rock as material

Upload: patar-roy-fernandes-nainggolan

Post on 08-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 ROCK AS MATERIAL

    1/10

    ROCK AS MATERIAL

    A. PENGENALAN MEKANIKA BATUANMekanika Batuan didefenisikan oleh para ahli mekanika batuan dari perkumpulan

    Geologiwan Amerika dengan istilah berikut : Mekanika batuan adalah teoritikal dan aplikasi

    dari ilmu yang berkaitan tentang perilaku mekanika; yang mana adalah cabang mekanika

    yang terpusat dengan tanggapan batu pada gaya medan lingkungan fisiknya. Untuk tujuan

    praktis, mekanika batuan paling sering terkait akan massa batuan dengan skala dalam

    keteknikan dan pertambangan, oleh karena itu mungkin sering dianggap sebagai studi tentang

    sifat dan perilaku dari massa batuan yang mana terjadi perubahan tegangan atau kondisi

    lainnya. Ketika batuan-batuan ini mungkin lapuk atau terfragmentasi maka nilai dari

    mekanika batuan itu sendiri akan berubah menjadi mekanika tanah. Dengan kata lain, pada

    kedalaman yang mana batuan-batuan tersebut berada tidak begitu dalam untuk ditambang

    atau digali, nilainya akan berubah ke dalam mekanika geologi struktur.

    Secara history, mekanika batuan itu sendiri telah banyak dipengaruhi dari 2 mata

    pelajaran. Selama beberapa tahun itu dikumpulkan dengan mekanika tanah pada konferensi

    ilmiah.Berbagai definisi dari batuan sebagai objek dari mekanika batuan telah diberikan oleh

    para ahli dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan

    Menurut Para GeologiwanBatuan adalah susunan mineral dan bahan organis yang bersatu membentuk kulit

    bumi.Batuan adalah semua material yang membentuk kulit bumi yang dibagi atas :

    - batuan yang terkonsolidasi (consolidated rock),

    - batuan yang tidak terkonsolidasi (unconsolidated rock).

    Menurut Para Ahli Teknik Sipil Khususnya Ahli GeoteknikIstilah batuan hanya untuk formasi yang keras dan padat dari kulit bumi.Batuan

    adalah suatu bahan yang keras dan koheren atau yang telah terkonsolidasi dan tidak

    dapat digali dengan cara biasa, misalnya dengan cangkul dan belincong.

    Nama : Patar Roy Fernandes Nainggolan

    NRP : 1109100036

    Geofisika

    Tugas Mekanika Batuan

  • 8/7/2019 ROCK AS MATERIAL

    2/10

    Menurut TalobreMenurut Talobre, orang yang pertama kali memperkenalkan Mekanika Batuan di

    Perancis pada tahun 1948, batuan adalah material yang membentuk kulit bumi termasuk

    fluida yang berada didalamnya (seperti air, minyak dan lain-lain).

    Menurut AstmBatuan adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat (solid) berupa massa yang

    berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen.

    Secara UmumBatuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak mempunyai

    komposisi kimia tetap.Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa batuan tidak sama

    dengan tanah. Tanah dikenal sebagai material yang mobile, rapuh dan letaknya dekat

    dengan permukaan bumi.

    Komposisi Batuan

    Kulit bumi, 99 % dari beratnya terdiri dari 8 unsur : O, Si, Al, Fe, Ca, Na, Mg, dan

    H.Komposisi dominan dari kulit bumi tersebut adalah :

    SiO2 = 59,8 % FeO = 3,39 %

    A12O = 14,9 % Na2O = 3,25 %

    CaO = 4,9 % K2O = 2,98 %

    MgO = 3,7 % Fe2O3 = 2,69 %

    H2O = 2,02 %

    Batuan terdiri dari bagian yang padat baik berupa kristal maupun yang tidak

    mempunyai bentuk tertentu dan bagian kosong seperti pori-pori, fissure, crack, joint, dll.

    Definisi Mekanika Batuan

    Definisi Mekanika Batuan telah diberikan oleh beberapa ahli atau komisi-komisi

    yang bergerak di bidang ilmu-ilmu tersebut.

    y Menurut TalobreMekanika batuan adalah sebuah teknik dan juga sains yang tujuannya adalah

    mempelajari perilaku (behaviour) batuan di tempat asalnya untuk dapat mengendalikan

    pekerjaan-pekerjaan yang dibuat pada batuan tersebut (seperti penggalian dibawah tanah

    dan lain-lainnya).

  • 8/7/2019 ROCK AS MATERIAL

    3/10

    Untuk mencapai tujuan tersebut, Mekanika Batuan merupakan gabungan dari :

    Teori + pengalaman + pekerjaan/pengujian di laboratorium + pengujian in-situ.

    Sehingga mekanika batuan tidak sama dengan ilmu geologi , yang didefinisikan oleh

    Talobre sebagai sains deskriptif yang mengidentifikasi batuan dan mempelajari sejarah

    dari batuan.Demikian juga mekanika batuan tidak sama dengan ilmu geologi terapan. Ilmu

    geologi terapan banyak mengemukakan problem-problem yang paling sering dihadapi

    oleh para geologiwan di proyek-proyek seperti proyek bendungan, terowongan. Dengan

    mencari analogi-analogi, terutama dari proyek-proyek yang sudah dikerjakan dapat

    menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada proyek yang sedang dikerjakan.

    Meskipun penyelesaian ini masih secara empiris dan kualitatif.

    y Menurut CoatesMenurut Coates, seorang ahli mekanika batuan dari Kanada :

    Mekanika adalah ilmu yang mempelajari efek dari gaya atau tekanan pada sebuah

    benda.

    Efek ini bermacam-macam, misalnya percepatan, kecepatan, perpindahan.

    Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari efek dari pada gaya terhadap batuan.

    Efek utama yang menarik bagi para geologiwan adalah perubahan bentuk.

    Para ahli geofisika tertarik pada aspek dinamis dari pada perubahan volume dan

    bentuk yaitu gelombang seismik.

    Bagi para insinyur, mekanika batuan adalah :

    - analisis dari pada beban atau gaya yang dikenakan pada batuan,

    - analisis dari dampak dalam yang dinyatakan dalam tegangan (stress), regangan (strain)

    atau enersi yang disimpan,

    - analisis akibat dari dampak dalam tersebut, yaitu rekahan (fracture), aliran atau deformasi

    dari batuan.

    y Menurut Us National Committee On Rock Mechanics (1984)Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku (

    behavior ) batuan baik secara teoritis maupun terapan, merupakan cabang dari ilmu

    mekanika yang berkenaan dengan sikap batuan terhadap medan medan gaya pada

    lingkungannya.

  • 8/7/2019 ROCK AS MATERIAL

    4/10

    y Menurut BudavariMekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari mekanika perpindahan padatan untuk

    menentukan distribusi gaya-gaya dalam dan deformasi akibat gaya luar pada suatu benda

    padat. Hampir semua mekanika perpindahan benda padat didasarkan atas teori kontinum.

    Konsep kontinum adalaf fiksi matematik yang tergantung pada struktur molekul material

    yang digantikan oleh suatu bidang kontinum yang perilaku matematiknya identik dengan

    media aslinya.

    Material ekivalennya dianggap homogen, mempunyai sifat-sifat mekanik yang sama pada

    semua titik. Penyederhanaannya adalah bahwa semua sifat mekaniknya sama ke semua arah

    pada suatu titik di dalam suatu batuan

    y Menurut Hudson Dan HarrisonMekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari reaksi batuan yang apabila padanya

    dikenai suatu gangguan. Dalam hal material alam, ilmu ini berlaku untuk masalah deformasi

    suatu struktur geologi, seperti bagaimana lipatan, patahan, dan rekahan berkembang begitu

    tegangan terjadi pada batuan selama proses geologi.Beberapa tipe rekayasa yang melibatkan

    mekanika batuan adalah pekerjaan sipil, tambang, dan perminyakan.Topik utama mekanika

    batuan adalah batuan utuh, struktur batuan, tegangan, aliran air, dan rekayasa, yang ditulis

    secara diagonal dari kiri atas ke kanan bawah pada Gambar 1. Garis ini sering disebut sebagai

    diagonal utama. Semua kotak lainnya menunjukkan interaksi antara satu dengan lainnya.

    y Secara UmumMekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari sifat dan perilaku batuan bila

    terhadapnya dikenakan gaya atau tekanan.

    Sifat Batuan

    Sifat batuan yang sebenarnya di alam adalah :

    1. HeterogenJenis mineral pembentuk batuan yang berbeda.Ukuran dan bentuk partikel/butir berbeda

    di dalam batuan.Ukuran, bentuk, dan penyebaran void berbeda di dalam batuan.

  • 8/7/2019 ROCK AS MATERIAL

    5/10

    2. DiskontinuMassa batuan di alam tidak kontinu (diskontinu) karena adanya bidang-bidang lemah

    (crack, joint, fault, fissure) di mana kekerapan, perluasan dan orientasi dari bidang-bidang

    lemah tersebut tidak kontinu.

    3. AnisotropKarena sifat batuan yang heterogen, diskontinu, anisotrope maka untuk dapat menghitung

    secara matematis misalnya sebuah lubang bukaan yang disekitarnya terdiri dari batuan B1,

    B2, B3, diasumsikan batuan ekivalen B sebagai pengganti batuan B1, B2, B3 yang

    mempunyai sifat homogen, kontinu dan isotrop

    Beberapa Ciri Dari Mekanika Batuan

    Dalam ukuran besar, solid dan massa batuan yang kuat/keras, maka batuan dapat

    dianggap kontinu.Bagaimanapun juga karena keadaan alamiah dan lingkungan geologi, maka

    batuan tidak kontinu (diskontinu) karena adanya kekar, fissure, schistosity, crack, cavities

    dan diskontinuitas lainnya. Untuk kondisi tertentu, dapat dikatakan bahwa mekanika batuan

    adalah mekanika diskontinu atau mekanika dari struktur batuan.Analisis mekanika tanah

    dilakukan pada bidang, sedang analisis mekanika batuan dilakukan pada bidang dan ruang.

    Mekanika batuan dikembangkan secara terpisah dari mekanika tanah, tetapi ada

    beberapa yang tumpang tindih.Mekanika batuan banyak menggunakan :

    - teori elastisitas,

    - teori plastisitas,

    - dan mempelajari batuan, sistem struktur batuan secara eksperimen.

  • 8/7/2019 ROCK AS MATERIAL

    6/10

    B. KEKARDAN PATAHANSejauh ini kekar adalah jenis yang paling umum dijumpai pada struktur geologi. Kekar

    secara sederhana dikatakan sebagai rekahan berbentuk teratur pada masa batuan yang tidak

    menampakkan (dilihat dengan mata telanjang) telah terjadi pergeseran pada kedua sisi-

    sisinya.Secara umum dibedakan menjadi empat (McClay, 1987), yaitu kekar tarik (rekahan

    yang membuka akibat gaya ekstensi yang berarah tegak lurus terhadap arah rekahan), kekar

    gerus (biasanya berpasangan merupakan suatu set dan lurus, terdapat pergeseran yang

    diakibatkan oleh gaya kompresi), kekar hibrid (berkenampakan sebagai kekar gerus yang

    membuka, kombinasi antara kekar gerus dan kekar tarik), dan kekar tarik tak beraturan (arah

    kekar tak beraturan, sering merupakan akibat hydraulic fracturing). Kehadiran kekar pada

    batuan dapat meningkatkan porositas batuan, sehingga mampu menyimpan air (sebagai

    aquifer) ataupun hidrokarbon (seabagai reservoir), sebaliknya juga memperlemah kekuatan

    batuan. Kehadiran kekar di dekat permukaan juga dapat mempercepat proses pelapukan

    batuan.

    Sedangkan Patahan atau sesar adalah rekahan pada masa batuan yang telah

    memperlihatkan gejala pergeseran pada ke dua belah sisi bidang rekahan (Simpson, 1968).

    Berdasar kinematikanya, secara garis besar, dibedakan menjadi sesar turun, sesar naik, dan

    sesar geser. Sesar yang dimaksud adalah pergeseran yang disebabkan oleh gaya tektonik.

    C. PEMBENTUKAN BATUAN MINERALBatuanbekuterdiridarikumpulankristaldarimineral sepertikuarsa, plagioklas, piroksen,

    mika,

    dllbatuansedimenterdiridarisebuahmajelisblagepartikeldetritaldanmungkinkerikildaribatuanlai

    n,dalammatriksbahansepertiminerallempung, kalsit, kuarsa, dll. Darialammereka, batuan

    sedimenmengandungronggaatauruangkosong, beberapadiantaranyadapat

    membentuksisteminterkoneksidaripori-pori. Batuanmetamorfdiproduksiolehtindakanpanas,

    stres, ataucairandipanaskanpadabatuan, sedimenataubatuan beku.Semua mineral adalah

    anisotropik, dan modulus elastis yang lebih sering dijumpai, sebagaimana didefinisikan

    dalam 5.10, diketahui numerik. Jika dalam sebuah batu polikristalindi sini adalah setiap

    orientasi disukai dari kristal, hal ini akan mengakibatkan anisotropidia rock itu sendiri. Jika

    orientasi dari kristal adalah acak, batu itu sendiri akane isotropik, dan modulus elastis yang

    dapat dihitung dengan metode yang dijelaskan sebelumnya.Ada sejumlah korelasi statistik

  • 8/7/2019 ROCK AS MATERIAL

    7/10

    umum antara elastisitasdan kekuatan batuan dan petrografi mereka, dan diharapkan untuk

    memasukkan penuhetrographic deskripsi dengan semua pengukuran. Ukuran Grain juga

    memiliki efek padasifat mekanik. Dalam batuan sedimen ada, seperti yang diharapkan,Ome

    korelasi antara sifat mekanik dan porositas (Mavko et al.,998).Sejumlah besar penelitian yang

    sistematis telah dilakukan pada mekanikroperties kristal tunggal, bothwith berkaitan dengan

    sifat elastis mereka dan merekalastic deformasi. Kristal unggal menunjukkan pesawat yang

    lebih disukai untuk slip dan kembar, dan ini telah dipelajari secara mendetail;. sebagai

    contoh, kalsit (Turner et al,954) dan dolomit (Handin dan Fairbairn, 1955). Pengukuran

    tersebut adalahawal untuk pemahaman kain batuan ssential cacat, namun mereka memiliki

    sedikit relevansi perilaku makroskopik polikristalin spesimen besar.

    D. STRUKTUR BATUANSemua batuan pada mulanya dari magma. Magma keluar di permukaan bumi antara lain

    melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma

    yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian

    menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat

    hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. Kemudian

    akan menjadi batuan sedimen karena hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau

    hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah

    bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan.

    Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.

    E. SIFAT MEKANIK BATUANSelain daripada sifat-sifat fisik dari batuan terdapat sifat-sifat mekanik batuan yang

    berpengaruh pula dalam penembusan batuan. Sifat-sifat mekanik tersebut meliputi :

    ->strength batuan,

    ->drillabilitas batuan,

    ->hardness batuan,

    ->abrasivitas batuan,

    ->tekanan batuan dan

    ->elastisitas batuan.

  • 8/7/2019 ROCK AS MATERIAL

    8/10

    1. Strength Batuan

    Strength pada batuan merupakan faktor yang sangat penting untuk penentuan laju

    pemboran. Strength pada batuan adalah kemampuan batuan untuk mengikat komponen-

    komponennya bersama-sama. Jadi dengan kata lain apabila suatu batuan diberikan tekanan

    yang lebih besar dari kekuatan batuan tersebut, maka komponen-komponennya akan terpisah-

    pisah atau dapat dikatakan hancur. Lebih lanjut lagi, criteria kehancuran batuan diakibatkan

    oleh adanya : Stress (tegangan) dan Strain (regangan).

    Tegangan dan regangan ini terjadi apabila ada suatu gaya yang dikenakan pada batuan

    tersebut. Goodman, menyatakan variasi beban yang diberikan pada suatu batuan

    mengakibatkan kehancuran batuan. Terdapat empat jenis kerusakan batuan yang umum, yaitu

    :

    1.1.Flexure Failure

    Flexure failure terjadi karena adanya beban pada potongan batuan akibat gaya berat

    yang ditanggungnya, karena adanya ruang pori formasi dibawahnya.

    1.2.Shear Failure

    Shear failure, kerusakan yang terjadi akibat geseran pada suatu bidang perlapisan

    karena adanya suatu ruang pori pada formasi dibawahnya.

    1.3.Crushing dan Tensile Failure

    Crushing dan tensile failure merupakan kerusakan batuan yang terjadi akibat gerusan

    suatu benda atau tekanan sehingga membentuk suatu bidang retakan.

    1.4.Direct Tension Failure

    Direct tension failure, kerusakan terjadi searah dengan bidang geser dari suatu

    perlapisan.

    2.Drillabilitas

    Drillabilitas batuan (rock drillability) merupakan ukuran kemudahan batuan untuk

    dibor, yang dinyatakan dalam satuan besarnya volume batuan yang bisa dibor pada setiap unit

    energi yang diberikan pada batuan tersebut. Drillabilitas batuan dapat ditentukan melalui data

    pemboran (drilling record).

    E = energi mekanik yang dibutuhkan, lb-in

    W = weigth on bit, lbf

    r = jari-jari pahat, in

    R = laju pemboran, ft/hr

  • 8/7/2019 ROCK AS MATERIAL

    9/10

    N = kecepatan putar, rpm

    V = volume batuan yang dihasilkan, in3

    Selanjutnya dengan pengembangan model pemboran, drillabilitas batuan dapat

    ditentukan dengan menggunakan roller cone bit.

    3.Hardness

    Hardness atau kekerasan dari batuan, merupakan ketahanan mineral batuan terhadap

    goresan. Skala kekerasan yang sering digunakan untuk mendriskripsikan batuan diberikan

    oleh Mohs.

    SKALA KEKERASAN MOHS

    Talk

    Gypsum

    Calcite

    Fluorite

    Apatite

    Orthoclase Feldspar

    Quartz

    Topaz

    Corondum

    Diamond

    Gatlin, menyatakan batuan diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu :

    Soft rock (lunak) : clay yang lunak, shale yang lunak dan batuan pasir yang unconsolidated

    atau kurang tersemen.

    Medium rock (sedang) : beberapa shale, limestone dan dolomite yang porous, pasir

    yang terkonsolidasi dan gypsum. Hard rock (keras) : limestone dan dolomite yang padat,

    pasir yang tersemen padat/keras dan chert.

    4. Abrasivitas

    Merupakan sifat menggores dan mengikis dari batuan, sehingga sering menyebabkan

    keausan pada gigi pahat dan diameter pahat. Setiap batuan mempunyai sifat abrasivitas yang

    berbeda-beda, pada umumnya batuan beku mempunyai tingkat abrasivitas sedang sampai

    tinggi, batu pasir lebih abrasif daripada shale, serta limestone lebih abrasif dari batu pasir atau

  • 8/7/2019 ROCK AS MATERIAL

    10/10