia yaitu obat yang dapat mempertinggi inisiatif, kewaspadaan dan prestasi fisik dan mental dimana rasa letih dan kantuk ditangguhkan, memberikan rasa nyaman dan kadang perasaan tidak nyaman tapi bukan depresi..4.Obat AntikonvulsanObat mencegah & mengobati bangkitan epilepsi. Contoh : Diazepam, Fenitoin,Fenobarbital, Karbamazepin, Klonazepam.

5.Obat Pelemas otot / muscle relaxantObat yg mempengaruhi tonus otot

6.Obat Analgetik atau obat penghalang nyeriObat atau zat-zat yang mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Sedangkan bila menurunkan panas disebut Antipiretika.

Atas kerja farmakologisnya, analgetik dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu:1. Analgetik Perifer (non narkotik), analgetik ini tidak dipengaruhi system saraf pusat. Semua analgetik perifer memiliki khasiat sebagai anti piretik yaitu menurunkan suhu. Terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.

Penggolongan:Berdasarkan rumus kimianya analgetik perifer digolongkan menjadi :1.Golongan salisilatAsam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin. Obat ini diindikasikan untuk sakit kepala, neri otot, demam. Sebagai contoh aspirin dosis kecil digunakan untuk pencegahan thrombosis koroner dan cerebral. Asetosal adalah analgetik antipirentik dan anti

inflamasi yang sangat luas digunakan dan digolongkan dalam obat bebas. Efek sampingnya yaitu perangsangan bahkan dapat menyebabkan iritasi lambung dan saluran cerna.2.Golongan para aminofenolTerdiri dari fenasetin dan asetaminofen (parasetamol ). Efek samping golongan ini serupa denga salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sedang, dan dapat menurunkan suhu tubuh dalam keadaan demam, dengan mekanisme efek sentral. Efek samping dari parasetamol dan kombinasinya pada penggunaan dosis besar atau jangka lama dapat menyebabkan kerusakan hati.3.Golongan pirazolon(dipiron)Dipiron sebagai analgetik antipirentik, karena efek inflamasinya lemah. Efek samping semua derivate pirazolon dapat menyebabkan agranulositosis, anemia aplastik dan trombositopenia.4.Golongan antranilatDigunakan sebagai analgetik karena sebagai anti inflamasi kurang efektif dibandingkan dengan aspirin. Efek samping seperti gejala iritasi mukosa lambung dan gangguan saluran cerna sering timbul.

Penggunaan :Obat-obat ini mampu meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa memengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan. Kebanyakan zat ini juga berdaya antipiretis dan/atau antiradang. Oleh karena itu tidak hanya digunakan sebagai obat antinyeri, melainkan juga pada demam (infeksi virus/kuman, selesma, pilek) dan peradangan seperti rematik dan encok.

Efek samping :Yang paling umum adalah gangguan lambung-usus, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal dan juga reaksi alergi kulit. Efek-efek samping ini terutama terjadi pada penggunaan lama atau dalam dosis tinggi. Oleh karena itu penggunaan anal-getika secara kontinu tidak dianjurkan.2.Analgetik Narkotik, Khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti fraktur dan kanker.Nyeri pada kanker umumnya diobati menurut suatu skema bertingkat empat, yaitu:1. Obat perifer (non Opioid) peroral atau rectal; parasetamol, asetosal.2. Obat perifer bersama kodein atau tramadol.3. Obat sentral (Opioid) peroral atau rectal.4. Obat Opioid parenteral.Penggolongan analgetik narkotik adalah sebagai berikut :a.Alkaloid alam : morfin,codeinb.Derivate semi sintesis : heroinc.Derivate sintetik : metadon, fentanild.Antagonis morfin : nalorfin, nalokson, dan pentazooin.

Obat generik, indikasi, kontra indikasi, dan efek samping1.MorfinIndikasi : analgetik selama dan setelah pembedahanKontra indikasi: depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut.Efek samping : mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/ indiksi pada over dosis.2.Kodein fosfatIndikasi : nyeri ringan sampai sedangKontra indikasi: depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akutEfek samping : mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/ indiksi over dosis3.FentanilIndikasi : nyeri kronik yang sukar diatasi pada kankerKontra indikasi: depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akutEfek samping: mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/indiksi over dosis4.Petidin HClIndikasi : nyeri sedang sampai berat, nyeri pasca bedahKontra indikasi: depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akutEfek samping : mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/indiksi over dosis5.Tremadol HClIndikasi : nyeri sedang sampai beratKontra indikasi: depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akutEfek samping : mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/indiksi over dosis

Nalorfin, NaloksonAdalah antagonis morfin, bekerja meniadakan semua khasiat morfin dan bersifat analgetik. Khusus digunakan pada kasus overdosis atau intoksikasi obat-obat analgetik narkotik.

7.Antipiretikadalah zat-zat yg dapat mengurangi suhu tubuh.

8.Obat AntimigrainObat yang mengobati penyakit berciri serangan-serangan berkala dari nyeri hebat pada satu sisi.

9. Obat Anti Reumatik Obat yang digunakan untuk mengobati atau menghilangkan rasa nyeri pada sendi/otot, disebut juga anti encok. Efek samping berupa gangguan lambung usus, perdarahan tersembunyi (okult ), pusing, tremor dan lain-lain. Obat generiknya Indomestasin, fenilbutazon, dan piroksikam.

10. Obat Anti DepresanObat yang dapat memperbaiki suasana jiwa dapat menghilangkan atau meringankan gejala-gejala keadaan murung yang tidak disebabkan oleh kesulitan sosial, ekonomi dan obat-obatan serta penyakit.

11. NeuroleptikaObat yang dapat menekan fungsi-fungsi psikis (jiwa) tertentu tanpa menekan fungsi-fungsi umum seperti berfikir dan berkelakuan normal. Obat ini digunakan pada gangguan (infusiensi) cerebral seperti mudah lupa, kurang konsentrasi dan vertigo. Gejalanya dapat berupa kelemahan ingatan jangka pendek dan konsentrasi, vertigo, kuping berdengung, jari-jari dingin, dan depresi.Obat generik, indikasi, kontra indikasi, dan efek samping1.PiracetamObat ini diindikasikan untuk gejala dengan proses menua seperti daya ingat berkurang, terapi pada anak seperti kesulitan belajar.2.Pyritinol HClObat ini diindikasikan untuk pasca trauma otak, perdarahan otak, gejala degenerasi otak sehubungan gangguan metabolism.3.MecobalaminObat ini diindikasikan untuk terapi neuropati perifer.

12. Obat AntiepileptikaObat yang dapat menghentikan penyakit ayan, yaitu suatu penyakit gangguan syaraf yang ditimbul secara tiba-tiba dan berkala, adakalanya disertai perubahan-perubahan kesadaran.Penyebab antiepileptika : pelepasan muatan listrik yang cepat, mendadak dan berlebihan pada neuron-neuron tertentu dalam otak yang diakibatkan oleh luka di otak( abses, tumor, anteriosklerosis ), keracunan timah hitam dan pengaruh obat-obat tertentu yang dapat memprovokasi serangan epilepsi.

Jenis Jenis Epilepsi :1.Grand mal (tonik-tonik umum )Timbul serangan-serangan yang dimulai dengan kejang-kejang otot hebat dengan pergerakan kaki tangan tak sadar yang disertai jeritan, mulut berbusa,mata membeliak dan disusul dengan pingsan dan sadar kembali.2.Petit malSerangannya hanya singkat sekali tanpa disertai kejang.3.Psikomotor (serangan parsial kompleks)Kesadaran terganggu hanya sebagian tanoa hilangnya ingatan dengan memperlihatkan perilaku otomatis seperti gerakan menelan atau berjalan dalam lingkaran.

Penggunaan1.untuk menghindari sel-sel otak2.mengurangi beban social dan psikologi pasien maupun keluarganya3.profilaksis/pencegahan sehingga jumlah serangan berkurang

Penggolongan 1.Golongan hidantoin, adalah obat utama yang digunakan pada hamper semua jenis epilepsi. Contoh fenitoin.2.Golongan barbiturat, sangat efektif sebagi anti konvulsi, paling sering digunakan pada serangan grand mal. Contoh fenobarbital dan piramidon.3.Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini berkhasiat antidepresif dan anti konvulsif.4.Golongan benzodiazepine, memiliki khasiat relaksasi otot, hipnotika dan antikonvulsiv yang termasuk golongan ini adalah desmetildiazepam yang aktif,klorazepam, klobazepam.5.Golongan asam valproat, terutama efektif untuk terapi epilepsy umum tetapi kurang efektif terhadap serangan psikomotor. Efek anti konvulsi asam valproat didasarkan meningkatkan kadar asam gama amino butirat acid.

Obat generik, indikasi, kontra indikasi, efek samping1.FenitoinIndikasi : semua jenis epilepsi,kecuali petit mal, status epileptikusKontra indikasi: gangguan hati, wanita hamil dan menyusuiEfek samping : gangguan saluran cerna, pusing nyeri kepala tremor, insomnia.

2.PenobarbitalIndikasi : semua jenis epilepsi kecuali petit mal, status epileptikusKontra indikasi: depresi pernafasan berat, porifiriaEfek samping :mengantuk, depresi mental

3.KarbamazepinIndikasi : epilepsi semua jenis kecuali petit mal neuralgia trigeminusKontra indikasi: gangguan hati dan ginjal, riwayat depresi sumsum tulangEfek samping : mual,muntah,pusing, mengantuk, ataksia,bingung

4.KlobazamIndikasi : terapi tambahan pada epilepsy penggunaan jangka pendek ansietas.Kontra indikasi: depresi pernafasanEfek samping : mengantuk, pandangan kabur, bingung, amnesia ketergantungan kadang-kadang nyeri kepala, vertigo hipotensi.5.DiazepamIndikasi : status epileptikus, konvulsi akibat keracunanKontra indikasi: depresi pernafasanEfek samping : mengantuk, pandangan kabur, bingung, antaksia, amnesia, ketergantungan, kadang nyeri kepala.

13. Obat AntiemetikaObat untuk mencegah / menghentikan muntah akibat stimulasi pusat muntah yang disebabkan oleh rangsangan lambung usus, melalui CTZ (Cheme Receptor Trigger Zone) dan melalui kulit otak.Penggunaan :Antiemetika diberikan kepada pasien dengan keluhan sebagai berikut :1.Mabuk jalan2.Mabuk kehamilan3.Mual atau muntah yang disebabkan penyakit tertentu seperti pada pengobatan dengan radiasi atau obat-obat sitostatik.

Penggolongan1.Anti histaminEfek samping anti histamine ini adalah mengantuk. Anti histamine yang dipaki adalah sinarizin, dimenhidrinat, dan prometazin, toklat.

2.Dopamin blokersinarizin3.Metoklopramid dan fenotiazinBekerja secara selektif merintangi reseptor dopamine ke chemo reseptor trigger zone tetapi tidak efektif untuk motion sickness. Obat yng dipaki adalah klorpromazin HCl,perfenazin, proklorperazin dan trifluoperazin.4.DomperidonBekerja berdasarkan peringatan reseptor dopamine ke CTZ. Efek samping jarang terjadi hanya berupa kejang-kejang usus. Obat ini dipaki pada kasus mual dan muntah yang berkaitan dengan obat-obatan sitostatika.5.Antagonis serotoninBermanfaat pada pasien mual, muntah yang berkaitan dengan obat-obatan sitostatika.Obat generic, indikasi, kontra indikasi, efek samping1.SinarizinIndikasi : kelainan vestibuler seperti vertilago, tinnitus, mual dan muntah.Kontra indikasi : kehamilan/ menyusui, hipotensi, dan serangan asmaEfek samping : gejala ekstra pyramidal, mengantuk, sakit kepala

2.DimenhidrinatIndikasi : mual, muntah, vertigo, mabuk perjalanan dan kelainan labirinKontra indikasi : serangan asma akut, gagal jantung dan kehamilanEfek samping : mengantuk dan gangguan psikomotor

3.Klorpromazin HClIndikasi : mual dan muntahKontra indikasi : gangguan hati dan ginjalEfek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal

4.PerfenazinIndikasi : mual dan muntah beratKontra indikasi : gangguan hati dan ginjalEfek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal

5.ProklorperazinIndikasi : mual dan muntah akibat gangguan pada labirinKontra indikasi : gangguan hati dan ginjalEfek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal

6.TrifluoperazinIndikasi :mual dan muntah beratKontra indikasi : gangguan hati dan ginjalEfek samping : mengantuk, gejala ekstra pyramidal

14. Obat Parkinson (penyakit gemetaran )Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkison yang ditandai dengan gejala tremor, kaku otot,gangguan gaya berjalan, gannguan kognitif, persepsi, dan daya ingat. Penyakit ini terjadi akibat proses degenerasi yang progresif dan sel-sel otak sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi neurotransmitter yaitu dopamin.

Gejala gejala Parkison dapat dikelompokan sebagai berikut :Gangguan motorik positif, misalnya terjadi tremor dan rigiditas. Gangguan negative misalnya terjadi hipokinesia.Gejala vegetatif, seperti air liur dan air mata berlebihan, muka pucat dan kaku.Gangguan psikis, seperti berkurangnya kemampuan mengambil keputusan, merasa tertekan.

Penyebab penyakit Parkinson : Idiopatik (tidak diketahui sebabnya)Radang, trauma, anterosklerosis pada otakEfek samping obat psikofarmaka

PenggunaanMeskipun pengobatan parkison tidak dapat mencegah progesi penyakit, tetapi sangat memperbaiki kualitas dan harapan hidup kebanyakan pasien. Karena itu pemberian obat sebaiknya dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan sedikit demi sedikit.

PenggolonganBerdasarkan cara kerjanya dibagi menjadi :1.Obat anti muskarinik, seperti triheksifenidil/ benzheksol, digunakan pada pasien dengan gejala ringan dimana tremor adalah gejala yang dopamin.2.Obat anti dopaminergik, seperti levodopa, bromokriptin. Untuk penyakit Parkinson idiopatik, obat pilihan utama adalah levodopa.3.Obat anti dopamine antikolinergik, seperti amantadine.4.Obat untuk tremor essensial, seperti haloperidol, klorpromazine, primidon.

Obat generic, indikasi, kontra indikasi dan efek samping1.Triheksifenidil Mempunyai daya antikolinergik yang dapat memperbaikintremor, tetapi kurang efektif terhadap akinesia dan kekakuan.2.BiperidinDerivate yang terutama efektif terhadap akinesia dan kekakuan, kurang aktif terhadap tremor. Efek samping kurang lebih sama.Indikasi : Parkinson, gangguan ektrapiramidal karena obat.Kontra indikasi : retensi urine, glaucoma, tersumbatnya saluran cernaEfek samping : gangguan lambung usus, mulut kering, gangguan penglihatan dan efek-efek sentral.3.LevodopaLevodopa terutama efektif terhadap hipokinesia dan kekakuan, sedangkan terhadap tremor umumnya kurang efektif dibandingkan dengan antikolinergik.Indikasi : parkinsonisme bukan karena obatKontra indikasi : glukoma, penyakit psikiatri beratEfek samping : anoreksia, mual, muntah, insomnia4.BromokriptinBekerja sebagai antagonis dopamine, obat ini semula digunakan pada pasien-pasien parkison hanya dimana efek-efek dopa berkurang setelah beberapa tahun dan efeknyapun menjadi singkat, bersamaan dengan lebih seringnya terjadi efek samping.Indikasi : parkinsonismeEfek sampan :gangguan lambung usus, pada dosis tinggi halusinasi, gangguan psikomotor dll.5.AmantadineObat anti influenza ini secara kebetulan ditemukan daya anti parkisonnya.Efek samping : lebih ringan dari levodopa, pada dosis biasa tidak sring terjadi antara lain mulut kering, gangguan penglihatan, hipotensi ortostatik, kadang-kadang terjadi udema mata kaki. Mekanisme kerja melalui memperbanyak pelepasan dari ujung-ujung saraf. BAB III

PENUTUP

3.1 KesimpulanJadi, Bermacam-macam penyakit memerlukan obat yang berbeda-beda, begitu pula dengan obatnya selain mempunyai fungsi masing-masing obat juga mempunyai efek sampingnya masing-masing, dan sebagai perawat kita semua harus bisa memahami tentang obat dan jenisnya.

3.1 SaranSelesainya makalah ini tidak terlepas dari banyaknya kekurangan-kekurangan pembahasannya dikarenakan oleh berbagai macam faktor keterbatasan waktu, pemikiran dan pengetahuan penulis yang terbatas, oleh karena itu untuk kesempernuan makalah ini penulis sangat membutuhkan saran-saran dan masukan yang bersifat membangun kepada semua pembaca.Tidak terlepas dari semua itu penulis juga menyarankan bahwa sebaiknya gunakanlah obat sesuai anjuran dokter, dan pergunakanlah obat tersebut sesuai dengan penyakit yang diderita , jangan menggunakan obat kurang atau melebihi batasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kee, Joyce L dan Hayes, Evelyn R:farmakologi, pendekatan proses keperawatan: EGC, Jakarta.1996

Tan, Hoan, Tjay dan Raharja, Kirana: obat-obat penting, edisi keempat:1991

Muschleir, emst, dinamika obat, edisi kelima, penerbit ITB, Bandung: 1991

Purwanto, SL dan Istiantoro, Yati. 1992. DOI(Data Obat DiIndonesia). Jakarta: PT. Grafindian Jaya.

Katzung, Bertram G.2002. Farmakologi Dasar Dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika.

Kee, Joyce L dan Hayes, Evelyn R.1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta :EGC.

n Website:http://afifahyunitasari.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-pengaruh-narkoba.htmlhttp://hattaanita.blogspot.com/2011/03/contoh-makalah-pengaruh-narkoba.htmlhttp://www.sentra-edukasi.com/2011/08/pengaruh-obat-obatan-terhadap-sistem.htmlhttp://www.sridianti.com/biologi/saraf/obat-sistem-saraf/http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/gangguan-pada-sistem-regulasi/http://slametarmia.blogspot.com/2013/02/makalah-farmakologi-obat-analgesik.htmlhttp://kahfiteplan.blogspot.com/2012/04/obat-sistem-saraf-pusat.html