rka 01_arfan amrin

3
Judul : Restoring Trust after Fraud: Does Corporate Governance Matter? Penulis : David B. Farber Jurnal : The Accounting Review Vol. 80. No. 2, Nama : Arfan Amrin NIM : 372614 Prodi : MSc Akuntansi Mata Kuliah : Seminar PAK Tugas : Review Artikel 01 Pendahuluan & Motivasi Penelitian Bila suatu perusahaan terindikasi melakukan kecurangan dalam laporan keuangan yang disebabkan karena lemahnya tata kelola, mengakibatkan dampak yang sangat begitu besar, dimana akibat yang paling merugikan adalah ketidakpercayaan investor terhadap perusahaan. Untuk memulihkan kepercayaan tersebut tidaklah mudah dan memerlukan biaya yang tidak sedikit pula. Namun demikian, tidak dilaksanakannya prinsip tata kelola dalam suatu entitas tidak selamanya disebabkan unsur kesengajaan. Hal tersebut dapat pula terjadi karena faktor kurangnya pengawasan yang dilakukan elemen-elemen yang terkait. Tujuan Penelitian Menginvestigasi hubungan antara rahasia kecurangan dengan perbaikan setelahnya dalam kaitannya dengan kualitas tata kelola dan memeriksa apakah perbaikan membantu perusahaan dalam memulihkan reputasi dengan pelaku pasar modal dan memulihkan nilai saham. Apakah rahasia kecurangan dan perbaikan berhubungan dengan kualitas tata kelola?; dan apakah setelah terkuaknya kecurangan tersebut, perbaikan dan komitmen pelaksanaan tata kelola yang dilaksanakan perusahaan mendapatkan apresiasi dari pasar berupa peningkatan nilai perusahaan? Kontribusi 1. Menambah pengetahuan kita tentang hubungan antara kredibilitas sistem pelaporan keuangan dan kualitas mekanisme pemerintahan 2. Menyoroti efektivitas deteksi strategi pemulihan pasca- penipuan yang melibatkan perbaikan pemerintahan dengan menyediakan bukti bahwa ada manfaat ekonomi positif yang diperoleh untuk perusahaan.

Upload: arfankaf

Post on 08-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

arfa

TRANSCRIPT

Page 1: Rka 01_arfan Amrin

Judul : Restoring Trust after Fraud: Does Corporate Governance Matter?

Penulis : David B. FarberJurnal : The Accounting Review Vol. 80. No. 2,

2005, pp. 539-561

Nama : Arfan AmrinNIM : 372614Prodi : MSc AkuntansiMata Kuliah : Seminar PAKTugas : Review Artikel 01Pertemuan : Kelima (V)

Pendahuluan & Motivasi PenelitianBila suatu perusahaan terindikasi melakukan kecurangan dalam laporan keuangan yang disebabkan karena lemahnya tata kelola, mengakibatkan dampak yang sangat begitu besar, dimana akibat yang paling merugikan adalah ketidakpercayaan investor terhadap perusahaan. Untuk memulihkan kepercayaan tersebut tidaklah mudah dan memerlukan biaya yang tidak sedikit pula. Namun demikian, tidak dilaksanakannya prinsip tata kelola dalam suatu entitas tidak selamanya disebabkan unsur kesengajaan. Hal tersebut dapat pula terjadi karena faktor kurangnya pengawasan yang dilakukan elemen-elemen yang terkait.

Tujuan PenelitianMenginvestigasi hubungan antara rahasia kecurangan dengan perbaikan setelahnya dalam kaitannya dengan kualitas tata kelola dan memeriksa apakah perbaikan membantu perusahaan dalam memulihkan reputasi dengan pelaku pasar modal dan memulihkan nilai saham.Apakah rahasia kecurangan dan perbaikan berhubungan dengan kualitas tata kelola?; dan apakah setelah terkuaknya kecurangan tersebut, perbaikan dan komitmen pelaksanaan tata kelola yang dilaksanakan perusahaan mendapatkan apresiasi dari pasar berupa peningkatan nilai perusahaan?

Kontribusi1. Menambah pengetahuan kita tentang hubungan antara kredibilitas

sistem pelaporan keuangan dan kualitas mekanisme pemerintahan 2. Menyoroti efektivitas deteksi strategi pemulihan pasca-penipuan yang

melibatkan perbaikan pemerintahan dengan menyediakan bukti bahwa ada manfaat ekonomi positif yang diperoleh untuk perusahaan.

3. Memberikan wawasan masalah keagenan dengan memanfaatkan pengaturan yang menyediakan kesempatan mengamati biaya-biaya langsung dan mempelajari langkah-langkah pemerintahan yang menerapkan perusahaan dalam upaya untuk mengurangi biaya-biaya tersebut.

Metode logi Sampel 87 perusahaan yang diidentifikasi oleh SEC telah melakukan kecurangan dengan memanipulasi laporan keuangan mereka, sedangkan periode analisis adalah 3 tahun setelah pendeteksian kecurangan. Penelitian ini dikaji melalui pendekatan empiris yang terlihat dari bahan teori yang digunakan dengan banyak memperbandingkan dengan hasil-

Page 2: Rka 01_arfan Amrin

hasil penelitian sebelumnya untuk mengetahui apa yang dihasilkan maupun kekurangan dari penelitian sebelumnya. Penulis mengumpulkan teori-teori yang ada untuk kemudian diuji dengan sampel yang telah dipilih untuk kemudian menciptakan hipotesisnya. Sedangkan teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik purposive sampling.

Hasil dan Kesimpulan1. Karakteristik perusahaan yang melakukan fraud adalah memiliki nilai

yang tidak bagus untuk semua variabel determinan; 2. Terdapat perbaikan nilai determinan setelah 3 tahun paska peristiwa

fraud; 3. Peningkatan present asi anggota dewan komisaris eksternal

berpengaruh pada kinerja harga saham.Kesimpulannya adalah perusahaan yang melakukan kecurangan (relatif dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan) membuat lebih banyak perbaikan tata kelola perusahaan dengan menggunakan lebih banyak anggota dewandireksi dari luar (baik jumlah dan proporsi). Kredibilitas masih menjadi masalah bagi perusahaan-perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mengambil tindakan untuk memperbaiki tata kelola memiliki kinerja harga saham yang unggul, bahkan setelah mengendalikan kinerja laba.

Kritik/PengembanganIsu yang dibahas fokus pada faktor personil sebagai penanggungjawab pelaksanaan tata kelola tanpa melihat masalah sistem. Dasar dari suatu entitas adalah personil dan sistem. Perlu kiranya sistem dalam perusahaan dikaji sebagai bagian dari pengendalian atas pelaksanaan tata kelola. Begitu juga dengan sistem dan aturan yang dikeluarkan oleh regulator, apakah sudah tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada saat ini. Serta diadakan pengkajian apakah sistem yang ada saat ini cukup efektif sebagai dasar pelaksanaan tata kelola yang baik. Riset selanjutnya bisa dilakukan dengan fokus pada kelayakan sistem sebagai fondasi pelaksanaan tata kelola perusahaan dalam perspektif yang lebih luas lagi.