rokok

10
Pencantuman peringatan bergambar pada bungkus rokok yang diberlakukan hari ini (24/6) di seluruh Indonesia, mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Masyarakat Peduli Kesehatan di bawah koordinasi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, dan Indonesia Tobacco Control Network menggelar advokasi publik dengan tema #24Juni2014 Indonesia Harus Melek Bahaya Merokok. Acara yang diselenggarakan disalah satu mall di Ibukota ini mencerminkan sambutan masyarakat atas tonggak baru sejarah pengendalian tembakau di Indonesia yakni mulai berlakunya pencantuman peringatan bergambar pada bungkus rokok sesuai amanat Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 114 tentang pencantuman peringatan kesehatan pada kemasan rokok yang beredar di Indonesia dan Peraturan Pemerintah No.109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan. Pemerintah sudah memberikan waktu 18 bulan bagi industri rokok untuk menyesuaikan produknya agar bisa melaksanakan peraturan yang diterbitkan pada 24 Desember 2012 ini. Koordinator Pengembangan Peringatan Kesehatan Bergambar pada Kemasan Rokok, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Widyastuti Soerojo menyatakan bahwa setiap satu hari pengunduran pencantuman peringatan kesehatan bergambar memberikan keuntungan ekonomis yang cukup signifikan bagi industri rokok karena berhasil menjaring perokok baru. Peringatan kesehatan bergambar ini ditujukan untuk menekan pertumbuhan perokok pemula. Data Riskesdas 2010 menunjukkan setiap hari ada 56 ribu perokok pemula pada kelompok umur 10- 64 tahun. Maka selama 540 hari masa penyesuaian yang diberikan pemerintah lebih dari 30 juta orang telah menjadi perokok baru. Bayangkan apa yang akan terjadi jika peringatan kesehatan bergambar terus diulur hingga terlupakan", tegasnya. Pada kesempatan yang sama Ketua Pusat Pengawas dan Pengendalian Ternbakau (TCSC), Dr. Kartono Muhammad, menyampaikan bahwa ketidakpatuhan industri rokok merupakan bukti atas ketidakpedulian terhadap kesehatan masyarakat. Keadaan ini merupakan bentuk nyata dari pelanggaran hukum yang dilakukan oleh industri rokok. Oleh karena itu, Kartono mengharapkan agar Pemerintah dan jajarannya wajib menegakkan hukum yang ada dengan memberikan sanksi yang berlaku kepada para pelanggar. - See more at:

Upload: allen-davis

Post on 24-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

rokok

TRANSCRIPT

Page 1: rokok

Pencantuman peringatan bergambar pada bungkus rokok yang diberlakukan hari ini (24/6) di seluruh Indonesia, mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Masyarakat Peduli Kesehatan di bawah koordinasi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat  Universitas Indonesia, Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, dan Indonesia Tobacco Control Network menggelar advokasi publik dengan tema #24Juni2014 Indonesia Harus Melek Bahaya Merokok. Acara yang diselenggarakan disalah satu mall di Ibukota ini mencerminkan sambutan masyarakat atas tonggak baru sejarah pengendalian tembakau di Indonesia yakni mulai berlakunya pencantuman peringatan bergambar pada bungkus rokok sesuai amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 114 tentang pencantuman peringatan kesehatan pada kemasan rokok yang beredar di Indonesia dan Peraturan Pemerintah No.109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.

Pemerintah sudah memberikan waktu 18 bulan bagi industri rokok untuk menyesuaikan produknya agar bisa melaksanakan peraturan yang diterbitkan pada 24 Desember 2012 ini. Koordinator Pengembangan Peringatan Kesehatan Bergambar pada Kemasan Rokok, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Widyastuti Soerojo menyatakan bahwa setiap satu hari pengunduran pencantuman peringatan kesehatan bergambar memberikan keuntungan ekonomis yang cukup signifikan bagi industri rokok karena berhasil menjaring perokok baru. Peringatan kesehatan bergambar ini ditujukan untuk menekan pertumbuhan perokok pemula.

Data Riskesdas 2010 menunjukkan setiap hari ada 56 ribu perokok pemula pada kelompok umur 10- 64 tahun. Maka selama 540 hari masa penyesuaian yang diberikan pemerintah lebih dari 30 juta orang telah menjadi perokok baru. Bayangkan apa yang akan terjadi jika peringatan kesehatan bergambar terus diulur hingga terlupakan", tegasnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Pusat Pengawas dan Pengendalian Ternbakau (TCSC), Dr. Kartono Muhammad, menyampaikan bahwa ketidakpatuhan industri rokok merupakan bukti atas ketidakpedulian terhadap kesehatan masyarakat. Keadaan ini merupakan bentuk nyata dari pelanggaran hukum yang dilakukan oleh industri rokok. Oleh karena itu, Kartono mengharapkan agar Pemerintah dan jajarannya wajib menegakkan hukum yang ada dengan memberikan sanksi yang berlaku kepada para pelanggar. - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/201407010002/indonesia-harus-melek-bahaya-merokok.html#sthash.2ITP1fLz.dpuf

http://www.depkes.go.id/article/view/201407010002/indonesia-harus-melek-bahaya-merokok.html

Bahaya merokok. Merokok dapat membahayakan hampir semua organ tubuh dan akan menimbulkan berbagai penyakit yang tentunya dapat memengaruhi kesehatan perokok secara umum. Dengan berhenti melakukan kebiasaan merokok, manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun dalam jangka panjang.

Besarnya bahaya merokok sebenarnya sudah disadari oleh para perokok, hal ini karena pada setiap bungkus rokok terdapat peringatan mengenai bahaya yang ditimbulkan dari merokok. Tetapi, hal tersebut seringkali kuatnya ketergantungan terhadap rokok bagi perokok yang dapat membuat tidak mau berhenti untuk menghisapnya. Berikut ini 9 bahaya merokok yang dapat mengancam kesehatan.

Page 2: rokok

Bahaya Merokok

1. Kanker

Merokok dapat menyebabkan sekitar 90% kematian akibat kanker paru-paru pada pria serta 80% pada wanita. Resiko kematian karena faktor kanker paru-paru dapat 23 kali lebih tinggi pada pria perokok dan 13 kali lebih tinggi pada wanita yang merokok dibandingkan pada mereka yang bukan tidak merokok.

Pada sebuah riset menunjukkan bahwa bukan perokok yang tinggal bersama perokok memiliki resiko 24% lebih tinggi untuk terkena penyakit kanker paru-paru dibandingkan bukan perokok pada umumnya. Bahaya merokok juga dapat menyebabkan kanker kantung kencing, ginjal, faring, esopagus, rongga mulut, serviks, pita suara, pankreas, dan perut.

2. Gangguan pernafasan

Bahaya merokok dapat meningkatkan resiko kematian karena penyakit paru-paru yang kronis sampai 10 kali lipat. Sekitar 90% kematian karena penyakit paru-paru kronis disebabkan karena merokok.

3. Gangguan janin

Kebiasaan merokok juga akan berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi dan janin yang terdapat dalam kandungan, termasuk kemandulan, keguguran, kematian janin, bayi lahir dengan berat badan rendah, serta sindrom kematian mendadak bayi.

4. Penyakit jantung

Merokok dapat menimbulkan aterosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi seperti ini merupakan penumpukan zat lemak pada arteri, lemak dan plak memblok aliran darah serta dapat membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Jantung dipaksa untuk bekerja lebih keras dan tekanan ekstra yang pada akhirnya menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika salah satu arteri atau bahkan lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan jantung mungkin dapat terjadi.

Page 3: rokok

Semakin banyak rokok yang telah dihisap dan semakin lama seseorang tersebut merokok, semakin besar pula kesempatan untuk mengembangkan penyakit jantung atau stroke.

5. Penyakit paru-paru

Risiko terkena penyakit seperti pneumonia, emfisema, atau bronkitis kronis dapat meningkat karena kebiasaan merokok. Penyakit ini disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Penyakit paru-paru tersebut dapat berlangsung dan bertambah buruk seiring dari waktu ke waktu sampai orang tersebut akhirnya meninggal karena kondisi tersebut. Menurut American Cancer Society, orang yang telah berumur 40 tahun dapat menderita emfisema atau bronkitis, tetapi dengan gejala yang jauh lebih buruk pada kemudian hari.

6. Diabetes

Menurut Cleveland Clinic, kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko terkena diabetes. Bahaya rokok juga menyebabkan komplikasi dari diabetes, seperti penyakit jantung, penyakit mata, stroke, penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah, dan masalah kaki.

7. Menyebabkan kebutaan

Bahaya merokok dapat meningkatkan resiko degenerasi makula yaitu penyebab kebutaan yang dialami pada orang tua. Dalam studi yg diterbitkan 'Archives of Ophthalmology' orang yang merokok 4 kali lebih mungkin dibandingkan dengan orang-orang yang bukan perokok untuk mengembangkan degenerasi makula, yangg merusak makula, pusat retina, serta dapat menghancurkan penglihatan sentral tajam.

8. Penyakit mulut

Penyakit mulut yang disebabkan karena rokok antara lain seperti kanker mulut, kanker leher, penyakit gigi, dan nafas.

9. Impotensi

Rokok adalah faktor resiko utama penyakit pembuluh darah perifer yang akan mempersempit pembuluh darah pembawa darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah pada alat reproduksi pria kemungkinan dapat terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yang berukuran kecil dan dapat mengakibatkan disfungsi impoten.

Itulah 9 bahaya merokok yang dapat mengancam kesehatan. Hal terpenting yang harus dilakukan untuk berhenti melakukan kebiasaan merokok adalah niat yang sungguh-sungguh.

Read more: http://ayokesehatan.blogspot.com/2014/07/9-bahaya-merokok-yang-dapat-mengancam-kesehatan.html#ixzz3P9Crdzao

Page 4: rokok

Tahukah Anda bahwa risiko perokok pasif 3 kali lebih tinggi dari perokok aktif. Dan perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi dari  perokok pria.

Rokok dan Kematian

Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh seperti hingga setengah penggunannya. Survey Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007 menyebutkan setiap jam sekitar 46 orang meninggal dunia karena penyakit yang berhubungan dengan merokok di Indonesia.

Kebiasaan merokok sedikitnya menyebabkan 30 jenis penyakit pada manusia.  Penyakit yang timbul akan tergantung dari kadar zat berbahaya yang terkandung, kurun waktu kebiasaan merokok, dan cara menghisap rokok. Semakin muda seseorang mulai merokok, makin besar risiko orang tersebut mendapat penyakit  saat tua.

Mengapa Rokok Berbahaya?

Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim. Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Asap rokok mengandung sejumlah zat yang berbahaya seperti benzen, nikotin, nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya bagi tubuh. Endapan asap rokok juga mudah melekat di benda- benda di ruangan dan bisa bertahan sampai lebih dari 3 tahun, dengan tetap berbahaya.

Bahaya Perokok Pasif

Page 5: rokok

Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter Budhi Antariksa, Spesialis Paru dari Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya.

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan. “Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi perokok pasif maka dengan sendirinya risiko perokok aktif jauh lebih besar daripada perokok pasif,”  ujar dr.Budhi Antariksa.

Selain itu, berbagai hasil penelitian juga menyimpulkan  perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi daripada perokok pria. Perokok wanita memiliki risiko ganda terhadap penyakit jantung dan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan perokok pria. Penyebabnya karena wanita memiliki berat badan dan saluran darah yang lebih kecil dari pria.

Bahaya merokok pada wanita antara lain: Merusak kulit, mengganggu sistem reproduksi, menganggu siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri, menurunkan kesuburan, meningkatkan risiko terkena kanker payudara, rahim, dan kanker paru-paru, menganggu pertumbuhan janin dalam rahim, menganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga kematian janin.

Kiat Berhenti Merokok

1. Niatlah sungguh-sungguh bahwa Anda berhenti merokok2. Umumkan pada orang-orang di sekitar bahwa Anda akan berhenti merokok dan

mintalahdukungan mereka.

3. Jauhilah lingkungan para perokok.

4. Carilah aktivitas yang berguna bagi tubuh

5. Bawalah selalu permen kemanpun Anda pergi.

Rokok merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang dapat dicegah. Sebelum terlambat, berhentilah merokok demi diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda.

Nara Sumber:  dr. Budhi Antariksa SpP PhD, Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Royal Taruma.

http://dokita.co/blog/bahaya-merokok-bagi-kesehatan/

KONSEP ROKOK Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP ROKOK1 Pengertian Rokok

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan (Organisasi, 2007). Rokok (tembakau) termasuk bahan atau zat adiktif sifatnya yaitu menimbulkan ketagihan dan kecanduan (Hawari, 2004). Perilaku

Page 6: rokok

merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respons orang tersebut terhadap rangsangan dari luar yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok dan dapat diamati secara langsung.

2 Kandungan rokokAsap akan muncul setiap kali bahan organik, seperti kayu atau daun terbakar dengan tidak sempurna. Begitu pula

rokok yang terbakar pasti juga akan mengeluarkan asap. Asap utama adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok lalu dihembuskan kembali. Asap sampingan adalah asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar.

Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia, 400 diantaranya beracun dan kira-kira 40 diantaranya bisa menyebabkan kanker ( Republika, 2007), diantaranya:

1. Nikotin, adalah salah satu obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan. Nikotin merangsang otak supaya si perokok merasa cerdas pada awalnya, kemudian ia melemahkan kecerdasan otak.

2. Tar, adalah cairan dan partikel-partikel kecil yang berasal dari asap rokok yang lengket bersama membentuk bahan yang berwarna hitam kecoklat-coklatan dan bau. Tar mengandung bahan kimia yang beracun, dapat merusak paru-paru dan menyebabkan kanker.

3. Karbon monoksida (CO), mempunyai daya gabung atau afinitas dengan hemoglobin 220 kali lebih besar dari oksigen. Akibatnya, setiap gas CO di udara dengan cepat diambil oleh hemoglobin darah, sehingga jumlah hemoglobin yang tersedia untuk membawa oksigen pemberi hidup itu ke seluruh sistem jadi berkurang.

4. Sianida, menghambat penggunaan oksigen di dalam sel.5. Benzopyrene, adalah bahan atau substansi yang terdapat di dalam tar dan mengendap di saluran udara: mulut, pangkal

tenggorokan, cabang tenggorokan dan paru-paru, serta masih banyak lagi bahan kimia yang beracun berada pada sebatang rokok.

3 Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok1. Pengaruh orang lain, terutama orang tua dan orang lain yang dikagumi seperti orang yang berada di iklan rokok. Meskipun

anak-anak menyadari bahaya merokok, pengaruh orang tua perokok sangat kuat.2. Tekanan kelompok sebaya, supaya diterima di dalam kelompok, anak-anak belasan tahun sering merokok karena teman-

temannya juga merokok.3. Keinginan untuk menyesuaikan diri, kebanyakan orang tidak suka berbeda dari orang lain, terutama pada orang muda.4. Kedewasaan, merokok dianggap sebagai kebiasaan orang dewasa, jadi anak-anak belasan tahun mencoba membuktikan

kedewasaan dan kebebasan mereka dengan merokok.5. Keinginan untuk mencoba, orang muda belasan tahun ingin mencoba sendiri, ingin bergembira dan melakukan sesuatu yang

lain ( Hardinge dan Shryock, 2001).

4 Tipe perokok1) Perokok sangat berat, dia mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun

pagi.2) Perokok berat, merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit.3) Perokok sedang, menghabiskan rokok 11-21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bagun pagi.4) Perokok ringan, menghabiskan rokok sekitar10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.

Menurut Silvan Tomkins (dalam Al Bachri, 1991), sebagaimana dikutip Mu’tadin (2007) ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, keempat tipe tersebut adalah:

1) Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang merasakan penambahan perasaan yang positif. Green (dalam Psychological Factor in Smoking, 1978) membedakan ada 3 sub tipe ini:

1. Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.

2. Simulation to pick them up, perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.3. Pleasure of handling the cigarette, kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa.

Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk maghisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit.

2) Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang menggunakan rokok utuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah, cemas, gelisah,

rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehigga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.

3) Perilaku merokok yang adiktif. Oleh Green disebut sebagai psychological addiction. Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang

digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya.

4) Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengedalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-

benar sudah menjadi kebiasaan yang rutin.Dapat dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, sering kali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.

5 Tempat merokok juga mecerminkan pola perilaku perokok.Berdasarkan tempat-tempat dimana seseorang menghisap rokok, maka dapat digolongkan atas:

1) Merokok di tempat-tempat umum atau ruang publik:1. Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih

menghargai orang lain, karea itu mereka menempatkan diri di smoking area.2. Kelompok yang heterogen (merokok ditengah orang-orang lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dll).

Mereka yang berani merokok di tempat tersebut, tergolong sebagai orang yang tidak berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata karma. Bertindak kurang terpuji dan kurang sopan, dan secara tersamar mereka tega menyebar racun kepda orang lain yang tidak bersalah.

Page 7: rokok

2) Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi: 1. Di kantor atau di kamar tidur pribadi. Mereka yang memilih tempat-tempat seperti ini sebagai tempat merokok digolongkan

kepada individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa gelisah dan mencekam. 2. Di toilet, perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi.

6 Bahaya merokokTerpapar asap rokok selama 8 jam sebanding dengan merokok langsung sebanyak 20 batang perhari. Konsekuensi

dari merokok antara lain meningkatnya kejadian infeksi saluran nafas bagian atas, batuk, asma, sinusitis, penyakit kardiovaskular, kanker, mengganggu fertilitas, lahir kurang bulan, kematian maupun absen dari kerja atau sekolah. Anak atau kaum muda yang merokok, pertumbuha dan perkembangan parunya segera akan terpengaruh oleh asap rokok tersebut.

Efek dari rokok atau tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan kepada rokok tidak begitu dianggap gawat (Roan,1979:33).

Perokok pasif dapat meningkatkan resiko penyakit kanker, paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit: angina, asma dan alergi akibat asap rokok.

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra Yoga. 2001. Masalah Rokok dan Penggulangannya. YP IDIAhsan, Abdillah. 2006. “Warta Demografi”, Profil Perokok dan Pengendalian Rokok di Indonesia, Tahun 36 No 3 2006

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiarto, Eko. 2001. Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta : EGC

Evania, Putri. 2011. Menguak Rahasia Otak Perempuan. Yogyakarta : Sinar Kejora

Gunawan, Arif. 2011. Remaja dan permasalahannya. Yogyakarta : Hanggar Kreator

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009.Metode penelitian kebidanan dan teknik analisa data.Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008.Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika

Hurlock, Elizabeth B. 2004. Psikologis Perkembangan. Jakarta : Erlangga.Istiqomah, Umi. 2003. Upaya Menuju Generasi Tanpa Merokok. Jakarta: CV. Seti-Aji

Machfoedz, Ircham. 2010. Cara membuat kuisioner dan panduan wawancara (alat ukur penelitian )bidang kesehatan, kedokteran, keperawatan, dan kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya

Mu’tadin, Zainun. 2002. “Remaja dan Rokok”.(www.e-psikologi.com) diakses tanggal 7 Maret 2011

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan, pedoman skripsi, tesis, dan instrument penelitian.

Jakarta :Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta :Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Poltekkes, Depkes. 2010. Kesehatan Remaja, problem dan solusinya. Jakarta : Salemba Medika.

Satiti, A. 2009. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta: DatamediaSugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R & D.Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta.Sunaryo. 2004. Psikologis Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC