rpp roda dan ban kurikulum 2013

26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RODA DAN BAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Microteaching Dosen Pengampu: Masugino Di susun oleh : Nama : Anif Kurniawan NIM : 5202412086 Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif, S1

Upload: nugrohoekoravianto

Post on 12-Jan-2016

711 views

Category:

Documents


192 download

DESCRIPTION

rpp roda dan ban menggunakan kurikulum 2013

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RODA DAN BAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Microteaching

Dosen Pengampu:

Masugino

Di susun oleh :

Nama : Anif Kurniawan

NIM : 5202412086

Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif, S1

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Identitas Sekolah :

Identitas Mata Pelajaran :

Kelas/Semester : X/ 1

Pertemuan ke : 1

Materi Pokok : Roda dan Ban

Alokasi Waktu : 1 × 25 Menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social

dan alam dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan

dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

factual konseptual, procedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraandan peradaban, terkait penyebab fenomena dan

kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara

mandiri dan mampu meleksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan

langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. Lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai anugrah Tuhan yang maha Esa

harus dijaga keletarian dan kelangsungan hidupnya

2. Pengembangan dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar harus selaras

dan tidak merusak dan mencemari lingkungan, alam dan manusia

3. Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang

berhubungan dengan chassis dan pemindah daya.

4. Menunjukan sikap cermat dan teliti dalam memelihara chassis dan pemindah daya

5. Menunjukan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan

pemeliharaan chassis dan pemindah daya. sesuai dengan SOP.

6. Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang

berhubungan dengan pemeliharaan chassis dan pemindah daya.

7. Memahami roda dan ban.

Indikator:

1. Peserta didik dapat memahami fungsi roda dan ban.

2. Peserta didik dapat memahami cara pembacaan kode pada ban.

3. Peserta didik dapat memahami kapan waktu penggantian ban dan kerusakan yang

terjadi pada ban saat akan melakukan penggantian ban.

4. Peserta didik dapat menjelaskan pola telapak pada ban.

5. Peserta didik dapat memahami kapan waktu untuk melakukan rotasi ban.

6. Peserta didik dapat menjelaskan penggunaan pelek yang tepat pada kendaraan.

C. Tujuan Pembelajaran

Dengan Pendekatan Scientific dan model pembelajaran menggunakan kelompok

diskusi berbasis Problem Based Learning peserta didik aktif dalam kegiatan

pembelajaran dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab

pertanyaan, memberi saran dan kritik serta:

1. Peserta didik dapat memahami fungsi roda dan ban.

2. Peserta didik dapat memahami cara pembacaan kode pada ban.

3. Peserta didik dapat memahami kapan waktu penggantian ban dan kerusakan yang

terjadi pada ban saat akan melakukan penggantian ban.

4. Peserta didik dapat menjelaskan pola telapak pada ban.

5. Peserta didik dapat memahami kapan waktu untuk melakukan rotasi ban.

6. Peserta didik dapat menjelaskan penggunaan pelek yang tepat pada kendaraan.

D. Materi Pembelajaran

1. Fungsi roda dan ban.

2. Pembacaan kode pada ban.

3. Kerusakan yang terjadi pada ban saat akan melakukan penggantian ban.

4. Pola telapak pada ban.

5. Rotasi ban.

6. Penggunaan pelek yang tepat pada kendaraan.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan Scientific dan model pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran Problem Based Learning dan didukung dengan metode diskusi dan tanya

jawab.

F. Media Pembelajaran

1. Media : Presentasi Power Point.

2. Alat : LCD.

3. Sumber belajar : Buku Servis Manual New Step 1, buku bacaan yang

relevan, media internet.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahulua

n

1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan

peserta didik.

2. Berdoa bersama dipimpin oleh pendidik sebelum

kegiatan pembelajaran.

3. Mendata kehadiran peserta didik.

5 menit

Inti Mengamati

Peserta didik mengamati tayangan materi dan

penjelasan tentang roda dan ban.

15 menit

Menanya

Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait materi

roda dan ban

Mengeksplorasi

1. Peserta didik dapat memahami fungsi roda dan

ban.

2. Peserta didik dapat memahami cara pembacaan

kode pada ban.

3. Peserta didik dapat memahami kapan waktu

penggantian ban dan kerusakan yang terjadi

pada ban saat akan melakukan penggantian ban.

4. Peserta didik dapat menjelaskan pola telapak

pada ban.

5. Peserta didik dapat memahami kapan waktu

untuk melakukan rotasi ban.

6. Peserta didik dapat menjelaskan penggunaan

pelek yang tepat pada kendaraan.

Mengasosiasi

Peserta didik mendiskusikan tentang materi roda dan

ban.

Mengkomunikasikan

Peserta didik mengkomunikasikan dan membuat

kesimpulan tentang materi roda dan ban.

Penutup 1. Guru membuat kesimpulan tentang apa yang

telah dipelajari hari ini secara mandiri atau

bersama-sama.

2. Guru mengingatkan peserta didik untuk

mendalami materi yang dipelajari dari berbagai

sumber sehingga meningkatkan rasa gemar

membaca, ulet, dan bertanggung jawab.

3. Membersihkan tempat belajar, dan menata

kembali kursi dan meja sebagai wujud

5 menit

kepedulian terhadap lingkungan.

4. Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a

dan salam.

MATERI PEMBELAJARAN

Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting

dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan

ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta

memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan

mempermudah pergerakan.

Fungsi:

1. Menahan seluruh berat kendaraan.

2. Memindahkan tenaga ke permukaan jalan.

3. Memindahkan gaya pengereman ke permukaan jalan.

4. Menjadikan sistem kemudi dapat bekerja.

5. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata.

KODE PADA BAN

Ban mempunyai ‘bahasa’ sendiri untuk berkomunikasi dengan penggunanya.

Bahasa ban yang berupa serangkaian angka dan huruf menunjukkan data-data

spesifikasi, merek dan tipe, yang universal dan sudah disepakati oleh semua produsen

ban di seluruh dunia.

Berikut adalah arti dari kode tersebut:

1. Lebar ban (dalam mm).

2. Aspek rasio (%) tinggi sidewall terhadap lebar ban.

3. Diameter ban / velg (dalam inch).

4. Indeks beban / Load Index.

5. Simbol kecepatan / Speed Index

Memahami Indeks Beban dan Simbol Kecepatan

Indeks kecepatan adalah simbol huruf mulai dari J sampai dengan Z yang telah

disepakati bersama seluruh produsen ban untuk menunjukkan batas kecepatan

maksimum yang aman, yang juga berhubugan dengan indeks beban. Lihat tabel indeks

beban dan simbol kecepatan di bawah ini. Kedua unsur dibawah ini disebut juga

keterangan penggunaan ban dan saling berhubungan. Tabel di bawah ini memberikan

informasi nilai indeks beban dan simbol kecepatan untuk masing-masing simbol atau

nilai.

Indeks Beban (simbol and beban maksimum dalam Kg)

LI Kgs LI Kgs LI Kg LI Kg LI Kg LI Kg

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

325

335

345

355

365

375

387

400

412

425

437

450

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

462

485

487

500

515

530

545

560

582

600

615

630

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

650

670

690

710

730

750

775

800

825

850

875

900

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

650

670

690

710

730

750

775

800

825

850

875

900

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

925

950

975

1000

1030

1060

1090

1120

1150

1180

1215

1250

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

1285

1320

1360

1400

1450

1500

1550

1600

1650

1700

1750

1800

Simbol Kecepatan (simbol and kecepatan maksimum dalam km/jam)

J K L M N P Q R S T H V W Y

KmH 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 210 240 270 300

Keterangan: Simbol "ZR" berarti aman dipacu lebih dari 240km/jam

TWI (Tread Wear Indicator)

Berbentuk segitiga dan terdapat pada sisi samping ban (side wall). TWI ini

merupakan indikator tingkat keausan ban dan bisa juga menjadi patokan untuk

mengganti ban. Saat tapak ban sudah melampaui indikator tersebut, terlihat garis

melintang antara tapak ban, yang berarti ban tersebut sudah tidak layak lagi untuk

digunakan.

TANDA FISIK PENGGANTIAN BAN

Benjolan pada ban.

Sebaiknya segera ganti ban yang benjol dengan yang baru,

karena berpotensi untuk terjadinya pecah ban

Banyak terdapat tambalan.

Berpotensi untuk bocor seketika

Karet ban getas/ pecah-pecah.

Biasanya terdapat pada sisi samping ban

TANDA FISIK PENGGANTIAN BAN

Saat ini merek dan kembangan ban begitu bervariasi. Apakah anda sudah memilih

ban yang tepat untuk memenuhi kebutuhan berkendaraan anda? Pada dasarnya, pola

telapak ban hanya terbagi menjadi tiga golongan utama, yakni Searah (Directional),

Simetris (Symmetric), dan Asimetris (Asymmetric). Ketiga golongan tersebut memiliki

karakteristik yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pengemudi yang berbeda-beda.

POLA TELAPAK BAN

Searah

(Directional)

Ban searah memiliki ciri telapak searah yang

menyerupai anak panah atau pola kembangannya

berbentuk huruf "v".

Fitur:

Menepis air dengan sempurna untuk

pengendalian yang lebih baik di permukaan

basah maupun kering.

Performa dan pengereman yang lebih baik.

Biasanya tersedia dalam ukuran besar (15"

keatas) dan memiliki   indeks kecepatan yang

tinggi.

Cocok untuk:

Pengemudi yang menyukai performa dan

kecepatan tinggi.

Simetris

(Symmetric)

Ban simetris biasanya memiliki telapak dengan

desain rib yang berkesinambungan atau blok.

Kedua sisinya, baik sisi dalam maupun luar

memiliki fitur dan kegunaan yang sama. Pada

umumnya ban dengan pola simetris memiliki alur

yang menyerupai gelombang.

Fitur:

Nyaman dan sangat hening.

Alur utama untuk menepis air.

Cocok untuk:

Pengemudi yang menyukai kenyamanan dan

keheningan dalam berkendara.

Asimetris/

(Asymmetric)

Ban asimetris memiliki pola yang unik untuk

membedakan kedua bagian sisinya. Bagian luar

ban biasanya memiliki desain alur yang lebih besar

untuk menepis air dan meningkatkan pengendalian

pada jalan basah. Sedangkan bagian dalam ban

memiliki alur yang lebih kecil guna memperluas

bidang yang berhentuhan dengan jalan sehingga

ban lebih stabil.

Fitur:

Pengendalian yang baik di jalan basah maupun

kering.

Pengendalian yang baik pada saat membelok

pada kecepatan tinggi.

Cocok untuk:

Pengemudi yang menyukai performa tinggi.

TEKANAN ANGIN

Tekanan angin adalah hal yang paling

penting dalam perawatan ban. Artinya, ban

harus diberi tekanan angin sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan oleh pabrik

pembuatnya dan bisa didapatkan di berbagai

area kendaraan Anda, seperti di ujung pintu

pengemudi, di bagian bawah pintu atau di

bagian dalam kotak penyimpanan di pintu

kendaraan.

Tekanan angin kurang dapat menyebabkan

kerusakan bagian sidewall, menurunnya

kapasitas angkut beban, dan juga

mengakibatkan borosnya bahan bakar.

Karenanya tekanan angin ban harus diperiksa

secara berkala, paling tidak setiap dua

minggu sekali atau ketika hendak melakukan

perjalanan jarak jauh.

Perhatikan:

Memeriksa tekanan angin ban sebaiknya

pada saat ban dalam keadaan dingin. Bila

kendaraan baru saja dipakai, biarkanlah suhu

ban turun sebelum diperiksa tekanan

anginnya.

Tekanan angin yang tidak tepat dapat

membuat ban aus tidak merata.

Keausan di tengah disebabkan oleh

tekanan angin yang terlalu tinggi karena

pemakaian kembangan ban bagian tengah

yang berlebihan. Sebaliknya, tekanan

yang terlalu rendah mengakibatkan

keausan pada kedua sisi bahu ban.

Tekanan yang sesuai 

Menyebabkan keausan yang merata,

sehingga ban tahan lebih lama

Tekanan yang kurang 

Menyebabkan keausan pada bagian bahu,

sehingga ban aus tidak merata

Tekanan yang berlebihan

Menyebabkan keausan pada bagian

tengah, sehingga ban aus tidak merata

Angin Nitrogen (N2)

Mengapa menggunakan angin nitrogen?

Tekanan nitrogen (N2) lebih stabil

daripada oksigen (O2).

Berat jenis yang lebih ringan dan

partikelnya yang lebih besar, membuat

kebocoran ban ber-nitrogen lebih

sedikit. sehingga tidak membutuhkan

pengisian yang terlalu sering.

Ban berkerja lebih optimal ketika

berputar karena sifatnya yang dingin

Mengurangi keausan ban yang tidak

merata.

Lebih hemat BBM.

Memperbaiki manuver.

ROTASI BAN

Sehebat apapun ban bila tidak pernah dirotasi performanya akan lebih cepat

menurun. Atau paling tidak, ban di kedua poros - depan dan belakang - tidak berfungsi

maksimal dan mengakibatkan keausan tidak merata dan usia pakai menjadi lebih

pendek. Rotasi dibutuhkan bila jarak tempuh kendaraan sudah mencapai 7.500 - 10.000

km.

Ada 2 sistem rotasi ban yang biasa dilakukan, yaitu menggunakan empat roda dan

menggunakan lima roda, termasuk ban cadangan. 

Diagonal

Untuk rotasi diagonal

Rotasi dilakukan dengan menukar ban

depan kiri dengan belakang kanan dan

ban depan kanan dengan belakang kiri.

Horizontal

Untuk rotasi horisontal

Roda kanan depan ditukar dengan roda

kiri depan. Demikian juga dengan roda

belakang, ban kanan belakang ditukar

dengan kiri belakang.

Vertikal

Untuk rotasi vertikal

Roda kiri depan ditukar dengan roda kiri

belakang. Demikian juga dengan roda

kanan depan ditukar dengan roda kanan

belakang.

Rotasi dengan 5 roda (dengan ban

serep)

Sistem rotasi dengan menggunakan 5 ban

relatif mirip dengan diagonal. Ban serep

dipasang di kiri belakang, selanjutnya

ban kiri belakang pindah ke depan kiri.

Ban depan kiri dipindah menyilang ke

kanan belakang dan kanan belakang

pindah ke depan kanan. Dan terakhir, ban

depan kananlah yang menjadi ban serep.

Peringatan:

Jangan gunakan rotasi dengan 5 roda jika

ban serep berlainan merek atau model

dengan 4 ban lainnya.

SISTEM KODE SPESIFIKASI PELEK

Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri. Biasanya meliputi lebar,

bentuk  dan diameter pelek.

Misalnya: 5.50 F x 15 SDC

Keterangan  5.50 : Lebar pelek (dalam inchi)

F : Bentuk flens pelek

15 : Diameter pelek (dalam inchi)

SDC : Tipe rim

Pelek (Rim)

Penggunaan pelek (atau rim) yang betul akan bermanfaat bagi kemampuan ban

yang dipakai dan keamanan dalam mengendarai mobil. Menurut standard industri

Jepang (JIS), pelek dibagi menjadi enam kategori sebagai berikut :

Nama Singkatan

Divide Type Rim D.T.

Drop Center Rim D.C.

Wide Drop Center Rim W.D.C.

Semi Drop Center Rim S.D.C.

Flat Base Rim I.R.

Divide Type Rim

Pelek jenis ini digunakan untuk mobil kecil, mesin pertanian, dan kendaraan

industri (forklift dan sebagainya). Devide Type Rim paling cocok untuk keperluan buka

dan pasang ban secara mudah. Tempat kedudukan bead tidak datar, tetapi miring pada

kedua sisi, menurun kearah pusat dan membentuk apa yang dinamakan “taper”. Bead

yang miring mencegah penggeseran dan akan menghasilkan pegangan yang kuat dari

bead dan pelek.

Drop Center Rim

Pelek ini digunakan terutama untuk mobil sedan dan truk kecil. Terdiri dari satu

bagian saja (Devide type terdiri dari dua bagian). Bentuk bagian tengah yang cekung

dimaksudkan untuk memudahkan pemasangan bead.

Disini juga ada “taper” untuk mencegah pergeseran

diantara ban dan pelek.

Wide Drop Center Rim

Belakangan ini ban dengan tekanan angin rendah telah digunakan untuk

menambahkan kenyamanan dalam mengendarai mobil. Ban-ban tersebut lebih lebar

daripada jenis yang biasa dan oleh karena itu, memerlukan suatu Wide Drop Center Rim

(lebih lebar). Kebanyakan ban ini digunakan untuk mobil sedan dan truk kecil.

Semi Drop Center Rim

Semi Drop Center Rim digunakan terutama untuk ban truk kecil. Bentuk bagian

tengah yang sedikit cekung memudahkan penggantian ban. Kontak antara ban dan pelek

diperbesar dengan adanya “taper”. Hasilnya lebih baik daripada yang diberikan oleh

jenis Flat Base biasa. Semi Drop Center Rim terdiri dari 3 bagian untuk memudahkan

penggantian ban. Cincin yang dipasang diantara flens dan pelek induk disebut Cincin

Pengunci (Lock Ring).Tetapii dewasa ini, pelek dengan 2 bagian (tanpa cincin

pengunci) lebih sering digunakan, bagian yang dapat dilepas disebut Cincin Samping

(Side Ring).

Flat Base Rim

Flat Base Rim dig Flat Base Rim digunakan untuk truk dan bus. Struktur pelek

rata dan kuat dan oleh karena itu, dapat menahan beban yang lebih berat. Seperti pada

semi drop center rim, pelepasan dari cincin samping adalah untuk pemasangan dan

pelepasan ban. Pelek jenis ini sekarang dibuat lebih lebar. Tempat kedudukan bead

sebelah kiri pada gambar 8, tidak begitu jelas kelihatan tetapi ada “taper“ sedikit. Pada

sisi dimana cincin samping berada, tidak ada taper. Jadi disini pasangan bead tidak

begitu baik, karena itu tidak direkomendasikan pemakaian pelek jenis ini.

Interim Rim

Interim Rim mempunyai konstruksi yang sama dengan Flat Base Rim yang lebar

(Wide Base Rim) dan merupakan model yang telah disempurnakan dari Flat Base Rim.

Dari hasil eksperimen yang bertahun-tahun ditemukan bahwa perbandingan (ratio) yang

terbaik antara lebar pelek dan ban adalah sekitar 70%. Penggunaan pelek yang lebih

lebar memberikan pencegahan yang baik terhadap pembangkitan panas dalam ban,

umur ban yang pendek (dibandingkan dengan pelek yang lebih tua dengan lebar kira-

kira 57 % dari lebar ban).