rpp k13 iml kelas xi titl smk ma'arif 1 wates

9
RENCANA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (RPP) INSTALASI MOTOR LISTRIK (IML) BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK MAARIF 1 WATES KULONPROGO, D.I. YOGYAKARTA Oleh : REZA OKTAFIANSYAH 12501241026 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Upload: reza-oktafiansyah

Post on 10-Nov-2015

233 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

RPP

TRANSCRIPT

  • RENCANA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (RPP)

    INSTALASI MOTOR LISTRIK (IML)

    BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

    SMK MAARIF 1 WATES

    KULONPROGO, D.I. YOGYAKARTA

    Oleh :

    REZA OKTAFIANSYAH

    12501241026

    JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2015

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    Satuan Pendidikan : SMK Maarif 1 Wates Mata Pelajaran : Instalasi Motor Listrik (IML)

    Kelas/Semester : XI / 3

    Tahun Pelajaran : 2015/2016

    Materi Pokok : Komponen Peralatan Kontrol (Non PLC)

    Topik :

    1. Magnetic Contactor 2. Push Button 3. Thermal Overload Relay

    Pertemuan ke : 1

    Alokasi Waktu : 1 x15 menit

    A. Kompetensi Inti

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

    2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,

    gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai

    bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

    lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

    pergaulan dunia.

    3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural

    berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora

    dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan

    kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

    bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

    4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan

    pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan

    metoda sesuai kaidah keilmuan.

    B. Kompetensi Dasar

    1. Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan

    percaya diri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata.

    2. Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

    3. Menyebutkan komponen peralatan kontrol Non PLC.

    4. Mengidentifikasi komponen peralatan kontrol Non PLC.

    5. Menjelaskan prinsip kerja komponen peralatan kontrol Non PLC.

    C. Indikator Pencapaian Kompetensi

    1. Komponen peralatan kontrol Non PLC dapat disebutkan oleh siswa dengan tepat.

    2. Komponen peralatan kontrol Non PLC dapat diidentifikasi oleh siswa dengan baik.

    3. Prinsip kerja komponen kontrol Non PLC dapat dijelaskan oleh siswa dengan benar.

    D. Tujuan Pembelajaran

    Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mampu:

    1. Menyebutkan komponen peralatan kontrol Non PLC dengan tepat.

    2. Mengidentifikasi komponen peralatan kontrol Non PLC dengan baik.

    3. Menjelaskan prinsip kerja komponen kontrol Non PLC dengan benar.

    E. Materi Pembelajaran

    1. Kontaktor Magnet

    Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan

    kemagnetan, artinya saklar ini dapat bekerja apabila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi

    sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak.

  • Gambar 1. Kontaktor Magnet

    Fungsi kontak-kontak tersebut terdiri dari kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama

    terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontruksi dari kontak

    utama berbeda dengan kontak bantu, dimana kontak utama mempunyai luas permukaan yang

    luas dan tebal. Sedangkan kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis,

    Gambar 2. Kontak-kontak Pada Kontaktor Magnet

    Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian utama, yaitu arus yang

    diperlukan untuk peralatan listrik misalnya : motor listrik, pesawat pemenas dan sebagainya.

    Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian pengendali

    (kontrol) yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu indikator, dan

    sebagainya.

    Penggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian pengendali (kontrol) dan rangkaian daya

    (utama). Rangkaian pengendali adalah rangkaian yang hanya menggambarkan bekerjanya

    kontaktor dengan kontak-kontak bantu. Sedangkan rangkaian utama adalah rangkaian yang

    khusus melayani hubungan peralatan listrik dengan sumber tegangan (jala-jala).

    2. Tombol Tekan (Push Button)

    Tombol tekan masih banyak sekali dipakai untuk menggontrol motor. Tombol yang normal

    direncanakan untuk berbagai jenis yang mempunyai kontak normal tertutup (Normaly Close/

    NC) atau kontak normal terbuka (Normaly Open/ NO).

  • Gambar 3. Konstruksi Tombol Tekan NO

    Gambar 4. Konstruksi Tombol Tekan NC

    Kontak NO akan menutup, jika tombol diteka dan kontak NC akan membuka bila tombol

    ditekan. Tombol tekan NO digunakan untuk start sedangkan tombol tekan NC digunakan untuk

    stop.

    3. Thermal Over Load Relay (TOLR/TOR)

    Alat pengaman yang digunakan bila pada motor terjadi beban lebih disebut Thermal Over Load

    Relay (TOR/TOL) biasanya digandengkan dengan kontaktor, dipasaran ada juga pengaman beban

    lebih yang terintegrasi pada Motor Circuit Breaker. Relay ini biasanya dihubungkan pada

    kontaktor ke kontak utama 2, 4, dan 6 sebelum dihubungkan ke beban (motor). Gunanya untuk

    memberikan perlindungan terhadap motor dari kerusakan akibat beban lebih.

    Beberapa penyebab terjadinya beban lebih adalah :

    Terlalu besarnya beban mekanik pada motor.

    Arus start yang terlalu besar atau motor berhenti secara mendadak.

    Terbukanya salah satu fasa dari motor 3 fasa.

    Arus yang terlalu besar timbul pada beban motor akan mengalir pada belitan motor yang

    dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor. Untuk menghindari hal tersebut

    terjadi dipasang Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) pada rangkaian pengendali.

    Prinsip kerja Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) berdasarkan panas (temperatur) yang

    ditimbulkan oleh arus yeng mengalir melalui elemenelemen pemanas bimetal, yang menakibatkan

    bimetal melengkung selanjutnya akan menggerakan kontak-kontak mekanik pemutus rangkaian

    listrik kontak 95 96 membuka dan kontak 97 98 menutup.

  • Gambar 5. TOR dalam Keadaan Normal

    Gambar 6. TOR dalam Keadaan Beban Lebih

    Gambar 7. Konstruksi Thermal Over Load Relay (TOLR/TOR)

    Perlengkapan lain dari thermal beban lebih adalah reset mekanik yang fungsinya untuk

    mengembalikan kedudukan kontak 95 96 pada posisi semula (menghubung dalam keadaan

    normal) dan kontak 97 98 (membuka dalam keadaan normal). Setelah tombol reset ditekan maka

    kontak 95 96 yang semula membuka akibat beban lebih akan kembali menutup dan kontak 97

    98 akan kembali membuka. Bagian lain dari thermal beban lebih adalah pengatur batas arus.

  • F. Metode Pembelajaran

    1. Pendekatan : Scientific Learning

    2. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanyta Jawab, dan Penugasan

    3. Model : Cooperative Script

    G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

    1. Media

    a. Slide PowerPoint

    2. Alat

    a. Spidol Boardmaker

    b. White Board

    c. Penghapus

    d. Laptop

    e. Viewer

    3. Sumber Pembelajaran

    a. Buku BSE, Instalasi Motor Listrik SMK kelas XI

    H. Langkah-Langkah Pembelajaran

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

    Waktu

    Pendahuluan 1. Membuka dengan salam, menyiapkan peserta didik, mengawali dengan doa.

    2. Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan metode pembelajaran yang telah direncanakan.

    3. Mengantarkan kepada peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk

    mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan

    pembelajaran dan KD yang akan dicapai.

    4. Menyampaiakan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk

    menyelesaikan permasalahan atau tugas.

    3 menit

    Inti 1. Mengamati

    Menentukan data yang akan diamati yang berkaitan

    dengan komponen peralatan kontrol Non PLC (Komponen

    peralatan kontrol Non PLC: Magnetic Contactor, Push Button,

    Thermal Overload Relay).

    2. Menanya

    Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan

    mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri komponen

    peralatan kontrol Non PLC (Komponen peralatan kontrol Non

    PLC: Magnetic Contactor, Push Button, Thermal Overload

    Relay).

    3. Mengeksplorasi

    Mengumpulkan data yang dipertanyakan menentukan

    sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen)

    untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang jenis

    komponen peralatan kontrol Non PLC serta fungsinya

    (Komponen peralatan kontrol Non PLC: Magnetic Contactor,

    Push Button, Thermal Overload Relay).

    4. Mengasosiasi

    Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana

    sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan komponen

    peralatan kontrol Non PLC (Komponen peralatan kontrol Non

    PLC: Magnetic Contactor, Push Button, Thermal Overload

    Relay).

    9 menit

  • Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

    Waktu

    5. Mengkomunikasi

    Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang

    komponen peralatan kontrol Non PLC dalam bentuk lisan,

    tulisan, dan gambar (Komponen peralatan kontrol Non PLC :

    Magnetic Contactor, Push Button, Thermal Overload Relay).

    Penutup 1. Guru dan peserta didik bekerja sama melakukan refleksi diri terhadap materi yang disampaikan.

    2. Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik.

    3. Guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran hari ini dan tugas di rumah.

    4. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

    5. Guru menutup dengan doa dan memberikan salam.

    3 menit

    I. Penilaian

    1. Teknik Penilaian : Pengamatan, Penugasan, dan Tes Tertulis

    2. Instrumen Penilaian : Terlampir

    Yogyakarta, 21 April 2015

    Dosen Pembimbing

    Nur Kholis, M.Pd

    NIP.196810261994031003

    Praktikan

    Reza Oktafiansyah

    NIM.12501241026

  • Lampiran

    Prosedur Penilaian

    Lembar Pengamatan Penilaian Sikap

    No Nama Siswa

    Sikap

    Aktif Bekerjasama Toleran

    KB B SB KB B SB KB B SB

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    Keterangan:

    KB : Kurang Baik

    B : Baik

    SB : Sangat Baik

    No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

    1. Sikap

    a. Terlibat aktif dalam pembelajaran matriks

    b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

    c. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

    Pengamatan Selama pembelajaran

    dan saat diskusi

    2. Pengetahuan

    a. Identifikasi komponen peralatan kontrol Non PLC

    b. Gambar simbol komponen peralatan kontrol Non PLC

    Pengamatan dan tes

    lisan

    Penyelesaian tugas

    individu dan

    kelompok

    3.

    Keterampilan

    a. Menggambar komponen peralatan kontrol Non PLC

    b. Menjelaskan prinsip kerja komponen peralatan kontrol Non PLC

    Pengamatan dan tes

    lisan

    Penyelesaian tugas

    (baik individu maupun

    kelompok) dan saat

    diskusi

  • Penilaian Pengetahuan

    Soal Tes Tertulis

    1. Jelaskan pengertian kontaktor magnet !

    2. Bagaimana membedakan kontak-kontak yang akan digunakan untuk rangkaian daya dan

    pengendali ?

    3. Jelaskan perbedaan antara kontak NO dan kontak NC pada tombol tekan (Push Button) !

    4. Jelaskan prinsip kerja TOLR/TOR !

    5. Jelaskan penyebab terjadinya beban lebih pada instalasi motor listrik !

    Jawaban

    1. Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan

    kemagnetan, artinya saklar ini dapat bekerja apabila ada gaya kemagnetan. Magnet

    berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontakkontak.

    2. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian utama, yaitu arus yang

    diperlukan untuk peralatan listrik misalnya : motor listrik, pesawat pemenas dan

    sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian

    pengendali (kontrol) yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu

    indikator, dan sebagainya.

    3. Kontak NO akan menutup jika tombol ditekan sedangkan kontak NC akan membuka bila

    tombol ditekan. Tombol tekan NO digunakan untuk start sedangkan tombol tekan NC

    digunakan untuk stop.

    4. Prinsip kerja Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) berdasarkan panas (temperatur) yang

    ditimbulkan oleh arus yeng mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal, yang

    menakibatkan bimetal melengkung selanjutnya akan menggerakan kontak-kontak mekanik

    pemutus rangkaian listrik kontak 95 96 membuka dan kontak 97 98 menutup.

    5. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih adalah :

    Terlalu besarnya beban mekanik pada motor.

    Arus start yang terlalu besar atau motor berhenti secara mendadak.

    Terbukanya salah satu fasa dari motor 3 fasa.

    Pedoman penilaian (KKM= 70)

    No Nama Siwa Skor Ket.

    1

    2

    3

    Keterangan:

    Nilai 70 = lulus

    Nilai 69 = remidial

    COVER RPP.pdf (p.1)RPP K13 SMK Ma'arif 1 Wates.pdf (p.2-9)