ros

41
ROS Department of Biochemistry Malahayati University

Upload: devi-noviana-saputri

Post on 10-Apr-2016

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ros

ROS

Department of BiochemistryMalahayati University

Page 2: Ros

Terminologi• ROS Reactive Oxygen Species• Adalah istilah yang sering digunakan

oleh para ilmuwan untuk mengistilahkan oksigen radikal dan juga oksigen non radikal .

• Sebagian ada yang menyebutkan oxygen-derived species.

• Istilah yang lebih populer Oksidan

Page 3: Ros

• Oksidan, yang sebagian besar merupakan radikal bebas, kiranya makin penting untuk diteliti karena makin banyak penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh kehadirannya.

• Namun tanpa kehadirannyapun dapat menimbulkan kelainan, seperti yang kita lihat pada lekosit yang tidak berdaya terhadap masuknya mikroba karena tidak mampu membendung oksidan ini.

Page 4: Ros

• Senyawa-senyawa maupun reaksi-reaksi kimia yang cenderung menghasilkan spesies oksigen reaktif (spesies oksigen yang potensial toksik) disebut pro-oksidan

Page 5: Ros

Pendahuluan• Radikal bebas atom atau molekul yang

memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain.

• Kecenderungan mendapat elektron dari substansi lain radikal bebas sangat reaktif.

• Tidak semua oksigen reaktif merupakan radikal bebas, misalnya H2O2

Page 6: Ros

• Secara umum, radikal bebas dapat terbentuk melalui salah satu cara sebagai berikut:– melalui absorpsi radiasi (ionisasi, uv,

radiasi sinar tampak, radiasi panas), atau – melalui reaksi redoks, dengan

mekanisme reaksi fisi ikatan homolitik– pemindahan elektron

Page 7: Ros

• Pengaruh radiasi ionisasi terhadap materi biologik akan menghasilkan bermacam-macam radikal bebas yang kompleks, terutama radikal hidrogen (H.), hidroksil (OH.), dan elektron, yang siap berinteraksi dengan biomolekul-biomolekul lain yang berdekatan.

Page 8: Ros

• Energi panas juga dapat menghasilkan radikal bebas. Secara umum, suhu tinggi dibutuhkan untuk memecahkan ikatan kovalen,

• Senyawa-senyawa demikian sebagian besar merupakan pencetus (initiator) reaksi pembentukan radikal bebas.

Page 9: Ros

• Zat-zat organik ataupun xenobiotik yang terpapar suhu tinggi, misalnya polutan, sampah organik yang dibakar, rokok yang terbakar, menghasilkan campuran berbagai radikal bebas yang kompleks.

Page 10: Ros

• Asap rokok, polusi, NO2 dan Ozon (O3) merupakan contoh oksidan eksternal yang masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi.

Page 11: Ros

• Setiap hembusan asap rokok sigaret mengandung 1014 radikal bebas dan 800 ppm Nitrogen Oksida (NO2) yang dapat bereaksi dengan peroksida sel radang membentuk oksiradikal lain yang sangat kuat

Page 12: Ros

Oksigen radikal• Superoksid (O2.-)• Hydroxyl(OH*)• Peroksil• Alkoxyl• Hydroperoksil

Page 13: Ros

Oksigen non radikal• Hidrogen peroxida (H2O2)• Hipochlorous acid• Ozone (O3)• Singlet oksigen• Peroksinitrit

Page 14: Ros

• Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain.

• Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis,

• Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung dan kanker.

Page 15: Ros

Radikal bebas

Page 16: Ros

Jenis oksigen reaktif dapat memulai suatu penyakit• Radikal bebas yang mengambil

elektron dari sel tubuh manusia perubahan struktur DNA sel-sel mutan.

• Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun, kanker.

Page 17: Ros

Mekanisme• Oksigen direduksi menjadi air oleh

enzim sitokrom oksidase, maka ada empat elektron yang didapat

Page 18: Ros

• Masing masing molekul snagat reaktif dan dapat merusak jaringan.

• Molekul tersebut: radikal bebas superoksida, hidrogen peroksida, dan radikal bebas hidroksil.

• Radikal bebas hidroksil sangat rekatif meskipun masa hidupnya singkat.

Page 19: Ros

• Contoh lain: enzim xantin oksidase yang akan menghasilkan superoksid (selama cidera organ yang iskemik)

• Sel netrofil yang terangsang akan menghasilkan superoksid sebagai salah satu mekanisme menghancurkan bakteri.

Page 20: Ros

• Superoksid juga bisa dihasilkan oleh metabolisme xenobiotik oleh sitokrom P 450.

• Karena amat reaktif, molekul ini bekerja insitu sangat dekat dengan tempatnya diproduksi.

• Seluruh stuktur sel sangat rentan, termasuk membran, protein stuktural, enzim dan asam nukleat yang dapat menyebabkan mutasi dan kematian sel

Page 21: Ros

• Zat-zat yang dapat bereaksi dengan DNA, sangat potensial bersifat karsinogen.

• Efek mutagenik radikal superoksida yang terbentuk selama aktivasi sel-sel fagosit pada inflamasi kronik, dapat mendorong terjadinya keganasan

Page 22: Ros
Page 23: Ros

Anti oksidan• Untuk mencegah atau mengurangi penyakit

kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.

• Tubuh manusia, sesungguhnya dapat menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Atau zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi.

Page 24: Ros

• Contoh, tubuh manusia dapat menghasilkan Glutathione, (antioksidan yang sangat kuat) hanya saja, tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh menghasilkan glutahione ini.

Page 25: Ros

• Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.

Page 26: Ros

Mekanisme antioksidan

Page 27: Ros
Page 28: Ros

• Mekanisme pertahanan terhadap oksidan tergantung kepada penyebabnya

• Contohnya adalah anti oksidan superoksid dismutase, anti oksidan lipid, glutation peroksidase, dll

Page 29: Ros

Jenis-jenis anti oksidanOksigen VitA, Vit E, ß caroten

Radikal bebas superoksid

Super oksid dismutase, Vit E, ß caroten

Radikal bebas peroksil Vit A, Vit C

Hidrogen peroksida Katalase, glutation peroksidase

Lipid peroksidase Glutation peroksidase

Page 30: Ros
Page 31: Ros

Superoksid dismutase• Potensi toksisitas oksigen

dihubungkan dengan pembentukan H2O2.

• Namun ternyata Oksigen dengan mudah dapat diubah menjadi superoksid (O2.-) yang dapat dihilangkan dengan anti oksidan, salah satunya superoksid dismutase

O2.- + O2.- + 2H+ H2O2 + O2 superoksid dismutase

Page 32: Ros

• Bila hewan berada di dalam kondisi atmosfer 100%, maka akan menghasilkan kadar enzim superoksid dismutase sebagai proses adaptasi, khususnya pada paru-paru.

• Paparan yang lama akan merusak paru-paru dan akan menimbulkan kematian.

Page 33: Ros

Anti oksidan lipid• Lipid yang terpajan oksigen bukan

hanya penyebab makanan menjadi tengik tapi juga menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, seperti kanker, inflamasi, aterosklerosis, proses penuaan.

• Efek yang merusak ini ditimbulkan saat asam lemak membentuk peroksida

Page 34: Ros

• Menurut hasil penelitian, LDL yang teroksidasi lebih mudah dan cepat diambil oleh makrofag dan foam cell jika dibanding dengan LDL normal. Keadaan ini mendorong terjadinya aterosklerosis

Page 35: Ros

• Zat antioksidan lipid contohnya tokoferol (vit E) , vit C, dan ß caroten juga bertindak sebagai “pemangsa radikal bebas dan mengurangi toksisitas oksigen.

Page 36: Ros

Glutation peroksidase• Ion Fe2+dari Hb sangat rentan

terhadap oksidasi oleh oksidan, misal O2, di mana terbentuk metHb yang tidak mampu mengangkut oksigen.

• Pada keadaan normal, hanya dijumpai sedikit metHb di dalam darah karena enitrosit memiliki sistim yang efektif untuk mereduksi kembali Fe3+menjadi Fe2+.

Page 37: Ros

• Pada eritrosit dan beberapa jaringan, enzim glutation peroksidase yang mengandung Selenium (Se) mengkatalisasi penguraian H2O2 dan hidroperoksida lipid oleh glutation (GSH) sehingga lipid membran sel menjadi aman dan oksidasi Hb menjadi metHb dapat dicegah.

Page 38: Ros

• Peranan jalur pentosaphosphat pada reaksi Glutation peroksidase di dalam sel eritrosit

Page 39: Ros

Kesimpulan• Radikal bebas adalah suatu substansi kimia

yang bersifat reaktif karena memiliki "elektron-tidak-berpasangan" pada orbital paling luar; yang paling banyak dipelajari adalah radikal superoksida (O2-·) dan radikal hidroksil (OH').

• Substansi ter-sebut mampu merusak berbagai komponen sel sehingga dapat berakibat terjadinya kerusakan bahkan kematian sel dan berbagai kelainan tubuh.

Page 40: Ros

• Sistim biologik dapat terpapar oleh radikal bebas, baik yang terbentuk endogen sebagai produk antara dalam proses metabolisme sel, maupun eksternal seperti pengaruh radiasi ionisasi dan proses pembakaran berbagai polutan. Meskipun demikian, dalam keadaan fisiologik tubuh memiliki mekanisme proteksi terhadap efek radikal bebas dengan adanya enzim-enzim dan antioksidan.

Page 41: Ros