roadmap pertamina dalam bisnis migas v3 -presentasi
TRANSCRIPT
CONFIDENTIAL
Road Map Pertamina dalam Bisnis MIGAS
PT Pertamina (Persero)
Centre for Strategic and International Studies
Jakarta Juni 2012
Page 1
“Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas
Dunia”
“Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan
terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-
prinsip komersial yang kuat ”
• Clean
• Competitive
• Confident
• Customer Focus
• Commercial
• Capable
Visi
Misi
Tata Nilai
Visi dan Misi Perusahaan
Tema :
Page 2
40
60
80
100
120
140
160
'09 '10 '11 '12 '13 '14 '15 '16 '17 '18 '19 '20 '21 '22 '23 '24 '25 '26 '27 '28 '29 '30
Base Demand Projection Setelah Program Pemerintah
PROYEKSI PERMINTAAN BAHAN BAKAR DI INDONESIA (Juta KL)
Pemerintah menghadapi tantangan penyediaan bahan bakar yang meningkat tinggi seiring
dengan pertumbuhan ekonomi masa depan. Program pemerintah seperti pembatasan BBM
PSO, Konversi BBM ke BBG dan Biofuel tidak hanya berdampak terhadap total demand bahan
bakar tetapi juga mengubah komposisi permintaan bahan bakar Indonesia s/d 2030
BBM Bio CNG LPG
Page 3
Peran Pertamina selain meningkatkan pasokan energi juga mengkonversikan penggunaan energi liquid yang mendominasi energi mix Indonesia menjadi jenis energi lain di sisi permintaan
Ketahanan Energi
Supply Demand
• Peningkatan produksi & cadangan
migas (domestik dan internasional)
• Pengembangan energi baru (CBM, oil
sands, shale gas)
• Pengembangan energi terbarukan
(panas bumi, biofuel) dan energi
alternatif (Dimethyl Eter)
• Penambahan kapasitas kilang
• Pelaksana program konversi Mitan ke
LPG
• Mendukung program pengaturan BBM
bersubsidi
• Pengalihan energi primer dari BBM ke
Gas dan Panas Bumi pada
pembangkitan tenaga listrik
• Pengembangan CNG untuk bahan bakar
transportasi
Page 4
Meskipun sebagian besar KKKS mengalami penurunan, Pertamina Memproyeksikan Peningkatan Produksi Migas.
Proyeksi Produksi Migas
(MBOED)
Sisa Cadangan Migas
(MMBOE)
776697
586539470
2012
+13%
20132011 20152014
2.218
2.300
2.250
2.200
0
2015
2.223
20142011
2.1162.150
2012
2.211
2.273
2013
Page 5
Dalam rangka mengamankan pasokan energi masa depan, Pertamina perlu melakukan ekspansi luar negeri
MALAYSIA
VIETNAMSUDAN
LIBYAIRAQ
QATAR
AUSTRALIA
Block 17-3
Sabratah Offshore
Libya
(100%)
Block 123-3
Sirte Onshore
Libya
(100%)
Block 3
WD, Iraq
(100%)
Block 3
Offshore,
Qatar
(25%)
Block 13
Red Sea
Offshore, Sudan
(15%)
Block 10 & 11.2
Vietnam
(10%)
Block SK-305
Malaysia
(30%)
Block VIC/L
26, 27 & 28
Australia
(10%)
Under exploration Under development Under productionAset International - PHE
Page 6
Indonesia membutuhkan pasokan gas DN untuk memenuhikebutuhan domestik
32
2020
151
2010
166
358 Demand
Supply
545
2020
180288
2010
131
2020
882
1.581
2010
538
3.119
5353
8383
20202010
0 0
2020
441317
2010
2020
802965
2010
1.159
1.736
2020
2.163
118
2010
2.020
669 86
2
2020
245
2010
168
2020
1.156
236
2010
1.002
483
0 00
2020
600
2010
254
2020
228
2010
227
71
2010 2020
1.036856
NAD Kep. Riau Kalimantan
Bag. Timur
Sulawesi
Bag. Selatan
Sulawesi
Bag. Tengah
Sumatera
Bag. Utara
Papua
Suamtera Bag.
Tengah& Selatan
JawaBag.
Barat
Jawa Bag.
Tengah
Jawa Bag.
Timur
Maluku Bag.
Selatan
Kalimantan
Jawa
Sulawesi
Papua
Supply vs Demand Gas Indonesia(unit : mmscfd)
Sumber : Neraca Gas Indonesia status 1 Januari 2010 – Kementrian ESDM
Supply = Existing + Project; Demand : Contracted Demand + Committed DemandPage 7
Proyeksi Pertumbuhan Panas Bumi Pertamina merupakan InisiatifYang Paling Agresif
Proyeksi Produksi Uap (JutaTon)
Proyeksi Kapasitas Terpasang PLTP (MW)
80
70
60
50
40
30
20
0
2015
74,4
2014
57,4
2013
33,3
2012
20,2
2011
16,5
Kamojang & Ciharus
Lahendong & Tompaso
Sibayak & Sinabung
Ulubelu & Way Panas
Lumutbalai & Marga Bayur
Hululais & Tambang Sawah
Kotamobagu
Sungaipenuh
Karaha
Iyang Argopuro
800
600
1.000
400
200
1.400
1.200
0
2013 2015
1.322
2011 2014
1.092
832
2012
402
292
Page 8
9Page 9
330
170
45
135
UP II
UP III
UP IV
UP V
UP VI
UP VI
110
270350
260
10
230
125
Refinery (MBSD)
Petrochemicals (000 tpa)
782
670
599
370
298
285
247
180
ExxonMobil1.801
Shell1.272
SK1.115
Caltex1.047
Pertamina1.031
Nippon Mitsubishi
Idemitsu
Cosmo Oil
PTT
Petronas
SPC
BP
Petron
11
14
2
6
6
4
5
4
5
3
1
3
1
Capacity (KBD) # of Unit
NCI
7.5
NCI
3.1
NCI
3.98
NCI
3.27
NCI
11.9
NCI
2.4
Kapasitas Kilang Pertamina adalah terbesar ke-5 di Asia, dan Pertamina
adalah produsen pertama dari produk petrokimia di Indonesia
Green coke
Polypropylene
Paraxylene
Propylene
Benzene
Page 9
PERTAMINA 10
Produksi BBM (PKSA) 2012
Kerosene
Premium
Solar 20,0
32,6
Produksi Dit. P
1,7
24,4
13,8
39,9
Kebutuhan PMS
2,4
10,2
Ba
ck
Supply and demand produksi PKSA, Juta KL
Avtur
2,7
Produksi Dit. P
3,5
Kebutuhan PMS
Kerosene
Premium
Solar 20,0
32,6
Produksi Dit. P
2,2
24,6
22,1
48,9
Kebutuhan PMS
2,4
10,2
Total kebutuhan PSO & Non
PSO
11,2 11,2 11,2 11,2 11,2 11,2 11,2 11,2 11,2 11,2
11,211,210,810,711,311,811,211,4
4,14,14,14,14,14,1
56,6
53,9
51,4
48,9
46,6
44,4
42,3
40,338,3
36,5
34,2
32,0
29,9
26,6
24,022,0
20,118,7
4,1
2023
21,1
1,7
21,1
1,7
2025
4,1
21,1
2024
21,1
20082007
1,7
4,1
2022
21,1
1,7
4,1
2021
21,1
1,7
4,1
2020
1,7
4,1
2019
17,0
1,7
4,1
2018
12,9
1,7
2017
12,9
1,7
2016
12,9
11,2
1,7
2015
12,9
1,7
201420132012
25,9
201120102009
-23,3
-35,5
KEMAMPUAN SUPPLY (avg 2007 -2012)
RFCC+PLBC (tmt 2015)
DEMAND
GRR BAL II (tmt 2019)
GRR JATIM (tmt 2020)
TOTAL SUPPLY DEMAND GASOLINE NASIONAL “ Untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan tanpa adanya pengendalian konsumsi (as it is), maka pada tahun 2025 dibutuhkan tambahan lagi 9 Kilang baru dengan kapasitas @300 MBSDselain dari penambahan 2 kilang baru saat ini @300 MBSD”
Sebanding
dengan
penambahan
kilang baru
2600 MBSD Sebanding
dengan
penambahan
kilang baru
1700 MBSD
Basis :
1. Data 2007 – 2011 sesuai realisasi 5. GRR BAL II dan JATIM berbasis Kilang terintegrasi Petrokimia
2. Data 2012 sesuai RKAP 6. Penambahan kilang baru berbasis kilang terintegrasi Petrokimia
3. Data 2013 – 2016 sesuai prognosa RJPP M&T (CAGR 6,9 %)
4. Data 2017 – 2025 sesuai prognosa (CAGR 5 %)
Satuan Juta KL
Source : Refining Directorate
7,87,87,87,87,8
34,1
35,6
20,0
7,8
35,6
7,8
2025
20,0
7,8
24,4
2024
35,6
25,3
2007
13,1
25,4
2009
17,8
31,5
2008
14,9
2013
20,0
26,8
2012
20,0
25,0
2011
18,5
28,1
2010
17,1
26,4
20,0
28,6
2015
20,0
27,9
2014
20,0
27,3
30,3
2018
20,0
29,7
2017
20,0
29,1
2016
20,0
2020
35,6
20,0
7,8
30,9
2019
27,8
20,0
7,8 7,8
33,5
2023
35,6
20,0
7,8
32,8
2022
35,6
20,0
7,8
32,2
2021
4,67
+1,5KEMAMPUAN SUPPLY (avg 2009-2012)
GRR BAL II (tmt 2019)
GRR JATIM (tmt 2020)
DEMAND
Basis :
1. Data 2007 – 2011 sesuai realisasi 5. GRR BAL II dan JATIM berbasis Kilang terintegrasi Petrokimia
2. Data 2012 sesuai RKAP 6. Penambahan kilang baru berbasis kilang terintegrasi Petrokimia
3. Data 2013 – 2016 sesuai prognosa RJPP M&T (CAGR 2.2 %)
4. Data 2017 – 2025 sesuai prognosa (CAGR 2.0 %)
TOTAL SUPPLY DEMAND SOLAR NASIONAL“ Untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan tanpa adanya pengendalian konsumsi (as it is), maka dengan rencana penambahan 2 kilang baru saat ini @300 MBSD, terjadi balance pada tahun 2025”
Satuan Juta KL
Source : Refining Directorate
Pengembangan Biofuel di Pertamina terdiri dari 3 Tahapan
Source : Biofuel Strategy BCG, 2009
Bioethanol,
FAME / Biodiesel
Hydrotreated Biodiesel
(Green Diesel)
As well as Algae based
Biofuel (3G)
Page 14
13
14131312121211111110109993222222
11110
43331
11
67
2020
84
6
64
2019
81
4
64
2018
77
61
2017
74
59
76
71
56
2015
70
57
2013
67
56 56
20142012
66
0
68
56
1
2025
104
75
2024
100
8
2023
96
8
2016
73
2022
92
7
70
2021
88
7
LPGCNGBiofuelsBBM
Proyeksi Demand Pertamina 2012 – 2025 (Juta KL)
13%
0%2%
84%
13%3%
12%
72%LPG CNG Biofuels BBM
Inisiatif Pertamina akan menurunkan ketergantungan terhadap energi liquid
konvensional
Page 14
Page 15
Inisiatif Status Tantangan
Program
Pembatasan
BBM
• Persiapan
menyangkut relokasi
produk dari premium
ke pertamax
• Pengawasan terhadap kemungkinan penyimpangan
• Sosialisasi ke masyarakat
• Kesiapan infrastruktur kilang dalam memproduksi BBM beroktan
tinggi
• Kemungkinan beralihnya pelanggan ke pesaing.
Biofuel • Konsumsi FAME dan
ethanol masing2 5%
• Untuk hydrotreated
Biodiesel&Bioavtur
sudah dalam tahap
pilot.
• Belum terintegrasinya penelitian bahan baku & teknologii
• Penyediaan lahan untuk bahan baku
• Beberapa bahan baku ber-benturan dengan pangan
• Adanya issue lingkungan dalam pembebasan lahan perkebunan
• Terjadinya penurunan output kalori atau daya yang dihasilkan
bila menggunakan campuran Biofuel (contoh PLN)
• Regulasi pemerintah dalam penetapan harga index sebagai
basis subsidi
Pemanfaatan
Coal to DME
• Tahap Kajian • Masih dalam tahap kajian
• Hanya China yang telah memanfaatkan DME secara Komersial
• Biaya produksi belum dapat bersaing dengan energi
konvensional
Konversi BBM
ke CNG
• Persiapan
implementasi
• Kesiapan infrastruktur terkait stasiun pengisian dan Conversion Kit
• Regulasi Pemerintah dalam hal alokasi gas
• Sosialisasi tata cara yang belum memadai
• Masih adanya subsidi BBM
• Belum adanya insentif bagi pengusaha & pengguna CNG
Meskipun dihadapkan dengan tantangan yang ada, Pertamina mendukung peningkatan
Ketahanan Energi melalui inisiatif-inisiatif penghematan BBM dan LPG
Thank You