ruang terbuka di kota medan

Upload: nov-khumairoh

Post on 05-Mar-2016

43 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Untuk Ruang Terbuka Umum, jika ditinjau menurut kegiatannya dapat dibagi atas 2 (dua) jenis, yaitu Ruang Terbuka Aktif dan Ruang Terbuka Pasif. Dimana untuk Ruang Terbuka Aktif merupakan suatu ruang terbuka yang memiliki unsur – unsur kegiatan di dalamnya. Contohnya dapat berupa plaza, lapangan olahraga, tempat bermain anak dan remaja, penghijauan tepi sungai sebagai tempat rekreasi, dll.

TRANSCRIPT

13 April 2013ARSITEKTUR KOTAOpen Space (Ruang Terbuka)

DISUSUN OLEH:REJEKI BASTANTA (110406034)BAGUS IMAM RUSDHY (110406035)JOSHUA P. HUTAPEA (110406042)ROBERT SIMBOLON (110406048)HANIFATUL AZHA LUBIS (110406045)NOVITA A. KHUMAIROH (110406052)FUTRY AMANDA PANE (110406076)ARSITEKTUR KOTAOPEN SPACE (RUANG TERBUKA) DALAM KOTA2013

KATA PENGANTARPuji dan syukur Saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkah-Nya yang telah memberikan kehidupan, kesehatan, pengetahuan dan kesempatan bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Departermen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, yaitu pada mata kuliah Arsitektur Kota, kelompok ini diwajibkan membuat makalah tentang Open Space dan laporan ini sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan kewajiban tersebut.Dalam proses pembuatan makalah ini kami banyak menemui kesulitan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa material, spiritual dan informasi sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Seperti pepatah, tiada gading yang tak retak, demikian juga halnya makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya, masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi isi, penyusunan bahasa dan lain sebagainya. Demi kesempurnaan laporan ini kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia ilmu pengetahuan.

Medan, 7 April 2013

Penulis

i

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I1PENDAHULUAN11.1.LATAR BELAKANG11.2.IDENTIFIKASI MASALAH21.3.BATASAN PENELITIAN21.4.MANFAAT21.5.MAKSUD DAN TUJUAN31.6.KERANGKA BERPIKIR31.7.SISTEMATIKA PENULISAN3BAB II5TINJAUAN PUSTAKA52.1.PENGERTIAN TOPIK52.1.1.Ruang Terbuka52.1.2.Jenis dan Kegiatan pada RuangTerbuka72.1.3.Klasifikasi Ruang Terbuka72.1.4.Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka9BAB III11METODOLOGI PENELITIAN113.1.METODE PENELITIAN113.2.PENGAMBILAN DATA113.3.Tempat Penelitian11BAB IV12DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN124.1.LAPANGAN MERDEKA124.1.1.Sejarah Lapangan Merdeka134.1.2.Permasalahan Lapangan Merdeka134.1.3.Data Hasil Survei Lapangan Merdeka Secara Umum154.1.4.Foto Hasil Survei Lapangan Merdeka164.2.LAPANGAN BENTENG174.2.1.Sejarah Lapangan Benteng174.2.2.Permasalahan Lapangan Benteng194.2.3.Data Hasil Survei Lapangan Benteng194.2.4.Foto Hasil Survei Lapangan Benteng204.3.WASHINGTON SQUARE204.3.1.Sejarah Washington Square214.3.2.Penataan Dan Suasana Ruang Luar224.4.Plaza Cihampelas Walk284.4.1.Spatio Temporal284.4.2.Aktivitas Manusia29BAB V30PEMBAHASAN PENELITIAN305.1.Pengaruh Desain Open Space Terhadap Desain Open Space305.2.Hubungan Ruang Terbuka Dengan Tata Kota355.2.1.RUANG KOTA DAN RUANG TERBUKA355.2.2.Perkembangan Sejarah365.2.3.Perubahan Pada Karakteristikkota375.2.4.Strategi Perencanaan385.2.5.Klasifikasi Ruang- Ruang Kota395.3.Dampak Open Space.41BAB VI43KESIMPULAN DAN SARAN436.1.Kesimpulan436.2.Saran.43PERTANYAAN-PERTANYAANBAB IPENDAHULUANLATAR BELAKANGPada dasarnya Ruang Terbuka (Open Space) dapat digunakan secara umum dan secara privat, yaitu pada lingkup masyarakat umum maupun pada ruang lingkup suatu bangunan baik di dalam bangunan (internal void ) maupun di luar bangunan (external void.).Untuk Ruang Terbuka Umum, jika ditinjau menurut kegiatannya dapat dibagi atas 2 (dua) jenis, yaitu Ruang Terbuka Aktif dan Ruang Terbuka Pasif. Dimana untuk Ruang Terbuka Aktif merupakan suatu ruang terbuka yang memiliki unsur unsur kegiatan di dalamnya. Contohnya dapat berupa plaza, lapangan olahraga, tempat bermain anak dan remaja, penghijauan tepi sungai sebagai tempat rekreasi, dll.Ruang terbuka pada umumnya merupakan ruang yang terdapat di luar massa bangunan ataupun di tengah-tengah bangunan secara terbuka, yang dapat dimanfaatkan oleh orang banyak dan memberi kesempatan para pengguna untuk melakukan berbagai macam kegiatan (multifungsi), seperti bersantai, berolahraga, berkumpul, mengadakan perlombaan, berekreasi, upacara, dsb.Selain dimanfaatkan sebagai tempat untuk kegiatan manusia, Ruang Terbuka dapat digunakan untuk mengindahkan suatu lingkungan maupun meletarikan lingkungan, yaitu dengan cara memanfaatkan ruang terbuka tersebut untuk penghijauan, maupun dengan kombinasi pemanfaatan ruang terbuka untuk sarana sosial dan penghijauan. Secara umum ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau. Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik maupun introduksi) guna mendukung manfaat ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi (kesejahteraan) bagi masyarakatnya. Ruang terbuka non-hijau dapat berupa ruang terbuka yang diperkeras (paved) maupun ruang terbuka biru (RTB) yang berupa permukaan sungai, danau, maupun areal-areal yang diperuntukkan sebagai genangan retensi.Secara fisik Ruang Terbuka Hijau dapat dibedakan menjadi Ruang Terbuka Hijau alami yang berupa habitat liar alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional, maupun Ruang Terbuka Hijau non-alami atau binaan yang seperti taman, lapangan olah raga, dan kebun bunga.Ruang Terbuka Hijau memiliki fungsi ekologis, sosial/budaya, arsitektural, dan ekonomi. Dari segi ekologis Ruang Terbuka Hijau dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara, dan menurunkan temperatur kota. Bentuk-bentuk Ruang Terbuka Hijau perkotaan yang berfungsi ekologis antara lain seperti sabuk hijau kota, hutan kota, taman botani, sempadan sungai dll. Secara sosial-budaya keberadaan Ruang Terbuka Hijau dapat memberikan fungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana rekreasi. Bentuk Ruang Terbuka Hijau yang berfungsi sosial-budaya antara lain taman-taman kota, lapangan olah raga, kebun raya, dsb.Secara arsitektural RTH dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota melalui keberadaan taman-taman kota, kebun-kebun bunga, dan jalur-jalur hijau di jalan jalan kota. Sementara itu RTH juga dapat memiliki fungsi ekonomi, baik secara langsung seperti pengusahaan. Ruang di dalam dan di sekitar bangunan adalah dasar penilaian suatu , seperti halnya ruang terbuka dalam arsitektur bangunan.

IDENTIFIKASI MASALAH Apa yang sebenarnya dimaksud dengan Ruang Terbuka? Apakah Fungsi dari Ruang Terbuka Tersebut ? Apa dampak dan peran dari Ruang Terbuka bagi suatu kota? Bagaimana keterkaitan Ruang Terbuka dengan RUTRK?BATASAN PENELITIANAdapun batasan kajian permasalahan dari penelitian ini,yaitu semua hal yang berhubungan dengan ruang terbuka termasuk perilaku manusia terhadapnya. Juga kelebihan kekurangan pada ruang terbuka tersebut.MANFAAT Pendekatan-pendekatan dalam penyelesaian masalah pada perancangan dilakukan dengan berbeagai cara diantaranya: Pengumpulan dataa. Studi lapanganCara yang digunakan untuk mendapatkan data yang sebenarnya dengan mengobservasi lapangan secara langsung baik dengan wawancara maupun dokumentasi terhadap objek yang diteliti.b. Studi literaturCara yang digunakan untuk mendapatkan data dengan meneliti buku-buku, majalah maupun dari internet untuk melengkapi data masukan yang dibutuhkan mengingat data yang diperlukan tidak hanya sebatas data dari lapangan.

MAKSUD DAN TUJUANMaksud dan tujuan dari Kajian terhadap Ruang Terbuka ini adalah: Untuk mengetahui kriteria atau syarat Ruang Terbukapada umumnya. Untuk mengetahui manfaat dari Ruang Terbuka Untuk mengetahui kegiatan di Ruang Terbuka Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi orang yang datang pada Ruang Terbuka tersebut.KERANGKA BERPIKIR

Identifikasi MasalahLatar Belakang Masalah

Kesimpulan dan SaranAnalisa

Pengumpulan Data

SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan pada makalah kali ini adalah:BAB I PendahuluanMenjelaskan tentang latar belakang permasalahan yang berisi tentang suatu kajian mengenai kondisi ruang terbuka saat ini.BAB II Kajian TeoriBerisi tentang kajian literatur yang akan dipakai dalam makalah ini, lingkup kajian teori ini meliputi pengertian judul itu sendiri, kajian-kajian mengenai defenisi, fungsi, jenis dan peran ruang terbuka itu sendiri.BAB III Metode PenelitianMenjelaskan tentang metode yang akan dipakai pada penelitian kali ini. Tujuan utama adalah dengan diperolehnya pemahaman menyeluruh tentang suatu fenomena yang diteliti dengan pendekatan menyeluruh.BAB IV Deskripsi Objek PenelitianBerisi tentang keadaan Lapangan Merdeka ( Merdeka Walk) serta data fisik maupun non fisik dari kawasan yang diambil untuk objek penelitian serta ruang terbuka di daerah lain.BAB V Pembahasan PenelitianBerisi tentang hubungan ruang terbuka dengan tata kota dan dampak adanya open space. BAB VI Kesimpulan dan SaranMenjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian arsitektur terhadap Arsitektur Perilaku Pada Ruang Terbuka, yang kemudian diikuti dengan memberikan saran.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAPENGERTIAN TOPIKRuang TerbukaRuang terbuka didefinisikan sebagai landscape, hardscape (jalan, trotoar, dan sejenisnya), taman, dan ruang rekreasi diwilayah perkotaan. Unsur-unsur ruang terbuka meliputi taman-taman, ruang hijau perkotaan, pepohonan, bangku, perkebunan,air, pencahayaan, paving, kios, tempat sampah, air mancur, patung, jam, dan seterusnya. Pedestrian, tanda-tanda, dan fasilitas yang juga mungkin dianggap sebagai elemen ruang terbuka yang dibahas secara terpisah (Shirvani, 1985).Ruang terbuka ini terbentuk karena adanya kebutuhan akan perlunya tempat untuk bertemu atau bersosialisasi. Dalam satu kawasan permukiman baik yang tradisional maupun permukiman kota yang sering kita temui adalah sebuah lahan kosong atau semacam seperti alun-alun yang dijadikan sebagai ruang bersama bagi penghuni yang ada disekitarnya dengan jarak tertentu.Manusia adalah subyek utama dalam suatu lingkungan. Baik tidaknya suatu lingkungan ditentukan oleh manusia sendiri. Ruang Terbuka merupakan salah satu lingkungan yang sangat sering digunakan oleh sekelompok manusia pada umumnya. Contoh-contoh dari ruang terbuka diantaranya: Taman Baik itu taman lingkungan, taman kawasan, hingga ke taman kota.Biasanya taman hanya berfungsi sebagai sarana penghijauan yang terdapat diantara padatnya pemukiman/perkantoran suatu wilayah. Adapun taman biasa digunakan hanya untuk duduk-duduk dan bersantai, bahkan hanya sebagai sirkulasi penghubung antar bangunan.

Taman Diponegoro

Playground

China Beida Playground

Playground menyediakan fasilitas penunjang aktivitas anak-anak dalam hal bermain. Taman dalam bentuk playground ini terdiri dari beberapa tipe diantaranya: Taman kanak-kanak yang biasanya disediakan di suatu pemukiman yang mayoritas masih memiliki anak-anak di bawah umur 12 tahun. Taman ini biasanya menyediakan fasilitas berupa permainan-permainan yang dapat diakses secara umum oleh anak-anak, tidak terkecuali dapat juga digunakan oleh orang-orang dewasa. Kecenderungan orang dewasa biasanya menggunakan ayunan(swing) untuk duduk-duduk bersantai, mengobrol bersama teman, padahal fasilitas ini ditujukan kepada anak-anak kecil. Anak-anak kecil biasanya akan menggunakan kolam pasir untuk bermain bersama, membuat macam-macam bentukan seperti kastil, dsb.

PlazaBerupa ruang terbuka yang biasanya digunakan oleh manusia untuk banyak kegiatan, biasanya plaza ini merupakan ruang terbuka yang terdapat diantara banyak bangunan, atau bahkan suatu bangunan memiliki plaza tersendiri yang dapat diakses oleh pengguna bangunan tersebut.

Civic Plaza

Plaza biasanya digunakan oleh penduduk yang mobilitasnya tinggi karena letaknya berada di kawasan metropolitan Plaza pada umumnya berupa ruang terbuka yang berfungsi sebagai areal terbuka untuk penghijauan kawasan dan sebagai alternatif penghubung antar bangunan. Karena letaknya yang strategis biasanya plaza akan ramai dilewati oleh banyak orang. Kegiatan yang dilakukan pun beragam seperti, duduk-duduk sambil membaca koran, mengobrol, membeli makanan-minuman(biasanya ada plaza yang di dalamnya terdapat orang-orang yang berjualan), atau hanya digunakan oleh orang-orang yang lalu-lalang melewatinya.

Jenis dan Kegiatan pada RuangTerbukaRuang terbuka biasanya memiliki banyak bentuk dan fungsi, dan dapat dikategorikan ke dalam hirarki ruang terbukayaitu, lokal (lingkungan), kabupaten, regional dan ruang terbuka yang dijadikan ikon negara. Di kawasan pinggiran kota, ruang terbuka sering ditemukan taman setempat atautaman lingkunganyang menyediakankomponen-komponen yangdigunakan dalam infrastruktur setempat seperti peralatan bermain anak-anak,lapangan hijau, kursi dan meja piknik. Ruang ini biasanya disediakan oleh pengembang perumahan setempat dan umumnya dikelola olehpengurus setempat, didanai melalui iuran bulanan.Jenis-jenis ruang terbuka juga dapat sangat berbeda dalam hal kegiatannya, mulai dari olahraga secara individu maupun massal, taman-taman setempat untuk piknik dan hiking pada daerah yang memungkinkan.Jenis-jenis ruang terbuka dapat mencakup daerah kabupaten atau ruang terbuka dalam bentuk fasilitas olahraga, seperti Hyde Park di Sydney. Ruang ini sering dipakai oleh pemerintah setempat untuk mengadakan event-event penting di Sydney.Jadi kesimpulan yang didapat adalah kegiatan yang biasanya dilakukan oleh manusia pada ruang terbuka antara lain : Bersantai Berolahraga Piknik Mengobrol Membaca koran, majalah, dsbKecenderungan/perilaku negatif manusia pada ruang terbuka antara lain : Membuang sampah sembarangan Merusak komponen-komponen yang terdapat pada ruang terbuka seperti, bangku taman, tempat sampah, permainan anak-anak, dsb Merusak taman yang ada pada ruang terbukaKlasifikasi Ruang Terbuka Berdasarkan Land Use, ruang terbuka dapat dibagi menjadi :a. Ruang Sirkulasi (Jalan), yaitu : berbagai jenis/tipe jalan, pedestrianb. Perumahan, yaitu : halaman, taman, taman bermainc. Pendidikan, yaitu : lapangan olahraga, halaman sekolah, dan tamand. Perdagangan, yaitu : taman, jalan, pusat kota atau tempat parker

Berdasarkan Elemen Fisik Utama, yaitu :a. Waterfront , yaitu : Di pelabuhan, sugai, pantai atau danau b. Ruang Hijau, yaitu : Jalur hijau, taman kota, taman lingkungan , halamanc. Plaza, yaitu : di pusat kota atau di depan / antar bangunanBerdasarkan Peranan, yaitu :a. Sumber Produksi, yaitu: Perhutanan, Pertanian, Produksi Mineral, Peternakan, Perikanan, dll.b. Perlindungan Kekayaan Alam dan Manusia,yaitu: Cagar Alam berupa hutan , laut, daerah budaya dan sejarah.c. Kesehatan, Kesejahteraan dan Keamanan, yaitu: melindungi kualitas tanah, pengaturan, pembuangan sampah, mempertahankan kualitas udara, rekreasi, taman lingkungan, taman kota dsb.Berdasarkan Bentuk, yaitu :a. Memanjang (street), yaitu: sirkulasi linear, mempunyai batas pada sisinya. Seperti jalan , sungai dll.b. Mencuat (square), yaitu : sirkulasi tergantung bentuk dan penataan, mempunyai batas di sekelilingnya.Berdasarkan Sifat Kegiatan, yaitu :a. Aktif, yaitu : Kegiatan yang bersifat dinamis/ bergerak, seperti: jalan-jalan, olahraga, bermain,dll.b. Pasif, yaitu: Dilakukan tanpa berpindah tempat seperti :duduk-duduk.Berdasarkan Jenis , yaitu :a. Ruang Terbuka Lingkungan, yaitu : terdapat dalam suatu lingkungan dan bersifat umum.b. Ruang Terbuka Bangunan, yaitu : terbentuk oleh adanya bangunan bias bersifat pribadi maupun publik.Berdasarkan Rencana, yaitu :a. Direncanakan, yaitu : Ruang Terbuka hasil perencanaan seperti taman kota, jalan. b. Spontan, yaitu: Ruang terbuka yang dapat diakses publik yang tidak terencana, tetapi menjadi fungsional, misalnya : sudut jalan , ruang sisa.Ungkapan "Place without old building is like a person without a memory" sangat relevan untuk mengungkapkan betapa pentingnya makna sejarah pada bangunan di suatu tempat, terlebih bangunan itu selain mempunyai sejarah juga mempunyai makna ataupun nilai yang tinggi. Oleh karena itu dengan adanya point of view urban structure, urban history yang akan sangat berguna dalam penelitian tentang suatu kota yang menitikberatkan pada perbedaan antara waktu lampau dan mendatang dengan pertimbangan pada fakta masa lampau yang mempengaruhi masa saat ini dan mungkin ini juga akan memberi arti permanensi. Bangunan sebagai elemen kota adalah sesuatu yang mempunyai masa lampau namun tetap memberi pengaruh. Berdasarkan klasifikasinya kami mengambil contoh studi kasusruang terbuka berdasarkan sifat kegiatannya,yaitu : Ruang Terbuka Aktif : Kegiatan yang bersifat dinamis dan aktif, yang biasanya tetap berfungsi aktif, baik pada hari tertentu, ataupun hari biasa, seperti:Jalan-jalan, olahraga, bermain,dll. Ruang Terbuka Pasif : Ruang terbuka yang hanya aktif digunakan apabila disewakan untuk suatu acara ataupun pada saat adanya event event tertentu, misalnya : Hari Kemerdekaan, konsermusik, bazaar kuliner, dsb; tetapi akan menjadi ruang terbuka yang pasif pada hari hari biasa.Fungsi dan Manfaat Ruang TerbukaFungsi dari ruang terbuka secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:1.Fungsi SosialFungsi sosial dalam ruang terbuka masih terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:-Tempat bermain dan olahraga.-Tempat komunikasi sosial.-Tempat peralihan dan menunggu.-Tempat untuk mendapatkan udara segar.-Tempat untuk refreshing.-Sarana penghubung antara satu tempat dengan tempat lainnya.-Pembatas di antara massa bangunan.-Sarana penelitian dan pendidikan serta penyuluhan bagi masyarakat untuk membentuk kesadaran lingkungan.-Sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian, dan keindahan lingkungan.2.Fungsi EkologisFungsi ekologis dalam ruang terbuka terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:-Penyegaran udara, mempengaruhi dan memperbaiki iklim mikro.-Menyerap air hujan.-Pengendali banjir dan pengatur tata air.-Memelihara ekosistem tertentu dan perlindungan plasma nuthfah.-Pelembut arsitektur bangunan.Adapun manfaat manfaat yang ditimbulkan dengan adanya Ruang Terbuka Hijau di wilayah perkotaan ataupun di suatu wilayah tertentu, antara lainnya :a.Memberikan kesegaran, kenyamanan, dan keindahan lingkungan sebagai paru paru kota.b.Memberikan lingkungan yang sehat dan bersih bagi penduduk kota.c.Memberikan hasil produksi berupa kayu, daun, bunga, dan buah.d.Sebagai tempat hidup satwa dan plasma nuthfah.e.Sebagai resapan air guna menjaga keseimbangan tata air dalam tanah, mengurangi aliran air permukaan, menangkap dan menyimpan air, menjaga keseimbangan tanah agar kesuburan tanah tetap terjamin.f.Sirkulasi udara dalam kota.g.Sebagai tempat sarana dan prasarana kegiatan rekreasi.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANMETODE PENELITIAN Studi LapanganDalam penelitian ini penulis ini menggunakan beberapa cara termasuk diantara ini adalah pengamatan langsung pada lokasi yang di tuju dan mengamati langsung menggunakan foto. Studi LiteraturDalam hal ini penulis menggunakan beberapa media pembantu dalam penelitian ini berupa data dari buku-buku dan internet. AnalisaLangkah-langkah dalam proses penelitian menuju hasil akhir berupa kajian data-data yang diamati.PENGAMBILAN DATAPengambilan data yang kami lakukan adalah melalui hasil observasi. Observasi yang kami lakukan yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian yaitu di Lapangan Merdeka dan di Lapangan Benteng, dari hasil observasi ini kami mendapatkan data-data bangunan, perilaku pengunjung, keadaan lokasi, kondisi bangunan yang berupa dokumentasi keadaan Lapangan Merdeka dan Lapangan Benteng. Kebanyakan pengunjung datang ke tempat ini pada hari Sabtu dan Minggu. Namun hari Minggu lebih ramai dari hari Sabtu. Tempat Penelitian Tempat Penelitian Lokasi Penelitian:Lapangan Merdeka Jalan:Jl. Balaikota No. 12 - 14, Medan Kecamatan:Medan BaratKabupaten:Kota Medan Lokasi Penelitian:Lapangan BentengJalan:Jl. Imam Bonjol, MedanKecamatan:Medan BaratKabupaten:Kota Medan

1

BAB IVDESKRIPSI OBJEK PENELITIANLAPANGAN MERDEKA

Dari klasifikasi ruang terbuka aktif tersebut, kita mengambil Lapangan Merdeka sebagai contoh studi kasus :Lokasi Penelitian:Lapangan Merdeka Jalan:Jl. Balaikota No.12-14, Medan Kecamatan:Medan BaratKotamadya:Kota Medan

Sejarah Lapangan Merdeka

Gambar lapangan merdeka pada masa kolonial dari mata burungLapangan Merdeka memiliki nilai sejarah sebagai lokasi rapat umum rakyat ketika proklamasi, sosialisasi sumpah pemuda, dan penyatuan ikrar menolak PKI.Menurut Cor, Passchir, 1995, cikal bakal grid kota Medan dipengaruhi oleh keberadaan perkebunan Deli yang berkembang pesat di akhir abad ke-19. Berbagai fasilitas dibangun sebagai pusat administrasi Perkebunan Deli di daerah Kesawan khususnya di sekitar Lapangan Merdeka. Lapangan Merdeka pada awalnya dikenal dengan Esplanade merupakan bagian dari perkebunan tembakau. Di sekitar Lapangan Merdeka secara bertahap dibangun gedung-gedung untuk mewadahi.Kebutuhan perkebunan saat itu. Jika kita lihat hampir keseluruhan bangunan yang ada di sekitar Lapangan Merdeka merupakan bagian dari fasilitas penunjang perkebunan dan fasilitas pendukung bagi masyarakat kolonial baik Inggris maupun Belanda saat itu. Selain dibangunannya beberapa kantor dan gedung penunjang di sekitar Lapangan Merdeka juga dibangun bangunan-bangunan penunjang di beberapa lorong disekitar Lapangan Merdeka yang mempunyai akses ke pusat kota saat itu bahkan sampai saat ini. Lapangan Merdeka saat ini dikelilingi bangunan-bangunan lampau atau bangunan kolonial namun seiring dengan perkembangan zaman dibangun beberapa bangunan dengan bentuk yang baru untuk menunjang kebutuhan masayarat masa kini. Permasalahan Lapangan MerdekaFungsi awal Lapangan Merdeka telah hilang, sekarang ini sebagian area Lapangna Merdeka telah didirikan beberapa bangunan sehingga masyarakat yang melintasi Lapangan Merdeka tidak dapat menyaksikan lapangan merdeka kaena telah ditutupi bangunan.Lapangan Merdeka Medan seharusnya tetap menjadi area terbuka sehingga dapat menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat. Selain itu, berdasarkan konsep "Master Plan" Kota Medan, Lapangan Merdeka juga merupakan daerah resapan air yang bermanfaat untuk menanggulangi tingginya curah hujan di daerah itu.

Gambar pengahlifungsian lapangan merdekaBangunan-bangunan yang bertahan dari segi fungsi dan bentuk bangunan antara lain yaitu Kantor Pos dan Stasiun Kereta Api. Tetapi juga terjadi peruhahan fungsi pada beberapa bangunan yang ada saat ini karena fungsi awal sudak tidak relevan, misalnya : Bank Mandiri yang ada di sebelah Barat Lapangan Merdeka. Adanya bangunan Asuransi Jasindo, beberapa bangunan yang digunakan sebagi perkantoran juga memanfaatkan bentuk bangunan lama. Kesan kolonial di pusat kola juga ada di jalan Pemuda yang masih sangat kuat kesan kolonialnya dan Jalan Ahmad Yani yang merupakan terdapat bangunan style Cina dan style kolonial Belanda. Kontinuitas bangunan yang ada di Lapangan Merdeka dilihat dari segi fungsi pada beberapa bangunan yang masih bertahan dengan fungsi aslinya yang paling tidak mempunyai dimensi waktu yaitu : masa perkebunan, masa kolonial dan masa sekarang dan diharapkan mampu mempertahankan kemenerusannya di masa mendatang. Bangunan- bangunan yang ada sebagai artefak di Lapangan Merdeka membentuk suatu kawasan yang diharapkan mampu memunculkan kenangan masa lalu sejarah Medan yang kuat dan tegas. Selain dari segi fungsi kontinuitas atau yang lebih spesifik dengan istilah kontinuitas bentuk dilihat dengan mempertimbangan keberadaan bangunan yang mampu bertahan walaupun fungsinya sudah berubah. Seperti dikatakan Utami, 2001 bahwa bangunan bisa dikatakan sebagai elemen dominan ( primer ) jika bangunan tersebut mampu mempertahankan locus, fungsi dan bentuk bangunanSesuai yang asli, mampu bertahan dari segi bentuk, mempunyai nilai locus yang sangat tinggi sehingga mempengaruhi keberadaan elemen kota yang lain ataupun peranan bangunan sebagai elemen kota mampu menjadi pemacu dalam perkembangan elemen berikutnya walaupun bangunan atau elemen ini merupakan sesuatu yang baru. Dalam kajian collective memory hanya akan mengambil elemen yang berperan sebagai elemen primer dengan melihat pada kontinuitas pada fungsi dan bentuk ataupun hanya bentuknya saja.Data Hasil Survei Lapangan Merdeka Secara UmumPada pagi hari sebagian besar masyarakat mengunjungi Lapangan Merdeka untuk berolahraga, Adapun kegiatan olahraga yang dapat dilakukan di Lapangan Merdeka yaitu : jogging, ada yang menggunakan alat-alat yang disediakan di Lapangan Merdeka untuk gym, sepakbola, taekwondo, bulutangkis, refleksi, bahkan bermain kenci secara beregu. Selain melakukan kegiatan olahraga, sebagian pengunjung datang untuk berkumpul dengan teman dan juga melakukan kegiatan fotografi serangga. Pengunjung yang datang ke Lapangan Merdeka datang dari berbagai kalangan dari yang muda sampai yang tua, dari kalangan keluarga sampai kalangan sekuriti Bank. Para Sekuriti Bank tersebut memanfaatkan lapangan Merdeka untuk tempat latihan Taekwondo, yang biasanya dilakukan setiap Sabtu pagi dan sore. Intensitas pengunjung yang datang ke Lapangan Merdeka sendiri pun bervariasi.Ada yang datang sekali seminggu bahkan ada yang datang setiap tiap hari.Pada saat survey kami bertemu dengan seorang Bapak yang menjadi pengunjung setia Lapangan Merdeka, Bapak tersebut telah menggunakan lapangan merdeka selama kurang lebih 20 tahun karena tempatnya yang terbuka, sejuk, dan juga memberikan rasa nyaman kepada pengunjungnmya.Alasan para pengunjung untuk memilih lapangan merdeka sebagai tempat untuk berolahraga yaitu : Lapangan Merdeka merupakan tempat terbuka yang tergolong rindang, sejuk, bersih, tertata, nyaman dan juga aman. Namun yang sangat disayangkan yaitu kurang adanya perawatan terhadap alat-alat yang ada di lapangan Merdeka, yaitu alat-alat untuk senam dan juga tempat bermain untuk anak- anak.Sehingga dapat membahayakan pengunjung yang memakai alat tersebut.

Foto Hasil Survei Lapangan MerdekaFoto di bawah merupakan foto hasil survei arsitektur perilaku pada Lapangan Merdeka :

Jalan jalan keluarga di pagi hariSeorang bapak sedang menggunakan fasilitas olahraga yang tersedia di Lapangan Merdeka

Sekelompok anak muda sedang bermain bulu tangkis di Lapangan Merdeka

LAPANGAN BENTENG

Dari klasifikasi ruang terbuka pasif tersebut, kita mengambil Lapangan Benteng sebagai contoh studi kasus :Lokasi Penelitian:Lapangan Benteng Jalan:Jl. Imam Bonjol, Medan Kecamatan:Medan BaratKabupaten:Kota MedanSejarah Lapangan BentengBangunan benteng dengan bagian depan menghadap ke jembatan Jalan Raden Saleh, sekarang menjadi bagian dari pasar swalayan Grand Palladium. Terakhir bangunan benteng ini dikelola bagian Peralatan Daerah Militer ( Paldam ) Bukit Barisan hingga tahun 1960-an. Sedangkan di tapak tanah Balaikota Medan sekarang, dulunya merupakan gedung Dinas Kesehatan Daerah Militer ( Diskesdam ) Bukit Barisan. Sementara di bagian belakangnya, hingga ke pinggiran delta dua aliran sungai kompleks perumahan perwira menengah (Pamen).Pada bagian dalam bangunan benteng (loji) sekarang, menjadi bangunan Wisma Benteng, sebagai pengganti Balai Prajurit yang sekarang Bank Central Asia (BCA) di Jalan Bukit Barisan depan Kantor Pos Besar Medan mengarah ke stasiun. Sedangkan di bagian dalam benteng dulunya menjadi komunitas hunian warga Maluku asal Ambon yang diduga sebelumnya mereka anggota KNIL Belanda. Lapangan Merdeka saat ini dikelilingi bangunan bangunan lampau atau bangunan kolonial namun seiring dengan perkembangan zaman dibangun beberapa bangunan dengan bentuk yang baru untuk menunjang kebutuhan masayarat masa kini. Itu sebabnya, di sekitar Lapangan Benteng hingga akhir tahun 1960-an merupakan komunitas militer. Di sudut Jalan Kejaksaan dan Jalan Maulana Lubis pernah menjadi markas Corps Polisi Militer ( CPM ) yang kemudian pindah ke Jalan Jenderal Soeprapto. Pada bagian belakangnya kantor Komando Distrik Militer ( Kodim ) yang semula adalah Pusat Pendidikan Administrasi dari Korps Keuangan Dam Bukit Barisan.Sebelumnya Kodim berada di bagian depan Perguruan Immanuel sekarang, Jalan Imam Bonjol, Jalan Jenderal Soeprapto, Jalan Cut Nyak Dhien. Sedangkan Pusat Pendidikan Administrasi dari Korps Keuangan Dam Bukit Barisan sebelumnya menempati gedung yang kemudian menjadi Sekolah Hakim dan Jaksa ( SHD ), Jalan Imam Bonjol dan kini menjadi bagian lapangan parkir dari Hotel Danau Toba International ( HDTI ).Pada areal bangunan benteng maupun Lapangan Benteng, jelas merupakan kompleks militer peninggalan Belanda, tidak terkecuali di tapak tanah gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Sumatera Utara, dulunya merupakan asrama prajurit dan beberapa rumah gedung di sebelah kirinya, dihuni perwira komandannya.Begitu juga dengan barisan rumah toko ( Ruko ) di Jalan Raden Saleh, sebelumnya merupakan bangunan rumah terbuat dari kayu / papan, di kiri / kanan dan depan bangunan dikelilingi halaman yang luas. Bangunan rumah tersebut, merupakan hunian perwira Kodam Bukit Barisan.Terdapat ruas jalan dari Jalan Raden Saleh menuju ke ruas Jalan Ahmad Yani VII, sebelumnya Jalan Kebudayaan, yakni Jalan Mayor yang merupakan jenjang kepangkatan disandang Tjong A Fie warga turunan Tionghoa yang dipercaya Belanda menjadi pimpinan etnisnya. Jenjang kepangkatan Tjong A Fie bermula dengan Jalan Letnan ( sekarang Jalan Bandung ) di kawasan Pecinan ( China Town ) dan Jalan Kapten, berganti nama menjadi Jalan Pandu dan terakhir Jalan Hj. Ani Idrus.Dipercaya, pemerintahan Hindia Belanda dengan andalan kekuatan militer, terpusat di seputar Jalan Diponegoro, sebelumnya bernama Jalan Yogya dan sewaktu zaman Belanda dinamakan Manggaland Straat, karena di sepanjang jalan tersebut tumbuh subur dan berbuah mangga. Kemudian Jalan Imam Bonjol, dulunya Jalan Jakarta.Di seberang jalan bangunan benteng arah ke Petisah, dihubungkan dengan jembatan lengkung yang unik dan khas, memasuki Jalan Gatot Subroto dan persimpangan Jalan S. Parman, dulunya terdapat pasar kecil yang dinamakan Pajak Bundar, karena bentuknya memang bundar dan kini menjadi taman bunga dan air mancur serta dihiasi patung Guru Patimpus sebagai pendiri Kampung Medan yang kelak menjadi cikal bakal ibukota Provinsi Sumatera Utara ini sebagai kota metropolitan.Permasalahan Lapangan BentengRumput dan tanah pada Lapangan Bneteng tidak terawat, dimana kontur tanah tidak merata, serta ada bebearpa bagian tanah yang sangat lembab dan lunak. Rumput pada lapangan tersebut juga kurang tertata dengan rapi, serta kebersihan lapangan tersebut kurang terjaga.

Gambar ini menunjukan bahwa lapangan benteng tidak terawatData Hasil Survei Lapangan BentengDari hasil survei kita, Lapangan Benteng merupakan ruang terbuka pasif, dimana hanya terdiri dari bentangan rerumputan hijau dan tidak terdapat fasilitas apapun di dalamnya. Karena itulah, lapangan ini hanya digunakan dan dikunjungi masyarakat apabila diadakan acara / event tertentu pada lapangan tersebut.

Foto saat lapangan benteng mengadakan acaraFoto Hasil Survei Lapangan BentengFoto di bawah merupakan foto hasil survei arsitektur perilaku pada Lapangan Benteng :

Foto Situasi Lapangan Benteng saat diadakan acara tertentu

WASHINGTON SQUARETerletak di ujung jalan Fifth Avenue, taman berbatasan dengan Washington Square North (Waverly Place east dan barat taman), Washington Square east (University Place utara taman), Washington Square (West 4th Street east dan barat taman), dan Washington Square West (MacDougal jalan utara dan selatan taman).

Gambar: Batasan Washington Square (berwarna hijau)

Gambar: foto udara Washington Square (lingkar merah)Sejarah Washington Square Kolonial era: penggunaan Pertanian dan "Land of the Black"Lahan dulunya ialah rawa sempit. Pada awal abad 17, desa asli Amerika yang dikenal sebagai Sapokanikan tinggal tidak jauh dari lahan terseut. Mereka juga memiliki tanah yang dikenal sekarang sebagai Washington Square Park sebelum Belanda menyerang dan mengusir mereka keluar. Pada pertengahan abad ke-17, tanah digunakan sebagai lahan pertanian oleh Belanda. Orang Belanda memberikan tanah kepada budak, sehingga membebaskan mereka, dengan maksud memperalat mereka sebagai 'zona penyangga' antara serangan penduduk asli Amerika dan permukiman kolonial. Para budak yang menerima tanah diberitahu bahwa, meskipun mereka tidak lagi budak, mereka harus memberikan sebagian keuntungan yang mereka terima dari tanah ke Perusahaan India Timur Belanda. Juga, anak-anak mereka akan lahir sebagai budak, bukan gratis. Dan wilayah ini kemudian disebut "The Land of the Black," yang sekarang ialah Washington Square Park. Mantan-budak yang memiliki "The Land of the Black" termasuk Paulo D'angola. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di "Perbudakan Di New York". Awal 1800-an digunakan sebagai tanah pemakamanSampai April 1797 lahan tersebut tetap lahan pertanian. Ketika Dewan Umum New York membeli laha di sebelah timur dari Minetta (yang belum dalam batas kota) untuk lapangan potter baru, atau tanah pemakaman umumlahan digunakan sebgai tempat pemakaman orang tak dikenal atau miskin ketika mereka meninggal. Awal abad 19, sebagian besar dari warga meninggal karena penyakit juga dimakamkan di lahan tersebut, yang aman jauh dari kota agar tidak terkontaminasi.Pemakaman itu ditutup pada tahun 1825. Sampai saat ini, sisa-sisa lebih dari 20.000 mayat terkubur di Washington Square. Kelahiran Washington SquarePada 1826 kota membeli lahan tersebut, alun-alun itu diletakkan dan diratakan, dan itu berubah menjadi Ground Parade Militer Washington. Jalan-jalan di sekitar alun-alun menjadi salah satu daerah yang paling diinginkan kota perumahan di tahun 1830-an. Barisan rumah bergaya Yunani di sisi berjejer dari dulu hingga sekarang.Pada tahun 1849 dan 1850, tanah parade itu dibuat . Jalan lainnya yang ditaman dan pagar baru dibangun di sekitarnya. Pada tahun 1871, taman ditangani oleh New York City Departemen Taman dan rekreasi, dan itu dirancang ulang lagi dan diperbaiki oleh MA Kellogg, Insinyur-in-Chief, dan IA Pilat, Kepala Gardener Landscape , dengan pusat di tengah dan jalan sekunder lurus menuju pusat.

Gambar: sejarah Washington square yang terukir di baruPenataan Dan Suasana Ruang LuarWashington Square Park adalah sebuah ruang terbuka, didominasi oleh Washington Arch (1892), dengan tradisi merayakan ketidaksesuaian (nonconformity. Sebagian besar bangunan sekitar taman sekarang milik New York University, namun dengan seiring waktu banyak diganti sebagai rumah dan studio untuk seniman. Beberapa bangunan telah dibangun oleh NYU, yang lain telah diganti dari bangunan yang dulu ke bangunan akademik dan perumahan. Penggunaan ruang publik di Washington Square Park juga telah dirancang ulang sepanjang abad ke-20. Dengan penambahan lapangan bocce, meja permainan, dan taman bermain, taman telah menjadi tempat pertemuan internasional bagi warga maupun wisatawan, dan meja untuk pemain catur. Renovasi manghabiskan $ 900.000 yang selesai pada tahun 1995.Di taman terdapat bunga dan pepohonan. Dua fitur yang menonjol adalah Arch Washington dan air mancur besar pindah ke sini dari Fifth Avenue dan 59th Street pada 1870-an pertengahan. termasuk daerah bermain anak-anak, pohon dan kebun, jalan untuk berjalan-jalan, catur dan area bermain scrabble, bangku taman, meja piknik, dan jalan yang diperuntukan untuk anjing. Monumen lain di taman ini adalah J.Q.A. Bust Ward produsen Holley baja Alexander Lyman (1890), patung Giovanni Turini tentang Italian pemimpin Giuseppe nasionalis Garibaldi (1888), tiang bendera Perang Dunia I..Pada tahun 1964, pemerintah berencana untuk mendesain ulang taman. Muncul banyak kontroversi antara warga "tradisionalis" dan "modernis" Komisaris Park. Warga Desa Barat, seperti Eleanor Roosevelt dan Jane Jacobs, percaya bahwa rencana Komisaris Park untuk renovasi akan melanggar karakter alam di taman nasional, dan bahwa taman membutuhkan renovasi sederhana sesuai dengan gaya yang unik dan kuno. Yang paling penting, Jacobs dan pembangkang lainnya merasa bahwa taman harus ditutup untuk lalu lintas mobil untuk melestarikannya sebagai jeda dari kehidupan perkotaan, dan membuat pejalan kaki tak terputus sekitarnya. Akhirnya Komisaris Taman setuju dengan keinginan warga.Taman direvitalisasi singkat mengikuti desain baru, tapi kemudian mulai memburuk menjadi pusat narkoba oleh 1980-an, menyusul penurunan dan resesi seluruh kota mengalami pada saat itu. Pada tahun 90-an, itu adalah berkat upaya reklamasi oleh komunitas lokal yang aktif, dan tindakan keras polisi di bawah pemerintahan Walikota Guiliani itu. Tetapi bahkan keberhasilan ini adalah bukan tanpa kontroversi atas penggunaan kamera tersembunyi untuk memantau aktivitas taman, dan regulasi seniman dan vendor.Departemen Kepolisian Kota New York mengoperasikan kamera keamanan di taman. Departemen Keamanan Publik Universitas New York juga mengoprasikan kamera di taman, dan departemen taman kota memiliki petugas keamanan yang terkadang patroli di taman. Daerah ini memiliki tingkat kejahatan yang rendah dan isebut sebagai "kota besar paling aman di Amerika SerikatHanya ada beberapa kekurangan ke Washington Square Park, hanya ada pemeliharaan tanah moderat, sedangkan beberapa lansekap cantik yang dipenuhi sampah kurang mendapatkan perhatian. Ada banyak daerah hijau, namun pada makan siang di bulan-bulan musim panas, rerumputan biasanya ditutupi oleh orang-orang dan hampir mustahil untuk menemukan tempat untuk diri sendiri. Dan karena air mancur pusat tidak memiliki banyak air, semua beton dan aspal sekitarnya tidak terasa menguap padasiang hari yang panas.Penataan taman Washington square dan pola sirkulasi nya memerhatikan pola cottage dan pola penataan taman, yang dimana kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan seperti : enclaves, advantage, possesion in movement, in door landscape and outdoor room, pedestryan way, truncation, insubtantial space, dll merupakan elemen- elemen pelengkap sehingga orang dapat menikmati suasana taman yang terancang . Enclaves

enclaveGambar: enclave yang terbentuk pada Washington Square Advantage

advantageGambar: pinggiran air mancur yang digunakan sebagai tempat duduk

In Door Landscape And Outdoor Room In Door Landscape Tempat bersantai di bawah pohon

Gambar: ruang maya yang terjadi di bawah pepohonan Meja caturGambar: suasana pada meja catur built-in

Tempat bermain

Gambar:anak-anak yang sedang bermain Tempat duduk Gambar: aktivitas yang terjadi di bangku

Gambar: aktivitas yang terjadi pada cor beton yang dibuat melingkar pada pohon

Out Door Room Jalan anjingGambar: tempat yang diperuntukan untuk anjing Gambar: interaksi yang terjadi pada anjing dan pengunjung

Gambar: pengunjung yang sedang bersantai di bangku

Pedestryan Way Gambar: jalan bagi pedestrian

Gambar: tampak monument dari persimpangan jalanPlaza Cihampelas WalkCihampelas Walk merupakan sebuah pusat perbelanjaan diBandungyang didesain mengikuti konsep pusat-pusat perbelanjaan di Eropa dan Amerika yang sedang diminati yaitu konsep open mall. Awalnya CiWalk dibangun dengan tigamassabangunan utama yang membentuk koridor dan plaza di antaranya. Namun, saat ini sudah banyak bangunan baru dengangayafuturistik yang ditambahkan di sekitarnya.Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang plaza utama CiWalk. Plaza ini menjadi pusat aktivitas karena letaknya di antara bangunan-bangunan pusat perbelanjaan. Plaza utama ini merupakan plaza terluas dibandingkan plaza lainnya di CiWalk.Spatio TemporalSebuah plaza yang baik adalah yang dapat menampung dan mewadahi segala aktivitas di dalamnya. Dengan aktivitas yang terjadi di dalamnya, maka sebuahspacedapat dikatakan sudah menjadiplace(tempat yang memiliki ruh/spirit kehidupan). Di CiWalk, plaza utamanya bisa dikategorikan pula sebagaispatio temporal, yaitu ruang yang bisa digunakan untuk berbagai fungsi yang berganti-ganti. Pada momen tertentu, plaza digunakan untuk kegiatan konser musik, bazar, dan pagelaran. Jika ada perayaan tertentu, plaza pun difungsikan dan didesain dengan tema perayaan tersebut, misalnya Lebaran, Tahun Baru, danNatal.Dalam kondisi biasa (tidak ada event tertentu), plaza lebih banyak difungsikan sebagai jalur lalu lalang yang hanya dilalui pengunjung untuk masuk ke dalam bangunan pusat perbelanjaannya.Aktivitas ManusiaBanyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan di plaza ini. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di plaza ini sering diadakan konser, bazar, pameran, festival, dan lain sebagainya. Pada momen-momen tersebut, biasanya plaza dirancang sesuai dengan konsep acaranya masing-masing. Sedangkan jika tidak ada acara khusus yang berlangsung, plaza ini biasanya berfungsi sebagai jalur sirkulasi, tempat menunggu orang, dan tempat duduk serta berdiskusi. Namun, terkadang open space ini kurang direncanakan dengan baik sehingga kurang memberikan rasa nyaman bagi manusia untuk melakukan aktivitas didalamnya.

Open Space AreaCihampelas Walk

BAB V PEMBAHASAN PENELITIANPengaruh Desain Open Space Terhadap Desain Open SpaceRuang yang berfungsi sebagai wadah (container) untukkehidupan manusia, baik secara individu maupun berkelompok,serta wadah makhluk lainnya untuk hidup dan berkembangsecara berkelanjutan (UUPR no. 24/1992).Suatu wadah yang menampung aktivitas manusia dalam suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik(Budihardjo, 1999; 90).Ruang yang berfungsi antara lain sebagai tempat bermain aktifuntuk anak-anakdan dewasa, tempat bersantai pasif untuk orang dewasa, dan sebagai areal konservasi lingkungan hijau (Gallion,1959; 282)Ruang yang berdasarkan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau yaitu dalam bentuk taman, lapangan atletik dan taman bermain(Adams, 1952; 156)Lahan yang belum dibangun atau sebagian besar belum dibangundi wilayah perkotaan yang mempunyai nilai untuk keperluantaman dan rekreasi, konservasi lahan dan sumber daya alam lainnya, atau keperluan sejarah dan keindahan (Green, 1962).Ruang terbuka ( Open Space ) merupakan ruang terbuka yang terletak diluar bangunan yang dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang sebagai wadah untukmelakukan berbagai kegiatan.Yang dimaksud dengan ruang terbuka antara lain : Jalan, Pedestrian, Taman Lingkungan, Plaza, Lapangan Olahraga, Taman Kota, Dan Taman Rekreasi ( Hakim, 2003 : 50 ).Perilaku ataupun aktivitas manusia terhadap penggunaan Ruang Terbuka ditimbulkan karena adanya kebutuhan dari manusia tersebut untuk mempergunakan Ruang Terbuka. Secara psikologis, manusia membutuhkan tempat dimana dia dapat beraktivitas dan atau berinteraksi sesama manusia lainnya, apakah aktivitas itu berupa olahraga, jalan jalan, berkumpul bersama teman atau keluarga, penghijauan, ataupun acara acara publik lainnya yang menggunakan ruang terbuka (publik).Penataan akan Ruang Terbuka pun juga dipengaruhi dari kebutuhan manusia untuk mempergunakan Ruang Terbuka itu sendiri, selain karena memang diperlukannya suatu Ruang Terbuka atau Ruang Terbuka Hijau menurut peraturan pemerintah. Perubahan perubahan dilakukan pada Ruang Terbuka untuk memenuhi kebutuhan manusia akan fasilitas, keamanan, kenyamanan, dan lainnya.Masalah umum tentang ruang terbuka dalam permasalahan perkotaan adalah kurang tersusunnya perkembangan perkotaan dan menurunnya kualitas lingkungan hidup, yang berakibat pada perubahan perilaku masyarakat yang kontra produktif dan berdampak menimbulkan kerugian/bencana. Selain itu, perubahan perilaku masyarakat akibat kurangnya ruang kota yang dapat menyalurkan kebutuhan interaksi sosial dan pelepas ketegangan yang dialami oleh masyarakat perkotaan. Sebelum membahas lebih lanjut tentang Perilaku Manusia di Ruang Terbuka, ada baiknya kita mengetahui arti dari perilaku manusia dan ruang terbuka itu sendiri.Perilaku manusiaadalah sekumpulan perilaku yang dimiliki olehmanusiadan dipengaruhi olehadat,sikap,emosi,nilai,etika,kekuasaan,persuasi, dan/ataugenetika. Penulusuran pola perilaku manusia berkaitan dengan tatanan lingkungan binaan / fisik.Menurut Gunadi (1995) dalam perencanaan ruang kota (townscapes) dikenal istilah Ruang Terbuka (open space), yakni daerah atau tempat terbuka di lingkungan perkotaan. RT berbeda dengan istilah ruang luar (exterior space), yang ada di sekitar bangunan dan merupakan kebalikan ruang dalam (interior space) di dalam bangunan. Definisi ruang luar, adalah ruang terbuka yang sengaja dirancang secara khusus untuk kegiatan tertentu, dan digunakan secara intensif, seperti halaman sekolah, lapangan olahraga, termasuk plaza (piazza) atausquare.Sedang: zona hijau bisa berbentuk jalur (path), seperti jalur hijau jalan, tepian air waduk atau danau dan bantaran sungai, bantaran rel kereta api, saluran/ jejaring listrik tegangan tinggi, dan simpul kota (nodes), berupa ruang taman rumah, taman lingkungan, taman kota, taman pemakaman, taman pertanian kota, dan seterusnya, sebagai Ruang Terbuka (Hijau).Ruang Terbuka (RT), tak harus ditanami tetumbuhan, atau hanya sedikit terdapat tetumbuhan, namun mampu berfungsi sebagai unsur ventilasi kota, seperti plaza dan alun-alun. Tanpa RT, apalagi RTH, maka lingkungan kota akan menjadi Hutan Beton yang gersang, kota menjadi sebuah pulau panas(heat island)yang tidak sehat, tidak nyaman, tidak manusiawi, sebab tak layak huni.Ruang terbuka disebut Taman Kota (park), yang berada di luar atau di antara beberapa bangunan di lingkungan perkotaan, semula dimaksudkan pula sebagai halaman atau ruang luar, yang kemudian berkembang menjadi istilah Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota, karena umumnya berupa ruang terbuka yang sengaja ditanami pepohonan maupun tanaman, sebagai penutup permukaan tanah. Tanaman produktif berupa pohon bebuahan dan tanaman sayuran pun kini hadir sebagai bagian dari RTH berupa lahan pertanian kota atau lahan perhutanan kota yang amat penting bagi pemeliharaan fungsi keseimbangan ekologis kota.Secara umum ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau. Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik maupun introduksi) guna mendukung manfaat ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi (kesejahteraan) bagi masyarakatnya (Lokakarya RTH, 30 November 2005).Sementara itu ruang terbuka non-hijau dapat berupa ruang terbuka yang diperkeras (paved) maupun ruang terbuka biru (RTB) yang berupa permukaan sungai, danau, maupun areal-areal yang diperuntukkan khusus sebagai area genangan (retensi/retention basin).Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu: Genetika Sikap adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu. Norma sosial adalah pengaruh tekanan sosial. Kontrol perilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku. Ruangpublik terbuka khususnya ruang terbukahijaumerupakan salah satu kebutuhan masyarakat perkotaan saat ini dan itu menjadi paru-parukota. Di ruang publik terbuka itu, warga dapat bersosialisasi melalu berbagai kegiatan seperti olahraga, bercengkerama, rekreasi, diskusi, pameran/bazar, dan lainnya.Anak-anak mungkin bisa bermain dengan leluasa di bawah teduhnya pohon-pohon yang rimbun. Singkatnya,ini menjadi tempat rekreasi dan olahraga yang menyenangkan tanpa harus mengeluarkan biaya. Di Jakarta, tepatnya di daerah Menteng masih memiliki banyak ruang terbuka publik terbuka misalnyatamanbermain, taman kompleks ( perumahan ), dan taman rekreasi. Salah satu ruang terbuka hijau yang masih bertahan hingga saat ini ialah Taman Suropati.Tamanini merupakan salah satu taman yang sering didatangi oleh masyarakat baik pagi, siang, maupun malam hari.Tamanini sering dipadati masyarakat karena banyak orang mengatakan bahwa tempat ini asri, sejuk, dan tenang dibandingkan dengan ruang public tetutup lainnya sehingga orang senang datang ke sini untuk menikmati sejuknya tanaman yang ada di taman ini. Jenis taman terbagi jadi 2 yaitu :a. TamanaktifYang memiliki fungsi sebagai tempat bermain, dengan dilengkapi elemen-elemen pendukung taman bermain antara lain ayunan, petung, dan sebagainya.b. TamanpasifTamanini hanya sebagai elemen estetis saja, sehingga kebanyakan untuk menjaga keindahan tanaman di dalam taman tersebut akan dipasang pagar di sepanjang sisi luar taman.Tiga nilai utama yang seharusnya dimiliki oleh ruang public agar menjadi ruang publik yang baik ialah ; Ruang yang responsiveArtinya ruang public didesain dan diatur untuk melayani kebutuhan pemakainya. Selain itu ruang public menjadi suatu tempat menemukan hal-hal baru akan dirinya atau orang lain. Pada ruang public masyarakat juga dapat menemukan ide-ide baru, sehingga dapat dikatakan sebagai tempat mencari inspirasi.

Ruang yang demokratisRuang public harus dapat melindungi hak-hak kelompok pemakainya. Ruang public dapat dipakai oleh semua kelompok dan memberikan kebebasan bertindak bagi pemakainya sehingga untuk sementara mereka dapat memiliki ruang public tersebut. Ini berarti pada suatu ruang public, seseorang dapat bebas melakukan apa saja yang mereka inginkan tetapi tetap memperhatikan batasan ( norma ) yang berlaku sehingga tidak mengganggu kebebasan orang lain. Ruang yang mempunyai arti atau maknaRuang public harus dapat memberikan pemakainya berhubungan kuat dengan ruang public itu sendiri, kehidupan pribadinya, dan dunia yang lebih luas. Ruang public yang memberikan arti seperti ini akan membuat masyarakat selalu ingin berkunjung kesanalagi.Kualitas ruang public dapat ditinjau dari dua pokok segi yaitu segi fisik dan non fisik. Beberapa criteria yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas seara fisik, antara lain : UkuranRuang terbuka yang ada harus sesuai dengan keputusan serta standar penyediaan sarana yang ada. Contoh misalnya kebutuhan pedestrian ways yang baik ialah sekitar2,5 sampai 4 meter sehingga pejalan kaki merasa bebas bergerak. Kelengkapan sarana elemen pedukungKelengkapan saranan pendukung dalam suatu ruang public sangat menentukan kualitas ruang tersebut. Beberapa kelengkapan pendukung dalam suatu ruang public khususnya taman misalnya tempat duduk, papan anjuran, tempat sampah, dan lampu jalan atau taman.

DesainDesain dalam suatu ruang public akan menunjang fungsi serta aktivitas di dalamnya. KondisiKondisi suatu sarana lingkungan akan sangat menentukan terhadapa kualitas yang ada. Di mana dengan kondisi sarana yang baik akan menunjang kenyamanan, keamanan, dan kemudahan dalam menggunakan ruang public.Sedangkan kualitas non fisik dapat dilihat melalui beberapa criteria, antara lain yaitu : Kenyamanan ( comfort )Yaitu ruang terbuka harus memiliki lingkungan yang nyaman serta terbebas dari gangguan aktifitas di sekitarnya. Keamanan dan keselamatan ( safety and security )Yaitu terjamin keamanan dan keselamatan dari berbagai gangguan ( aktifitas lalu-lintas, kriminalitas, dan lain-lain. Kemudahan ( accessibility )Yaitu kemudahan memperoleh pelayanan dan kemudahan akses transportasi untuk menuju ruang public tersebut.Seni taman sebagai bagian dari Arsitektur ialah suatu bagian dari bidang seni yang berorientasi pada benda-benda hidup yang mempunyai evolusi yang tak henti-hentinya. Arsitektur Lansekap adalah perpaduan antara pengetahuan arsitektur dan perencanaan yang tidak hanya berbentuk gerombol penghijauan tapi juga meliputi pengerjaan konture, pembentukan kolam air, perencanaan jalan-jalan, menciptakan kerja antara benda hidup dan benda mati serta banyak lagi.Ruang Terbuka Hijau (RTH)kotaadalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalamkotatersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk RTH dapat diklasifikasi menjadi:a. Bentuk RTH alami (habitat liar/alami, kawasan lindung) danb. Bentuk RTH non alami atau RTH binaan (pertaniankota, pertamanankota, lapangan olah raga,pemakaman, )Berdasarkan sifat dan karakter ekologisnya diklasifikasi menjadia. Bentuk RTH kawasan (areal,non linear), dan b. Bentuk RTH jalur (koridor,linear),Berdasarkan penggunaan lahan atau kawasan fungsionalnya diklasifikasi menjadia. RTH kawasan perdagangan,b. RTH kawasan perindustrian,c. RTH kawasan permukiman,d. RTH kawasan pertanian,e. RTH kawasan-kawasan khusus, seperti pemakaman, hankam, olah raga, alamiah.Status kepemilikan RTH diklasifikasikan menjadia. RTH publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh 2 biropembangunan.acehprov.go.id pemerintah (pusat, daerah), danb. RTH privat atau non publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan milik privat.Hubungan Ruang Terbuka Dengan Tata KotaRUANG KOTA DAN RUANG TERBUKABagian yang solid dari suatu kota adalah susunan masa atau bangunan kota. Dalam arsitektur ( kota ) elemennya tidak terbatas kepada bagian yang solid, tapi juga ruang ruang yang terbentuk oleh bagian yang solid tersebut, baik berupa jalan, taman atau lebih luas kepada seluruh ruang yang ada padanya. Jenis yang formal, yang dibentuk oleh faade bangunan dan pelataran kota di sebut urban space ( ruang kota ), sedang yang natural (informal ) yang menyajikan alam ( nature ) didalam atau disekeliling kota disebut open space ( ruang terbuka ). Pada dasarnya suatu ruang kota adalah karakter yang dominan pada kota, baik segi kualitas ruangnya maupun aktifitas yang terjadi didalamnya. Pengertian ruang kota diperluas tidak hanya yang terbentuk oleh bangunan ( massa ) melainkan juga yang terbentuk oleh alam ( pohon, tebing, sungai dan sebagainya ), pembicaraan mengenai ruang dikota akan mencakup keduanya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kota. Bentuknya bisa merupakan suatu koridor atau pulau persinggahan ( taman, plaza, persimpangan dan sebagainya ). Ruang ruang terbuka ( informal / open space ) dapat memberi ciri lain kepada karakter yangalami dari kota, misalnya yang membentuk vista alami kearah pandangan bangunan, pendestarian, alam dan sebagainya. Pengertian ruang terbuka dikota adalah sebagai sistem tanah umum ( system of public land ) didalamnya termasuk jalan, sekolah, taman, ruang ruang untuk bangunan umum yang tersusun dalam suatu jaringan kota.Perkembangan SejarahPeradaban manusia dimulai sewaktu manusia menginginkan suatu ruang untuk perlindungan dirinya terhadap alam. Manusia purba mulanya tinggal di gua gua, mereka kemudian hidup berkelompok untuk tujuan pengamanan, kemudian mereka mulai menginginkan kebutuhan yang berlebih. Perlindungan kepada hal yang gaib menimbulkan pendirian altar atau tempat pemujaan sebagai bagian dari lingkungannya disamping unit unit huniannya, timbullah dusun dusun sederhana sebagai dasar dimulainya kebudayaan urban. Masing masing dusun kadang kadang bersaing hingga terjadi pertempuran, kelompok yang berjaya membesar menjadi semacam kerajaan kecil dan seterusnya, dengan perubahan nilai yang terus menerus melahirkan kota kota dengan perbentengan yang mengelilinginya, tempat penguasa dan rakyat yang berlindung di tempat tersebut. Dalam sejarah Mesir kuno struktur kotanya sudah mengenal jalan yang monumental, plaza yang kolosal tempat kuil pemujaan, dan monumen kuburan atau makam yang monumental untuk rajanya. Pada zaman ini fungsi ruang kota memang ditujukan dan dibangun untuk tujuan mengagungkan raja, di bangun dengan kekuatan kekuasaan selalu ada hubungan antara ruang terbuka dengan kuil atau istana. Kota kota zaman klasik pada kebudayaan Yunani yang lebih maju, di kenal ruang ruang terbuka dengan fungsi yang lebih terklasifikasi, misalnya sebagai pasar ( agora ) untuk kegiatan dagang dan kehidupan politik. Bentuk agora umumnya geometris dengan luas sekitar 5 % dari luas kota , sekelilingnya merupakan suatu arkade. Ruang ruang kota zaman pertengahan didominasi oleh gereja dan kastil bangsawan, plaza disamping halaman gereja juga berfungsi sebagai market place. Ruang terbuka, jalan dan plaza di bangun integrated dengan bangunan disekelilingnya. Sampai perkembangan yang lebih maju yaitu sampai zaman pra-industri telah memberi gambaran kepada kita bahwa kota yang dibangun dan ruang yang terjadi, merupakan hasil karya yang didasari oleh kecermatan penghayatan yang tinggi didukung oleh kekuatan dan kekuasaan.Perubahan Pada KarakteristikkotaPembentukan kota sejak zaman Yunani adalah suatu kreasi yang ditujukan untuk manusia, yang kemudian diikuti oleh kebudayaan Roma yang lebih maju, serta diekspresikan lebih baru lagi pada kota kota abad pertengahan. Konsep yang lebih manusiawi diketengahkan dalam konsep Renainssance.Sekitar abad ke 18, pada saat terjadi revolusi industri yakni perubahan dari kerajinan tangan kepada kerja masinal, tumbuhnya pabrik pabrik merupakan magnet pergerakan pekerja yang selalu bertambah. Kota merupakan tempat tinggal untuk pekerja. Ciri lain disamping populasi yang meningkat di seluruh dunia juga peningkatan sistem transportasi kota, perubahan pergerakan dalam kota yang cenderung lebih cepat. Problema yang dihadapi oleh kota kota besar adalah kekusutan transportasi kota, masalahnya terus berkembang tidak hanya peningkatan kecepatan transportasi, melainkan jumlah alat transportasi. Kejadian diatas menimbulkan efek lain dalam penghayatan ruang dan waktu secara drastis. Problem yang lebih meluas timbul pada zaman ini adalah problem polusi dan problem tata ruang yang lebih komplek. Para pemikir mulai mengimpikan kondisi yang lebih baik, bernostalgia pada kehidupan kota yang lebih baik pada kota kota zaman sebelumnya, yang dipelopori oleh orang Inggris dalam memikirkan pemikiran utopian. Lahirnya garden city, dimana industri dipisahkan sama sekali dengan kota, mulai timbulnya kota kota koloni. Pada sekitar akhir abad 18 masalah keruwetan muncul kembali, pertumbuhan kota yang serampangan, kondisi kota yang tidak sehat dan sebagainya. Berkembangnya ide garden city, merupakan kota yang semi rural, dengan penyediaan ruang - ruang untuk kegiatan manusiawi dipadukan dengan penyelesaian landscaping yang membentuk ruang ruangnya.Masalah yang timbul kembali pada kota pada pertengahan tahun tahun 1940-an adalah peningkatan kebutuhan perumahan dan lapangan kerja, rakyat membutuhkan kota (untuk tinggal dan bekerja ) sedang kota butuh berkembang untuk menampungnya. Teori baru membawa kepada desentralisasi pertumbuhan industri, tapi pada daerah daerah tersebut permasalahannya juga berulang. Sehingga timbul masalah spekulasi tanah, yang menambah kompleknya masalah. Peningkatan transportasi jalan raya menimbulkan kemacetan dan kecelakaan di jalan jalan, timbul penyediaan tempat parkir, dari taman parkir ke parkir garasi, timbul masalah pemisahan pedestrian dan mobil, terus berulang kepada masalah perencanaan kota dan keterbatasannya. Ungkapan yang sering diulang ulang adalah perencanaan harus fleksibel, mampu menampung perkembangan dan perobahan setiap saat.Strategi Perencanaan1. Perancangan kota yang menyeluruh.a. Kota dan material dasar (pembentuknya )Pertimbangan dalam merancang kota adalah menempatkan elemen secara efesien dengan sedikit benturan yang masih mungkin, kota harus ditempatkan pada posisi yang memungkinkan kesehatan, bebas dari kemungkinan bencana , tata letaknya jangan mengundang masalah, ruang terbukanya dapat dilalui angin ( nyaman ). Semua itu merupakan pertimbangan manusiawi secara fisik. Disamping itu perlu pertimbangan emosi manusiawi akan perasaan perasaan keindahan, ekspresi kotanya menampilkan sensasi visual yang hidup, atau katakanlah bahwa kota itu harus indah ( secara manusiawi ). Hal itu tidak berarti melulu bahwa taman dan bangunannya saja yang indah, tapi juga sampai kedetail- detail pembentuknya, misalnya detail bangunan, proporsi arsitektural, paving, penempatan lampu, pohon, papan iklan dan sebagainya, harus indah sehingga akan membentuk kwalitas ruang kota yang lebih baik, tidak acak acakan dan terencana rapi.Perencanaan kota merupakan perencanaan yang menyeluruh, walaupun bagian individunya juga harus merupakan hasil yang sungguh sungguh. Sebagai contoh perencanaan jalan, jambatan tidaklah sekedar pemikiran teknis belaka, tapi juga merupakan seni dalam menciptakan ruang, hasilnya tidak saja aman, berdaya guna ( melancarkan lalu lintas ) juga indah, penyelesaiannya juga manusiawi.Penampilan masing masing material dasar tersebut merupakan elemen pembentuk pandangan suatu kota, baik secara sendiri maupun secara bersama sama.b. Material dasar dan ruangSeni dari perancangan kota adalah teristimewa pada pembentukan dan pengisian ruang, yaitu ruang ruang yang diperuntukkan bagi built-up area dan ruang yang diisi dengan lanscaping ( unbuilt-up ) : open space. Ruang dan pengisiannya mempunyai hubungan yang erat. Elemen lain yang juga harus diperhatikan adalah pelataran dan bangunannya yang akan membentuk ruang terbuka.Pada umumnya dalam perencanaan kota, ruang yang akan terjadi dirancang dengan asumsi massa yang akan membentuknya maupun pola sirkulasi yang mengelilinginya.2. Metode ruang terbukaDasar pemikirannya adalah kepada pertanyaan yang esensial dalam suatu perencanaan, yaitu dimana kita boleh membangun, atau dimana kita tidak boleh membangun. Yang dimaksud dengan pengertian Open Space untuk perencanaan, adalah meliputi beberapa macam seperti taman, sungai, jalan umum, air port, bangunan umum, plaza, greenbelt, jalan, pendestrian dan sebagainya. Semuanya terjalin dan membentuk suatu struktur, yang merupakan kerangka pengembangan. Oleh karenanya penataan bentuk dan polanya harus melalui perancangan yang matang.Pengertian daerah tidak boleh dibangun ada dua hal : Sebagai daerah cadangan ( pembangunan terbatas ) yaitu daerah yang dicadangkan untuk penyediaan fasilitas atau sarana untuk umum seperti untuk pusat lingkungan, sekolah, masjid, gereja, pasar dan lain lain. Malahan juga bagi keperluan yang lebih luas lagi seperti air port atau daerah pengembangan. Sebagai daerah yang dilindungi ( preservasi ) yaitu daerah yang mutlak tidak boleh dibangun. Sebagi contoh dalam skala regional adalah daerah dengan kriteria subur, cagar alam, daerah bencana kritis, potensi rekreasi, jalur jalur bersejarah. Untuk skala lokal ( kota ) seperti ROW jalan, sungai ( dikota ), daerah landmark, tempat bersejarah, Jalur hijau, tempat bersejarah dan sebagainya.Klasifikasi Ruang- Ruang Kota1. Open Space Dalam Skala Pembangunann KotaSecara umum problema yang di hadapi dalam perencanaan suatu open space adalah sama, variasinya tergantung kepada skala fungsi yang dilayaninya.a. Dalam skala metropolitanAda suatu usulan agar setiap metropolitan ( di Amerika ) mempersiapkan masterplan dari open space, yang dapat dipandang sebagai struktur pelengkap total dari daerah built-up, yang akan sanggup menjadi daerah yang di cadangkan untuk pengembangan. Kerangka open space suatu kota dapat dipakai sebagai kontrol tata guna tanah, sistem yang baik akan mampu mendukung dan sebagai pelengkap dari macam macam tata guna tanah.b. Dalam skala kota ( yang lebih kecil )Dalam tata kota, perencanaan open space diarahkan kepada penggunaannya sebagai tempat aktifitas, taman, tempat bermain, halaman sekolah atau stadion olah raga, pendestrian, plaza kecil, mall, plaza, boulevard, jalan, sungai dan lembahnya, taman rekreasi dan sebagainya. Pengarahan perencanaannya tidak kepada penyediaannya sebagai ruang yang terisolir, melainkan diarahkan kepada struktur ruang secara menyeluruh ( network of space ).2. Open Space Pada Bagian Bagian KotaDalam bagian ini akan di coba memberikan gambaran sekilas mengenai open space pada bagian bagian kota, pada problem dan peranannya.a. Pada pusat kotaPusat kota merupakan tempat pertemuan semua unsur masyarakat, yang banyak mengundang segala macam aktifitas. Problem utama yang dihadapi suatu pusat kota adalah kesibukan yang berlebihan, banyaknya bangunan dan lalulintas yang masuk pada area yang terbatas. Problem ruangnya adalah penyediaan floor space dan ruang untuk kendaraan ( jalan, tempat parkir, pedestrian, pemberhentian bus, dan sebagainya ). Pertimbangan dalam perencanaannya harus dapat menampilkan karakter urbannya, sebagai ruang yang terorganisir yang membawa kepada impresi kepada lingkungan kota secara keseluruhan.Strategi perencanaan mendatang memang harus dimulai dari penyediaan daerah yang terbuka, tidak hanya diarahkan kepada penyediaan halaman yang secara fungsi dapat nenampung kegiatan, tapi juga memenuhi tujuan pengamat ruang pusat kota, agar dapat dinikmati secara manusiawi memberikan pembukaan pada built up area, memberikan penekanan pandangan pada bangunan utama ( orientasi ), menimbulkan ruang yang human dan intim tanpa kehilangan fungsinya. Ruang terbuka tersebut secara visual akan dapat berperan sebagai organisator antara bagunan bangunannya dan antara bangunan dan ruang terbukanya.b. Pada daerah industriPenempatan lokasi industri sebetulnya tergantung kepada klasifikasi jenis industrinya. Beberapa industri di tempatkan justru mendekati lokasi raw material, atau ditempatkan mendekati fasilitas transportasi ( rel, jalan, sungai, pelabuhan ). Problema yang dihadapi oleh jenis industri adalah gangguannya terhadap lingkungan, problem kebutuhan pengembangannya. Strategi perencanaan ruang terbuka adalah untuk menjawab problem diatas.Trend sekarang mengarah bahwa arsitektur suatu pabrik tidaklah mati begitu saja, perencanaannya juga di arahkan pada penbentukan lingkungan yang estetis, ruang terbukanya juga sudah membutuhkan penerapan unsur landscape. Tata letaknya disamping standard juga sudah dapat diarahkan kepada sense lingkungan yang lebih baik.

c. Pada Lingkungan PerumahanProgram kebutuhan ruang pada lingkungan perumahan disampingkebutuhan untuk rumah, juga kebutuhan untuk fasilitas lingkungannya. Dalam bagian terdahulu terlihat bahwa yang akan dominan dalam lingkungan perumahan adalah pola tata ruangnya secara umum, secara khusus adalah karakter ruang yang terjadi antar bangunan. Penyediaan ruang untuk fasilitas lingkungannya seperti untuk taman, tempat bermain anak, untuk pertokoan, sekolah dan aktifitas bersama lainnya. Ukuran dari fasilitasnya tergantung besaran lingkungannya. Pola umum lingkungannya akan tercermin pada pola ruang koridornya ( the street as space designed ). Jalan bukan sekedar tampak muka bangunan perumahan, melainkan suatu ruang yang mengikat kelompok kelompok perumahan. Disampingnya juga ada ruang ruang yang terbentuk yang tidak tergantung jalan, yaitu ruang ruang antar bangunan yang terbentuk pada susunan pohon, baik yang formal maupun informal. Dengan lain perkataan, ruang terbuka pada suatu lingkungan adalah merupakan wujud dari karakter lingkungan itu secara menyeluruh, dengan fungsi sebagai pusat kegiatan bersama.Dampak Open Space. 1. Diperoleh dari keindahan dan keserasian penataan tanaman-tanaman dalam ruang terbuka hijau. 2. Dirasakan terutama di daerah / kawasan yang rentan erosi, untuk mengurangi tingkat kerusakan tanah, terutama longsor dan menyangga kestabilan tanah. 3. Berkaitan dengan kemampuan akar tanaman untuk menyerap kelebihan air apabila turun hujan sehingga air tidak mengalir dengan sia-sia, sebagai daerah persediaan air tanah. 4. Keberadaan ruang terbuka hijau mempengaruhi faktor-faktor iklim seperti kelembaban, curah hujan, ketinggian tempat, dan sinar matahari yang pada akhirnya membentuk suhu harian yang normal dan menunjang kegiatan manusia. 5. Mengarah kepada penyediaan habitat satwa di perkotaan yang semakin terdesak lingkungannya dan semakin berkurang tempat huniannya. 6. Suatu sistem ekologi kota dimana penyeimbangan proporsi lahan untuk semua makhluk dapat mendukung keseimbangan sistem ekologis. 7. Perlindungan yang diberikan oleh ruang terbuka hijau kepada manusia antara lain keberadaan pohon / pepohonan yangmelindungi dari terik matahari, terpaan angin kencang dan melindungi dari kebisingan. 8. Bermanfaat sebagai penyerap emisi gas di udara karena dedaunan tanaman mampu menyaring debu dan menghisap kotoran di udara. Bahkan tanaman mampu menghasilkan gas oksigen yang sangat dibutuhkan manusia. 9. Pendidikan dan pengenalan terhadap makhluk hidup sebagai laboratorium alam di sekitar manusia merupakan proses yang baik mengingat adanya fungsi ekosistem dan simbiosis yang terjadi di dalamnya. 10. Dengan adanya kondisi lingkungan yang higienis (pengadaan RTH perkotaan), maka tidak terdapat banyak ancaman kesehatan yang biasanya ditimbulkan dari lingkungan ataupun dari polutan-polutan udara. 11. Manfaat yang dapat dirasakan secara tidak langsung. Energi yang dapat disimpan oleh tanaman dalam RTH antara lain sinar matahari, energi panas dan sebagainya, nantinya dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam mendukung proses kehidupan.

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dalam kajian tentang Open Space masih banyak terdapat kekurangan pada pengelolaan dan peraturan yang diciptakan untuk menjaga eksistensi Open Space, terutama di Indonesia, khususnya kota Medan. Berikut beberapa kesimpulan yang dapat kami tarik dari pembahasan kami mengenai Open Space. Dalam perwujudan Open Space biasanya merupakan area terbuka yang menunjang sarana umum secara sosial seperti taman, playground, dan plaza. Open Space menjadi pusat kegiatan masyarakat yang ada disekitar areanya. Fungsi open space memiliki banyak keragaman terutama terhadap pertumbuhan kota. Pemeliharaan merupakan kunci menjaga Open Space agar tetap berfungsi dan berdaya bagi masyarakat. Pengurangan Open Space pada suatu kawasan menyebabkan masyarakat yang pasif dan tidak memiliki ciri hidup masyarakat yang modern. Tata kelola Open Space yang baik dapat menunjang pertumbuhan suatu kota. Open Space dapat menjadi daya tarik terhadap suatu kota yang modern.Saran Berikut merupakan saran-saran yang dapat kami berikan berkaitan dengan pembahasan kami terhadap Open Space. Pembangunan di daerah sekitar Open Space harus diperhatikan agak tidak menutupi Open space. Menjadikan Open Space sebagai core kegiatan kota. Penetapan aturan yang jelas tentang kelola lahan yang baik terhadap Open Space. Dibutuhkannya pemeliharaan yang secara teratur terhadap Open Space agar bentuk dan fungsi Open Space tetap terjaga dengan semestinya.

PERTANYAAN-PERTANYAAN1. Hafizul haque (110406127)Bagaimana merancang open space buatan pada gurun pasir ? Jawaban : Sebenarnya merancang open space pada setiap daerah itu sama namun yang perlu diperhartikan kecocokan open space dan kegunaan open space tersebut pada lokasinyaApakah berpengaruh adanya open space terhadap iklim ? Jawaban : Pengaruh open Space terhadap iklim tergantung kepada tema Open Spacenya. Misalnya Green Open Space (ruang terbuka hijau), maka jelas Open Space ini akan berpengaruh terhaap iklim.2. Fitri Sinaga (110406043)Apakah suatu Open Space dapat menjadi landmark dari suatu kota?Jawaban : Tentu saja bisa. Kita ambil contoh nyatanya Simpang Lima di Semarang. Masyarakat secara tidak langsung sudah tahu letak Simpang Lima itu di kota Semarang.3. B.P. Rikardo(110406080)Bagaimana kondisi OpenSpace di kota Medan, termasuk permasalahan yang dihadapi?Jawaban : Kondisi Open Space di kota Medan masih kurang terkendali. Misalnya pengaturan peparkiran, jalur pedestrian hingga keamanan di Open Space itu sendiri.