ruang-vektor-umum.pdf

8
RUANG VEKTOR UMUM Dosen Pengampu : Darmadi S.Si M.Pd Disusun oleh : 1. Agung Dwi Cahyono (08411.056) 2. Ardie Kusuma (08411.073) 3. Heri Cahyono (08411.145) 4. Lingga Nico Pradana (08411.180) 5. Yudha Sofyan Mahmudi (08411.293) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP PGRI MADIUN 2010

Upload: dian-putra

Post on 23-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

vektor, math, matriks

TRANSCRIPT

  • 0

    RUANG VEKTOR UMUM

    Dosen Pengampu :

    Darmadi S.Si M.Pd

    Disusun oleh :

    1. Agung Dwi Cahyono (08411.056)

    2. Ardie Kusuma (08411.073)

    3. Heri Cahyono (08411.145)

    4. Lingga Nico Pradana (08411.180)

    5. Yudha Sofyan Mahmudi (08411.293)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU

    PENGETAHUAN ALAM

    IKIP PGRI MADIUN

    2010

  • 1

    RRuuaanngg VVeekkttoorr UUmmuumm

    A. Difinisi

    Sebarang himpunan benda yang dimisalkan dengan V, yang dua operasinya kita

    definisikan yakni penambahan dan perkalian skalar (bilangan riil).

    Operasi penjumlahan (addition) dapat diartikan sebagai suatu aturan yang

    mengasosiakan setiap pasang objek u dan v pada V dengan suatu objek u+v, yang

    disebut jumlah u dan v.

    Operasi perkalian skalar (scalar multiplication), dapat diartikan sebagai suatu aturan

    yang mengasosiakan setiap skalar k dan setiap objek u pada V dengan suatu objek ku,

    yang disebut kelipatan skalar (scalar multiple) dari u oleh k.

    Jika aksioma-aksioma berikut dipenuhi oleh semua benda u, v, w pada V dan oleh

    semua skalar k dan l, maka kita namakan V sebuah ruang vektor (vector space) dan

    benda-benda pada V kita namakan vektor.

    Aksioma-aksioma tersebut adalah sebagai berikut :

    1) Jika u dan v adalah benda-benda pada V, maka u+v berada di V.

    2) uvvu

    3) wvuwvu

    4) Ada sebuah benda 0 di V sehingga uuu 00 untuk semua u di V.

    5) untuk setiap u di V, ada sebuah benda u di V yang kita namakan negatif u sehingga

    0 uuuu .

    6) Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang benda di V, maka ku berada di V.

    7) kvkuvuk

    8) lukuulk

    9) uklluk

    10) uu 1

    Skalar dapat berupa bilangan real atau bilangan kompleks, tergantung pada

    aplikasinya. Ruang vektor dimana skalar-skalarnya adalah bilangan kompleks disebut

    ruang vektor kompleks (complex vector space), dan ruang vektor dimana skalar-

    skalarnya merupakan bilangan real disebut ruang vektor real (ruang vektor real).

  • 2

    Definisi dari suatu ruang vektor tidak menyebutkan sifat dan vektor maupun

    operasinya. Objek apa saja dapat menjadi suatu vektor dan operasi penjumlahan dan

    perkalian skalar kemungkinan tidak memiliki hubungan atau kemiripan apapun dengan

    operasi-operasi vektor standar pada nR , asalkan kesepuluh aksioma ruang vektor

    terpenuhi.

    Contoh berikut akan memberikan gambaran mengenai kemungkinan keragaman

    vektor tersebut. Pada setiap contoh, akan diberikan suatu himpunan V tak kosong dan

    dua operasi penjumlahan dan perkalian skalar. Kemudian akan dibuktikan bahwa

    kesepuluh aksioma ruang vektor terpenuhi, sehingga V dapat disebut sebagai suatu ruang

    vektor dengan melakukan operasi-operasi yang telah ditentukan.

    Contoh soal :

    Ruang vektor matriks 3x2

    1. M = {semua matriks berordo 3x2}. Operasi penjumlahan pada M adalah operasi

    penjumlahan matriks. Operasi perkaliannya adalah perkalian skalar dari F dengan

    anggota-anggota M. Apakah M merupakan ruang vektor ?

    Penyelesaian :

    Misalkan matrik A, matrik B, dan matrik C adalah elemen dari M.

    3231

    2221

    1211

    aa

    aa

    aa

    A ,

    3231

    2221

    1211

    bb

    bb

    bb

    B ,

    3231

    2221

    1211

    cc

    cc

    cc

    C

    Aksioma 1:

    32323131

    22222121

    12121111

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    baba

    baba

    baba

    bb

    bb

    bb

    aa

    aa

    aa

    BA

    Maka aksioma 1 terbukti karena A+B adalah matrik berordo 3x2.

  • 3

    Aksioma 2:

    AB

    aa

    aa

    aa

    bb

    bb

    bb

    bb

    bb

    bb

    aa

    aa

    aa

    BA

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    Maka Aksioma 2 terpenuhi.

    Aksioma 3:

    Maka aksioma 3 terpenuhi.

    Aksioma 4:

    A

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    A

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    00

    00

    00

    0

    Maka aksioma 4 terpenuhi.

    Aksioma 5:

    0

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    AA

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    AA

    Maka aksioma 5 terpenuhi:

    Aksioma 6:

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    kaka

    kaka

    kaka

    aa

    aa

    aa

    kkA

    Maka aksioma 6 terpenuhi karena kA adalah matrik berordo 3x2 yang merupakan

    objek di M.

    CBAcc

    cc

    cc

    bb

    bb

    bb

    aa

    aa

    aa

    cc

    cc

    cc

    bb

    bb

    bb

    aa

    aa

    aa

    CBA

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

  • 4

    Aksioma 7 :

    kBkAbb

    bb

    bb

    k

    aa

    aa

    aa

    k

    bb

    bb

    bb

    aa

    aa

    aa

    kBAk

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    Maka aksioma 7 terpenuhi.

    Aksioma 8:

    lAkAaa

    aa

    aa

    l

    aa

    aa

    aa

    k

    aa

    aa

    aa

    lkAlk

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    Maka aksioma 8 terpenuhi.

    Aksioma 9:

    Aklaa

    aa

    aa

    kl

    aa

    aa

    aa

    lklAk

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    Maka aksioma 9 terpenuhi.

    Aksioma 10:

    A

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    aa

    A

    3231

    2221

    1211

    3231

    2221

    1211

    11

    Maka aksioma 10 terpenuhi.

    Karena kesepuluh aksioma terpenuhi maka himpunan M merupakan suatu ruang

    vektor.

  • 5

    Ruang Vektor Nol

    Misalkan V terdiri dari suatu objek tunggal, yang dinotasikan dengan 0, dan

    didefinisikan 0+0=0 dan k0=0 untuk semua skalar k. Apakah V merupakan ruang

    vektor?

    Pemeriksaan untuk mengetahui apakah semua aksioma ruang vektor telah terpenuhi

    dapat dilakukan dengan mudah. Maka ruang vektor ini disebut sebagai ruang vektor

    nol (zero vector space).

    B. Beberapa Sifat Vektor

    Teorema 3. Misalkan V adalah sebuah ruang vektor, u sebuah vektor pada V, dan k

    sebuah skalar maka :

    a) 00 u

    b) 00 k

    c) uu 1

    d) Jika ku=0, maka k=0 atau u=0

    Bukti :

    a. Perhatikan bahwa :

    0u+0u =(0+0)u [aksioma 8]

    =0u [sifat bilangan 0]

    Berdasarkan aksioma 5, vektor 0u memiliki bentuk negatif, -0u. Dengan

    menambahkan negatifnya pada kedua ruas diatas, maka akan menghasilkan :

    (0u+0u)+(-0u)=0u+(-0u)

    0u+[0u+(-0u)]= 0u+(-0u) [aksioma 3]

    0u+0 = 0 [aksioma 5]

    0u = 0 [aksioma 4]

    Maka terbukti 00 u .

  • 6

    b. Akan dibuktikan 00 k .

    Untuk membuktikannya, maka kita gunakan persamaan 0+0=0.

    0+0=0

    k(0+0)=k0 [kedua ruas di kalikan k, dimana k adalah skalar]

    k0+ k0 = k0 [Aksioma 7]

    k0+ k0+(-k0)= k0+(-k0) [kedua ruas ditambahkan (-k0)]

    k0+0=0 [Aksioma 5]

    k0=0 [Aksioma 4]

    Terbukti bahwa 00 k .

    c. Untuk menunjukkan uu 1 , diperlihatkan bahwa 01 uu .

    uu 1 ` [Aksioma 10]

    [Aksioma 8]

    [Sifat dari bilangan]

    [Teorema 3a]

    d. Akan dibuktikan jika ku=0, maka k=0 atau u=0.

    ku=ku

    ku+k0+0u+0=ku+k0+0u+0 [kedua ruas ditambah k0, 0u, 0]

    (k+0)(u+0)= ku+k0+0u+0 [dibuat bentuk perkalian]

    (k+0)(u+0)=0+0+0+0 [Diketahui, Teorema 3b, Teorema 3a]

    (k+0)(u+0)=0 [Sifat dari bilangan]

    k=0 atau u=0

    maka terbukti bahwa jika ku=0, maka k=0 atau u=0.

    0

    0

    11

    11

    u

    u

    uu

  • 7

    DAFTAR PUSTAKA

    Purwanto, dkk. 2005 .Aljabar Linier. Jakarta: PT. ERCONTARA RAJAWALI.

    Anton, Howard. 2000. Aljabar Linier Elementer. Jakarta : Erlangga.