risk assessment presentasi
TRANSCRIPT
RISK ASSESSMENT
PENILAIAN RESIKO
RISK ASSESSMENTPENILAIAN RESIKO
1. Prolog.
Setiap aktivitas / pekerjaan / kegiatan memiliki konsekuensi / kemungkinan. Kemungkinan-kemungkinan tersebut harus dapat diidentifikasi sedini mungkin baik resiko dan kendalanya agar tujuan pekerjaan dan keselamatan dapat tercapai.
Resiko adalah kombinasi kemungkinan atau frekuensi dari
peristiwa yang didefenisikan sebagai bahaya dan besarnya konsekuensi dari peristiwa tersebut.
Resiko menurut IMO : Kombinasi dari frekuensi (kemungkinan
terjadi) dan kerasnya konsekuensi (akibat yang ditimbulkan)
Bahaya : bahan, situasi atau latihan yang dapat menyebabkan kecelakaan.
2. Tanggung Jawab
A. DPA Meninjau semua penilaian resiko yang dibuat oleh staf kapal atau staf
kantor Melatih staf di kapal dengan kebijakan perusahaan dan prosedur
tentang penilaian resiko Memberikan hasil tinjauan pelaksanaan penilaian resiko untuk
operasi rutin maupun tidak rutin dari kapal
B. Manager Kantor, Superintendent Menggunakan Penilaian resiko untuk operasi yang ada Berbagi pandangan untuk meningkatkan/memperbaiki proses
penilaian resiko
C. Nakhoda Memastikan semua petugas yang bekerja menjalankan prosedur ini Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan prosedur tersebut Bertanggung jawab terhadap Pekerjaan dan keselamatan personil
D. Mualim I Menjaga Penilaian resiko untuk operasi kargo, operasi ballast, operasi
pembersihan Menjaga semua catatan penilaian resiko Menggunakan penilaian resiko untuk semua operasi yang ada
E. Kepala Kamar Mesin Menjaga Penilaian resiko untuk pemeliharaan mesin, dll Menjaga semua catatan penilaian resiko Menggunakan penilaian resiko untuk semua operasi yang ada
F. Seluruh Awak Kapal Semua awak kapal bertanggung jawab terhadap keselamatannya
sendiri dan keselamatan orang lain serta perlindungan lingkungan dari dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas yang dilakukan. Setiap awak kapal berhak menghentikan pekerjaan yang mengancam keselamatannya
Setiap orang yang bekerja pada pekerjaan beresiko tinggi harus sudah terlatih dan kompeten untuk pekerjaan tersebut. Tugas dari Nakhoda untuk memastikan kecakapan dari personilnya.
3. Dasar – dasar Praktek Pengawasan/penilaian dari Resiko
Proses pengawasan (Kontrol/Monitoring) atau penilaian terhadap resiko adalah pekerjaan yang sistematik dan berulang sampai aktivitas tersebut selesai atau dihentikan.
A. Identifikasi Bahaya
Mengumpulkan informasi tentang bahaya dari suatu pekerjaan / aktivitas Apakah bahaya tersebut dapat menimbulkan kerugian ? Apakah bahaya tersebut dapat dihindari ?
Dapat dilakukan dengan cara observasi / penelitian pada tempat kerja, peralatan, personil dan metode kerja atau referensi lain seperti Code of Safe Working Practice for Merchant Seaman (COSWP 2.2)
Evaluasi terhadap bahaya : Kegiatan apa saja yang dilakukan ? Bagaiman metode / cara melakukan kegiatan ? Adakah metode yang terbaik untuk pekerjaan tersebut ? Adakah pengalaman dalam melakukan pekerjaan tersebut ? Bagaimana kondisi lingkungan, peralatan, material dan personil kerja ? Siapa saja yang hadir dalam pekerjaan tersebut ? Dapatkah pekerjaan tersebut didemonstrasikan ?
D. Mengukur teknik control
Setiap pekerjaan harus dikontrol dan diawasi untuk menjamin keselamatan. Sistem pengawasan dapat ditentukan dengan cara : Perangkat keras, prosedur, pelatihan, control sementara
E. Mengawasi Pengontrolan
Ketika metode kerja sudah ditentukan dan pekerjaan dilaksanakan system control dilakukan, metode pengawasan juga harus selalu dimonitor untuk menjamin tujuan pekerjaan dan keselamatan pekerja tercapai. Apakah control berjalan efektif ? Apakah standar kinerja tercapai ?
F. Meninjau kembali bahaya, resiko dan pengawasan
Bila semua hal ini telah dilaksanakan, perlu adanya peninjauan ulang (review) terhadap segala aktivitas. Mempelajari pengalaman yang didapat dan dokumen yang
sesuai
4. Kesiapan / Tanggap Darurat
Meski pun telah melalui manajemen resiko akan tetapi ada kalanya kecelakaan tetap terjadi. Oleh karena itu semua harus siap dengan kemungkinan terburuk. Sehingga ketika kondisi darurat berlangsung dapat dilakukan : Segera investigasi sehingga insiden yang terjadi dapat
teridentifikasi Melakukan pencegahan insiden Langkah – langkah penanggulangan dampak dari insiden Dapat melakukan evakuasi yang cepat dan tepat
5. Prinsip Dasar Manajemen Resiko
Penilaian Resiko dalah proses berkelanjutan dan sistematik yang dilakukan semua komponen perusahaan, karena tidak ada alasan untuk menghentikannya. Hal ini penting untuk kelancaran operasi kapal, target operasi perusahaan dan target zero accident dapat tercapai.
Prinsip Manajemen Resiko : Proses identifikasi dan pelaksanaan harus sesimpel/sederhana
mungkin. Tidak boleh berbeli-belit dan membebani staf kapal. Mengikuti prinsip KISS : “Keep It Simple Sailor”
Tidak ada aturan baku tentang penerapan penilaian resiko, yang terpenting terusd berpikir, mempertimbangkan sifat operasi dan tingkat bahaya/resiko, meningkatkan tingkat kesadaran, konsentrasi dan penerapan pikiran tentang peningkatan keselamatan.
Sebuah penilaian resiko harus mencakup semua resiko yang timbul dari semua aktivitas. Pekerjaan. Tingkat resiko yang sangat rendah tidak perlu dicatat
Meninjau ulang penilaian resiko yang telah dibuat, apakah prosedur telah dilakukan dengan baik. Kedepan dapat ditingkatkan sebagai proses perubahan untuk menjadi lebih baik
6. Proses Manajemen Resiko.
Manajemen resiko adalah Proses pengambilan keputusan yang dibuat untuk mengetahui atau menilai resiko / penerapan kegiatan yang mengurangi akibat atau kemungkinan bahaya dari suatu peristiwa / pekerjaan.
Kegiatan manajemen resiko : Mengidentifikasi / menemukan bahaya dari kegiatan Mengidentifikasi dan menilai resiko dari kegiatan Identifikasi dan evaluasi control yang tersedia Temukan dan lakukan control yang baru / tambahan Lakukan criteria penilaian kegiatan Evaluasi dan analisa kegiatan dari proses dan control Kondisi perubahan pengawasan dan penerapan Melakukan pengetahuan yang dipelajari
Penilaian mencakup : Aktivitas kerja Bahaya Pengendalian ditempat Resiko yang didapat personal Kemungkinan bahaya Besarnya bahaya Tingkat resiko (factor resiko) Tindakan yang harus dilakukan setelah penilaian Dokumentasi rinci seperti nama penilai, tanggal dan lain-lain
Penilaian Resiko / kemungkinan :
Defenisi dari resiko diatas :
RESIKO SEDIKIT BAHAYA BERBAHAYA SANGAT BERBAHAYASANGAT TIDAK MUNGKIN SEPELE DITOLERANSI SEDANG
TIDAK MUNGKIN DITOLERANSI SEDANG BESARMUNGKIN SEDANG BESAR PASTI TERJADI
SEPELE Tidak memerlukan tindakan
DITOLERANSI / LUMAYAN
Tidak memerlukan tambahan pengawasan. Dipantau untuk memastikan control terjaga
SEDANG / MENENGAH
Diperlukan upaya untuk mengurangi resiko. Kontrol harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu
BESAR / PENTING
Tidak boleh melakukan pekerjaan yang baru sampai resiko berkurang. Jika proses pekerjaan sedang berlangsung harus mengambil tindakan segera. Diperlukan sumber daya yang cukup
PASTI TERJADI / BERAT
Pekerjaan tidak boleh dimulai atau dilanjutkan sampai resiko berkurang. Jika pengurangan resiko tidak dapat dilakukan maka kegiatan harus dilarang / dihentikan