roh orang mati (arwah) nov2014, bonggas lt
TRANSCRIPT
ROH ORANG MATI (ARWAH)
Siapakah sebenarnya arwah itu?
Adakah roh orang mati di bumi ini?
Dapatkah arwah memberi berkat?
Dapatkah arwah menolong orang hidup?
Benarkah roh leluhur yang merasuk orang kesurupan?
Jawabannya akan Anda peroleh dalam buku kecil ini!
Bonggas L Tobing
Jl Perjuangan 9 Tanjung Rejo Medan 20122
Roh Orang Mati (Arwah) 1
Banyak orang Kristen yang mempercayai bahwa roh orang mati masih ada di kuburannya atau
gentayang di bumi ini. Karena kepercayaan tersebut, mereka sering mengadakan upacara-upacara
tertentu untuk menghormati roh orang mati, misalnya memberikan sesajen (pelean) kepada roh
orang mati ketika ada pesta keluarga, membuat syair-syair di koran ketika tiba ulang tahun
kematian orangtuanya, meletakkan rokok atau sirih di kuburan, dan lain-lain sebagainya. Banyak
orang Kristen yang mempercayai bahwa bahwa roh orang mati dapat memberi berkat dan
pertolongan. Itu sebabnya ada orang Kristen yang meminta anak di kuburan, berpamitan di kuburan
ketika ia hendak bepergian jauh atau menikah, meminta petunjuk kepada orang kesurupan, manahui
tua (meraup berkat) dari jenazah orang mati, marhusip (berbisik-bisik) ke kuping orang mati, dan
lain-lain sebagainya.
Semua acara-acara di atas dilakukan karena ketidak-pahaman akan siapakah sebenarnya arwah itu
dan ke mana roh orang mati itu pergi. Hal inilah yang akan dijelaskan berikut ini, dan di samping
itu akan ditunjukkan upah bagi mereka yang meminta petunjuk atau berkat kepada arwah.
I. PENDAHULUAN
Manusia mempunyai tubuh jasmani dan tubuh rohani (roh). Hal ini dinyatakan dalam 1Kor. 15:
14: ” ….…. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.” Alkitab juga mencatat: “
………... apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu.”
(Maz. 104: 29). Artinya, bila tubuh rohani seorang manusia diambil TUHAN, maka manusia itu
akan mati.
Jadi, jika seseorang dinyatakan meninggal, maka rohnya sudah diambil TUHAN. Apakah roh orang
mati itu dapat kembali ke bumi ini? Hal itulah yang akan dijelaskan berikut ini. Sebagai nats acuan,
mari kita baca terlebih dahulu pengajaran Tuhan Yesus yang tertulis dalam Luk. 16: 19 – 31.
(19) "Ada seorang kaya ……...….. (20) Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, ……… (22)
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
(23) Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderi-ta sengsara di alam maut
ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
(24) Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia
mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan
dalam nyala api ini. (25) Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima
segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat
hiburan dan engkau sangat menderita. (26) Selain dari pada itu di antara kami dan engkau
terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu
ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. (27) Kata orang
itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
(28) sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-
sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. (29) Tetapi kata
Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan
kesaksian itu. (30) Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang
dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. (31) Kata Abraham kepadanya: Jika
mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau
diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Perikop di atas adalah perumpamaan Tuhan Yesus perihal kehidupan seseorang yang kaya dan
Lazarus yang miskin ketika mereka masih hidup dan setelah mereka meninggal. Meskipun ini
hanya berupa perumpamaan pasti ada analoginya (kesamaannya) dengan kejadian yang sebenarnya.
Tidak mungkin Tuhan Yesus membuat suatu perumpamaan jikalau tidak ada analoginya
(kesamaannya) dengan kejadian yang sebenarnya. Sekali lagi disarankan untuk membaca perikop
tersebut dengan cermat.
Roh Orang Mati (Arwah) 2
II. TIDAK ADA ROH ORANG MATI DI BUMI
Perikop di atas menyatakan bahwa setelah Lazarus meninggal, rohnya dibawa malaikat ke
pangkuan Abraham (ay. 22), atau ke tempat orang percaya, sebab Abraham adalah bapa orang
percaya (Rom. 4:11). Orang kaya itu juga meninggal, rohnya bera-da di alam maut (ay. 23). Dapat
dipastikan bahwa rohnya Lazaruslah yang berada di pangkuan Abraham, bukan tubuh jasmaninya!
Rohnya orang kaya itulah juga yang berada di alam maut, bukan tubuh jasmaninya! Karena kita
tahu bahwa tubuh jasmani mereka tetap tinggal di bumi dan akan kembali menjadi tanah. Jadi hanya
ada dua tempat bagi roh orang-orang mati, satu di tempat orang percaya dan satu lagi di alam maut
atau di tempat orang yang tidak percaya kepada TUHAN.
Dari alam maut, si orang kaya berteriak-teriak meminta pertolongan kepada Abraham, katanya:
“Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke
dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini” (ay. 24).
Mengapa ia berteriak-teriak saja? Mengapa bukan dia yang mencari air baginya? Jawabannya
adalah: karena ia tidak dapat keluar dari alam maut itu! Seandainya ia dapat keluar, ia tidak
perlu meminta tolong kepada Abraham.
Kemudian si orang kaya itu meminta Abraham menyuruh Lazarus ke rumah ayahnya (ke bumi)
untuk memperingati saudara-saudaranya, agar mereka jangan masuk kelak ke alam maut (ay. 27-
28). Mengapa bukan dia yang pergi ke bumi menasehati saudara-saudaranya? Lagi-lagi jawaban-
nya adalah: karena ia tidak dapat keluar dari alam maut itu! Seandainya ia dapat keluar, tentu ia
sendiri yang pergi ke rumah orangtuanya.
Maka dapat disimpulkan, bahwa roh orang mati tidak dapat kembali ke bumi! Hal ini sesuai
dengan Firman Tuhan di bawah ini:
”dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada TUHAN yang
mengaruniakannya.”(Pkh. 12:7)
“Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia
orang mati tidak akan muncul kembali. Ia tidak lagi kembali ke rumahnya dan tidak dikenal lagi
oleh tempat tinggalnya.” (Ayub 7: 9-10)
Ketika raja Daud kematian anak, ia berkata: “Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus
berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak
akan kembali kepadaku.”( 2 Sam. 12: 23) Artinya, Daud meyakini bahwa roh anaknya itu tidak
akan pernah datang ke bumi untuk menemuinya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada roh orang mati di bumi ini! Dengan kata
lain: tidak ada roh orang mati gentayangan di bumi ini!
Kalau begitu, roh siapakah yang gentayangan di bumi ini?
Yang gentayangan di bumi ini adalah Iblis! Dalam Ayub (Job) 1, ayat 7 tertulis: Maka bertanyalah
TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan
mengelilingi dan menjelajah bumi”. (Dialusi Sibolis i ma: "Na mangadangi do ahu di tano i,")
Roh Orang Mati (Arwah) 3
Alkitab juga mencatat dalam 1 Pet. 5: 8: Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Iblis serta malaikat-malaikatnyalah yang gentayangan
atau berkeliling-keliling di bumi ini! Tidak ada satu ayatpun di dalam Alkitab yang menyatakan roh
orang mati gentayangan di bumi ini.
Jika demikian, siapakah arwah yang datang kepada orang yang kesurupan itu?
Catatan-catatan dalam Alkitab di bawah ini akan menolong kita menjawab pertanyaan tersebut:
1. Tadi sudah ditegaskan, bahwa roh orang mati tidak ada lagi di bumi ini atau gentayangan di
bumi ini.” (Pkh. 12:7; Ayub 7: 9-10; 2 Sam. 12: 23)
2. Yang gentayangan di bumi ini adalah Iblis (Ayub 1: 7)
3. Tuhan berfirman: Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai
malaikat terang (2 Kor. 11: 14). Jika Iblis dapat meniru malaikat terang, maka mudah baginya
meniru manusia.
4. Tuhan berfirman: “Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal,
yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang
itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.” (3 Musa/Im. 20: 6) Ayat ini
menegaskan bahwa Tuhan menentang orang yang berpaling kepada arwah. Artinya, arwah
bukan dipihak Tuhan atau arwah adalah lawannya Tuhan. Jika arwah adalah lawannya Tuhan,
maka arwah itu adalah Iblis!
5. Roh jahat dapat merasuki manusia (Luk. 13: 11: Di situ ada seorang perempuan yang telah
delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak
dapat berdiri lagi dengan tegak.)
Kelima informasi di atas menegaskan bahwa arwah adalah Iblis dan dapat merasuk manusia. Iblis
dapat menyamar sebagai malaikat sehingga sangat mudah baginya meniru leluhur-leluhur yang
sudah meninggal! Jadi, jika seseorang yang kesurupan berkata didatangi leluhurnya Mr X, maka roh
yang merasuknya adalah Iblis yang menyamar seperti Mr X. Penyamaran ini semakin mudah
dilakukan Iblis, jika leluhurnya Mr X semasa hidupnya sudah ber-gaul akrab dengan Iblis. Iblis itu
pasti mengetahui banyak kebiasaan-kebiasaan Mr X, misalnya caranya berbicara, makanan
kesukaannya, merek rokoknya, bahkan seorang wanita yang kesurupan dapat dibuatnya bersuara
seperti suara laki-laki.
III. PERIHAL MENDOAKAN ORANG MATI DAN BERKAT ORANG MATI
Luk. 16, ayat 26, menyatakan bahwa ada jurang yang tak terseberangi membatasi alam maut
dengan tempat orang percaya, sehingga roh yang berada di alam maut tidak dapat pindah ke tempat
roh orang percaya. Oleh karena itu, tidak ada gunanya mendoakan roh orang mati, karena
seandainya mereka sudah berada di alam maut, mereka tidak dapat pindah dari alam maut itu ke
tempat orang percaya.
Karena roh orang mati tidak dapat berkunjung ke bumi (Ayub 7: 9-10), maka roh orang mati tidak
pernah membawa berkat ke bumi ini. Hal ini ditegaskan lagi dalam Pengkhotbah 9: 5–6:
Roh Orang Mati (Arwah) 4
“Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu
apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan bagi mereka sudah lenyap. Baik kasih
mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-
lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
(Jala ndang be marjambar nasida di saluhut angka na masa di hasianganon).
Ayat di atas menegaskan, bahwa tidak ada lagi peranan orang mati di bumi ini. Oleh karena itu,
tidak perlu meminta berkat kepada orang mati, karena orang mati tidak dapat berkunjung ke bumi
dan tidak memiliki peranan lagi di bumi ini!
IV. UPAH ORANG YANG BERTANYA KEPADA ARWAH
Upah orang yang bertanya kepada arwah telah dicatat dalam Alkitab, seperti tertulis di bawah ini:
“Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah
dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan
dia dari tengah-tengah bangsanya.” (3 Musa/Im. 20 : 6)
“Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau
anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang
peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya
kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.
Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena
kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu.”
Ayat terakhir ini dalam bahasa Batak adalah sebagai berikut: Ai marbiasbias situtu do roha ni
Jahowa mida saluhut halak, angka na mangulahon sisongoni, jala ala ni bias-bias angka sisongoni
pabalion ni Jahowa, Debatam ma angka bangso i maradophon ho.” (5 Musa/Ul.18:10-12)
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik,
sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh (Mat. 23:
29).
Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa TUHAN sangat benci melihat orang yang mau bertanya dan
meminta jasa kepada arwah. Tuhan akan mendatangkan celaka bagi umatNya yang masih
melakukan hal itu. Ahli Taurat sendiri pun akan celaka jika mereka meninggikan orang mati!
V. PENUTUP
Uraian di atas memberikan empat pengajaran penting, yaitu:
1. Roh orang mati yang datang kepada seseorang yang kesurupan adalah Iblis, bukan roh orang
mati, sebab: roh orang mati tidak ada di bumi; Iblis gentanyangan di bumi; dan Iblis dapat
menyamar sebagai orang yang sudah mati.
2. ‘Orang mati’ yang datang dalam mimpi adalah Iblis, sebab: roh orang mati tidak ada di bumi;
Iblis gentanyangan di bumi; dan Iblis dapat menyamar sebagai orang yang sudah mati.
3. Roh orang mati tidak perlu didoakan lagi, sebab roh orang mati sudah ditempatkan TUHAN di
tempat masing-masing dan mereka tidak dapat lagi keluar dari tempatnya itu.
Roh Orang Mati (Arwah) 5
4. Tidak perlu meminta berkat kepada orang mati, sebab roh mereka tidak dapat datang ke bumi
ini membawa berkat yang kita minta, dan mereka tidak berperan lagi dalam segala sesuatu yang
terjadi di bumi ini.
5. TUHAN akan mendatangkan celaka bagi orang yang bertanya dan meminta berkat kepada
arwah.
Yesus adalah Tuhan yang maha pengasih. Ia berfirman: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan”(1Yoh. 1: 9). Bahkan Ia memberi kuasa mengusir setan kepada orang yang
percaya kepadaNya (Mark. 16: 17: Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:
mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, …… )
Jika Anda pernah memberi makanan, atau meminta petunjuk, atau meminta berkat kepada arwah,
akuilah dosa itu dihadapan Tuhan Yesus. Mintalah pengampunan kepadaNya. Tuhan Yesus pasti
mengampunimu. Mintalah agar Tuhan Yesus membatalkan segala celaka yang akan menimpamu
karena dosa itu. Jika Anda mau, panjatkanlah doa seperti di bawah ini:
Tuhan Yesus Kristus, saya telah berdosa karena pernah meminta jasa arwah di kuburan -------------
(orangtua/ompung/orang sakti), untuk memberiku:
anak/kesembuhan/kekayaan/kekebalan/kesuksesan/ pekerjaan/berkat bagi keturunanku/dll. Saya
menyesal telah melakukannya. Berbelas kasihanlah kepadaku, ampunilah dosaku itu, basuhlah aku
dengan darahMu yang maha kudus itu dan bebaskanlah aku dari segala kutuk karena dosaku itu.
Ijinkanlah aku memakai kuasaMu memutuskan ikatanku dengan arwah itu. Arwah yang menyamar
sebagai -------------, mulai hari ini, ikatanku dengan engkau, saya putuskan dalam nama Tuhan
Yesus. Semua permintaanku kepadamu saya cabut kembali. Semua jasa-jasamu saya tolak di dalam
nama Tuhan Yesus. Perjanjian yang kita buat saya batalkan di dalam nama Tuhan Yesus. Di dalam
nama Tuhan Yesus, enyahlah engkau bersama setan-setan kuburan yang menyertaimu.
Tuhan Yesus, terimakasih atas pengampunan yang Kau berikan. Terimakasih karena Engkau rela
mati memikul hukuman yang seharusnya kutanggung, sehingga aku tidak dihukum lagi, melainkan
ber-oleh hidup kekal bersamaMu. Terimakasih, karena Engkau menyediakan tempat bagiku di
Sorga. Terimakasih, karena kuasaMu membebaskan aku dari ikatan-ikatan iblis. Mulai hari ini
kepadaMu sajalah aku terikat. Bentuklah aku seturut dengan kehendakMu. Amin.