r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/muhammad...

113
r:s 7( /PMT IT PENGARUH PEMBELAJARAN KOOl)ERATIF METODE JIGSAW TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI MATEMATIKA SISWADIMTs. MAHABBAH PONDOK CABE UDIK PAMULANG Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA D Herim", t dad 1,'gl, ; No, lnrluk : .. ,,. Oleh : _., , , , . MUHAMMAD NUR 101017021005 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008

Upload: tranliem

Post on 04-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

r:s7( /PMTIT

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOl)ERATIFMETODE JIGSAW TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASIMATEMATIKA SISWADIMTs. SA'ADATUJ~ MAHABBAH

PONDOK CABE UDIK PAMULANG

Universitas Islam NegeriSYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DHerim", ''f\';:;,;;:;;.;;~;~,;;;;;. ;;;ii<"".~ tdad

1,'gl, ; ::~~:{~::~1:::~:.~;~:~::~~~:::::"~.1~:No, lnrluk : ,~i\~",7".~":;.2.SQ<;;.:"" .. ,,.

Oleh : lda~;ffjk~F;j. _.,, , , .

MUHAMMAD NUR101017021005

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA1429 H/2008

Page 2: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang Bertanda tangan dibawah ini :

Nama

NIM

Jurusan

Angkatan Tahun

Alamat

: MUHAMMAD NUR

: 101017021005

: Pendidikan Matematika

: 2001/20002

: JI. Merpati I No. 23 Rt 001/01 Sawah Baru Ciputat

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUJEINYA

Bahwa skripsi yang berjudul Penga,·uh Pembelajaran KQoperatif

Dengan Teknik Jigsaw Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa Di

MTs Sa'adatul Mahabbah Pondok Cabe Pamlllang adalah benar hasil karya

sendiri dibawah bimbingan dosen :

Pel11bimbing I

Nama : Dra. Maifalinda Patra, M.Pd.

NIP : 150227 129

Pel11bil11bing II

Nama : Drs. Mulyono, M.Pd.

NIP : 131 974444

Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan. hasil karya

sendiri.

Jakarta, Januari 2008

Muhammad Nur

Page 3: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

ABSTRACT

Muhammad Nur, The Influence of study cooperative jigsaw method to

student motivation achievement on mathematic (The Study of Experiment at

Sa'adatul Mahabbah Junior High School Pondok Cabe Udik). Shipsi,

Departement of Mathematic Educatin Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

State Islamic University Syarifhidayatullah Jakarta, Juli 2008.

The research have something as a purpose to know the different result

study of student mathematic that teach with cooperative learning jigsaw 'llethod

that teach with expository method. This experiment class is student that teach

using cooperative learning jigsaw method and control class is student that teach

using expositori method. The research using quasi eksperimenl. method.

The research for counting result study of student mathematic using Test-t,

with normal file ang homogen. Result research give expression to that a different

result study of student mathematic which teached with cooperative learning

jigsaw method and students that teach with expository method. And average result

study of student mathematic that teach with cooperative leaming jigsaw method

impoliant fi'om student that teach with expository method.

The research which gived to student Sa'adatul Mahabbah Junior Hih

School Pondok Cabe Udik class VIII for know result study.

Keyword; Cooperative Learning, Jigsaw Method, Result study

Page 4: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

KATAPENGANTAR

Tengadah jemari teriring do'a kehadirat Allah 8WT atas segala limpahan

karunia nikmat yang tak temilai dari nikmat Iman, Islam serta nikmat sehat wal ' afiat

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini tepat pada waktu yang

ditentukan. Salawat serta salam tak lupa kita mohonkan kepada Allah SWT, semoga

tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang karena

bimbingan dan peljuangan Beliaulah umat manusia terangkat ke derajat yang paling

tinggi dibandingkan makhluk - makhluk Allah yang lain.

Skripsi yang beIjudul "PENGARUH PEMBEIAJARAN KOOPERATIF

DENGAN METODE JIGSAW TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

MATEMATlKA SISWA (DI MTs. SA'ADATUL MAHABBAH PONDOK CABE

UDIK PAMULANG)" ini disusun sebagai syarat untuk meraih gelar saIjana S-l

pada Jumsan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguman DIN

Syalif Hidayatullah Jakarta. Tidak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada semua pihak, yang dengan seluruh daya upaya sekuat tenaga dan

kemampuan telah tercurahkan kepada penulis demi terselesaikannya penulisan skripsi

ini.

Page 5: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Ucapan terima kasih ini penulis khususkan kepada :

I. Prof. Dr. Rosyada M.A, Dekan Fakultas l1mu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Maifalinda Fatra M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan

Pembimbing shipsi.

3. Bapak Mulyono, M.Pd, yang telah menyisihkan waktunya dan sabar dalanl

membimbing penulis.

4. Para Dosen Jurusan Pendidikan Matematika yang telah memberikan l1munya

kepada penulis sehingga penulis mandapatkan gelar sarjana ( S-I ) ini.

5. Orang Tua yang telah susah payah membiayai penulis dan dorongan serta doa

sehingga penulis mendapatkan gelar s31jana ( S-I), khusunya Ibunda tecinta,

yang sangat menginginkan penulis wisuda.

6. Bapak Ust. Atet Sanwani Ar-Rifuni beselta keluarga•. selaku Ketua Yayasan

Pembinaan Yatim Piatu AI-l1dllas Ciputat yang telah membantu baik moril

maupun materil dari perkuliahan smnpai kepada proses penulisan shipsi

hingga mendapat gelar s31jana ( S-I ) ini.

7. Ternan-ternan Matematika angkatan 2001/2002 Marnat, Wiwi, Teti, Diana,

Imas, Dian, khususnya Ukar yang telah memberikan dorongan semangat agar

tetap sabar dalam menghadapi berbagai cobaan khususnya dalam penulisan

shipsi dan temen-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan selumhnya.

Page 6: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

8. Teman-temanku yang berada dirumah khususnya Neneng, TaufIk, Arif, Didin

yang selalu memberikan dorongan dan saran serta ketenangan disaat penulis

mengalami depresi.

9. Kepala sekolah dan para guru MTs. Sa'adatul Mahabbah Pondok Cabe Udik

Pamulang yang telah memberikan motivasi dan kemudahan dalam penelitian.

10. Para siswa - siswi MTs. Sa'adatul Mahabbah Pondok Cabe Udik Pamulang

yang telah membantu penulis dalam penelitian kJlmsusnya kelas III tahun

ajaran 2006/2J07.

11. Para staf dan karyawan MTs. Sa'adatul Mahabbah Pondok Cabe Udik

Pamulang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari sepenulmya bahwa pembahasaan dan analisa dari

skripsi ini masih jauh dari sempuma dan masih banyak terdapat kekurangan di

dalamnya yang tidak lain disebabkan oleh keterbatasan p<mulis. Akhir kata penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan

khususnya bagi penulis, semoga skripsi ini dapat menjadi langkah awal menuju masa

depan yang lebih baik bagi penulis. Amin

Jakarta, Juli 2008

Penulis

Muhammad Nur

Page 7: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING i

LEMBAR PENGESAHAN ii

ABSTRAKSI iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR lSI vii

DAFTAR TABEL ix

BABI PENDAHULUAN

A. LataI' Belakang Masalah I

B. Identifikasi Masalah 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 9

D. Metode Pembahasan 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 9

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Deskrispsi Teoritis 1.1

I. Pengertian Matematika II

2. Teori Pembelajaran Matematika 13

3. Pembel~aran kooperatif 17

4. Teori Motivasi 21

a. Pengertian Motivasi 21

b. Macam-Macam Motivasi ; 22

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi 25

d. Motivasi Berprestasi 26

5. Teknik Jigsaw dalam pembelajaran Maternatika 27

6. Pengertian Metode Ekspositori 34

7. Pengertian Hasil Beljar Matematika 35

Page 8: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

B. Kerangka Berfikir 36

C. Pengajuan Hipotesis 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 38

B. Populasi dan Sampel 38

C. Metode Penelitian 39

D. Teknik Pengumpulan Data 39

E. Teknik Analisis Data 42

F. Hipotesis Statistik 43

BAB IV BASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data 44

B. Analisis Data 48

C. Interpretasi Data 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 53

B. Saran ., 54

DAFTAR PUSTAKA 55

LAMPmAN 57

Page 9: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

DAFTAR TABEL

1. Populasi dan Sarnpel 38

2. Rancangan Penelitian 39

3. Kisi-kisi instrumen Motivasi Beprestasi matematika siBwa 40

4. Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Berprestasi Matematika 45

5. Distribusi Frekuensi Skor Kelas Kontrol................................. 47

6. Hasil perhitungan motivasi berprestasi matematika siswa 49

7. Tabel skala motivasi berprestasi matematika siswa 80

8. Hasil uji validitas instrumen skala motivasi 81

9. Hasil uji validitas instrumen skala motivasi yang valid 83

10. Varians skor tiap item 86

II. Hasil skor motivasi kelompok eksperimen 89

12. Hasil skor motivasi kelompok kontrol 90

13. Uji Normalitas Kelas Eksperimen dengan Liliefors 91

14. Uji Normalitas Kelas Kontrol dengan Liliefors 92

15. Nilai r product moment... 98

16. Nilai Kritis untuk Uji Liliefors............................................... 99

17. Daftar Distribusi F 100

Page 10: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu Negara, pendidikan memegang peranan penting yang

menjamin kelangsungan hidup suatu Negara d.m bangsa, dan untuk

lnengembangkan kualitas sumber daya manusia. I'erwujudan masyarakat

tersebut menjadi tauggung jawab pendidikan, terutama dalam

mempersiapkan perserta didik menjadi subjek yang makin berperan dalam

suatu negara dan bangsa.

Pelaksanaau pendidikan dilakukan dallun bentuk kegiatau

bimbingan, pengajaran dan pelatihan. Bimbingan pada dasarnya adalah

pemberian bantuan, arahan, motivasi, nasehar dan penyuluhan agar siswa

mampu mengatasi masalah dan menanggulangi kesulitan sendiri.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terenCllJla untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajarau agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatau spiritual

keagamaan, pengendalian' diri, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seorang atau

sekelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui upaya

pengajarau dan pelatihan. 'Individu manusia sejak lahir tidak memiliki pellgetahuan apapun,

tetapi ia telah dilengkapi dengan fitrah yang memungkinkan untuk

menguasai berbagai pengetahuan dan peradabau, Dengan memfungsikan

fitrah itulah ia belajar dari lingkullgan masyarakatuya, Untuk mencapai

I Muhibbin Syah, Ps!kologi Pendidikon Suotu Pendekalon &frU, Bandlillg, Remaja RosdaKarya 1995, haL 10

Page 11: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

2

semua itu harus melalui tahap demi tahap yaitu melalui proses belajar.

Dalam hal ini kita diw~ibkan untuk menuntut i1mu dari sejak kita lahir

sampai kita meninggal dunia, agar kita memiliki pengetahuan yang luas

dan mempermudah jalan hidup kita, karena pepatah mengatakan bahwa "

dengan seni hidup menjadi indah, dengan i1mu hidup menjadi mudah dan

terarah ", karena Allah SWT akan meninggikan derajat orang .. orang yang

memiliki i1mu pengetahuan sebagaimana tercantum dalam firman Allah

SWT pada surat AI-Mujaadilah ayat 11 yang berbunyi :

................................. <.:.>1.;..)0 rL-JI Iji.J\ 0; :,]1", P. 1",;"\0; ,;]1..h1t'Y- .......

.. . Allah akan meninggikan arang - orang yang beriman

diantara kamu dan orang - orang yang diberi i1mu pengetahuan beberapa

d · ..2eraJal.. . ...

Ayat diatas mengandung makna motivasi bagi kita semua untuk menuntut

i1mu. Dengan i1mu pengetahuan kita mendapatkan kemuliaan dan derajat yang

tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu. Hal ini berarti pula betapa

pentingnya menuntut ilmu pengetahuan.

Kondisi awal individu dan proses pendidikan tersebut juga

digambarkan oleh Allah SWT di dalam fitmannya pada surat An-Nahl

ayat 78 yang berbunyi :

LJ.J,.,s..;;;

" dan Allah mengeiuarkun kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui apapun. dan Dia memberikan kamu pendengaran, penglihatan dan

hati, agar kamu bersyukur...3

Pada umumnya kita ketahui bahwa pendidikan merupakan kegiatan

yang universal dalam kehidupan manusia, oleh karena itu sangat penting

dan hak setiap orang. Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara

sadar oleh pendidik terhadap perkembanganjasmani dan rohani anak didik

menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

2 AI-Qur'an dan tel:iemah, Departemen Agama, h. 910J Al-Qur'an dan tcrjelTlah. Departemen Agama, h. 413

Page 12: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

4

Dalam rangka menghasilkan keluaran yang berkualitas inilah maka

proses belajar mengajar harus terorganisir dengan baik. Dalam proses

belajar mengajar peran seorang pendidik sangat menentukan baik

buruknya atau berhasil tidaknya sebuah proses belajar mengajar. Dalam

pelaksanaannya proses belajar mengajar banyk dijumpai masalah.

Paradigma berlaku terus menerus mengenai proes belajar mengajar

dalam dunia pendidikan hanya bersumber pada teori, asumsi Tabula Rasa

John Locke. Loske mengatakan bahwa pikiran sesl:orang anak seperti

kertas kosong yang putih bersih dan siap menunggu coretan-coretan dan

warna dari gurunya. Dengan kata lain, otak seorang anak ibarat botol

kosong yang siap diisi dengan segala ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan

sang guru.6 Senada menurut Us!. HM. Jefry AI-Bukhori yang akrab disapa

dengan UJE mengatakan seorang anak itu bagaikan gelas kosong yang

siap diisi air apapun oleh orangtua atau gurunya.

Paradigma pembelajaran lama, guru memberikan pengetahuan

kepada siswa secara pasif, guru kurang menguasai proses belajar mengajar

yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

memori siswa yang siap menerimanya. Sebagian guru menganggap

paradigma lama ini satu-satunya altel1latif. Mereka mengajar dengan

metode ceramah siswa diharapkan duduk, diam, catat, dan hafal (3DCH)

serta mengkompetisikan siswa dengan satu sama lainnya.7

Maka dipandang perlu adanya pembaharuan paradigma dalam

menelaah proses belajar siswa dan interaksi antar siswa dan guru. Selain

itu, alur proses belajar mengajar tidak harus berasal antara siswa dan guru.

Siswa bias juga saling belajar dengan siswa lainnya. Sistem pembeli\jaran

Selayaknya memberikan kesempatan anak didik untuk bekerja sama

dengan sesama siswa dalam tugas tersutruktur. Sist<em pembelajaran ini

disebut cooperative learning atau kelompok, dimana siswa belajar, bekerja

dan berinteraksi di dalam kelompok-keJompok kecil, sehingga siswa dapat

6 Anita Lie, Cooperative Learning, Mempraklekaf1 Cooperative Learning di ruang-rucmgke/as,Jakarta: Penerbit Grasindo, 2002. h.2

7 Anita Lie, Cooperative Learning,,, . h,3

Page 13: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

5

bekerja sama, saling membantu, berdiskusi dalam memahami suatu materi

pelajaran ataupun dalam mengerjakan tugas kelompok. Mengapa dengan

pembelajaran kooperatif? Suatu aspek pembelajaran kooperatif bahwa

pembelajaran kooperatif dapat membantu mengembangkan tingkah laku

kooperatif dan hubungan lebih baik sesama siswa dalam pembelajaran

akademis mereka.

Dalam kurikulum matematika sekolah bahwa tujuan diberikannya

matematika antara lain agar peserta didik mampu menghadapi perubahan

keadaan dunia yang selalu berkembang. Melalui latihan bertindak atas

dasar pemikiran secara logis, nasional dan kritis. Untuk mencapai tujuan

tersebut maka pendidikan diharapkan dapat memflih (lara mengajar yang

baik dan metode yang sesuai.

Masalah klasik dalam pendidikan matematika di Indonesia adalah

ren.dahnya prestasi murid serta kurangnya motivasi dan keinginan

terhadap pembelajaran matematika di sekolah. Sedangkan menurut

Suyamo (1988), dalam pengajaran matematika, penyampaian guru

cenderung bersifat monoton, hamper tanpa variasi kreatif, kalau saja siswa

ditanya, ada saja alasan yang mereka kemukan, seperti matematika sulit,

tidak mampu menjawab, takut disuruh ke depan" dan sebagainya.8

Sementara Syarien (1991) berpendapat adanya gejala matematika phobia

(ketakutan anak) terhadap matematika yang melanda st~bagian besar siswa,

sebagai akibat tak kenai maka tak sayil)'g.

Karena masalah rendahnya nilai hasil belajar matematika siwa

merupakan masalah yang serius dan perlu mendapatkan perhatian penuh

dari semua pihak, baik pemerintah, sekolah, maupun siswa itu sendiri.

Rendahnya nilai hasil belajar siswa disebabkan oleh banyak hal,

diantaranya kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan oleh

guru, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan ketika belajar. Dapat pula

disebabkan cara penyampaian atau penyajian materi yang kurang menarik

8 Asmin, lmplementasi Pembelajaran Matematika RealisOk dan Kendala yang mUl1cufditapangan. (Pusat Data dao Informas; Pendidikan, Balitbang-Dcpdiknas, 2(03).

Page 14: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

6

perhatian siswa, sehingga siswa bersikap acuh tak acuh ketyika guru

menyampaikan materi. Selain itu juga, disebabkan oleh guru kurang

pandai mengatur strategi belajar mengajal' yang da,pat membangkitkan

motivasi belajar siswa atau juga karena metode pembelajaran yang masih

bersifat tradisional dimana siswa tidak banyak terlibat dalam proses

pembelajaran dan keaktifan k~las sebagian besar di domonasi oleh guru.

Akan tetapi dari permasalahan pendidikan yang dikemukan diatas

pendekatan pengajaran merupakan aspek permasalahan yang memerlukan

penanganan serius.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka guru diharapkan dapat

memilih cara mengaj1r yang baik dengan metode yang sesuai karena

setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan atkan lebih baik lagi

apabila penggunaan metode mengajar dapat di vasrias! sesuai dengan

karakteristik materi dan siswa. Sebab bila hanya metode tertentu saja yang

digunakan maka kurang memberi kesempatan pada siswa untuk

mengembangkan kreatifitas dan daya pikir serta menambulkan rasa bosan

pada siswa.

Tetapi dari sekian banyak permasalahan pendidikan matematika

yang dikemukakan di atas, pendekatan pengajaran merupakan aspek

permasalahan vital yang memerlukan penanganan serius. Cooperative

learning merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam model

pembelajaran kontruktivisme. Pembelajaran kontruktivisme menurut

anggapan Paul Supamo adalah pengetahuan merupakan konstruksi

(bentukan) dari orang yang mengetahui sesuatu itu sendiri, terutama

menekankan peran aktif siswa karena pengetahuan atau pengertian

dibentuk oleh siswa secara aktif dan bukan sekedar diterima secara pasif

d · 9an guru.

Pembelajaran kooperatif menurut Slavin adalah salah satu metode

pengajaran di mana siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok kecil

<) Paul Suparno, FUsala! Kontruktivisme Da/am Pendidikan) ( Yogyakarta : PenerbitKanisius, 1997 ). h. 5

Page 15: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

7

sehingga mereka saling membantu antara satu dengan lainnya dalam

mempelajari suatu pokok bahasan. 1O Cooperative Learning menekankan

pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar sesamanya sebagai

sebuah tim dalam menyelasaikan atau membahas suatu masalah atau

tugas.

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) memiliki banyak

metode, diantaranya STAD (Student Teams Achievement Division), TGT

(Teams Games Tournamen), TAl (Teams Accelerated Intruction), CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Compisition), Jigsaw, Learning

Together, dan Group Investigation. I I

Dari berbagai metode dalam Cooperative Learf'ing, penerapan

metode Jigsaw lebih memungkinkan bagi terwujudnya kondisi bel1\iar

yang dinamis. Siswa dapat mengembangkan berbagai kemampuan dalam

hal bersosialisasi, belajar mandiri serta bekerja sama. Metode Jigsaw

dalam Cooperative Learning memiliki pemikiran dasar yakni memberi

kesempatan siswa untuk berbagi dengan yang lain, mewujudkan sosialisasi

yang berkesinambungan dan yang terpenting terjadinya proses belajar

dimana siswa mengajar serta diajar oleh sesama siswa. 12

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pembelajaran

kooperatif yang dapat membangkitkan motivasi belajar dan hasil belajar

siswa, apakah dengan penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode

jigsaw dalm pembelajaran matematika, hasil belajar siswa menjadi lebih

baik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, beberapa masalah

diidentifikasikan, sebagai berikut :

10 Slavin, Cooperative Learning, ( USA: A Simon & Schuster Company, 1995 ), h. 2! I Dwi Winarno. Cooperative Learning Sebagi A/lerna/if Peningkolan Mutll Pendidikan

Dasar, ( KoprL 242, Desember 1996 ), h. 30-3212 hlfp:/wl1'w2.nesu.edu./uity/lockers/userslflfelder/public/coopreport.hlmlrl coop report

Page 16: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

8

a. Bagaimana motivasi belajar matematika si"wa yang diajar

menggunakan Cooperative Learning metode jigsaw?

b. Apakah dengan cooperative learning metode jigsaw pada

pembelajaran matematika dapat membuka paradigma baru dalam dunia

pendidikan di Indonesia?

c. Apakah ada perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang

diajar menggunakan pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw

dengan hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan

pembelajaran konvensional dengan metode ekspositori ?

Tertarik pada fenomena yang terjadi seperti diungkapkan di atas, perlu

dilakukan pengkajian i1m,iah berdasarkan penelitian terhadap pengaruh

Cooperative Learning Metode Jigsaw dalam pembelajaran matematika.

Sehingga dengan demikian dipilih judul PENGARUH

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMAllIKA SISWA (DI

MTs. SA'ADATUL MAHABBAH PONDOK CABl~ PAMULANG).

Alasan memilih judul tersebut sebagai subjek penelitia:n dalam skripsi ini,

antara lain:

a. Pembelajaran Cooperative Learning merupakan pembelajaran yang

belum banyak digunakan oleh para akademis di bidang pendidikan

matematika.

b. Adanya kejenuhan belajar matematika dan motivasi rendah yang

dialami siswa dalam proses pembelajaran.

c. Merasa tertarik untuk mengetahui apakah ada pengeruh Pembelajaran

Cooperative Learning Metode Jigsaw dalam pembelajaran

matematika.

Page 17: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

9

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari pernyataan yang timbul dalam identifikasi masalah dan agar

penelitian ini mecapai sasaran dan tujuan yang diharapakan, maka dalam

penyllsunan skripsi ini penulis membatasi pennasalahannya sebagai berikllt :

a. Apakah terdapat perbedaan motivasi berprestasi matematika antara siswa

yang diberikan metode jigsaw dengan metode ekspositori.

b. Pengarllh apa yang terjadi pada prilakll siswa jiak terjadi perbedaan

c. Materi dalam pembelajaran ini terbatas pada pokok bahasan Faktorisasi

Suku Aljabar.

d. Sasaran penelitian ini adalah kelas delapan semester satu di MTs.

Sa'adatlll Mahabbah Pamulang.

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut : " Apakah motivasi berprestasi

siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif metocle jigsaw lebih baik

dari motivasi siswa yang menggunakan metode ekspositori".

D. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif

analisis, menganalisa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penelitian

berupa data dan infonnasi yang berkaitan denganjudulyang akan diteliti.

Dalam pembahasan skripsi ini, digunakan buku pedoman penulisan

Skripsi, Tesis dan Disertasi yang disusun oleh Tim Ptmyusun UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

motivasi belajar antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif

metodejigsaw dan yang menggunakan ekspositori.

Adapun manfaat penelitian ini bagi siswa adalah untuk mengatasi

kejenuhan dalam belajar matematika, menumbuhkan motivasi belajar

matematika. Bagi guru sebagai pendidik memberikan alternatif dalam

Page 18: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

10

mengajarkan pelajaran matematika melalui pembe:lajaran kooperatif,

mengembangkan kreatifitas guru dalam menerapkan strategi pembelajaran

dan juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. itu penelitian

ini diharapkan bermanfaat untuk sekolah yang diteliti agar dapat

memberikan wacana baru tentang pembelajaran matcmatika yang

diinginkan oleh para siswanya, selain itu juga diharapkan dapat

memberikan kajian untuk pembaca dan peneliti yang Ia.in.

Page 19: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

BAH II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR

DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Desluipsi Teoritis

1. Pengertian Matematika

Istilah Mathematics (Inggris), mathematic (Jennan), Mathematique

(Prancis), matematiceski (Rusia) atau mathematic (Belanda), berasaI dari

bahasa latin yaitu matematica yang mulanya diaml!>i1 dati bahasa Yunani

mathemstike yang berarti "relating to l~aming". Bahasa itu mempunyai

akar kala mathema yang berarti pengetahuan alau ilmu knowledge

(science). Bahasa matematike berhubungan sangat ,:rat dengan sebuah kata

laiunya yang serupa yaitu mathanain yang mengandung arti belajar

(berpikir).!

Berdasarkan etimologis matematika berarti "iilmu pengetahuan yang

diperoleh dengan bemaIar". Sedangkan menurut James dan James (1976)

daIam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adaIah ilmu

tentang Iigika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep

yang berhubungan dengan yang laiunya dengan jutnlah yang banyak, dan

terbagi dalam tiga bidang yaitu aIjabar, analisa dan geometri.

Berikut beberapa pendapat tentang definisi matematika yang dikutip

oleh Maman Abdurrahman (2000), sepelti pendapat Jhonson, Rissing and

Reys2

1) Menurut Jhonson and Rissing bahwa matematika adaIah pola berpikir,

pola mengorganisasikan, pembnktian yang logis, atan matematika itu

adalah bahasa yang menggunakan istilah didefinisikan dengan cermat,

I Erman Suhemlan , Srategi Pembelajaran Matema:ika Kontemporer. (Bandung :FMIPA UPI, 2003), h,15

2 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran... . hal 16

Page 20: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

12

jelas dan akurat, mereflesikannya dengan simbol yang padat, lebih

berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyinya.

2) Menurut Reys adalah bahwa matematika merupakan telaah tentang

pola hubungan, sesuatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, atau

sesuatu bahasa dan suatu ala!.

3) Menurut Kline, matematika itu bukanlah pengetahuan yang

menyendiri yang dapat sempuma karena dirinya semdiri, tetapi adanya

matematika ini terutama untuk manusia dalam memahami dan

menguasai social, ekonomi dan alam.

Begitu pula dengan matematika, dikatakan bahasa dan sarana berpikir.

Jelas matematika mencakup bahasa khusus yang disebut bahasa

matematika. Karena dengan matematika kita dapat berlatih berpikir secara

logis, dan dengan matematika i1mu pengetahuan bias berkembang dengan

cepa!.

Matematika adalah disiplin i1mu yang mempe:lajari tentang cara

berpikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara

kualitatif. Ketika materi matematika dipandang sebagai sekumpulan yang

tidak berhubungan satu sama lain, maka pembelajaran matematika hanya

sebagai pengembangan keterampilan. Kita harusnya memandang

matematika secara fleksibel dan memahami hubungan serta keterkaitan

antara ide atau gagasan matematika yang satu dengan yang lainnya. Untuk

mempromosikan pandangan ini NCTM (National Council Of Teachers Of

Matematics) merekomendasikan 4 prinsip, yaitu:3

I. Matematika sebagai pemecah masalah

2. Matematika sebagai penalaran

3. Matematika sebagai komunikasi

4. Matematika sebagai hubungan

Matematika adalah pelajaran tentang ide atau konsep serta hubungan

antara ide atall konsep tersebllt. Hubungan antara ide atau konsep dalam

;I Erman Suhcrman. Srralegi Pembelajaran , , hal 298

Page 21: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

13

matematika, tidak hanya cukup dihapalkan tetapi harus dipahami secara

bermakna melalui proses bernalar, proses berkomunikasi secara

matematika serta aktivitas pemecahan masalah.

Matematika adalah cara berfikir yang digunakan untuk memecahkan

berbagai permasalahan (Pemerintahan, industri, sains), dalam sejarahnya

matematika berperan dalam membangun peradaban manusia sepanjang

masa. Metode yang digunakan adalah eksperimen penalaran induktif dan

penalaran deduktif. Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan dari

kasus-kasus khusus. Penalaran deduktif adalah penalaran dari kasus yang

umum kekhusus.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, matematika adalah i1mu tentang

bilangan-bilamham, hubungan anatara bilangan-bilangan dan produk

operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai

bilangan. Hal ini berarti matematika selalu berhubungan dengan bilangan.

2. Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran adalah pemerolehan pengetahuan Wntang suatu hal atau

keterampilan belajar pengalaman dan pengajaran. Sedangkan pengajaran

adalah usaha menunjukan atau membantu seseorang untuk belajar dan

bagaimana melakukan sesuatu, memberi pengetahuan dan manfaat bagi

seseorang menjadi mengerti.

Dalam proses pembelajaran, unsur belajar memegang peranan penting

sedangkan mengajar adalah proses membimbing lkegiatan belajar dan

masalah belajar adalah masalah aktual yang selalu dihadapi oleh setiap

manusia

Menurut Fontona proses perubahan tingkah laku individu yang relatif

tetap sebagai hasil dari pengalaman, sedangkan pembelajaran merupakan

upaya penataan Iingkungan yang memberi nuansa agar program belajar

tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan demikian proses belajar

bersifat internal dan unik dalarn individu siswa, sedangkan proses

Page 22: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

14

pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat

rekayasa perilaku.4

Peristiwa belajar disertai dengan proses pembelajaran akan lebih

terarah dan sistematik dari pada belajar yang hanya semata-mata dari

pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat. Belajar dengan proses

pembelajaran ada peran guru, bahan belajar, dan lingkungan kondusifyang

sengaja diciptakan. Dalam arti sempit, proses pembelajaran adalah

pendidikan persekolahan, sehingga arti proses pembelajaran adalah proses

sosialis individu siswa dengan Iingkungan sekolah, seperti guru,

sumber/fasilitas, dan ternan sesama siswa.5

Sedangkan tujuan pembelajaran matematika dij sekolah mengacu

kepada fungsi matematika serta kepada tujuan pendidikan nasional yang

telah dirumuskan GBHN. Bahwa tujuan umum diberikannya matematika

padajenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi dua hal, yaitu:

a. Mempersiapkan agar siswa sanggup menghadapi perubahan keadaan di

dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan

bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cennat,

jujur, efektif, dan efesien.

b. Mempersiapkan agar siswa dapat menggunakan matematika dan pola

pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari

berbagai ilmu pengetahuan. 6

Pemikiran bahwa pembelajaran matematika lebih utama dibandingkan

dengan pengajaran yang lain dan bahwa matematika penting dan harus

dikuasai oleh siswa secara komprehensif dan holistik, mengandung

konsekuensi bahwa pembelajaran matematika seyogyanya

mengoptimalkan keberadaan dan peran siswa sebagai pelajar.

Karena filosofi antara pengajaran dan pembelajaran maiematika

sesungguhnya berbeda, maka pengajaran matemadka harus berubah

paradigmanya, yaitu :

.................................. h~

.............. h.8h.58

4 Erman Suherman . Sraregi PembelajaranS Erman Suhel'man • Sraregi Pembelajaran

6 Erman Suherman • Sralegi Pembrdajaran ", , _, " ".

Page 23: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

15

1). Dari teacher centered menjadi leaner centered

2). Dari teaching centered menjadi learning centered

3). Dari contex based menjadi competency based

4). Dari produk ojlearning menjadi process ojlearning

5). Dari summative evaluation menjadijormative evaluation 7

Guru semestinya memandang kelas sebagai tempat dimana masalah­

masalah yang menarik dieksplorasi oleh siswa dengan menggunakan ide­

ide matematika. Sebagai contoh, seorang siswa dapat mengukur benda­

benda nyata secara langsung, mengumpulkan informasi dan menjelaskan

apa yang mereka kumpulkar. dengan menggunakan statistik atau

menjelajahi sebuah fungsi alelalui pengujian grafiknya. Berlandasan

prinsip pembelajaran matematika yang tidak sekedar learning to know,

melainkan juga meliputi learning to be, hingga learning to live .together,

maka pembelajaran metematika seyogianya berdasarkan pada pemikiran

bahwa siswa harus belajar semestinya dilakukan secara komprehesif dan

terpadu.

Belajar adalah key term yang paling vital dalam setiap usaha

pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pemah ada

pendidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batas

dan makna yang terkandung dalam belajar. Disebabkan oleh kemampuan

berubah karena belajarlah, maka manusia dapat berkembang lebih jauh

dari makhluk lainnya, sehingga ia terbebas dari k,emandegan sebagai

kholifah di muka bumi.

Ada beberapa definisi belajar dari para ahli, yaitu :

a. Skinner seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya

Educational Psychology: The Teaching-Learning Proces, berpendapat

bahwa belajar suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku

yang berlangsung secara progresif. Berdasarkan eksperimennya,

7 Erman Suhcrman ,Srafegi Pembelajaran . h 300

Page 24: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

16

Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan

hasil yang optimal apabila diberi penguat.8

b. Menurut Hintzman dalam bukunya The Psychology Of Learning and

Memory, berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang

terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh

pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme

tersebut.9

c. Witherington dalam bukunya Educational Psychology, mengemukakan

"Belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan

diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepandaian/suatu pengertian. 1O

d. Morgan dalam buku Introduction to Psychology (1978)

mengemukakan "Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari

latihan/pengalaman II .

Jadi, berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.

Teori belajar matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur

dan hubungan yang diatur menurut urutan logis. Jadi, matematika

berkenaan dengan konsep-konsep abstrak. Objek mate:matika yang abstrak

tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis dan sistematis mulai dari yang

sederhana sampai yang paling kompleks.

Pembelajaran adalah upaya untuk siswa dalam bentuk kegiatan

memilih, menetapkan dan mengembangkan metode dan strategi yang

optimal untuk hasil belajar yang diinginkan. Menurut sadiman bahwa

8 Muhibbin Syah, Psikc/ogi Pendidikan dengan Pende!catan Bam, Bandung: RemajaRosda Karya, 2002, eel. Ke-7 hal 90

9 Muhihbin Syah, PSikologi Pendidikan hal 9010 M. Ngalim Purwanlo, Ps;kologi pendidika", (Bandung: RemaJ' Rosda Karya, 1997),

eel. Ke-2, h.84! I M,Ngalim Purwanto, Psikologi pendidikan , , h. 84

Page 25: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

17

pembelajaran lebih umum dari pada pengajaran. Ia mengatakan,

pembelajaran bisa berlangsung meskipun guru tidak berada dalam ruang

kelas, sementara pengajaran terjadi jika guru dan murid sama-sama berada

di dalam kelas. Senada dengan Arif, Corey melengkapi dengan

menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses dimana

Iingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia

turut serta dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon

terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari

pendidikan (Miarso, dkk, 1997, 1995). Pembelajaran menurut Gagne dan

Briggs adalah upaya orang yang tujuannya membantu orang belajar. 12

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika adalah belajar mengenai ilmu tentang struktur dan hubungan­

hubungannya yang memerlukan simbol-simbol untuk membantu

memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang diterapkan.

3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Cooperative learning merupakan salah satu pendekatan yang

digunakan dalam model pembeIajaran kontruktivis. Pembelajaran

kontruktivisme menurut Suparno adalah pengetahuan merupakan

kontruksi (bentukan) dari orang yang mengetahui sesuatu itu sendiri,

kontrllktivisme menekankan peran aktif siswa karena pengetahuan atau

pengertian dibentuk oleh siswa secara aktif dan bukan hanya sekedar

diterima secara pasif dari guru. 13

PembeIajaran Kooperatif menurut Slavin adalah salah satu metode

pengajaran di mana siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok kecil

sehingga mereka saling membantu antara satll dengan lainnya dalam

mempelajari satu pokok bahasan. 14

:2 Ismail, dkk, Kapita Setekla Pembetajaran Matematika, (Jakarta: UT, 2000). h. 13lJ Paul Suparno, Filsapat Kontruktivisme Do/am Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit

Kanisius;1997), h. 514 Siavina, Cooperative Learning, USA: A. Simon and Schuster Company, 1995

Page 26: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

18

Cooperative learning mencakup suatu kelompok kecil siswa yang

bekelja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah,

menyelesaikan suatu tugas, atau mengeljakan sesuatu untuk mencapai

tujuan bersama lainnya. Tidak dikatakan Cooperative Learning jika para

siswa duduk bersama di dalam kelompok-kelornpok kecil tetapi

menyelesaikan masalah sendiri-sendiri. Bukanlah Cooperative Learning

jika para siswa duduk bersama dalarn kelompok-k<llompok kecil dan

mempersilakan salah seorang diantaranya untuk menyelesaikan seluruh

pekerjaan kelompok. Cooperative Learning menekankan pada kehadiran

ternan sebaya yang berinteraksi antara sesamanya sebagai sebuah tim

dalam menyelesaikan atau membahas masalah atau tugas.

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan f~ham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan

strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil

yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam m<myelesaikan tugas

kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama

dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam

pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum sesnesai jika salah satu

teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai

berikut (Lungdren, 1994).

a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka "tenggelam atau

berenang bersama".

b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta

didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri

sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan

yang sarna.

d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para

anggota kelompok.

Page 27: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

19

e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

keterampilan bekerja sarna selama belajar.

g. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. '5

Spelialisasi tugas anggota kelompok mendukung penuh adanya

akuntabilitas individu agar setiap siswa dapat memberikan konstribusi

kepada kelompok. Dalam hal ini setiap siswa bertanggung jawab untuk

suatu bagian yarg terpisah dari tugas teman-temannya didalam suatu

kelompok. TUGas kelompok menjadi benar-benar tergantung pada tugas

individu. 16 Selain itu dengan memberikan tugas-tugas yang berbeda-beda

dapat membantu menghindari adanya perbanding~n antara tugas individu

didalam suatu kelompok.

Ada beberapa hak yang dipenuhi dalam Cooperative Learnoing agar

lebih menjamin para siswa bekerja secara kooperatif, hal-hal tersebut

meliputi :

Pertama, para siswa yang tergabung dalam suatu kelompok harus

merasa bahwa mereka adalah bagian dari sebuah tim dan mempunyai

tujuan bersama yang harus dicapai. Kedua, para siswa yang tergabung

dalam sebuah kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka

hadapi adalah masalah kelompok dan bahwa berhasil atau tidaknya

kelompok itu akan menjadi tanggung jawab bersama oleh seluruh anggota

kelompok itu. Ketiga, untuk mencapai hasH yang maksimum, para siswa

yang tergabung dalam kelompok itu harus berbicara satu sarna lain dalam

mendiskusikan masaiah yang dihadapinya. Akhirnya, para siswa yang

tergabung dalam suatu kelompok hams menyadari bahwa setiap pekerjaan

siswa mempunyai akibat langsung pada keberhasilan kelompoknya. 17

15 htlp:lwNw.damandiri.or.id.ldetail.php?id=238 24090, II: 1716 Slavina, Cooperative , h. 11117 Erman Suherman, Slralegi Pembelajaran , , " h.260

Page 28: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

20

Beberapa manfaat proses pembelajaran Cooperative Learning,

menurut Anita Lie yaitu; siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk

bekerja dengan siswa lain, mempunyai lebih banyak kesempatan untuk

menghargai perbedaan, mengurangi kecemasan siswa, meningkatkan

partisivasi dalam proses pembelajaran, motivasi, harga diri, sikap positif,

dan prestasi belajar siswa.

Walaupun pembelajaran kooperatif memiliki bebel'apa kelebihan, akan

tetapi pabila tidak dikonstruksikan dengan baik akan menimbulkan

kelemahan yaitu efek Free rider. Efek Free rider adalah suatu kondisi

dimana beberapa anggota kelompok yang meng"rjakan semua atau

sebagian pekerjaan dalam pembelajaran sedargkan yang lain tidak

me!akukan aktivitas. 18 Dengan kata lain, aktivitas beleliar hanya dilakukan

oleh sebagian anggota kelompok saja.

Pembelajaran kooperatif sangat perlu diterapkan dalam proses belajar

mengajar disekolah. Berikut ini diberikan beberapa hasil penelitian yang

menunjukan manfaat pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan hasil

belajar yang rendah, antara lain (Linda Lundgren, 1994; Nul', dkk, 1997)

seperti berikut ini :

a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas

b. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

c. Memperbaiki sikap

d. Memperbaiki kehadiran

e. Angka putus sekolah menjadi lebih rendah

f. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar

g. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

h. Konflik antar priblldi berkurang

i. Sikap apatis berkurang

J. Pemahaman yang lebih mendalam

k. Motivasi lebih besar

18 Slavina, Cooperative Learning, h. 19

Page 29: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

21

I. HasH belajar lebih tinggi

m. Retensi lebih lama

n. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi 19

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah belajar dimana siswanya saling bekerja sarna satu

dengan yang lainnya dalam memahami dan mengerjakan tugas - tugas

belajar.

4. Teori Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Motif atau dalam bahasa Inggrisnya "motive" berasal dari kata

"motion" yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak.20 ladi

istHah motif pun erat hubungannya dengan "gerak", yaitu dalam hal ini

gerakan yang dilakukan oleh manusia yang disebul: juga perbuatan atau

tingkah laku.

Motif dalam psikologi berarti rangsangan dorongan atau

pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku sedangkan

menurut Purwanto dalam bukunya "Psikologi Pendidikan" motif

diartikan sebagai segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk

bertindak melakukan sesuatu. Dari definisi-dllfinisi diatas dapat

disimpulkan bahwa motif adalah rangsangan, dorongan, daya yang

membangkitkan seseorang untuk melakukan sesuatu.

Pengertian motivasi menurut Muhibbin adalah keadaan internal

organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk

berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya

untuk bertingkah laku secara terarah.2 1

19 Muslimin Ibrahim, Pembelajaran Kooperalij hal. 18-1920 Sarli to Wirawan, S, Penganlar Umum Psikologi, (Jakalta: Bulan Bintang, 1996), eel.

Ke-7, h. 5621 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan hal. 137

Page 30: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

22

Motivasi menurut Sardiman adalah keseluruhan daya penggerak

didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada

kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar

itu dapat tercapai.

Sedangkan menllrut Winkel, motivasi adalah daya penggerak yang

telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat tertentu, bila

kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan.22

M. Alisuf Sabri, mengemukakan bahwa motivasi adalah segala

sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau

mendorong orang untuk memenllhi suatu kebutuhan.23 Seorang anak

akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila merasa ada suatu

kebutuhan. Merupakan fitrah manusia jika ia mempunyai dorongan

untuk mengetahui, dan mengerti sesuatu karena alElsan tertentu.

b. Macam-macam Motivasi

Motivasi yang terdapat pada did siswa yang sedang belajar terbagi

menjadi <lua, yaitu; Motivasi instrinsik dan Motivasi ekstrinsik

I). Motivasi lnstrinsik

Motivasi il1strinsik yaitu motif yang menjadi aktif atau

berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Maka

motivasi instrinsik dapat juga dikatakal1 sebagai bentuk motivasi

yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

herdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak

berkait dengan aktivitas belajarnya.

22 WS. Winkle, Psikologi Pengajaran edisi Revisi. ( Jakarta: PT, Gramedia Widia Sarana,1996), h. 27

23 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta; PedomanIImu Jaya, 2001), eel. Ke·2,. hal. 129

Page 31: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

23

2). Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Oleh karena itu

Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi

yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar.

Dalam proses pembelajaran motivasi ekstrinsik sangat

diperlukan hal ini disebabkan karena kemungkinan besar keadaan

siswa itu dinamis, dan berubah-ubah ujian, hadiah, peraturan, dan

tata tertib sekolah dan seterusnya adalah merupakan contoh-contoh

kongkrit motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk

belajar. Motivasi ekstrinsik .dapat ditumbuhkan oleh seorang guru

dengan jalan mengatur kondisi dan situasi belajar yang kondusif

dengan jalan memberikan metode belajar yang tepat sehingga

dapat mengarahkan siswa untuk termotivasi dalam belajar.

Motivasi siswa dalam pembelajaran koope:ratif terletak pada

bagaimana bentuk hadiah atau struktur pen>capaian tujuan saat

siswa melaksanakan kegiatan.

Siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi

untuk mencari prestasi. Motivasi tumbuh di dorong oleh

kebutuhan (need) seseorang. Morivasi merupakan prilaku yang

akan menentukan kebutuhan (need) atau wujud prilaku mencapai

tujuan. Seseorang termotivasi untuk mendapatkan sesuatu, maka ia

akan berusaha kebutuhan (need) tersebut. Keblltuhan (need)

merupakan kecenderungan dalam diri seseorang yang bersifat

relative permanent. Bagi orang-orang yang termotivasi merupakan

perubahan internal dalam diri akibat stimuill-stimulus dari

lingkungan. Winkel berpendapat bahwa motif adalah " Tenaga

penggerak dari dalam diri seseorang lIntuk melakukan aktifitas

Page 32: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

24

deni meneapai tujuan, sedangkan motivasi merupakan motif yang

menjadi aktif pada saat -saat tertentu.

Winkle (J 989P:94) mengibaratkan motiva.si dengan kekuatan

mesin dikendaraan. Dalam motivasi siswa sendiri berperan sebagai

mesin yang kuat atau lemah, maupun sang sopir yang menentukan

tujuan. Me.Clelland (dalam Gibson, 1993:97-100) ia berpendapat

bahwa banyak kebutuhan-kebutuhan yang diperoleh dari

kebudayaan, yaitu : kebuthan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, dan

kcbutuhan akan kekuasaan.

Berdasarkan peneltian H<-zberg ia menyimpulkan bahwa kita

mempunyai dua perangkat b-::rlainan, yaitu :

J. Motivator

Motivator pada umumnya mempertinggi prestasi dan

memperbaiki terhadap tugas. Dengan kata lain, motivator dapat

membangkitkan rasa puas, dan menaikkan prestasi sehingga

melebihi prestasi normal.

2. Faktor kesehatan

Jika factor kesehatan ada pada tingkat r'endah, hal itu akan

membuat orang merasa tidak bahagia, prestasi dan sikapnya

terhadap tugas memburuk.

Me. Donald memberikan definisi motivasi, yaitu : " Suatu

perubahan tenaga di dalam dirilpribadi seseorang yang ditandai

oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi dalam usaha meneapai

tujuan." Definisi ini berisikan tiga hal, yaitu :

1) Motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri

seseorang.

Setiap perubahan motivasi mengakibatkan beberapa perubahan

tenaga di dalam sistem neurofisiologis daripada organisme

manusia. Banyak "motive" yang kepastian hakikat organisme

daripada keingillall untuk dihargai dan diakui adalah tidak

dapat diterangkall, tetapi dapat diasumsikan.

Page 33: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

25

2) Motivasi itu ditandai oleh dorongan afektif.

Dorongan afektifyang kuat,sering nyata dallam tingkah laku. Di

lain pihak adapula dorongan afektif yang sulit untuk diamati.

Misalnya anak yang tenang-tenang duduk bekerja dimejanya,

nampak kurang nyata dorongan afektifnya, padahal ia

mempuanyai dorongan afektif yang kuat berupa manifestasi

perubahan psikologis yang terjadi di dalam dirinya.

3) Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan.

Motivasi memimpin ke arah rekasi-reaksi mencapai tujuan.

Misalnya untuk dapat dihargai dan diakui oleh orang lain.24

Menyadari pentingnya motivasi dalam kegiatan belajar

mengajar, maka tugas guru ialah membangkitkan/menumbuhkan

motivasi pada murid-muridnya. Dengan hal tersebut diharapkan murid

mendapatkan hasil balajar/prestasi yang maksimal. Dengan kata lain,

dengan adanya motivasi yang tinggi pada muridl maka akan diikuti

dengan prestasi yang bai pula.

Ciri-ciri motivasi menurut lvor Davies, yaitu : yang pertama

motivasi bukan merupakan syarat mutlak untuk k€:giatan belajar tetapi

dianggap sebagai kemampuan biasa untuk memasuki situasi belajar,

kedua yaitu sebagai strategi terbaik' adalah memusatkan pada

pencapaian materi dengan cara yang begitu rupa sehingga motivasi

dapat ditinggikan.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor-faktor yang mepengaruhi motivasi itu pada dasarnya ada

dua macam yaitu: Faktor internal dan Faktor ekstemal.

J). Faktor Internal, yaitu faktor yang ditimbulkan bersumber dalam diri

individu itu sendiri. Adapun yang mempengaruhi faktor intemal ini

merupakan kebutuhan, kegelisahan, perhatian, rasa bersalah dan

sebagainya.

24 Wasty Soemanto. Psikofogi Pendidikan, (Malang: PT. Rineke Cipta, 1990), eet. Ke­3, hal. 107

Page 34: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

26

2). Faktor Ekstemal, yaitu faktor yang ditimbulkan atau datang dari

luar individu. Adapun yang mempengaruhi Dlktor ekstemal atau

dorongan dari luar berupa: dorongan masyarakat, penghargaan,

bahaya, aneaman, harapan orang lain dan sebagainya.

Hal-hal yang mempengaruhi motivasi anak dalam belajar yaitu :

(I) Kematangan, (2) Usaha yang bertujuan goal dan ideal, (3)

Pengetahuan mengenai hasil dari motivasi, (4) Penghargaan dan

hukuman, (5) Partisifasi, (6) Perhatian. Sejalan de:ngan keinginan dan

kebutuhan untuk melakukan sesuatu, baik karena keinginan berprestasi

maupun keinginan memenuhi fisik didasari oleh besar keeil motivasi

dan tergantung pada : (I) Kekuatan Motivasi yang berasal dari diri

sendiri, (2) Harapan akan hasil kegiatan yang dilakukan dan, (3)

seberapa besar keingintahuan untuk lepas dari pekerjaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi beiajar adalah

keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang

dikehendaki oleh siswa tereapai.

d. Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah motivasi yang menyebabkan orang

menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari konclisi sebelumnya. Me

Clelland menjelaskan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu usaha

untuk meneapai sukses yang bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi

dengan suatu ukuran keunggulan. Motivasi berprestasi merupakan

perwujudan harapan yang ingin dieapai individu dalam melakukan

prilaku kerja. Dalam arti Ian lingkungan individu dalam berprilaku

meneapai tujuan didasari oleh kebutuhan.

Suatu cirri diri kebutuhan prestasi adalah kebutuhan dapat

dipelajari. Dimana seorang siswa yang pada mulanya memiliki prestasi

rendah, kemudian mendap8t pelatihan dan pengalaman dapat

menaikkan prestasi. Menurut Me. Clelland, mana kala kebuthhan

Page 35: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

27

terasa sangat mendesak, maka kebutuhan akan memoyivasi orang

tersebut untuk berusaha keras memenuhi kebutuhan tersebut.

Contohnya apabila seseorang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi,

maka kebutuhan tersebut mendorong orang untuk menetapkan target

yang penuh tantangan, dia harus bekerja keras mencapai tujuan dengan

kemampuan dan pengalaman yang ia miliki.

Manifestasidari motivasi berprestasi akan terlihat pada cirri

prilaku. Seperti yang dikemukakan oleh Me. Clelland bahwa aa

beberapa cirri individu dengan motivasi berprestasi, yaitu :

1. Tanggung jawab. Individu yang memiliki motivasi berprestasi

tinggi akan lebih bertanggung jawab secara pribadi pada hasil

kerjanya dengan cara berusaha menyelesaikan tugasnya.

2. Mencari atal.! menggunakan umpan balik atas hal-hal berkenaan

dengan tindakannya.

3. Mempertimbangkan resiko. Pada umumnya orang yang

mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan tertarik pada tugas

yang mempunyai tingkat kesulitan sedang atau tidak terlalu mudah.

4. kre\'ltif dan inovatif

5. Waktu penyelesaian tugas. Individu yang mempunyai motivasi

tinggi akan menyelesaikan tugas dengan cepat.

5. Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Teknik Jigsaw

Cooperative Learning memiliki beberapa bentuk yaitu : Student

Teams Achievement Division ( STAD ), Teams-Games-Taurnament (

TOT ), Team Assiled Individualization ( TAl ), Cooperative Integrated

Reading and Composition ( CIRC ), Jigsaw, Learning Together. dan

Group investigation. Masing-masing model beJajar ini memiliki

prosedur yang berbeda, tetapi tetap menggunakan kelompok dalam

proses pembelajaran dan bukan secara klasikal.

Page 36: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

IPERP~ST~~N-;;AMA-\.....UIN SYAl-HD JAKARTA i

--~--------~~ ..;

28

Dari berbagai teknik dalam Cooperative Learning, penerapan

teknik Jigsaw lebih memungkinkan bagi terwujudnya kondisi belajar

yang dinamis, Siswa dapat mengembangkan be:rbagai kemampuan

dalam hal bersosialisasi, belajar mandiri serta b(:kerja sarna. Teknik

Jigsaw dalam Cooperative Learning memiliki pemikiran dasar yakni

memberi kesempatan siswa untuk berbagi dengan yang lain,

mewujudkan sosialisasi yang berkesinambungan dan yang terpenting

terjadinya proses belajar dimana siswa mengajar serta diajar oleh

sesama siswa.

Teknik Jigsaw ini dikembangkan oleh Aronson et ai, sebagai

metode cooperative learning teknik ini bisa digunakan dalam pelajaran

membaca, menu lis, mendengarkan atau berbicara. Teknik ini

menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan

berbicara. Pendekatan ini bisa pula digunakan dalam beberapa mata

pelajaran, seperti i1mu pengetahuan alam, i1mu pengetahuan sosial

matematika, agama, dan bahasa. Teknik ini cocok untuk semua kelas

dan tingkatan?S

Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang

pengalaman siswa dan membantu sisiwa mengaktifkan skemata ini

agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna:. Selain itu, siswa

bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan

mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan

meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Menurut Johnson, teknikjigsaw dalam cooperative learning adalah

suatu teknik belajar kelompok yang mememiliki gambaran urnurn

sebagai berikut:

1). Setiap anggota kelompok mempelajari salah satu bagian informasi

yang berbeda dengan bagian informasi anggota lainnya.

25 Anita Lie, Cooperative Learning . h.68

Page 37: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

29

2). Setiap anggota kelompok bergantung pada anggota kelompok yang

lainnya untuk mempelajari bagian yang lain s(:hingga memperoleh

pemahaman informasi secara utuh.

3). Setiap anggota kelompok berbagi informasi dengan anggota

kelompok yang lain dalam rangka memperoleh informasi secara

utuh.

4). Setiap anggota kelompok menjadi pemilik atau "pakay' dari

informasi, sehingga kelompok akan bertanggung jawab dan

menghargai masing-masing anggotanya.2G

Langkah-Iangkah teknik Jigsaw dalam cooperative 'earning.

a). Tahap " Cooperative" (tahap kooperatif)

Setiap siswa ditempatkan dalam suatu kelompok keeil

(kelompok dibentuk berdasarkan rangking kelas) yang disebut

kelompok Cooperative, dan siswa menerima bagian informasi

(berupa bacaan atau tugas/soal) yang merupakan bagian dari suatu

paket informasi yang harus dibahas atau dipecahkan dalam

kelompok Cooperative tersebut.

b). Tahap "Expert" (tahap pakar)

Setelah mendapatkan sebagian informasi dan tugas tertentu

siswa harus menjadi "pakar" atau rnengenai hidang yang menjadi

tugasnya masing-masing. Untuk itu siswa hams mencari siswa dari

kelompok lain yang rnemperoleh tugas yang sarna, kemudian

bekerja sarna melakukan sebagai berikut ; ibeilliar bersama dan

menjadi "pakar" di bidang baeaan atau informasi yang telah siswa

kuasai kepada anggota kelompok Cooperative.

cj. Tahap " lima scrangkai "

Siswa kembali kepada anggota kelompok, dengan demikian

pada saat yang sarna siswa akan menerima pillajaran dari anggota

lain.

26 Santoso Barokah, Cooperative Learning. Penerapan Teknik Jigsmv Do/amPembe(jaran Bahasa Indonesia di SLTP, 8ule[lo Pelangl Pendidikan, 1998, Vol. I, No,!, h,6

Page 38: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

30

Pembelajaran kooperatiftipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran

kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok

yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan

mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam

kelompoknya (Arends, 1997)

Model Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model

pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok keeil

yang terdiri dari 4-6 orang seeara heterogen dan bekerjasama saling

ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab alas ketuntasan

bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan

materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997).

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa

terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.

Siswa tidak hanya mempelajari materi yang dibe:rikan, tetapi mereka

juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada

anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, "siswa saling

tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama seeara

kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan" (Lie, A., 1994).

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama

bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu salU sama lain

tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka.

Kemudian siswa-siswa itu kembali pada timlk,elompok asal untuk

menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang

telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.27

Pada model Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat

kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok

induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan asal dan

latar belakang keluarga yang beragam. Ke!ompok asal merupakan

gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa

yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan

27 http:/www.damandiri.or.id.ldetaiJ.php?iLi~23824090.11 :17

Page 39: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

31

untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan

tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian

dijelaskan kepada anggota kelompok asa!. Hubungan antara kelompok

asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 200 I)

Kelompok Asal

+x *

+x *

+x

=

*+x *

+

+

+

+ =

= x

x

x

x

**

**

[lustrasi Kelompok Jigsaw

Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan

topik yang sarna dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas

materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta

membantu satu sarna lain untuk mempelajari topik mereka tersebut.

Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian

kern bali pada kelompok asal dan mengakarkan pada ternan

sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan

di kelompok ahli. Jigsaw didesain selain untuk meningkatkan rasa

tanggung jawab siswa secara mandiri juga dituntut saling

ketergantungan yang positif (saling memberi tahu) terhadap ternan

sekelompoknya. Selanjutnya cii akhir pembelajaran, siswa diberi !cuis

secara individu yang mencakup topik materi yang telah dibahas. Kunci

tipe jigsaw ini adalah interdependensi setiap siswa terhadap anggota

tim yang memberikan informasi yang diperlukan dengan tujuar agar

dapat mengerjakan kuis dengan baik.

Page 40: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

32

Tujuan teknik Jigsaw dalam Cooperative learning adalah

menyajikan metode altel11atif. memberi kesempatan pada siswa untuk

berlatih berbicara dan mendengarkan untuk melatih kognisi siswa

dalam menyampaikan informasi. dan menyajikan kebergantungan

positif baik dalam menyampaikan maupun menerima informasi

diantara anggota kelompok untuk mendorong kedewasaan berpikir.

Dilihat dari uraian berikut. adalah sangat memungkinkan untuk

menerapkan teknik Jigsaw dalam Cooperative Learning pada

pembelajaran matematika di kelas.

b. Penerapan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran

Matematika

Untuk menerapkan teknik Jigsaw dalam kegiatan pembelajaran

metematika. seorang guru berperan sebagai berikut :

1). Menyampaikan Tnjnan Pembelajaran Kepada Siswa Dengan

Jelas.

Misalnya pada salah satu pokok bahasan yang ada di kelas VIII

MTs semester I ialah pokok bahasan Faktorisasi Suku Aljabar,

tujuan pembelajaran secara umum (Tujuan I.ntruksional

UmumITIU) adalah "siswa dapat memahami dan melakukan

operasi aljabar, fungsi, persamaan garis dan si:stem persamaan serta

menggunakannya dalam pemecahan masalah".

2). Menempatkan Siswa Secara Heterogen Dalam Kelompok­

Kelompok Kecil.

Penempatan/pembentukan kelompok berdasarkan urutan

rangking kelas, setiap kelompok terdiri dari siswa yang pintar,

cukup pi~tar. dan tidak pintar. Setiap kelompok terdiri dari lima

orang.

3). Menyampaikan tngas-tngas dengan sejellas-jelasnya kepada

siswa, bail. tngas individn manpnl/l tngas k,elompok yang harus

diselesaikan oleh siswa.

Page 41: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

33

Guru menjelaskan bahwasanya pada kelompok yang telah

terbentuk setiap siswa memiliki tugas yang berbeda. Pada tahap "

Cooperative" kepada setiap kelompok dibagikan tugas atau soal

A, B, C, D, dan E.

Pada tahap " experl ", tahap yang dimana siswa harus

menerima tugas untuk sub pokok bahasan yang sama, bergabung

untuk belajar dan bekerja sama serta mempersiapkan diri untuk

dapat mengajarkan atau menyarnpaikan isi sub pokok bahasan

yang telah dikuasai kepada masing-masing anggota kelompok yang

memiliki tugas berbeda. Kemudiaan setiap anggota kembali

kekelompok kooperatif (kelompok kecH) masing-masing. Dalam

tahap "lima serangkal' masing- masing anggota kooperatif telah

menjadi pakar di bidang infonnasi atau pokok belajar yang telah.

dipelajari " expert" yang selanjutnya setiap anggota mengl\iarkan

materi sub pokok bahasan yang telah dikuasai kepada yang lain da

setiap anggota menyusun materi berdasarkan panduan daftar

pertanyaan tentang Faktorisasi Suku Aljabar yang telah diberikan,

bekerja sama sehingga pada akhimya setiap siswa dapat menguasai

pokok bahasan secara utuh untuk menyelesaikan tugas kelompok

yang diberikan oleh guru.

4). Memantau berlangsungnya kerja. kelompok kecil yang telah

dibentuk untuk mengetahui bahwasannya k,~giatan berlangsung

dengan lancar, dalam hal ini guru menyediakan kesempatan kepada

siswa dengan sepuas-puasnya untuk memperoleh pengalaman

belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

5). Mengevaluasi hasil belajar siswa melalui tt~s tertulis atau tes

Iisan secara acak, penifaian dilakukan terhadap proses dan

hasil.

Guru member!kan soal tes yang harus diselesaikan oleh

kelompok untuk menilai proses, juga tes kepada siswa (dengan tes

fonnatif setiap pokok bahasan) untuk mengetahui apakah siswa

Page 42: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

34

telah benar-benar menguasai pokok bahasan statististik dan

statistika.

6. Pengertian Metode Ekspositori

Metode ekspositori sarna seperti metode ceramah dalam hal

terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai pemberi informasi (bahan

pelajar). Tetapi pada metode ekspositori dominasi guru banyak berkurang.

Karena tidak terus menerus bicara. la berbicara pada awal pelajaran,

menerangkan materi dan contoh soal dan pada waktu-waktu yang

diperlukan saja. Siswa tidak mendengar dan membuat catatan. Tetapi juga

membuat soal latihan dan bertanya kalau tidak mellgerti. Pada metode

ekspositori siswa belajar lebih aktif dari pada metode ceramah. Siswa

mengajarkan latihan soal sendiri, mungkin juga saling bertanya dan

mengajarkannya barsama dengan temannya, atau disuruh membuatnya

dipapan tulis.28

Melihat perbedaan-perbedaan diatas, cam mengerjakannya

matematika yang pada umumnya digunakan pada guru lebih tepat

dikatakan sebagai metode ekspositori dari pada ceramah. Mengajar

matematika dengan metode ceramah menurut penjelasan di atas

sebenamya adalah metode ekspositori, sebab guru juga memberikan pula

soal-soallatihan untuk diajarkan siswa di kelas.

Menurut Djmarah dan Zein, pad pengajara.n ekspositori, guru

menyajikan pelajaran dalam bentuk yang telah disiapkan secara rapih,

sistematis dan lengkap sehingga siswa menyimak dan mencemanya saja

secara tertib dan tertur.

Ciri umum metode ini adalah definisi dan teorema disajikan oleh

pengajar, contoh soal diberikan oleh pengajar dan kemudian latihan sosial.

Secara garis besar, prosedur pelaksaan metode ini adalah sebagai berikut;

28 Ernan Suherman, , ..h. 203

Page 43: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

35

preparasi, apersepsi, dall resitasi. 29 prosedur pelaksanaannya kurang

mekankan aktivitas fisik siswa, yang diutamakan adalah aktivitas mental

siswa, sehingga banyak orang beranggapan bahwa metode ekspositori

mengahasilkan belajar menghapal dan kurang efektifbl~lajar bermakna.

Jadi metode ekspositori ini sama dengan cara mengajar biasa

(tradisional) sehingga dipakai pada pelajaran matematika, namun di dalam

metode ekspositori dominasi guru berkurang, guru tidak terus berbicara,

guru hanya menjelaskan pada bagian-bagian yang diperlukan saja.

7. Pengertian HasH Belajar Matematika

Hasil belajar menurut Nana Sudjana, didefinisikan sebagai

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajar.3o Pengalaman ini dapat di peroleh dari suatu kegiatan

penyampaian pengetahuan atau pengalaman yang disebut mengajar.

Jelaslah bahwa belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang saling

berkaitan dan saling mempengaruhi serta dapat menentukan hasil belajar.

Pengajaran akan berhasil bila meteri pelajaran dapat diterima oleh siswa,

dan hasil belajar berkait dengan proses belajar mengajar, jika proses

belajar n:1engajar sudah dapat dioptimalkan sesuai dl~ngan teorinya maka

hasil bel~jar diharapkan akan meningkat. Teori dan prinsip-perinsip belajar

yang dis~kai guru dapat membantu mereka untuk mentukan strategi dan

mencipt~kan kondisi yang dapat mendukung siswa untuk mempe,baiki

prestasi l~elajarnya.

Ha~il belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi

proses bylajar itu sendiri, berupa faktor internal, misalnya kematangan atau

pertumb~han, kemapuan belajar yang merupakan kombinasi dari

kemampuan tafaf intelegensi, bakat, taraf pengetahuan awal yang dimiliki,

taraf ke\nampuan berbah%a, taraf organisasi kognitif juga motivasi dan

N Syaifu! iBahri Djamarah et ai, Gp, Cit, h, 2330 Nana Sudjana, penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengaja, ( Bandung: P.T. Rosdakarya,

1992), h, 22

Page 44: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

36

kehendak sedangkan faktor ekstemal yang turut ml:mpengaruhi hasil

belajar antara lain, keadaan keluarga dan lingkungan, kleadaan bahan yang

dipelajari dan faktor-faktor yang berhubungan dengan cara belajar.

Setelah siswa mengikuti proses pembelajaran maka akan

menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan atau

pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Adanya perubahan itu tampak

dalam prestasi yang dihasilkan oleh murid terhadap pertanyaan atau

persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru. 31

B. Kerangka Berpikir

Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang berurutan dan berjenjang

(bertahap), baik bersifat deskriptif maupun teoritis. Kl:benaran-kebenaran

dalam matematika pada dasamya merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada

pertentangan diantara kebenaran suatu konsep dengan yalng lainnya. Dalam

pelajaran matematika terdapat konsep-konsep yang bersifat abstrak karena itu

sangat diperlukan daya abstraksi.

Sehingga proses pembelajaran yang dilakukan harus diupayakan dan

mampu menuntun siswa untuk dapat berpikir kreatif, mengadakan analisis,

membentuk sikap positif, memecahkan masalah, merangsang dan

memungkinkan bagi siswa untuk mengorganisasikan belajamya sendiri,

berfikir secara mandiri serta bekerja secara kooperatif untuk mengembangkan

kemapuan abtraksi siswa juga kemampuannya lainnya, sehingga pada

akhimya siswa dapat memahami konsep-konsep matematika secara benar dan

utuh serta dapat memecahkan masalah secara integratif.

Untuk itu diperlukan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan

berbagai kemampuan siswa. Hal ini dapat dibantu dengan Peer Learning

yakn i proses belajar bersama dengan temannya sebaya dan guru berperan

sebagai fasilisator sekaligus moderator dar. pembimbing, melalui penerapan

pendekatan Coopertive Learning. Dalam Cooperative Learning siswa diberi

31 W. S. Winkel S. J. Psikologi Pendidikan dan Eva/uasi Be/ajar, (Jakarta: Gramedia,1996).h.l02

Page 45: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

37

kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya tanpa dihambat,

mengembangkan bersama dengan teman-temannya dapat saling belajar

berkelanjutan, saling bekerja sama dalam proses pembelajaran.

Melalui Cooperative Learning teknik Jigsaw siswa diberi kesempatan

bukan hanya sekedar belajar tetapi saling mengajarkan satu sama lain

sehingga diharapkan siswa mampu hanya berfikir sendiri dan

mempertanggungjawabkannya, namun juga saling ber10agi dalam proses

transfer pengetahuan, selanjutnya melalui proses kebersamaan tersebut akan

melatih siswa mengembangkan kebersamaan tersebut akan melatih siswa

mengembangkan kepekaan sosi~lnya tanpa menghambat kemajuan dirinya

sendiri karena siswa mempunj'ai lebih banyak kesempatan untuk menghargai

perbedaan, meningkatkan partisifasi, motivasi, sikap positif, mengurangi

kecemasan sehingga pada akhimya dapat meningkatkan hasH belajar siswa.

C. Pengajuan Hipotesis

Dari kajian teori dan penyusunan kerangka berpikir maka dapat

dirumuskan hipotesi penelitian sebagai berikut.

Ho : Tidak ada perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang

pembelajarannya digunakan pendekatan Cooperative Learning

dengan teknik Jigsaw dengan motivasi belajalr matematika siswa

yang pembelajarannya digunakan pendekatan kovensional dengan

metode ekspositori.

Ha : Motivasi belajar matematika siswa pembelajarannya digunakan

pendekatan Cooperative Learning dengan Jigsaw lebih baik dari

pada Motivasi belajar matematika siswa yang pembelajarannya

digunakan pendekatan konvensional dengan metode ekspositori.

Page 46: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

BABIII

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas VIII MTs Sa'adaM Mahabbah

Pondok Cabe Pamulang. Waktu pelaksanaan pe:nelitian adalah pada

semester kedua, mulai dllli tanggallO Janumi - 02 Februari 2006.

B. Populasi dan Sampel

Suharismi Arikuanto mendefinisikan populasi adalah keseluruan subjek

penelitian.! Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa MTs Sa'adatul

Mahabbah Pondok Cabe Ddik Pamulang yang telah terdaftar pada taboo

ajaran 2006/2007 yang beJjumlab 186 siswa yang berlokasi di JI. Kemiri IX

04/02 Pondok Cabe Ddik Pamulang.

Sampel adalah bagian terkecil dmi suatu populasi yang mewakili secara

resefentatif. Jumlah sampel diambil dmi populasi teJjartgkau dan pengambilan

sampel diambil 2 kelas yang ada. Dmi dua kelas tersl:but dioodi kelas yang

mana yang menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga

didapat kelas VIII A dengan jumlah sebanyak 32 siswa sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII B denglll1 jumlah sebanyak33 siswa sebagai kelas

kontrol.

Tabell

Populasi dan Sampel

No. Kelas Jumlah Siswa Sampel

1 VllI A 32 30'-

2 VIII B 33 30

I Suharismi Arikunlo, Prosector Penelitian, (Jakarta:Rineka Cipto,1997)hal.115

Page 47: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

39

c. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang dig;unakan adalah metode

Quasi Eksperimen (eksperimen semu) yang dilakukan terhadap kelompok­

kelompok yang homogen, dengan membagi kelompok yang diteliti menjadi

dua kelompok pengamatan. Kelompok pertama adalah kelompok dengan

perlakuan metode pembelajaran kooperatif metode jigsaw dan kelompok

kedua dengan metode ekspositori. Perlakuan ini dilalrnkan sebanyak 8 kali

pertemuan. Penelitian ini menggunakan rancangan pene:litian sebagai berikut :

Tabel2

Rancangan Penelitian

Kelompok Perlalruan Tl

(R) e Xe 1

(R)k Xk 1

Keterangan :

e : Kelompok eksperimen

k : Kelompok kontrol

Xe: Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperlmen

Xk: Perlakuan yang diberikan pada kelompok kontrol

T : Tes yang sarna pada kedua kelompok

Dalam penelitian ini mengambil dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan

dengan menggunakan metode jigsaw, sedangkan kdompok kontrol diberi

perlakuan dengan menggunakan metode ekspositori.

D. Teknik Pengumpulan Data

lnstrumen yang digunakan dalam p,~ngumpulan data adalah angket

(kuesioner) yang diberikan kepada siswa untuk memperoleh informasi

mengemu motivasi siswa dalam belajar matematika. Format respon yang

diberikan merujuk pada "Skala Likert Modifikasi". Skala model ini

mempunyai 4 (empat) altematif piliban jawaban. Tiap-tiap item diberi skor

Page 48: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

40

berdasarkan jawaban yang dipilih dari jenis pernyataan positif dan negatif.

Data yang diperoleh peneliti melalui total skor motivasi belajar matematika

siswa melalui skor awal dan skor akhir dengan instrumen berupa angket

dengan skala Likert.

Table3

Kisi-kisi Instrumen tentang Motivasi Berprestasi

Matematika Siswa

Variabel IndikatorNo. Itllm Pertanyaan

JumlahPosifif Negatif

a. Memiliki rasa tanggung 1,22, 16 10,29 5

jawab yang besar

b. Mempergunakan umpan 5,23,28 6,19,26 6

balik untuk menentukan

tindakan yang lebih efektif

c. Kecendrungan memilih 7, 15,30 2,27 5

Motivasi resiko atau tahan terhadap

Berprestasi resiko

d. Mempunyai kemampuan 4, 8, 12 . 3

kuat

e. Menyukai tantangan 14,17 13,25 4

f. Mempunyai pandangan ke 5,9 18 3

depan

g. Kebutuhan 3, 11,24 21 4

Jmnlah 19 11 30

Page 49: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

41

Sebelum skala tersebut diberikan kepada responden, dilakukan

dulu uji coba kepada siswa kelas VIII. Vji coba tersebut dimaksudkan

untuk mengetahui apakah instrumen-instrumen tersebut memenuhi syarat

validitas dan reliabilitas.

a. Pengujian Validitas

Dalarn penelitian ini, validitas instrumen yang digtmakan adalah

uji validitas butir. Pengukuran validitas instrumen ini dilakukan

dengan menggtmakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson

sebagai berikuf :

r = r==~N£XY~~-(k:EX==)(2:~Y~)==:=xy ~{NfX' -(:EX)'}{Nl:Y' -(2:Y)'}

Keteral1gan :

rxy = korelasi antara variabel X dan Y

LX = Jumlah skor tiap-tiap bUiir

2:Y = Jumlah skar tiap-tiap siswa

LX2 = Jumlah skar tiap-tiap butir yang dikuadratkan

LX2 = Jumlah skar tiap-tiap siswa yang dlikuadratkan

N = Jumlah Siswa

b. Pel1gujian Reliabilitas

Setelah dilakukan standarisasi nilai instrumel1 kemudian

dilakukan pengujian reliabilitas dengan menggunakan romus Alpha

dari Cronbach3.

m Sf' _2:8;'r =--.--;;-­

m -1 Sf'

Keterangan :

2 S~djana, Metoda Stalistika, (Bandung : Tarsito, 2002), h. 1753 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan telenik Eva/uasi P"ngajaran, (Jakarta: Remaja,

1984), h. 138

Page 50: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

42

r = koefisien reliabilitas instrumen

m = banyak butir pemyataan instrumen yang valid

sf = varians skor seluruh pemyataan tiap siswa

:LSi2 = Jumlah varians skor seluruh tes tiap item

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas yang digunakan yaitu uji Uli~fors dengan tarafsignifikan a

= 0,054.

L=maks !F(Z,)-S(Z,)I

Dimana: z = x, -x , F(Z,) = P(Z::; Z,) dan, s

n

~)8(Z,) = '~

Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut :

Ho : data berdistribusi normal

HI: data tidak berdistribusi normal

Kriteria pengnjiannya adalah :

Terima Ho jika I..o < 1,.001

b. Uji Homogenitas

Uji homogeuitas untuk melihat kehomogenan populasi. Untuk

uji homogenitas dilakukan uji Fisher, yaitu5:

,F=~

S ', Dimana,, n~>x,' -(Lx,)'

S = "'-'---'--"""--'-'-n(n -I)

4 Sudjana Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsilo, 20(2) h. 466, Sudjan. Sudjana, Metoda ', , h. 250

Page 51: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

43

Keterangan :

F = Homogenitas

SI2= Varians terbesar atan data pertanla

S22= Varians terkecil atan data kedua

Adapnn kriteria pengnjian untuk nji homogenitlls ini adalah :

Hoditerimajika Fh < F,

Ho ditolak jika Fh > F,

Ho= data yang memiliki varians homogen

2. Uji Hipotesis

dimana,

Keterangan :

XE = rata-rata motivasi belajar matematika siswa yang diajar dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatifmetode jigsaw

4 = rata-rata motivasi belajar matematika siswa yang diajar dengan

menggnnakan metode ekspositori

nE = jumlah sampel pada kelompok eksperimen

nK = jumlah sampel pada kelompok kontrol

SE2= varians kelompok eksperimen

SK 2 = varians kelompok kontrol6

Kriteria pengttiian dengan derajat kebebasan (n E + n K - 2) dengan

taraf signifikan a. = 0,05 sebagai berikut:

Hoditerima jika t hit < t table

Ho ditolak jika t hit > t tabel

F. Hipotesis Statistik

Ho : III = III

HI : III > 112

6 Suctjana, Metoda . . h. 239

Page 52: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

HAHN

HASIL PENELITIAN

A. Desluipsi Data

Dari penelitian yang telah dilakukan di MTs Sa'adatul Mahabbah

Pondok Cabe Udik Pamulang, diambil kelas VIII yang berjumlah dua kelas

yaitu, VIII-A, dan VIII-B Dari kedua kelas tersebut diambil untuk penelitian

seeara aeak yaitu kelas eksperimen VIII-A dan kelas kontrol VIII-B. Setelah

melakukan serangkaian penelitian di kedua kelas tersebut siswa diberikan

angket bempa skala motivasi belajar matematika yang telah diuji validitas dan

reliabilitasnya (lihat lampiran 3, lampiran 4). Skala motivasi belajar

matematika ini terdiri dari 30 butir pernyataan. Dari 30 butir pernyataan yang

valid adalah 22 butir pernyataan.

Kemudian dari hasil penelitian tersebut kemudian diperoleh data­

data dibawah ini yaitu :

a. Skor motivasi berprestasi matematika siswa dengan menggunalcan metode

pembelajaran kooperatifmetode jigsaw kelas eksperimen

Data skor motivasi belajar matematika siswa dengan rentang skor

58-81 dengan rata-rata (mean) sebesar 70,7 me:dian sebesar 73,5 dan

modus sebesar 77 dan varians (S2) sebesar 59,47 dengan standar deviasi

sebesar 7,71 (lihat lampiran 5) dengan jumlah sample (00) sebanyak 30

Page 53: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

45

siswa. Penyajian data kelas eksperimen dalam bentuk distribusi frekuensi

dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel4Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Berprestasi Matematika

Kelas Eksperimen

SkorTitik Tengah Frekuensi

(X) Absolut Relatif58-61 59,5 6 2062-65 63,5 4 13,366-69 67,5 2 6,770-73 71,5 3 1074-77 75,5 10 33,378-81 79,5 5 16,7

Jumlah 30 100

Dari sebaran data dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian

ini memiliki sebaran yang cenderuog nonnal. Hal ini dapat ditunjukkan

pula oleh histogram frekuensi pada gambar berikut ini :

Page 54: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

46

12

10

8'iiic:<l>

6"'"l'!LL

4

2

065,5 69,5 73,5 77,5 81,5 Batas Kalas

b, Skor motivasi berpreslasi malemalika Slswa dengan menggunakan

melode eksposilori kelas kontrol

Data skor motivasi belajar matematika siswa dengan

rentang skor 47-71 dengan rata-rata (mean) sebesar 59,8 median

sebesar 59 dan modus sebesar 58,5 dan varians (S2) sebesar 42,32

dengan standl!r dcviasi sebesar 6,50 (lihat lampiran 5) dengan jumlah

sample (nE) sebanyak 30 siswa, Penyajian d;ata kelas kontrol dalam

Page 55: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

47

bentuk distribusi frekuel1si dan histogram dapat dilihat dari tabel dan

gambar berikut ini.

Tabe! 5Distribusi Frekuensi Skor Kelas Kontrol

SkorTitik Tengah Frekuensi

(X) Absolut Relatif47-51 49 4 13,352-56 54 5 16,757-61 59 12 4062-66 64 :2 6,767-71 69 7 23,3

Jumlah 30 100

Dari sebaran data dapat disimpuU:an bahwa data dalam

penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal. Hal ini dapat

ditunjukkan pula oleh histogram frekuel1si pada gambar berikut ini :

14

12

10'in

8c:Q)

""'"i!! 6u.

4

2

0 ~

Batas Kelas

Page 56: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

48

B. Analisis Data

1. Pengnjian persyaratan analisis

Berdasarkan persyaratan analisis, maka sebelurn dilakukan

pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terhadap data hasil

penelitian. Untuk memenuhi persyaratan analisis data peneliti

menggunakan skor untuk menguji homogenitas dan normalitas.

a. Uji normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah Uji Liliefors. Data hasil

pengujian untuk kelas eksperimen diperoleh harga hitung Lhitung atau

Lo = 0,1342 untuk n =30 pada taraf signi.:fikan a=0,05 dengan

Ltabel = 0,161 (Liliat laillpiran 6). Sedangkan untuk kelas kontrol nilai

Lhittmg atau Lo = 0,1131 dengan Ltabel yang sama yaitu 0,161 (lihat

lampiran 7). Karena Lo pada kedna kelompok kurang dari Lt, lllaka

dapat disimpulkan bahwa data populasi kelas eksperimen dan kelas

kontrol berdistribusi nOimal.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua

kelompok dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh

rhitung = 1,46 (Jihat lampiran 8) seillentara Ftnbel = 1,84 pada taraf

signifikan a= 0,05 untuk dk penyebut 29 dan dk peillbilang 29, karem

Fh < Ft ini artinya Ho diterima sehingga disimpulkan bahwa kedua

data memiliki varians yang homogen.

Page 57: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

49

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah uji persyaratan diatas, didapat dua kelompok berdistribusi

normal dan homogen. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan Uji-t. Dari

hasil penelitian diperoleh skor rata-rata kelompok eksperimen (x) = 70,70

dengan varians (Si)= 59,47, skor rata-rata kelompok kontrol (x) = 59,80

dcngan varians (Si) =42,32, dan S gab =7,134

Tabel6

Hasil perbitungan motivasi berprestasi

matematika siswa

KelasNilai

Eksperimen Kontrol

n 30 30

X 70,70 59,80

Var 59,47 42,32

SD 7,71 6,50

Dari basil pengujian skor motivasi berpreslasi matematika siswa

dengan menggunakan statistik uji-t, diperoleh t hitung = 5,92 ( liliat lampiran

?) dari tabel distribusi t untuk tillgkat siguifikan dengan derajat

keyakinan 95 % dan a = 0,05, t = ( 0,05 ; 58), diperoleh t tabel = 1,67 (

Iihat lampiran 9 ), sehingga t hitung > t \abel alau Ho ditolak, dari penelitian

ini didapat bahwa rata-rata motivasi berprestasi matematika siswa yang

diajar dengan model pembelajaran kooperatif metode jigsaw lebih tinggi

Page 58: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

50

dari pada rata-rata motivasi bel~ar matematika siswa yang diajar dengan

metode ekspositori.

c. Interpretasi Data

Setelah mengetahui rata-rata skor motivasi berprestasi kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian didapat selisih angket kelas

eksperimen yaitu 9,67 dan kelas kontrol yaitu 3,94. Nilai II yang

digunakan adalah 5 % maka harga t 0.95 dengan dk = 58 dari daftar t student

didapat 1,67. Sehingga kriteria pengujian adalah terima Ho jika t hitung = 5,92

dan tolak Ho jika thitung mempunyai harga lebih dari t ~Ibel = 1,67. Karena hasil

perhitungan data menunjukkan bahwa nilai trutWlJt sebesar 5,92 maka

t hitung > t label =1,67 oleh karena itu Ho ditolak. Dapat disimpuIkan rata-rata

motivasi berprestasi matematika siswa yang menggunakan pembelajaran

kooperatif metode jigsaw lebih tinggi dari padsl motivasi berprestasi

matematika siswa yang menggunakfu'1 metode ekspositori.

Berdasarkan Teori yang ada bahwa model pembelajaran

koopcratif metode jigsaw dapat melibatkan siswa secara aktif, meningkatkan

rasa percaya diri dengan adanya kesempatan untuk mengaktualisasikan diri.

Disamping itu dalam pembelajaran kooperatif metode jigsaw juga adanya

pemberian penghargaan, menil1gkatkan rasa tanggung jawab dalam belajar,

serta mel1ingkatkan kemampuan berinteraksi dan berkompetisi dengan ternan

sebaya.

Page 59: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

51

Se1ain itu, sesuai dengan konsep motivasi yang telah dikemukakan

pada bab II, Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diketahui dari hasil

belajar siswa, apabila motivasi berprestasi siswa tinggi maka hasil belajar

siswa tiilggi dan apabila motivasi berprestasi siswa rendah maka hasil belajar

siswa rendah.. Berdasarkan ketercapaian tujuan pembelajaran ini maka suatu

kegiatan dikatakan memiliki tingkat motivasi yang baik apabila dapat

mencapai minimal 60% dari tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif metode jigsaw lebilJ. meningkatkan motivasi

berprestasi siswa.

Ketika pertemuan pertanla ada kendala yaIlg peneliti hadapi yaitu

pada saat membagi kelompok, siswa menjadi ribut hal ini disebabkan tidak

terkontruksinya Jiesain ini secara baik. Tetapi pada: pertemuan-pertemuan

berikutnya kegiatan ini sudah beljalan dengan baik hal ini disebabkan siswa

sudah dapat menyesuaikan diri dengan desain pembelajaran ini.

Hal ini karena siswa yang diberikan umpan balik pada tes hasil

belajarnya dapat mengetahui letak kesalahan dan keicurangannya. Selain itu

juga siswa mendapat informasi yang lebilJ. dari sebelumnya dan lebilJ. teliti

tidak akan mengulangi kesalahan pada tes berikutnya. Hal ini juga dapat

mengakibatkan siswa mendapat kepuasan dan merasa lebilJ. diperhatikan setiap

langkahjawabannya guru.

Pada saat umpan balik diberikan respon yang terlillat pada diri

siswa diantaranya : mereka sangat antusias ingin s(~gera melibat basil dan

Page 60: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

52

melihat koreksian atas kekurangan / kesalahan masing·masing. Rasa antusias

ini ditunjukkan dengan ketidaksabaran mereka dan menrinta guru Illltuk segera

membagikan kertas ulangan tanpa harns menllllggu akhir pelajarall.

Perasaan senang juga terlihat pacta wajah mereka hal ini terlihat

ketika diadakan diskusi mereka sangat memperhatikan dan aktif. Disamping

itu terlihat keseriusan bahwa tidak ingin gaga! lagi juga dibuktikan dengan

saat pelajaranberiangsllllg mereka tidak ramai lagi dan berkonsentrasi karena

jika tidak demikian mereka tidak dapat mengeljaka'll soal yang diberikan

setiap akhir pertemuan.

Bagi seorang guru pemberian umpan balik ini sangat bermanfaat

Illltuk menyampaikan secara mendetail dinlana letak ketidak pahaman siswa

secara individu sehingga diharapkan dapat memperbaikinya dilain waktu.

Namllll demikian diperlukan kesabaran dan ketelitian yang cukup tinggi

karena dalam pemberiOl1 umpan balik ini diperlukan waktu yang lama.

Kendala lain adalah perlllllya pembendaharaan kata yang cukup banyak agar

kata- kata yang disampaikan kepada siswa tidak memblJat mereka bosan

Page 61: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

BABV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui uji t

diperoleh nilai x Eksperimen = 70,70 dan nilai x Konlrol = 59,80 untuk u = 0,05

yaitu bahwa kesimpulannya motivasi berprestasi matematika siswa kelas VIII

MTs Sa'adatul Mahabbah Pondok Cabe Udik Pamulang yang proses

pembel~arannya menggunakan pendekatan kooperatif metode jigsaw lebih

tinggi dibandingkan motivasi berprestasi matematika siswa yang proses

pembelajarannya dengan menggunakan metode ekspositori.

B.SARAN

Berdasarkan penelitian ini dan pengalaman dalam kegiatan belajar

mengajar yang terjadi selama proses penelitian, penulis memberikan saran

kepada guru dan calon guru matematika sekolah sebagai be:rikut :

I. Metode pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw dapat menjadi

sebuah alternatif bagi guru dalam pembelajaran matematika untuk lebih

meningkatkan hasil dan motivasi berprestasi siswa.

2. Model pembelajaran kooperatif metode jigsaw dalam pembelajaran yang

disertai pemberian soal yang beraneka ragam, diharapkan dapat

menjadikan siswa lebih terlatih dan terbiasa dalam menghadapi soal.

3. Dengan adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini disarankan

adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah model

pembelajaran kooperatif metode jigsaw dapat diterapkan dan memberikan

hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dengan materi yang

berbeda pada setiap jenjang pendidikan.

Page 62: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

54

4. Guru perlu menjelaskan scenario pembelajaran kooperatif metode jigsaw

sebelum pembelajaran dilaksanakan, karena pembelajaran kooperatif

metode jigsaw relative baru.

5. Guru perlu memotivasi siswa agar berani menyampaikan pendapat dalam

diskusi kelompok

Page 63: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

56

Winkle, WS. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta Gramedia

]996

Wirawan, Sarlito, S., Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Builan Bintang, ]996

http:/www.damandiri.or.id.ldetail.php?id=23824090.11 :17

Page 64: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJAFtAN (RPP)

Satuan P:~~ditlikan

Bidang Studi

Pokok B+asan

Sub Pokok Bahasan

Kelas/Semester

Waktu

Standar Kompetensi

: SMP

: Matematika

: Aljabar

: Bentuk Aljabar, Relasi

: VIII/(Delapan) ,

: lOx 40 Menit (pertemuan 1-5)

: Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan

garis lurns.

A. Kompetensl Dasar

I. Melakukan operasi aljabar

2. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya

3. Memahami relasi dan fungs!

B. Indlkator

I. Menyelesaikan operasi tambah. kurang pada bentuk aljabar

2. Menyelesaikan operasi kali, bagi dan pangkat pada bentuk aljabar

3. Menentukan faktor suku aljabar '

4. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornyfl

5. Menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan relasi dan fungsi

6. Menyatakan suatu fungsi dengan notasi.

'.C. Media P,'mbelajaran

B"lim ieks matematika, serta alat-alat tulis dan Lembar Kelja Siswa.

D. Metod~ Pembelajaran,Untuk kelas yang dijadikan eksperimen pembelajarannya menggunakan

metode Jigsaw, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode ekspositori.

Page 65: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

58

Skenario Kelas Eksperimen Metode Jigsaw Pembelajaran )[

IndikatorWaktuMateri

: Menyelesaikan Operasi Tambah, kurang pada bentuk Aljabar: 2 x40 menit: Faktorisasi Suku Aljabar

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahnluana. Guru membuka membaca basamalah 5 menit Penjumlahan danb. Guru mengabsen siswa ditanjutkan pengurangan Bentuk

dengan menjelaskan prosedur 10 menit Aljabar1 pembelajaran metode jigsaw yang

akan diterapkan.c. Guru membentuk kelompok yang

heterogen, terdiri 4-5 orang7 menit

Intia. Siswa berada pada kelompok masing- 3 menit

masing. Siswa bergabung padakelompok jigsaw

b. Guru memberikan materi kepada tiapkelompok, selanjutnya siswa 35 menit

/~pLda2 berdiskusi pada kelompokny,~~ko.r-O-{...c. Guru membimbing dan .----

memperhatikan aktivitas kerja setiap ( Cl,kelompok

d. Guru memberikan tanggapan dankesimpulan materi yang didiskusikanoleh siswa. 10 menit

Penutupa. Tiap kelompok membuat kelompok 5 menit

3baru untuk pertemuan berikutnya.

b. Ditutup dengan hamdalah5 menit

Penilaian

I. Penitaian proses belajar

Ditaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar KeIja Siswa.

2. Penilaian hasi! belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 66: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

59

Skcnario Kclas Eksperimen Mctode Jigsaw Pcmbelajaran Jil

IndikatorWal-tuMateri

: Menyelesaikan Operasi kali, bagi dan pangkat Bentuk Aljabar: 2 x40 menit: Faktorisasi Suku Aljabar

NO KEGlATAN WAKTU MATERlAJARPcndaltuluana. Guru membuka membaca 5 menit Perkalian, Pembagian

basamalah dan pemangkatanb. Guru mengabsen siswa

,10 menit

1 c. Siswa berada pada tiap kelompok 5 menitbaru yang telah dibentuk padapertemuan sebelumnya

Intia. Siswa berdiskusi untuk bertukaran 40 menit

informasi pada kelompoknya.b. Guru membimbing dan

2memperhatikan aktivitas kerja

Isetiap kelompokc. Guru memberikan tanggapan dari 10 menit

kesimpulan materi yangdidiskusikan oleh siswa.

Penutnpa. Tiap kelompok membuat kelompok 5 menit

3baru untnk pertemuan berikutnya.

b. Ditutup dengan hamdalah I

I5 menit

IPenilaian

I. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

BerulJa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 67: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

60

Skenario Kelas Eksperimen Metode Jigsaw Pembelajaran III

lndikatorWaktuMateri

: Menentukan Faktor Suku Aljabar: 2 x40 menit: Faktorisasi Suku Aljabar

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluaua. Guru membuka membaca 5 menit Pemfaktoran Bentuk

basamalab Aljabarb. Guru mengabsen siswa , 10 menit

Ie. Siswa berada pada tiap kelompok 5 menit

baru yang telah dibentuk padapertemuan sebelurnnya

Intia. Siswa berdiskusi untuk bertukaran 40 menit

informasi pada kelompoknya.b. Guru membimbing dan

2memperbatikan aktivitas keIjasetiap kelompok

e. Guru memberikan tanggapan dari 10 menitkcsimpulan materi yangdidiskusikan oleb siswa.

Penutupa. Tiap kelompok membuat kelompok 5 menit

3baru untuk pertemuan berikutnya.

b. Ditutup dengan bamdalah5 menit

Penilaian

1. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan beJajar

mengajar dengan menggunakan Lembar KeIja Siswa.

2. Penilaian basil belajar

Berupa tes basil belajar pada akbir pokok bahasan.

Page 68: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

61

Skenario Kelas Eksperimen Metode Jigsaw Pembelajaran IV

IndikatorWaktuMateri

: Menguraikan Bentuk Aljabar ke dalam Fakto-l'aktomya: 2 x40 menit: Faktorisasi Suku Aljabar

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluana. Guru membuka membaca 5 menit Operasi Pecahan Bentuk

basamalah Aljabar

1b. Guru mengabsen siswa 10 menitc. Siswa berada pada tiap kelompok 5 menit

baru yang telah dibentuk padapertemuan sebelumnya

Intia. Siswa berdiskusi untuk bertukaran 40 menit

informasi pada kelompoknya.b. Guru membimbing dan

2memperhatikan aktivitas kerjasetiap kelompok

c. Guru memberikan tanggapan dari 10 menitkesimpulan materi yangdidiskusikan oleh siswa.

Penutup.

a. Tiap kelompok membuat kelompok 5 menit

3baru untuk pertemuan berikutnya.

b. Ditutup dengan hamdalah5 menit

Penilaian

I. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 69: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

62

Skenario Kelas Eksperimen Metode Jigsaw Pembelajaran V

Indikator

WaktuMateri

: I. Menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalahsehari-hari yang berkaitan dengan relasi dain fungsi

2. Menyatakan suatu fungsi dengan notasi: 2 x 40 menit: Fungsi

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluana. Guru membuka membaca 5 menit Relasi

basamalah

Ib. Guru mengabsen siswa 10 menitc. Siswa berada pada tiap kelompok 5 menit

baru yang telah dibentuk padapertemuan sebelumnya

Intia. Siswa berdiskusi untuk bertukaran 40 menit

informasi pada kelompoknya.b. Guru membimbing dan

2memperhatikan aktivitas kerjasetiap kelompok

c. Guru memberikan tanggapan dari 10 menitkesimpulan materi yangdidiskusikan oleh siswa.

Penutupa. Diskusi pertemuan 1-5 selesai, 5 menit

3dilanjutkan dengan materi barudengan materi selanjutnya.

b. Ditutup dengan hamdalah 5 menit

Penilaian

I. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan alau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 70: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

63

Skenario Kelas Kontrol Metode Ekspositori Pembelajaran I

IndikatorWaktuMated

: Menyelesaikan Operasi Tambah, kurang pada bentuk A1jabar: 2 x40 menit: Faktorisasi Suku Aljabar

NO KEGIATAN WARTU MATERIAJARPendabulnana. Guru membuka membaca basamalah 5 menit Penjumlahan dan

Ib. Guru mengabsen siswa dan memberi 10 menit pengurangan Bentuk

apersepsi tcntang materi yang akan Aljabardipelajari.

Intia. Guru me.nbedkan penjelasan tentang 35 menit

materi aljabar dengan memberikancontoh, dan mempersilahkan siswa

2untuk bertanyajika ada mated yangbelum dipahami.

b. Guru memberikan soal-soallatihan 15 menitkepada siswa, kemudianmembahasnya bersama-sama.

.

Penutupa. Guru menyimpulkan mated yang 10 menit

3 disampaikanb. Guru memberikan tugas rumah (PR) 5 menit

untuk masing-masing siswa.

Penilaian

I. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 71: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

64

Skenario Kellis Kontrol Metode Ekspositori Pembelajaran II

IndikatorWaktuMateri

: Menyelesaikan Operasi kali, bagi dan pangkat Bentuk Aljabar: 2 x40 menit: Faktorisasi Suku Aljabar

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendllhuluana. Guru membuka membaca basamalah 5 menit Perkalian,

I b. Guru mengabsen siswa dan memberi 10 menit Pembagian, danapersepsi tentang materi yang akan Pemangkatandipelajari.

Intia. Guru memberikan penjelasan tentang 35.nenit

materi aljabar dengan memberikancontoh, dan mempersilahkan siswa

2untuk bertanya jika ada materi yangbelum dipahami.

b. Guru memberikan soal-soallatihan 15 menitkepada siswa, kemudianmembahasnya bersama-sama.

Penutupa. Guru menyimpulkan materi yang 10 menit

3 disampaikanb. Guru membcrikan tugas rumah (PR) 5 menit

untuk masin~-masing siswa.

Penilaian

I. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegilitan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar Kelja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 72: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

65

Skenllrio Kelas Kontrol Metode Ekspositori Pembelajarall ill

IndikatorWaktuMateri

: Menentukan Faktor Suku Aljabar: 2x 40 menit: Faktorisasi Suku Aljabar

NO KEGIATAN WAKT1U MATERIAJARPendabuluana. Guru membuka membaca basamalah 5 menit Pemfaktoran Bentuk

I b. Guru mengabsen siswa dan memberi 10 menit Aljabarapersepsi tentang materi yang akandipelajari.

Intia. Guru memberikan penjelasan tentang 35 menit

materi aljabar dengan memberikancontoh, dan mempersilahkan siswa

2untuk bertanyajika ada materi yangbelum dipahami.

b. Guru memberikan soal-soallatihan 15 menitkepada siswa, kemudianmembahasnya bersama-sama.

Penutupa. Guru menyimpulkan materi yang 10 menit

3 disampaikanb. Guru memberikan tugas rumah (PR) 5 menit

untuk masing-masing siswa.

Penilaian

I. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengl\iar dengan menggunakan Lembar KeIja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok. bahasan.

Page 73: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

66

Skenario Kelas Kontrol Metode Ekspositori Pembelajaran IV

IndikatorWaktuMateri

: Menguraikan Bentuk Aljabar ke dalam Fakto-faktornya: 2 x40 menit: Faktorisasi Suku Aljabar

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluan Operasi Pecahana. Guru membuka membaca basamalah 5 menit Bentuk Aljabar

1 b. Guru mengabsen siswa dan memberi 10 menitapersepsi tentang materi yang aklindipelajari.

Intia. Guru memberikan penjelasan tentang 35 menit

materi aljabar dengan memberikancontoh, dan mempersilahkan siswa

2untuk bertanyajika ada materi yangbelum dipahami.

b. Guru memberikan soal-soal latihan 15 menitkepada siswa, kemudianmembahasnya bersama-sama.

Penutupa. Guru menyimpulkan materi yang 10 menit

3 disampaikanb. Guru memberikan tugas rumah (PR) 5 menit

untuk masing-masing siswa.

Penilaian

I. Penilaian proses bell\iar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 74: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

67

Skenario Kelas Kontrol Metode Ekspositori Pembelajaran V

Indikator

WaktuMateri

: I. Menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalahsehari-hari yang berkaitan dengan relasi dan fungsi

2. Menyatakan suatu fungsi dengan notasi: 2 x 40 menit: Fungsi

NO KEGlATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluana. Guru membuka membaca basamalah 5 menit Relasi

1 b. Guru mengabsen siswa dan memberi 10 menitapersepsi t'lntang materi yang akandipelajari.

Intia. Guru memberikan penjelasan tentang 35 menit

materi aljabar dengan memberikancontoh, dan mempersilahkan siswa

2untuk bertanyajika ada materi yangbelum dipahami.

b. Guru memberikan soal-soallatihan 15 menitkepada siswa, kemudianmembahasnya bersama-sama.

Penutupa. Guru menyimpulkan materi yang 10 menit

3 disampaikanb. Guru memberikan tugas rumah (PR) 5 menit

untuk masing-masing siswa.

Penilaiali

J. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar KeJja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pacta akhir pokok bahasan.

Page 75: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJAFlAN (RPP)

Satuan P~11di<1ikan

Bidang Studi

Pokok BdlllSlln1

Sub Pokok Bahasan

KelasiSemester

Waktu

Standar Kompetensi .

: SMP

: Matematika

: Aljabar

: Fungsi dan Garis Lurus

: VIII/(Delapan)

: lOx 40 Menit (Pertemuan 6-10)

: Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan

garis lurus.

A. Kompetensl dasar

I. Menentukan nilai fungsi

2. Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat

Cartesius

3. Menentukl!ll gradien, persamaan garis lurus

B. Indikator

I. Menghitung nilai fungsi.

2. Menentukan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketaJlUi.

3. Menyusun label pasangan nilai peubah dengan nilai limgsi.

4. Mer:ggambar grafik fungsi pada koordinat C\lrtesius.

5. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai

bentuk.

6. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui duatitik, melalui satu titik

dengan gradien tertentu.

7. !Y'cn£~ambar grafik garis lurus.

C. Medin Pembelajaran

E!~ku teks matematika, sem alat-alat tulis dan Lembar Kerja Siswa.

D. Metode Pembelajaran

Untuk kelas yang dijadikan eksperimen pembelajafl!llnya menggunakan

metode Jigsaw. sedangkan kelas kontrol menggunakl!ll metode ekspositori.

Page 76: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

69

Skenario Kelas Eksperimen Metode Jigsaw Pembelajaran VI

Indikator

WaktuMateri

: Menentukan nilai fungsi dan Menentukan bentuk fungsi jika nilaidan data fungsi diketahui

: 2 x40 menit: Fungsi

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluana. Gum membuka membaca basamalah 5 menit Pemetaan, Fungsi,

I b. Gum mengabsen siswa no menit dan Korespodensic. Gum membentuk kelompok yang 7 menit satu-satu

heterogen, terdiri 4-5 orang

Intia. Siswa berada pada kelompok masing- 3 menit

masing. Siswa bergabung padakelompokjigsaw

b. Gum memberikan materi kepada tiap 35 menitkelompok, selanjutnya siswa

2 berdiskusi pada kelompoknya.c. Gum membimbing dan

memperhatikan aktivitas keIja setiapkelompok

d. Gum memberikan tanggapan dari 10 menitkesimpulan materi yang didiskusikanoleh siswa.

Penutupa. Tiap kelompok membuat kelompok 5 menit

3bam untuk pertemuan berikutnya.

b. Ditutup dengan hamdalah5 menit

Pcnilaian

I. Penilaian proses belajar

Dilak$nakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengl\iar dengan menggunakan Lembar KeIja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Bempa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 77: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

70

Skenario Kelas Eksperimen Metode Jigsaw Pembelajaran VII

Indikator

WaktuMateri

; I. Menyusun tabel pasangan nilai peubah dengan nHai fungsi2. Menggambar Grafik Fungsi pada Koordinat Cmtesius

; 2 x40 menit: Fungsi

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluana. Guru membuka membaca 5 menit Nilai Fungsi

basamalah

1b. Guru mcngabsen siswa 10 menitc. Siswa berada pada tiap kelompok 5 menit

baru yang telah dibentuk padapertemuan sebelumnya

Intia. Siswa berdiskusi untuk bertukaran 40 menit

informasi pada kelompoknya.b. Guru membimbing dan

2memperhatikan aktivitas keIjasetiap kelompok

c. Guru memberikan tanggapan dari 10 menit

Ikesimpulan materi yangdidiskusikan oleh siswa.

Penutupa. Tiap kelompok membuat kelompok 5 menit

I3 baru untuk pertemuan berikutnya.

b. Ditutup dengan hamdalah 5 menitI

Penilaian

I. Penilaian proses belajar

DHaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar KeIja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 78: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

71

Skenario Kelas Eksperimen Metode Jigsaw Pembelajaran VIII

Indikator

WaktuMateri

: Mengenal Pengertian dan menentukan Gradien garis lurus dalamberbagai bentuk

: 2 x40 menit: Persamaan Garis Lurus

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluana. Guru membuka membaca 5 menit Sifat-sifat Persamaan

basamalah Garis Lurus

Ib. Guru mengabsen siswa 10 menitc. Siswa berada pada tiap kelompok 5 menit

baru yang telah dibentuk padapertemuan sebelumnya

Intia. Siswa berdiskusi untuk bertukaran 40 menit

informasi pada kelompoknya.b. Guru membimbing dan

2memperhatikan aktivitas keIjasetiap kelompok

c. Guru memberikan tanggapan dari 10 mimitkesimpulan materi yangdidiskusikan oleh siswa.

Penutupa. Tiap kelompok membuat kelompok 5 menit

3 baru untuk pertemuan berikutnya.b. Ditutup dengan hamdalah 5 menit

.

Penilaian

I. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pcrtemuan alau kegilltan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar Keija Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 79: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Skenario Kelas Eksperimen Metode Jigsaw Pembelajaran IX

Indikator

WaktuMateri

: Mengenal Pengertian dan menentukan Gradien garis lurus dalarnberbagai bentuk

: 2 x40 menit: Persamaan Garis Lurus

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluana. Guru membuka membaca 5 menit Gradien

basamalah

Ib. Guru mengabsen siswa 10 menitc. Siswa berada pada tiap kelompok 5 menit

baru yang telah dibentuk padapertemuan sebdumnya

Intia. Siswa berdiskusi untuk bertukaran 40 menit

informasi pada kelompoknya.b. Guru membimbing dan

2memperhatikan alctivitas ketjasetiap kelompok

c. Guru memberikan tanggapan dari 10 menit II:

kesimpulan materi yangdidiskusikan oleh siswa.

Penutupa. Tiap kelompok membuat kelompok 5 menit

3 baru untuk pertemuan berikutnya.b. Ditutup dengan hamdalah 5 menit

Penilaian

I. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 80: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

73

Skenario Kelas Eksprrimen Metode Jigsaw Pembelajaran X

Indikator

WaktuMateri

: I. Menentukan PGL yang melalui satu dan dua titik denganGradien tertentu

2. Menggambar Grafik Garis Lurus: 2 x40 menit: Persamaan Garis Lurus

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluana. Guru membuka membaca '. 5 menit Menentukan Persamaan

basamalah dan Koordinat Titik

1b. Guru mengabsen siswa 10 menit Potongc. Siswa berada pada tiap kelompok 5 menit

baru yang telah dibentuk padapertemuan sebelumnya

Intia. Siswa berdiskusi untuk bertukaran 40 menit

inforrnasi pada kelompoknya.b. Guru membimbing dan

2memperhatikan aktivitas ketjasetiap kelompok

c. Guru memberikan tanggapan dari 10 menitkesimpulan materi yangdidiskusikan oleh siswa.

Penutupa. Diskusi pertemuan 1-5 selesai, 5 menit

3dilanjutkan dengan materi barudengan materi selanjumya.

b. Ditutup dengan hamdalah 5 menit

Penilalan

1. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan I!lenggunakan Lembar Kerja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 81: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

74

Skenario Kelas Kontrol Metode Ekspositori Pembelajaran VI

Indikator

WaktuMateri

: Menentukan nUai fungsi dan Menentukan bentuk fungsi jika nilaidan data fungsi diketahui

: 2 x40 menit; Fungsi

NO KEGIATAN WAKTlJ MATERIAJARPendahuluana. Guru mcmbuka mcmbaca basamalah 5 menit Pemetaan, Fungsi

1b. Guru mengabsen siswa dan memberi 10 menit dan korespondensi

apersepsi tentang materi yang akan satu-satudipelajari.

Intia. Guru memberikan penjelasan tentang 35 menit

materi aljabar dengan memberikancontoh, dan mempersilahkan siswa

2untuk bertanyajika ada materi yangbelum dipahami.

b. Guru memberikan soal-soal latihan !5 menitkepada siswa, kemudianmembahasnya bersama-sama.

Penutupa. Guru menyimpulkan materi yang 10 menit

3 disampaikanb. Guru memberikan tugas rumah (PR) 5 menit

untuk masing-masing siswa.

Penilaian

1. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar KeIja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa les hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 82: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

76

Skenario Kelas Kontrol Metode Ekspositori Pembelajaran VITI

Indikator

WaktuMateri

: Mengenal Pengertian dan menentukan Gradiell garis lurus dalamberbagai bentuk

: 2 x40 menit: Persamaan Garis Lurus

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahnluana. Guru membuka membaca basamalllh 5 menit Sifat-sifat .

I b. Guru mengabsen siswa dan memberi 10 menit Persamaan Garisapersepsi lentang maleri yang akan Lurusdipelajari.

Intia. Guru memberikan penjelasan tentang 35 menit

materi aljabar dengan memberikancontoh, dan mempersilahkan siswa

2untuk bertanya jika ada materi yangbelum dipahami.

b. Guru memberikan soal-soallatihan 15 menitkepada siswa, kemudianmembahasnya bersama-sama.

Penutupa. Guru menyimpulkan materi yang 10 menit

3 disampaikanb. Guru memberikan tugas rumah (PR) 5 menit

untuk masing-masing siswa.

Penilaian

1. Penilaian proses belajar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan alau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar KeIja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 83: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

77

Skenario Kelas Kontrol Metode Ekspositori Pembelajaran Jrx

Indikator

WaktuMateri

: Mengenal Pengertian dan menentukan Gradien garis lurus dalamberbagai bentuk

: 2 x 40 menit: Persamaan Garis Lurus

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendabuluana. Guru membuka membaca basamalah 5 menit Gradien

1b. Guru mengabsen siswa dan memberi 10 menit

apersepsi tentang materi yang akandipelajari.

Intia. Guru memberikan penjelasan tentang 35 menit

materi aljabar dengan memberikanconloh, dan mempersilahkan siswa

2untuk bertanyajika ada materi yangbelum dipahami.

b. Guru memberikan soal-soallatihan 15 menitkepada siswa, kemudianmembahasnya bersama-sama.

Penutupa. Guru menyimpulkan materi yang 10 menit

3 disampaikanb. Guru memberikan tugas rumah (PR) 5 menit

untuk masing-masing siswa.

Penilaian

1. Penilaian proses bel!\iar

Dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar Kelja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 84: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

78

Skenario Kelas Kontrol Metode Ekspositori Pembelajaran X

Indikator

WaktuMateri

: 1. Menentukan PGL yang melalui salll dan dua titik denganGradien tertentu

2. Menggambar Grafik Garis Lurus: 2 x40 menit: Persamaan Garis Lurus

NO KEGIATAN WAKTU MATERIAJARPendahuluana. Guru membuka membaca basamalah 5 menit Menentukan

Ib. Guru mengabsen siswa dan memberi 10 menit Persamaan dan

apersepsi tentang materi yang akan Koordinat Titikdipelajari. Potong

Intia. Guru memberikan penjelasan tentang 35 menit

materi aljabar dengan memberikancontoh, dan mempersilahkan siswa

2ufituk bertanyajika ada materi yangbelum dipahami.

b. Guru memberikan soal-soallatihan 15 menitkepada siswa, kemudianmembahasnya bersama-sama.

Penutupa. Guru menyimpulkan materi yang 10 menit

3 disampaikanb. Guru memberikan tugas rumah (PR) 5 menit

untuk masing-masing siswa.

Penilaian

I. Penilaian proses belajar

Diiaksanakan pada akhir setiap pertemuan atau kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan Lembar KClja Siswa.

2. Penilaian hasil belajar

Berupa tes hasil belajar pada akhir pokok bahasan.

Page 85: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Lampiran2

Skala Motivasi Berprestasi

Nama

Kelas

PETUNJUK

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara memberikan checklist ( " ) pada

jawaban yang sesuai dengan yang anda alami dalam belajar matematika

Pilihanjawaban yang disediakan sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No PemyataanPilihan Jawaban

SS S ITS STS

I MengeJjakan tugas sendiri lebih menyenangkan daripada mengeriakan bersama orang lain/ke1omook

2 Saya tidak menyukai tugas-tugas sekolah yangmenuntut ide-ide atau gagasan barn

3 Sava oerlu belaiar matematika4 Saya akan berprestasi, apabila rnengeIjakan tugas

yang diherikan guru.5 Dengan rnengeJjakan soal-soal saya lebih mengerti

rnateri-rnateri rnaternatika yang ajarkan6 Saya tidak peduli dengan nilai-nilai yang dicapai oleh

ternan-ternan saya.7 Saya akan berusaha rnernperoleh nilai terbaik di kelas

rneskipun te1ah berkali-kali gagal8 Saya lebih senang bekeIja keras dalam

rnenyelesaikan tugas9 Saya tidak khawatir rnesikpun nilai saya buruk

Page 86: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Larnpiran 2

10 Saya tidak perIu berusaha maksimal untukmenyelasaikan tugas sekolah

11 Saya Memperhatikan yang ada kaitannya denganmatematika.

12 Saya meluangkan waktu untuk belajar meskipuntidak ada guru.

13 Bagi saya pelajaran Matematika tidak menyenangkan14 Meneari masalah baru adalah hal-hal yang sangat

menarik15 Nilai buruk yang saya peroleh membangkitkan

semangat untuk memperoleh nilai yang baik16 Belaiar kelompok sangat menyenangkan17 Setiap kesulitan pasti adaialan keluarnya18 Untuk apa susah-susah bila tidak tau apa yang akan

teriadi besok19 Saya tidak perlu terhadap saran orang lain20 Saya kesal, walaupun telah berusaha tetapi tetap saja

memperoleh hasil yang kurang memuaskan21 Pelaiaran matematika menyenangkan22 Besedia dihukum bila tidak mengeriakan tugas23 Saya akan terns bernsaha mengerjakan tugas atau

soal-soal meskipun menemukan harnbatan24 Saya memperhatikan ketika guru saya sedang

menielaskan.25 Lebih menyenangkan uutuk memilih hal-hal yang

mudah dieapai26 Saya tidak suka membandingkan nilai yang saya

peroleh dengan nilai teman lainnya.27 Saya tidak perIu mempersiapkan diri untuk

melakukan tugas kelompok28 Melakukan kesalahan membuat saya rajin belajar29 Saya tidak harns menyelasaikan tugas yang diberikan I

guru j

30 Saya tidal< menyukai tugas yang terlalu mudah

80

Page 87: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Lampiran 3Tabel. 10

Hasil Uil Valldilas Instruman Skala Motlvasl BelajarNo BUTIRSOAL

Rasp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 2 2 2 2 4 2 4 3 3 2 3 1 4 2 22 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 1 1 4 3 33 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 2 3 34 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 2 1 45 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 36 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 27 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 28 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 1 3 2 3 29 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 310 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 4 311 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 212 3 2 4 3 3 2 4 4 4 3 2 2 4 3 2i3 4 2 7- 2 2 2 3 4 2 2 3 2 4 4 214 4 3 4 3 4 4 2 4 4 1 1 2 2 4 315 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 216 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 4 4 4 317 2 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 . 3 2 2 218 4 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 319 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 2 4 4 4 320 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 321 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 322 4 2 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 223 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 324 4 4 4 • 4 4 4 I 4 4 4 4 4 4 4 425 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 326 2 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 4 3 4 327 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 328 2 1 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 229 2 2 2 2 4 3 3 4 3 2 4 1 2 2 430 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3

Jumlah 94 77 91 83 86 84 97 99 98 73 74 88 91 95 82r--hit 0.4054 0.547 0.35 0.478 0.3459 0.4187 0.4194 0.3391 0.4341 0.3943 0.3087 0.8685 0.4486 0.4018 0.2929r~Tab 0.861 0.861 0.861 0.861 0.861 0.861 0.861 0.861 0.861 0.861 0.861 0.361 0.861 0.861 0.861

Keputusan V V D V D V V D V V D V V V D

;J;

Page 88: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

BU11RSOAL Jumlah16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 23 29 301 3 2 1 1 4 2 2 1 1 4 1 3 2 3 693 3 2 2 1 3 3 4 4 ., 3 4 3 2 1 843 2 2 1 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 883 4 2 1 1 4 2 2 2 3 4 3 4 3 3 903 2 1 1 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 622 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 963 3 2 2 1 1 1 1 2 3 1 1 1 2 3 762 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 2 83

3 4 4 3 3 2 2 1-""

f 'f . 2. , :I 3 883 3

3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 3 743 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 832 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 903 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 88

2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 3 4 4 2 823 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 793 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 972 3 1 2 3 1 2 1 1 2 2 3 3 2 2 66

3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 1 2 763 2 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 893 3 3 1 3 2 2 3 1 1 1 1 3 3 2 783 4 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 923 4 4 4 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 983 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 3 724 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1173 3 2 3 4 3 3 2 2 1 1 2 3 3 3 623 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 933 3 1 2 3 3 2 3 4 4 2 3 3 4 2 803 3 1 2 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 4 n3 2 1 3 1 2 2 4 2 3 4 4 3 3 4 813 2 2 3 2 2 2 4 4 3 2 4 2 3 2 7484 88 72 78 74 84 78 82 76 75 n 83 87 87 83 2520

0.4009 0.3991 0.6537 0.6302 0.2954 0.4766 0.504& 0.3607 0.4699 0.4139 0.4258 0.4788 0.603 0.6332 0.2898 12.5m82340.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 10.63

V V V V 0 V V 0 V V V V V V 0

Page 89: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Tabel.11na~11 U/I vsm.ma:;) o;)l\ala MouvaSI yally valiU

No BUTIRSOAL JumJohR=" I 2 3 4 , 6 7 , 9 10 II 12 13 14 IS 16 17 18 I'- 20 21 22

I 2 2 2 2 4 3 2 I 4 2 I 3 2 I 4 2 I I 4 I 3 2 4.

2 4 3 2 4 4 4 3 I 4 3 3 3 2 2 3 3 4 I 3 4 3 2 6'

3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 2 I 4 3 3 2 2 3 3 2 63

4 4 3 3 2 4 4 3 4 2 I 3 4 2 I 4 2 2 3 4 3 4 3 6', 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 I 1 3 3 2 2 2 3 3 4 '8

6 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 72

7 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 1 I 2 3 I I I 2 '7

• ; , , Z 3 , , , 2 , "2 3 2 3 3 3 4 4 2 2 2 3 62

9 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 I I I 2 3 61

10 4 2 2 2 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 I 1 53

II 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 62

12 3 2 3 2 4 4 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 67

13 4 2 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 64

14 4 3 3 4 2 4 1 2 2 4 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 4 4 ,.IS 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 ,.16 3 3 3 4 4 4 2 4 4 , 3 3 3 4 3 , , 3 3 3 3 3 74

17 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 t 2 2 3 3 2 47

IS 4 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 , 3 3 , 2 2 1 t 1 "I. 3 3 3 2 , , 2 4 4 , , 2 3 4 , 3 2 2 3 3 3 3 67

20 2 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 1 2 2 1 I I I 3 3 '6

21 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 , 2 3 3 3 3 3 3 3 70

22 4 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 , 2 2 3 3 4 4 4 4 74

23 3 I 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 I I 2 I 2 3 2 Sl

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 87

2S 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 , 3 3 2 I I 2 3 J ,.26 2 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 2 - 3 3 3 3 3 3 3 4 68

27 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 , 3 1 2 3 7. 4 4 2 3 3 4 ,.28 2 I 3 3 3 , 2 4 3 2 3 3 I 2 3 2 2 3 4 3 3 3 58

2. 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 I 3 2 2 2 3 4 4 3 3 "30 I 2 2 2 2 3 2 , 3 3 3 2 2 , 2 2 4 3 2 4 2 3 SS

JumJoh 94 77 83 84 97 98 73 88 .1 ., 84 86 72 71l 84 78 78 7' 77 83 87 87 184.

r·hit O.~4 O.S4699 0.47799 0.41973 0041941 O.434lS 0.39428 0.36846 0.44861 0.40185 0.40089 0.39%9 0.55366 O.53()J9 0.47548 0.50483 0.46981 OA13S12 0.42561 0.47881 O.s0291 0.53325 10.005455r·Tab 0.361 0,361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0..361 0361 0.361 0.361 0..361 0.361 0.361 0.361 7.942

~ V V V V V V V V V V V V V ," V V V V V V V V

Page 90: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Lampiran4

Perhitungan Reliabilitas Instrnmen Skala Motivasi

Reliabilitas instrument skala motivasi dengan menggunakan rumus Cronbach

Alpha sebagai berikut :

r =.-!!l.. • sf - l:Sfm-I sf

Keterangan :

r = koefisien reliabilitas Instrumen

m = banyak butir pernyataan instrument

sf = varians skar seluruh pemyataan tiap siswa

ksf = jumlah varians skar seluruh pemyataan tiap item

Langkah-Iangkah :

I. Menghitung varians skor seluruh instrument tiap siswa

Rumus : sf = k/lk:j 2

n = jumlah siswa

XI = skor instrument skala motivasi siswa

Berdasarkan hasil uji coba instrument skala motivasi yang valid. Maka

dapat dihasilkan perhitungan sebagai berikut :

a) n = 30

b) LX = 49 + 65 + 63 + 65 +58 +72 +57 +62 +61 +53 +62 +67 +64 +59 +

59 +74 +47 +54 +67 + 56 + 70 + 74 + 51 + 87 + 59 +58 +54 +55

= 1849

c) Lx2 = 492 + 652 + 632 + 652 +582 +722 +572 +622 +61 2 +532 +622 +672

+642 +592 +592 +742 +472 +542 +672 + 562 + 702 + 742 + 51 2 +

8i + 592 +682 +592 + 582 +542 +552

= 116045

Page 91: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

85

Dengan demikian:

sf = L.:l-f:t] 2

sf = 116045 J1849J2

30 t 30= 3868,167 - (3798,668)

= 69,499

2. Menghitungjumlah varians seluruh skor pemyataan tiap item

si/ = L.:/-[L.:j] 2

Keterangan :

n = jumlah siswa

Xij =skor skala siswa ke-I untuk pemyataan ke-j

L.Xlj = jumlah skor skala siswa ke-I tII1tuk seluruh pernyataan

L.Xlj2 = kuadrat skor skala siswa ke-I unutk pernya1taan ke-j

Berdasarkan table validitas item pemyataaninstrumen motivasi belaj!U"

matematika siswa, maka didapatkan perhiltmgan vaJ'ians skor untuk saal

nomoI' 1 sebagai berikut :

a) n = 30

b) L.XI.. = 2 +4 +4 +4 +3 +4+4 +4+4 +4 +3 +3 +4 +4+2 +3 +2 +4+3 +

2 +3 +4 +3+4+ 3 +2 +3 +2 +2 +1

c) L.x( = 22 +42 +42 +42 +32 + 42 +42 +42 +42 +42 +32 +32 +42 +42 +22 +32

+22 +42 +32 + 22 +32 +42 +32+ 42+ 32 +22 +32 +22 +22 +1 2

Dengan demikian, varians skor untuk pemyataan nomoI' 1 adalah :

si/ = L.:j2 _[L.:~ 2

=318-[94J230 30

= 10,6-(9,8177)=0,800

Page 92: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

86

Deugan carn yang sarna, maka dapat diperolt:h nilai varians tiappemyataan sebagai berikut :

Tabel12Varians Skor Tiap Item

NomorItem Varians1 0,8002 0,5123 0,2544 0,6485 0,'i996 0,4097 0,4618 0,8929 0,72310 0,76411 0,30312 0,39513 0,80014 1,00715 0,78616 0,73117 0,93818 0,87919 1,01320 1,01321 0,714 ..-22 0,783

Jumlah 15,442

Page 93: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

87

Dengan menggunakan hasil perhitungan pada langkah 1 dan 2 diatas maka

diperoleh koefisien reliabilitas sebagai berikut :

r =-ill.. .(sL.. ~SJ~m-I CST)

=-2.L.(64,499-15,442]22 -I C64,499

= 1,048.0,7605854354

= 0,797

Dengan demikian, koefisien reliabilitas instrument motiv;asi belajar matematikasiswa dalam katagori tinggi.

Page 94: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

'I)

§'~

'"...:l

Tabal. 14IIQ<:l1l UI\VI 1"'1\1111 lVIVUVQDI ""IVIII VI\ '-1\,",U'Cllllll:;;il

No Butir SoalRasp, 1 2 3 4 . 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah

1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 612 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 673 3 2 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 754 3 3 2 2 2 2 2 4 2 1 3 2 2 1 4 2 4 4 4 4 4 4 615 3 2 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 756 3 4 4 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 757 4 3 1 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 78a 3 ~ 3 ~ • • • 3 :2 3 :2 3 , 4 3 4 4 2 2 2 2 3 59.,

'" , v v

9 3 4 1 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 :2 3 3 2 1 2 1 2 3 5810 4 2 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 5911 3 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 7512 3 2 3 2 4 4 3 2 A 3 :2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 68~

13 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 7514 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 7815 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 7516 3 3 2 4 4 4 2 4 4 2 3 :2 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 6217 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 6018 4 2 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 1 7019 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 2 4 4 8120 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8121 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 6222 1 2 1 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 2 2 6523 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 8024 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 8025 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8126 2 3 3 4 1 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 7227 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 3 3 4 4 4 4 7528 2 2 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 1 4 3 2 4 3 4 3 4 3 6529 1 2 3 4 4 4 4 1 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7530 1 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 72

Jumlah 83 82 80 92 94 95 93 97 97 98 97 102 93 97 102 96 105 97 109 105 102 104 2120

0,00

Page 95: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Tabel. 16Od<)11 .,;;II\.VI 1"\1'\111I IVIUlIVd:)1 "t::IUIIIUUI\ "0;:;10;:' r,\UIIUUI

No Butir SoalRaso. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12. 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah

1 4 2 2 2 4 2 2 1 4 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 4 3 4 502 3 3 .3 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 473 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 4 2 2 2 4 4 4 514 4 3 3 2 2 2 3 2 2 1 3 4 2 2 1 2 1 3 1 3 1 2 495 3 2 3 4 3 1 1 1 2 2 3 2 1 1 2 2 4 4 4 4 4 4 576 1 3 2 1 4 3 2 3 1 1 2 3 1 1 4 4 2 3 4 4 4 4 577 4 3 3 4 4 2 4 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 3 1 2 3 2 558 1 :3 :3 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 679 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 2 1 1 1 2 2 5910 4 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 1 2 3 2 4 4 4 4 2 4 4 6111 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 2 1 2 4 3 4 4 4 4 4 6212 ~ 2 3 2 4 4 :3 2 4 3 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 60v

13 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 2 4 5614 3 3 3 4 2 4 1 2 2 4 2 2 2 4 4 3 3 4 4 ·3 4 4 6715 3 3 '3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 5816 3 3 3 4 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 6117 2 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 3 1 4 3 2 4 4 4 4 4 4 7118 4 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 2 2 5419 3 3 3 2 4 4 2 4 4 2 3 2 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 7020 1 3 3 3 4 4 2 1 4 1 3 3 3 4 2 1 4 1 2 4 2 3 5321 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 6622 1 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 6123 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 6124 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 5325 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 5526 2 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 7027 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 68__28 2 1 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 4 2 4 4 5829 4 2 2 3 3 3 2 1 2 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 6930 4 2 2 2 2 3 2 3 3 :'I 3 2 2 3 2 2 4 3 2 2 4 4 59

Jumlah 86 76 83 85 87 88 73 74 79 79 83 82 69 76 81 76 84 80 82 87 90 93 1793

Page 96: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Lampiran 6

Tabel23

Uji Normalitas Kelas Eksperimen denglln Liliefors,

91

X F F(X) F(X") S Z F(Z) S(Z) IF(Z) - S(Z)I

50 I 50 2500 6,18 -1,78 0,0375 0,0333 0,0042

52 2 104 5408 6,18 -1,46 0,0721 0,1000 0,0279

54 2 108 5832 6,18 -1,14 0,1271 0,1667 0,0396

56 I 56 3136 6,18 -0,81 0,2090 0,2000 0,0090

57 3 171 9747 6,18 -0,65 0,2578 0,3000 0,0422

58 4 232 13456 6,18 -0,49 0,3121 0,4333 0,1212

59 2 ll8 6962 6,18 -0,33 0,3707 0,5000 0,1293

60 2 120 7200 6,18 -0,17 0,4325 0,5667 0,1342

62 2 124 7688 6,18 0,16 0,5636 0,6333 0,0697

65 4 260 16900 6,18 0,64 0,7389 0,7667 0,0278

68 2 136 9248 6,18 1,13 0,8707 0,8333 0,0375

70 4 280 19600 6,18 1,45 0,9265 0,9667 0,0402

72 I 72 5184 6,18 1,78 0,9265 1 0,0375

Lo 0,1342

L"'''''I 0,161

IKesfmpulan Lo< L tabeb maka sampel berdistribusi normal

Page 97: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

1ampimn;7

Tabel24

Uji Normalitas Kelas Kontrol dengan Liliefors I

92

X F F(X) F(X·) S Z F(Z) S(Z) IF(Z) - S(Z)I

45 4 180 8100 7,46 -1,46 0,0721 0,1333 0,0612

46 2 92 4232 7,46 -1,32 0,0934 0,2000 0,1066

48 2 96 4608 7,46 -1,05 0,1469 0,2600 0,1131

52 2 104 5408 7,46 -0,51 0,3050 0,3333 0,0280

53 1 53 2869 7,46 -0,38 0,3520 0,3667 0,0147

54 2 108 5832 7,46 -0,25 0,4013 0,4333 0,0320

55 1 55 3025 7,46 -0,12 0,4522 0,4667 0,0145

56 1 56 3136 7,46 0,14 0,5557 0,5000 0,0557

58 2 116 6728 7,46 0,27 0,6064 0,5667 0,03~7

59 2 118 6962 7,46 0,42 0,6628 0,6333 0,0295

60 4 240 14400 7,46 0,55 0,7088 0,7667 0,0579

61 1 61 3721 7,46 0,69 0,7549 0,8000 0,0451.

65 3 195 12675 7,46 1,23 0,8907 0,9000 0,0093

66 1 66 4356 7,46 1,36 0,9131 0,9333 0,0202

68 2 136 9256 7,46 1,63 0,9184 1 0,0516

10 0,1131

1 label 0,161

Kesimpulan 10 < 1 label, maIm sampel berdistribusi normal

Page 98: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

93

Lampiran 8

Perhitungan Uji Homogenitas Data (Skolr Awal)

Perhitungan homogenitas dilakukan dengan menggunEtkan uji homogenitas dna

varians dengan rumus :

S' 2F=-"­

S 22

Keterangan :

dimana,

F = homogenitas

S,2 = varians terbesar

sl = varians terkecil

Adapun kriteria pengujiannya adalab :

Hoditerima jika Fh < FI

Ho ditolak = Ha diterimajika Fh > F,

Ho= data memiliki varians homogen

Ha = data tidak memiliki varians homogen -

TerimaHo

T 'abe' = 1,84

Tolak Ho

Page 99: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

94

Berdasarkan tabel diperoleh Sl2 = 55,71 dan sl == 38,24 sehingga rumus

diatas dapat diperoleh :

F= 8 1l

= 55,71 =1468

22 38,24 '

Dengan Fh = 1,46 sementara F, = 1,84 pada taraf signifikan a = 0,05 untuk dk

penyebul 29 dan dk pembilang 29, karena Fh < F, maka dapat disimpulkan bahwa

kedua data memiliki varians yang homogen.

Page 100: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

95

Lampiran 9

Perhitungan Vji Hipotesis Data

Perhitungan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t student,

dengan langkah-Iangkah sebagai berikut :

I. Perumusan Hipotesis

H. : ftl > ft2

Keterallgan :

ftl : Rata-rata motivasi belajar matematika.siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw.

pz : Rata-rata motivasi belajar matematika siswa yang diajar menggunakan

metode ekspositori

Dari data sebelumnya didapat :

XI: = 70,7, X K = 59,8, S\ = 59,47, S2K = 42,32

Simpangan baku gabungan data tersebut :

S =g

S =g(30-1)59,47 +(30-1)42,32 =7,134

(30 + 30 - 2)

Maka dari data diatas didapat nilai t hit:

Page 101: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

96

t hit =

70,7 -59,8t hit =

7,134~ ·~?O + JI()

10,9t hit = 7,134..}0,0667

10,9t hit = 1842,

2. Menentukan tingkat signifikan

Menentukan tingkat signifikan dengan derajat keyakinan 95% dan a. =5 %.

Rumus: t =(I-t;l;n, +n2 -2)

= (1-0,05;30+30-2)

= (0.95; 58)

t tabel = 1,67

3. Kriteria Penerimaan Hipotesis

TerimaHo

Tolak Ho

t tnbel = 1,67

Page 102: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

97

4. Kesimpulan

t hilling sebesar 5,92 ternyata lebih besar dari t tabel = 1,67. Berarti Ho

ditolak pada taraf signifikan u = 0,05. dari penelitian ini didapat bahwa rata­

rata motivasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif Metode Jigsaw lebih tinggi daripada rata-rata

motivasi bel~ar matematika siswa yang diajar dengan metode ekspositori.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif metode jigsaw lebih meningkatkan mOiivasi belajar matematika

siswa.

Page 103: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Lampiran 10

Tabel25

Nilai-nilai r Product Moment

98

Interval Kepercayaan Interval Kepercayaan Interval KepercayaanN N N(1) 95% 99% (I) 95% 99% (1) 95% 99%

(2) (3) (2) (3) (2) (3\3 0,997 0,999 26 0,388 0,490 55 0,266 0,3454 0,950 0,990 27 0,381 0,487 60 0,254 0,3305 0,878 0,959 28 0,374 0,478 65 0,244 0,3176 0,811 0,917 29 0,367 0,470 70 0,235 0,3067 0,754 0,874 30 0,361 0,463 75 0,227 0,2968 0,707 0,874 31 0,355 0,456 80 0,220 0,2869 0,666 0,798 32 0,349 0,449 85 0,213 0,27810 0,6~2 0,765 33 0,344 0,442 90 0,207 0,270II 0,602 0,735 34 0,339 0,436 95 0,202 0,26312 0,576 0,708 35 0,334 0,430 100 0,195 0,25613 0,553 0,684 36 0,329 0,424 125 0,176 0,23014 0,532 0,661 37 0,325 0,418 150 0,159 0,21015 0,514 0,641 38 0,320 0,413 175 0,148 0,19416 0,497 0,623 39 0,316 0,408 200 0,138 0,18117 0,482 0,606 40 0,312 0,403 300 0,113 0,14818 0,468 0,590 41 0,308 0,396 400 0,098 0,12819 0,456 0,575 42 0,304 0,393 500 0,088 0,11520 0,444 0,561 43 0,301 0,389 600 0,080 0,10521 0,433 0,549 44 0,297 0,384 700 0,074 0,09722 0,423 0,537 45 0,294 0,380 800 0,070 0,09123 0,413 0,526 46 0,291 0,276 900 0,065 0,08624 0,404 0,515 47 0,288 0,372 11000 0,062 0,08125 0,396 0,505 48 0,284 0,368

49 0,281 0,36450 0,297 0,361

Page 104: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Lampiran 11

TABEL26

NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILIEFORS

Ukuran TarafNyata (a)

Sampel 0,01 0,05 0,10 0,15

n =4 0,417 0,381 0,352 0,3195 0,405 0,337 0,315 0,2996 0,364 0,319 0,294 0,2777 0,348 0,300 0,276 0,2588 0,331 0,285 0,261 0,2449 0,311 0,271 0,249 0,23310 0,294 0,258 0,239 0,22411 0,284 0,249 0,230 0,21712 0,275 . 0,242 0,223 0,21213 0,268 0,234 0,214 0,20214 0,261 0,227 0,207 0,19415 0,257 0,220 0,201 0,18716 0,250 0,213 0,195 0,18217 0,245 0,206 0,289 0,17718 0,239 0,200 0,184 0,17319 0,235 0,195 0,179 0,16920 0,231 0,190 0,174 0,16625 0,200 0,173 0,158 0,14730 0,187 0,161 0,144 0,136

n > 30 1,031 0,886 0,805 0~7~8.,j n .,j n .,j n

Sumber : Conover, W.J., Practical Nonpararnetric Statistic, Jolm 1973

99.

Page 105: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

100

t,v

t 0,70 1 0,&0 lo,55-1

0,727 O.:i:!.5 0,158.'.617 O,.!JHJ O.I,~2

0,511-1 i'.:,fij O.I:q0,569 O,~-I n. I :~ I

CJ.:I.;9 n.2117 0,1 :l2n.s;;:,; n.:!/;'; O,I:l10,519 0.:!fi3 0.1::0n,r, tr. (J.~(;2 11,1.1/10.5·1,1 U,2nJ O,12H

n,:-·e 0,21\0 0,1290.:,·10 0.260 0.17.!10.5.19 0,259 0,12130,5.711 0,259 0.1280.637 1),258 0.1211

0,6::6 U,258 0,1280,635 0,25" 0,1211o,oa·, 0,267 0,12110,534 O,2~7 0,1210,533 0,25; 0,\21

0.5:.13 0,257 0,1270,5.12 0.2~7 0.1270,532 0,256 0,1270.532 0,256 0,\270.531 0,256 0.127

0.531 .0.256 (t,1270.631 0.256 0,127.'.0,531 0.256 0,)270.530 (),2~ 0,127

-0;530 -0,256 '1,127

0,5311 0,256 0,127O,52\) 0.255 0,126,.;0.527 O,2M O,12a,.,0,5211 U.2&'t Q,12110,52,' 'o,:l5;l ?126· ,..

~,

I'\

·12

o

Itl988

:1

5Il3Gill

797774

6846846646836R3 ,

786

6865

Nlbl ' ........111Untuk Uiatribu,., tV~dk

( flILmf"n l>alam lI"un Oat...,~eny.laluan ;, )

-" t. o.t'te.

,lo.f~ lo.!! t 0,90 t 0.&0 I 0.7'5'O,H

1 63.66 31,/!2 12,71 6,al a,OR 1,376 1,0012 9,92 6,91l 4,,70 2,!l2 I,R9 1,061 0,11113 5,A.- -(,54 3,1/\ 2.35 1.6~ 0,971< O,71'i:4 'J ,nf) 3,75 2.7/\ 2, \.'l , .!)3 (1,911 0,71

5 4,03 a,:16 2,57 . 2,02 I,~~ t\.!i20 0,;26 3,71 :I,1i 2,45 1,94 1,4'1 O,!lQ6 0,717 3,60 3,00 2,36 ,.90 J,42 'O.R% 0,718 3,36 2,90 2,31 J,Ht; 1,40 0.HS9 O,7i),9 3,25 2,1\2 2,26 l,sa 1,38 0.R.~3 0,70

IU 3,17 2.76 2,23 1,81 1,:17 O,R7\) O.iUII 3,ll 2,72 2,20 1,80 1,36 0,R711 0,6912 3,06 ~.6B 2,18 1,78 1.36 0,1\7:1 O,fi913 3,01 2,66 2,16 J,77 1,35 0,870 O,fi914 2,96 2,62 2,14 ....76 1,3·1 6,Hnll O,GO

15 2,96 2,60 2,J :l 1.75 l,:\.i O,H60 0.69Ir. 2,92 2,5R 2.1 :l 1,76 1,3,1 O,8m1 0.6811 2,UO 2,67 2,11 1,71 1.3.1. 0,l1li3 0,118II! 2,M ~.I\f\ 2,10 1,'7:1 1,33 0,ll1l2 0;118IH 2,1111 2.54 2,09 1,73 1.33 ll,I:\61 0,68

20 2.84 2.63 2M 1,72 1,32 O,8iro O,6R21 2,83 2,52 2,06 1,72 1,32 0,868 0,622 2,82 2,5\ 2,07 ] ,'i2 1.32 0,11511 0,23 2,8\ 2,&0 2,07 \.1,1 1,32 0,851\ 0,6824 2,80 2,49 2,00 1,11 1.32 0,851 0.68

25 2,79 1.,48 . ;2,06 , 1.71 \.32 OJl56 O.26 2,18 2,48 2.06 1,71 \,32 O,8!lG 0,27 2.,'/7 2,47 2,05 1,70 1,31 O,ll5S 0,23 2.76 2,H 2,05 \.70 1,31 0.M5 0,29 2,76' 2.46 2,04 ],'0 1.31 O.RM 0,

31) 2,76 2,46 2,04 l.in \,31 0,854 0,40 2;70 2.42 2,02 \ ,Gil 1.30 0,651 0,60 2,1:\6 2,39 2,00 1.67 1,30 0,&.18 0,6

120 2,62 2.36 1,911 \ ,t;\6 1,29 '0,lH5 0,11OIl 2,56 2,33 l,frii 1,645 1,28 0,1\.12 0.6- -

. I " .Sum b~r : Slnti.... tira! Tohll!Jf lor Bfok,glC'a~ Atrk'lllturo( and At Itdical Rt!lll"nrr:h, Fi.,.hn. Ro,\;' dnn ""ft··." F.,

T"hl. Ill, Ollv" & lloyd Lld, Edll\hurrh. • ;,,,, I I ;',",

. ,"'.:; '1 II('

Page 106: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

Y.:U F1>1.,. Bo<ian o.n...ll f P ; B..ui& ~\tad Umuk

0 Fp'" a.,;, a."",b Unluil ? • 6.01 )

lI, • dk , ••d)fhan, II

2 -- 3_ 4 - 5 :_ 3 7 3 9 10 Ii 12 14 16 20 24 3IJ 40 &0 75 :00 200 500 00

-200 215 225 23IJ m 237 m. 241" 2';2 243 344 :·U 246 '48 24Q :so 251 252 253 253 254 254 254OOQ tw03 1lII25 6764 m9 5928 59i1 flQ22 80M 6Oi2 610/1 51';2 515Q 6308 5~4 5258 5286 6302 53~ 6334 6352 5351 63eA

1,(\1\ 19,16 19.25 19,30 19,33 19,36 19,.27 19,38 19,38 IS,40 19,41 1M2 I9,U IQ.44 IQ.45 1M_ 19,47 19.47 19.48 19,49 19,49 19.50 19,001,01 99,17 99,28 99,30 99,33 99,31 ll$,3i 99,3l1 99,4ll 99,41 99,42 il9,U 99,H 99,';5 99,';6 99.';7 99.46 Sil.48 99,49 99.49 99.';9 99.&0 99.50

1.1>5 9,!/1l 9,12 9,01 8.94 8,8S 1M II,llI 8,78 8,76 8,74 8,71 a.s9 8.66 8.6-1 1.52 8.60 8.58 8.57 8,66 8,M 5.:'>4 8.63),81 %M6 :lS,71 :lS,21 :7,91 :run 21,4_9 27M 27,23 27,1$ 27.05 26,92 ~$3 26,59 ~ 26,50 26,41 26,30 26,27 26.23 26.18 26.14 26.12

1,9-l tI,59 6.:lll 6.26 5.16 6,1)g 6,64 6,llO 5,96 8,ilJ ll,91 U7 U4 5,110 5.77 5.74 5,71 6.70 5,68 5.66 5,65 5.6-4 5.631,00 15,69 15.98 15.82 15,21 14,ll1 14,50 14M 14,84 14.45 14,37 14,%4 H.15 14,02 13,93 13,$3 1:1,74 13.69 13,81 13,57 13,62 13,48 13,~

;,79 Ml 5,19 a,05 4,98 4P 4,83 4,78 4,74 4,70 4,611 1,64 .j,.6O 4.56 4,S3 4,30 oi,4f\ 4,44 «,42 4,40 4,38 4.37 4,361,27 12,ll6 11,39 10.97 10,47 10,.;8 19,27 10.16 10,06 9.96 9M 9~'1'7 l,S8 9,55 9"U 9,3a 9,29 9.24 9,17 ~,13 9,07 9,O<! 9,02

1,14 4,78 4,63 4,~ Ull-_ 4-21 4.15 4,10 4,00 4~ V~Q ~91@ "-.91 ~.e1 3..14 ,.,n 3,77 .,. "" '" 0<0 ... ..,-,-- .., ... ...... ..... ...,""" ...~ ....l'.';

1,92 9,78 9.15 1,75 5,47 : 11,26 ~IO 7,91 7,87 7,79 7,72 7,80 7,~ 7,39 7,3] ',23 7,14 7,09 7.02 6,99 6,!l4 6,00 6,53

,74 ~.35 4,12 3,91 3,ll7 ' 'S:79 3,13 3,;1£ 3,63 3,60 3,51 3.6.S 3,~9 3,H 3,"1 3,311 3,3'" 3,32 3,29 3,28 3,25 3.~~ 3,23,55 8,~5 7,63 7,~6 1.19 ; 7.00 6,lH 6,71 U2 6,54 6,41 6,36 4,27 8,16 6,07 5,DS 5,90 6.85 5,78 5,75 5.70 fi,67 5.65

,i6 4.07 3,8-1 3,B9 3,511 3,50 3,H 3,39 3,3'- 3.31 3.28 3.23 3.ZO 3,1 t\ 3,12' 3.08 ~.05 3.03 3,OQ 2,98 2,9£ 2.9-1 2.93,6~ i,s.9 7,01 8,63 6.37 ~,19 G,03 &.91 5,112 5.H &,61 6,54 3,18 5t:l8 6.28 5.2C 5,11 5,06 5,00 ~,!16 1.91 4.88 4.86

,za 3,S4l 3,63 -3,.8 - 3,;17 3.-"9 ~ -- 3,IM - 3,13 ~IO - 3,07 3.02 . 3.~ 3,tlJ. 2.00 2Jl11 2,82 2.!l{) 2.77 2.76 2.73 2.72 2,71,02 _6,99 ts•.J2 6,00 S.Jlll 5.62 1>..7 6,33 5,26 5,18 5,ll _ 5,00 4,92 4,80 ·1.i.'3 '.~I -!.:IlI Ml '.I.~ -I,-Il I,M -1.33 -t.l1

.'_... .' ~ . .. . ... T -, v. 0-

Page 107: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

bnju~)

»', ·.k~·.

1 2' 3 4 5 5 7 b 9' 10 11 12

1,96 4,10 3.71 3,4A 3,33 3.22 3,14 3.07 3.02 2.97 2.94 2,911,04 7.56 6,55 5.99 5,64 5.39 5,21 5,C6 4.95 ',!I5 4.75 4,71

1-0 16 20 2' 30 '0 60 75· 100 200 &00 ""

2.1\6 2,82 2,77 2.74; 2,70 2,67 2.64 2,61 2,59 2,56 2,56 2,64',60 4,52 '.41 4,!U 4.25 ',17 4,12 4.05 4,01 3.95 3.93 3,ll1

,,1>4'.55

,75.33

.67,07

3.98 3.59 3.36 3,20 3,09 3,01 2,95 2.90 2,86 2,827,20 6,22 5.67 5,32 5,07 4,86 4.74 4,53 4.54 4.46

3.88 3,49 3,26 3.11 3,00 2,92 2,85 2.80 2.76 2,726.93 5,95 5.41 5,06 4,82 <.55 4.60 4,39 4,30 '.22

3,80 3.'1 3,18 3,02 2,92 2,&-1 2,77 2.72 2.67 2.636,70 6,7~ 5,20 -t,85 4.,62 ~t4..1 '&,30 4,19 4,10 4,02

2.79 2,74 2.70 2,65 2.61 (2,57 2,55 2,504,40 4.:19 ',21 ',10 4.02 3,9. 3.1\6 3,80,2.69 2,64 2,60 2,5-4 2.50. 2,<6 2,'2 2.'0-&,16 .....05 3,98 3.86 3,7~. 3.;0 3,61 3,56

~2M~~62~~~~

~~~~~~~~

2,.7 2.45 2.423.74 3.70 3.6S

2,36 2,35 2.323,49 3.46 3,·n

2.28 2.2€ 2.243~O 3,2'7 3.21

2,.13,62

2,313,38

2,223.18

2,403.80

2,303,34

2.213,16

.60 3,1' 3.3' 5,11 2.96 2,85 2,77 2,70 2,65 2,60 2,56 2,53 2,'5 2,44 2,39 2,35 2,31 2,21 2,24 2,21 2,19 2,16 2,14. 2,13,as 6,51 5,~ 5,03 ',69 '.46 4,25 4,14 4.03 3.94 3,BS 3,80 3,70 3,62 3.61 3,'3 3.34 3,.."6 3,21 3,14 3.11 3.06 3,02 3,00

.&4 5,'S :,29 3.DC 2,9<> 2.79 :.70 2,6' 2.59 2.55 2.51 2,'8 .2.43 2,39 2,33 2.29 2,25 2,21 2,1" 2,15 2,17 2,10 2,0E:.:'07,88 6.36 5,42 4,<19 4,56 ',32 ',J< ',00 3,89 3,80 3,73 3,67 3,$ 3.,48 3,35 3,2:9 3,20 3.12 3,07 3.00 2oS7 :Z:92 2,39 2,87

49 3,63 3.2' 3,01 2,85 2,74 2.66 2,59 2,54 2,49 2,'5 2,42 2,31 2,53 2,28 2.2' 2.20 2,16 2.13 2,09 2,07 2,~ 2,02 2,01u~~.n_~4m~~~~~w~~~UO~~2,39~~~7~

4.5 3,5940 6,11

"1 ,'i,S528 6,01

3..zo 2,9£ 2.,.81 2,70 2.62 2,55 2,5-0 2,45 2.4!5,18 -4,67 4,34 4,lO 3,93 3,79 3,1;.8 3,59 3,52

3,16 2,93 2,77 2,GE 2,U 2,b1 2,46 2,41 2.375.09 '.58 4,25 4,01 3,85 3,01 3,60 3,51 3,44

2.~8 2,33 2,2!' 2,23 2.1'9 2.15 2.11 2,083,45 3,35 3.27 3.,16 3,08 3.,00 2.92 2,86

2.34 2,2:9 2,25 2,19 2,15 2.11 2,07 2,04?,S7 3,21 3.19 3,07 3,00 2,91. 2.53 2,78

2,04 2,!>2 1,99 1.97 I,SS2,79 2,76 2,70 2,6. .2,&5

2.00 1.98 1,95 1,93 1.922,71 2,68 2,62 2,59' 2.57

38 3.52 3.13 2.9<1 2,7' 2,63 2,55 2,48 2,.3 2.35 2,3''8 5.93 5,01 4,50 4,]7 3,94 3,77 3,6.3 3,52 3,43 3,30

2,31 2,26 2,21 2,15 2,11 2.073,:W 3.l9 3,12 .3.00 2.~ 2.S1

2,02 2,00 1.96' 1.94 1.91:.!.'76 :,70 "2,63 .2.69 2,54

1,902,51

1,582,.9

15 3,<9 3,10 2,8; 2,71 .,60 2,52 2,45 2,40 2,35 2.31 2,2S 2,23 2.18 2,12 2.08 2.0< 1,99 1,96 1,92 1,9<1 1,87l(' 5..,E5 4.9~ 4.43 4,lO 3,1\7 3.71 3,55 3,45 3,37 3,30 3,23 3.13 3.05 2,9..1 2,86 2,77 2,69 2.63 2,s.s 2,.53 '2... 7

1M' 1.&42.«. : ••2

12 3,47 3,07)2 5,78 4,87

2,84',37

2,J5.B ~S7 2,~9 2,42 2,37 2,32 2.28 2,25 2.20 2.15 2,09 :t,05 '200 1,% 1,93 I,BS-t,04 3,81 3,65 3,51 3,40 3,31 3.24 J,1'7 3.0; 2,99 2,88 2.80 1,;2' .2,1;3 Z.5S 2,51

1.s7 1.842,47. 2,'2

1,822,38

1.1<12,36

10 3,44 .3,05 :'i,HZ 2,66 2,55 2.H 2.40 2.3~ 2,30 2,26 2.23 2.113· ~,\J 2.,Oi 2.03 l,9S 1.33 1,91 l,g7 1.,8-4 un l,~ 1,78'4 s.n ~.82 4,31 :;,99 3,76 3,S9 3.45 3.35 3,25 3,1g 3,12 3,02 2.9-! 2.83 2,75 2,Ei 2,58 2.53 2..46 2,42 2,37 2.33 2.31

:8 3.·04;2 3,03 z.,1W 2..&4 2,53 2,45 2,38 2,32 2.2& 2.24~ 5,66 4.76 4,26 3,94 3,71 3,54 ;'1,41 3.30 3,21 3,U

2,::aO :!,H 2.10 2,04 2.00 l,S,i 1,91 1,t:iS 1,&4 1,82: 1,'193,07 2,97 2,89 2,78 2,70 262 2,.13 2,48 2,':]' 2,31 2,32

1.':7 . 1,762,28 Z,2S

-oN

Page 108: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

l&DMc»

)',01 15k pcmblhCI

• 2 3 4 5 6 1 8 9 10 II 12 H 16 2Il .4 30 ~ ~ 15 IJO :200

4.26 3.40 3.01 :,18 2,52 2.51 2.43 2.36 2.:.0 2,25 2,22 2,IS 2.13 2,09 2.02 1.98 .1.!>4 1,89 1.M 1,<12 1.00 1.761.82 5.51 4.72 4,22 3,90 3.67 3,50 3.30 3,2S 3.11 3,0') 3.03 2,93 2,85 2.14 2,66 2,$8 2,49 2.4" 2,36 1,33 2,21

600 ""1.74 '1.132,23 2,21

4.24 3.311 2.9':> 2.76 2.G<l 2.19 2.41 2.34 2,28 2,:14 2,2\l 2,16 2,11 2.00 2.CO 1.96 1,92 1,87 l~ 1)10 1.71 1.74 1.72 1.717.71 5.57 '.66 ••18 3.,.'l6 3.63 3,46 3,32 3.21 3.J3 3,05 2,59 2,89 2,81 2.70 2.61 2,54 2.4;; "0 2.'2 '<\1 1,2.? 7.'~ 1,11

<\,22 3.37 2.89 2.H 2.59 2." 2.39 2.32 2,27 2,22 2.18 2.U 2.10. 2,~ 1.99 1.95 1,90 1,85 l,A2 J.1& 1.16 1.72 1.70 1,691.72 5.53 '.64 '••14 3.S2 3,b9 3,42 3,29 3,17 3,09 3,03 2,96 2,86 2,71 2.641 2,58 2,!;O 2,41 2.3& 2,26':),:16 2.19 2,15 2,J5

4,21 3,.3S 2,~ 2,13 2..1:07 2•.t6 2,.J1 Z,;w 2,,25 z..ze 2..16 2.13 2,Otf :'03 1)1 1.93 1,85 l.&i 1.,.80 1.75 1,1-4 .. '.71 1~ 1.S71.88 5,49 4,so 4.11 3,79 5,"" 3.39 3,2e 3.14 3.ve 2,lllI 2,1;3 ~ 2,74 2,83 .2,~ 2.47 2,38 2,33 2,:16 2,21 2.18 2,12 2.10

4.20 3,34 2,95 2,11 :,.>6 2.44 2,36 2.29 3,24 2,10 2,15 2,12 2," 2,02 1,$>6 I,SI 1,87 I,8J 1.7S 1.75 1.72 1.69 1.87 1.651.64 5.45 4,57 4.07 3,76 3,83 3..::<1 3,23 3.il 3.03 2,96 2.!>O 2,80 %,71 2,SQ 2.52 '.« 2,J5 2,30 %-"2 2.'S 2,13 2.1» '.O<lU8 3,33 2.93 2.70 2.1>4 2.43 2,J5 2,:16 2,22 2.18 2.14 2,10 2,05 2,00 I,~ \.90 ,1,8; 1,83 1.77 1.7J 1.71 1.68 1.65 1.647.60 lI,52 4.54 4.04 3,13 3.$0 J,33 3.20 3,08 3,00 2,92 2,ll1 2.71 2,68 U~ 2,49 2,41 2,32 2,21 2,19 2.15 2,10 2.06 2.0J

4.17 3.32 2.92 2,69 2.53 2.42 :u. 2,21 %;21 2.18 2,12 %,C1l 2,04 1.>9 1.931.66 5.39 4.51 4.02 3,70 3.47 J,.3O 3,17 3,0<1 2,98 .2,>0 ..>2,&; 2,7' 2.88 2.SS

1,88 1,l\2 1.76 1.74 1,&ll2.42 '1,34 2.25 2.20 2,12

4.15 3.,30 2,90 2.67 2.5J 2.40 2.a2 2,25 2.19 2.147.&0 5_14 4,<8 3.~ 3,68 3,42 J,25 3,12. 3,01 :<,9-1

2.10 '.1J7 2,cr.l ~7 1.9J:.!:, 2,80 2,70 2.82 2,5 I

1,89 1M2,47 2,38

1,79 1.762.Z9 :'<':.14

1.722.18

1.692.13

1,672.00

1.862,07

1.542.D:·

1.642.03

1.~1

1_08

1.622,01

1.M>1.90

4,13 3.2' 2,U 2,65 2.49 2,38 2.30 ~,23 2,17 -'.12 2.08 2.ts 2.00 1.95 1,89 1.6. 1,80 1.74 1.71 1.67 1.64 1.61 1.59 1.571.4~ 5,.29 ".-42 J.,9j 3..61 3,38 3.21 3.08 'J~i 1,.89 2,.82 2.1e 2,M Z.SS z..n 2)8 2,)0 2)1 2,1$ 2.OA 2,04' 1,98 1.9-4 1,91

-1.11 3.ze 2.80 2.53 1.48 2.36 :..%3 2.21 2,15 2.10 2,0.& 2.03 1,.89 \,93 l,S7 1.82: 1.18 1.12 ],.69 1.66 1,62 1,59 1.56 1,~5

"7,39 5,25 4,38 1,39 .3,.S.8 3,3$ 3,]8 2,04 . 2.~ 2,.s6 1.78 ::l,72 2.62 ':,54 Z.U 7,35 'l.,zs 2,)7 2.12 2.0-4 1',00 1.9-4 1,90 1,$7

4.10 3,15 '1,8$ 1.62 1.16 Z.3S ~.16

1,35 .50.21 .f,J.4 3.,&6 3.~ 3,32 3.16

........ ., l A•.. " ........3.02 2"1

2.t"92.82

2.M2.75

2.0~

2,6lJ1.002.69

!;922,61

L~~

2,401,1:1-0 1,78' 1,112,31 2..u 2,14

1.872.08

1.632.00

1.&01,97

1.571.90

1,5'"1.88

1,1\.31.64

4.08 3.'" 2.84 2.61 2.45 2.34 2,25 2.16 2.12 2,07 2.;).1 2.00 1.95 1.90 1.... 1.79 1.14 J.69 1,61\ I.GJ 1,59 1.5~ 1.~3 1.517.3\ 5.18 '.31 J,83 MI' 3." 3.12 2.99 2.88 2,80 2,73 2.116 2,U 2.49 2.37 2.29 2.20 2,11 2,05 1.97 1.... 1.88 \,84 1.81

-4,077,27

3,225,15

2.334,29

2.593,80

}2.44 2.32 2,;143.49 3,26 3.10

2.172,98

2.112,U

2.062,17

2.022.'.0

1.992.64

J....2,6-1

1.892,-&8

1,822.35

1,78 1,732.28 2.17

1.682.08

1."2,02

1.601.94

1.571,91

1.54l.U

1.511.80

1.491.78

4,06 3,21 2.,8:! 2~5.!i 2..$3' ~,Jl 2,.Z3 2016 :,10 2,05 2.01 1.98 1.92 1,88. 1,81 1,76 t,12 1,66 1,63. 1.58 1,56 1,52: t,5.0 1,487.24 5.12 4,:16 3,76 3.48 3.24 3.07 2,9-l 2,&; 2.75 2.85 2.62 2.52 2.H 2.32 2,24 2,15 2.08 2.00 l.e2 1.88 1.62 1.7S 1.75

oJ,os1.21

~.O-l

7.19

3.205.10

3.1950.1')0

2,814,24

2.1\0.i.2:J

2.513,78

2,58~.'..t

2.42 2,303.41 3,22

2,41 2.303Yl 3.:lO

2,2:l3.05

2.21Z.04

2.14 2,C1l2,92 2,82

'1.H 2,082.1IO 2.80

2.04,2.73,

2,032.71

2.00 . 1'.972,66 •2,60

1.11\> 1.96:1,&4 2,&8

1,91.2,50

1.90Z,48

l,g72,42

I.M2.40

1,lSOJ,.3O

1.792,13

1.1~

2,2:l

1.7-!2,2Il

1,11 I.R52.13 . 2.:J.I.

1.70 l.n42.1l 2.02

1,621.98

l,6J

1.98

1.571,90·

1.56J.88

1.$41.88

1.53I,S'"

1,511,Il<l

1,;:;01,7b

1.481,16

l,nl,i3

1,-461.72

1,-151,10

....o'-"

Page 109: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

!; ~ . ~ ~ lI.:; ~.lt....... - - .... - --104

...."\. "(--

.....~""':.-..

.. - ... - .. '"~ .... '"':~ "'..~-- -- _....

.....-:"\-."

...."I ..,.'-

::11.•• tl

-, ­.".r{ ..:

"' ...:~ ~

55 5~ ~~ 3~

!S ~! 35 ~3

~~ S~ ~~ ~~

"' ..-: ......

~ 13,--

""~ .::!~ ;';~ lt~ .~; ~; _:(2\_~~ ~,r ~~ _~ _~ _?(

55 5a ~S ~~5 55 5~ ~S

3~ :m 35 ~~ ~B ~5 5~

ft.!J iI.~ t{t; l{- ~Jl 11,)1 ~­-.1 _01 -fl •• ;1 -fl .. fl":~

tI:< J!:: ~- Ii.:; "_Ii -;; Dr>...:,.{ ":11 -;l .... "r ~~ ~9'l ~;}

-'""'t ....--""~.'"';--

Ht:... ::1

l!i.!f{ r{

:n:rl.,

....... --'tt

.. ~"l •-to

" .,- -.' d

-1}'" ",-"

- .." ,.,.if'i

t:" 11)0,., - ''''-ri--i ti..:

H1'1 Tt

" J;; ;,

:a,.i ri

....0-...;,.:

'!'I :If'" ,-rhi

:i. ~--.

.. '" _l.:::-.~~

" .-:'":-1 1'1

,. ," .-,., 'l'ir.

".

"

=

.~

1•0-...... "

..

I--'--t---------.----- .....__

Page 110: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEaURUAN

lomar 95, CipUlftt 15412. Indonesia

Telp. : (62~21) 7443328, 7401925. Fax. (62-21) 7443328

Email: [email protected]

NomoI'Lamp.H a I

: ETm,,02.1/ IV /2007: Abs/l'lIksi/O/l(lim': I3IMBINGAN SKRII'SI

Jakarta, 19 Apri I 2007

Kcpada Yth.I. Maifalinda Fatra, M,Pd2. Drs, Mulyano, M.PdPCl11himhing Skri!,siFakultas 1I1111l Tarbiyah dall KeguruanUIN Syarif I-lidayatullahJakarta.

Assu/u/Ilu 'ull/ik/iJU WI'. It'b.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing 1/11(maleri/leknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama Muhammad NlII'

NIM 101017021005

Jurusan Pcndidikan Matcmatika

XIISemester

.Iodul Skri!,si PCl1ganlh pemhclajal'un koopcratif dengan metode Jigsawtcrhadap Illolivasi bcl~~iar malcmatika siswa .

.Iudul lersebul telah disetujui olch .Iurtlsan yang bersangktllan pada langgal 17 April2007 dengan abstrak/outline sebagaimana tedampi ... Meskipun demikian Pembimbingberhak unluk mengubah judullersebut bila dipandang lidak /kurang sesuai.

Bimbingan skripsi ini diharapkan sdesai dalam waklll 6 (enam) bulan, dan dapaldiperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa sural perpanjangan .

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

kan Bid. Akademik,

Tembusan:1. Dekan FITK2. Kelua .Iurusan ybs.3.MahasiswaYbs

Page 111: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

lomor 9$. CiputDt 15412. Indonesia

Telp. : (62-21) 7443328, 7401925. Fax. (62-21) 7443)28

Email: [email protected]~1llmlI':!:

NomoI'Lamp.Hal

: ET/TL.02.2/ IV/200?: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.Kepala MTs Sa'adatul MahabahPamulang Banten

Assalamu 'alaikum WI'. wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Jakarta. 17 April 2007

Nama

NIM

Jurusan

Semesier

Muhammad Nul'

101017021005

Pendidikan Matematika

XII

Judul Skripsi Pengaruh pcmbelajaran kooperatif dengan metode Jigsawtcrhadap motivasi belajar malematika siswa .

adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelilian di instansi/sekolah yangSaudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakanpenelitian dimakslJd.

Alas perhatian dan bantuan Saudara, kami lIcapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum WI'. wb.

Tembusan:1. Dekan FITK2. Ketua Jurllsan ybs.3. Mahasiswa yang bersangklltan.

Page 112: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

~omor 95. CipUt8t 15412, Indonesia

NomOI" : ETITL.02.21 IV12007Lump. : /l1sll'lIIl1L'11 Nisl'/H a I : RISET/WAWANCARA

Kcpada Ylh.Kepala MTs Sa'adalul MahabahPamulang Banten

Assa/amu 'alaikuIH wr. \-1'11.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Telp. : (62.21) 7443328, 7401925. Fax, (62.21) 7443328

Email: [email protected]

Jakarta. 20 April 2007

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Muhammad Nul'

101017021005

Pcndidikan Matematika

XII

Judul Skripsi Pengaruh pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsawterhadap motivasi belajar matematika siswa .

adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mcngadakan penelitian (riset) di instansi/sekolahyang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon bantuan Sal.ldara terhadap mahasiswa tersebut dalammelaksanakan pcnelilian dimaksud.

Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan leril1la kasih.

Wassalamu 'alailcum wr. wb.

Tembusan:I. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs.3. Mahasiswa yang bersangkutan.

Page 113: r:s - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20895/1/MUHAMMAD NUR-FITK.pdf · yang tepat, dia hanya tahu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam

YAYASAN SA'ADATUL MAHABBAH

MTs. SA'ADATUL M[AHABBAH(STATUS DIAKUI)

SK. KANWIL DEPAG. JAWA BARAT NO. Wi/IIPP.03.2/211/1999

Alamat : Jl. Kemiri Raya IX No. 24 Pondok (abe Udik - Parnulang - Tangerang Telp. 7498925

SURAT KETERANGANMTs.i/SM/19/46/PP.005/354/2007

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sa'adatul

Mahabbah Pondok Cabe Pamulang Tangerang. dengan ini menerangkan bahwa :

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Faku!tas

Tahun Akademik

: Muhammad Nur

: 101017021005

: Pendidikan Matematika

: XII (Dua Belas)

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

: 2006/2007

Telah mengadakan riset/wawancara di Madrasah Tsimawiyah (MTs) Sa'adatul

Mahabbah Pondok Cabe Pamulang pada tanggal 10 Agustus - 02 September 2007

Surat Keterangan ini dibuat dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK JIGSAW

TERHADAP MOTIVAS/ BELAJAR MATEMATIKA SISWA .DI MTs SA 'ADATUL

MAHABBAH PONDOK ('ABE PAMULANG.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk diketahui dan digunakan