rokok 4

Upload: nanagifya-viaa

Post on 08-Mar-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

x

TRANSCRIPT

Kamis, 21 Agustus 2014The lost of Discovery Indonesia : Dilema di Negeri Tembakau

TOBBACCO, tanaman setinggi ini 1,5 meter yang akhir akhir ini menjadi buah bibir di kalangan pecandu rokok maupun tidak. Regulasi dan peraturan undang-undang mengenahi aturan menanam dan menggunakan benda ini untuk ' Dihisap' semakin tidak masuk akal. Dimulai dari larangan yang tertulis dari setiap kemasan rokok sampai pada saat ini yang menyertakan gambar-gambar menyeramkan agar menyadarkan masyarakat akan bahaya merokok. Sejarah mengatakan bahwa tembakau bukan tanaman asli Indonesia (Jawa). Demikian pula rokok dan kebiasaan merokok, oleh karena itu dapat dipastikan kebiasaan merokok itu adalah hasil interaksi budaya orang Jawa dan orang-orang yang telah memiliki kebiasaan merokok terlebih dahulu. Diperkirakan, tradisi mengunyah tembakau dan mengisap tembakau pipa bagi orang-orang Maya, Aztec, dan Indian sudah terjadi sejak 1000 tahun sebelum masehi. Jadi, Mengapa orang Indonesia merokok? jawabannya sama juga ketika pertanyaan seperti kenapa orang jawa lebih menyukai makanan manis, ataupun kenapa saudara kita di ujung timur Indonesia sana lebih memilih tidak berpakaian dalam melakukan kegiatan sehari harinya daripada berpakaian. Tentu semua itu tidak dilakukan secara kebetulan kan? Apalagi setiap kecenderungan dan tindak perbuatan manusia selalu mempunyai landasan yang berbeda sesuai dengan nilai nilai budaya dan kehidupan yang melatar belakanginya. Ya itu juga sama ketika kita memilih merokok atau tidak.

Saya Fransiscus dilahirkan dari keluarga yang dari dulu menyukai kebiasaan merokok, tapi saya memilih untuk tidak merokok. kenapa? karena menurut saya gorengan yang masih hangat dan arem-arem masih lebih enak daripada merokok, itu pilihan hidupku, tapi disini saya mendukung bahwa untuk peraturan untuk larangan merokok dihapuskan, atau minimal kembali lagi ke kata masuk akal lah.wow, kenapa orang yang tidak merokok tapi mendukung peredaran rokok di Indonesia? Ini yang akan kita bahas.

Merokok membunuhmu, Tagline rokok yang sekarang marak ada di bungkus rokok produksi manapun, jujur pertama melihat kalimat ini apa benar merokok bisa membunuh seseorang? cerita sedikit, Ibu saya mempunyai 6 saudara, , dan kesemua saudara Ibu saya yang laki-laki semuanya merokok, sekarang tinggal 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan termasuk Ibu saya. dan paman saya itu meninggal dalam usianya yang terbilang Muda... pertanyaannya adalah apakah mereka semua meninggal gara-gara merokok? awalnya saya berpikir demikian, tetapi lambat laun saya belajar dan mencari tahu sendiri lewat media bahwa kecenderungan gaya hidup dan makanan serta faktor genetik menjadi peran utama, jadi tidak melulu karena merokok karena memang tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa merokok menyebabkan kematian. sebagai contoh, kenapa orang di daerah pegunungan umurnya lebih lama dibandingkan orang didaerah perkotaan. padahal sama juga didaerah pegunungan mereka juga mengkonsumsi rokok, malahan banyak di daerah lereng gunung sumbing yang merokok dengan cara ''thingwe'' (nglinthing dewe) yang faktanya kadar nikotinnya lebih banyak.

Dalam sebuah situs terpercaya detik.com mengatakan bahwa ada lebih dari 4000 senyawa yang terkandung dari satu batang rokok, dan 200 diantaranya berbahaya.sebut saja nikotin, tar, methanol, arsenic, kadmium dan sebagainya. Dimulai dari turunan senyawa karbon yang disebut CO atau kerbon monoksida . Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh meka akan berakibat seseorang kekurangan oksigen. Selanjutnya adalahNikotin, senyawa ini adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami, para ahli menyebutkan bahwa Nikotina merupakan racunsarafyang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenisinsektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya padarokok. Nikotina memiliki dayakarsinogenikterbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.(Effect of nicotine on IL-18-initiated immune response in human monocytes: Dr jeans sarkowsky).

Jadi jangan juga beranggapan bahwa seseorang yang meninggal karena kangker ataupun penyakit kronis lainnya disebabkan oleh rokok. Itu berarti sama juga kalo kita beranggapan bahwa buah yang jatuh sebelum matang hanya karena tiupan angin yang kencang, bisa saja dimakan ulat, hujan badai, atau menjadi mainan anak-anak. Banyak faktor dan itu fakta.Sama juga saat kita mengkonsumsi gula berlebih akan terkena diabetes, atau mengkonsumsi makanan berlemak berlebih tanpa dibarengi dengan makanan berserat, pada akhirnya mengalami obesitas sehingga terjadi penyumbatan lemak yang mengganggu aliran darah melalui pembuluh darah yang biasa dikenal dengan istilah sclerosis yang berakibat pada munculnya penyakit-penyakit mematikan seperti jantung dan kanker. Karena Tuhan menciptakan dunia ini dengan adanya perpaduan antara sebab maupun akibat, gak ada sebab kalo tidak muncul akibat, begitupun sebaliknya, karena kebanyakan makan ya gemuk, atau akibat kebanyakan makan gula ya diabetes. Seperti produk-produk lain pun rokok pun berbahaya bagi kesehatan jikalau dikonsumsi berlebih.Sekitar 1,78 juta hektar tanaman tembakau yang tersebar di wilayah Indonesia, 97% persen terdapat di Jawa tengah, jawa timur dan nusa tenggara barat. Dan tiap hektar dikerjakan oleh minimal 5 orang dalam setiap pengerjaannya.Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, pemerintah membatasi areal penanaman tembakau dengan cara mengontrol jumlah impor bibit tembakau sehingga luas areal pertanian tembakau tidak bertambah. Pemerintah masih mempertahankan pertanian tembakau karena ada tanah-tanah marjinal yang hanya bisa ditanami tembakau. Selain itu, pemerintah masih melakukan penelitian mengenai alternatif tanaman lain yang menguntungkan. Penelitian pun masih dilakukan oleh pemerintah untuk mengganti secara total tanaman tembakau, jadi kenapa pemerintah sekarang melarang penanaman tembakau?

Rokok dan apa yang dihasilkannyaDi akhir tahun 2007jumlah pekerja di sector pertanian mencapai 41 juta dan menurun menjadi sekitar 35 juta di tahun 2012, jumlah petani tembakau hanya sekitar 2 persen dari total pekerja di sektor pertanian atau sekitar 700-800 ribu. Karena dilihat dari banyaknya lahan pertanian Indonesia yang lebih cocok ditanami tanaman pokok.Sekitar 2 juta orang bekerja dibidang cigarret atau tobacco, meliputi karyawan pabrik, buruh pabrik, sales rokok, penjual rokok dan grosir rokok.Estimasinya bahwa kalau peredaran rokok dan pelarangan penanaman tembakau jadi di sahkan pemerintah dan pemerintah jadi menandatangani kesepakatan Framework Convention On Tobbacco Control (FCTC) di Jenewa, Swiss, trus bagaimana nasib sekitar 2,5 juta penduduk Indonesia yang berkecimpung di bidang yang menjadi kontroversi ini.

Kemasan rokok dan aturannyaPada tanggal 19 april 2012 Menko kesra dan menko perekonomian terkait dalam rangka menyempurnakan draft RPP yang telah beberapa kali dibahas antar instansi terkait, rapat harmonisasi di kemenkumham dan disosialisasikan dengan stakeholder terkait dan disepakati :

Peringatan kesehatan bentuk gambar dan tulisan masing-masing sisi kemasan depan belakang sebesar 40 %

Ukuran iklan di media luar sebesar 72m persegi

Khusus di tempat umum, tempat kerja dan tempat lainnya menyediakan tempat khusus merokok

Pemberlakuan peringatan kesehatan perlu dibahas lebih lanjut masa transisinya

perlu sosialisasi draft RPP sebelum ditandatangani oleh presiden.

Dilema? Mengapa tidak, aturan yang semakin ketat menyebabkan petani di negeri yang kaya akan tembakau merasa was-was, komoditas utama masyarakat temanggung ini mulai mendapat ancaman dari pemerintah, niscaya memperbaiki kualitas tembakau, malahan tanaman yang sejatinya menjadi komoditas export Indonesia justru akan dihilangkan atau bahas halusnya dialih fungsikan dengan tanaman lain.

Lebih dari penduduk Indonesia mempunyai kebiasaan merokok, dan lebih dari 12 milyar batang per tahun dihasilkan produsen rokok, dan berjuta-juta ton tembakau kering yang dihasilkan dari petani-petani tembakau di Indonesia.Negeri Tembakau negerinya petani yang menggantungkan harapan hidup dari tanaman tembakau membuka lembaran baru dalam pengolahannya. bagaimana manusia senantiasa berproses untuk bisa menikmati hasil yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan penuh rasa syukur dan derajat cukup. Bagaimana orang yang bijaksana menghargai tubuh yang telah diberikan kepadanya. Dan kesehatan yang sejatinya hak setiap warga Negara dan pilihan setiap manusia itu sendiri. Mencintai diri sendiri dengan tidak merokok karena alasan kesehatan sangatlah baik, dan alasan memilih merokok untuk kesenangan pun dirasa masih terlampau wajar, jadi alangkah lebih baiknya jika sang perokok menghargai orang yg tidak merokok, dan orang yg tidak merokok pun menasehati tentang tidak baiknya menghisap rokok, itupun dirasa sangat bijaksana jika dibandingkan dengan tindakan criminal.

Sebagai penutup ada beberapa ungkapan tentang rokokCinta dalam sebatang rokok. Bagi penggemarnya rokok bahkan bisa melebihi cinta, ia bahkan melebihi bibir. Cobalah hitung berapa kali sentuhan bibir dengan bibir dan bibir dengan rokok.

Rokok itu absurd. Dalam kemasannya sudah tertera berbagai peringatan akan bahaya pada kesehatan tapi tetap saja pencintanya mengabaikan. Bahkan rela mengeluarkan uang untuk mendapatkannya.

Tapi bagi pencintanya rokok adalah teman setia. Ia menemani saat lembur atau belajar di malam hari saat yang lain sudah tertidur. Ia menemani pula saat seseorang dalam perjalanan sendri, saat tak ada teman bicara, rokok selalu siap menemani.

Kalau orang bilang cinta itu tak bisa di logika, maka rokok itu melebihi cinta. Seseorang sudah tahu bahayanya tapi tetap saja mencari dan menyukainya.Tagline rokok selalu menjadi inspirasi, meskipun tayangnya selalu di malam hari, barang ini selalu menjadi buah bibir di negeri ini, tak tangggung-tanggung 150 trilyun nilai jual barang ini, meskipun gambar bahaya merokok yang tidak lagi seksi, tetapi setiap orang siap merogoh kocek tinggi demi mendapatkan sebungkus barang ini, ini realita atau sebuah ironi, pemerintah semakin gencar dan gencar melarang produk ini, seperti heroin, ekstasi, morfin yang disukai para kompeni, rokok pun menjadi candu bagi masyarakat masa kini, apa boleh buat petani,pedagang dan mafia tembakau bersatu padu menolak barang ini, wahai pemeritah negeri ini, pikirkan dengan bijaksana dan teliti, laranganmu akan menghancurkan sebagian besar tulang punggungmasyarakat negeri ini.Semoga pemerintah menyikapi apa yang menjadi keluhan, kritikan, dan saran dari setiap warga masyarakatnya.http://fransium46iwansusilo.blogspot.co.id/2014/08/the-lost-of-discovery-indonesia-dilema.htmlFransiscus Iwan

rof. Purbayu : Dilema Rokok Berakhir ?Dibuat pada12 Oktober 2011 Dilihat:1434fe.undip.ac.id- Menarik membaca mengenai divine kretek sebagai salah satu alternatif pengobatan, khususnya bagi berbagai penyakit berat tanpa harapan, sepertinya terkena kanker , diabetes dan berbagai penyakit menakutkan lainnya. Salah satu cara pengobatannya adalah larutan divine dioleskan ke rokok lalu rokoknya dibakar, asapnya bisa mengatasi penyakit kanker, autis, serta meningkatkan secara optimal kondisi sehat manusia (Suara Merdeka, 19-20 September 2011).Padahal dalam wacana kekinian rokok merupakan produk yang penuh dilema. Pemerintah di satu sisi sangat membutuhkan pendanaan untuk menjalankan aktivitasnya, salah satu sumber yang besar adalah dari cukai. Penerimaan cukai dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Data Bank Indonesia (2011) menyatakan penerimaan cukai pada tahun 2002 masih sebesar Rp 22, 469 (triliun rupiah), sementara pada tahun 2011 ditargetkan menjadi 62,759 (triliun rupiah). Belum lagi kegiatan industri rokok melibatkan keterkaitan sektor lainnya, sepertinya dengan nasib banyak orang baik dalam hal penyerapan tenaga kerja, pendapatan, maupun pengentasan masalah kemiskinan.Dilema lainnya berkenaan dengan merebaknya isu masalah kesehatan. Cobalah baca peringatan dari masing-masing bungkus rokok pasti menyertakan peringatan rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Munculnya peringatan ini berasal dari perjanjian yang disepakati di bawah organisasi kesehatan dunia (WHO), yang dikenal dengan Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Tepatnya FCTCmerupakan perjanjian internasional yang dimaksudkan untuk membatasi produksi, distribusi dan penjualan tembakau di dunia dengan alasan kesehatan.Berkuasanya negara maju, meminta perjanjian ini untuk diratifikasi menjadi aturan hukum nasional, dan nantinya akan ditindaklanjuti dengan regulasi pada tingkat di bawahnya termasuk kabupaten/kota. Makanya tidaklah mengherankan apabila pemda mengeluarkan larangan merokok, organisasi keagamaan ikut mengeluarkan fatwa tentang haramnya merokok, dan lembaga lainnya ikut ramai-ramai mengeluarkan regulasi mengenai bahaya merokok.

Anehnya Komoditas RokokGlobalisasi dan pemakaian ideologi pasar bebas, berujung pada perebutan pasar untuk suatu komoditas, dengan cara apa pun. Tembakau dan rokok termasuk dalam target di dalamnya, karena sampai sekarang masih memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ekonomi dan bisnis internasional.Secara keseluruhan pasar tembakau global bernilai sekitar US $ 378 miliar dan bertumbuh sebesar 4,6 persen pada tahun 2007. Pada tahun 2012, nilai pasar tembakau global diproyeksikan meningkat 23 persen lagi, mencapai US $ 464,4 miliar. Jika seluruh industri tembakau besar digabungkan dan diibaratkan sebuah negara, maka posisinya akan menduduki peringkat ke-23 terbesar di dunia dalam hal produk domestik bruto (PDB), melebihi PDBdari negara-negara seperti Norwegia dan Arab Saudi (Salamuddin Daeng, et al, 2011).Sementara itu, FAO menyatakan pada tahun 2008 negara China menguasai lebih 40 persen pasar tembakau dunia, diikuti oleh India, Brasil, AS dan posisi Indonesia berada pada peringkat delapan dunia. Anehnya FAO meramalkan sebagian besar penghasil tembakau dunia akan menaikkan produksinya pada masa mendatang kecuali Indonesia, negara-negara bekas Uni Soviet, dan negara-negara anggota Uni Eropa.Banyak orang berpikir bahwa perdagangan bebas mensyaratkan adanya dihilangkannya pembatasan perdagangan sepertinya dalam tarif dan non tarif, yang berakibat tidak diperbolehkannya adanya subsidi. Tetapi justru sampai sekarang berbagai negara maju masih menerapkan subsidi untuk produk pertaniannya, termasuk dalam tembakau.Melalui Kebijakan Pertanian Bersama (Common Agricultural Policy), petani di Uni Eropa, terutama di Italia dan Yunani, menerima subsidi sebesar US $ 809 juta pada tahun 1998. Ada sumber lain menyebutkan bahwa subsidi untuk petani tembakai di Uni Eropa saat ini sebesar 2,98 Euro per kg. Demikian juga, Pemerintah AS memberikan subsidi pada tahun 2009 sebesar US $ 203 juta dan subsidi banyak diterima oleh perusahaan-perusahaan besar.Kampanye anti rokok yang disuarakan secara internasional ternyata di balik hal tersebut terdapat kegiatan bisnis yang sangat menjanjikan. Perusahaan-perusahaan besar yang bergiat dalam bidang ini, ingin memasarkan produk-produk terapi anti nikotin (Nicotine Replacement Therapy) yang tentunya dari bisnis yang dijalankan akan tersedap dana yang begitu besar.Kepentingan Pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan dari cukai yang semakin menaik, caranya dilakukan dengan menaikkan tarif cukai. Kebijakan yang sekilas baik ini, justru menimbulkan dampak yang bisa merugikan. Ratri Windaningsih (2007) dalam penelitiannya menghasilkan simulasi berbagai kenaikan cukai rokok, yang berdampak kepada penurunan konsumsi rokok, yang mengakibatkan penurunan nilai output rokok. Penurunan nilai output rokok berdampak utama pada kebangkrutan perusahaan rokok kecil, apalagi ditambah dengan kampanye pemberantasan cukai ilegal.Bukan tidak mungkin kampanye anti rokok di baliknya adanya bahaya penguasaan perusahaan rokok mancanegara terhadap perusahaan rokok nasional. Akusisi PT HM Sampoerna oleh Philip Morris pada tahun 2005 dan PT Bentoel oleh British American Tobacco pada tahun 2009, merupakan peringatan bagi kita semua akan bahaya penguasaan ekonomi Indonesia oleh pihak asing.

Mencermati penemuan rokok yang tadinya dicitrakan sebagai salah satu komoditas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit membahayakan, akan tetapi dengan zat tertentu justru akan menyehatkan, merupakan penemuan akbar yang harus didukung. Memang pembuktian ilmiah lebih lanjut perlulah dilakukan mengenai penemuan yang kalau benar, sudah sepantasnya penemunya mendapatkan hadiah Nobel karena penemuannya spektakuler, bermuatan kearifan lokal dan bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan umat manusia.Sesuai sifat ilmuwan yang skeptis, analitis dan kritis, maka kaidah kejujuran ilmiah perlulah di kedepankan. Kalau memang benar penemuan larutan divine oleh Dr Greta Zahar dan dikembangkan bersama oleh Prof Sutiman dengan perspektif nanobiologi, terbukti dapat mengatasi berbagai penyakit berat, maka dunia pun harus mengakui.Penemuan yang sangat inspiratif dan inovatif ini sekiranya benar, tentunya akan dapat memecahkan masalah kebuntuan perspektif bisnis rokok dan tembakau yang nilainya demikian besar, akan tetapi di dalamnya penuh resiko dan ketidakpastian. Berbagai pabrik rokok dapat memulai penelitian dan bisnisnya di mana dari rokok yang dihasilkan dapat dibubuhi dengan teknik tertentu zat devine ini. Namtinya, bungkus rokok tidak diterakan ancaman yang menakutkan, melainkan rokok justru dapat menyehatkan. Benarkah ? Hanya waktu yang akan membuktikan.Dimuat di Harian Wawasan - Rabu, 5 Oktober 2011Purbayu Budi Santosa adalah guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip.http://www.feb.undip.ac.id/index.php/arsip-berita/61-dosen/467-prof-purbayu-dilema-rokok-berakhir